• Tidak ada hasil yang ditemukan

KISAH TELADAN

B. Uwais Al-Qarni

1. Biografi Singkat

Uwais al-Qarni adalah penduduk Yaman, daerah Qarn dari kabilah Murad. Hidup sebagai anak yatim, membuatnya sangat mencintai dan berbakti kepada ibunya. Uwais al-Qarni pernah mengidap penyakit kusta, lalu berdoa kepada Allah Swt. sehingga diberi kesembuhan, tetapi masih ada bekas sebesar dirham di kedua lengannya. Menurut keterangan, Nabi Muhammad Saw. pernah menyampaikan bahwa Uwais al-Qarni adalah pemimpin para tabi’in. Suatu ketika Nabi Muhammad Saw. berkata kepada Umar bin Khattab, “Jika kamu bisa meminta kepadanya untuk memohonkan ampun kepada Allah Swt. untukmu, maka lakukanlah!”

Ketika Umar bin Khattab menjadi Amirul Mukminin, dia bertanya kepada para jamaah haji dari Yaman di Baitullah pada musim haji, “Apakah di antara warga kalian ada yang bernama Uwais al-Qarni?” Mereka menjawab, “ada”. Umar kemudian bertanya lagi, “Bagaimana keadaannya ketika kalian meninggalkannya?” Mereka menjawab tanpa mengetahui derajat Uwais, “Kami meninggalkannya dalam keadaan miskin harta benda dan pakaiannya usang.”

104 Akidah Akhlak Kelas XI

Umar bin Khattab berkata kepada mereka, “Celakalah kalian. Sungguh, Rasulullah Saw.pernah bercerita tentangnya. Kalau dia bisa memohonkan ampun untuk kalian, lakukanlah!”

Dan setiap tahun Umar bin Khattab selalu menanti Uwais. Suatu ketika dia datang bersama jamaah haji dari Yaman, lalu Umar menemuinya. Dia hendak memastikannya terlebih dahulu, makanya dia bertanya, “Siapa namanya?” Orang itu menjawab, “namaku Uwais.” Umar melanjutkan pertanyaannya, “Di Yaman daerah mana?” Dia menjawab, “Dari Qarn.” Umar bertanya lagi, “dari kabilah mana?” Dia menjawab, “Dari kabilah Murad.” Umar bin Khattab bertanya lagi, “Bagaimana ayahnya?” “Ayahku telah meninggal dunia. Saya hidup bersama ibuku,” jawabnya. Umar melanjutkan, “Bagaimana keadaanmu bersama ibumu?” Uwais berkata, “Saya berharap dapat berbakti kepadanya.” Lalu Umar bertanya lagi, “Apakah engkau pernah sakit sebelumnya?” Uwais menjawab, benar, saya pernah terkena penyakit kusta, lalu saya berdoa kepada Allah Swt. dan saya diberi kesembuhan.” Umar bertanya lagi, “Apakah masih ada bekas dari penyakit tersebut?” Dia menjawab, “di lenganku masih ada bekas sebesar dirham.” Dia memperlihatkan lengannya kepada Umar. Ketika Umar bin Khattab melihat hal tersebut, maka dia langsung memeluknya seraya berkata, “Engkaulah orang yang diceritakan oleh Rasulullah Saw. mohonkanlah ampun kepada Allah Swt. untukku!”

Uwais berkata, “Masa saya memohonkan ampun untukmu wahai Amirul Mukminin?” Umar bin Khattab menjawab, “ya, benar.” Khalifah Umar meminta kepadanya sehingga Uwais memohonkan ampun untuknya. Selanjutnya Umar bertanya kepadanya mengenai tujuannya setelah musim haji. Dia menjawab, “Saya akan pergi ke kabilah Murad dari penduduk Yaman ke Irak.” Umar berkata, “Saya akan kirim surat ke walikota Irak mengenai kamu?” Uwais berkata, “Saya bersumpah kepada Anda wahai Amriul Mukminin agar engkau tidak melakukannya. Biarkanlah saya berjalan di tengah lalu lalang banyak orang tanpa dipedulikan orang.”

2. Teladan yang dapat diambil dari Uwais al-Qarni

Uwais al-Qarni sosok pribadi yang sangat sederhana. Hidupnya tidak bergelimang dengan harta. Ujian hidup yang dialami diterima dengan ikhlas dan tetap tidak meninggalkan usaha serta kerja keras untuk keluar dari ujian itu. Termasuk ketika diuji penyakit kusta oleh Allah Swt.

Uwais al-Qarni juga figur yang sangat hormat dan taat kepada ibunya. Sebagian hidupnya digunakan untuk merawat dan mendampingi ibu yang sangat disayangi. Walaupun ia mendapat perhatian sangat penguasa waktu itu yaitu Umar bin Khattab, tetapi Uwais al-Qarni tidak memanfaatkan fasilitas dan kesempatan

tersebut untuk bersenang-senang. Justru Uwais al-Qarni tidak mau diperlakukan istimewa, justru sebaliknya dia ingin diperlakukan sama dengan rakyat yang lain.

1. Keagungan Fatimah az-Zahrah sungguh luar bisa. Beliau adalah sosok perempuan yang cantik dan mendapatkan karunia kecerdasan yang mengesankan. Kepribadiannya yang penuh dengan kesabaran, taat kepada orang tua dan mandiri.

2. Sebagai seorang istri, Fatimah az-Zahrah sungguh menjadi teladan bagi kaum perempuan. Ketaatannya kepada suami tidak diragukannya.

3. Fatimah az-Zahrah juga figur perempuan terpelajar karena diasuh langsung oleh Nabi Muhammad Saw. sehingga kepribadiannya sangat agung, hingga suatu saat ‘Aisyah istri Rasulullah Saw. memujinya: “Saya tidak pernah berjumpa dengan sosok pribadi yang agung/mulia melebihi Fatimah, kecuali kepribadian ayahnya.”

4. Uwais al-Qarni adalah contoh perilaku anak yang sangat membanggakan dan patut diteladani. Hidup dalam kemiskinan tidak membuatnya menjadi orang yang mudah menyerah dengan keadaan. Beliau hidup sederhana dan selalu memuliakan ibunya yang sudah berusia lanjut dan sakit-sakitan.

1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut. 2. Guru menyampaikan tema diskusi.

3. Tema diskusi adalah:

a. Keteladanan Fatimah az-Zahrah dalam berbakti kepada suami b. Keteladanan Uwais al-Qarni dalam berbakti kepada Ibu. 4. Siswa menyampaikan presentasi di depan kelas

AYO PRESENTASI

RANGKUMAN

106 Akidah Akhlak Kelas XI

Setelah mempelajari sifat-sifat utama Fatimah az-Zahrah dan Uwais al-Qarni maka seharusnya kita bisa bersikap sebagai berikut:

1. Sabar, tekun dan jujur dengan kondisi kita dan senantiasa bersemangat dalam menjalani hidup.

2. Kerja keras dan mandiri, tidak menyerah kepada keadaan.

3. Selalu berupaya untuk memberikan kemanfaatan kepada orang lain. 4. Selalu berbakti kepada kedua orang tua.

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Bahtera rumah tangga yang dibangun Sayyidah Fatimah dengan Sayyidina Ali bin Abi Ṭalib merupakan salah satu contoh kehidupan rumah tangga yang menjadi idaman setiap muslim. Walaupun hidup dalam kebersahajaan, namun mereka merasa bahagia sehingga keluarganya langgeng. Mengapa demikian?

2. Sayyidah Fatimah adalah salah satu contoh figur anak yang dapat membahagiakan orang tua, sehingga sangat disayangi Nabi Muhammad Saw. Jelaskan hubungan emosi antara Sayyidah Fatimah dengan Nabi Muhammad Saw!

3. Hidup sebagian anak yatim, miskin, dan harus merawat orang tua/ibu, tidak menjadikan Uwais al-Qarni menjadi pemuda yang pemalas dan patah semangat. Justru keadaan yang demikian ini menjadikannya semakin rajin bekerja dan tetap menyayangi ibunya. Akhlaknya yang demikian ini menjadikannya sebagai salah satu orang yang mulia, sehingga do’anya didengar oleh Allah Swt. Bagaimana Uwais al-Qarni dapat memiliki akhlak yang mulia tersebut?

4. Saran apa yang dapat Saudara sampaikan kepada remaja yang tidak mandiri apabila dikaitkan dengan kisah Uwais al-Qarni?

5. Kritisilah perilaku orang yang tidak jujur apabila dikaitkan dengan kisah Uwais al-Qarni?

AYO MENDALAMI KARAKTER

B. Penilaian portofolio dan Penilaian Sikap 1. Penilaian portofolio

Apa yang anda lakukan apabila mengalami atau menyaksikan kejadian atau peristiwa seperti di bawa bawah ini?

No Peristiwa Cara menyikapinya

1 Suami yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga

2 Istri yang tidak patuh kepada suami 3 Anak yang tidak patuh kepada orang tua 4 Ada teman yang malas belajar

5 Bosan belajar

6 Main game yang melupakan kewajiban

2. Penilaian Sikap Petunjuk

Isilah tabel berikut dengan memberikan tanda √ pada kolom S (Selalu), K (Kadang-Kadang), dan TP (Tidak Pernah).

No Perilaku S K TP

1 Hidup sederhana

2 Berusaha menyelesaikan tugas dengan tepat waktu

3 Belajar giat dan tekun

4 Mengisi waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat

5 Mendahulukan urusan orang tua 6 Rajin beribadah

7 Menjaga kepercayaan teman 8 Menabung

108 Akidah Akhlak Kelas XI