• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 58-63)

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

3.4. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

Grafik 3.8 Pagu dan Realisasi Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa Babel (miliar)

Sumber : SIMTRADA (diolah)

Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) merupakan bagian belanja Negara yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dan desa dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan yang telah diserahkan kepada daerah dan desa. Pada tahun 2019 alokasi TKDD di Babel mencapai Rp7,70 triliun, naik 13,27 persen dari alokasi tahun 2018. Dibandingkan dengan alokasi tahun 2018, secara keseluruhan pagu semua jenis belanja transfer mengalami peningkatan, kecuali untuk alokasi DAK Fisik yang justru turun 10,85 persen. Sementara itu, dari total alokasi TKDD tersebut mampu terealisasi 95,02 persen atau meningkat 8,12 persen dibanding realisasi tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja penyaluran belanja transfer di Babel semakin membaik.

3.4.1. Dana Transfer Umum

Dana Transfer Umum terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Dinamakan sebagai transfer umum karena sifatnya yang relatif bebas digunakan oleh daerah sesuai kebutuhan dan prioritas daerah. Dana Transfer Umum (DTU) mempunyai peranan yang sangat penting bagi APBD karena merupakan penopang

108,80% 92,27% 83,42% 96,52% 99,68% 78,06% 100,00% 93,70% 100,00% 94,16% 99,90%

DBH DAU DAK Fisik DID DAK Non Fisik Dana Desa

utama penyelenggaraan pemerintahan daerah dan layanan umum daerah. DAU mendapat porsi terbesar dalam alokasi DTU Babel tahun 2019 yaitu sebesar Rp4,47 triliun, naik 4,93 persen dibanding alokasi tahun 2018. Kinerja realisasi penyaluran DAU relatif sama dari tahun ke tahun, karena disalurkan secara rutin sebesar 1/12 setiap bulannya. Realisasi DAU tahun 2019 kembali berhasil mencapai Rp4,47 triliun atau 100 persen dari pagu yang dialokasikan.

Tabel 3.5 Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Transfer Umum Babel (miliar)

Jenis Dana Transfer Umum 2018 2019

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

DAU 4.263,15 4.263,15 100,00 4.473,12 4.473,12 100,00

DBH 726,50 790,45 108,80 1.338,44 1.044,79 78,06 - DBH Pajak Penghasilan 93,93 84,15 89,59 89,16 55,39 62,13 - DBH Pajak Bumi dan Bangunan 140,35 126,99 90,48 200,39 134,21 66,97 - DBH Sumber Daya Alam

Minyak Bumi 13,35 16,98 127,23 5,54 5,54 100,00 - DBH Sumber Daya Alam

Mineral dan Batubara 471,34 554,94 117,74 1.032,21 843,68 81,73 - DBH Sumber Daya Alam

Kehutanan 0,94 2,49 265,43 3,57 1,15 32,25 - DBH Sumber Daya Alam

Perikanan 6,60 4,91 74,36 7,58 4,83 63,66

Sumber: SIMTRADA (diolah)

Pada tahun 2019 Babel mendapat alokasi DBH sebesar Rp1,34 triliun untuk 6 jenis DBH, yaitu DBH PPh, DBH PPB, DBH SDA Minyak Bumi, DBH SDA Mineral dan Batubara, DBH SDA Kehutanan, dan DBH SDA Perikanan. Persentase terbesar DBH pada DBH SDA Mineral dan Batubara sebesar Rp1,03 triliun atau mencapai 77,12 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan khususnya Timah masih menjadi penyumbang pendapatan yang dominan di Babel. Realisasi DBH tahun 2019 sebesar Rp1,04 triliun atau 78,06 persen dari pagu, secara nominal mengalami peningkatan sebesar 32,18 persen dibandingkan realisasi tahun 2018.

3.4.2. Dana Transfer Khusus

Dana Transfer Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Dalam APBN 2019, Dana Transfer Khusus yang dianggarkan ke Babel sebesar Rp1,47 triliun, terdiri atas DAK Fisik dan DAK Nonfisik.

a. DAK Fisik

Total alokasi DAK Fisik tahun 2019 sebesar Rp701 miliar, turun 10,85 persen dibanding tahun 2018. Hingga akhir tahun 2019 nilai penyaluran mencapai Rp656,86 miliar atau 93,70 persen dari total alokasi, lebih baik dari persentase penyaluran tahun

2018 yang hanya 92,27 persen. Hal ini menunjukan semakin baiknya kinerja penyaluran DAK Fisik di Babel. Kurang optimalnya penyaluran DAK Fisik tahun 2019 dikarenakan ada empat bidang yang gagal salur. DAK Fisik bidang Pariwisata Kab. Belitung dan bidang Perumahan Permukiman Kab. Beltim gagal salur karena adanya perbedaan Rencana Kerja dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan. DAK Fisik bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kab. Bangka Barat juga gagal salur karena gagal lelang atau tidak adanya penyedia yang memenuhi. Sementara DAK Fisik Bidang Pasar Kab. Beltim gagal salur karena masalah status lahan yang belum clear.

Grafik 3.9 Pola Penyaluran DAK Fisik Bulanan (miliar)

Sumber: OM SPAN (diolah)

Mencermati pola penyaluran DAK Fisik secara bulanan, penyaluran mengalami peningkatan yang signifikan mendekati batas akhir penyampaian dokumen persyaratan penyaluran. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan Pemda dalam mengajukan/memenuhi persyaratan penyaluran dilakukan mendekati batas akhir penyaluran. Hal ini terjadi karena salah satu dokumen persyaratan penyaluran yaitu Catatan Hasil Reviu APIP belum dapat dipenuhi. Lebih lanjut diinformasikan bahwa proses reviu baru dilaksanakan menjelang batas akhir waktu penyampaian dokumen persyaratan. Lambannya pelaksanaan reviu mengindikasikan kurangnya koordinasi antara Bakuda, OPD dan APIP.

b. DAK Nonfisik

Alokasi DAK Non Fisik tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 9,08 persen dari alokasi tahun 2018, yaitu senilai Rp770,28 miliar. Dari alokasi tersebut terealisasi 95,25 persen. Meskipun secara nominal meningkat namun persentasenya menurun apabila dibandingkan tahun lalu yang mencapai 96,52 persen. Baik tahun 2018 maupun 2019 alokasi terbesar diperuntukkan untuk membantu pendanaan bidang Pendidikan yaitu Dana Tunjangan Guru PNS Daerah dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini sesuai dengan program nasional Nawacita kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan.

173,79

140,70

102,41

180,29

145,94

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2018

Grafik 3.10 Komposisi Pagu DAK Nonfisik Babel per Jenis Dana (miliar)

Sumber: SIMTRADA (diolah)

3.4.3. Dana Desa

Dana Desa merupakan dana yang dialokasikan dalam APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Alokasi Dana Desa tahun 2019 untuk pemda lingkup Babel sebesar Rp309,83 miliar atau meningkat 17,23 persen dibandingkan alokasi tahun 2018. Dana desa tersebut dialokasikan untuk 309 desa yang tersebar di 6 kabupaten, rata-rata setiap desa memperoleh pagu sebesar Rp1 miliar. Hingga akhir tahun 2019, realisasi penyaluran mencapai Rp309,52 miliar atau sebesar 99,90 persen dari total alokasi. Secara umum, alokasi dana desa untuk seluruh kabupaten telah tersalur seluruhnya baik dari RKUN ke RKUD maupun dari RKUD ke RKD kecuali Pemda Kabupaten Bangka Tengah yang realisasi penyalurannya hanya mencapai 99,44 persen. Pemotongan penyaluran tahap II dilakukan karena terdapat sisa tahun 2018 yang tidak salur dari RKUD Pemda Kabupaten Bangka Tengah sebesar Rp306,64 juta. Sisa dana tersebut terjadi karena terdapat satu desa yaitu Desa Kebintik yang tidak salur tahap III sebesar 40 persen. Sampai dengan akhir Desember 2018, dari alokasi Rp766,6 juta hanya terealisasi Rp137,5 juta. Dengan demikian penyaluran tahap III dari RKUD ke RKD Kebintik tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Sebagaimana ditetapkan dalam kebijakan umum pemanfaatan dana desa tahun 2019, terdapat dua bidang prioritas dalam penggunaan dana desa yaitu untuk pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Sebesar 70,44 persen realisasi dana desa digunakan untuk pelaksanaan pembangunan desa yang meliputi pembangunan jalan, jembatan, embung desa, posyandu, PAUD dan lainnya. Sedangkan penggunaan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat desa sebesar

Tunjangan Guru PNSD Tambahan Penghasilan Guru PNS Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bantuan Operasional Kesehatan Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil

2019 – Tunjangan Guru PNSD 331,99 2018 – Tunjangan Guru PNSD 320,33 2018 – Dana BOS 265,91 2019 – Dana BOS 295,90

15,96 persen dari total realisasi yang lebih difokuskan untuk kegiatan pengenalan teknologi pertanian atau peternakan yang tepat guna, serta pengadaan alat produksi dan pengolahan pertanian.

Grafik 3.11 Proporsi Realisasi Penggunaan Dana Desa Babel

Sumber: OM SPAN (diolah)

Berdasarkan data OMSPAN rata-rata capaian output yang dihasilkan dari pemanfaatan dana desa adalah sebesar 89,09 persen. Belum optimalnya capaian output Dana Desa ini menggambarkan masih rendahnya kedisplinan Pemda dalam melakukan perekaman capaian output dana desa pada aplikasi OMSPAN sehingga menyebabkan data OMSPAN kurang update dan tidak dapat memberikan informasi akhir capaian output dan sisa dana di RKD. Selain itu Pemda belum menggunakan interkoneksi Siskeudes dengan OMSPAN sehingga proses input data capaian output Dana Desa masih dilakukan secara terpisah atau dua kali input data. Selain tidak efisien, hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan antara data pada Siskeudes dan OMSPAN.

3.4.4. Dana Insentif Daerah

Alokasi DID tahun 2019 meningkat 112 persen menjadi Rp105,74 miliar dari tahun 2018. Peningkatan ini terjadi selain dari peningkatan jumlah alokasi itu sendiri, juga ada penambahan jumlah Pemda penerima DID, yang semula hanya 3 Pemda di tahun 2018 menjadi 4 Pemda di tahun 2019. Hal ini mengindikasikan bertambahnya Pemda yang berkinerja baik di lingkup Babel terutama dalam hal transparansi pelaksanaan anggaran dan pelayanan kepada masyarakat.

Dari sisi realisasi juga mengalami peningkatan, pada tahun 2018 hanya tersalur 83,42 persen, sedangkan pada tahun 2019 mampu tersalur 100 persen. Tidak optimalnya penyaluran tahun 2018 karena adanya keterlambatan penyampaian dokumen persyaratan penyaluran tahap II oleh Pemda Bangka, sehingga DID tahap II tidak dapat disalurkan. Keterlambatan ini terjadi karena adanya salah persepsi laporan

1,63% 70,44% 9,52% 15,96% 2,45% Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Pelaksanaan Pembangunan Desa Pembinaan Kemasyarakatan Desa Pemberdayaan Masyarakat Desa Pembiayaan Realisasi Porsi

realisasi penyerapan DID tahap I untuk syarat penyaluran tahap II yang seharusnya disampaikan bulan Agustus tetapi disampaikan bulan Desember.

Tabel 3.6 Pagu dan Realisasi Penyaluran DID Babel (miliar)

Pemda 2018 2019

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

Babel - - - 25,49 25,49 100,00 Bangka 16,50 8,25 50,00 59,73 59,73 100,00 Bangka Barat 25,25 25,25 100,00 - - -Bangka Tengah 8,00 8,00 100,00 10,28 10,28 100,00 Bangka Selatan - - - - - -Pangkalpinang - - - 10,24 10,24 100,00 Belitung - - - - - -Beltim - - - - - -Total 49,75 41,50 83,42 105,74 105,74 100,00

Sumber: SIMTRADA (diolah)

Untuk mengukur tingkat kemandirian daerah terhadap alokasi dana transfer dilakukan dengan membandingkan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan rasio dana transfer. Jika rasio PAD lebih besar daripada rasio dana tranfer menunjukkan kemandirian daerah yang tinggi, sebaliknya jika rasio dana transfer lebih tinggi berarti tingkat ketergantungan daerah terhadap dana transfer tinggi.

Grafik 3.12 Rasio PAD terhadap Dana Transfer (persen)

Sumber: GFS, OM SPAN, SIMTRADA (diolah)

Berdasarkan rasio diatas, dari tahun ke tahun rasio PAD Babel jauh lebih rendah dibandingkan rasio dana transfernya. Keadaan ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah masih belum mandiri dan masih memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

3.5. Analisis Cash Flow Apbn Tingkat Regional

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 58-63)

Dokumen terkait