• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan Keperawatan

Dalam dokumen SEKAPUR SIRIH. Assamua alaikum Wr. Wb (Halaman 50-56)

RINCIAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

Topik 3 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Halusinasi

B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI

3. Tindakan Keperawatan

Setelah menetapkan diagnose keperawatan lakukanlah tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi. Tindakan keperawatan harus ditujukan juga untuk keluarga karena keluarga memegang peranan penting didalam merawat pasien dirumah setelah pasien pulang dari rumah sakit..

Saat melakukan asuhan keperawatan baik di Puskesmas dan kunjungan rumah, perawat menemui keluarga terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Saat melakukan pelayanan di Puskesmas dan kunjungan rumah,, perawat menemui keluarga terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga, perawat mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga. Setelah itu, perawat menemui pasien untuk melakukan pengkajian, mengevaluasi dan melatih satu cara lagi untuk mengatasi masalah yang dialami pasien. Jika pasien telah mendapatkan terapi psikofarmaka (obat), maka hal pertama yang harus dilatih perawat adalah pentingnya kepatuhan minum obat. Setelah perawat selesai melatih pasien, perawat menemui keluarga untuk melatih cara merawat pasien. Selanjutnya perawat menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien dan tugas yang perlu keluarga yaitu untuk mengingatkan pasien melatih kemampuan

51 mengatasi masalah yang telah diajarkan oleh perawat.

a. Tindakan Keperawatan

Untuk Pasien Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi.

Tujuan: Pasien mampu:

1) Membina hubungan saling percaya

2) Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik 3) Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat

4) Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

5) Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktifitas sehari-hari Tindakan Keperawatan

1) Membina Hubungan Saling Percaya dengan cara:

(a) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien dan

(b) Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan yang disukai pasien

(c) Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini

(d) Buat kontrak asuhan apa yang perawat akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempat pelaksanaan asuhan keperawatan.

(e) Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi

(f) Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien (g) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan

2) Membantu pasien menyadari ganguan sensori persepsi halusinasi

(a) Tanyakan pendapat pasien tentang halusinasi yang dialaminya: tanpa mendukung, dan menyangkal halusinasinya.

(b) Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu terjadinya, situasi pencetus, perasaan, respon dan upaya yang sudah dilakukan pasien untuk menghilangkan atau mengontrol halusinasi.

3) Melatih Pasien cara mengontrol halusinasi: Secara rinci tahapan melatih pasien mengontrol halusinasi dapat dilakukan sebagai berikut:

(a) Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, 6(enam) benar minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan dirumah seperti membereskan kamar, merapihkan tempat tidur serta mencuci baju.

(b) Berikan contoh cara menghardik, 6(enam) benar minum obat, bercakapcakap dan melakukan kegiatan dirumah seperti membereskan kamar, merapihkan tempat tidur serta mencuci baju.

(c) Berikan kesempatan pasien mempraktekkan cara menghardik, 6(enam) benar minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan dirumah seperti membereskan kamar, merapihkan tempat tidur serta mencuci baju yang dilakukan di hadapan Perawat

(d) Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien.

52 (e) Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah melakukan tindakan keperawatan untuk mengontrol halusinasi. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan latihannya.

4. Evaluasi Kemampuan Pasien dan Keluarga

Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah di lakukan untuk pasien gangguan sensori persepsi halusinasi adalah sebagai berikut

a. Pasien mampu:

1) Mengungkapkan isi halusinasi yang dialaminya

2) Menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasi yang dialami.

3) Menjelaskan situasi yang mencetuskan halusinasi 4) Menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi 5) Menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi:

(a) Menghardik halusinasi

(b) Mematuhi program pengobatan

(c) Bercakap dengan orang lain di sekitarnya bila timbul halusinasi

(d) Menyusun jadwal kegiatan dari bangun tidur di pagi hari sampai mau tidur pada malam hari selama 7 hari dalam seminggu dan melaksanakan jadwal tersebut secara mandiri

6) Menilai manfaat cara mengontrol halusinasi dalam mengendalikan halusinasi b. Keluarga mampu:

1) Menjelaskan halusinasi yang dialami oleh pasien

2) Menjelaskan cara merawat pasien halusinasi melalui empat cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat,cakap-cakap dan melakukan aktifitas di rumah

3) Mendemonstrasikan cara merawat pasien halusinasi

4) Menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pasien

5) Menilai dan melaporkan keberhasilannnya merawat pasien 5. Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Pendokumentasian wajib dilakukan setiap selesai melakukan interaksi dengan pasien dan keluarga.. Berikut contoh pendokumentasian asuhan keperawatan gangguan sesnsori persepsi halusinasi.

53

54

LATIHAN SOAL

1. Ny Y datang diantar oleh keluarganya karena menolak makan dan mengatakan makan yang disajikan terasa seperti muntahan, nanah dan terasa amis darah.

Berdasarkan data diatas Ny Y mengalami halusinasi:

A. Pendengaran B. Penglihatan C. Penciuman D. Pengecapan E. Perabaan

2. Pengkajian halusinasi yang dilakukan pada terdiri dari unsur-unsur berikut: kecuali A. Isi halusinasi

B. Waktu terjadinya halusinasi

C. Frekuensi terjadinya halusinasi D. Situasi yang menimbulkan halusinasi E. Obat yang sering diminum oleh pasien

3. Pada intervensi keperawatan, perawat melatih Ny Yuni untuk mengatakan, “Saya tidak mau dengar! Kamu tidak ada!” adalah salah satu cara mengontrol halusinasi dengan :

A. Menghardik halusinasi

B. Bercakap-cakap dengan orang lain C. Melakukan aktivitas yang terarah D. Menggunakan obat secara teratur E. Meningkatkan kontak dengan realita

4. Sejak Kecil Tn A mengatakan tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tua, orang tua selalu membeda-bedakan Tn A dengan kakak dan adiknya serta selalu dikatakan bahwa Tn A anak yang membawa sial bagi keluarga. Berdasarkan data diatas, predisiposisi Tn A mengalami gangguan Jiwa karena faktor:

A. Genetik B. Biologis

55 C. Psikologis

D. Neurobiologis E. Neuro Transmiter

5. Tindakan keperawatan yang pertama harus dilakukan oleh perawat ketika bertemu dengan Ny I dan keluarga adalah

A. Mengajarkan aktifitas yang dapat dilakukan pasien untuk mengontrol halusinasi B. Menjelaskan tentang system pendukung yang ada di lingkungan

C. Mengajarkan keluarga tentang halusinasi D. Menjelaskan tentang cara menghardik E. Menjelaskan

56

Topik 4 Asuhan Keperawatan

Dalam dokumen SEKAPUR SIRIH. Assamua alaikum Wr. Wb (Halaman 50-56)