• Tidak ada hasil yang ditemukan

TPS PALM OIL

Dalam dokumen Pilar Sejahtera Food Tbk 2014 (Halaman 116-120)

TPS PALM OIL

TINJAUAN BISNIS

Business Review

Laporan Tahunan Annual Report2014 115 Perseroan berupaya mengeksplorasi kesempatan

bisnis untuk meningkatkan kinerja dan marjin usaha, termasuk diantaranya terjun ke usaha perkebunan kelapa sawit. Perseroan mulai memasuki bisnis perkebunan kelapa sawit dengan mengakuisisi PT Bumiraya Investindo (BRI) yang berlokasi di Kalimantan Selatan. BRI didirikan sejak tahun 1993 di Jakarta dan diakuisisi oleh Perseroan pada tahun 2008. Kebun kelapa sawit yang dimiliki oleh BRI terletak di Tanjung Seloka dan Kebun Lontar, Kecamatan Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan.

Pada tahun 2010, melalui BRI Perseroan mengakuisisi 5 (lima) perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit yaitu PT Mitra Jaya Agro Palm di Kalimantan Tengah, PT Airlangga Sawit Jaya dan PT Charindo Palma di Kalimantan Barat, PT Muara Bungo Plantation di Sumatera Selatan, PT Tugu Palma Sumatera di Riau. Pada tahun 2012, melalui PT Muara Bungo Plantation, Perseroan mengakuisisi PT Tandan Abadi Mandiri yang berlokasi di Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi. Pada tahun 2013, TPS Palm Oil telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berkapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Hasil panen kelapa sawit Perseroan selain diolah di pabrik pengolahan kelapa sawit milik Perseroan di Pulau Laut Kalimantan Selatan, juga didistribusikan langsung ke pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit di sekitar perkebunan, antara lain ke wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Langkah ekspansi terus berlanjut dimana pada bulan Maret 2014, Perseroan mengakuisisi kepemilikan saham PT Golden Plantation (“GP”). Tujuan akuisisi ini adalah untuk menjadikan GP sebagai perusahaan sub- holding dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam divisi kelapa sawit Perseroan menggantikan BRI. Dengan demikian, pasca diakuisisi oleh Perseroan, GP mengakuisisi BRI dari Perseroan.

Guna mendukung strategi ekspansi yang sedang dijalankan TPS Palm Oil, pada Desember 2014 GP mengakuisisi PT Persada Alam Hijau yang berdiri sejak tahun 2006 dan mempunyai lokasi perkebunan kelapa sawit seluas 1.788 hektar di Kabupaten MuaraTebo, Propinsi Jambi.

The Company strives to explore business opportuni- ties to improve business performances and margins, including among others by engaging in the palm oil plantations. The Company begins engaging in the palm oil plantations business through the acquisition of PT Bumiraya Investindo (BRI) located in South Kalimantan. BRI was established since 1993 in Jakarta and acquired by the Company in 2008. The palm oil estates owned by BRI located in Tanjung Seloka and Kebun Lontar, Pulau Laut Barat and Pulau Laut Selatan Sub-districts, Kota Baru Regency, South Kalimantan.

In 2010, the Company through BRI acquired 5 (ive) companies engaged in palm oil ields, namely PT Mitra Jaya Agro Palm in Central Kalimantan, PT Airlangga Sawit Jaya and PT Charindo Palma in West Kalimantan, PT Muara Bungo Plantation in South Sumatra, PT Tugu Palma Sumatera in Riau. In 2012, through PT Muara Bungo Plantation, the Company acquired PT Tandan Abadi Mandiri located in Sarolangun Regency, Jambi Province.

In 2013, TPS Palm Oil has completed the construction of crude palm oil (CPO) reinery mill with 30 tons ca- pacity of fresh fruit bunch (FFB) per hour. The harvest- ing of the Company’s palm oil is being processed in the Company’s palm oil reinery in Pulau Laut South Kalimantan, as well as distributed directly to palm oil reineries at its surrounding plantations, among oth- ers are to the areas of West Kalimantan and Central Kalimantan.

Expansions were continued whereby the Company acquired the stake at PT Golden Plantation (“GP”) in March 2014. The objectives of this acquisition are to make GP as a sub-holding company for the group of companies under the Company’s palm oil division, replacing BRI. To this end, post its acquisition, GP ac- quired BRI from the Company.

To support expansion strategy conducted by TPS Palm Oil, in December 2014 GP acquired PT Persada Alam Hijau that was established in 2006 and posses a total 1,788 hectare of palm oil plantations in Muara Tebo Regency, Jambi Province.

TINJAUAN BISNIS

Laporan Tahunan Annual Report2014 116

Pada Desember 2014, GP juga sukses mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Sebanyak 800.000.000 (delapan ratus juta) saham ditawarkan seharga Rp288 per lembar saham sehingga total dana penawaran umum yang diraup mencapai sebesar Rp230,4 miliar. Per 31 Desember 2014, Perseroan melalui GP memiliki 8 (delapan) perkebunan kelapa sawit seluas 51.199 hektare di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 19.790 hektare diantaranya adalah sudah tertanam. Penetrasi akan terus dilakukan dengan mengakuisisi lahan baru dan penanaman. Dari berbagai aktivitas usaha yang dijalankan, pada akhir tahun 2014, TPS Palm Oil berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp137,62 miliar. Jumlah ini merupakan hasil dari penjualan tandan buah segar sebesar Rp23,15 miliar, penjualan inti sawit dan turunannya sebesar Rp11,32 miliar, dan penjualan minyak kelapa sawit mentah sebesar Rp103,15 miliar. Pendapatan penjualan ini mengalami peningkatan 72,46% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp79,80 miliar terdiri dari penjualan tandan buah segar Rp54,15 miliar, penjualan inti sawit dan turunannya Rp3,10 miliar dan penjualan minyak kelapa sawit mentah Rp22,55 miliar.

In December 2014, GP also successfully recorded an inital public ofering in Indonesian Stock Exchange. A total of 800,000,000 (eight hundreds million) shares was ofered at Rp288 per share, thereby the total pro- ceeds from the public ofering reached Rp230.4 billion. As of 31 December 2014, the Company through GP posses 8 (eight) palm oil plantations with a total 51,199 hectare in South Kalimantan, Central Kalimantan, West Kalimantan, and Sumatra, where the 19,790 hectare is already planted. The penetrations will be continued by the acquisition of new lands and plantings.

From its various businesses, TPS Palm Oil succes- fully recorded a total revenue of Rp137.62 billion in 2014. The account was derived from the sales of fresh fruit bunch at Rp23.15 billion, sales of nucleus and its derivatives at Rp11.32 billion, and sales of crude palm oil at Rp103.15 billion. The sales income increased by 72.46% compared to 2013 igure of Rp79.80 billion, comprised of sales of fresh fruit bunch at Rp54.15 billion, sales of nuclues and its derivatives at Rp3.10 bil- lion, and sales of crude palm oil at Rp22.55 billion.

TINJAUAN BISNIS

Laporan Tahunan Annual Report2014 117 Pada tahun 2014, TPS Palm Oil berhasil meningkatkan

produksi Minyak Sawit Mentah dan Inti Sawit dan Turunannya dimana masing-masing meningkat 77,10% dan 137,24% dibandingkan tahun 2013 menjadi 12.925 ton dan 2.460 ton.

Sementara produksi Tandan Buah Segar tercatat menurun 19,49% menjadi 17.241 ton dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 21.413 ton, dikarenakan sebagian besar panen Tandan Buah Segar diproses kembali untuk produksi Minyak Sawit Mentah, Inti Sawit dan Turunannya di Pabrik Kelapa Sawit milik Perseroan.

Guna meningkatkan pertumbuhan usaha, TPS Palm Oil terus mengimplementasikan strategi pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.

Dari sisi pertumbuhan organik, TPS Palm Oil telah mengagendakan kegiatan intensiikasi kebun mulai dari penanaman, perawatan tanaman belum menghasilkan serta pembangunan infrastruktur kebun. Langkah ini

In 2014, TPS Palm Oil succeeded in improving the pro- duction of Crude Palm Oil and Nucleus and its deriva- tives, whereby each increased by 77.10% and 137.24% respectively, compared to 2013 igure of 12,925 tons and 2,460 tons.

In the meantime, the production of Fresh Fruit Bunch was decreased by 19.49% to 17,241 tons compared to 2013 igure of 21,413 tons, due to partly the harvesting of Fresh Fruit Bunch was re-processed for the produc- tion of Crude Palm Oil, Nucleus and its Derivatives in the Company’s Palm Oil Mills.

To improve business growth, TPS Palm Oil continues to implement business growth strategy both organically and inorganically. On the organic growth, TPS Palm Oil has placed the agenda of estate intensiication activi- ties ranging from planting, treatments of unproduced plants, as well as estate infrastructure development.

TINJAUAN BISNIS

Laporan Tahunan Annual Report2014 118

TINJAUAN BISNIS

Business Review

telah mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga keuangan terkemuka melalui pemberian kredit sindikasi kepada PT Bumiraya Investindo, entitas anak Perseroan sejumlah USD125 juta sejak Juni 2014. Sementara, dari sisi pertumbuhan anorganik, akuisisi perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit tetap menjadi salah satu strategi Perseroan dalam memacu pertumbuhan bisnis kelapa sawit.

Kedepan, Perseroan telah menyiapkan serangkaian strategi ekspansi. Peningkatan kapasitas produksi pengolahan kelapa sawit baik melalui penambahan jumlah PPKS maupun peningkatan kapasitas mesin pengolahan, perluasan penanaman kebun, peningkatan kualitas produk, serta perluasan jaringan distribusi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari operasi bisnis TPS Palm Oil.

KEANGGOTAAN RSPO, ISPO, &

Dalam dokumen Pilar Sejahtera Food Tbk 2014 (Halaman 116-120)