• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.4. Uji Normalitas Hipotesis Kedua

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi antara variabel dependent (terikat) dan variabel independent (bebas) keduanya memiliki distribusi normal atau tidak yang dapat dilihat dengan menggunakan normal histrogram dan p-plot. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal serta dapat di lihat dari kurva normal yang tidak condong ke kiri dan ke kanan histrogram.

Pendekatan Grafik

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisi grafik di lihat pada Gambar 4.5. sebagai berikut:

Regression Standardized Residual

4 2 0 -2 -4 Frequency 20 15 10 5 0 Histogram

Dependent Variable: promosi penjualan

Mean =-9.54E-17 Std. Dev. =0.99 N =99

Sumber: hasil penelitian 2010 (data diolah)

Gambar 4.5. Hasil Uji Normalitas Hipotesis kedua Dengan Menggunakan Histogram

Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histrogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng kanan maupun menceng kiri atau normal. Dalam hal ini berarti Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expected Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: promosi penjualan

Sumber: Hasil penelitian 2010 (data diolah)

Gambar 4.6. Hasil Uji Normalitas Hipotesis kedua Dengan Menggunakan P–P Plot

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis pertama tersebut memenuhi asumsi normalitas.

4.4.5. Hasil Uji Multikoleniaritas Hipotesis Kedua

Multikoleniaritas adalah suatu keadaan di mana variabel lain (independent) saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda yang baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikoleniaritas antara variabel independent. Alat ukur yang sering di gunakaan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi, maka di gunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor (VIF). Dimana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hasil pengujian multikoleniaritas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Uji Multikolenieritas Hipotesis Kedua

Model Collinearity Statistic

1 Tolerance VIF

(Constant)

Faktor Hadiah Undian ,480 2,082 Faktor Barang Gratis

(Souvenir)

,480 2,082 Sumber: Hasil Penelitian 2010 (Data di olah)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.7 menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,1 atau nilai VIF

setiap variabel bebas kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolenieritas.

4.4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tidak tetap atau berbeda. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan metode grafik dapat dilihat pada Gambar 4.7. berikut ini:

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 -3 Regression Studentized Residual 4 2 0 -2 -4 Scatterplot

Dependent Variable: promosi penjualan

Sumber: hasil penelitian 2010 (data diolah)

Dari Gambar 4.7. dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat di simpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.5. Pembahasan

4.5.1. Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama yang berbunyi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat berpengaruh terhadap kesadaran merek (Brand Awareness) Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk kantor cabang di Tebing Tinggi. Dalam hal ini Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi telah berhasil meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) dengan melakukan pendekatan terhadap periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Artinya semakin baik pelaksanaan dalam melakukan periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat, maka akan semakin baik atau semakin meningkat pula kesadaran merek nasabah terhadap Tabungan Britama yang ada di Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi.

Tabel 4.8 Koefisien Regresi Hipotesis Pertama

Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 1,326 ,958 Periklanan ,117 ,043 Promosi Penjualan ,215 ,051 Hubungan Masyarakat ,438 ,108

a Dependent Variable: Kesadaran Merek Sumber: Hasil penelitian 2010 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 1,326 + 0,117X1 + 0,215X2 + 0,438X3 + e

Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa faktor periklanan (X1), faktor promosi penjualan (X2), dan faktor hubungan masyarakat (X3) memiliki kemampuan mempengaruhi faktor kesadaran merek (Y) para nasabah Tabungan Britama. Periklanan (X1), promosi penjualan (X2), dan hubungan masyarakat (X3) memiliki koefisien regresi yang positif yang membuktikan kontribusinya terhadap Kesadaran Merek (Y) nasabah Tabungan Britama. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek Tabungan Britama dapat di pengaruhi oleh periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.

4.5.1.1. Koefisien determinasi (R-Square)

Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh periklanan (X1), promosi penjualan (X2), dan hubungan masyarakat (X3) terhadap kesadaran merek (Y) tabungan Britama Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat dari Tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama

Model R R Square

Adjusted

R Square Std. Error of the Estimate

1 ,874(a) ,763 ,756 1,135

a Predictors: (Constant), Hubungan Masyarakat, Promosi Penjualan,Periklanan b. Dependent Variable: kesadaran merek

Sumber: hasil Penelitian 2010 (data diolah)

Nilai R pada Tabel. 4.9 sebesar 0,874, yang berarti hubungan antara periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat terhadap kesadaran merek sebesar 87,4%, artinya hubungannya erat.

Nilai R Square pada Tabel 4.9 sebesar 0,763. Hal ini menunjukkan bahwa 76,3% variabel bebas periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap kesadaran merek Tabungan Britama, sedangkan sisanya sebesar 23,7% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.5.1.2. Uji secara serempak

Indikator signifikansi parameter koefisien R2 signifikan atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%. Kriteria pengujian yang di gunakan adalah jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan Tabel 4.10, maka hasil uji F dapat di ketahui sebagai berikut

Tabel 4.10. Uji F Hipotesis pertama ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 394,312 3 131,437 102,001 ,000a Residual 122,415 95 1,289 Total 516,727 98

a. Predictiors : (Constant), Hubungan Masyarakat, Periklanan, Promosi Penjualan b. Dependent Variable : Kesadaran Merek

Sumber: Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 di peroleh nilai Fhitung sebesar 102,001 sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) adalah 2,70. Hal ini berarti bahwa nilai Fhitung > Ftabel (102,001>2,70) dan tingkat signifikansinya (0,000<0,05).

Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel independen yaitu periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat berpengaruh secara highly significant terhadap kesadaran merek Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi. Hasil ini berarti bahwa periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat sangat menentukan terhadap kesadaran merek Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi. Besarnya tingkat pengaruh ketiga variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi pihak Bank Rakyat Indonesia Cabang Tebing Tinggi dalam upaya meningkatkan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah. Upaya dalam meningkatkan kesadaran merek Tabungan Britama dapat mudah dilakukan dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator dari periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa faktor periklanan, faktor promosi penjualan, dan faktor hubungan masyarakat berpengaruh terhadap faktor kesadaran merek secara simultan dan parsial tidak dapat ditolak atau dengan kata lain H0 di tolak sedangkan Ha diterima. Ini berarti variabel bebas yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat sangat menentukan terhadap peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah.

4.5.1.3. Uji secara parsial

Uji secara parsial dilakukan untuk mencari variabel yang paling dominan atau untuk mencari tingkat dominansi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11. Uji t Hipotesis Pertama Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,326 ,958 1,384 ,170 Periklanan ,117 ,043 ,184 2,707 ,008 Promosi Penjualan ,215 ,051 ,367 4,211 ,000 Hubungan Masyarakat ,438 ,108 ,420 4,062 ,000

a Dependent Variable: Kesadaran Merek Sumber: Hasil Penelitian 2010 (data diolah)

Hasil pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa:

1. Nilai signifikasi t untuk variabel periklanan (0,008) lebih kecil dari 0,025. Dan nilai thitung untuk variabel factor periklanan > ttabel yaitu 2,707 >1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H0 dan menerima Ha untuk variabel faktor periklanan. Dengan demikian secara parsial faktor periklanan berpengaruh signifikan terhadap faktor Kesadaran Merek Tabungan Britama. Hal ini memberi arti bahwa dengan periklanan yang baik dan jelas dari Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi akan memberikan dampak baik bagi peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah. 2. Nilai signifikasi t untuk variabel promosi penjualan (0,000) lebih kecil dari

0,025. Dan nilai thitung > ttabel yaitu 4,211 >1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H0 dan menerima Ha untuk variabel faktor promosi penjualan. Dengan demikian secara parsial promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap Kesadaran Merek Tabungan Britama. Hal ini memberi arti bahwa dengan pemberian promosi penjualan yang baik dan jelas dari Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi akan memberikan dampak baik bagi peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bsgi nasabah. 3. Nilai signifikan t untuk hubungan masyarakat (0,000) lebih kecil dari 0,025.

Dan nilai thitung > ttabel yaitu 4,062 >1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H0 dan menerima Ha untuk variabel hubungan masyarakat. Dengan demikian secara parsial hubungan masyarakat berpengaruh signifikan terhadap kesadaran merek para nasabah Tabungan Britama. Hal ini berarti

dengan pelaksanaan program hubungan masyarakat yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Tebing Tinggi akan berdampak baik bagi peningkatan kesadaran merek Tabungan Britama bagi nasabah.

Hasil regresi tersebut menyatakan bahwa variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kesadaran merek para nasabah Tabungan Britama adalah variabel promosi penjualan. Hal ini membuktikan bahwa dengan melakukan promosi penjualan yang baik maka akan semakin membuat para nasabah memiliki kesadaran merek yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia. Hal ini dikarenakan promosi penjualan memiliki manfaat yang bersifat menarik perhatian dari konsumen. Promosi penjualan yang menawarkan insentif tersebut memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi promosi penjualan yang bersifat bermanfaat dan menarik perhatian konsumen tersebut lebih mampu mempengaruhi konsumen dalam tetap mengingat dan mengenali merek Tabungan Britama sebagai produk tabungan dari Bank BRI. Sifat dominansi promosi penjualan tersebut terhadap periklanan dan hubungan masyarakat tersebut juga dikarenakan periklanan Tabungan Britama di majalah lokal (Sinergi Tebing Tinggi) yang bersifat tidak merata dalam publikasinya, dalam arti bahwa tidak semua nasabah Tabungan Britama berlangganan/ membaca majalah tersebut. Hal itu juga berlaku dengan promosi hubungan masyarakat, dimana hubungan masyarat yang dilaksanakan yaitu pemberian sumbangan kerohanian atau sponsor pada acara kegiatan pemerintah. Pada promosi hubungan masyarakat yang

ada, tidak semua nasabah menjadi objek sasaran promosi hubungan masyarakat tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Kotler. Menurut Kotler (2000), untuk mencapai kesadaran merek dapat dilakukan dengan 9 tindakan yaitu:

1. Mengembangkan periklanan yang kreatif.

2. Menjadi sponsor untuk peristiwa-peristiwa yang banyak mendapat perhatian. 3. Mengundang pelanggan untuk bergabung dalam sebuah klub.

4. mengundang masyarakat untuk mengunjungi perusahaan/ pabrik dari produk dengan merek tertentu.

5. Menciptakan unit eceran tersendiri.

6. Menyediakan jasa publik yang benar-benar dihargai.

7. Memberikan dukungan yang mencolok kepada beberapa kegiatan sosial. 8. Memperkenalkan diri sebagi pemimpin nilai dari produk.

9. Mengembangkan juru bicara atau simbol yang kuat atau simbol untuk mewakili perusahaan.

Dari kesembilan tindakan tersebut merupakan penerapan praktis dari Periklanan, Hubungan Masyarakat serta Promosi Penjualan.

Menurut Kotler (2000), terdapat beberapa cara untuk membuat suatu promosi penjualan sebagai alat pembangun kesadaran merek yang efektif yaitu sebagai berikut:

1. Memastikan bahwa promosi yang dilakukan mempunyai alasan yang benar, contohnya melakukan promosi penjualan saat pembukaan toko baru, ulang tahun

perusahaan, dan jenis perayaan lainnya merupakan alasan yang baik untuk melakukan promosi.

2. Mengaitkan kegiatan promosi penjualan dengan citra merek.

3. Promosi sebagai alat komunikasi dan juga sebagai tugas penjualan, sebuah promosi merupakan salah satu dari begitu banyak suara merek, promosi penjualan dapat membantu membangun kesadaran merek jika mengatakan hal yang benar.

Menurut Aaker (1997),” Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu”.

4.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua yang berbunyi. Undian Berhadiah dan Barang Gratis (souvenir) berpengaruh terhadap Promosi Penjualan Tabungan Britama Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi. Dalam hal ini, Bank Rakyat Indonesia telah berhasil dalam meningkatkan promosi penjulan produk Tabungan Britama dengan melakukan pendekatan terhadap pemberian undian berhadiah dan barang gratis (souvenir). Artinya semakin baik dalam pemberian undian berhadiah dan barang gratis maka akan semakin baik atau semakin meningkat pula promosi penjualan Tabungan Britama Bank Rakyat Indonesia kantor cabang Tebing Tinggi.

Tabel 4.12 Koefiesien Regresi Hipotesis Kedua

Model Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) 1,350 3,094

Hadiah Undian .456 ,162

Barang Gratis ,475 ,143

a Dependent Variable: Promosi Penjualan sumber: hasil penelitian 2010 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12. di atas, maka persamaan regresi linier berganda hipotesis kedua pada penelitian ini adalah:

Y = 1,350 + 0,456X1 + 0,475X2 + e

Pada persamaan tersebut dapat dilihat Hadiah Undian (X1) dan Barang Gratis (X2) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi promosi penjualan (Y) tabungan Britama. Hadiah Undian (X1) dan barang gratis (X2) memiliki koefisien regresi yang positif yang membuktikan kontribusinya terhadap promosi penjualan (Y) nasabah tabungan Britama. Hal ini menunjukkan bahwa promosi penjualan nasabah tabungan Britama dapat di pengaruhi oleh faktor Hadiah Undian dan faktor barang gratis.

4.5.2.1. Koefisien determinasi (R-square)

Nilai koefisien determinasi dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yaitu Hadiah Undian (X1) dan Barang Gratis (X2) terhadap Promosi Penjualan (Y). Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat dari Tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13 Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua Model Summary

Predictors: (Constant), barang gratis, hadiah undian

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,643(a) ,413 ,401 3,033

Dependent Variable: promosi penjualan Sumber: Data diolah (2010)

Nilai R pada Tabel 4.13 sebesar 0,643, yang berarti hubungan antara barang gratis dan undian berhadiah berpengaruh terhadap promosi penjualan sebesar 64,3%, artinya hubungannya erat.

Nilai R Square pada Tabel 4.13 sebesar 0,413. Hal ini menunjukkan bahwa 41,3% variabel bebas hadiah undian dan barang gratis mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap promosi penjualan Tabungan Britama, sedangkan sisanya sebesar 58,7% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.5.2.2. Uji secara serempak

Indikator signifikansi parameter koefisien R2 signifikan atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%. Kriteria pengujian yang di gunakan adalah jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan Tabel 4.15, maka hasil uji F dapat di ketahui sebagai berikut

Tabel 4.14. Uji F Hipotesis Kedua

Sumber: data diolah (2010)

ANOVAb 622,060 2 311,030 33,818 ,000a 882,930 96 9,197 1504,990 98 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), barang gratis, undian berhadian a.

Dependent Variable: promosi penjualan b.

Berdasarkan Tabel 4.14 di peroleh nilai Fhitung sebesar 33,818 sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) adalah 3,09. Hal ini berarti bahwa nilai Fhitung > Ftabel (33,813 > 3,09) dan tingkat signifikansinya (0,000 < 0,05).

Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel independen yaitu hadiah undian dan barang gratis (souvenir) berpengaruh secara highly significant terhadap promosi penjualan pada Tabungan Britama. Hasil ini berarti bahwa hadiah undian dan barang gratis sangat menentukan dalam promosi penjualan Tabungan Britama. Besarnya tingkat pengaruh kedua variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi pihak Bank BRI sebagai upaya promosi penjualan. Upaya dalam promosi penjualan ini dapat mudah dilakukan dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator dari barang gratis maupun hadiah undian yang dapat meningkatkan promosi penjualan Tabungan Britama..

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa hadiah undian dan barang gratis berpengaruh terhadap promosi penjualan secara simultan dan parsial

tidak dapat ditolak atau dengan kata lain H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Ini berarti hadiah undian dan barang gratis sangat menentukan dalam peningkatan promosi penjualan Tabungan Britama.

4.5.2.3. Uji secara parsial (Uji t)

Uji secara parsial dilakukan untuk mencari variabel yang paling dominan atau untuk mencari tingkat dominansi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat dari Tabel 4.16. berikut ini:

Tabel 4.15. Uji t Hipotesis Kedua

Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,350 3,094 ,463 ,664 Hadiah Undian .456 ,162 ,318 2,817 ,006 Barang Gratis ,475 ,143 ,375 3,323 ,001

a Dependent Variable: Promosi Penjualan Sumber: hasil penelitian 2010 (data diolah)

Hasil pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa:

1. Nilai signifikan t untuk Hadiah Undian (0,006) lebih kecil dari 0,025. Dan nilai thitung > ttabel yaitu 2,817 >1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H0 dan menerima Ha untuk variabel faktor Hadiah Undian. Dengan

demikian secara parsial hadiah undian berpengaruh signifikan terhadap promosi penjualan untuk para nasabah Tabungan Britama. Hal ini memberi arti bahwa dengan pelaksanaan program hadiah undian akan memberi dampak pada peningkatan promosi penjualan Tabungan Britama.

2. Nilai signifikansi variabel barang gratis (0,001) lebih kecil dari 0,05. Dan nilai thitung > ttabel yaitu 3,323 > 1,98. Berdasarkan hasil yang di peroleh maka menolak H0 dan menerima Ha untuk variabel faktor Barang gratis. Dengan demikian secara parsial Barang Gratis berpengaruh signifikan terhadap promosi penjualan pada Tabungan Britama. Hal ini memberi arti bahwa pemberian barang gratis kepada nasabah yang baru membuka Tabungan Britama Bank Rakyat Indonesia, akan memberi dampak terhadap peningkatan promosi penjualan Tabungan Britama.

Hasil Regresi linier berganda ini menunjukan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap promosi penjualan adalah barang gratis (souvenir). Barang gratis yang diberikan kepada nasabah Tabungan Britama tersebut adalah berupa souvenir seperti mug, bolpoint, tempat alat tulis, gantungan kunci, dan beberapa jenis hadiah lainnya sesuai persediaan yang ada. Barang gratis tersebut adalah tambahan barang yang diberikan kepada nasabah atas kepercayaan menggunakan Tabungan Britama sebagai produk simpanan. Dominansi pengaruh barang gratis terhadap promosi penjualan dikarenakan sifatnya, yaitu bersifat tidak diundi dan langsung diberikan kepada setiap nasabah baru yang membuka aplikasi Tabungan Britama. Hal ini berbeda dengan hadiah undian, dimana setiap nasabah

memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah undian ”Untung Beliung Britama”, tentu saja hal ini berarti bahwa meskipun setiap nasabah Tabungan Britama memiliki kesempatan yang sama, tetapi tidak semua nasabah pasti mendapatkan hadiah yang tersedia, karena sifatnya adalah undian.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Kotler. Menurut Kottler (2000),“Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang.”

Menurut Kotler (2000), promosi penjualan meliputi alat promosi pelanggan seperti sampel, kupon, tawaran pengembalian rabat, premi hadiah, hadiah undian, hadiah loyalitas pelanggan, percobaan gratis, garansi produk, promosi gabungan, promosi silang, demonstrasi di tempat pembelian, potongan harga, tunjangan dan barang gratis.

Menurut Kotler (2000), Secara umum semua alat promosi penjualan memberikan tiga manfaat yang berbeda sebagai berikut:

1. Komunikasi, promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.

2. Insentif, promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.

3. Ajakan, promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang

BAB V

Dokumen terkait