• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI ......................................................................... 14-43

3.4 Pengujian Validitas Konstruk

3.4.2 Uji validitas konstruk character strengths

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu creativity. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 20.03, df = 5, P-Value = 0.00123, RMSEA = 0.109. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.22, df = 4, P-value = 0.87432, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu creativity.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Muatan Faktor Creativity

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.50 0.07 6.83 V

2 0.59 0.07 8.16 V

3 0.57 0.07 7.85 V

4 0.61 0.08 8.15 V

5 0.64 0.07 8.62 V

Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.2 Uji validitas konstruk curiosity

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu curiosity. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi-Square = 4.04, df = 5, P-Value = 0.54328, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu curiosity.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Muatan Faktor Curiosity

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.73 0.06 11.22 V

2 0.52 0.07 7.65 V

3 0.68 0.07 10.32 V

4 0.54 0.07 8.05 V

5 0.54 0.07 8.09 V

Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.3 Uji validitas konstruk open mindedness

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu open mindedness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 14.59, df = 5, P-Value = 0.01224, RMSEA = 0.087. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 7.52, df = 4, P-value = 0.11101, RMSEA = 0.059. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu open mindedness.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8

Muatan Faktor Open Mindedness

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.39 0.07 5.20 V

2 0.50 0.07 7.11 V

3 0.60 0.07 8.53 V

4 0.62 0.07 8.96 V

5 0.70 0.07 9.95 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.4 Uji validitas konstruk bravery

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu bravery. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Square = 10.20, df = 5, P-Value = 0.06980, RMSEA = 0.064. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu bravery.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Muatan Faktor Bravery

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.72 0.06 11.33 V

2 0.61 0.07 9.36 V

3 0.62 0.07 9.56 V

4 0.69 0.06 10.67 V

5 0.37 0.07 5.31 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.5 Uji validitas konstruk persistence

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu persistence. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 27.39, df = 5, P-Value = 0.00005, RMSEA = 0.134. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.56, df = 4, P-value = 0.81648, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu persistence.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10 berikut.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Persistence

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.54 0.07 7.40 V

2 0.39 0.07 5.29 V

3 0.68 0.07 9.16 V

4 0.64 0.07 8.66 V

5 0.36 0.07 4.77 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.6 Uji validitas konstruk vitality

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu vitality. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 31.59, df = 5, P-Value = 0.00001, RMSEA = 0.146. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.29, df = 3, P-value = 0.73158, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu vitality.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.11 berikut.

Tabel 3.11

Muatan Faktor Vitality

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.83 0.10 8.65 V

2 0.47 0.07 6.30 V

3 0.44 0.07 6.03 V

4 0.65 0.10 6.57 V

5 0.36 0.07 4.81 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.7 Uji validitas konstruk love

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu love. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 36.82, df = 5, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.159. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 2.53, df = 3, P-value = 0.46984, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu love.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12 berikut.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Love

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.21 0.08 2.81 V

2 0.81 0.10 8.11 V

3 0.54 0.08 6.51 V

4 0.50 0.08 6.03 V

5 0.43 0.08 5.70 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.8 Uji validitas konstruk self regulation

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu self regulation. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square =20.18, df = 5, P-Value = 0.00116, RMSEA = 0.110. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.98, df = 3, P-value = 0.80569, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu self regulation.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13

Muatan Faktor Self Regulation

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.64 0.08 8.07 V

2 0.69 0.08 9.06 V

3 0.40 0.08 4.86 V

4 0.43 0.07 5.95 V

5 0.45 0.07 6.17 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.13, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.9 Uji validitas konstruk hope

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu hope. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 38.58, df = 5, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.164. Oleh

sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 2.45, df =3, P-value =0.48348, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu hope.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.14 berikut.

Tabel 3.14

Muatan Faktor Hope

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.17 0.08 2.20 V

2 0.81 0.09 8.67 V

3 0.52 0.08 6.78 V

4 0.44 0.08 5.68 V

5 0.49 0.08 6.38 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.14, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.10 Uji validitas konstruk humor

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu humor. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 14.46, df = 5, P-Value = 0.01296, RMSEA = 0.087. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 4.89, df = 4, P-value = 0.29888, RMSEA = 0.030. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu humor.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.15 berikut.

Tabel 3.15

Muatan Faktor Humor

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.65 0.06 10.79 V

2 0.82 0.06 12.90 V

3 0.59 0.06 9.59 V

4 0.59 0.06 9.66 V

5 0.89 0.06 14.78 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.15, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.11 Uji validitas konstruk spirituality

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu spirituality. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 86.68, df = 5, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.255. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.82, df = 3, P-value = 0.60957, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value >0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unindimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu spirituality.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 berikut.

Tabel 3.16

Muatan Faktor Spirituality

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.51 0.06 8.01 V

2 0.51 0.06 7.88 V

3 0.82 0.06 14.23 V

4 0.64 0.06 10.57 V

5 0.84 0.06 14.56 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t >1,96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.16, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah

ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

Dokumen terkait