• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.2 Maksud Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Kemamang

4.2.2.4 Tindak Ilokusi Komisif

 

4.2.2.4Tindak Ilokusi Komisif

Tindak ilokusi komisif adalah bentuk tutur yang berfungsi untuk

menyatakan janji atau penawaran, berikut ini akan dijelaskan beberapa tindak

tutur ilokusi komisif.

(16) “Tak tahu. Saya segera mencarinya.”

Wujud ilokusi;

Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi komisif yang menyatakan janji.

Maksud ilokusi;

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah (1) penutur tergesa-gesa dan mengabaikan mitra tutur, (2) penutur ingin mengerjakan hal lain yang lebih penting (halaman 70).

(18) “Aku berani bertaruh. Mereka bisa menghancurkan kita beberapa detik.”

Wujud ilokusi;

Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi komisif yang menyatakan sumpah.

Maksud ilokusi;

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah (1) penutur hanya menakut-nakuti mitra tutur, (2) penutur mengajak atau mempengaruhi mitra tutur agar segera pergi meninggalkan tempat itu (halaman 93).

(20) “Bukan aku. Sumpah! Auman itu penyebabnya.”

Wujud ilokusi;

Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi komisif yang menyatakan sumpah.

Maksud ilokusi;

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur takut atas peristiwa itu dan penutur berusaha meyakinkan mitra tutur (halaman 110).

   

(21) “Oke. Aku tak punya pilihan. Certiakan saja. Mungkin aku akan percaya. Aku harap…”

Wujud ilokusi;

Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi komisif yang menyatakan janji.

Maksud ilokusi;

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur berusaha menghargai mitra tutur atas pernyataan mitra tutur, walaupun penutur sudah berjanji. Namun penutur belum tentu percaya (halaman 110).

(22) “Bolehkah aku melanjutkan ceritaku? Atau…?”

Wujud ilokusi;

Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi komisif yang menawarkan sesuatu.

Maksud ilokusi;

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur ingin mengungkapkan suatu hal, dan berharap mitra tutur mau mendengarkan (halamn 111).

(26) “Bukan. Saya hanya akan menunjukan sesuatu kepada Anda. Terserah Anda bersedia atau tidak.”

Wujud ilokusi;

Wujud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah ilokusi komisif yang menawarkan sesuatu.

Maksud ilokusi;

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur berharap mitra tutur mau menerima suatu penawaran yang diberikan oleh penutur (halaman 173).

Tuturan (16), disampaikan oleh Kades Tasripan terhadap Panji, ketika

Panji datang ke rumah Kades. Percakapan ini terjadi di rumah Kades Tasripan.

   

yang terkandung dalam tuturan (16) adalah ilokusi komisif yang menyatakan janji.

Tuturan Kades merupakan suatu pernyataan yang berupa janji. Dalam sebuah

tuturan berjanji tidak selalu menggunakan kata ‘janji.’ Akan tetapi dalam konteks tuturan ini, Kades berjanji kepada Panji dan Istrinya. Maksud ilokusi yang

terkandung dalam tuturan (16) adalah (1) penutur tergesa-gesa dan mengabaikan

mitra tutur, (2) penutur ingin mengerjakan hal lain yang lebih penting. Penutur

dalam kondisi mendesak tidak memiliki waktu lagi untuk melakukan percakapan.

Pada tuturan (16), penutur berusaha meyakinkan mitra tutur. Sehingga mitra tutur

percaya dengan apa yang dilakukan oleh penutur, yaitu mencari anak kecil yang

hilang.

Tuturan (18), disampaikan oleh Hari terhadap Panji, ketika mereka baru

saja menyadarkan diri. Sebelumnya keduanya tak sadarkan diri. Percakapan ini

terjadi ketika Hari dan Panji berada di dalam jurang. Wujud ilokusi yang

terkandung dalam tuturan (18) adalah ilokusi komisif yang menyatakan sumpah.

Penutur bersumpah bahwa karena suatu alasan tertentu, yaitu berupa tuturan.

Penutur mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan suatu hal. Sehingga mitra

tutur dapat percaya atau melakukan hal tersebut. Maksud ilokusi yang terkandung

dalam tuturan (18) adalah (1) penutur hanya menakut-nakuti mitra tutur, (2)

penutur mengajak atau mempengaruhi mitra tutur agar segera pergi meninggalkan

tempat itu. Penutur berusaha menakut-nakuti mitra tutur karena suatu hal yang

sebelumnya terjadi, dan itu mungkin saja terjadi. Karena takut terjadi apa-apa,

maka penutur mengajak mitra tutur untuk segera pergi meninggalkan tempat

   

Tuturan (20), disampaikan oleh Panji terhadap Hari, pada saat mereka di

tengah hutan mendengar suara yang mirip dengan aungan binatang buas.

Percakapan ini terjadi ketika mereka berada di tengah hutan. Wujud ilokusi yang

terkandung dalam tuturan (20) adalah ilokusi komisif yang menyatakan sumpah.

Penutur berusaha meyakinkan mitra tutur dengan berani bersumpah, karena

penutur yakin bahwa suara itu bukanlah suara yang timbul dari dirinya, melainkan

suara yang timbul karena ada binatang buas. Maksud ilokusi yang terkandung

dalam tuturan (20) adalah penutur takut atas peristiwa itu dan penutur berusaha

meyakinkan mitra tutur. Penutur sesunggunya juga takut mendengar suara itu,

namun mitra tutur belum percaya bahwa suara yang timbul berasal dari suara

binatang buas. Berbeda dengan tuturan komisif yang berupa janji. Tindak ilokusi

komisif yang berupa sumpah, tidak memerlukan perbuatan atas janji yang telah

disepakati, namum keyakinan dari penutur tersebut untuk membuktikan kebenaran

yang telah terjadi.

Tuturan (21), disampaikan oleh Hari terhadap Panji, ketika mereka berada

di tengah hutan, mendengar suara aungan yang mirip dengan suara binatang buas.

Percakapan ini terjadi ketika mereka berdua berada di tengah hutan. Wujud

ilokusi yang terkandung dalam tuturan (21) adalah ilokusi komisif yang

menyatakan janji. Penutur ingin bahwa mitra tutur mengatakan sesuatu yang

dianggap oleh penutur masuk akal. Penutur berusaha mempercayai mitra tutur.

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (21) adalah penutur berusaha

menghargai mitra tutur atas pernyataan mitra tutur, walaupun penutur sudah

   

mempercayai apa yang akan diungkapkan oleh mitra tutur. Sebagai bentuk rasa

simpati, penutur berusaha meyakinkan mitra tutur akan suatu kebenaran yang

akan terjadi.

Tuturan (22), disampaikan oleh Panji terhadap Hari, ketika mereka berada

di tengah hutan, mendengar suara aungan yang mirip dengan suara binatang buas.

Percakapan ini terjadi ketika mereka berdua berada di tengah hutan. Wujud

ilokusi yang terkandung dalam tuturan (22) adalah ilokusi komisif yang

menawarkan sesuatu. Penutur belum selesai bercerita, namun mitra tutur

memotongnya. Penawaran penutur yang disampaikan oleh mitra tutur adalah

suatu hal yang ingin menjadi pokok persoalan tentang apa yang diketahui oleh

penutur. Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan (22) adalah penutur ingin

mengungkapkan suatu hal, dan berharap mitra tutur mau mendengarkan. Pada

tuturan (22), pesan yang terkandung adalah permohonan ijin. Penutur memohon

ijin kepada mitra tutur untuk melanjutkan cerita atau penjelasan sebelum mitra

tutur mengentikan penjelasannya. Dengan kata “Bolehkah…”. Penutur mengharapkan sesuatu. Hal tersebut dituturkan lewat sebuah penawaran. Jika

mitra tutur menghendaki penutur untuk melanjutkan cerita atau penjelasan

penutur, berarti maka komunikasi berlanjut, jika tidak, mitra tutur mungkin

mempunyai suatu gagasan tertentu yang berlawanan dengan pendapat penutur.

Tuturan (26), disampaikan oleh Budiman terhadap Hari ketika Budiman,

Hari ,dan Adrian berada di tepi danau. Mereka bertiga bermaksud mencari misteri

yang terjadi di danau itu dalam kurun waktu belakangan. Percakapan itu terjadi di

   

komisif yang menawarkan sesuatu. Penutur mengajak mitra tutur untuk

menunjukan suatu hal. Namun sikap penutur netral, tidak memaksa mitra tutur

percaya atau menyetujui sesuatu yang akan di tunjukan oleh penutur. Maksud

ilokusi yang terkandung dalam tuturan (26) adalah penutur ingin menunjukan

suatu hal, dan berharap mitra tutur mau menerimanya. Pesan atau maksud yang

terkandung pada tuturan (26), menjelaskan bahwa sesunggunhya penutur

berharap, agar mitra tutur mempercayai sesuatu hal yang akan ditunjukan oleh

penutur. Dengan cara mennuturkan “… Terserah Anda bersedia atau tidak”sikap penawaran tersebut membuat mitra tutur terpengaruhi.Dengan demikian penutur

berharap mitra tutur mau menerimanya.

Dokumen terkait