• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN

B. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Jaksa Penuntut Umum juga mengajukan saksi-saksi yang telah disumpah dipersidangan untuk didengar keterangannya, Leli Astuti sebagai saksi satu menerangkan sebagai berikut :

Pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2010 sekira pukul 20.00 WIB datang Paman saksi korban bernama Iwan yang kepada saksi memberitahukan kalau dada sebelah kiri saksi korban Siti Adhani mengalami luka memar tetapi tidak diketahui karena apa.

Saksi selaku nenek saksi siti Adhani pada hari Jumat tanggal 12 Februari 2010 sekitar pukul 09.00 WIB saksi pergi ke sekolah saksi korban untuk melihat keadaannya, dan setelah bertemu di sekolahnya saksi melihat luka yang ada di dada kiri korban berupa luka memar dan membiru.

Selain luka tersebut pada betis kiri dan kanan korban juga terdapat luka memar, dimana saksi menanyakan kepada saksi korban perihal luka yang dialaminya tersebut.

Saksi korban menerangkan kepada saksi kalau luka memar di dada sebelah kiri dan luka memar dilengan tangan sebelah kiri karena digigit terdakwa yang memanggil terdakwa dengan panggilan “ibu”.

Luka memar di betis kanan dan kirinya karena dikenakan/ditempel setrikaan/gosokan yang ditempelkan membentuk/tercap segitiga di betis saksi korban.

Berdasarkan keterangan saksi korban saksi selaku neneknya merasa keberatan dan membuat pengaduan agar terdakwa dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Terdakwa adalah ibu tiri saksi korban dimana saksi Ari Fernando yang dulunya adalah menantu saksi telah menikah lagi dengan terdakwa dimana saksi korban ikut tinggal bersama mereka sudah berjalan 8 bulan.

Sebelumnya antara anak saksi yang sudah meninggal dunia menikah dengan saksi Ari Fernando dimana saksi korban adalah anak hasil pernikahan.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya.

Menurut keterangan saksi kedua yaitu Ari Fernando yang telah disumpah dipersidangan untuk didengar keterangannya sebagai saksi menerangkan sebagai berikut :

Saksi tidak melihat pada saat kejadian penganiayaan yang dilakukan terdakwa terhadap saksi korban.

Saksi korban adalah anak kandung saksi yang masih berusia 7 tahun hasil perkawinan antara saksi dengan Cici Asmita (yang sudah meninggal) pada tahun 2003 dimana pada tahun 2009 saksi menikah lagi dengan terdakwa dan belum dikaruniai anak.

Saksi mengetahui kejadiannya dimana pada hari Kamis tanggal 11 Januari 2010 sekitar pukul 22.00 WIB saksi pulang ke rumah dan melihat terdakwa sedang menggosok pakaian sedangkan saksi korban tertidur di ruangan tamu.

Saksi melihat ada luka lecet di betis sebelah kanan dan kiri saksi korban dimana saksi menanyakan kepada terdakwa dan menerangkan kalau luka tersebut dikarenakan saksi korban terlalu lasak bermain dengan teman-temannya.

Pada hari Jumat tanggal 12 Februari 2010, sekitar pukul 10.00 WIB saat saksi sedang berada di tempat kerja terdakwa memberitahukan kepada saksi bahwa

saksi korban belum pulang ke rumah dan ketika saksi berusaha untuk mencari ternyata saksi korban berada di rumah saksi Leli Astuti selaku neneknya.

Saksi bertemu dengan saksi korban di rumah saksi Leli Astuti dimana saksi korban menerangkan kepada saksi kalau luka memar di dada sebelah kiri saksi korban adalah akibat gigitan dari terdakwa juga lengan kiri dan kanan korban akibat luka gigitan terdakwa.

Luka lecet/luka bakar pada betis kiri dan kanan saksi korban juga luka yang diakibatkan oleh digosok/ditempelkannya setrikaan/gosokan yang dalam keadaan panas oleh terdakwa dimana akibat perbuatan terdakwa saksi merasa keberatan. Atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya.

Saksi ketiga yaitu Siti Adhani yang tidak disumpah karena saksi masih berusia 8 tahun dipersidangan untuk didengar keterangannya, sebagai saksi korban menerangkan sebagai berikut :

Pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2010 sekitar pukul 20.00 WIB saksi bersama dengan terdakwa sedang berada di rumah, dimana terdakwa adalah ibu tiri saksi korban.

Pada saat itu saksi korban sedang mengerjakan PR sedangkan terdakwa sedang menggosok pakaian dimana terdakwa menyuruh saksi korban untuk mengerjakan PR dengan cara memukul kepala saksi korban.

Bahwa korban menangis dan terdakwa menjadi kesal melihat saksi korban terus menangis sambil menjerit lalu terdakwa menggigit dada sebelah kiri saksi korban 1 kali dan menggigit lengan kanan dan kiri masing-masing 1 kali hingga luka memar dan terdakwa menyuruh saksi korban diam dan tidak menangis lagi.

Kemudian datang saksi Iwan yaitu paman saksi korban yang bertanya kepada terdakwa perihal luka memar yang ada di dada sebelah kiri dimana terdakwa menerangkan kalau luka tersebut akibat terantuk papan.

Bahwa korban tidak berani menerangkan / berbicara dengan saksi karena takut, dimana setelah saksi Iwan pergi saksi korban kembali menangis dimana terdakwa menjadi sangat kesal.

Terdakwa yang sedang memegang setrikaan/gosokan panas di tangan kanannya yang dalam keadaan panas ditempelkannya/dikenakannya ke betis kiri dan kanan saksi korban hingga luka lecet dan karena takut saksi tidak menangis dan segera mengerjakan PR dan selanjutnya tidur.

Pada hari Jumat tanggal 12 Februari 2010 sekitar pukul 09.00 WIB saksi dijempt oleh nenek saksi korban bernama Leli Astuti ke sekolah, dimana saksi Leli Astuti menanyakan perihal luka memar dan membiru di dada kiri dan luka memar di lengan kanan dan kiri juga lecet pada betis kiri dan kanan.

Saksi menerangkan kalau luka memar pada dada kiri dan luka memar pada lengan kiri dan kanan akibat gigitan terdakwa sedangkan luka lecet pada betis kiri dan kanan akibat ditempelkannya setrikaan/gosokan panas ke betis kiri dan kanan oleh terdakwa.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya.

Saksi keempat yaitu Muhammad Irwansyah Zega alias Iwan yang telah disumpah dipersidangan untuk didengar keterangannya, sebagai saksi menerangkan sebagai berikut :

Pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2010 sekitar pukul 20.00 dimana rumah saksi berdekatan dengan rumah terdakwa, dan pada saat itu melintas di depan rumah terdakwa saksi mendengar suara menangis dengan keras, mendengar suara tangisan tersebut saksi mampir ke rumah terdakwa.

Saksi melihat terdakwa sedang menggosok pakaian dimana posisi terdakwa menggosok duduk di lantai sedangkan saksi korban sedang menangis dan pada saat itu saksi korban tidak memakai baju dan saksi melihat di dada sebelah kiri saksi korban ada luka memar.

Saksi menanyakan kepada terdakwa perihal luka memar di dada kiri yang dialami saksi korban dimana terdakwa menerangkan bahwa luka memar tersebut karena saksi korbna terantuk ke papan dan mendengar penjelasan terdakwa saksi pun pergi.

Kemudian pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2010 sekitar pukul 20.00 WIB saksi memberitahukan perihal luka yang dialami saksi korban kepada saksi Leli Astuti selaku neneknya hingga saksi Leli Astuti mengetahui kalau luka yang dialami saksi korban atas perbuatan terdakwa dan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya.

Saksi kelima yaitu Linda Wati alias Linda yang telah disumpah dipersidangan untuk didengar keterangannya, sebagai saksi menerangkan sebagai berikut :

Pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2010 WIB dimana rumah saksi berdampingan dengan rumah terdakwa dan saksi sempat melihat kalau terdakwa memandikan

saksi korban di depan rumahnya dengan cara mencubit dan membenamkannya kepala korban ke dalam air bak.

Saksi korban menangis dan minta tolong kepada terdakwa tetapi saksi tidak menghiraukan karena takut kepada terdakwa karena terdakwa dikenal saksi orang yang gampang emosi.

Pada hari itu juga sekitar pukul 20.00 WIB saksi mendengar saksi korban menangis dan menjerit serta minta tolong kepada terdakwa tapi saksi tidak berani mendatangi terdakwa.

Saksi tidak pernah melihat bagaimana cara terdakwa melakukan penganiayaan terhadap saksi korban, namun saksi korban menceritakan kepada saksi kalau terdakwa melakukan penganiayaan dengan cara menggigit dada sebelah kiri 1 kali hingga luka memar, menggigit lengan kanan dan kiri masing-masing 1 kali hingga luka memar dan menempelkan/melengketkan ujung setrika/gosokan panas ke betis kanan dan kiri saksi korban hingga luka lecet.

Benar terdakwa dengan saksi Ari Fernando sudah menikah selama lebih kurang 8 bulan dimana selama delapan bulan saksi korban ikut bersama terdakwa.

Saksi korban adalah anak kandung saksi Ari Fernando hasil perkawinannya dengan orang lain, dimana dengan terdakwa belum dikaruniai anak.

Atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya.

Keterangan terdakwa Rahmayani Nasution alias Ani yang tidak lain adalah ibu tiri saksi korban menerangkan sebagai berikut :

Pada tanggal 22 Februari 2009 terdakwa menikah dengan Ari Fernando dengan membawa seorang anak yaitu saksi Siti Adhani yang selama ini diasuh oleh terdakwa.

Pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2010 disaat terdakwa sedang menggosok pakaian saksi Siti Adhani sedang belajar dan terdakwa menyuruhnya mengerjakan PR sambil memukul kepala saksi Siti Adhani yang kemudian menangis.

Karena kesal melihat saksi Siti Adhani terus menangis terdakwa emosi lalu menggigit dada saksi siti Adhani sebelah kiri hingga luka memar, dan karena sakit saksi Siti Adhani semakin menangis yang membuat terdakwa semakin emosi lalu menggigit lengan tangan kanan dan kiri saksi Siti Adhani masing-masing 1 kali hingga luka memar dan menyuruhnya untuk diam.

Tak lama kemudian datang saksi Iwan menanyakan perihal luka di tubuh saksi Siti Adhani yang diterangkan terdakwa akibat terantuk papan dan pada saat saksi Iwan pergi saksi Siti Adhani kembali menangis membuat terdakwa menjadi emosi dimana pada saat itu terdakwa sedang memegang setrikaan lalu ujung setrikaan yang dalam keadaan panas ditempelkan ke betis kanan dan kiri saksi siti Adhani hingga luka lecet.

Selang dua hari kemudian saksi Siti Adhani dijemput oleh saksi Leli Astuti neneknya serta menanyakan luka yang ada ditubuh saksi Siti Adhani yang menceritakan apa yang dialaminya dimana saksi Leli Astuti merasa keberatan dan melaporkan perbuatan terdakwa kepada pihak yang berwajib agar dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 184 ayat (1) KUHAP jo Pasal 188 ayat (1)(2)(3) KUHAP, tentang alat bukti petunjuk, maka untuk memperkuat pembuktian kami terhadap tuntutan pidana atas nama Rahmayani Nasution alias Ani dan dengan memperhatikan alat bukti keterangan saksi-saksi maupun alat bukti surat sebagaimana diuraikan di atas, maka akan terlihat suatu isyarat yang dapat ditarik dari suatu perbuatan, kejadian atau keadaan dimana syarat tadi mempunyai persesuaian antara yang satu dengan yang lainnya. Dari isyarat yang persesuaian tersebut melahirkan suatu petunjuk yang membentuk kenyataan terjadinya suatu tindak pidana dimana terdakwa Rahmayani Nasution alias Ani adalah pelakunya. Dimana barang bukti yang ditemukan adalah 1 satu unit setrika (gosokan listrik) merek Maspion warna putih, dirampas untuk dimusnahkan. Barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum karenanya dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian.

Berdasarkan uraian fakta-fakta dipersidangan tersebut di atas, maka sampailah Jaksa Penuntut Umum kepada pembuktian mengenai unsur-unsur perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa dengan dakwaan melanggar Pertama Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Ruamh Tangga atau kedua Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sebagaimana dalam dakwaan pertama Penuntut Umum, dengan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Barang Siapa

Menurut hukum yang dimaksud dengan setiap orang atau person dan badan hukum adalah yang dapat dituntut atau yang dapat dimintai pertanggung jawaban secara hukum atas tindak pidana yang dilakukannya. Dalam Perkara ini orang atau person yang didakwakan berdasarkan fakta- fakta yang terungkap dipersidangan maka terdakwa adalah Rahmayani Nasution alias ani. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya keterangan terdakwa mengakui :

Unsur ini telah terbukti secara sah.

2. Yang Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik

Berdasarkan keterangan saksi Siti Adhani dimana terdakwa selaku ibu tirinya telah melukai tubuh saksi dengan cara menggigit dada kiri, lengan kanan dan kiri hingga luka memar juga menempelkan/menggosokkan ujung setrika/gosokan yang dalam keadaan panas ke betis kanan dan kiri saksi Siti Adhani hingga luka lecet dimana perbuatan terdakwa diketahui oleh saksi Iwan yang memberitahukan kepada Leli Astuti selaku nenek saksi siti Adhani yang menceritakan langsung apa yang dialaminya hingga terdakwa dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah. 3. Dalam Lingkup rumah Tangga

Bahwa saksi korban selama ini tinggal dan diasuh oleh terdakwa, yang sudah menjadi ibu tirinya dimana sudah 8 bulan terdakwa menikah dengan

saksi Ari Fernando bapak kandung saksi korban, sedang ibu kandung korban sudah meninggal dunia.

Jaksa Penuntut Umum samapai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa maka terlebih dahulu Jaksa Penuntut Umum akan mengemukakan hal-hal yang menjadi pertimbangan :

1. Hal-hal yang memberatkan :

Seharusnya terdakwa walaupun selaku ibu tiri dari saksi korban tetap menyayangi seperti anak kandung sendiri.

2. Hal-hal yang meringankan :

a. Terdakwa mengakui perbuatannya,

b. Bahwa terdakwa ibu rumah tangga yang masih memiliki suami yang harus diurus,

c. Bahwa antara terdakwa dengan saksi Siti Adhani melalui nenek dan kakeknya bernama Rukiah dan M. Thohir sudah melakukan perdamaian secara kekeluargaan (terlampir dalam berkas perkara), d. Terdakwa mengakui perbuatannya dan akibat perbuatannya terdakwa

tidak ada halangan bagi saksi Siti Adhani untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.

Setelah melalui proses permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu tanggal 07 Juli 2010 dan mengingat Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004;