• Tidak ada hasil yang ditemukan

sudah disediakan menggunakan pipet kemudian letakkan pada objek glass, lalu tutuplah dengan penutupnya. Letakkan pada mikroskop, amatilah dan gambarlah hasil pengamatan Anda!

Isikan hasil pengamatan Anda pada tabel berikut di buku tugas Anda!

1. Dari hasil kegiatan yang telah Anda lakukan, jenis alga apa yang paling banyak ditemukan?

2. Apakah ada jenis alga yang dapat bergerak dan alga yang tidak bergerak? Bila ada, coba amati ciri-ciri yang membedakannya! 3. Apakah dari semua alga yang Anda amati, dapat dilihat bentuk

kloroplasnya? Mengapa bisa demikian? Diskusikan dengan kelom-pok Anda! Tulislah kesimpulan yang Anda peroleh di buku tugas Anda! Presentasikan hasilnya di depan kelas!

Alga termasuk tumbuhan talus, yaitu tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sesungguhnya. Oleh karena itu, jenis alga ini dimasukkan dalam divisio

Thallophyta (tumbuhan talus). Alga ini mempunyai ukuran tubuh yang bervarisasi, ada yang mikroskopis sampai yang mencapai ukuran panjang. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang bersel satu berbentuk bulat, lonjong, kotak, dan sebagainya. Ada juga yang berbentuk lembaran, benang, seperti daun yang bersel banyak, bahkan ada yang seperti tumbuhan tingkat tinggi yaitu memiliki akar, batang, dan daun. Dapatkah Anda menemukannya? Walaupun tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang besar, tetapi semua selnya mempunyai inti dan plastida. Di dalam plastida terdapat zat-zat warna derivat klorofil, yaitu klorofil a dan klorofil b atau kedua-duanya. Selain itu, terdapat pula zat-zat warna yang lain, seperti fikosianin (warna biru),

fukosantin (warna pirang), fikoeritrin (warna merah), juga ditemukan zat warna

xantofil dan karotin. Dengan adanya zat warna tersebut alga jenis ini dapat melaksanakan fotosintesis, sehingga dapat dikatakan alga bersifat autotrof.

Gambar Hasil Bentuk Tubuh No.

Pengamatan (lembaran, berkolonibersel satu) Warna Habitat

1. 2. 3. 4. 5.

b. Jenis-Jenis Alga

Berdasarkan warna pigmennya alga dibedakan menjadi beberapa filum, yaitu ganggang hijau (Chlorophyta), ganggang cokelat (Phaeophyta), dan ganggang merah (Rhodophyta).

1) Alga Hijau (Chlorophyta)

Amatilah hasil kegiatan Anda dan bandingkanlah dengan gambar ini, apakah yang Anda temukan?

Masih ingatkah Anda Euglenophyta? Coba lihat kembali Gambar 5.15 pada bab 5 tentang Protista. Alga hijau ini menyerupai Euglenophyta, yaitu mempunyai pigmen fotosintetik (klorofil a dan b) dan beberapa di antaranya

ada yang mempunyai flagela, misalnya Chlamidomonas. Alga hijau

meru-pakan golongan alga yang merumeru-pakan divisio terbesar. Ada sekitar 6500 spesies dari alga ini yang sudah diidentifikasi.

Kelompok dari alga ini terdiri atas sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak bercabang, ada yang membentuk koloni menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Habitatnya berada di air tawar yang merupakan penyusun plankton atau sebagai bentos. Alga bersel besar ada yang hidup di air laut, yaitu di dekat pantai. Ada pula yang hidup pada tanah basah, dan ada pula yang tahan terhadap kekeringan. Bagaimana cara perkembangbiakan ganggang hijau? Alga hijau ini dapat berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan pembentukan zoospora

(spora kembara). Spora ini dapat bergerak dengan berenang karena mem-punyai flagela.

Ada pula alga hijau yang berkembang biak dengan pembelahan biner, biasanya dilakukan oleh alga yang bersel satu. Sedangan perkembangbiakan

S um b er: www. wik iped ia. c o m

dapat bergerak, jadi merupakan suatu oogonium. Setelah terjadi perkawinan, akan menghasilkan suatu zigot yang selanjutnya akan tumbuh menjadi alga yang baru.

Beberapa contoh jenis alga hijau adalah sebagai berikut.

a) Chlorophyta Bersel Tunggal yang Tidak Bergerak

Contoh alga hijau bersel tunggal yang tidak bergerak adalah Chlorella. Anda pasti sudah mengenal jenis alga ini karena telah dicoba untuk diolah menjadi beberapa ma-cam bahan makanan, pernahkah Anda men-cobanya? Sekarang ini di daerah Pasuruan sedang dikembangkan alga hijau yang di-gunakan untuk bahan obat-obatan, bahan kosmetik, dan bahan makanan. Jika Anda ingin mengembangkannya, organisme ini dapat ditemukan di air tawar sebagai plank-ton, mempunyai ukuran tubuh yang mi-kroskopis, bentuk selnya bulat, memiliki kloro-plas berbentuk mangkuk atau lonceng.

Perhatikan gambar di samping! pem-biakan Chorella dengan cara vegetatif (asek-sual) dengan pembelahan sel, tiap sel meng-hasilkan sistem 4 sel anak, tampak seperti gambar tersebut.

b) Chlorophyta Bersel Tunggal yang Dapat Bergerak

Contoh dari alga yang bersel tunggal dapat bergerak, misalnya

Chlamidomonas. Amati Gambar 7.6 di samping!

Jika kita amati, bentuk dari sel

Chlamidomonas seperti telur yang salah satu ujungnya meruncing dan mempunyai dua buah flagel, bersel

Perlu Diketahui

Chlorella mempunyai protein tinggi yang dapat memper-baiki kerusakan sel-sel hepar.

S um b er: www.wik ip ed ia.c o m Gambar 7.4 Chlorella S um b er: B io lo g y , 1993

Gambar 7.6 Daur hidup Chlamidomonas

S um b er: B io lo g i 1, 2000

tunggal. Di dalam sel ini terdapat satu vakuola, satu nukleus, dan kloroplas. Kloroplasnya berbentuk seperti mangkuk dan mempunyai pirenoid sebagai tempat pembentuk zat tepung dengan bintik mata yang peka terhadap cahaya.

Untuk memahami daur hidup Chlamidomonas, pelajarilah Gambar 7.6!

Pembiakan secara aseksual dengan membentuk zoospora, sedangkan pem-biakan secara seksual dengan konjugasi. Coba Anda susun sendiri proses daur hidupnya dengan melihat gambar menggunakan kalimat yang jelas! Apabila belum jelas dengan hal ini tanyakan pada guru Anda!

c) Chlorophyta Berbentuk Koloni Dapat Bergerak

Perhatikan Gambar 7.7! Gambar tersebut memperlihatkan salah satu contoh alga berbentuk koloni yang dapat bergerak, yaitu Volvox.

Alga ini juga berukuran mikroskopis. Jika diamati dengan mikroskop, bentuknya menyerupai bola, sel-selnya berflagela dua dan mempunyai sebuah bintik mata. Sel-selnya berhubungan melalui benang-benang sitoplasma. Pada gambar terlihat alga ini mempunyai spermatozoid dan ovum serta dapat dibedakan antara keduanya, maka

perkembang-biakannya dapat dilakukan secara seksual, yaitu dengan oogami.

Volvox dapat pula berkembang biak dengan aseksual, yaitu dengan menggunakan sel-sel vege-tatif yang ukurannya lebih besar, sel ini dinamakan

gonidia. Gonidia akan membelah berulang-ulang sehingga akan terbentuk koloni baru yang beru-kuran lebih kecil dari induknya, kemudian akan terlepas menjadi individu baru. Setelah anak koloni terlepas semua, maka induk koloni akan mati.

d) Chlorophyta Berbentuk Benang (1) Spirogyra

Alga berbentuk benang misalnya

Spirogyra. Pernahkah Anda menjumpai benang-benang hijau di permukaan air yang cukup jernih? Jika Anda menemukan-nya maka di antaramenemukan-nya adalah Spirogyra, yang mempunyai ukuran cukup besar untuk dapat dilihat. Jika Anda pegang,

S um b er: www.wik ip ed ia.c o m Gambar 7.7

Volvox dan koloninya

lus

tras

i Hary

volvox

Perkembangbiakan Spirogyra secara aseksual, yaitu dilakukan dengan

fragmentasi filamen. Adapun perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan cara konjugasi. Cara ini dapat terjadi apabila benang Spirogyra yang berbeda jenisnya saling berdekatan membentuk tonjolan yang saling men-dekat. Tonjolan tersebut saling melebur membentuk saluran. Saluran inilah yang digunakan sebagai aliran protoplasma, yaitu isi seluruh sel berpindah ke sel yang berhadapan dan akan terjadi plasmogami, yaitu peleburan plasma kemudian diikuti dengan kariogami, yaitu peleburan inti.

Setelah proses tersebut berlangsung, maka akan menghasilkan zigot yang diploid, kemudian akan tumbuh dan mengalami penebalan dinding sel yang disebut zigospora. Selanjutnya, akan mengalami meiosis dan terbentuk 4 inti haploid. Tiga inti di antaranya akan mati dan satu inti sel yang kemudian tumbuh menjadi Spirogyra baru.

(2) Oedogonium

Contoh lain alga berbentuk benang adalah Oedogonium. Hidupnya

menempel pada batu-batuan dan hidup di air tawar. Alga yang makroskopis berbentuk seperti benang, pada tiap selnya memiliki satu nukleus dan kloro-plasnya berbentuk seperti jala. Pembiakan setiap sel akan menghasilkan sebuah zoospora yang berfagel banyak. Sedangkan pembiakan secara seksual salah satu benang membentuk anteridium (alat kelamin jantan) yang akan menghasilkan spermatozoid. Sedangkan oogonium (alat kelamin betina) yang akan menghasilkan ovum terbentuk dari benang yang lain. Apabila sperma membuahi ovum, maka terbentuk zigot sebagai calon individu baru.

e) Chlorophyta Berbentuk Lembaran

(1) Ulva

Contoh alga jenis ini ada-lah Ulva. Apabila Anda ingin menemukan jenis Ulva, pergi-lah ke pantai pada waktu surut. Ciri alga ini adalah bentuknya menyerupai lembaran daun, sering dikenal sebagai selada laut dan dapat dimakan, lem-baran talus ini terdiri atas dua lapisan sel, yaitu talus game-tofit yang diploid dan talus

sporofit yang haploid. Keduanya sulit dibedakan karena bentuknya hampir sama. Untuk memahami daur hidupnya pelajari Gambar 7.9!

Sum b er: E nc art a E nc y clo p ed ia , 2006