• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan Dalam Upaya Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja.

Dalam dokumen PENGAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SE (Halaman 93-98)

GURU PEMBIMBING DAN KENAKALAN REMAJA Oleh:

RAHMAT MULIAD

7. Tindakan Dalam Upaya Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mengatasi kenakalan remaja terkait dengan fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling antara lain sebagai berikut:

a. Tindakan Preventif.

Tindakan preventif ini merupakan suatu tindakan yang akan dapat mencegah timbulnya kenakalan remaja secara umum. Di dalam tindakan ini menurut Singgih D. Gunarsa terbagi menjadi dua macam:

1) Bentuk usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum, adapun dalam usaha pencegahan secara umum ini dibagi menjadi tiga antara lain: (a) Usaha mengenal dan mengetahui secara ciri umum dan khas remaja, (b) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami remaja karena setiap remaja tidak selalu sempurna dan salah satu penyebab kenakalannya adalah kekurangan atau kelemahan yang tidak diterima oleh remaja tersebut sebagai individu. Dalam tindakan ini berusaha untuk mengetahui kesulitan serta kelemahan yang menimbulkan kenakalan yang dilakukan remaja tersebut, dan (c) Usaha pembinaan remaja, usaha pembinaan remaja ini bertujuan untuk memperkuat sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Tidak hanya itu saja tapi juga di dalam memberikan pendidikan mental melalui pengajaran agama, budi pekerti, etika serta menciptakan sarana- sarana yang menimbulkan atau menciptakan perkembangan pribadi secara wajar dan optimal. Usaha pembinaan remaja ini juga berusaha untuk memperbaiki

faktor-faktor ekstern yang menimbulkan kenakalan remaja antara lain faktor keluarga, lingkungan dan masyarakat.

Dengan demikian usaha pembinaan ini akan mengarahkan remaja untuk melakukan tindakan yang sesuai, sopan, bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.

2) Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus, usaha yang dilakukan para pendidik terhadap kelainan tingkah laku remaja. Usaha pencegahan yang khusus ini bila di rumah sudah tentu dilakukan oleh orang tua sedangkan di sekolah adalah para pendidik, guru pembimbing, guru ahli atau psikolog. Usaha para pendidik harus diarahakan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja baik di rumah dan di sekolah. Sebagai langkah selanjutnya” pemberian bimbingan terhadap para remaja dengan tujuan menambah pengertian para remaja mengenai: (a) Pengenalan diri sendiri meliputi menilai diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. (b) Penyesuaian diri meliputi mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut. (c) Orientasi diri meliputi mengarahkan diri remaja kearah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.

Bimbingan yang diberikan dan dilakukan dapat menggunakan dengan dua macam pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja tersebut dan membantu mengatasinya.

2) Pendekatan melalui kelompok di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut, meliputi: memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik, mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan padangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif,

dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok dipupuk solidaritas dan persekutuan dan pembimbing.

b. Tindakan Represif.

Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dalam menindak terhadap remaja ini ada dua tempat:

1) Di rumah dan dalam lingkungan keluarga, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Di samping peraturan tentu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orang tua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Dalam hal ini perlu perhatikan bahwa pelaksanaan tata tertib dan tata cara keluarga harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.

2) Di sekolah dan lingkungan sekolah, dalam hal ini maka Kepala Sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak untuk bertindak atau pelimpahan ke pihak guru pembimbing. Pada umunya tindakan reprensif diberikan dalam bentuk peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh Kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing, dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergantung pada macam pelanggaran tata tertib sekolah yang telah ditentukan. c. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi.

Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku remaja melanggar tersebut itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan khusus, biasanya hal ini ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.

Kenakalan remaja pada mulanya ada dan dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga remaja akhirnya bertindak di luar norma dan aturan yang berlaku. macam bentuk kenakalan adalah (a) Kenakalan yang ringan (yang tidak termasuk dalam tindak kriminal tapi berdampak negatif), seperti merokok, membolos sekolah, main kebut-kebutan, membawa senjata tajam, berkelahi, membawa buku atau VCD porno, minumminuman keras, bergabung dengan kelompok geng nakal dan lain sebagainya, juga termasuk dalam hal ini larangan-larangan yang diatur dalam tata tertib di sekolah juga bisa dikatakan kenakalan remaja bila pelakunya adalah pelajar. (b) Kenakalan yang berat (termasuk dalam tindak kriminal yang menyebabkan kerugian bagi dirinya dan masyarakat dan diatur dalam Undang-undang), seperti berjudi, memakai narkoba, ganja, melakukan seks bebas, merampok, memperkosa, membunuh orang dan lain sebagainya

Beberapa upaya dan tahapan yang dilakukan bimbingan konseling dalam mengatasi kenakalan remaja antara lain tertuang dalam beberapa tindakan berikut ini:

a. Tindakan Preventif.

Bimbingan yang diberikan dan dilakukan dapat menggunakan dengan dua macam pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja tersebut dan membantu mengatasinya.

2) Pendekatan melalui kelompok di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut, meliputi: memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik, mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan padangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif, dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok dipupuk solidaritas dan persekutuan dan pembimbing.

b. Tindakan Represif.

Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dalam menindak terhadap remaja ini

c. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi.

Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku remaja melanggar tersebut itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan khusus, biasanya hal ini ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Apriansyah, Dunia Remaja, (http://darsanaguru.blogspot.com/2008/04/ Dunia Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun. 2003 Sistem Pendidikan

Nasional, (Surabaya: Media Centre),

B. Simanjutak, 1999, Psikologi Remaja, Bandung: Tarsito.

Safiyudin Sastrawijaya, 1999, Beberapa Hal Tentang Masalah Kenakalan Remaja, Bandung; PT. karya nusantara

Kartini Kartono, 1986, Psikologi Remaja, Bandung: Offset Alumni Zakiyah Darajat, 1975, Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang Singgih D.Gunarsa, 2007, Psikologi Remaja, Jakarta: BPK Gunung Mulia Sudarsono, 1990, Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta

DIMENSI PENGEMBANGAN DIRI BERNUANSA ISLAMI DALAM

Dalam dokumen PENGAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SE (Halaman 93-98)