MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT
VALIDASI DAN ANALISIS DARI DATA PENILAIAN Standar PMKP.4.
•
Petugas dengan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan cukup mengumpulkan dan menganalisis data secara sistema k.
Maksud dan Tujuan PMKP.4. •
Untuk membuat kesimpulan dan membuat keputusan, data harus dikumpulkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi yang berguna. Melakukan analisis data melibatkan orang yang paham tentang manajemen informasi, terampil dalam mengumpulkan data dan mahir menggunakan metoda sta s k. Hasil analisis data dilaporkan kepada mereka yang bertanggungjawab terhadap proses atau hasil dari yang diukur dan dapat ber ndak atas hasil tersebut. Mereka adalah klinikus atau manajer atau kombinasi keduanya. Jadi, analisis data memberikan umpan balik dari manajemen informasi secara terus menerus untuk membantu mereka membuat keputusan dalam perbaikan mutu klinis dan manajemen. Memahami tehnik sta s k adalah berguna untuk melakukan analisis data, terutama dalam hal membuat interpretasi dari penyimpangan dan lalu memutuskan dimana perbaikan
perlu dilakukan. Tabel, grafi k atau tabel Pareto adalah contoh alat sta s k yang berguna
untuk memahami kecederungan dan penyimpangan di pada pelayanan kesehatan. Elemen Penilaian PMKP.4.
•
1. Data dikumpulkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi
2. Orang yang mempunyai pengalaman klinis atau manajerial, pengetahuan dan keterampilan terlibat dalam proses
3. Metoda dan tehnik-tehnik sta s k digunakan dalam melakukan analisis dari proses, bila sesuai.
proses yang digunakan dalam memilih prosedur bedah untuk bibir sumbing dan dapat juga melakukan penilaian atas proses dalam pemasangan (alignment) prostesis pada bedah pinggul (hip surgery). Frekuensi pengumpulan data dikaitkan dengan berapa sering proses/ prosedur tertentu dijalankan. Data semua kasus atau sample dari kasus yang dibutuhkan untuk menunjang kesimpulan dan rekomendasi dikumpulkan dalam jumlah yang cukup. Indikator baru dipilih jika indikator yang sudah ada dak lagi bermanfaat untuk melakukan analisis terhadap proses, prosedur atau hasil (outcome).
Jadi, rumah sakit harus mempunyai rekam jejak (track of record) dari kon nuitas penilaian
di area-area yang di iden fi kasi; tetapi, penilaian yang sebenarnya bisa berubah.
Untuk melakukan penilaian terhadap proses, rumah sakit harus menetapkan bagaimana kegiatan penilaiannya, seberapa sering mengumpulkan data ini di-integrasikan kedalam proses pekerjaan sehari-hari. Penilaian juga bermanfaat untuk lebih memahami atau asesmen lebih intensif atas hal-hal yang berada di dalam area yang sedang diteli . Demikian juga, analisis terhadap data indikator (lihat juga PMKP 4 sampai PMKP 4.2) dapat menghasilkan strategi peningkatan pada area yang dinilai. Penilaian tersebut akan membantu pemahaman efek vitas strategi peningkatan.
Elemen Penilaian PMKP.3. •
1. Pimpinan rumah sakit menetapkan area sasaran untuk penilaian dan peningkatan. 2. Penilaian merupakan bagian dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien 3. Hasil penilaian disampaikan kepada pihak terkait dalam mekanisme pengawasan dan
secara berkala kepada pimpinan dan pemilik rumah sakit sesuai struktur rumah sakit yang berlaku.
Elemen Penilaian PMKP.3.1.
1. Pimpinan klinis menetapkan indikator kunci untuk se ap di area klinis yang disebut di 1) sampai 11) di Maksud dan Tujuan.
2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator klinis harus dipilih.
3. Pimpinan rumah sakit memperha kan muatan ”ilmu” (science) dan ‘buk ’ (evidence) untuk mendukung se ap indikator yang dipilih.
4. Penilaian mencakup struktur, proses dan hasil (outcome)
5. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk se ap indikator
6. Data penilaian klinis dikumpulkan dan digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap efek vitas dari peningkatan
Elemen Penilaian PMKP.3.2.
1. Pimpinan manajemen menetapkan indikator kunci untuk se ap area manajerial yang diuraikan di a) sampai i) dari Maksud dan Tujuan.
efek f mencakup semua bagian dalam rumah sakit, unit rawat inap, rawat jalan maupun unit khusus. Undang-undang dan peraturan yang berlaku dimasukkan ke dalam struktur organisasi dan operasional sistem manajemen obat di rumah sakit.
Untuk memas kan manajemen dan penggunaan obat yang efek f, rumah sakit memberlakukan suatu sistem review sekurang-kurangnya sekali setahun. Review tahunan mengumpulkan semua informasi dan pengalaman yang berhubungan dengan manajemen pengobatan. Informasi dan pengalaman termasuk, contoh sebagai berikut :
Seberapa baik sistem itu berjalan sehubungan dengan seleksi dan pengadaan obat
-
penyimpanan -
pemesanan/peresepan dan pencatatan
- (transcribe)
persiapan
- (preparing) dan penyaluran (dispensing) pemberian dan pemantauan
-
Monitoring sebagai hasil perubahan di dalam formularium (formulary), seper
penambahan obat
Monitoring kesalahan obat (medica on error) dan KNC (near misses)
Se ap edukasi perlu diiden fi kasi
Per mbangan untuk praktek berbasis buk yang baru
Tinjauan ulang (review) membuat rumah sakit memahami kebutuhan dan prioritas perbaikan sistem berkelanjutan dalam hal mutu dan keamanan penggunaan obat.
Elemen Penilaian MPO.1. •
Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain yang mengiden asi bagaimana 1.
penggunaan obat diorganisir dan dikelola di seluruh rumah sakit
Semua penataan pelayanan dan petugas yang mengelola proses obat dilibatkan dalam 2.
struktur organisasi
Kebijakan mengarahkan semua tahapan manajemen obat dan penggunaan obat dalam 3.
rumah sakit
Sekurang-kurangnya ada satu review atas sistem manajemen obat yang didokumentasikan 4.
selama 12 bulan terakhir
Pelayanan farmasi dan penggunaan obat sesuai dengan undang-undang dan peraturan 5.
yang berlaku
Sumber informasi obat yang tepat selalu tersedia bagi semua yang terlibat dalam 6.
penggunaan obat.
Standar MPO.1.1.
Seorang ahli farmasi berizin, teknisi atau profesional lain yang terla h mensupervisi pelayanan farmasi atau kefarmasian (pharmaceu cal).
Maksud dan Tujuan MPO.1.1.
Seorang petugas yang kompeten secara langsung mensupervisi ak vitas pelayanan farmasi
atau kefarmasian. Petugas ini mempunyai izin, ser fi kat dan terla h. Supervisi melipu
semua proses yang dijabarkan dalam MPO.2 sampai dengan MPO.5 dan par sipasi dalam MPO.7 sampai dengan MPO.7.1.
Elemen Penilaian MPO.1.1.
Seorang petugas yang mempunyai izin, ser fi kat dan terla h mensupervisi semua
1.
ak vitas (lihat juga GLD.5, EP 1)
Petugas tersebut memberikan supervisi terhadap proses yang diuraikan dalam MPO.2 2.
sampai dengan MPO.5. SELEKSI DAN PENGADAAN
Standar MPO.2. •
Obat dengan cara seleksi yang benar, digunakan untuk peresepan atau pemesanan, ada di stok atau siap tersedia.
Maksud dan Tujuan MPO.2. •
Se ap rumah sakit harus menetapkan obat mana yang harus tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh prak si pelayanan kesehatan. Keputusan ini didasarkan pada misi rumah sakit sakit, kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan yang disiapkan. Rumah sakit mengembangkan suatu da ar (formularium) dari semua obat yang ada di stok atau sudah tersedia, dari sumber luar. Dalam beberapa kasus, undang-undang atau peraturan bisa menentukan obat dalam da ar atau sumber obat tersebut. Pemilihan obat adalah suatu proses kerja sama /kolabora f yang memper mbangkan baik kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya. Kadang-kadang terjadi kehabisan obat karena terlambatnya pengiriman, kurangnya stok nasional atau sebab lain yang dak dian sipasi dalam pengendalian inventaris yang normal. Ada suatu proses untuk mengingatkan para pembuat resep tentang kekurangan obat tersebut dan saran subs tusinya.
Elemen Penilaian MPO.2. •
Ada da ar obat yang dalam stok obat rumah sakit atau siap tersedia dari sumber luar. 1.
Suatu proses kolabora f digunakan untuk mengembangkan da ar tersebut (kecuali 2.
ditetapkan oleh peraturan atau otoritas di luar rumah sakit)
Ada proses yang disusun untuk menghadapi bilamana obat dak tersedia, berikut 3.
pemberitahuan kepada pembuat resep serta saran subs tusinya.
penggunaan anestesi dan sedasi; 7.
penggunaan darah dan produk darah; 8.
ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien; 9.
pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan; 10.
riset klinis; 11.
Paling sedikit lima penilaian terhadap upaya klinis harus dipilih dari indikator yang ditetapkan.
Indikator yang dipilih terkait dengan upaya manajemen melipu :
pengadaan ru n peralatan kesehatan dan obat pen ng untuk memenuhi kebutuhan a.
pasien;
pelaporan ak vitas yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan; b.
manajemen risiko; c.
manejemen penggunaan sumber daya; d.
harapan dan kepuasan pasien dan keluarga; e.
harapan dan kepuasan staf; f.
demografi pasien dan diagnosis klinis;
g.
manajemen keuangan; h.
pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi i.
keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf.
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab membuat pilihan fi nal kegiatan penilaian yang
ditargetkan. Untuk masing-masing area ini pimpinan menetapkan : proses, prosedur dan hasil
- (outcome) yang akan dinilai;
ketersediaan “ilmu pengetahuan”
- (science) dan “buk ” (evidence) untuk mendukung
penilaian;
bagaimana penilaian dilakukan; -
bagaimana penilaian diserasikan dengan rencana menyeluruh dari penilaian mutu dan -
keselamatan pasien; frekuensi dari penilaian. -
Langkah paling pen ng adalah melakukan iden fi kasi dari prosedur, proses dan hasil dari
hal-hal yang akan dinilai. Penilaian harus terfokus pada, misalnya risiko yang ada di proses, prosedur yang sering menimbulkan banyak masalah atau dilakukan dengan volume nggi, dan hasil yang dapat dengan jelas dikenali dan yang dalam kendali rumah sakit. Sebagai contoh, rumah sakit dapat memilih untuk menilai prosedur bedah tertentu (contohnya,
perbaikan bibir sumbing) atau suatu kelompok (a class) ndakan bedah tertentu (contoh,
PEMILIHAN INDIKATOR DAN PENGUMPULAN DATA