• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaannya

ETIKA PEMERINTAHAN 3.1 Konsep Etika Pemerintahan

3.2 Sumber-sumber Etika Pemerintahan

3.2.6 Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaannya

Banyak undang-undang yang di dalamnya mengandung norma etik berpemerintahan antara lain UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme. Di dalam pasal 5 undang-undang tersebut dinyatakan tentang kewajiban penyelenggara negara, yaitu:

1) mengucapkan sumpah atau janji sesuai dengan agamanya sebelum memangku jabatannya;

2) bersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama, dan setelah menjabat;

3) melaporkan dan mengumumkan kekayaan sebelum dan setelah menjabat;

4) tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme; 5) melaksanakan tugas tanpa membeda-bedakan suku, agama,

121

6) melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab dan tidak melakukan perbuatan tercela, tanpa pamrih baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, kroni, maupun kelompok, dan tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

7) bersedia menjadi saksi dalam perkara korupsi, kolusi, dan nepotisme serta dalam perkara lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagi Aparatur Sipil Negara, nilai-nilai etik yang harus diaktualisasikan dalam sikap/perilakunya terdapat dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam pasal 4 undang-undang tersebut terdapat nilai-nilai dasar berikut:

a. memegang teguh ideologi Pancasila;

b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;

c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;

d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif; g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang

luhur;

h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

122

j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;

m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.

Nilai-nilai dasar tersebut diarahkan dan dijaga dengan norma etik yang berupa kode etik Pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) agar dapat bersikap/berperilaku etis sebagai berikut:

a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa

tekanan;

d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara; g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

123

h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan

l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

Kode etik berdasarkan undang-undang tersebut pada saat karya tulis ini dibuat sedang dalam pemrosesan legalitasnya. Sementara sebelum ketentuannya keluar, sekedar untuk bahan perbandingan dapat dikemukakan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS. Kode etik ini dijadikan pedoman dalam kehidupan bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, terhadap diri sendiri, dan terhadap sesama PNS.

Etika dalam bernegara meliputi:

a) Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan UUD 1945; b) Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara; c) Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam NKRI;

d) Menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas;

124

e) Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa;

f) Tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar;

g) Tanggap, terbuka, jujur dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap kebijakan dan program pemerintah; h) Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya

Negara secara efisien dan efektif; Etika dalam berorganisasi meliputi:

a) Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku;

b) Menjaga Informasi yang bersifat rahasia;

c) Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;

d) Menjamin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan;

e) Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;

f) Memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas;

g) Patuh dan taat terhadap standar opersional dan tata kerja; h) Mengambangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam

rangka peningkatan kinerja organisasi;

i) Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja. Etika dalam bermasyarakat meliputi :

a) Mewujudkan pola hidup sederhana;

b) Memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan;

125

c) Memberikan pelayanan sacara tepat, cepat, terbuka dan adil serta tidak diskriminatif ;

d) Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat;

e) Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas.

Etika terhadap diri sendiri meliputi:

a) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar;

b) Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;

c) Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan;

d) Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap;

e) Memiliki daya juang yang tinggi;

f) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani; g) Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga; h) Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.

Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil:

a) Saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan yang berlainan;

b) Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai Negeri Sipil;

c) Saling menghormati teman sejawat baik secara vertikal maupun horizontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi;

d) Menghargai perbedaan pendapat;

126

f) Menjaga dan menjalin kerjasama yang kooperatif sesama PNS;

g) Berhimpun dalam satu wadah korps Pegawai RI yang menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua PNS dalam memperjuangkan hak-haknya.

Selanjutnya dalam pasal 6 UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN terdapat sumpah/janji yang harus diucapkan tatkala calon PNS diangkat menjadi PNS yang berbunyi:

"Demi Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah/berjanji:

bahwa saya, untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil, akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara, dan pemerintah;

bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan;

bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan;

bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara".

Bagi anggota TNI, norma-norma etik terdapat dalam UU No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, khususnya

127

pasal 35 mengenai Sumpah Prajurit dan pasal 36 mengenai Sumpah Perwira. Sumpah Prajurit wajib diucapkan pada saat seseorang dilantik sebagai anggota TNI. Adapun bunyinya sebagai berikut:

Demi Allah, saya bersumpah/berjanji:

Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan;

Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan;

Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggungjawab kepada tentara dan Negara Republik Indonesia;

Bahwa saya akan memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya.

Bagi golongan perwira, selain Sumpah Prajurit juga wajib mengucapkan Sumpah Perwira yang berbunyi:

Demi Allah, saya bersumpah/berjanji:

Bahwa saya akan memenuhi kewajiban perwira dengan sebaik-baiknya terhadap bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Bahwa saya akan menegakkan harkat dan martabat perwira serta menjunjung tinggi Sumpah Prajurit dan Sapta Marga; Bahwa saya akan memimpin anak buah dengan memberi suri teladan, membangun karsa, serta menuntun pada jalan yang lurus dan benar;

128 Bahwa saya akan rela berkorban jiwa raga untuk membela nusa dan bangsa.

Selain sumpah-sumpah yang dimuat dalam undang-undang, prajurit TNI berkewajiban pula menjalankan Kode Etik Prajurit yang berupa Sapta Marga dan Delapan Wajib TNI. Adapun bunyi Sapta Marga adalah sebagai berikut:

1. Kami warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.

2. Kami Patriot Indonesia, pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.

3. Kami Ksatria Indonesia, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.

4. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa Indonesia.

5. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit.

6. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam menjalankan tugas serta senantiasa siap sedia berbakti kepada negara dan bangsa.

7. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati janji serta sumpah prajurit.

129

Sedangkan 8 Wajib TNI bunyinya sebagai berikut:

1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat. 2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat. 3. Menjunjung tinggi kehormatan wanita. 4. Menjaga kehormatan diri di muka umum.

5. Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya.

6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat.

7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat. 8. Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk

mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

3.2.7 Peraturan Lain (Kementerian/Kode Etik Profesi/Daerah/