• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

Dalam dokumen PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 98-108)

b. Beban umum dan administrasi

31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi

1. Bank: bank milik negara dan bank pemerintah daerah

Entitas berelasi dengan pemerintah

Kas dan setara kas, piutang usaha, kas yang dibatasi penggunaanya, aset keuangan lancar aset lancar dan tidak lancar lain-lain, pinjaman jangka pendek, pendapatan dan penghasilan bunga (biaya keuangan) - bersih.

2. Badan usaha milik negara, termasuk Telkom

Entitas berelasi dengan pemerintah

Piutang usaha, aset lain-lain dan beban dibayar di muka, piutang pihak berelasi, utang usaha, utang pengadaan, akrual, pinjaman, utang pihak berelasi, pendapatan, beban – biaya jasa telekomunikasi, personil, pemasaran, umum dan administrasi.

3. Ooredoo Entitas induk

utama

Piutang usaha, utang usaha, utang pihak berelasi, pendapatan dan beban - biaya jasa telekomunikasi, personil, umum dan administrasi.

4. Kopindosat Entitas di bawah pengaruh signifikan

Beban dibayar di muka, utang pengadaan, akrual, utang pihak berelasi, pendapatan, beban - biaya jasa telekomunikasi, beban – biaya jasa telekomunikasi, pemasaran, dan umum dan administrasi.

5. Personil manajemen kunci (terdiri dari anggota Direksi dan Komisaris dan seluruh pihak yang melapor secara langsung kepada Direksi)

Personil manajemen kunci

Bagian lancar dari beban dibayar di muka, piutang pihak berelasi, imbalan kerja jangka pendek, beban – personil.

No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi

6. PT Personel Alih Daya Entitas di bawah pengaruh signifikan

Utang usaha, utang pengadaan, akrual, utang pihak berelasi, beban – biaya jasa telekomunikasi, pemasaran, umum dan administrasi.

7. Pemerintah Republik Indonesia

Pemerintah Provisi atas kasus hukum. 8. PT Bank QNB Kesawan Tbk

(“QNBK”)

Entitas sepengendali

Kas dan setara kas, aset keuangan lancar aset lancar dan tidak lancar lain-lain

Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2015 2014

Aset

Kas dan setara kas (Catatan 4):

- Bank 1.238.825 1.728.211

- QNBK 988.277 243.625

2.227.102 1.971.836

Piutang usaha (Catatan 5):

- Badan usaha milik negara 410.942 420.637

- Bank 118.679 113.901

- Ooredoo 9.768 8.847

539.389 543.385

Dikurangi: provisi penurunan nilai (28.850) (24.433)

510.539 518.952

Bagian lancar dari beban dibayar di muka:

- Badan usaha milik negara 38.232 19.999

- Kopindosat 2.957 2.420

- Personil manajemen kunci - 3.820

41.189 26.239

Kas yang dibatasi penggunaanya, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya:

- Bank 141.107 124.922

- QNBK 1.300 93

142.407 125.015

Piutang dari pihak berelasi:

- Personil manajemen kunci 2.701 1.928

- Badan usaha milik negara 72 1.583

2.773 3.511

Dikurangi: provisi penurunan nilai (15) (15)

2.758 3.496

Beban dibayar di muka jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar:

- Badan usaha milik negara 115.533 105.739

- Kopindosat 8.018 6.046

123.551 111.785

Jumlah 3.047.546 2.757.323

Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2015 2014

Liabilitas

Pinjaman jangka pendek:

- Bank 1.199.053 599.481

Utang usaha:

- Badan usaha milik negara 102.067 16.605

- PT Personel Alih Daya 20.554 6.757

- Ooredoo 1.031 7.170

123.652 30.532

Utang pengadaan (Catatan 14):

- Kopindosat 23.767 16.582

- Badan usaha milik negara 17.168 19.032

- PT Personel Alih Daya 15.828 12.351

56.763 47.965

Akrual:

- Badan usaha milik negara 154.561 270.001

- Kopindosat 31.796 68.491

- PT Personel Alih Daya 35.426 83.283

221.783 421.775

Kewajiban imbalan kerja jangka pendek:

- Personil manajemen kunci 125.181 102.322

Pinjaman - bagian jangka pendek:

- Badan usaha milik negara 749.687

-Utang pihak berelasi:

- Ooredoo 16.099 16.071

- Badan usaha milik negara 5.268 6.653

- Kopindosat 3.124 2.311

- PT Personel Alih Daya 705 5.124

25.196 30.159

Pinjaman - setelah dikurangi bagian jangka pendek:

- Badan usaha milik negara 99.879 849.112

Provisi atas kasus hukum:

- Pemerintah Republik Indonesia 1.358.643 1.358.643

Jumlah 3.959.837 3.439.989

Persentase dari jumlah liabilitas 9,40% 8,83%

Laba rugi

Pendapatan (Catatan 24):

- Badan usaha milik negara 1.480.546 1.247.297

- Bank 496.383 446.172

- Ooredoo 115.072 110.371

- Kopindosat 628 457

Jumlah 2.092.629 1.804.297

Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2015 2014

Laba rugi (continued) Beban

Biaya jasa telekomunikasi:

- Badan usaha milik negara 1.832.758 1.572.746

- Kopindosat 162.746 187.943

- PT Personel Alih Daya 157.141 194.764

- Ooredoo 130.989 46.306

2.283.634 2.001.759

Personil:

Personil manajemen kunci:

- Imbalan kerja jangka pendek 338.973 350.222

- Pesangon pemutusan kontrak kerja 23.674 19.216

- Imbalan kerja jangka panjang lain-lain 93 8.808

Ooredoo 33.723 52.016

Badan usaha milik Negara 23.112 15.399

419.575 445.661

Pemasaran:

- PT Personel Alih Daya 63.677 82.894

- Kopindosat 31.682 25.319

- Badan usaha milik negara 132

-95.491 108.213

Umum dan administrasi:

- Badan usaha milik negara 136.467 48.209

- PT Personel Alih Daya 28.616 14.863

- Kopindosat 21.273 26.739

- Oooredoo 2.680 6.669

189.036 96.480

Jumlah 2.987.736 2.652.113

Persentase dari jumlah beban 12,24% 11,32%

Penghasilan bunga:

- Bank 139.264 87.203

Biaya keuangan:

- Bank (65.363) (108.595)

- Badan usaha milik Negara (61.419) (71.193)

(126.782) (179.788)

Jumlah 12.482 (92.585)

a. Komitmen

(i) Pengeluaran modal

Pada tanggal 31 Desember 2015, komitmen pengeluaran modal adalah sebesar AS$ 60.882 dan Rp1.187.041.

(ii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewakan

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran sewa minimum di masa mendatang yang akan diterima oleh Perusahaan dari transaksi sewa adalah sebagai berikut:

2015 2014

Dalam satu tahun 472.205 490.691

Diatas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 1.751.239 1.875.134

Lebih dari lima tahun 809.522 1.182.885

3.032.966 3.548.710

Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan sebagian dari menara telekomunikasi dan lokasi dimana pihak-pihak berikut ini diwajibkan untuk membayar biaya sewa dan pemeliharaan di muka dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan tangguhan:

Periode kontrak Pihak Termin Pembayaran

29 Januari 2010 - 28 Januari 2022 PT Hutchison 3 Indonesia Tahunan (12 tahun) (“H3I/ Tri Indonesia”)

24 Mei 2010 - 23 Mei 2020 (10 tahun) PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”) Tahunan 3 Juni 2010 - 2 Juni 2020 (10 tahun) PT Berca Global Access Triwulanan 4 Februari 2011 - 3 Februari 2021 PT Dayamitra Telekomunikasi Triwulanan

(10 tahun)

10 Februari 2011 - 9 Februari 2016 PT First Media Tbk Semesteran (5 tahun)

18 Juli 2011 - 17 Juli 2021 (10 tahun) PT Putra Arga Binangun Triwulanan 29 September 2011 - 28 September 2021 PT Smartfren Telecom Tbk Triwulanan

(10 tahun)

3 Maret 2014 - 2 Maret 2024 (10 tahun) PT BBSC Telecode Triwulanan

(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa Sewa pembiayaan

Selama tahun 2008-2013, Perusahaan menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Solusi Menara Indonesia, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”), PT Solusindo Kreasi Pratama, PT XL Axiata Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bit Teknologi Nusantara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Corona Telecommunication Services, PT Mitrayasa Sarana Informasi dan PT Tower Bersama Infrastucture Tbk untuk menyewa sebagian ruang pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal 5-10 tahun. Perusahaan dapat memperpanjang masa sewanya selama 10 tahun berikutnya, dengan biaya sewa tambahan berdasarkan tingkat inflasi di Indonesia.

a. Komitmen (lanjutan)

(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan) Sewa pembiayaan (lanjutan)

Pembayaran sewa minimum di masa mendatang berdasarkan perjanjian sewa

pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 .

Pembayaran Nilai kini dari sewa pembayaran

minimum sewa

Dalam satu tahun 924.837 516.527

Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 3.330.179 2.359.064

Di atas lima tahun 1.213.933 1.091.494

5.468.949 3.967.085

Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan (1.501.864)

-3.967.085 3.967.085

2014 .

Pembayaran Nilai kini dari sewa pembayaran

minimum sewa

Dalam satu tahun 854.327 420.674

Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 3.228.738 2.082.877

Di atas lima tahun 1.785.803 1.548.714

5.868.868 4.052.265

Dikurangi: nilai yang merupakan beban keuangan (1.816.603)

-4.052.265 4.052.265

Sewa operasi

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pembayaran sewa minimum di masa mendatang untuk transaksi sewa operasi Perusahaan terutama berkaitan dengan sewa lokasi penempatan perangkat telekomunikasi adalah sebagai berikut :

2015 2014

Dalam satu tahun 117.788 39.836

Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 450.849 159.280

Di atas lima tahun 287.065 137.819

a. Komitmen (lanjutan)

(iii) Komitmen sewa sebagai pihak yang menyewa (lanjutan) Sewa operasi (lanjutan)

Periode kontrak Pihak Termin Pembayaran

7 Januari 2014 - 6 Januari 2024 PT Solusi Tunas Pratama Tbk Triwulanan (10 tahun)

27 April 2015 - 26 April 2025 (10 tahun) PT Profesional Telekomunikasi Semesteran Indonesia (“Protelindo”)

2 April 2014 - 1 April 2024 (10 tahun) PT Persada Sokka Tama Triwulanan 23 April 2015 - 22 April 2025 (10 tahun) PT Komet Infra Nusantara (“KIN”) Triwulanan 6 Januari 2014 - 5 Januari 2024 (10 tahun) PT Centratama Menara Indonesia Triwulanan 24 Oktober 2014 - 23 Oktober 2024 PT Dayamitra Telekomunikasi Triwulanan

(10 tahun) (“Mitratel”)

15 Januari 2014 - 14 Januari 2024 PT Solusindo Kreasi Pratama Triwulanan (10 tahun)

26 Januari 2015 - 25 Januari 2020 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Triwulanan (5 tahun)

13 Mei 2015 - 12 Mei 2025 (10 tahun) PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Triwulanan 31 Mei 2015 - 30 Mei 2020 (5 tahun) PT Era Bangun Towerindo Triwulanan

(iv) Fasilitas kredit

Perusahaan memiliki fasilitas kredit untuk bank garansi. Jumlah keseluruhan fasilitas kredit Grup yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp50.000 (31 Desember 2014: nihil).

(v) Lain-lain

(i) Pada tanggal 23 November 2015, Perusahaan dan PT Erajaya Swasembada Tbk (“Erajaya”) menandatangani perjanjian dimana kedua belah pihak akan bekerja sama untuk memastikan bahwa Erajaya atau afiliasi retail atau pihak ketiga lainnya akan membuka sejumlah 350 toko berlisensi baru dalam 5 tahun ke depan untuk melayani pelanggan di Indonesia dan untuk menjual produk perusahaan seperti yang tertuang dalan perjanjian.

(ii) Pada tanggal 24 April 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Mandiri, Telkom dan XL Axiata untuk mengadakan kerja sama operasi dalam hal pengembangan dan implementasi kebijakan platform mobile money. Dalam perjanjian tersebut, masing-masing pihak berkomitmen untuk memberikan kontribusi 25% dari total biaya yang terjadi dari perjanjian kerja sama operasi tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah membayar kontribusi di muka sebesar Rp2.700.

(iii) Pada tanggal 9 April 2014, Perusahaan dan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan Cayman (entitas yang dikendalikan oleh SoftBank Corporation) menandatangani perjanjian kemitraan terbatas. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat untuk membentuk dana investasi yang disebut sebagai SB ISAT Fund, L.P., untuk mengelola investasi, dengan periode komitmen awal 4 tahun. Selanjutnya, pada tanggal 22 Mei 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian keanggotaan (subscription agreement) dengan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan Cayman. Berdasarkan perjanjian keanggotaan, Perusahaan berkomitmen untuk melakukan setoran modal sebesar AS$14.500 ke SB ISAT Fund, L.P. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah melakukan setoran modal sebesar AS$5.785 (setara dengan Rp75.922).

a. Komitmen (lanjutan)

(v) Lain-lain (lanjutan)

(iv) Perusahaan dan IMM mempunyai komitmen untuk membayar biaya frekuensi radio tahunan untuk izin 3G dan lisensi BWA, selama Perusahaan dan IMM memegang izin 3G dan lisensi BWA. Jumlah pembayaran setiap tahun adalah berdasarkan skema

pembayaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menkominfo

No. 7/PER/M.KOMINFO/2/2006, No.268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 dan

No. 237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 masing-masing pada tanggal 8 Februari 2006, 1 September 2009 dan 27 Juli 2009. Perusahaan dan IMM membayar biaya penggunaan frekuensi radio untuk izin 3G dan lisensi BWA masing-masing sebesar Rp730.392 dan Rp680.793 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

(v) Pada tahun 1994, Perusahaan ditunjuk sebagai Administrator Keuangan [Financial Administrator ("FA")] oleh sebuah konsorsium yang didirikan untuk membangun dan menjual/menyewakan kabel laut Asia Pacific Cable Network ("APCN") untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Sebagai FA, Perusahaan mengumpulkan dan mendistribusikan dana hasil penjualan IRU, Defined Underwritten Capacity ("DUC") dan Occassional Commercial Use ("OCU"). Dana yang diterima dari penjualan IRU, DUC dan OCU serta dana untuk melakukan upgrade kabel APCN bukan merupakan milik Perusahaan dan oleh karena itu, tidak dicatat dalam pembukuan Perusahaan. Namun, Perusahaan mengelola dana ini dalam rekening terpisah. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo dana (termasuk perolehan bunga) yang dalam pengelolaan Perusahaan berjumlah AS$4.127. Selain menerima bagian dana dari penjualan IRU, DUC dan OCU, anggota konsorsium juga menerima bagian mereka atas bunga yang diperoleh atas penempatan dana tersebut. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 30 tahun sejak tanggal ditandatanganinya kontrak.

b. Kontinjensi

Grup memiliki liabilitas kontinjensi sehubungan dengan tuntutan hukum yang timbul dari usaha normal. Grup tidak mengharapkan liabilitas material akan timbul dari liabilitas kontinjensi.

c. Perjanjian

Informasi yang terkait komitmen pengeluaran barang modal yang signifikan:

Tanggal kontrak Deskripsi Pihak

Nilai kontrak/

Purchase Orders

(“POs”) yang telah diterbitkan

Nilai kontrak/ POs yang belum

diterima

1 Oktober 2010 dan 10 Desember 2012. Selanjutnya diperbarui pada tanggal 1 Januari 2015.

Pengadaan peralatan telekomunikasi dan jasa terkait

PT Ericsson Indonesia dan Ericsson AB AS$388.206 dan Rp2.069.001 AS$6.053 dan Rp205.479 16 Juni 2010 dan 10 Desember 2012. Selanjutnya diperbarui pada tanggal 1 Januari 2015.

Pengadaan infrastuktur telekomunikasi

PT Nokia Siemens Networks dan Nokia Siemens Networks Oy AS$315.722 dan Rp1.617.263 AS$26.867 dan Rp107.090 2 Agustus 2010 dan 21 Desember 2012. Selanjutnya diperbarui pada tanggal 1 Januari 2015. Pengadaan infrastuktur telekomunikasi PT Huawei Tech Investment AS$247.858 dan Rp2.115.220 AS$6.673 dan Rp210.874

c. Perjanjian (lanjutan)

Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya: Pihak-pihak dalam perjanjian Informasi yang signifikan

XL Axiata Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan XL Axiata untuk periode lima tahun yang dimulai pada tanggal 1 Mei 2013 untuk (i) melakukan konstruksi kabel utama, kabel akses, dan peralatan (“Jaringan”) di area tertentu; (ii) menyetujui bahwa kepemilikan atas Jaringan tersebut menjadi hak pihak yang melakukan konstruksi; (iii) berbagi utilisasi; dan (iv) mengoperasikan dan memelihara jaringan tersebut.

Ooredoo IP LLC, Qatar Perjanjian ijin merek, berlaku dari tanggal 16 November 2015, untuk 10 tahun. Berdasarkan pada perjanjian ini :

1. Perusahaan dapat menggunakan merek Ooredoo untuk penyediaan layanan utama dan layanan lainnya dan juga untuk penjualan dan distribusi atas barang pendukung dan barang promosi selama jangka waktu yang sudah di setujui dalam perjanjian ini.

2. Perusahaan harus melakukan pembayaran terhadap ijin penggunaan merek yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan usaha sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Namun, biaya lisensi tersebut hanya akan dibebankan apabila perusahaan mendapatkan keuntungan bersih untuk tahun bersangkutan.

3. Perjanjian lisensi akan berlaku untuk jangka waktu 10 tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu 10 tahun masing-masing.

PT Pasifik Satelit Nusantara (“PSN”) Pada tanggal 24 September 2014, Perusahaan dan PSN menandatangani perjanjian untuk relokasi dan sewa transponder pada Satelit Palapa C. Dalam perjanjian, menyebutkan Perusahaan setuju untuk menyewakan sejumlah tertentu kapasitas transponder kepada PSN dengan total AS$2.500 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2016. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan sudah mencatat pendapatan atas sewa dari PSN sebesar AS$1.285. Telkom Berdasarkan perjanjian kerja sama, kompensasi kepada Telkom

sehubungan dengan jasa penyewaan sirkit/saluran, seperti world link dan bit link adalah sebesar 15% dari pendapatan tertagih Perusahaan yang berasal dari jasa tersebut. Perusahaan juga menyewa sirkit dari Telkom untuk menghubungkan Jakarta, Medan dan Surabaya.

Berdasarkan perjanjian penyerahan penggunaan pengelolaan sebidang hak tanah, Perusahaan berhak untuk menggunakan lahan tanah seluas 134.925 meter persegi dari Telkom untuk jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1994. Lahan tanah ini terletak di Daan Mogot, Jakarta Barat, dimana terletak stasiun pengendali bumi (earth control station) Perusahaan. Jumlah pembayaran sebesar AS$40.000 dikurangi Rp43.220 telah dibayarkan untuk sewa lahan tanah. Pada tanggal 31 Desember 2015, biaya dibayar di muka yang masih tersisa untuk sewa tanah adalah Rp12.428.

c. Perjanjian (lanjutan)

Perusahaan juga menandatangani beberapa perjanjian yang signifikan diantaranya: (lanjutan) Lintasarta

Terkait dengan penyediaan akses dan layanan telekomunikasi di daerah terpencil (program USO), Lintasarta, entitas anak, ditunjuk oleh Menkominfo (melalui Balai Telekomunikasi dan Informatika Pedesaan (“BTIP”) sebagai pemenang tender tahun 2009. BTIP selanjutnya berubah nama menjadi Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (“BPPPTI”). Detail dari perjanjian terkait adalah sebagai berikut:

Periode Jumlah

Perjanjian Kontrak kontrak Cakupan Area

Pusat Layanan Jasa Akses Internet (“PLIK”) / Internet access service centers 15 April 2010 -2014

Rp 387.513 Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, Irian Jaya Barat dan Papua.

Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Bergerak (“PLIKB”) / Mobile center for internet access and services

22 Desember 2010 - 2014

Rp 457.977 Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Pembayaran tetap untuk program USO tersebut diterima setiap tiga bulan berdasarkan evaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta harus mentransfer semua aset dari perjanjian konsesi kepada pemerintah daerah.

Lintasarta menerima surat dari Menkominfo-BPPPTI pada tanggal 3 Maret 2015 yang memberitahukan kepada semua penyedia program USO (termasuk Lintasarta) untuk menghentikan kegiatan program USO. Lintasarta telah mengajukan permintaan arbitrase kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (”BANI”) sehubungan dengan sengketa atas piutang tertentu pada tahun 2013 dan 2014 terkait dengan program USO. Lintasarta telah menerima keputusan BANI terkait klaim piutang tahun 2013. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase piutang untuk periode tahun 2014 masih dalam proses.

Sebagai tambahan program USO di atas, Lintasarta juga ditunjuk untuk program berikut, yang juga diberhentikan pada bulan Maret 2015 seperti yang telah dijelaskan di atas:

Periode Jumlah

Perjanjian Kontrak kontrak Cakupan area

Penyediaan Jasa Akses Publik Layanan Internet WiFi Kabupaten Kewajiban Pelayanan Umum (KPU) / Public Access Services for Wireless Fidelity (WiFi) Internet in Universal Service Obligation (USO) Regencies 30 Desember 2011 – 2015 dan 10 Januari 2012 -2016

Rp 207.905 Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Provinsi Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

c. Perjanjian (lanjutan)

Lintasarta (lanjutan)

Pada bulan September 2015 salah satu mitra Lintasarta untuk program PLIK dan PLIKB mengajukan beberapa surat arbitrase kepada BANI yang menuntut pembayaran sebesar Rp118.507 untuk biaya-biaya tertentu. Manajemen Lintasarta berkeyakinan bahwa klaim-klaim tersebut tidak berdasar dan Lintasarta akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk melawan tuntutan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dicatat untuk kasus ini. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, kasus-kasus ini masih dalam proses arbitrase.

Pada bulan Februari 2016, Lintasarta juga mengajukan permintaan arbitrase kepada BANI sehubungan dengan sengketa atas kerugian yang timbul dari penghentian program WiFi. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses arbitrase masih dalam proses.

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang yang terkait dengan program USO diklasifikasikan sebagai bagian dari ”Piutang usaha”, sebesar Rp109.274.

Dalam dokumen PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 98-108)