BAB 2 LANDASAN TEORI ………………………………………….. 14-41
3.4 Uji Validitas Konstruk
3.4.3 Uji validitas konstruk moral disengagement
Peneliti menguji apakah lima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur cognitive restructuring. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 53.22, df = 5, p-value = 0,00000, RMSEA = 0,226. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi
terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 3.12
Path diagram faktor cognitive restructuring
Berdasarkan gambar 3.12, terlihat Chi-Square = 3,49, df = 3, p-value = 0,32254, RMSEA = 0,029. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu cognitive restructuring.
Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 berikut.
Tabel 3.16
Muatan faktor item cognitive restructuring No.
item
Koefisien Standard Error
Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 1 0,42 0,08 5,27 V + 0 5 0,20 0,06 3,05 V + 1 9 0,94 0,11 8,28 V + 1 13 1,06 0,11 9,29 V + 1 16 0,60 0,09 6,94 V + 1
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran > 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.
3.4.3.2Minimizing agency
Peneliti menguji apakah tiga item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur minimizing agency. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 3.13
Berdasarkan gambar 3.13, terlihat Chi-Square = 0,00, df = 0, p-value = 1,00000, RMSEA = 0,000. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu minimizing agency.
Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.17 berikut:
Tabel 3.17
Muatan faktor item minimizing agency No.
item
Koefisien Standard Error
Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan
Keterangan
2 0,86 0,25 3,36 V + 0
6 0,34 0,12 2,81 V + 0
10 0,34 0,12 2,81 V + 0
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96 yang artinya koefisien muatan faktor item-item tersebut signifikan. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran > 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.
3.4.3.3Distortion of negative consequences
Peneliti menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur distortion of negative consequences. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 3.14
Path diagram faktor distortion of negative consequences
Berdasarkan gambar 3.14, terlihat Chi-Square = 3,09, df = 2, p-value = 0,21297, RMSEA = 0,054. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu distortion of negative consequences.
Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor
item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.18 berikut.
Tabel 3.18
Muatan faktor item distortion of negative consequences
No. item
Koefisien Standard Error
Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 3 0,27 0,12 2,23 V + 0 7 1,27 0,47 2,71 V + 0 11 -0,17 0,09 -1,91 X - 0 * 14 0,24 0,11 2,15 V + 0
Keterangan: tanda V = signifikan (t < -1,96 atau t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat terdapat 3 item yang memiliki t > 1,96, satu item yang memiliki t > -1,96 dan koefisien muatan faktor negative yaitu item 11. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran > 5. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu item yang di drop yaitu item 11, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.
3.4.3.4Blaming/dehumanizing the victim
Peneliti menguji apakah enam item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur blaming/dehumanizing the victim. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 18,91, df = 9, p-value = 0,02597, RMSEA = 0,076. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 3.15
Path diagram faktor blaming/dehumanizing the victim
Berdasarkan gambar 3.15, terlihat Chi-Square = 12.24, df = 8, p-value = 0,14101, RMSEA = 0,053. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu blaming/dehumanizing the victim.
Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.19 berikut.
Tabel 3.19
Muatan faktor item blaming/dehumanizing the victim No.
item
Koefisien Standard Error
Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 4 0,34 0,08 4,23 V + 0 8 0,59 0,08 7,73 V + 0 12 0,41 0,08 5,17 V + 0 15 0,32 0,08 3,93 V + 1 17 0,65 0,08 8,69 V + 1 18 0,83 0,07 11,12 V + 0
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96 yang artinya koefisien muatan faktor item-item tersebut signifikan. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran > 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.