• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Pengolahan Data dan Analisis Data

3.6.2 Uji Korelasi dan Analisis Data Hubungan antar Peubah

Keterangan:

rxy = korelasi antar X dan Y n = jumlah responden

X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika kuesioner tersebut dapat digunakan berulang-ulang kepada kelompok yang sama dan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas menggunakan metode koefisien

Alpha Cronbach pada software SPSS 17.0 (Sarwono 2006). Jika ri positif dan

nilainya mendekati 1 (mempunyai alpha cronbach lebih dari 0,6) maka

pengukuran yang digunakan reliabel (Tabel 13). Tabel 13 Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach

Alpha Tingkat Reliabilitas

0.00 – 0.20 kurang reliabel > 0.20 – 0.40 agak reliabel > 0.40 – 0.60 cukup reliabel > 0.60 – 0.80 Reliabel > 0.80 – 1.00 sangat reliabel Sumber : Sari (2007)

Uyanto (2009) menyatakan bahwa suatu pengukuran mungkin reliabel tapi tidak valid, tetapi suatu pengukuran tidak bisa dikatakan valid bila tidak reliabel. Ini berarti realibilitas (realibility) merupakan syarat perlu tapi tidak cukup (necessary but not sufficicient condition) untuk validitas (validity).

3.6.2 Uji Korelasi dan Analisis Data Hubungan antar Peubah

Metode pengolahan dan analisis yang digunakan adalah pendekatan metode

integratif (mixed methods approaches) yaitu metode penelitian yang

menggunakan gabungan metode kuantitatif deskriptif dan metode kualitatif. Analisis kuantitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis data-data primer yang diperoleh dari wawancara dengan kuesioner kepada responden di desa .

Lembar kuesioner yang telah terkumpul kemudian diberi kode agar mempermudah dalam kegiatan pengolahan data. Penyajian secara deskriptif digunakan untuk menjelaskan tanggapan yang diberikan berdasarkan nilai persentase jumlah responden. Nilai persentase tersebut diperoleh dengan cara membagi jumlah responden berdasarkan tanggapannya dengan jumlah keseluruhan responden.

Tingkat persepsi dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan PHBM dikelompokkan menjadi lima kategori yakni kategori Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR). Data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara dan studi literatur diolah secara deskriptif dengan mengacu pada kerangka pemikiran. Analisis deskriptif dituangkan dalam bentuk teks narasi, tabel, grafik, bagan dan gambar.

Pengolahan data meliputi pengeditan, pengkodean, penilaian, memasukkan data, pengujian data, serta menganalisis data dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel dan SPSS 17.0 for Windows. Data yang didapatkan dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan pengisian kuesioner, setelah itu dilakukan pemberian kode di buku kode untuk mempermudah pengolahan data, sistem penilaian dibuat konsisten yaitu semakin tinggi skor semakin tinggi kategorinya. Setelah dijumlahkan dan selanjutnya akan dikategorikan dengan menggunakan teknik penilaian secara normatif yang dikategorikan berdasarkan interval kelas:

N= Max - Min ∑k Keterangan : N = batas selang

Max = nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor Min = nilai minimum yang diperoleh dari skor

∑k = jumlah kategori

Data-data hasil penelitian di lapangan mendapatkan perlakuan yang berbeda antara data yang didapatkan dari pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Data yang didapatkan dari pendekatan kualitatif akan diolah melalui tiga jalur analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner di lapangan terlebih

dahulu dilakukan pengeditan, selanjutnya dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke lembar tabulasi yang sudah disiapkan.

Untuk analisis kuantitatif digunakan uji hipotesa dengan uji Chi-Kuadrat dan uji korelasi peringkat Spearman (Sarwono, 2006). Uji korelasi ini bersifat Non-parametrik sehingga menggunakan uji Chi-Kuadrat untuk mengetahui hubungan antar variabel berskala nominal (jenis pekerjaan) dengan persepsi dan partisipasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

²

Dimana x2 = nilai Chi-Kuadrat k = banyaknya kategori/ sel

oi = frekuensi observasi untuk kategori ke-i ei = frekuensi ekspektasi untuk kategori k

Uji Rank Spearman dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien korelasi sehingga dapat mengukur kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala ordinal (Non-parametrik) dengan rumus uji Spearman :

RS = 1- N

Keterangan:

Rs : Koefisien Rank Spearman di : Selisih peringkat X dan Y

N : Jumlah Sampel

Hasil uji korelasi dapat benilai positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah maksudnya mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel tergantung juga besar. Jika korelasi bernilai negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Tidak searah maksudnya jika variabel bebas besar maka variabel tergantungnya menjadi kecil. Angka korelasi bernilai 0 s/d 1, dengan ketentuan jika angka mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat dan jika angka korelasi mendekati 0 maka hubungan kedua variabel semakin lemah.

Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan apakah asumsi dapat diterima atau ditolak. Hal ini ditentukan dengan melihat P value.

2. Jika P value (Sig 2-tailed) ≥ 0,05 mka terima Ho dan tolak H1 pada α = 5% Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel yang diuji. H1 = Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diuji.

Data yang setelah diolah uji validitas, reliabilitas dan uji korelasi maka diperlukan pengambilan kesimpulan mengenai keeratan hubungan antar variabel dengan mengacu terhadap pedoman Sarwono (2006) (Tabel 14) :

Tabel 14 Tingkat keeratan hubungan antar variabel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,25 Sangat Lemah >0,25 - 0,40 Cukup >0,5 - 0,75 Kuat >0,75 - 1 Sangat Kuat Sumber : Sarwono (2006) 3. 7 Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kesalahpahaman terhadap variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini, variabel-variabel penelitian didefinisikan sebagai berikut:

1. Individu adalah responden terpilih dalam penelitian.

2. Karakteristik individu adalah ciri-ciri dan kondisi sosial responden pada daerah penelitian yang dimiliki oleh pria maupun wanita dibagi menjadi : a. Umur yaitu usia yang diukur dengan menghitung selisih antara tahun

responden dilahirkan hingga tahun pada saat dilakukan penelitian dan berdasarkan usia produktif. Umur responden digolongkan menjadi 5 kelompok yaitu 16 tahun-25 tahun, 26 tahun-35 tahun, 36 tahun-45 tahun, 46 tahun-55 tahun dan >55 tahun.

b. Tingkat Pendidikan yaitu jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden. Jenjang pendidikan digolongkan menjadi 5 kelompok yang terdiri dari Tidak sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan perguruan tinggi (PT).

c. Jumlah Anggota Keluarga yaitu jumlah individu dalam keluarga responden yang mash ditanggung oleh responden. Jumlah anggota keluarga dalam penelitian berkisar antara 1 sampai dengan 12 dengan

dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari 1≤ x < 3 orang, 3≤ x < 5 orang, 5≤ x < 7 orang dan 9≤ x ≤ 12 orang.

d. Luas Lahan Milik yaitu luas lahan yang dimiliki oleh responden . luas lahan dikelompokkan menjadi 5 kelompok terdiri dari x ≤ 6000 m², 6000 < x ≤ 12000 m², 12000 < x ≤ 18000 m², 18000 < x ≤ 24000 m², dan 24000 < x ≤ 30000 m².

e. Pendapatan Responden yaitu total pendapatan yang diterima oleh responden selama satu tahun dari mata pencaharian non hutan.

Pendapatan dikelompokkan menjadi 5 kelompok terdiri dari x≤

Rp.8.102.000/tahun, Rp. 8.102.000/tahun <x≤ Rp. 16.204.000/tahun,

Rp. 16.204.000/tahun <x≤ Rp. 24.306.000/tahun, Rp.

24.306.000/tahun<x≤ Rp. 32.408.000/tahun, dan Rp.

32.408.000/tahun<x≤ Rp. 40.510.000/tahun.

f. Pengalaman Bertani yaitu waktu yang ditempuh oleh responden dalam melakukan kegiatan bertani dari pertama kali hingga saat ini. Pengalaman bertani dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu 1≤x<11 tahun, 11≤x<21 tahun,, 21≤x<31 tahun, 31≤x<41 tahun, dan 41≤x≤50 tahun.

g. Jenis Pekerjaan yaitu pekerjaan responden yang menjadi sumber mata pencaharian dikelompokkan menjadi 2 jenis pekerjaan jenis pekerjaan usaha tani dan pekerjaan non usaha tani.

3. Persepsi adalah penilaian responden terhadap pengertian, manfaat, peranan dan tingkat kepuasan terhadap program PHBM. Indikator yang diukur adalah:

a. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap pengertian PHBM

b. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap manfaat ekologi, ekonomi dan sosial dari pelaksanaan PHBM serta tingkat kepuasan masyarakat setelah diadakan PHBM

4. Motivasi adalah dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya

semacam kekuatan pada individu atau kelompok dalam masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan PHBM. Indikator yang

diamati adalah Motif masyarakat bergabung dalam kelompok tani dan LMDH dan mengikuti PHBM.

5. Partisipasi berdasarkan jumlah keterlibatan atau keikutsertaan peserta PHBM pada tahap-tahap kegiatan. Jumlah seluruh kegiatan pada tahap perencanaan PHBM, pelaksanaan PHBM dan pemanfaatan hasil dari kegiatan PHBM.

Kriteria tingkat partisipasi adalah penilaian responden terhadap peran serta atau keikutsertaan responden terhadap kegiatan PHBM. Pengukurannya dengan mengelompokkan data yang didapat menjadi beberapa kelompok dan bernilai baik jika nilai presentase yang tinggi. Beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar pemikiran dan batasan dalam pertanyaan kuesioner partisipasi terdapat pada Tabel 15. Indikator pada Tabel 15 ini digunakan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam tahapan-tahapan kegiatan serta sebagai batasan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Tabel 15 Indikator partisipasi responden pada tahap kegiatan PHBM

No. Jenis Partisipasi Indikator Partisipasi

1. Perencanaan

Kehadiran dalam penandatanganan kerjasama Perhutani dan Masyarakat

Penentuan Bagi Hasil/sharing

Kesempatan memberikan masukan kepada pengelola Kehadiran dalam rapat

Kehadiran berkonsultasi

Keterlibatan dalam kegiatan perencanaan 2. Pelaksanaan

Keterlibatan dalam kegiatan pelaksanaan Kehadiran dalam rapat

Kehadiran berkonsultasi 3. Pemanfaatan bagi

Hasil

Keterlibatan dalam kesepakatan bagi hasil Keterlibatan dalam rapat pemanfaatan bagi hasil Kehadiran dalam rapat dan Konsultasi

BAB IV

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN