HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Uji Heteroskedastisitas
4.1.13. Model Regresi Variabel Dummy
4.1.13.1. Dummy Negara Indonesia dan Negara Lainnya.
4.1.13.1.6 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Negara Indonesia dan Negara Lainnya.
Berdasarkan Tabel 4.25, Tabel 4.26, Tabel 2.27 dan Tabel 4.28 hasil pengujian pengaruh parsial diringkas pada tabel 4.31 dan 4.32.
Tabel 4.31
Menguji Signifikan Pengaruh Parsial dengan Nilai Probabilitas (Sig.) untuk Persamaan Substruktur I Negara Indonesia dan Negara Lainnya Variabel Negara Nilai
Prob.
thitung >
1,9717 Ket
Profitabilitas
Indonesia 0.086 -1,725
Profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob<0,05) Negara
lainnya 0,022 -2,296
Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob<0,05)
Asset Tangibility
Indonesia 0,119 -0,565
Asset tangibility berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob>0,05) Negara
lainnya 0,594 0,533
Asset tangibility berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob>0,05)
Tingkat Pertumbuhan
Indonesia 0.235 1,190
Tingkat Pertumbuhan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob>0,05) Negara
lainnya 0,296 1,045
Tingkat Pertumbuhan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob>0,05)
Ukuran Perusahaan
Indonesia 0.359 -0,919
Ukuran Perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob<0,05) Negara
lainnya 0,000 6,667
Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob<0,05)
Non-Debt Tax Shield
Indonesia 0.327 -5,477
Non-Debt Tax Shield berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob>0,05) Negara
lainnya 0,333 0,968
Non-Debt Tax Shield berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Struktur Modal
(Prob>0,05) Sumber: Diolah dari hasil eviews (2016)
Berdasarkan Tabel 4.31 diketahui pada negara Indonesia variabel asset tangibility, tingkat pertumbuhan, non-debt tax shield, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan pada negara lainnya variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh parsial (secara masing-masing) yang signifikan terhadap struktur modal
(Prob. < 0,05), sementara asset tangibility, tingkat pertumbuhan dan non-debt tax shield berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.
Tabel 4.32
Menguji Signifikan Pengaruh Parsial dengan Nilai Probabilitas (Sig.) untuk Persamaan Substruktur II Negara Indonesia dan Negara Lainnya Variabel Negara Nilai Prob. thitung>
1,9716 Ket
Profitabilitas
Indonesia 0.137 0,365 Profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap Nilai Perusahaan (Prob>0,05) Negara
lainnya 0,419 0,809
Profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob>0,05) Asset
Tangibility
Indonesia 0.378 -0,334 Asset tangibility berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob<0,05) Negara
lainnya 0,020 2,329
Asset tangibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob<0,05) Tingkat
Pertumbuhan
Indonesia 0.017 2,397 Tingkat Pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob<0,05) Negara
lainnya 0,187 1,322
Tingkat Pertumbuhan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob<0,05) Ukuan
Perusahaan
Indonesia 0.153 -1,434 Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob<0,05) Negara
lainnya 0,000 -7,546
Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob<0,05) Non-Debt
Tax Shield
Indonesia 0.923 0,096 Non-Debt Tax Shield berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob>0,05) Negara
lainnya 0,294 1,051
Non-Debt Tax Shield berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob>0,05) Struktur
Modal
Indonesia 0.623 -0,492 Struktur Modal berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob>0,05) Negara
lainnya 0,070 1,819
Struktur Modal berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Prob>0,05) Sumber: Diolah dari hasil eviews (2016)
Berdasarkan Tabel 4.32 diketahui pada negara Indonesia variabel profitabilitas, asset tangibility, ukuran perusahaan, non-debt tax shield dan struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, variabel tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada negara lainnya variabel asset tangibility dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh parsial (secara masing-masing) yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Prob. < 0,05), sementara profitabilitas, tingkat pertumbuhan dan non-debt tax shield dan struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Tidak Signifikan (2.361)
Tidak Signifikan (-0.832)
Tidak Signifikan (-3,895)
Tidak Signifikan (-1,364) Tidak
Signifikan (-0,534) Tidak Signifikan
(0.350)
Tidak Signifikan (0,354) Signifikan (9,384) Tidak Signifikan (-7,344) Tidak Signifikan (-5,477) Tidak Signifikan (7,131) Tidak Signifikan (6,766) Signifikan (-0,737) Signifikan (15,861) Tidak Signifikan (0,140) Tidak Signifikan (2,892) Tidak Signifikan (0,120)
Signifikan (0,745) Tidak Signifikan (3,928) Signifikan (-23,521) Tidak Signifikan (1,906)
Tidak Signifikan (53,455)
Berdasarkan penjelasan hasil subtruktur I dan Substruktur II di negara Indonesia dapat digambarkan diagram jalur pada Gambar 4.9 sebagai berikut:
Gambar 4.9 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial pada Negara Indonesia Berdasarkan penjelasan hasil subtruktur I dan Substruktur II di negara lainnya dapat digambarkan diagram jalur pada Gambar 4.10 sebagai berikut:
Gambar 4.10 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial pada Negara Lainnya Profitabilitas Asset Tangibility Nilai Perusahaan Struktur Modal Tingkat Pertumbuhan Ukuran Perusahaan
Non-Debt Tax Shield
ε1= 0,389 ε2=0,236 Profitabilitas Asset Tangibility Nilai Perusahaan Struktur Modal Tingkat Pertumbuhan Ukuran Perusahaan
Non-Debt Tax Shield
ε1= 0,339 ε
Tabel 4.33
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Path
Coefficient
Fhitung >
2.258 Prob Ket
H1
Profitabilitas, asset tangibility, tingkat pertumbuhan, ukuran perusahaan, non-debt tax shiel secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal
-7,9473 19.54062 0.0000 Diterima
Hipotesis Pernyataan Path
Coefficient
thitung >
1,9717 Prob Ket
H2
Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal -0,654 -2.35263 0.0191 Diterima H3 Asset tangibility berpengaruh signifikan
terhadap motivasi struktur modal -0,241 -0.76996 0.4418 Ditolak H4
Tingkat pertumbuhan berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal 0,172 1.35345 0.1766 Ditolak H5
Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal 0,467 3.44935 0.0006 Diterima H6
Non-debt tax shield berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal -0,199 -0.08778 0.9301 Ditolak
Hipotesis Pernyataan Coefficient Path Fhitung >
2.258 Prob Ket
H7
Profitabilitas, asset tangibility, tingkat pertumbuhan, ukuran perusahaan, non-debt tax shiel dan struktur modal secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
351,5038 22.90352 0.00000
0 Diterima
Hipotesis Pernyataan Coefficient Path thitung >
1,9717 Prob Ket
H8
Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan 2,444 0.47212 0.6371 Ditolak H9
Asset tangibility berpengaruh signifikan
terhadap motivasi nilai perusahaan. 13,386 2.31087 0.0213 Diterima H10
Tingkat pertumbuhan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. 7,385 3.14096 0.0018 Diterima H11 Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. -18,703 -7.35898 0.0000 Diterima H12
Non-debt tax shield berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. 54,116 1.29177 0.1972 Ditolak H13
Struktur modal berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. 0,430 0.47535 0.6348 Ditolak H14
Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal
-0,2812 0.46594 0.6412 Ditolak
H15
Asset tangibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal
-0,1036 0.40448 0.6858 Ditolak
H16
Tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal
0,07396 0.44850 0.6537 Ditolak
H17
Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal
0,20081 0.47090 0.6377 Ditolak
H18
Non-debt tax shield berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal
Lanjutan Tabel 4.33 Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Persamaan Dummy 1 Signifikan Persamaan Dummy 0 Signifikan Ket H19
Terdapat perbedaaan pengaruh profitabilitas, asset tangibility, tingkat pertumbuhan, ukuran perusahaan, non-debt tax shield terhadap struktur modal perusahaan manufaktur di negara Indonesia dan negara lainnya.
0 2 Diterima
H20
Terdapat perbedaaan pengaruh profitabilitas, asset tangibility, tingkat pertumbuhan, ukuran perusahaan, non-debt tax shield dan struktur modal terhadap nilai perusahaan manufaktur di negara Indonesia dan negara lainnya.
1 2 Diterima
Sumber: Diolah (2016) 4.2 Pembahasan 4.2.1. Statistik Deskriptif
Secara statistik deskriptif dapat menjelaskan bahwa rata-rata tingkat kemampulabaan negara di Asia Tenggara sangat kecil yaitu sebesar 8,2% berarti bahwa dari semua perusahaan manufaktur di Asia tenggara yang dijadikan sampel dalam penelitian ini kinerja manajemen perusahaan manufaktur dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak rata-ratanya adalah 8,2% jauh diantara nilai maksimum dan nilai minimum kemampulabaan. Ini menunjukkan bahwa tingkat kemampulabaan perusahaan di setiap negara sangat berfluktuatif terbukti pada Tabel 4.4 menunjukkan nilai maksimum dan minimum kemampulabaan berada pada perusahaan manufaktur yang berada di negara Indonesia. Jika dibandingkan kemampulabaan pernegara maka rata-rata yang paling tinggi adalah negara Indonesia yaitu sebesar 9,3% masih berada diatas rata- rata perusahaan manufaktur Asia Tenggara secara keseluruhan.
Jika dilihat dari asset tangibility atau rasio aktiva tetap terhadap total aset perusahaan manufaktur maka nilai rata-ratanya sebesar 33,2%. Diantara kelima
negara di Asia Tenggara yang memiliki rata-rata rasio asset tangibility yang paling besar adalah perusahaan manufaktur yang ada di negara Thailand sebesar 41,2% berada diatas rata-rata rasio asset tangibility negara Asia Tenggara secara keseluruhan. Negara di Asia Tenggara yang memiliki nilai rasio asset tangibility diatas rata-rata adalah perusahaan manufaktur dinegara Malaysia, Indonesia dan Thailand.
Nilai rata-rata tingkat pertumbuhan perusahaan manufaktur di Asia Tenggara adalah 4,2%. Negara di Asia Tenggara yang memiliki nilai rasio tingkat pertumbuhan diatas rata-rata adalah perusahaan manufaktur dinegara Filipina, Singapura dan Thailand. Nilai rata-rata rasio ukuran perusahaan sebesar 19% dan negara di Asia Tenggara yang memiliki nilai rasio ukuran perusahaan diatas rata- rata adalah perusahaan manufaktur dinegara Indonesia, Filipina dan Thailand. Sedangkan penghematan pajak yang bersumber dari biaya non-utang (seperti depresiasi) hanya mencapai sebesar 3,3% dan negara di Asia Tenggara yang memiliki nilai rasio non-debt tax shield diatas rata-rata adalah perusahaan manufaktur dinegara Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Dari sisi proporsi penggunaan utang terlihat rata-rata cukup besar mencapai 0,8 kali dari penggunaan ekuitas. Negara di Asia Tenggara yang memiliki nilai rasio struktur modal diatas rata-rata adalah perusahaan manufaktur dinegara Indonesia, Filipina dan Thailand. Dan nilai rata-rata rasio struktur modal yang paling besar adalah Thailand sebesar 1,4 kali dibandingkan penggunaan ekuitasnya. Jika dilihat dari nilai perusahaan maka rata-rata rasionya sebesar 313%. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan di Asia Tenggara sangat diperhatikan.
Jika membandingkan antara Indonesia dengan negara lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.22 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan nilai profitabilitas, asset tangibility, tingkat pertumbuhan, ukuran perusahaan, non-debt tax shield, struktur modal dan nilai perusahaan. Hasil statistik deskriptif ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan secara deskriptif antara perusahaan manufaktur di negara Indonesia dan negara lainnya.
4.2.2. Pengaruh Profitabilitas, Asset Tangibility, Tingkat Pertumbuhan,