C. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Uji Praktikalitas a. Uji coba Perorangan
Uji coba perorangan dilakukan dengan tujuan agar memperoleh masukan awal terkait penggunaan LKPD berbasis augmented reality sebelum diujikan pada kelas penelitian. Uji coba perorangan dilakukan oleh satu orang guru matematika kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi.
Uji coba perorangan dilakukan dengan memberikan LKPD berbasis augmented reality dan angket praktikalitas kepada guru. Kemudian pada saat guru sedang menggunakan LKPD berbasis augmented reality peneliti melakukan observasi terhadap guru untuk melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengoperasikan augmented reality. Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 13. Pada kegiatan observasi terlihat guru kurang mampu dalam memindai marker untuk melihat bangun ruang, untuk itu diperlukan bantuan peneliti dalam memindai marker yang tersedia. Sehingga guru bisa menilai bahan ajar LKPD berbasis augmented reality. Setelah selesai menilai LKPD berbasis augmented reality, peneliti melakukan wawancara dengan guru terkait penggunaan LKPD berbasis augmented reality yang telah dinilai sebelumnya dan untuk memastikan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti. Adapun hasil wawancara yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 14.
Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga memberikan angket praktikalitas kepada guru untuk melihat kepraktisan dari penggunaan LKDP berbasis augmented reality. Penilaian angket praktikalitas LKPD oleh guru ditunjau dari beberapa aspek yaitu, kemudahan penggunaan, efesiensi waktu
pembelajaran, dan memiliki ekivalensi yang sama dengan bahan ajar lainnya diperoleh persentase sebesar 80% yang menunjukkan bahwa LKPD berbasis augmented reality berada pada kriteria praktis. Adapun hasil perhitungan angket praktikalitas pada uji coba perorangan dapat dilihat pada lampiran 15. Guru tidak hanya sekedar memberikan check list saja tetapi juga diberikan kebebasan untuk berkomentar dan memberikan saran terhadap LKPD berbasis augmented reality pada kolom komentar dan saran. Adapun komentar dan saran yang diberikan guru yaitu soal latihan belum dapat mengukur pengetahuan anak, saran: soal latihan perlu diurutkan dari pengetahuan, aplikasi, dan nalar. Berikut ini adalah revisi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan komentar dan saran dari guru:
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar 4.12 (a) Sebelum Direvisi dan (b) Setelah Revisi
Hasil pengamatan/observasi, wawancara dan pemberian angket dilakukan triangulasi untuk melihat keabsahan data yang diperoleh dan mengecek derajat
kepercayaan sehingga dikatakan valid. Triangulasi teknik dapat dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Triangulasi Teknik pada Uji Coba Perorangan Pertanyaan
Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Kesimpulan Observasi Wawancara Angket
Adakah petunjuk penggunaan LKPD berbasis augmented reality yang kurang jelas
Tidak ada, terlihat
pengguna dapat mengikuti petunjuk penggunaan LKPD dengan baik karena petunjuk yang dibuat disusun secara sistematis, terlihat pengguna mengikuti petunjuk untuk mengunduh aplikasi assemblr
Menurut ibu tidak ada, karena petunjuk penggunaannya sudah sangat jelas dan mudah dipahami, mulai dari instruksi pembentukan kelompok sampai dengan cara
menginstall aplikasi assemblr
Petunjuk penggunaan LKPD dapat dipahami dengan jelas
Petunjuk
penggunaan LKPD berbasis augmented reality sudah jelas dan mudah dipahami oleh pengguna
Apakah pengguna dapat melihat visualisasi bangun ruang dalam augmented reality dan membantu siswa dalam memvisualisasika n bentuk 2D ke dalam bentuk 3D
Ya, pengguna dapat melihat visualisasi bangun ruang dengan jelas terlihat ketika pengguna mengubah bentuk bangun ruang 3D menjadi 2D dan pengguna melihat sisi bangun ruang dari segala arah dengan
memutar bangun ruang pada tampilan assemblr
Iya tentu bisa, karena terlihat pada tampilan augmented reality bangun ruang terlihat lebih nyata dengan tampilan 3D, hal ini akan sangat membantu peserta didik dalam
memvisualisasi kan bangun ruang
Penggunaan augmented reality memudahkan siswa
memvisualisasik an bangun ruang sisi datar dari bentuk 2D ke bentuk 3D
Pengguna dapat melihat visualisasi bangun ruang secara jelas dengan bantuan augmented reality, penggunaan augmented reality membuat bangun ruang lebih nyata dengan tampilan 3D yang membantu memvisualisasikan bangun ruang
Apakah penggunaan augmented reality dapat mendukung kemampuan spasial dan memperdalam pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar
Ya, terlihat saat pengguna melihat visualisasi bangun ruang yang
memunculkan kemampuan spasial
Iya, karena dari tampilan augmented reality peserta didik akan menggunakan kemampuan spasial dalam mengamati visualisasi bangun ruang
Iya, terlebih dengan sajian soal-soal latihan yang terkait materi bangun ruang sisi datar dan kemampuan spasial
Penggunaan augmented reality dapat mendukung kemampuan spasial karena dalam mengamati visualisasi bangun ruang akan memunculkan kemampuan spasial serta membantu
Pertanyaan Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Kesimpulan Observasi Wawancara Angket
dari bentuk 3D ke bentuk 2D atau sebaliknya dan
penggunaan augmented reality ini juga akan membantu menguasai konsep materi bangun ruang sisi datar karena peserta didik bisa melihat panjang, lebar dan tinggi bangun ruang secara jelas.
menguasai konsep materi bangun ruang sisi datar karena peserta didik bisa melihat panjang, lebar dan tinggi bangun ruang secara jelas.
Berdasarkan hasil triangulasi teknik pada Tabel 4.12 disimpulkan bahwa petunjuk penggunaan LKPD berbasis augmented reality sudah jelas dan mudah dipahami oleh pengguna karena disusun secara sistematis, pengguna dapat melihat visualisasi bangun ruang secara jelas dengan bantuan augmented reality, hanya saja pengguna sedikit kesulitan dalam memindai marker dikarenakan pengguna kurang bisa memfokuskan kamera ke marker. Penggunaan augmented reality membuat bangun ruang lebih nyata dengan tampilan 3D yang membantu visualisasi bangun ruang, penggunaan augmented reality dapat mendukung kemampuan spasial karena dalam mengamati visualisasi bangun ruang akan memunculkan kemampuan spasial serta membantu menguasai konsep materi bangun ruang sisi datar karena peserta didik bisa melihat panjang, lebar dan tinggi bangun ruang secara jelas.
b. Uji coba Kelompok Kecil
Pada tahap uji coba kelompok kecil peneliti memberikan LKPD berbasis augmented reality kepada 9 orang peserta didik kelas VIII A SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi dengan dengan kemampuan yang berbeda, yaitu 3 orang kategori kemampuan tinggi, 3 orang kategori kemampuan sedang, dan 3 orang kategori kemampuan rendah untuk menilai LKPD berbasis augmented reality dari pandangan peserta didik dan menilai kepraktisan awal dari penggunaan LKPD berbasis augmented reality dengan memberikan angket praktikalitas siswa. Pada saat peserta didik sedang menggunakan LKPD berbasis augmented reality peneliti melakukan observasi untuk melihat apakah ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam mengoperasikan augmented reality ataupun saat mengerjakan langkah kegiatan dalam LKPD.
Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada lampiran 16.
Dalam melihat kepraktisan LKPD berbasis augmented reality peneliti memberikan angket praktikalitas kepada 9 orang peserta didik pada uji coba kelompok kecil yang dinilai dari beberapa aspek penilaian, antara lain kemudahan penggunaan, efisiensi waktu pembelajaran, dan memiliki ekivalensi yang sama dengan sumber belajar lainnya diperoleh persentase sebesar 81,11% dengan kriteria sangat praktis yang dapat dilihat pada lampiran 18. Pada angket terdapat beberapa komentar dari peserta didik yang mengatakan penggunaan smartphone dalam menyelesaikan permasalahan membuat belajar jadi menyenangkan.
Kemudian setelah peserta didik selesai menilai kepraktisan dari LKPD berbasis augmented reality, peneliti melakukan wawancara kepada 9 orang peserta didik tersebut untuk memastikan apakah hasil dari observasi yang
dilakukan oleh peneliti sudah sesuai atau tidak serta untuk menggali lebih dalam kesulitan yang dialami peserta didik dalam menggunakan LKPD berbasis augmented reality. Adapun hasil wawancara yang dilakukan dapat dilihat pada lampiran 17. Hasil wawancara dari 9 orang peserta didik dapat disimpulkan bahwa petunjuk penggunaan LKPD sudah jelas dan mudah dipahami, tidak ada kesulitan dalam mengoperasikan augmented reality karena proses scan marker mudah dilakukan dan terdapat instruksi yang jelas di dalam assemblr untuk melihat bangun ruang, penggunaan augmented reality membantu dalam memvisualisasikan bangun ruang karena bentuk bangun ruang terlihat lebih nyata dengan tampilan 3D, penggunaan augmented reality mempermudah memahami materi karena dengan bantuan augmented reality bisa melihat bangun ruang lebih nyata dan dapat melihat segala sisi dari bangun ruang sehigga bisa melihat panjang, lebar dan tingginya, kemudian bisa melihat jaring-jaring bangun ruang yang membantu menemukan rumus luas permukaan.
Hasil dari observasi, wawancara dan pemberian angket dilakukan triangulasi metode untuk mengecek hasil penelitian sehingga derajat kepercayaan dapat valid.
Penggunaan teknik pengumpulan data yang berbeda dilakukan untuk memperkuat keabsahan data yang diperoleh. Adapun hasil triangulasi metode dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4. 13 Triangulasi Teknik Uji Coba Kelompok Kecil
Pertanyaan Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Kesimpulan Observasi Wawancara Angket
Adakah petunjuk penggunaan LKPD berbasis augmented reality yang kurang jelas
Tidak ada, terlihat peserta didik mengikuti petunjuk penggunaan LKPD dengan baik
Tidak ada, petunjuk
penggunaan LKPD sudah jelas
dan mudah
dipahami
Petunjuk penggunaan LKPD mudah dimengerti
Petunjuk penggunaan LKPD sudah jelas
dan mudah
dimengerti
Adakah kesulitan dalam mengoperasik an augmented reality di dalam LKPD
Tidak, peserta didik tidak kesulitan saat mengoperasikan augmented reality, terlihat saat peserta didik dapat memindai marker tanpa kendala dan melihat bangun ruang sesuai instruksi yang
ada pada
tampilan assemblr
Tidak ada
kesulitan dalam mengoperasikan augmented reality karena proses scan marker mudah dilakukan dan terdapat instruksi yang jelas di dalam assemblr untuk melihat bangun ruang
Peserta didik mudah dalam mengoperasikan augmented reality di dalam LKPD
Tidak ada
kesulitan dalam mengoperasikan augmented reality karena
pemindaian marker dilakukan tanpa kendala dan instruksi dalam assemblr sudah jelas untuk melihat bangun ruang
Apakah penggunaan dapat augmented reality membantu dalam memvisualisas ikan bentuk 2D ke dalam bentuk 3D
Ya, peserta didik bisa melihat
visualisasi bangun ruang saat
mengoperasikan augmented reality dengan jelas, terlihat saat peserta didik mengikuti instruksi pada augmented reality yang membuat peserta didik melihat bangun ruang dalam bentuk 3D
Iya, penggunaan augmented reality membantu dalam memvisualisasika n bangun ruang karena bentuk bangun ruang terlihat lebih nyata dengan tampilan 3D
Penggunaan augmented reality dalam LKPD
memudahkan siswa
memvisualisasik an bangun ruang sisi datar dari bentuk 2D ke bentuk 3D
Penggunaan augmented reality membantu dalam memvisualisasika n bentuk 2D ke
dalam 3D,
visualisasi bangun ruang terlihat nyata dengan tampilan 3D
Apakah penggunaan augmented reality dapat mendukung kemampuan spasial dan memperdalam pemahaman siswa terhadap
Ya, terlihat pada saat peserta didik memutar bangun ruang untuk melihat keseluruhan sisi dari bangun ruang dan melihat jaring-jaring dari
Iya, penggunaan augmented reality mempermudah memahami materi karena dengan bantuan
augmented reality bisa melihat bangun ruang lebih nyata dan
Iya, terlebih lagi ilustrasi
permasalahan dan langkah kegiatan memudahkan peserta didik memahami materi
Penggunaan augmented reality mendukung kemampuan spasial dan memperdalam pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar karena saat
Pertanyaan Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Kesimpulan Observasi Wawancara Angket
materi bangun ruang sisi datar
bangun ruang dapat melihat segala sisi dari bangun ruang sehigga bisa melihat panjang, lebar dan tingginya, kemudian bisa melihat jaring-jaring bangun ruang yang mendukung kemampuan spasial dan membantu menemukan rumus luas permukaan
memutar bangun ruang untuk melihat sisi secara keseluruhan dan melihat jaring-jaring peserta didik
menggunakan kemampuan spasial dan membantu menemukan rumus luas permukaan bangun ruang
Berdasarkan hasil triangulasi metode pada Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa petunjuk penggunaan LKPD sudah jelas dan mudah dimengerti, tidak ada kesulitan dalam mengoperasikan augmented reality karena instruksi dalam assemblr sudah jelas untuk melihat bangun ruang, hanya saja terdapat sedikit kendala akibat sinyal yang tidak stabil yang mengakibatkan proses pemindaian marker menjadi lama, namun peneliti langsung memberikan solusi dengan meminta peserta didik memindai marker menggunakan google lens. Penggunaan augmented reality membantu dalam memvisualisasikan bentuk 2D ke dalam 3D yang terlihat saat mengubah bentuk bangun ruang menjadi jaring-jaring, visualisasi bangun ruang terlihat nyata dengan tampilan 3D, penggunaan augmented reality mendukung kemampuan spasial dan memperdalam pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar karena saat memutar bangun ruang untuk melihat sisi secara keseluruhan dan melihat jaring-jaring peserta didik menggunakan kemampuan spasial dan membantu menemukan rumus luas permukaan bangun ruang.
3. Uji Efektivitas