• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak pada usaha penggemukan sapi potong yang berdiri sejak tahun 2001. Latar belakang didirikan perusahaan ini adalah membantu dalam pengembangbiakan bibit sapi unggul Indonesia. Perusahaan ini mengawali usaha di peternakan dengan hanya dua ekor sapi dan terus berkembang sebagai perusahaan milik swasta yang memiliki perhatian penuh pada program swasembada daging pemerintah yang selalu berusaha untuk disosialisasikan. Tahun 2006 PT. XYZ mulai pemeliharaan dan penggemukan bibit sapi unggul (Sumba Ongole).

Selanjutnya, dalam rangka pengembangan teknologi pembiakan sapi PT. XYZ bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia tahun 2008.

Berikutnya, pada tahun 2009 PT. XYZ bekerja sama dengan Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang dalam hal pengembangan embrio ternak, dan pada tahun 2010 bekerja sama dengan Biotek LIPI dan Business Innovation Center (BIC) untuk menghasilkan sperma bibit sapi unggul. Pada tahun 2013 PT. XYZ melakukan kerja sama operasional dengan Direktorat Perbibitan Ternak untuk uji performan sapi potong Sumba Ongole dan Sapi Bali. Pada tahun 2014 bibit sapi Bali dan sapi Sumba Ongole hasil uji performan di PT. XYZ diluncurkan.

PT. XYZ bergerak dalam empat jenis usaha, yaitu : penggemukan sapi potong (feedlot), pengembangbiakan sapi potong (breeding), produksi susu sapi perah, dan pengolahan limbah ternak menjadi pupuk hayati. Saat ini PT. XYZ

67 telah memiliki populasi ternak mencapai lebih dari 4.000 ekor sapi. Penggemukan sapi potong juga dilakukan pada beberapa jenis sapi impor yaitu Simental, Limousin, Brahman Cross, Carolais, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan karena

saat ini sapi impor jenis tersebut yang dapat membantu memenuhi kebutuhan konsumsi daging di Indonesia yang cukup tinggi. Perusahaan ini memiliki status swasta nasional yang fokus pada swasembada daging. Program yang dilaksanakan yaitu mempertahankan bibit unggul yang ada di Indonesia khususnya sapi lokal asli Indonesia seperti sapi Madura, Bali, Peranakan Ongole dan Sumba Ongole.

4.2 Letak Geografis Perusahaan

PT. XYZ terletak di Jalan Raya Cibodas, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini memiliki luas lahan 12,8 ha yang terbagi menjadi dua lokasi yaitu kandang pada Desa Cibodas memiliki luas lahan 1,1 ha dan kandang pada Desa Rabak 5 ha. Sisa luas lahan tersebut dipakai untuk pembuatan kandang baru dan lahan hijauan (batang jagung). Perusahaan ini memiliki topografi dataran tinggi di Kabupaten Bogor dengan relief kasar, curam dan kemiringan mencapai 10º. Ketinggian lahan sekitar 3.500 sampai 4.000 mdpl.

Jarak antar kandang dengan sumber air terdekat adalah sekitar 3 sampai 5 meter.

Suhu lingkungan harian di perusahaan sekitar 28ºC sampai dengan 30ºC. Batas wilayah perusahaan ini dibagi menjadi dua desa yaitu Desa Cibodas dan Desa Rabak. Desa Cibodas memiliki batasan wilayah, diantaranya pada bagian Utara berbatasan dengan jalan Desa Cibodas, bagian Timur berbatasan dengan wilayah Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP) Cibodas, bagian Selatan berbatasan dengan

68 PTP Cibodas dan bagian Barat berbatasan dengan sungai Citempuan. Desa Rabak memiliki batas wilayah diantaranya, yaitu pada bagian Utara berbatasan dengan jalan Desa Rabak, bagian selatan berbatasan dengan Desa Kampung Baru, bagian Timur berbatasan dengan sungai Citempuan dan bagian Barat berbatasan dengan jalan Desa Kampung Baru.

4.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan ini dipimpin oleh seorang Direktur yang mengatur segala proses yang terkait di dalam perusahaan. General Manager Operasional bertugas mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan operasional. Manajer Umum bertugas mengawasi dan mengatur kegiatan administrasi, personalia, serta maintenance perusahaan. Kepala Kandang bertugas mengatur dan mengawasi

langsung semua kegiatan yang ada di farm baik breeding maupun feedlot. Di bawah Kepala Kandang terdapat beberapa manajer yaitu: Manajer Feedlot, bertugas mengatur dan mengawasi segala kegiatan dibagian kandang dan pengontrolan pakan. Manajer Breeding, bertugas mengatur dan mengawasi segala kegiatan dibagian produksi, mencatat history keturunan sapi, dan menjaga kemurnian dari jenis sapi tersebut. Manajer Diary Farm, bertugas untuk mengawasi reproduksi sapi dan produksi susu perah. Manajer Pakan, bertugas untuk melakukan Quality Control terhadap proses dan kualitas produksi pakan sapi. Manajer Limbah, bertugas untuk mengawasi proses produksi limbah serta melakukan kegiatan pemasaran pupuk. Dokter Hewan, bertugas mengawasi dan

69 mengontrol kondisi dan kesehatan sapi setiap harinya, serta melakukan tindakan terhadap sapi yang sakit.

Tenaga kerja (karyawan) yang ada di PT. XYZ terdiri dari tiga golongan yang meliputi tenaga kerja tetap, tenaga kerja borongan dan tenaga kerja harian lepas. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang dibayar setiap sebulan sekali.

Tenaga kerja harian lepas dibayar setiap seminggu sekali, sedangkan tenaga kerja borongan dibayar sesuai hasil produksi. Struktur organisasi PT. XYZ dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini:

Gambar 5. Struktur Organisasi PT. XYZ

General

70 4.4 Struktur Biaya Usaha Penggemukan Sapi Potong PT. XYZ

PT. XYZ dalam menjalankan usaha penggemukan sapi memerlukan beberapa pertimbangan ekonomi dasar seperti, apa yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkannya, dan bagaimana harus memasarkannya. Untuk itu pencatatan adalah hal yang paling penting dalam menjalankan usaha penggemukan sapi potong. Dalam usaha penggemukan sapi potong, PT. XYZ berorientasi pada bisnis dan mengharapkan keuntungan yang besar. Seluruh pengeluaran dan pendapatan baik dalam jumlah besar maupun kecil harus diperhitungkan dengan berdasar pada pencatatan yang teliti. Agar perhitungan secara ekonomis dapat dilakukan secara akurat, perlu dilakukan pemisahan antara biaya investasi dan biaya produksi (variabel) yang dikeluarkan selama periode penggemukan. Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan selama masa usaha. Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau menyewa barang yang tidak habis pakai dalam satu kali masa produksi. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan produksi sapi yang biasanya habis dalam satu kali masa produksi. Dalam penerapannya disamping pencatatan terhadap biaya tetap dan biaya variabel maka pencatatan mengenai penerimaan pun penting dilakukan. Berikut struktur biaya usaha penggemukan sapi potong PT. XYZ Tahun 2018.

INVESTASI

1. Lahan 128.000m² x Rp 60.000 = Rp7.680.000.000 2. Bangunan 17.600m² x Rp 100.000 = Rp1.760.000.000 3. Kendaraan

- Pickup 1 Unit x Rp 194.000.000 = Rp194.000.000 - Truk 2 Unit x Rp 298.500.000 = Rp597.000.000

71

TOTAL INVESTASI = Rp10.250.013.300

Dokumen terkait