• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued)

Dalam dokumen SGRO Laporan Tahunan (Annual Report) 2013 (Halaman 158-167)

Consolidat ed financial stat ement s as of December 31, 2013 and for the year t hen ended wit h independent auditors’ report

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

20. UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued)

b. Utang bank jangka panjang b. Long-term bank loans

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/

December 31, 2013 December 31, 2012

Dalam Rupiah In Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 569.000.000 314.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 230.156.377 147.033.703 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 182.150.000 121.500.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank DBS Indonesia 107.812.500 112.843.750 PT Bank DBS Indonesia

Indonesia Eximbank 10.465.000 - Indonesia Eximbank

Total 1.099.583.877 695.377.453 Total

Jatuh tempo dalam satu tahun 102.906.250 67.031.250 Current maturity

Dikurangi: biaya transaksi (1.340.453) (604.163) Less: transaction costs

Neto 101.565.797 66.427.087 Net

Setelah dikurangi bagian jatuh tempo

dalam satu tahun 996.677.627 628.346.203 Net of current maturity

Dikurangi: biaya transaksi (5.201.211) (1.270.154) Less: transaction costs

Neto 991.476.416 627.076.049 Net

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

Grup memperoleh pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:

The Group obtained loan from Mandiri as follows:

Perusahaan The Company

Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mendapat fasilitas kredit investasi dari Mandiri sebesar Rp170.000.000, digunakan untuk perluasan kebun kelapa sawit yang akan dilunasi dalam jangka waktu maksimal delapan (8) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini (2012: Rp120.000.000) dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2017. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp166.000.000 (2012: Rp120.000.000). Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp4.000.000. Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 9,25% sampai dengan 10% pada tahun 2013 (2012: 9,5%).

In June 2010, the Company obtained investment

credit facility from Mandiri amounting to

Rp170,000,000, which was used for plantation expansion and is repayable in maximum eight (8) years starting from the loan agreement date. The Company has used all of loan facility (2012: Rp120,000,000) and will be due in December 2017. The outstanding loan as of December 31,

2013 amounted to Rp166,000,000 (2012:

Rp120,000,000). In 2013, the Company has repaid to Mandiri for the credit facility amounting to Rp4,000,000. The investment credit facility bears interest ranging from 9.25% to 10% in 2013 (2012: 9.5%).

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

71

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Perusahaan dan entitas anak The Company and subsidiaries

Pada bulan Agustus 2012, Perusahaan dan entitas anak tertentu mendapat fasilitas Import General Facility (IGF) sebesar Rp30.000.000, yang bersifat

revolving, digunakan untuk pembayaran

supplier/vendor/kontraktor dengan maksimal tenor 180 hari. Pada bulan Mei 2013, fasilitas ini telah ditingkatkan menjadi sebesar Rp50.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga bulan Mei 2014. Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 8,3% sampai dengan 9,47% pada tahun 2013 (2012: 8,3%). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp15.310.829 (2012: nihil).

In August 2012, the Company and certain subsidiaries obtained Import General Facility (IGF), revolving loan amounting to Rp30,000,000, which is used for payment to supplier/vendor/contractor and is repayable within 180 days. In May 2013, the facility has been increased to the amount of Rp50,000,000. This facility remains available for drawdown until May 2014. The credit facility bears interest ranging from 8.3% to 9.47% in 2013 (2012: 8.3%). The outstanding loan as of December 31, 2013 amounted to Rp15,310,829 (2012: nil).

Seluruh pinjaman dari Mandiri di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik, dan mesin milik Perusahaan (Catatan 11 dan 12).

The facilities are collateralized by landrights, including plantation, buildings, and machinery of the Company (Notes 11 and 12).

Seluruh pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan Perusahaan dapat memenuhi persyaratan rasio keuangan yang disebutkan dalam perjanjian kredit, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban Perusahaan kepada Bank, melakukan merger, pengambilalihan atau peleburan, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi, kecuali pinjaman dari entitas anak. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

All of the loans contain certain restrictions on the Company such as, among others, obtain new loan or give borrowing unless in the ordinary course of business of the Company and the Company is able to fulfill certain financial ratio as mentioned in the loan agreement, participate in new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets which can have adverse effect to the Company’s ability to fulfill its obligation to Bank, conduct merger, acquisition or consolidation, file bankruptcy and pay interest or repay the loan to shareholder or affiliate companies, loan from subsidiaries. The loan requires the Company to fulfill certain financial ratio as mentioned in the loan agreement.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

72

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit Sungai Rangit

Pada bulan Agustus 2009, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

In August 2009, Sungai Rangit obtained loan facilities from Mandiri, with the following details:

a. Fasilitas maksimal Rp215.000.000, digunakan untuk membayar utang dari fasilitas kredit di PT Bank Central Asia Tbk, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun lima (5) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2014. Sisa saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp64.000.000 (2012: Rp114.000.000). Pada tahun 2013, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp50.000.000.

a. Facility at the maximum credit amount of Rp215,000,000 to repay the investment credit from PT Bank Central Asia Tbk. The facility is repayable in five (5) years and five (5) months, starting from the loan agreement date. Sungai Rangit has used all of loan facilities and will be due in December 2014. The outstanding loan as of December 31, 2013 amounted to Rp64,000,000 (2012: Rp114,000,000). In 2013, Sungai Rangit has repaid to Mandiri for such credit facility amounting to Rp50,000,000.

b. Fasilitas maksimal Rp85.000.000, digunakan untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas kredit ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2017. Sisa saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp72.000.000 (2012: Rp80.000.000). Pada tahun 2013, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp8.000.000.

b. Facility at the maximum credit amount of Rp85,000,000 to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date. Sungai Rangit has fully utilized this loan facility and will be due in December 2017. The outstanding loan as of December 31, 2013

amounted to Rp72,000,000 (2012:

Rp80,000,000). In 2013, Sungai Rangit has repaid Mandiri for such credit facility amounting to Rp8,000,000.

Pada bulan Mei 2013, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri. Fasilitas maksimal Rp550.000.000, digunakan untuk membiayai pengembangan usaha serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam jangka waktu maksimal 8 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada Desember 2020. Sampai dengan 31 Desember 2013, Sungai Rangit telah menggunakan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp267.000.000. Pada tahun 2013, Sungai Rangit belum melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini karena masih dalam batas tenggang waktu pembayaran sampai dengan 31 Desember 2015.

In May 2013, Sungai Rangit obtained loan facility from Mandiri. Facility at the maximum credit amount of Rp550,000,000 is used to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in maximum 8 years, starting from the loan agreement date and will be due in December 2020. Until December 31, 2013, Sungai Rangit has used the loan facility amounting to Rp267,000,000. In 2013, Sungai Rangit has not made payments to Mandiri for such credit facility because the loan is still within the grace period until December 31, 2015.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

73

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit (lanjutan) Sungai Rangit (continued)

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 9,25% sampai dengan 10% pada tahun 2013 (2012: 9,5%).

The above facility bears interest ranging from 9.25% to 10% in 2013 (2012: 9.5%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik, dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 11 dan 12).

The facility is collateralized by landrights and buildings usage rights, including plantation, buildings, and machineries of Sungai Rangit (Notes 11 and 12).

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, melakukan merger pengambilalihan atau peleburan, mengubah susunan pemegang saham Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtain new loan or give borrowing unless in the ordinary course of the business of the Company, enter into new investment, act as guarantor, transfer of collateral or the Company’s assets, enter into a merger or acquisition, change the composition of Sungai Rangit’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest of loan to shareholder or affiliate companies. The loan requires Sungai Rangit to fulfill certain financial ratio as mentioned in the loan agreement.

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”)

Pada bulan September 2010, SBF mendapat fasilitas kredit dari DBS dengan rincian sebagai berikut:

In September 2010, SBF obtained loan facilities from DBS, with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja maksimal Rp35.000.000 digunakan untuk membiayai modal kerja entitas anak (National Sago Prima) yang harus dilunasi dalam satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada 2011, fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp70.000.000. Pada 2013, jangka waktu pinjaman telah diperpanjang satu (1) tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp70.000.000 (2012: Rp70.000.000). Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 8,8% sampai dengan 11,48% pada tahun 2013 (2012: 8,5%-10,25%).

a. Working capital loan facility at the maximum of Rp35,000,000 to finance the subsidiary’s

(National Sago Prima) working capital

requirement which is repayable in one (1) year from the agreement date. In 2011, the loan facility has been increased to maximum amount of Rp70,000,000. In 2013, the term of the loan has been extended for one (1) year. The outstanding loan as of December 31, 2013

amounted to Rp70,000,000 (2012:

Rp70,000,000). The above facility bears interest ranging from 8.8% to 11.48% in 2013 (2012: 8.5%-10.25%).

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

74

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (lanjutan) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (continued)

b. Fasilitas pinjaman investasi maksimal Rp115.000.000, digunakan untuk membiayai pengeluaran entitas anak (National Sago Prima) untuk tahun 2010 sampai 2011 antara lain pembangunan infrastruktur, rehabilitasi dan penanaman kembali perkebunan sagu serta pengadaan kendaraan/peralatan dan pembangunan pabrik tepung sagu tahap pertama, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk delapan belas (18) bulan masa tenggang. SBF telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan September 2018. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp107.812.500 (2012: Rp112.843.750). Pada periode 2013, SBF telah melakukan pembayaran kepada DBS atas pinjaman investasi sebesar Rp5.031.250.

b. Investment loan facility at the maximum of Rp115,000,000, to finance the subsidiary’s (National Sago Prima) capital expenditure requirement in 2010 until 2011 which includes the development of infrastuctures, rehabilitation and replanting of sago plantation, acquisition of vehicles/equipment and first stage of sago starch factory, which is repayable in eight (8) years from the signing date including eighteen (18) months of grace period. SBF has fully utilized the loan facility and will be due in September 2018. The outstanding loan as of

December 31, 2013 amounted to

Rp107,812,500 (2012: Rp112,843,750). In 2013, SBF has repaid DBS for investment loan facility amounting to Rp5,031,250.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10% sampai dengan 10,5% pada tahun 2013 (2012: 10%-10,25%).

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan, perjanjian gadai seluruh saham milik SBF dalam National Sago Prima (“NSP”), jaminan pengalihan hak atas rekening bank milik SBF dan NSP, jaminan kebendaan fidusia atas mesin-mesin milik NSP yang berkaitan dengan pabrik tepung sagu tahap pertama, persediaan serta atas tagihan/piutang milik NSP yang dibiayai oleh bank dan pengalihan hasil tagihan asuransi atas mesin-mesin dan barang dagangan/persediaan milik NSP yang dijaminkan kepada bank.

The above facilities bear interest ranging from 10% to 10.5% in 2013 (2012: 10%-10.25%).

The facilities are collateralized by corporate guarantee from Company, pledge of SBF’s shares in National Sago Prima (“NSP”), assignment of current accounts of SBF and NSP in the bank, fiduciary assignment of NSP’s machinery in relation to first stage of sago starch factory, inventory and receivables financed by bank and assignment of insurance proceed of NSP’s machinery and inventory pledged to the bank.

Pinjaman tersebut mencakup persyaratan yang membatasi hak SBF antara lain mengubah susunan pemegang saham, mengubah jenis serta bentuk usaha, memindahtangankan agunan atau harta, menerima pinjaman atau kredit baru, mengajukan permohonan pailit, bertindak sebagai penjamin, melakukan pembayaran pinjaman kepada pemegang saham dan membayar dividen kepada pemegang saham sampai tahun 2013. Pinjaman mengharuskan SBF untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on SBF such as, among others, change the composition of SBF’s shareholders, change the type and forms of business, transfer of collateral or SBF’s assets, obtain new credit facility, file bankruptcy, provide guarantee, pay loan to shareholder and pay dividends to shareholder until 2013. The loan requires SBF to fulfill certain financial ratios as mentioned in the agreements.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

75

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah (“TH”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”)

Pada bulan Juli 2011, MBJ dan TH, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

In July 2011, MBJ and TH, subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

MBJ dan TH mendapat fasilitas kredit investasi dari BRI masing-masing sebesar Rp127.600.000 dan Rp122.900.000, digunakan untuk refinancing dan pengembangan kebun kelapa sawit Inti. Fasilitas ini akan dilunasi dalam sepuluh (10) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk enam (6) tahun masa tenggang.

MBJ and TH obtained investment loan facilities from BRI amounting to Rp127,600,000 and Rp122,900,000, respectively, for refinancing and expanding the oil palm Inti plantation. The facilities are repayable in ten (10) years starting from the date of the signing of the loan agreements date including six (6) years of grace period.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10% sampai dengan 11% pada tahun 2013 (2012: 10%- 10,5%).

The above facilities bear interest ranging from 10% to 11% in 2013 (2012: 10%-10.5%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan dan mesin masing-masing milik MBJ dan TH (Catatan 11 dan 12).

The facilities are collateralized by landrights including plantation, buildings and machineries of MBJ and TH (Notes 11 and 12).

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak MBJ dan TH antara lain untuk mengajukan permohonan pailit, mengikatkan diri sebagai penjamin, memperoleh pinjaman investasi, mengubah Anggaran Dasar atau susunan pengurus atau pemegang saham, membayar bunga atau utang pemegang saham dan menyewakan aset. Pinjaman mengharuskan MBJ dan TH untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit. Pinjaman juga membatasi hak MBJ dan TH, apabila tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit, antara lain untuk melakukan investasi atau penyertaan modal kecuali di bidang usaha sejenis, membagi keuntungan atau dividen tunai, melakukan merger dan/atau akuisisi kecuali di bidang usaha sejenis, memberikan pinjaman kepada pemegang saham di luar core business

dan memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasi, di luar piutang usaha.

The loan contains certain restrictions on MBJ and TH such as, among others, file bankruptcy, act as guarantor, obtain new loan, change the Articles of Association or management or shareholder, pay interest or principal to shareholders and leased assets. The loans require MBJ and TH to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements. The loans also restrict MBJ and TH, provided certain financial ratios as mentioned in the loan agreements was not met, among others, enter into investment unless in the same business, pay cash dividends, merger and/or acqusition unless in the same business, provide loan to shareholders beyond core business and provide loan to affiliated company, except trade receivables.

Sampai dengan 31 Desember 2013, MBJ dan TH telah menggunakan fasilitas pinjaman ini masing- masing sebesar Rp87.100.000 dan Rp95.050.000 (2012: Rp81.500.000 dan Rp40.000.000).

As of December 31, 2013, MBJ and TH have utilized the loan facility amounting to Rp87,100,000 and Rp95,050,000, (2012: Rp81,500,000 and Rp40,000,000), respectively.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

76

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai (“SJP”)

Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya Permai (“SJP”)

Pada bulan Agustus 2011, SS dan SJP, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

In August 2011, SS and SJP, subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

SS dan SJP mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction “IDC”) dari BNI masing-masing sejumlah Rp244.123.689 (terbagi dalam 3 tranche) dan Rp 425.833.257 (terbagi dalam 4 tranche), digunakan untuk investasi pembangunan kebun kelapa sawit Inti, masing-masing tranche mempunyai tenor sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

SS and SJP obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling to Rp 244,123,689 (divided into 3 tranches) and Rp 425,833,257 (divided into 4 tranches), respectively, for oil palm plantation expansion, the facility is repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10% sampai dengan 10,75% pada tahun 2013 (2012: 10%).

The above facilities bear interest ranging from 10% to 10.75% in 2013 (2012: 10%).

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan pengganti berupa Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan kantor dan pabrik kelapa sawit milik Gunung Tua Abadi, Entitas Anak (Catatan 11 dan 12). Pinjaman di atas juga dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan.

The facilities are collateralized by replacement warranty such as, landrights including plantation, office buildings and palm oil mill of Gunung Tua Abadi, a Subsidiary (Notes 11 and 12). The facilities are also collateralized by corporate guarantee from the Company.

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak SS dan SJP antara lain untuk mengadakan merger, memindahtangankan dan/atau menyewakan perusahaan, mengubah bentuk dan status hukum perusahaan, membayar utang subordinasi, memberikan pinjaman, melakukan investasi, membagikan laba atau membayar dividen, menerima pinjaman, mengambil finance lease, mengikatkan diri sebagai penjamin, membubarkan perusahaan dan merubah susunan direksi dan komisaris perusahaan. Pinjaman mengharuskan SS dan SJP untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loan contains certain restrictions on SS and SJP such as, among others, enter into merger,

Dalam dokumen SGRO Laporan Tahunan (Annual Report) 2013 (Halaman 158-167)