JUMLAH 42 4.4. Unit Meber
4.5. Unit Pelayuan
5. 6.
Menghasilkan angin dari fan Pemindahan pucuk dari truk ke Withering Through (WT)
Hamparan daun teh dalam WT sesuai dengan standar
Membersihkan daun dari ulat, batang-batang dan daun-daun tua Menjaga WT agar tetap bersih Laporan kepada mandor meber
493 986 4060 2900 2175 240,7 Jumlah 10854,7 4.5. Unit Pelayuan
Pelayuan merupakan tahap awal dimana pucuk dipersiapkan untuk diolah lebih lanjut. Pelayuan bertujuan untuk menurunkan kadar air pucuk daun teh menjadi 68% hingga 74%. Pelayuan akan menyebabkan perubahan senyawa-senyawa kimia yang terkandung di dalam daun. Pelayuan berlangsung selama 10 sampai 14 jam.
Proses pelayuan dihentikan apabila kerataan tingkat kelayuan telah mencapai 90% ditandai dengan lemasnya daun dan jika digenggam tidak menimbulkan patah pada tangkai maupun daun.
4.5.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan
Persepsi responden terhadap permasalahan analisis dan kondisi pekerjaan di unit pelayuan dinilai telah baik. Tabel 18 dan 19 menunjukkan hasil perhitungan skor rataan persepsi responden terhadap permasalahan analisis dan kondisi pekerjaan
Tabel 18. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di Unit Pelayuan
Indikator Permasalahan Skor Rataan Penilaian Pedoman atau petunjuk kerja telah ada 3,69 Setuju Pedoman kerja sudah jelas 3,31 Cukup setuju Tugas dan tanggung jawab kerja sudah
jelas
3,69 Setuju Pedoman kerja telah sesuai dengan
pengetahuan, kemampuan dan keahlian
3,31 Cukup setuju Atasan telah memberikan bimbingan
dalam melaksanakan pekerjaan
3,15 Cukup setuju Tugas dan tanggung jawab telah sesuai
dengan kemampuan dan keahlian
3,38 Cukup setuju Tugas dan kewajiban telah dilaksanakan
sesuai dengan pedoman kerja
3,38 Cukup setuju Kemampuan dan keterampilan telah
sesuai dengan pekerjaan
3,46 Setuju Pengetahuan dan pendidikan yang
dimiliki sudah memenuhi kualifikasi pekerjaan
3,46 Setuju
Kemampuan untuk menangkap adanya penyimpangan atau hambatan dengan segera mengambil keputusan
3,46 Setuju
Pelatihan dan kursus telah rutin dilakukan 3,53 Setuju Pelatihan dan kursus telah sesuai dengan
tugas dan pekerjaan
3,53 Setuju
Rata-rata 3,68 Setuju
Karyawan menilai atasan kurang memberikan bimbingan kepada bawahan. Hal tersebut berindikasi pada penilaian cukup baik yaitu sebesar 3,15 yang merupakan nilai terendah. Seringnya komunikasi antara atasan dan bawahan akan meningkatkan motivasi kerja karyawan.
4.5.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan
Kondisi kerja pada unit pelayuan telah dinilai baik. Responden menilai kelengkapan sarana kerja telah memadai. Hal tersebut berdasarkan penilaian tertinggi persepsi responden terhadap permasalahan kondisi kerja yaitu sebesar 3,76.
Tabel 19. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan di Unit Pelayuan
Indikator Permasalahan Skor Rataan Penilaian
Kelengkapan sarana telah memadai 3,76 Setuju Kondisi dan lingkungan kerja mendukung
pekerjaan dan tugas yang dilakukan
3,69 Setuju Lembur dilakukan jika produksi
meningkat
3,2 Cukup setuju Rotasi pekerjaan antar karyawan telah
sesuai
3,46 Setuju Jumlah karyawan telah sesuai 3,46 Setuju
Pada saat produksi meningkat diperlukan tambahan karyawan
3,62 Setuju Penempatan kerja telah sesuai dengan
kemampuan, keahlian dan pendidikan
3,31 Cukup setuju Hubungan kerjasama antara karyawan
dengan atasan telah dilakukan dengan baik
3,62 Setuju
Rata-rata 3,73 Setuju
Penilaian terendah terdapat pada insentif kerja lembur yang dirasa kurang oleh karyawan. Hal tersebut menjadi keluhan karyawan pada saat kerja lembur.
4.5.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari skor rataan Tabel 20, semua penilaian berindikasi pada penilaian cukup baik. Persepsi responden terhadap permasalahan kinerja dinilai cukup baik. Karyawan menilai telah melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik sesuai dengan pedoman kerja walaupun pada saat pelaksanaannya tugas untuk masing-masing karyawan masih belum jelas. karyawan menilai bahwa jam kerja tidak sesuai dengan beban kerja kondisi ini terjadi pada saat permintaan konsumen sedang meningkat.
Tabel 20. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Pelayuan
Indikator Permasalahan Skor Rataan Penilaian
Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja 3,15 Cukup setuju Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan pedoman
3,46 Setuju Atasan telah puas terhadap penyelesaian
tugas
3,31 Cukup setuju Beban kerja telah sesuai dengan
kemampuan
3,38 Cukup setuju Evaluasi beban kerja telah dilakukan 3,38 Cukup setuju
Kemampuan adaptasi terhadap perubahan dan ide-ide baru
3,38 Cukup setuju Evaluasi pekerjaan rutin dilakukan 3,38 Cukup setuju
Kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi
3,31 Cukup setuju Ketelitian dalam menjaga kualitas
pekerjaan
3,38 Cukup setuju Kemampuan membuat keputusan yang
tepat dalam bekerja
3,38 Cukup setuju
Rata-rata 3,35 Cukup setuju
4.5.4. Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Pelayuan
Pada unit pelayuan diperlukan ketelitian karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Karyawan harus mengetahui tingkat kelayuan daun sehingga hasil pelayuan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disamping itu, karyawan juga harus melakukan proses pelayuan dengan benar agar kelayuan daun merata sehingga dapat dihasilkan teh dengan kualitas yang baik. Hubungan komunikasi yang kurang, insentif lembur yang kecil, dan tidak sesuainya jam kerja dengan beban kerja merupakan permasalahan yang terdapat pada bagian pelayuan.
4.5.5. Pengukuran Beban Kerja I
Hamparan daun yang terdapat pada unit pelayuan sama dengan
pada unit pemeberan karena WT digunakan selain sebagai tempat hamparan daun teh juga digunakan untuk pelayuan. Berdasarkan waktu pada dilakukannya penelitian terdapat 10 hamparan atau 10 WT
(Withering Trough). Pembalikan daun teh dilakukan hanya satu kali
pekerjaan dan rincian produk serta frekuensi selama satu tahun dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel. 21. Pengukuran Beban Kerja I
No. Rincian Tugas Produk/Hasil Frekuensi
dalam 1 Tahun 1. 2. 3. 4. 5.
Menurunkan kadar air pada daun segar sehingga hasil pelayuan sesuai standar Membalikkan pucuk dengan cara yang benar sesuai dengan standar perlakuan pelayuan Menjaga kebersihan WT, alat-alat dan ruangan Mencapai persentase kerataan layuan minimal 90% dan MC layuan sesuai standar
Bertanggung jawab kepada Mandor pelayuan
Daun menjadi layu
Kelayuan daun merata
Menjaga hygienitas alat-alat dan ruangan
Daun menjadi lemas dan jika digenggam tidak menimbulkan patah pada tangkai maupun daun Laporan kepada mandor pelyuan 870 kali 290 kali 290 kali 290 kali 580 kali 4.5.6. Pengukuran Beban Kerja II
Rincian proses pada unit pelayuan mulai dari mengambil sampel
daun sehingga dapat diketahui apakah daun yang telah dilayukan telah mencapai standar kelayuan yaitu sebesar 68 hingga 78%. Selanjutnya daun tersebut dibalikkan untuk mencapai kerataan layuan. Proses membalikkan daun tidak terlepas dari pucuk daun yang berceceran untuk itu kebersihan daerah sekitar WT perlu diperhatikan untuk menjaga hygienitas teh yang akan dihasilkan. Tugas yang terakhir untuk unit pelayuan yaitu memberikan laporan kepada mandor pelayuan. Laporan dilakukan sebanyak tiga kali per hari yaitu laporan kadar air awal sebelum dilayukan, kadar air ketika akan dibalikkan dan setelah dibalikkan. Untuk mengetahui hasil analisis PBK II dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.5.7. Pengukuran Beban Kerja III
Unit pelayuan memiliki jumlah karyawan sebanyak delapan orang karyawan dengan jumlah KHT sebanyak enam orang dan KHL sebanyak dua orang. Berdasarkan hasil perhitungan PBK III, diketahui
bahwa unit pelayuan memiliki jumlah beban kerja sebanyak 7540. Berikut perhitungan jumlah karyawan yang efektif dan efisien.
Unit Pelayuan = 7540 = 3,714 2030
Hasil perhitungan tersebut selanjutnya dilakukan pembulatan menjadi empat. Hal ini berarti pada unit pelayuan jumlah karyawan yang efektif dan efisien sebanyak empat orang dan unit pelayuan memiliki kelebihan karyawan sebanyak empat orang. Rincian PBK III mengenai waktu proses pengerjaan dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Pengukuran Beban Kerja III
No. Produk/ Hasil Beban Kerja 1. 2. 3.