• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4. Pengumpulan Data dan Instrumennya

3.4.4. Validitas dan reliabilitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,

2006:168-169). Masidjo (1995:243) menyatakan bahwa validitas memiliki 3 jenis

yaitu:

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau di teskan.

b. Validitas Konstruksi atau Konsep(Concept or Construct Validity)

Validitas Konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut.

c. Validitas Kriteria(Criterion-Related Validity)

Validitas Kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat ukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bhan pembanding.

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu validitas isi

dan validitas konstruk yang di tempuh dengan expert judgmen dengan bertanya

pada ahli sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Validitas yang

ditempuh melalui expert judgment untuk memvalidasi perangkat pembelajaran,

sedanghkan validitas secara empiris untuk mengukur instrument soal tes/evaluasi

a. Uji validitas Instrumen Minat Belajar

Validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur minat

belajar yaitu berisi kisi-kisi pengamatan minat belajar beserta lembar

pengamatannya dan kisi-kisi kuisioner minat belajar beserta

kuisionernya. Validasi instrumen minat belajar tersebut dilakukan

dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli (expert judgment)

yaitu dosen. Hal tersebut bertujuan agar instrumen yang dibuat peneliti

benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Penyusunan kisi-kisi

pengamatan minat belajar yang dibuat oleh Lestari (2013) berdasarkan

pada 4 indikator minat yang kemudian dijabarkan kedalam 5 deskriptor

sehingga menjadi 20 item. Jika saat pengamatan descriptor itu nampak

diberi skor 1 namun jika tak Nampak diberi skor 0. Jadi skor

keseluruhan descriptor adalah 20.

b. Uji validitas Prestasi Belajar

Validasi instrumen soal ditempuh secara empiris dengan cara yang

diujikan di lapangan. Dalam penelitian ini instrumen soal diujikan

pada 24 siswa kelas IV SDN Adisucipto 1. Setelah diujikan ke

lapangan, peneliti melakukan perhitungan yang disebut r hitung dari

masing-masing item soal menggunakan tipe korelasi Product Moment

dari Pearson dengan rumus sebagai berikut :

ݎ௫௬ୀ ே∑௫௬ି(∑௫) (∑௬) ටቄே∑௫మష(∑ೣ)ቅ{ே∑௬మି(∑௬)మ}

ݎ௫௬ koefisien faliditas

∑x ∶jumlah skor dalam sebaran x

∑y ∶jumlah skor dalam sebaran y

∑xy∶jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan

2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subyek

Kriteria butir instrument yang valid adalah jika rxyr

tabel dan butir

instrument yang dikatakan tidak valid rxy

<r tabel

Setelah mendapatkan r hitung , kemudian membandingkan r hitung dengan

r table. Dimana r table untuk jumlah responden 20 siswa dengan taraf signifikasi

5% adalah 0,444. Item soal dikatakan valid apabila r hitung≥ r tabel, sebaliknya item soal dikatakan tidak valid apabila r hitung ≤ r tabel. Adapun hasil dari perhitungan validitas soal tes/evaluasi adalah sebagai berikut.

Tabel 13. Perhitungan validitas soal siklus I no item

R

hitung r tabel Keputusan 1 0,481 0,444 Valid 2 0,539 0,444 Valid 3 0.151 0,444 Tidak valid 4 0.151 0,444 Tidak valid 5 0.449 0,444 Valid 6 0,124 0,444 tidak valid 7 -0.03 0,444 tidak valid

8 0.404 0,444 Valid 9 0.705 0,444 Valid 10 0.448 0,444 Valid 11 0.01 0,444 tidak valid 12 0,417 0,444 tidak valid 13 0,463 0,444 tidak valid 14 0,502 0,444 Valid 15 0,393 0,444 tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan validitas tersebut akan digunakan sebagai

soal evaluasi siklus I, Dari 15 soal tersebut terdapat 7 soal yang valid yaitu nomor

1,2,5,8,9,10, dan 14. Soal yang tidak valid kemudian direvisi dan digunakan

setelah dikonsultasikan dengan ahli(expert judgment).

Tabel 14. PerhitunganValiditas soal siklus II no item r hitung r tabel Keputusan

1 0,059 0,444 Tidak Valid 2 0,616 0,444 Valid 3 0,294 0,444 Tidak valid 4 0,152 0,444 Tidak valid 5 0.492 0,444 Valid 6 0,540 0,444 Valid 7 0 0,444 tidak valid 8 0,625 0,444 Valid 9 0,421 0,444 Tidak Valid 10 0,622 0,444 Valid 11 0,272 0,444 tidak valid 12 0,178 0,444 tidak valid 13 0,569 0,444 Valid 14 0,679 0,444 Valid 15 0,496 0,444 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan validitas tersebut akan digunakan sebagai

soal evaluasi siklus I, dari 15 soal tersebut terdapat 7 soal yang valid yaitu nomor

pembimbing untuk merevisi soal-soal yang tidak valid lainnya dengan penomoran

soal tanpa diubah.

3.4.4.2.Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti antara lain: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Bahan ajar, dan soal evaluasi. Kriteria validasi perangkat pembelajaran dihitung menggunakan Pedoman Acuan Pembelajaran I (PAP I). Peneliti memilih PAP I karena passing score lebih tinggi dibandingkan PAP II. PAP II persentil minimal 56, sedangkan PAP I persentil minimal 65. Berikut ini akan disajikan kriteria validasi perangkat pembelajaran:

Table 15.Kriteria Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran

Batas bawah skor

setiap kriteria Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria 90% x 5 4,50-5 A Sangat baik

80% x 5 4-4,49 B Baik

65% x 5 3,25-3,99 C Cukup 55% x 5 2,75-3,24 D Kurang baik Dibawah 55% 0-2,74 E Sangat Kurang

Baik Sumber : Masidjo (1995:153)

Dalam penelitian ini, Perangkat pembelajaran tersebut di validasi oleh Guru Kelas IV SD N Adisucipto I, Guru kelas IV SD N Pasuruhan I Magelang, dan Guru IPS SMA 1 Girimulyo. Adapun hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 16. Perhitungan Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

No. Perangkat Pembelajaran Expert Judgment (Ahli) Hail Penilaian Rata-rata 1. Silabus Guru Kelas IV SD N Adisucipto I 4,33 Guru kelas IV SD N Pasuruhan I Magelang 4,55

Guru IPS SMA 1 Girimulyo

4,44

Rata-rata 4,44

Pembelajaran (RPP) Adisucipto I

Guru kelas IV SD N Pasuruhan I Magelang

4,47

Guru IPS SMA 1 Girimulyo 4,38 Rata-rata 4,45 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Guru Kelas IV SD N Adisucipto I 4,62 Guru kelas IV SD N Pasuruhan I Magelang 4,75

Guru IPS SMA 1 Girimulyo 4,37 Rata-rata 4,58 4. Bahan Ajar Guru Kelas IV SD N Adisucipto I 4,80 Guru kelas IV SD N Pasuruhan I Magelang 4,60

Guru IPS SMA 1 Girimulyo 4,40 Rata-rata 4,60 5. Evaluasi Guru Kelas IV SD N Adisucipto I 4,52 Guru kelas IV SD N Pasuruhan I Magelang 4,37

Guru IPS SMA 1 Girimulyo

4,40

Rata-rata 4,43

Hasil penghitungan rata-rata validasi perangkat pembelajaran (silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan

ajar, dan evaluasi) diatas , diperoleh rata-rata silabus adalah 4,44 dengan kriteria

sangat baik, Rata-rata Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah 4,45,

Dengan kriteria sangat baik, Rata-rata Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah 4,58

dengan kriteria sangat baik, Rata-rata bahan ajar adalah 4,60 dengan kriteria

sangat baik, Dan hasil rata-rata evaluasi adalah 4,43 dengan kriteria sangat baik.

Hasil Perhitungan diatas, diperoleh rata-rata keseluruhan perangkat

sangat baik, maka perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.

Secara lebih jelas instrumen validasi desain pembelajaran dapat dilihat di

lampiran.

3.4.4.3. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu

menunjukan konsistensi hasil pengukuran dalam bentuk ketetapan dan ketelitian

suatu hasil. Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan secara empiris oleh peneliti

setelah soal diujikan di lapangan. Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan

dalam suatu koefisien reliabilitas. Menurut Masidjo (1995:243) koefisien

reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan dari negatif sampai 1,00.

Koefisien tersebut ialah sebagai berikut:

Tabel 17. Koefisien reliabilitas Interval koefisien Kriteria

± 0,91 - ± 1 00 Sangat tinggi ±0,7 - ± 0,90 Tinggi ± 0,41 - ± 0,70 Cukup ± 0,21 - ± 0,40 Rendah 0 - ± 0,20 Sangat rendah Sumber : Masijdo (1995:219) Rumus Reliabilitas ݎ ௜ୀ(ೖషభ )ቊଵିೞ೟మ ೞ೟మ Keterangan :

k : mean kuadrat antara subjek

∑ݏ ∶݉݁ܽ݊ ݇ݑܽ݀ݎܽݐ ݇݁ݏ݈ܽܽℎܽ݊ ݏ ∶ݒܽݎ݅ܽ݊ݏ ݐ݋ݐ݈ܽ