• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya dalam mengatasi kendala pada pelaksanaan pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di SLBN

VII VIII IX JML

B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBASHASAN

3. Upaya dalam mengatasi kendala pada pelaksanaan pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di SLBN

“Kesulitan saat menerapkan metode pembelajaran seperti menggunakan metode kelompok, terkadang anak tidak mau bekerja sama. Dan ibu harus memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi serta karakteristik belajar siswa, dengan menjelaskan materi secara berulang kali kepada anak agar anak paham, saat itulah ibu merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran.” (Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I. Kamis 25 Maret 2021).

Berdasarkan hail observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat di peroleh kesimpulan bahwa kendala dalam proses pembelajaran anak autis di masa covid-19 ini adalah pertama guru kesulitan pada saat menyampaikan materi pembelajaran ke anak, kedua anak sulit memahami materi pembelajaran, ketiga kurangnya komunikasi dan kerjasama antara guru dan wali murid, keempat keadaan media pembelajaran yang terabatas, kelima guru kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran.

3. Upaya dalam mengatasi kendala pada pelaksanaan pembelajaran

“Adanya breaving sebelum melaksanakan pembelajaran karena kita sebagai pendidik harus menyiapkan bahan ajar yang benar-benar efektif untuk pembelajaran pada masa covid ini supaya pembelajaran tetap berjalan. Jadi bagi guru yang non PLB sebelum memulai pembelajaran kita membuat bahan ajar bersama-sama termasuk saya dan guru senior untuk membantu para guru yang bukan lulusan PLB.” (Wawancara dengan Ibu Retno Devi Aprianai, S.Pd. Rabu, 24 Maret 2021)

b) Menjalin Komunikasi Wali Murid

Peneliti turut melakukan wawancara bersama wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I tentang bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala yang di hadapi pada proses pembelajaran anak autis di masa covid-19

“Ketika pembelajaran daring, ibu terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada orang tua siswa, ibu kirim pesan melalui whatshap, jika tidak ada respon ibu telepon/mengirim pesan melalui messenger facebook. Ketika ada orang tua siswa yang masih sulit di hubungi dan sudah menggunkan berbagai cara respon mereka tetap tidak ada, maka jalan terakhir yang kami ambli adalah mendatangi rumah siswa satu persatu dan membawa bahan ajar beserta evaluasi yang akan di pelajari. Setelah pembelajaran tatap muka, ibu melakukan pendekatan kepada anak tersebut dengan menggunkan trik-trik tertentu untuk mengatasi kesulitan anak dalam berkomunikasi. Ibu lebih banyak menggunkan gambar dan metode pengulangan supaya anak paham dengan materi yang di sampaikan. Selain itu kita juga berupaya memberikan masukan kepada orang tua siswa mengenai kesulitan dan kedisiplinan anak karena hal tersebut berpengaruh pada proses pembelajaran siswa.”(Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I Kamis, 25 Maret 2021).

Seperti halnya yang disampaikan oleh Ibu Apri Bariani orang tua siswa kelas autis sebagai berikut:

“Iya, ada kerjasama bagaimana kondisi fadli di sekolah untuk di komunikasikan kepada kami. Anak ikut ekstrakurikuler untuk melatih mental mereka dan diajak keluar rumah memanfaatkan lingkungan sekitar untuk melatih motoriknya.”(Wawancara dengan Ibu Apri Bariani orang tua siswa autis. Kamis 25 Maret 2021).

Pernyataan ini di pertegas lagi oleh ibu Apri Bariani orang tua siswa kelas autis sebagai berikut:

“Setiap hari saya pantau, setiap kali saya menjemput fadli pulang sekolah saya selalu menanyakan perkembangannya bagaimana, pelajarannya, dan apakah dia bisa mengerjakannya atau tidak.”(Wawancara dengan Ibu Apri Bariani orang tua siswa autis.

Kamis 25 Maret 2021).

c) Guru Mempersiapkan Alat dan Bahan Pembelajaran

Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas autis tentang solusi dari kendala yang di alami siswa, sebagai berikut:

“menyiapkan semua yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti RPP, media, alat peraga, dan di usahakan anak harus focus terlebih dahulu. Jika tidak focus atau mood mereka kurang baik maka akan sulit untuk memahami pembelajaran. Selain menggunakan buku lain sebagai penunjang pembelajaran terkadang ibu juga mengambil dari internet dan pelajaran umum yang ternyata sesuai untuk di ajarkan dikelas saya. Di kelas autis ibu ini berjumlah 6 siswa, jadi masing-masing siswa itu memiliki daya tangkap yang berbeda. Ada dua orang siswa yang cepat menangkap materi sedangkan yang lainnya lambat bahkan ada yang sangat lambat.

Jadi ibu menggunakan materi yang sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.”(Wawancara dengan Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I wali kelas autis, Kamis 24 Maret 2021).

Peneliti juga melakukan wawancara dengan orang tua siswa kelas autis tentang upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang di alami siswa, sebagai berikut:

”Saya selalu mensupport dia dalam hal yang positif untuk kemampuan dia, ada juga orang tua yang mendukung anak tapi tidak sesuai dengaan karakternya. Kalau saya selalu berusaha untuk mengarahkan fadli supaya dia bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik.”(Wawancara dengan orang tua siswa autis Ibu Apri Bariani, Kamis, 25 Maret 2021).

Pernyataan ini juga di pertegas lagi oleh ibu Apri Bariani orang tua siswa kelas autis sebagai berikut:

“setiap hari saya memantau apa yang di capainya, pelajarannya bagaimana, apakah dia bisa mengerjakan atau tidak.”(Wawancara dengan orang tua siswa autis Ibu Apri Bariani, Kamis 25 Maret 2021).

d) Menggunkan Metode Pembelajaran Berdasarkan Karakteristik Siswa

Metode pembelajaran menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran, agar pembelajaran menyenangkan, tidak membosankan dan anak-anak focus pada materi pelajaran yang di sampaikan guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Metode yang digunakan untuk anak autis lebih ditekankan pada karakteristik anak untuk menggunakan metode yang mudah dipahami siswa, karena dalam satu kelas autis siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Peneliti melakukan wawancara bersama wali kelas autis.

Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalah tentang metode pembelajran pada anak autis, sebagai berikut:

“Metode yang digunakan tergantung anak, dikelas ibu terdiri dari 6 orang siswa, jadi satu anak 1 metode karena setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda.metode yang sering ibu gunakan adalah latihan menulis dan menunjukkan gambar dari pada menjelaskan materi. Metodenye lebih ditekankan pada karakteristilk dan kemapuan si anak.”(Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I. Kamis, 25 Maret 2021).

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat di peroleh kesimpulan bahwa upaya kepala sekolah dalam mengatasi kendala dalam proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus di masa covid-19 ini untuk guru sebelum memasuki pembelajaran breaving pagi terlebih dahulu selain itu juga terdapat pelatihan di setiap tahun nya bagi guru non PLB yang di selenggarakan oleh dinas pendidikan. Upaya guru untuk melakukan pendekatan kepada siswa autis dengan pendekatan individual. Upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan orang tua siswa untuk lebih memperhatikan anak. Guru berupaya menyiapkan kebutuhasn pembelajaran seperti bahan ajar, media, metode dan evaluasi pembelajaran dengan baik. Pihak sekolah juga

berupaya menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap guna untuk membantu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur adalah guru memberikan pelayanan individual kepada siswa agar anak-anak tersebut tidak mengalamai hambatan dalam proses pembelajaran, guru juga menggunakan media pembelajaran yang sederhana dan menggunakan media yang mudah di pahami siswa, selian menggunakan media pembelajaran yang sederhana guru juga menggunakan metode dan strategi yang mudah di pahami oleh siswa serta evaluasi pembelajaran berdasarkan kemampuan anak.

2. Kendala yang di hadapi guru dalam proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur adalah guru kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak karena anak-anak sulit untuk berkomunikasi dan mengerti apa yang kita sampaikan, siswa juga sulit memahami materi pembelajaran serta media pembelajaran yang terbatas dan guru juga kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran.

3. Upaya guru dalam mengatasi kendala pada proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur ini adalah sebelum memulai pembelajaran para guru melakukan breaving, menjalin komunikasi dengan orang tua, serta guru juga mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran dan guru juga menggunakan metode pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa.