• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengentasan Kemiskinan Indonesia)

PKL PERDESAAN

A. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota 1 Penetapan Kawasan Strategis Kota Cirebon

A.5 Infrastruktur Perkotaan Infrastruktur perkotaan, yang meliputi :

5 Truk Sampah (Kapasitas 6 m3 pengangkutan kali)

47 Sumber: Hasil Analisis, 2008

Pengolahan persampahan di Kota Cirebon untuk masa yang akan datang diarahkan pada pengolahan sampah dengan konsep Pengelolaan Sampah Terpadu menuju Zero Waste, merupakan upaya mengubah sampah menjadi bahan yang lebih berguna dan tidak mencemari lingkungan. Sistem yang terkait adalah sistem pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir.

Strategi Konsep Sampah Terpadu Menuju Zero Waste, antara lain :

 Memperbaiki sistem pengelolaan sampah wilayah perencanaan dengan skala terpadu pada tiap kawasan.

 Pengolahan sampah pada sumbernya (skala individu).

Konsep ini merupakan kombinasi dari berbagai teknologi pengolahan sampah, antara lain teknologi pengkomposan, teknologi daur ulang sampah non-organik, teknologi sanitary landfill yang sehat dan dapat di guna ulang (dapat dipakai secara terus terus menerus).

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Cirebon

Tahun 2017-2022 Timbulan Sampah Sampah An-Organik Sampah Organik pemilahan Daur TPS Peralatan Rumah Tangga TPA Proses komposting Masyarakat

Pengolahan dengan sanitary landfill dapat dimanfaatkan untuk energi listrik. Landfill ialah pengelolaan sampah dengan cara menimbunnya di dalam tanah. Di dalam lahan

landfill, limbah organik akan didekomposisi oleh mikroba dalam tanah menjadi senyawa-senyawa gas dan cair. Senyawa-senyawa ini berinteraksi dengan air yang dikandung oleh limbah dan air hujan yang masuk ke dalam tanah dan membentuk bahan cair yang disebut lindi (leachate). Jika landfill tidak didesain dengan baik, leachate akan mencemari tanah dan masuk ke dalam badan-badan air di dalam tanah. Karena itu, tanah di landfill harus mempunyai permeabilitas yang rendah. Aktifitas mikroba dalam landfill menghasilkan gas CH4 dan CO2 (pada tahap awal - proses aerobik) dan menghasilkan gas methane (pada proses anaerobiknya). Gas landfill tersebut mempunyai nilai kalor sekitar 450-540 Btu/scf. Sistem pengambilan gas hasil biasanya terdiri dari sejumlah sumur-sumur dalam pipa-pipa yang dipasang lateral dan dihubungkan dengan pompa vakum sentral. Selain itu terdapat juga sistem pengambilan gas dengan pompa desentralisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar konsep pengelolaan sampah berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Cirebon

Tahun 2017-2022

Gambar 3.10 Konsep Pengelolaan Sampah

Gambar 3.11 Pengelolaan Sampah Landfill

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Cirebon

Tahun 2017-2022

Pengelolaan sampah dengan sistem ini dapat dilakukan kerjasama antara pihak swasta, masyarakat serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang meliputi :

 Pihak masyarakat dapat melakukan kegiatan pemisahan sampah sesuai dengan sampah yang dihasilkan yaitu memisahkan sampah kering dan sampah basah yang terkumpul pada tempat terpisah.

 Sedangkan pihak swasta dapat bekerjasama dalam pengolahan sampah yang bersifat daur ulang yaitu sampah-sampah kering yang dapat mereka beli dan dapat didaur ulang.

 Pihak Dinas Kebersihan melakukan pengangkutan sisa-sisa sampah yang telah terpisah untuk diangkut ke TPPAS.

 Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pemilihan awal sampah yang dihasilkan.

 Mengurangi beban dinas kebersihan dalam pengangkutan sampah.

 Beban TPPAS berkurang dengan berkurangnya sampah yang diangkut ke TPPAS Adapun pengembangan lokasi tempat penampungan sampah sementara (berupa container) di Kota Cirebon adalah di seluruh kelurahan Kota Cirebon yang disediakan 1-2 buah kontainer sesuai dengan kebutuhan dan timbulan yang dihasilkan oleh setiap kelurahan.

Rencana Sistem Persampahan Kota meliputi :

a. Pengelolaan di Tempat Penampungan Sementara Sampah

b. Pengelolaan di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah

1. Rencana pengelolaan di Tempat Penampungan Sementara Sampah meliputi : 2. Penyediaan TPS pada wilayah yang tidak memiliki TPS yaitu di Kelurahan Argasunya atau wilayah yang jarak ke TPS terdekat lebih dari 1 (satu) kilometer yaitu di Kelurahan Kalijaga dan Kelurahan Harjamukti ;

c. Reduksi dan pengolahan sampah secara terpadu di Tempat Penampungan Sementara (TPS) di tiap kelurahan meliputi :

1. penyediaan TPS Sampah pada wilayah yang tidak memiliki TPS yaitu di Kelurahan Argasunya atau wilayah yang jarak ke TPS terdekat yaitu di Kelurahan Kalijaga dan Kelurahan Harjamukti;

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Cirebon

Tahun 2017-2022

2. reduksi dengan cara pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah- sampah secara terpadu di TPS;

3. pengolahan sampah buangan industri yang berbahaya hingga layak dan tidak berbahaya untuk dibuang ke TPPAS sampah;

4. pengolahan Sampah yang berasal dari rumah sakit dengan incenerator untuk selanjutnya di buang ke TPPAS; dan

5. penyediaan Tempat Penampungan Sampah (container) yang terpilah dengan cara pengumpulan, pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;

6. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;

7. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;

8. Penyediaan dan pengelolaan sarana pengolahan persampahan secara terpadu di setiap kecamatan.

9. Rencana pengelolaan di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah meliputi :

a. Optimalisasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya;

b. Pengolahan sampah buangan industri yang berbahaya hingga layak dan tidak berbahaya untuk dibuang ke TPPAS sampah;

c. pengolahan Sampah yang berasal dari rumah sakit dengan incenerator untuk selanjutnya di buang ke TPPAS;

d. TPPAS Kopi Luhur menggunakan sistem sanitary landfill;

e. Penyediaan infrastruktur yang menunjang sistem sanitary landfill seperti: drainase, kolam resapan, jembatan penimbang, pagar pembatas, area pembakar sampah, area pemulihan gas dan air limbah.

f. Penyediaan infrastruktur khusus yang menunjang pengelolaan sampah yang tergolong Bahan Beracun dan Berbahaya (B3); dan

g. Pembangunan tempat pembuangan akhir terpadu. d. Sistem drainase

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Cirebon

Tahun 2017-2022

Kondisi sistem drainase di Kota Cirebon sangat bervariasi dan sebagian besar masih memanfaatkan sungai yang melintasi daerah permukiman. Prasarana lingkungan saluran drainase terdiri dari: saluran primer (saluran alam seperti sungai); saluran sekunder; saluran tersier Saluran drainase sekunder dan tersier

Sistem drainase Kota Cirebon terbagi menjadi beberapa daerah pelayanan yaitu (1) Jaringan drainase primer meliputi 4 (empat) sistem drainase makro yaitu Sungai

Kedung Pane dengan area pelayananan 27,77 km2, Drainase Sukalila dengan area pelayananan 12,45 km2, Sungai Kasunean dengan area pelayananan 41,49 km2 dan Sungai Kalijaga. dengan area pelayananan 38,62 km2.

(2)Jaringan drainase sekunder meliputi Kali Tangkil, Kali Kemlaka, Kali Cideng, Kedung Bima, Kedung Pane, Banjir Kanal, Kali Kijing, Kali Kramat, Kali Kayu Walang, Kali Sukalila, Kali Sigujeg, Kali Bedeng, Kali Sijarak I, Kali Sijarak II, Kali Langensari, Kali Sirabun, Kali Penyuken, Kali Seladara, Kali Kesunean, Kali Suba, Kali Cikijing dan Kali Sigemplo, Kali Lunyu, Kali Cikalong, Kali Cikenis, Kedung Menjangan, Kedung Jumbleng, Kedung Mendeng, Surapandan dan Cadas Ngampar.

(3)Jaringan drainase tersier meliputi saluran drainase yang berasal dari blok bangunan fungsional mengarah pada saluran drainase sekunder tersebar di permukiman.

Tabel 3.18

Nama-Nama Sungai yang Melintasi Di Kota Cirebon

No. Nama Sungai Ukuran

Panjang (M) Lebar (M) Tinggi (M) I SISTEM KEDUNG PANE / TANGKIL

1 Kali Tangkil 1.600 35/20 5,50 2 Kali Kemlaka 4.900 15/10 3,20 3 Kali Cideng 5.900 25/11 3 4 Kedung Bima 9.000 10 3 5 Kedung Pane 9.000 10 3 6 Banjir Kanal 1.650 25/17 4 7 Kali Kijing 4.800 25/16 3 8 Kali Kramat 2.000 13/6 1,5 9 Anak Pane 3.500 5 2 10 Anak Bima 4.000 5 2 11 Kayu Walang 3.000 6 3 12 Kali Koa 2.500 5 2 II SISTEM SUKALILA 1 Kali Sukalila 1.800 20 3 2 Kali Sigujeg 1.200 5,5 1,25 3 Kali Bedeng 800 5,5 1 4 Kali Sijarak I 2.750 8,5 1,5

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Cirebon

Tahun 2017-2022

No. Nama Sungai Ukuran

Panjang (M) Lebar (M) Tinggi (M)

6 Kali Langensari 1.450 2 1

7 Kali Sirabun 1.100 11,5 3

8 Kali Penyuken 3.500 4 3

9 Kali Saladara 4.500 3 2