BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisis Data
4.2.2 Maksud Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Kemamang
4.2.2.2 Tindak Ilokusi Direktif
Pada tuturan (13), disampaikan oleh Panji terhadap Hari, pada saat mereka
melakukan percakapan tentang cahaya lampu yang yang berada di danau. Mereka
mengkaitkan cahaya itu dengan penampakan UFO. Wujud ilokusi yang
terkandung dalam tuturan (13) adalah ilokusi asertif yang bersifat memberitahu.
Panji memeberi tahu tentang cahaya tersebut adalah UFO, dengan buku
pengetahuan tentang UFO tersebut. Tuturan tersebut juga bersifat menjelaskan
tentang sesuatu hal. Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (13) adalah
penutur mengajak mitra tutur agar melakukan ekspedisi. Untuk membuktikan
kenyataan yang terjadi penutur berusaha mengajak mitra tutur untuk melakukan
ekspedisi. Untuk lebih memperjelas apakah cahaya itu adalah Kemamang atau penampakan UFO.
4.2.2.2 Tindak Ilokusi Direktif
Tindak ilokusi direktif yakni bentuk tutur yang dimaksudkan penuturnya
untuk membuat pengaruh agar si mitra tutur melakukan tindakan, berikut ini akan
dijelaskan tentang tindak tutur ilokusi direktif.
(1) “Rumah! Lihat cahaya lampu disana!”
Wujud ilokusi;
Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah.
Maksud ilokusi;
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur mengajak mitra tutur segera menuju suatu rumah yang mereka lihat (halaman 7).
Wujud ilokusi;
Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah.
Maksud ilokusi;
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur menyuruh mitra tutur untuk segera pergi menuju cahaya itu (halaman 10).
(11) “Ya lebih baik kamu yang datang. Aku mau cari info dulu.”
Wujud ilokusi;
Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah.
Maksud ilokusi;
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur menyuruh mitra tutur untuk hadir dalam pertemuan Tim, maksud kedua adalah penutur memiliki kesibukan lain sehingga tidak dapat berangkat dalam pertemuan Tim (halaman 23).
(12) “O… Oke. Telepon aku jika ada info penting.”
Wujud ilokusi;
Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah.
Maksud ilokusi;
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur menyuruh mitra tutur memberi kabar (halaman 23).
(14) “Kita harus kembali ke desa itu!”
Wujud ilokusi;
Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah.
Maksud ilokusi;
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur mengajak mitra tutur kembali ke desa karena suatu hal yang penting (halaman 31).
(15) “Nah sekarang,coba ceritakan apa yang terjadi?”
Wujud ilokusi;
Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah.
Maksud ilokusi;
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah, (1) penutur menyuruh menjelaskan kejadian yang terjadi, (2) penutur ingin menolong mitra tutur (halaman 40).
Tuturan (1), disampaikan oleh Panji terhadap Hari, pada saat melakukan
percakapan dan sedang berjalan di tengah hutan. Mereka berjalan di tengah hutan
pada waktu malam hari dan tidak membawa peralatan penerangan. Wujud ilokusi
yang terkandung dalam tuturan (1) adalah ilokusi direktif yang bersifat
memerintah. Pada tuturan “… Lihat cahaya lampu disana!”, menggunakan ‘tanda seru’, sebagai keterangan perintah. Panji menyuruh Hari agar melihat cahaya yang
sebelunya dilihat oleh Panji. Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (1)
adalah penutur menyuruh mitra tutur agar mitra tutur pergi ke cahaya lampu
tersebut. Tuturan tersebut diucapkan secara langsung, namun pesan yang
terkandung sebenarnya adalah penutur menyuruh mitra tutur untuk pergi ke
cahaya lampu itu. Tuturan tersebut secara langsung mengandung pesan, jika mitra
tutur pergi ke cahaya lampu itu, maka akan ada pertolongan. Sehingga mereka
tidak tersesat lagi di hutan.
Tuturan (4), disampaikan oleh Hari terhadap Panji, ketika Panji juga
melihat cahaya yang telah dilihat Hari sebelumnya. Mereka berdua melakukan
percakapan di tengah hutan, dan tak ada seorang pun berada disana. Wujud ilokusi
yang terkandung dalam tuturan (4) adalah ilokusi direktif yang bersifat
apa yang telah dituturkan oleh penutur. Tuturan tersebut mengandung maksud
secara langsung. Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (4) adalah
penutur menyuruh mitra tutur agar mitra tutur pergi ke cahaya lampu tersebut.
Tuturan yang menyatakan suatu perintah, maka efek yang terjadi adalah sesuai
dengan tuturan tersebut. Akan tetapi pesan atau maksud yang terkandung dalam
tuturan tersebut adalah penutur menyuruh mitra tutur untuk pergi ke cahaya
tersebut.
Tuturan (11), disampaikan oleh Panji terhadap Hari, pada saat Panji dan
Hari melakukan percakapan di rumah penduduk desa. Saat itu mereka berkumpul
untuk menelusuri cahaya yang telah mereka lihat. Wujud ilokusi yang terkandung
dalam tuturan (11) adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah. Secara tidak
langsung bahwa Hari menuturkan “Ya lebih baik kamu yang datang. Aku mau cari info dulu.”, dari tuturan tersebut sebenarnya Panji menyuruh Hari. Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (11) adalah penutur menyuruh mitra tutur
untuk hadir dalam pertemuan Tim, maksud kedua adalah penutur meminta maaf,
karena tidak dapat hadir sehingga tidak dapat berangkat dalam pertemuan Tim.
Tuturan (11), tidak menggunakan ‘tanda seru’. Namun, pesan yang terkandung
dalam tuturan tersebut adalah penutur memerintah mitra tutur untuk datang dalam
pertemuan Tim. Selain itu, penutur meminta maaf tidak dapat datang.
Tuturan (12), disampaikan oleh Hari terhadap Panji, pada saat mereka
melakukan percakapan di rumah penduduk desa. Hari menyuruh Panji
menhubungi lewat telepon karena Hari akan segera pergi. Wujud ilokusi yang
Kalimat yang mengandung pesan agar mitra tutur melakukan apa yang dituturkan
oleh penutur dan membuat pengaruh pada mitra tutur untuk melakukan sesuatu.
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (12) adalah penutur menyuruh
mitra tutur memberi kabar. Tuturan tersebut tidak mengandung keterangan
perintah. Namun tuturan tersebut mengandung pesan atau maksud memerintah
atas apa yang telah dikatakan oleh penutur.
Tuturan (14), disampaikan oleh Panji terhadap Hari, ketika mereka
melakukan percakapan di rumah Hari. Panji dan Hari sedang menunggu hasil
pencarianya, lalu Panji mengajak Hari untuk pergi ke desa itu. Di desa itu, Panji
akan menemukan hasil pencarianya yang dikaitkan dengan cahaya yang mereka
lihat ketika tersesat di hutan. Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (14)
adalah direktif yang menyatakan perintah. Pada tuturan tersebut terdapat
keterangan perintah. Penutur berusaha membuat pengaruh mitra tutur agar mitra
tutur melakukan sesuatu. Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (12)
adalah penutur menyuruh mitra tutur melakukan ekspedisi. Maksud lain yang
terkandung, penutur menyuruh mitra tutur untuk segera berkemas-kemas karena
penutur mengajak mitra tutur untuk kembali ke desa itu. Selain mengandung
pesan memerintah, maksud lain adalah sebagai saran. Karena tuturan tersebut
tidak memiliki maksud perintah pada contoh berikut “Tolong, ambilkan gelas itu!” contoh tersebut merupakan tindak ilokusi direktif yang menyatakan perintah. Berbeda dengan tuturan (12), walaupun mengandung maksud perintah akan tetapi
tidak langsung semata-mata memerintah. Dapat diungkapkan sebagai bentuk
Tuturan (15), disampaikan oleh Kades Tasripan terhadap Rianto, pada saat
mereka melakukan percakapan di rumah Kades. Rianto, Hari, dan Panji
menemukan sapi yang mati, telah menjadi bangkai. Wujud ilokusi yang
terkandung dalam tuturan (15) adalah ilokusi direktif yang menyatakan perintah.
Dalam tuturan (15), Kades menyuruh Rianto menceritakan hal yang terjadi.
Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (15) adalah, (1) penutur menyuruh
menjelaskan kejadian yang terjadi, (2) penutur ingin menolong mitra tutur.
Tuturan tersebut menjelaskan bahwa penutur ingin mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi. Maksud lain adalah penutur ingin membantu mitra tutur yang
sapinya hilang. Berbeda dengan tuturan “Apa yang sebenarnya terjadi?”, tuturan tersebut tidak termasuk tindak ilokusi direktif akan tetapi sebagai kalimat tanya
atau interogatif. Namun tuturan (15), termasuk kedalam wujud ilokusi direktif
yang menyatakan perintah.