• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.3.2. Urusan Pilihan

Urusan pilihan merupakan urusan pemerintah yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan yang ada di Kabupaten Lingga.

Pertanian

Sub sektor tanaman bahan makanan adalah merupakan salah satu sub sektor pada sektor pertanian. Sub sektor tersebut mencakup tanaman ubi kayu dan ubi jalar. Produksi bahan makanan/palawija pada tahun 2010 mencapai 639,3 ton. Apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 792,4 ton, maka terjadi penurunan sekitar 23,9%. Produksi dari tanaman sayur-sayuran pada tahun 2010 mencapai 1.644,92 ton. Produksi tertinggi didominasi oleh kangkung yakni sebesar 596,13 ton, diikuti bayam sebesar 379,32 ton. Sebaliknya produksi terendah adalah buncis yaitu 0,06 ton.

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Singkep

Barat Singkep Lingga LinggaUtara Senayang

Jagung 10 12 6 8 0 Ubi Kayu 135 165 150 90 30 Ubi Jalar 6.5 10.4 6 10.4 0 Pr od uk si (T on ) Gambar. G-II.12

JUMLAH PRODUKSI PALAWIJA MENURUT KOMODITI TAHUN 2010 (TON)

Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011

Selain tanaman pangan, data tentang pertaninan di Kabupaten Lingga pada tahun 2010 yaitu tentang produksi padi. Produksi padi Kabupaten Lingga pada tahun 2010 adalah 0,4 ton dengan luas lahan 1 Ha, sehingga rata-rata produksi adalah 0,4 ton/Ha. Produksi pertanian dan luas panen tiap-tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel. T-II.26.

Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Padi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kecamatan Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Rata-rata Produksi (Ton/Ha)

(1) (2) (3) (4) 01. Singkep Barat 1 0.4 0.4 02. Singkep - - -03. Lingga - - -04. Lingga Utara - - -05. Senayang - -

-25% 8% 0% 67% Karet Kelapa Lada Sagu 2010 1 0.4 0.4

Sumber: Data dalam angka, Kab. Lingga, 2011

Perkebunan

Produksi perkebunan pada tahun 2010 mencapai 16.160,96 ton. Produksi tertinggi didominasi oleh sagu sebesar 10.812,98 ton, kemudian diikuti karet sebesar 4.071,40 ton. Data perkebunan Kabupaten Lingga dapat pada Gambar. G-II.13 berikut ini:

Gambar. G-II.13

JUMLAH PRODUKSI PERKEBUNANAN MENURUT KOMODITI DI KABUPATEN LINGGA, 2010 (TON)

Sumber: Data dalam angka Kab. Lingga, 2011

Peternakan

Pada tahun 2010, populasi ternak besar seperti sapi tercatat 1.341 ekor, kerbau 3 ekor, kambing 748 ekor dan babi 335 ekor. Bila dibandingkan tahun sebelumnya populasi ternak besar mengalami kenaikan untuk sapi sebesar 3,2%, kambing sebesar 19,9%, dan babi sebesar 4,7%. Populasi unggas pada tahun 2010

17,607.8817,739.60 18,413.24 16,665.79 15,894.2716,305.09 17,184.78 18,310.99 21,560.89 14,500 15,500 16,500 17,500 18,500 19,500 20,500 21,500 22,500 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

berjumlah 113.042 ekor. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu sebanyak 110.169 ekor, ternak unggas di Kabupaten Lingga naik sebesar 2,6%.

Populasi ayam kampung memiliki jumlah terbanyak yaitu sebanyak 72.131 ekor. Populasi ayam petelur dan ayam pedaging masing-masing sebanyak 6.500 dan 32.800 ekor. Dan populasi itik sebanyak 1.611. Dari keempat jenis unggas tersebut, ayam kampung dan itik mengalami penurunan populasi masing-masing sebesar 1,5% dan 15%.

Perikanan

Untuk sub sektor perikanan di Kabupaten Lingga pada umumnya adalah perikanan laut. Pada tahun 2009 volume produksi perikanan laut sebesar 18.310,988 ton, pada tahun 2010 bertambah menjadi 21.560,931 ton atau mengalami peningkatan sebesar 17,7%.Jumlah alat produksi perikanan dari tahun ke tahun cenderung mengalami penambahan. Pada tahun 2010 tercatat 9.964 unit alat penangkap ikan, 2.715 kapal motor, 124 motor tempel, 2.391 perahu tanpa motor dan 1.025 keramba. Perkembangan jumlah produksi perikanan laut di Kabupaten Lingga, 2002-2010 (ton) dapat dilihat pada Gambar. G-II.14 berikut ini:

Gambar. G-II.14

JUMLAH PRODUKSI PERIKANAN LAUT TAHUN 2002-2010 (TON)

Kehutanan

Hutan mempunyai peranan yang penting bagi stabilitas keadaan susunan tanah dan isinya. Luas hutan di Kabupaten Lingga pada tahun 2010 mencapai 22.726,32 Ha. Luas danpersentase hutan menurut fungsi di Kabupaten Lingga pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel. T-II.27. Pembangunan di Kabupaten Lingga harus tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan tidak mengurangi/merusak jumlah hutan lindung yang saat ini telah ada yaitu seluas 22.533,28 (99,15%).

Tabel. T-II.27.

LUAS DAN PERENTASE HUTAN MENURUT FUNGSI TAHUN 2010

Fungsi Luas (Ha) Persentase (%)

Function Area Percentage

(1) (2) (3)

01. Hutan Lindung 22.533,28 99,15

Conservation Forest

02. Hutan Suaka Alam -

-Natural Conservation Forest

03. Hutan Produksi 87,37 0,38

Production Forest

04. Hutan Produksi Konversi 105,670 0,46

Conversion Production Forest

Jumlah 22.726,32 100,00

Total

Sumber: Data dalam Angka Kab. Lingga, 2011

Pariwisata

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada pariwisata yang menggalakkan kegiatan ekonomi, sehingga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat serta

penerimaan devisa akan dapat meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan. Jumlah objek wisata di Kabupaten Lingga tahun 2009 ada sebanyak 82 buah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar. G-II.15. berikut ini.

Gambar. G-II.15

Banyaknya Objek Wisata Menurut Kecamatan Di Kabupaten Lingga Tahun 2008-2009

Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2008 dan 2009

Perdagangan

Nilai volume perdagangan yang ada di Kabupaten Lingga dapat diketahui dari transaksi ekspor dan impor yang ada, berikut nilai ekspor dan impor yang ada di Kabupaten Lingga.

Ekspor

Volume ekspor Kabupaten Lingga tahun 2010 mencapai 2.486.916.561 kg melalui Pelabuhan Dabo Singkep dan Pelabuhan Penuba. Nilainya mencapai 37.182.941 US$ yang merupakan total nilai ekspor dari Kabupaten Lingga. Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Cina, Singapura, Taiwan dan Jepang. Volume ekspor ke Cina sebesar 2.043.742.609 kg, Singapura sebesar 129.912 kg, Taiwan sebesar 76.753.690 kg dan Jepang 366.290.350 kg. Masing-masing dengan nilai

Singkep Barat Singkep Lingga Lingga Utara Senayang Jumlah 8 22 27 4 21 82 8 22 27 4 21 82 2008 2009

ekspor 28.983.340 US Dollar, 1.234.321 US Dollar, 1.297.766 US Dollar dan 5.797.426 US Dollar.

Gambar. G-II.16

PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR MELALUI KABUPATEN LINGGA, 2006-2010 (US$)

Sumber: data dalam angka Kab. Lingga, 2011

Impor

Pada tahun 2010 Cina, Singapura dan Jepang merupakan tiga negara asal impor barang yang masuk ke Kabupaten Lingga. Volume impor dari negara Cina mencapai 1.517 kg, Singapura 120.000 kg dan Jepang 196.983 kg. Masing-masing dengan nilai sebesar 2.578 US Dollar, 116.211 US Dollar dan 611.598 US Dollar. Barang tersebut dibongkar melalui pelabuhan Dabo Singkep.

37,182,941 12,883,943 7,394,378 6,148,168 6,670,676 0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 2010 2009 2008 2007 2006

Gambar. G-II.17

PERKEMBANGAN NILAI IMPOR MELALUI KABUPATEN LINGGA , 2006-2010 (US$)

Sumber: Data dalam Angka Kab. Lingga, 2011

Perindustrian

Pembangunan di sektor industri adalah merupakan upaya dalam meningkatkan nilai tambah, menciptakan lapangan usaha, memperoleh kesempatan kerja, menyediakan barang dan jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing di dalam negeri dan luar negeri, meningkatkan ekspor guna menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya serta mengembangkan kemampuan teknologi

Industri pengolahan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga. Pada tahun 2009 jumlah industri rumah tangga sebanyak 53 usaha, bertambah dibandingkan tahun 2008 yang hanya 51 usaha. Hal yang sama juga terlihat pada industri kecil yang semula terdapat 79 usaha pada tahun 2008 naik menjadi 81 usaha pada tahun 2009. Untuk industri besar sedang juga mengalami peningkatan yang semula sebanyak 6 usaha menjadi 10 usaha pada tahun 2009. Peningkatan jumlah usaha di masing-masing kelompok ini tentunya akan berpengaruh positif terhadap peningkatan

728,870 6,228 392,449 209,284 784,413 0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 2010 2009 2008 2007 2006

0 10 20 30 40 Singkep BaratSingkep

Lingga Lingga UtaraSenayang

Singkep

Barat Singkep Lingga Lingga Utara Senayang

Industri Besar Sedang 3 5 3 1 1

Industri Kecil 15 36 18 11 7

Industri Rumah Tangga 10 18 13 8 7

Chart Title

keterserapan tenaga kerja. Pembangunan industri diharapkan dapat berperan dalam pembangunan selama lima tahun kedepan dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada di Kabupaten Lingga diolah dengan sistem industrilisasi.

Gambar. G-II.18

JUMLAH INDUSTRI MENURUT KATEGORI DAN KECAMATAN KABUPATEN LINGGA 2010

Sumber: Data dalam Angka Kab. Lingga, 2011

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

Tinjauan terhadap kemampuan ekonomi daerah bertujuan untuk mengetahui kualitas pertumbuhan ekonomi daerah. Semakin baik kualitas pertumbuhan maka semakin tinggi pula daya saing daerah tersebut.

Data-data perkembangan PDRB, khususnya sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran menunjukkan daya saing daerah ini pada kedua sektor tersebut. Daya saing ini semakin diperkuat dengan telah mapannya peran industri pengolahan untuk selanjutnya terus dikembangkan guna membangun keterkaitan antar sektor yang lebih kokoh.

PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita

Peningkatan PDRB dan pendapatan per kapita menjadi salah satu ukuran dalam pencapaian tingkat kemakmuran masyarakat disuatu wilayah jika data tersebut disajikan secara berkala. PDRB Perkapita dan pendapatan perkapita Kabupaten Lingga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik itu atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2000.

Pada tahun 2005 PDRB perkapita atas dasar harga berlaku sebesar Rp 7.396.861,14 meningkat menjadi Rp. 10.268.877,17 pada tahun 2009, sedangkan atas dasar harga konstan, dari Rp. 5.213.480,29 meningkat menjadi Rp. 6.283.218,39 (20,52%). Begitu juga dengan Pendapatan perkapita dari Rp.6.762.210,45 menjadi Rp. 9.387.807,51 atau meningkat sebesar 38.83%. Sedangkan atas dasar harga konstan 2000, dari Rp. 4.766.163,68 meningkat menjadi Rp. 5.744.118,25.

Tabel. T-II.28.

PDRB Dan Pendapatan Perkapita Tahun 2005-2009 (Juta Rupiah)

Rincian Harga Berlaku Harga Konstan Thn

2000 I . PDRB per Kapita

2005 7.396.861,14 5.213.480,29

Rincian Harga Berlaku Harga Konstan Thn 2000

2007 8.534.184,24 5,705.821,76

2008* 9.491.060,69 5.985.995,59

2009* 10.268.877,17 6.283.218,39

II. Pendapatan per Kapita

2005 6.762.210,45 4.766.163,68

2006 7.194.720,49 4.930.656,68

2007 7.801.951,23 5.216.262,25

2008* 8.676.727,68 5.472.397,17

2009* 9.387.807,51 5.744.118,25

Sumber: LKPJ-AMJ Tahun Anggaran 2005-2010 Keterangan:*) Angka Estimasi

b. Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

Sarana dan prasarana merupakan aspek yang sangat penting dalam mengelola suatu kawasan perkotaan. Ketersediaan sarana dan prasarana perkotaan sangat menentukan dalam pengembangan suatu kota. Sarana perkotaan meliputi infrastuktur jalan, jaringan listrik, air bersih, serta jaringan utilitas lainnya. Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Lingga saat ini masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing Kabupaten Lingga.

Infrastuktur Jalan

Jalan merupakan salah satu prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan sektor perekonomian. Dengan semakin meningkatnya usaha pembangunan, maka akan pula menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di Kabupaten Lingga pada tahun 2010 mencapai 504,65 km. Pada tahun tersebut jalan yang diaspal sebesar 46,7% dari total panjang jalan yang ada.

0 2,500,000 5,000,000 7,500,000 10,000,000 12,500,000 15,000,000 17,500,000 20,000,000 22,500,000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Listrik

Sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Lingga dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pada tahun 2010 jumlah mesin ada 23 unit dengan daya terpasangnya sebesar 7.560 kwh dengan produksi listrik yang dihasilkan sebesar 19.675.380 kwh. Kebutuhan listrik Kabupaten Lingga dipenuhi oleh PT. PLN Cabang Tanjungpinang.

Gambar. G-II.19

JUMLAH PRODUKSI LISTRIK PADA PT.PLN TAHUN 2001-2010 (KWH)

Sumber: Data dalam Angka Kab. Lingga, 2011

Air Minum

Ketersediaan air minum yang sehat sangat dibutuhkan masyarakat. Seperti pada tahun sebelumnya, pada tahun 2010 jumlah perusahaan air minum di Kabupaten Lingga mencapai dua perusahaan. Untuk jumlah tenaga kerja yang berkerja di kedua perusahaan tersebut ada sebanyak 20 orang. Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air minum yang bersih dan sehat, jumlah air minum yang telah di distribusikan tahun 2010 sebanyak 248.640 meter kubik

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 Daik Dabo

dengan pelanggan sebanyak 994 orang di PDAM Cabang Daik sementara di PDAM cabang Dabo didistribusikan sebanyak 458.168 meter kubik dngan pelanggan sebanyak 2.236 orang.

Gambar. G-II.20

KAPASITAS PRODUKSI AIR MINUM DI PERUSAHAAN AIR MINUM MENURUT BULAN TAHUN 2010

(M3) Sumber: Data dalam Angka Kab. Lingga, 2011

Dalam memenuhi kebutuhan air minum yang sehat yang dibutuhkan masyarakat. Kabupaten Lingga memiliki dua perusahaan daerah air minum, yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Cabang Dabo Singkep, dengan kapasitas produksi sebanyak 320.591 M3 dan Perusahaan Daerah Air Minum Cabang Daik Lingga dengan kapasitas produksi sebanyak 196.380 M3.

Tabel. T-II.29.

Banyaknya Kapasitas Produksi Air Minum Dan Tenaga Kerja Di Perusahaan Daerah Air Minum Cabang Daik Lingga Tahun 2008-2009

Uraian Jumlah

2008 2009

01. Kapasitas Produksi (M3) 178.668 M3 196.380 M3

02. Jumlah Tenaga Kerja 12 12

- Pekerja Teknis 6 6

- Pekerja Administrasi 3 3

- Tenaga Keamanan 3 3

Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2008 dan 2009

Tabel. T-II.30.

Banyaknya Kapasitas Produksi Air Minum Dan Tenaga Kerja Di Perusahaan Daerah Air Minum Cabang Dabo Singkep Tahun 2009

Uraian Jumlah

01. Kapasitas Produksi (M3) 320.591

02. Jumlah Tenaga Kerja 13

- Pekerja Teknis 6

- Pekerja Administrasi 7

- Tenaga Keamanan

-Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2009

Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat atas air minum yang bersih dan sehat, jumlah air minum yang telah di distribusikan tahun 2009 sebanyak 194.240 meter kubik dengan pelanggan sebanyak 780 orang di PDAM Cabang Daik sementara di PDAM Cabang Dabo didistribusikan sebanyak 429.933 meter kubik dngan pelanggan sebanyak 2.046 orang.

Tabel. T-II.31.

Banyaknya Air Minum Yang disalurkan Menurut Kategori Pelanggan Di Perusahaan Daerah Air Minum Cabang Daik Lingga Tahun 2008-2009

Kategori Pelanggan Jumlah (M

3)

2008 2009

01. Rumah Tangga (Tempat Tinggal), Instansi/Kantor Pemerintah 152.208 159.140

02. Hotel/Objek Wisata, Toko, Industri, Perusahaan 24.960 30.600

03. Badan Sosial, Rumah Sakit, Rumah Ibadah 1.500 4.500

04. Sarana Umum

-05. Hydran Pelabuhan

-10. Lainnya

-Jumlah 178.668 194.240

Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2008 dan 2009

Tabel. T-II.32.

Banyaknya Air Minum Yang Disalurkan Menurut Kategori Pelanggan Di Perusahaan Daerah Air Minum Cabang Dabo Singkep Tahun 2009

Kategori Pelanggan Jumlah (M3)

Rumah Tangga (Tempat Tinggal), Instansi/Kantor Pemerintah 318.585 354.118

Hotel/Objek Wisata, Toko, Industri, Perusahaan 40.982 41.703

Badan Sosial, Rumah Sakit, Rumah Ibadah 27.560 34.112

Sarana Umum

-Hydran Pelabuhan

-Lainnya

-Jumlah 387.127 429.933

Sumber: BPS, Kabupaten Lingga Dalam Angka Tahun 2009

Pos dan Telekomunikasi

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa kegiatan pengiriman dan penerimaan benda-benda pos, seperti surat menyurat, paket pos, wesel, giro, dan tabungan, telah didukung dengan keberadaan Kantor Pos. Pada

tahun 2009 Surat tercatat yang dikirim sebanyak 487 surat. Surat kilat khusus yang diterima dan dikirim masing-masing sebanyak 5.307 dan 5.771 surat. Sedangkan jumlah paket pos diterima sebanyak 343 paket dan dikirim sebanyak 230 paket.

c. Iklim Berinvestasi

Investasi yang akan masuk ke suatu daerah bergantung kepada daya saing investasi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Daya saing investasi suatu daerah tidak terjadi dengan serta merta. Pembentukan daya saing investasi, berlangsung secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah regulasi, perbankkan, kriminalitas hotel dan perijinan.

Suatu investor akan tertarik berinveatasi pada suatu daerah jika didukung dengan regulasi yang baik, regulasi tersebut diantaranya adalah adanya kemudahaan perijinan serta pengenaan pajak dan retribusi daerah dengan tingkat biaya yang kompetitif. Kemudahan perijinan adalah proses pengurusan perijinan yang terkait dengan persoalan investasi.

Perbankan

Sampai dengan akhir tahun 2010, sektor perbankan di wilayah Kabupaten Lingga belum menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti, baik dari segi kuantitas maupun aktivitasnya. Hal ini terbukti dari jumlah bank di Kabupaten Lingga baru sebanyak 3 (tiga) buah sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Bank-bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pembantu Dabo Singkep, Bank Riau Cabang Pembantu Dabo Singkep, dan BRI Unit Daik Lingga.

Pajak dan Retribusi

Sampai dengan tahun 2010 terdapat 10 jenis pajak daerah dan 3 jenis retribusi daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Lingga. Untuk mengetahui rincian pajak dan retribusi yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel. T-II.33.

Dokumen terkait