Peran guru di sekolah tidak hanya sebagai pelaku dalam proses pembelajaran, tetapi juga berperan dalam segala aktivitas yang ada di sekolah. Guru sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran memiliki tugas dan fungsi yang mesti dijalankan. Menurut Sukadi (2006:17) menyatakan bahwa:
Tugas guru adalah suatu hal yang mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik.Mendidik berarti mewariskan dan menumbuhkan nilai-nilai kehidupan (afektif). Mengajar berarti mewariskan dan menumbuhkan ilmi pengetahuan dan teknologi (kognitif).Melatih memiliki arti mengembangkan keterampilan peserta didik (psikomotor).
Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya guru yang bertugas sebagai mendidik, mengajar, dan melatih siswa bertujuan untuk mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri siswa baik itu sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan.Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila guru mampu menjalankan ketiga tugas tersebut dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab 1 Pasal 1, menjelaskan bahwa “Guru merupakan tenaga pendidik yang profesional dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Berikut ini merupakan penjelasan guru sebagai pendidik, pembimbing, dan pelatih.
a. Guru sebagai pendidik
Pendidik merupakan orang yang berprofesional dalam hal bertugas mempersiapkan dan melakukan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta pengabdian kepada masyarakat. Guru mampu mendidik apabila memiliki kestabilan emosi, mempunyai rasa tanggung jawab untuk memajukan anak didik, bersikap realita, jujur, serta bersikap terbuka dan peka terhadap perkembangan, terutama pada inovasi pendidikan.( Hamalik, 2002:43) b. Guru sebagai pembimbing
Tugas guru sebagai pembimbing peserta didik bertujuan agar mampu menggali berbagai potensi yang dimiliki peserta didik, serta mampu menjadi individu yang mandiri dan produktif.Tugas guru sebagai pembimbing terletak pada kedalaman hubungan interpersonal antar guru dengan peserta didik yang dibimbingnya. Guru dituntut untuk mampu membimbinng siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan melaksanakan diagnosa, membimbing, dan memecahkan kesullitan tersebut.
c. Guru sebagai pelatih
Guru mempunyai tugas sebagai pelatih, sebab dalam mendidik dan mengajar perlu melatih keterampilan baik sikap, pengetahuan, maupun motorik. Supaya dapat berpikir kritis, bertingkah laku sopan, dan memiliki keterampilan, siswa perlu menjalani banyak aktivitas latihan yang teratur dan konsisten.Aktivitas dalam pembelajaran juga membutuhkan latihan agar mampu memperdalam pemahaman dan pengaplikasian teori yang telah disampaikan.
Selain dari yang dijelaskan diatas, guru juga mempunyai tugas-tugas yang harus dijalankan. Tugas-tugas tersebut meliputi :
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga, dan situasi sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukuman, dankode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 2.1.4 Pengelolaan Pembelajaran
Menurut Daryanto dan Muljo (2012: 143-144) mengemukakan bahwa pengelolaan pembelajaran adalah suatu proses pembelajarang yang yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran termasuk evaluasi
programnya demi mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara utuh pengelolaan pembelajaran menuntut guru untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan cakupan standar proses yang meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penialian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang edukatif (Rusman, 2013: 4). Jadi pengelolaan pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
2.1.4.1 Perencanaan Pembelajaran
Rusman (2013: 4) menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi Silabus dan RPP;
1) Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. pada kurikulum 2013, silabus berisi identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, tema, materi pokok, pelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan Dinas Pendidikan. Silabus ini digunakan sebagai acuan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rusman (2013: 5) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru wajib membuat
RPP. komponen RPP pada kurikulum 2013 yaitu identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pelajaran, kompetensi dasar, materi pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
Menurut PP RI no.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 menjelaskan bahwa: “Perencanaan proses pembelajaran memiliki silabus, perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Berikut penjelasan mengenai pemilihan media, metode,dan penilaian pembelajaran:
1. Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Ibrahim & Syaodih (2003:112) mengatakan bahwa media pengajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dalam memilih media pembelajaran perlu memperhatikan beberapa perencanaan dan pertimbangan antara lain: guru merasa sudah paham dengan media pembelajaran sehingga memilih media tersebut, guru merasa media pembelajaran yang digunakan dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya, media dapat menarik minat dan perhatian siswa (Azhar, 2014: 67).
2. Pemilihan Metode Pembelajaran
Menurut Oemar, H (2013: 13) mengatkan bahwa metode mengajar yang digunakan akan menentukan suksesnya pekerjaan guru di dalam pembelajaran.
Menurut Solihatin (2007: 16) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode pembelajaran antara lain: tujuan yang akan dicapai, bahan yang akan diberikan, waktu dan perlengkapan yang tersedia, kemampuan dan banyaknya murid, kemampuan guru mengajar.
Sesuai dengan pendapat di atas, metode pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, bahan yang digunakan, waktu dan perlengkapan yang tersedia, kemampuan dan banyaknya murid, dan kemampuan guru mengajar, sehingga bisa dise suaikan dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan keseluruhannya dan tidak menyulitkan siswa dan gurunya, sehingga bisa tercapai tujuan yang diinginkan.
3. Pemilihan Penilaian Pembelajaran
Kusaeri & Suprananto (2012: 8) mengatakan bahwa penilaian memegang peranan penting yang diharapkan memberi umpan balik yang objektif tentang apa yang telah dipelajari oleh peserta didik, bagaimana mereka belajar dan digunakan untuk mengetahui efektifitas dari proses pembelajaran. Untuk menjadikan proses pembelajaran berkualitas maka guru seharusnya menguasai teknik penilaian yang baik pula. Sebab pembelajaran dan penilaian merupakan dua unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.
2.1.4.2 Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup:
1) Kegiatan Pendahuluan
Menurut Abdul, G (2012: 174) mengatakan bahwa pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam tahap ini meliputi kegiatan menenangkan kelas, menyiapkan perlengkapan belajar, apersepsi (menghubungkan dengan pelajaran yang lalu), dan membahas pekerjaan rumah (Suryosubroto, 2002: 51).
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa (Abdul,G 2012: 174).
Pada kurikulum 2013, kegiatan inti lebih menuntut guru untuk membawa siswa berfikir melalui pendekatan saintifik yaitu dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Mengamati memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Menanya memberikan kesempatan siswa untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian terhadap proses pembelajaran. Menalar memberikan kesempatan siswa untuk berfikir logis atas fakta yang ada. Mencoba memberikan kesempatan siswa untuk membayangkan dan membuktikan demi
pengembangantujuan belajar yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Membentuk jejaring memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan ide menggunakan kata-kata lisan, grafik, tabel, diagram, dan presentasi informasi lainnya
3) Penutup
Penutup adalah kegiatan akhir pembelajaran. Menurut Abdul, G (2012: 174) penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Jadi pada kegiatan penutup ini, pembelajaran diakhiri dengan melihat kembali pelajaran yang telah dilakukan dan mempersiapkan materi pelajaran berikutnya.
2.1.4.3 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukankualitas pembelajaran secara keseluruhan yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses,
b) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
Evaluasi proses pembelajaran terpusat pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
1) Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
2) Tindak lanjut
a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataranlebih lanjut.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran perlu diawasi supaya proses pembelajaran tetap berjalan efisien sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran yang efektif perlu dipertahankan dan pembelajaran kurang efektif perlu diperbaiki untuk pembelajaran selanjutnya.
2.1.5 Pandemi Covid-19