• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi Bersih Desa Dan Perubahan yang Terjadi

TRADISI BERSIH DESA DAN PERUBAHAN YANG TERJADI

4.1 Tradisi Bersih Desa Dan Perubahan yang Terjadi

Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Perubahan yang terjadi mampu merambah ke berbagai bidang yang membersamainya, salah satunya perubahan kebudayaan.Perubahan kebudayaan merupakan pergeseran unsur-unsur yang telah ada sebelumnya serta menggantinya dengan yang baru sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Sebenarnya di dalam kehidupan sehari- hari, acap kali tidak mudah untuk menentukan letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal ini disebabkan tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Hal ini mengakibatkan bahwa garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan.Biasanya antara kedua gejala itu dapat di temukan hubungan timbal balik sebagai sebab dan akibat.

Perubahan sosial terjadi dalam masyarakat memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut:

1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat

sehingga tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya.

2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh

perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Hal ini disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi sehingga sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang dimulai dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.

3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang

bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baru.

4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena

keduanya memiliki hubungan timbal balik.

5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa

bentuk, yaitu sebagai berikut:

a) Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota

dari suatu struktur.

b) Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak

terlalu berbeda dengan unit-unit yang telah ada.

c) Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru.

d) Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat

kesadaran kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat.

Salah satu perubahan kebudayaan tersebut terjadi pada tradisi bersih desa di Desa Lama.Seiring dengan perkembangan zaman dengan berbagai pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya, bersih desa yang rutin dilakukan setiap tahunnya pun mengalami perubahan dari waktu ke waktu, baik dari segi fisik maupun non fisik.

4.1.1 Perubahan Fisik

Perubahan dalam bentuk fisik biasanya lebih cepat dialami. Perubahan-perubahan fisik meliputi semua Perubahan-perubahan yang terdapat pada tubuh atau benda baik yang melekat pada diri seorang atau tidak yang langsung dapat diamati terjadinya. Dalam pelaksanaan bersih desa ada beberapa perubahan yang terkait dengan fisik, diantaranya:

 Makanan yang dihadirkan dalam sedekah bumi berupa nasi kuning dan panggang ayam dalam sebuah bakul kecil serta dilaksanakan di tengah sawah. Pemandangan ini terjadi saat pertama kali bersih desa dilakukan, dana yang dimiliki masyarakat juga masih sangat minim karena jumlah penduduk pada saat itu masih sedikit, sehingga hanya membuat sedekah bumi. Seiring dengan berjalannya waktu pertambahan penduduk mulai terjadi, akhirnya mendorong keterlibatan masyarakat dalam kegiatan tahunan ini juga semakin bertambah. Sedekah bumi yang dilakukan kini berubah persembahannya menjadi satu ekor kepala kambing dan dilakukan di bawah kramat. Ternyata dari satu ekor kepala kambing mengalami perubahan kembali menjadi dua ekor kepala kambing sampai saat ini.

 Hewan sembelihan yang digunakan sebagai ikon dalam makan bersama adalah kambing. Sejak awal kemunculannya kambing memang sudah menjadi hewan pilihan, namun saat itu jumlahnya hanya satu ekor saja.

Lama kelamaan secara bertahap degan kemampuan dana yang dimiliki akhirnya jumlah kambing bertambah jadi dua ekor, selain karena kecukupan dana yang dimiliki adalah untuk memenuhi semua kebutuhan penduduk agar terbagi secara merata. Beberapa tahun belakangan ini semenjak adanya dana APBDes masyarakat mulai menikmati daging sapi sebagai tambahan makanan selain dua ekor kambing lainnya, tentunya dengan adanya kemajuan ini menjadikan euphoria dalam pelaksanaan bersih desa semakin bertambah.

 Penggunaan tenda untuk kenduri dan makan bersama. Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan diberbagai bidang kini tenda yang digunakan tak lagi hanya sekedar tikar plastik, melainkan sudah mampu menghasilkan tenda inventaris desa sendiridan bahkan menyewa tenda di rental peralatan pesta demi kemeriahan pelaksanaan.

 Sama halnya dengan tenda, peralatan masak juga sudah pasti mengalami perubahan seiring dengan perkembangan jaman sekarang ini. Berbagai peralatan amsak yang dibutuhkan akan semakin mudah ditemukan dan didapatkan.

 Dalang yang digunakan dalam mengisi pagelaran wayang kulit selalu Pak Sular yang berasal dari daerah Trans (daerah secanggang, Kota Stabat, Kabupaten Langkat). Namun beberapa tahun belakangan langganan

penduduk Desa Lama ini tidak dapat mengisi dikarenakan keterlambatan membuat janji yang mengharuskan untuk mencari dalang lain.

 Gamelan, menjadi salah satu peralatan andalan pagelaran wayang kulit untuk mengiringi dalang dalam menyampaikan ceritanya. Mengingat tradisi bersih desa merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan di Desa Lama, maka masyarakat memutuskan untuk memiliki inventaris peralatan sendiri agar lebih memudahkan. Seiring dengan perkembangan waktu gamelan inventaris tersebut mengalami penurunan kualitas pakai disebabkan sudah usang, meskipun selalu dirawat dengan baik namun lambat laun barang-barang juga akhirnya mengalami kerusakan. Sejak saat itulah gamelan sekarang harus disewa dari tempat lain.

4.1.2 Perubahan Non Fisik

Dalam mperubahan non fisik, biasnya terjadi dalam kurun waktu yang lambat, kebalikan dari perubahan fisik.Perubahan non fisik meliputi segala jenis yang tidak tampak namun benar adanya, yakni terkait dengan kegiatan-kegiatan.

Perubahan itu meliputi:

 Pengadaan dzikir akbar. Dzikir akbar sebagai salah satu aktivitas keagamaan bagi umat islam sekarang ini yang sangat banyak digunakan, tak terkecuali dalam pelaksanaan bersih desa.

Pengadaan ini dilatarbelakangi oleh pengetahuan spiritual masyarakat yang sudah semakin bertambah dari waktu ke waktu dan juga persamaan agama yang dimilki.

 Penambahan fungsi dan tujuan bersih desa. Fungsi dan tujuan bersih desa merupakan sebuah langkah pembersihan baik secara individu atau kelompok, meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta pengharapan akan kesejahteraan hidup di masa yang akan datang. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, tujuan penyelenggaraan bersih desa pun menambahkan tujuan laindi dalamnya yakni dalam bidang politik.Temuan yang didapat, saat penyelenggaraan bersih desa juga dilakukan aktivitas kampanye yang seolah-seolah menggambarkan ketidakmurnian sejak awal penyelenggaraannya.

Meskipun dinilai tidak mengganggu karena tak ditemukannya kejanggalan dalam penyelenggaraannya, namun tetap saja banyak pihak yang merasakan ketidakmurnian tersebut. Sebagai rakyat biasa yang mengikuti perintah atasannya mereka pun tak bisa berbuat apapun selain mengikut saja aturan yang dibuat Kepala Desa. Dalam hal ini yang terpenting adalah aktivitas dalam penyelenggaraannya tiada yang kurang satupun, tiada yang dikurangi sedikit pun.

 Sistem gotong royong yang berubah menjadi sistem upah.

Kegiatan bersih desa yang dilaksanakan setiap tahunnya ternyata memiliki banyak perubahan tak terkecuali dalam sitemnya. System gotong royong merupakan system yang sejak awal digunakan dalam pelaksanaan bersih desa, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga pasca pelaksanaan dikerjakan dengan sukarela. Berbeda

dengan saat ini, system upah menjadi keharusan dalam pelaksanaan bersih desa. Hal ini disebabkan terdapat perubahan dalam diri masyarakat sendiri yang tidak mau bekerja jika tidak di upah, dengan kata lain nilai-nilai kesadaran pun sudah semakin berkurang. Sejak persiapan, pelaksanaan hingga pasca pelaksanaan semua pelaku dibayar. Tukang masak saja misalnya, setiap orangnya akan diberi uang sabun sebesar Rp20.000,- untuk ibu-ibu, sedangkan yang laki-laki akan mendpatkan uang rokok. Begitu juga dengan yang membangun tenda dan yang membongkar tenda.