• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORITIS A. Deskripsi Teoretis

2. Tutorial Online

a. Pengertian Tutorial Online

Tutorial online berakar dari sebuah tutorial konvensional namun bedanya tutorial online menggunakan medium internet. Apabila didefinsian, tutorial dalam konteks konvensional, Alfred Bork dan Sigrun Gunnarsdottir12 menjelaskan bahwa istilah tutorial merujuk pada sebuah pembelajaran yang dilakukan oleh seorang tutor yang memiliki skill tinggi dengan seorang siswa atau sekolompok kecil siswa. Pembelajaran berfokus pada setiap individu siswa dan lebih mengarah pada pembelajaran daripada pengajaran. Pembelajaran sepenuhnya melibatkan siswa secara aktif.

Jadi dalam tutorial siswa diposisikan sebagai seorang pembelajar aktif, bukan sekadar sebagai seorang yang menerima informasi secara pasif. Apabila tutorial diampu oleh seorang tutor yang bagus, pendekatan pembelajaran tutorial dapat menciptakan pembelajaran yang unggul. Tutorial sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa pada suatu materi atau pelajaran, karena pembelajaran dalam tutorial tidak melibatkan siswa dalam jumlah banyak, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Namun yang biasanya dikeluhkan adalah, ketika tutorial diampu oleh tutor yang memiliki skill rendah, kurang menguasai materi yang diajarkan, maka hasil dari pelaksanaan tutorial kurang maksimal.

Tutoring atau bimbingan belajar adalah sistem yang sukses untuk

pembelajaran tradisional. Prensky menyatakan bahwa pembelajaran tutorial lebih efisien daripada belajar di kelas tradisional, karena interaksi terjadi satu per satu secara pribadi antara guru dan siswa. Namun bimbingan belajar tradisional (fisik) masih memerlukan biaya yang mahal untuk melakukan pembelajaran. Prensky memilki pandangan bahwa teknologi saat ini memungkinkan untuk menghubungkan lebih banyak siswa dengan guru tunggal dengan biaya yang lebih rendah dan jarak yang lebih luas.13

12

Alfred Bork dan Sigrun Gunnarsdottir, Tutorial Distance Learning, (New York: Plenum Publishers, 2001), h. 72.

13

Viktorija Sulcic dan Alja Sulcic, Can Online Tutors Improve the Quality of E-learning?,

Menganalisa pendapat Prensky di atas. Prensky sangat pintar melihat sebuah peluang yang ada dari sebuah perkembangan teknologi. Dengan perkembangan teknologi saat ini sungguh sangat memungkinkan untuk melakukan sebuah bentuk tutorial online menggunakan teknologi komputer dan internet. Sebenarnya pernyataan senada juga dikemukakan oleh Alfred Bork dan Sigrun Gunnarsdottir yang menyatakan bahwa situasi sekarang telah berubah. Sekarang telah ada teknologi dan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk menyediakan tutorial online bagi enam milyar orang di dunia.

Dalam istilah yang digunakan oleh Alfred Bork dan Sigrun Gunnarsdottir, turorial online disebutnya sebagai Computer-based Tutors yang digambarkannya sebagai tutorial dengan tingkat interaksifitas tinggi menggunakan komputer.14 Sedangkan menurut Gayle V. Davidson-Shivers dan Karen L. Rasmussen, tutorial

online disebutnya sebagai Web-Based Instruction (WBI) yang diartikannya

sebagai sebuah bentuk instruksi yang disampaikan secara online dalam pendidikan jarak jauh. Dalam WBI antara siswa dan instruktur atau tutor tidak melakukan interaksi atau bertemu secara tatap muka. Semua materi dan tugas disampaikan melalui Web.15

Selama pencarian referensi pustaka, belum ada yang mendefinisikan leterlek apa itu tutorial online. Karena justru pola pembelajaran seperti tutorial

online memiliki istilah lain sebagaimana telah dikemukakan di atas. Namun

apabila dirangkum, maka tutorial online dapat didefinisikan sebagai sebuah pembelajaran yang berfokus pada individu atau sekolompok kecil siswa, menitikberatkan pada keaktifan siswa dengan dipandu oleh seorang tutor secara jarak jauh tanpa tatap muka, dan interaksi, penyampaian materi, serta tugas, sepenuhnya dilakukan secara online menggunakan internet.

b. Perencanaan Tutorial Online

Perencanaan merupakan suatu kegiatan menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menyusun

14

Alfred Bork dan Sigrun Gunnarsdottir, op. cit,. h. 73. 15

Gayle V. Davidson-Shivers dan Karen L. Rasmussen, Web-Based Learning: Design, Implementation, and Evaluation, (New Jersey: Pearson, 2006), h. 24.

perencanaan dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan adalah bahwa perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

Definisi dari perencanaan dijelaskan oleh Cunningham dalam Hamzah B. Uno16, mengemukakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Jadi dapat diamati bahwa perencanaan di sini menekankan pada usaha menyelesaikan dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya. Apa wujud yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk mencapainya merupakan perencanaan.

William H. Newman dalam Abdul Majid mengemukakan bahwa

“perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan

mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.”17 Jadi sederhananya perencanaan merupakan langkah membuat suatu rencana terhadap apa yang ingin dilakukan dengan segenap rangkaian putusan dan penjelasan.

Tutorial online merupakan bagian dari sebuah kegiatan pengajaran, yaitu pengajaran dalam bentuk bimbingan belajar atau tutorial menggunakan media internet. Pengajaran sendiri secara sederhana menurut Darwin Syah18 dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.

16

Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 1. 17

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 15.

18

Darwyn Syah dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), h. 30.

Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana memberikan pengalaman belajar serta keterampilan kecakapan hidup bagi peserta didik.

Maka dalam konteks pengajaran, menurut Abdul Majid perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.19 Perencanaan dalam konteks pengajaran memang memiliki definisi yang lebih sempit daripada perencanaan dalam halnya pendidikan secara luas. Jadi perencanaan dalam konteks pembelajaran itu meliputi proses kegiatan menyusun materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, dan perencanaan penilaian dalam suatu alokasi waktu.

Memahami definisi perencanaan dalam konteks pengajaran yang dikemukakan oleh Abdul Majid. Apabila digunakan dalam konteks perencanaan dalam pengajaran tutorial online. Maka maksud dari perencanaan tutorial online

dapat meliputi proses penyusunan materi, penggunaan media, dan rencana penilaian dalam tutorial online. Melakukan perencanaan meliputi tiga hal tersebut menjadi dasar dalam berjalannya sebuah tutorial online yang baik, sesuai dengan tujuan yang diharapkan sebelumnya.

c. Pelaksanaan Tutorial Online

Setelah merencanakan dengan matang berkaitan dengan persiapan apa saja yang dilakukan untuk melaksanakan tutorial online. Maka selanjutnya adalah bagaimana melaksanaan tutorial online. Gayle V. Davidson-Shivers dan Karen L. Rasmussen menjelaskan, dalam pelaksanaan tutorial online digunakan sebuah sistem manajemen pembelajaran yang disebut sebagai Learning Management

Systems (LMS).

LMS adalah aplikasi perangkat lunak untuk melakukan dokumentasi, administrasi, pelaporan, pelacakan, dan pengiriman program pendidikan atau program pelatihan. LMS merupakan sebuah sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan. Merupakan sebuah perangkat lunak untuk

19

mendistribusikan program kuliah online atau (hibrida) melalui internet dengan kemampuan fitur untuk melakukan kolaborasi online. Perguruan tinggi dan universitas menggunakan LMS untuk memberikan kursus online dan meningkatkan efektifitas kursus di kampus. Departemen pelatihan perusahaan menggunakan LMS untuk memberikan pelatihan online, serta mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan.

Kebanyakan LMS menyediakan struktur yang membantu desainer dalam mengorganisir website instruksional. Saat mengembangkan flowchart (diagram alur), desainer memeriksa struktur LMS, termasuk bagaimana konten yang ditampilkan dan bagaimana fitur seperti chat dan diskusi diakses, untuk meminimalkan konflik antara struktur. Elliott20 mengevaluasi berbagai jenis urutan instruksional. Desain yang paling erat terkait dengan konseptualisasi kursus adalah hirarkis dengan asosiasi. Kursus ini akan dimasukkan ke LMS. Menggunakan kerangka struktural dari LMS, Elliott menciptakan flowchart

(diagram alur) berikut untuk menggambarkan bagaimana peserta didik belajar. Bentuk flowchart (diagram alur) seperti inilah yang biasanya digunakan dalam pembelajaran online, termasuk salah satunya adalah tutorial online.

20

Gambar 2.1 Flowchart Pembelajaran Online oleh Elliott

Dalam pelaksanaan tutorial online, mendukung peserta didik dan tutor melalui peran yang berbeda. Berge mendefinisikan empat peran dasar dari sebuah tutor online; pedagogis, manajerial, sosial dan teknis.21 Dalam tutorial online

peran pedagogis mendukung proses belajar itu sendiri dengan memberikan petunjuk, pertanyaan, contoh, umpan balik, motivasi, dan lain-lain. Peran manajerial memerlukan tutor untuk melakukan kursus dasar administrasi, track kemajuan siswa, dan data-data lainnya. Peran sosial tutor meliputi upaya untuk membangun lingkungan yang ramah dan nyaman dan komunitas yang merangsang pembelajaran. Sedangkan peran teknis membutuhkan tutor untuk mengenalkan para siswa dengan dirinya sendiri atau dirinya sendiri dengan TIK yang digunakan untuk e-learning, dan juga untuk menyediakan beberapa dukungan teknis kepada siswa.

Untuk menjadi sukses dalam semua peran yang dibutuhkan, tutor online

harus memiliki keterampilan dan karakter tertentu. Thomas membuat empat

21

kriteria tutor online yang baik; positif, proaktif, sabar dan persisten.22 Banyak pengamat menekankan perlunya tutor untuk menjadi ahli di bidang yang mereka les. Tutor juga harus memiliki semangat untuk mengembangkan keterampilan komunikasi online, menjadi melek TIK, akrab dengan teknologi e-learning dan memiliki sikap positif terhadap siswa dan pembelajaran. Maka tutor dituntut untuk berpartisipasi dalam program-program pelatihan yang membantu untuk mengembangkan keterampilan, belajar tentang peran sebagai tutor online dan belajar tentang karakteristik e-learning yang berbeda dari pembelajaran tradisional (face-to-face).

d. Evaluasi Tutorial Online

Evaluasi merupakan bagian integral dalam pendidikan sebagai sarana untuk mengetahui tolak ukur keberhasilan dari sebuah pengajaran. Edwind Wandt dan Gerald W. Brown dalam Anas Sudijono mendefinisikan evaluasi sebagai

berikut: “evaluation refer to the act or process to determining the value of something.”23

Menurut definisi ini berarti istilah evaluasi itu menunjuk pada suatu pengertian sebuah tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.

Dalam definisi lain, B.S. Bloom dalam W. Gulo yang dikutip oleh Slameto menyatakan bahwa “evaluation, as we see it, is the systematic collection of

evidence to determine wether in fact certain changes are taking place in the learns as well as to determine the amount or degree of change in individual

students.”24

Jadi evaluasi dalam definisi ini berarti usaha untuk mengetahui sejauh mana perubahan itu telah terjadi pada masing-masing siswa melalui kegiatan belajar mengajar.

Dari dua terminologi evaluasi diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah tindakan, dan tindakan ini berarti sebuah usaha untuk menentukan nilai dan mengetahui sejauh mana perubahan yang telah terjadi dari sebuah kegiatan belajar mengajar.

22

Ibid., h. 203. 23

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 1.

24

Evaluasi atau penilaian menurut fungsinya dibedakan menjadi empat jenis yaitu formatif, sumatif, penempatan dan diagnostik. Menurut caranya, evaluasi dibedakan atas penilaian kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan menurut tekniknya, dibedakan antara tes dan non tes. Dalam proses pembelajaran, evaluasi berdasarkan fungsi yang biasa digunakan adalah evaluasi formatif dan sumatif. Sedangkan dari segi tekniknya bisa dalam bentuk tes maupun non tes.25

Crooks dan Scriven dalam Peter W. Airasian menjelaskan perbedaan antara evaluasi formatif dan sumatif sebagi berikut: “Being interactive, such assessments are often called formative assessments because they are influential forming the process under way. Summative assessments come at the end of a process, when it is difficult to alter or rectify what has gone on.”26

Jadi evaluasi formatif itu dilakukan saat proses rangkaian pembelajaran berlangsung, sedangkan evaluasi sumatif dilakukan diakhir setelah seluruh rangkain proses pembelajaran selesai.

Evaluasi formatif pada umumnya dilakukan pada akhir satuan pelajaran (SAP) dan terutama diarahkan kepada bidang tingkah laku kognitif. Evaluasi sumatif langsung diarahkan kepada keberhasilan siswa mempelajari suatu program pengajaran. Biasanya dilakukan pada akhir program pengajaran yang relatif besar, misalnya triwulan, semester, akhir tahun, atau pada akhir jenjang persekolahan.

Evaluasi dalam tutorial online dapat dilakukan dengan mengadaptasi dari proses evaluasi pembelajaran yang biasa dilakukan, yaitu dengan evaluasi formatif dan sumatif. Jadi evaluasi formatif dalam tutorial online dilakukan pada saat setelah pelaksanaan tutorial online mingguan dilaksanakan. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir tutorial online setelah seluruh tutorial

online mingguan selesai dilaksanakan.

25

Ibid., h. 25. 26