• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validitas Data

Dalam dokumen PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK (Halaman 32-0)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Validitas Data

Teknik yang digunakan untuk menjaga validitas data dalam penelitian yaitu teknik triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong (2000: 178), teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding data. Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi metode.

Triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menguji kemantapan informasinya (H.B. Sutopo, 2002: 80- 81). Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi selama proses pembelajaran berlangsung dan angket dengan sumber data adalah siswa untuk menggali data mengenai aktivitas dan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Biologi. Skema triangulasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Skema Triangulasi Metode (Sumber: HB. Sutopo, 2002: 81) F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan sejak awal sampai berakhirnya kegiatan pengumpulan data. Data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis ini mengacu pada model interaktif Miles dan Huberman (1992: 16-19) yang dilakukan dalam 3 komponen yaitu:

1. Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui seleksi yang ketat, ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas.

2. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi pada masing-masing siklus.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan bermakna.

Angket

Siswa Observasi

Data

Wawancara

18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berikut skema model interaktif dalam analisis data:

Gambar 3. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1992: 20)

G. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Mc. Taggart dalam Sukardi (2001: 214- 215) yang berupa model spiral yaitu dalam satu siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan/ tindakan, observasi, refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan suatu dasar untuk pemecahan masalah. Adapaun langkah-langkah nyata dalam penelitian adalah :

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick. Instrumen penelitian tersebut terdiri dari silabus, RPP, lembar observasi, angket dan pedoman wawancara.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick, tahapannya sebagai berikut:

1) Pertemuan I

a) Guru membagi siswa dalam kelompok, tiap kelompok terdiri 5-6 siswa.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Reduksi Data

19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Guru menentukan ketua kelompok, penulis, dan pelapor hasil kelompok.

c) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Guru hanya memberikan bantuan dan bimbingan kepada setiap kelompok secara bergiliran agar kegiatan belajar lebih terarah dan lebih produktif.

d) Siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompoknya disertai tanya-jawab.

2) Pertemuan II

a) Siswa melanjutkan presentasi hasil diskusi kelompoknya disertai tanya-jawab

b) Guru mengambil tongkat dan diberikan kepada siswa. Siswa yang memegang tongkat, diberi pertanyaan dan wajib menjawabnya.

Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa menjawab pertanyaan dari guru.

c) Guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan.

d) Guru memberikan angket dan diisi oleh siswa.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick yang ditekankan pada aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa. Observasi dilakukan dengan mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi.

d. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan upaya mengkaji apa yang telah terjadi, apa yang telah dihasilkan, dan apa yang belum dituntaskan dalam tindakan. Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendiskusikan hasil pengamatan dengan guru setelah proses pembelajaran selesai dan membuat kesimpulan hasil pengamatan.

Selain itu, peneliti juga berdiskusi untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan agar tidak terjadi kesalahan berulang pada siklus kedua.

20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan rencana perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Rencana perbaikan dari siklus I ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik, meliputi upaya meningkatkan aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa saat pembelajaran dan diskusi, pendekatan dan perhatian yang menyeluruh terhadap semua kelompok sehingga diskusi dapat berjalan dengan lancar, optimal dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, upaya perbaikan metode agar guru lebih terampil menggunakannya serta memberikan penekanan pada materi Plantae yang kurang dipahami siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

Penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick sebagai berikut:

1) Pertemuan I

a) Guru membagi siswa dalam kelompok, tiap kelompok terdiri 5-6 siswa. Pembagian kelompok pada siklus II sama dengan siklus I.

b) Guru menentukan ketua kelompok, penulis dan pelapor hasil diskusi kelompok.

c) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi berdasarkan petunjuk guru.

Guru hanya memberikan bantuan dan bimbingan kepada setiap kelompok secara bergiliran agar kegiatan belajar lebih terarah dan lebih produktif.

d) Siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok disertai tanya jawab.

2) Pertemuan II

a) Siswa melanjutkan presentasi hasil diskusi kelompok disertai tanya-jawab.

b) Guru mengambil tongkat dan diberikan kepada siswa. Siswa yang memegang tongkat diberi pertanyaan dan wajib menjawabnya.

Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa menjawab pertanyaan dari guru.

21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Guru melibatkan siswa dalam menarik kesimpulan, sekaligus merangkum jawaban masalah yang telah dibahas oleh semua kelompok.

d) Guru menyebar angket dan diisi oleh siswa.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick yang ditekankan pada aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa. Peneliti mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi.

d. Tahap Refleksi

Seperti pada tahap refleksi siklus I, refleksi pada siklus II ini juga dilakukan dengan berdiskusi antara guru biologi dengan peneliti. Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan apakah sudah mencapai tujuan atau belum dan untuk menentukan keputusan dalam melakukan siklus lanjutan atau berhenti karena masalahnya yang telah terpecahkan.

4. Tahap Tindak Lanjut

Kegiatan penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru biologi yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran agar proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Secara rinci masing-masing tahapan dalam pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.

22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart dalam Sukardi (2001: 214)

Revi

Act & Observe Act & Observe Act & Observe

Perencanaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Prasiklus

Hasil observasi pra siklus memperlihatkan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah sehingga semua proses pembelajaran terpusat pada guru. Guru memberikan informasi dan mengharapkan siswa untuk menghafal dan mengingatnya. Siswa seolah-olah dianggap sebagai botol kosong pasif yang siap diisi ilmu pengetahuan oleh guru. Siswa menerima pengetahuan dari guru secara pasif. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang berlangsung di kelas belum ada forum diskusi, sehingga tidak memberi ruang gerak siswa untuk berdiskusi dan saling bertukar pendapat dengan teman sebaya. Siswa juga tidak dibiasakan untuk mengeluarkan pendapat atau ide-ide dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang terpusat pada guru dengan metode ceramah menyebabkan aktivitas belajar siswa rendah khususnya aktivitas oral. Aktivitas oral siswa yang rendah tersebut dapat dilihat dari kurangnya pertanyaan yang dilontarkan siswa baik kepada guru maupun kepada teman sebaya terkait dengan materi pembelajaran. Siswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri di luar konteks materi pembelajaran Biologi, seperti berbicara dengan teman, mengantuk dan melamun saat guru memberikan penjelasan dengan metode ceramah.

Pembelajaran dengan metode ceramah menjadikan guru berperan sebagai sumber informasi utama dan siswa sangat bergantung kepada guru dalam memperoleh informasi. Hal ini menyebabkan kemandirian belajar siswa rendah.

Identifikasi lebih lanjut menunjukkan guru menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran. Guru lebih berorientasi untuk menyelesaikan materi pelajaran tepat pada waktunya dan tidak melaksanakan variasi pembelajaran yang seharusnya dapat dilakukan untuk mengaktifkan siswa. Penerapan metode pembelajaran yang tidak bervariasi tersebut mengakibatkan siswa bosan, jenuh dan kurang tertarik dengan pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas sehingga aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa rendah.

24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil observasi kondisi awal di kelas X-J sebelum adanya penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick menunjukkan peran serta siswa dalam pembelajaran masih kurang, tingkat aktivitas oral siswa yang masih rendah ditandai dengan kurangnya pertanyaan yang dilontarkan siswa baik kepada guru maupun kepada teman sebaya terkait dengan materi pembelajaran. Rendahnya tingkat aktivitas oral siswa disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Oral Siswa Prasiklus Indikator Aktivitas Oral Persentase (%)

Bertanya kepada guru 9, 76

Bertanya kepada teman 0, 00

Mengemukakan pendapat 0, 00

Berdiskusi dengan teman 0, 00

Rata-rata 2, 44

Tingkat kemandirian belajar siswa yang masih rendah, ditandai dengan interaksi siswa dengan sumber belajar masih kurang dan siswa sangat bergantung kepada guru dalam memperoleh informasi. Rendahnya kemandirian belajar siswa disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus

Indikator Kemandirian Belajar Persentase (%) Mampu mengelola strategi belajar dengan berdiskusi 0,00

Mampu mengatur waktu belajar 36,35

Mampu mengatasi kesulitan memahami bahan ajar

dengan berdiskusi 0,00

Mampu mengatasi kesulitan memahami bahan ajar

dengan memanfaatkan sumber belajar 63,41

Memiliki bahan ajar 60,98

Interaksi peserta didik dengan bahan ajar 63,41

Rata-rata 37,40

Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka dilakukan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran. Tindakan tersebut berupa penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam beberapa siklus, dengan melakukan evaluasi tiap akhir siklus untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa.

25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan I

Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari:

1) Silabus mata pelajaran Biologi untuk materi pokok Plantae yang disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2) Rencana Pembelajaran (RP) untuk materi pokok Plantae sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan diskusi kelompok disertai Talking Stick.

3) Instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi aktivitas oral dan belajar siswa, angket aktivitas oral siswa dan angket kemandirian belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada siklus I, penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick diterapkan untuk pokok bahasan Plantae. Tahap pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan 2 x 45 menit dengan materi Karakteristik dan Klasifikasi Plantae.

Pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi dan motivasi oleh guru untuk mengantarkan siswa pada materi pembelajaran. Siswa dibagi menjadi delapan kelompok yang terdiri dari tujuh kelompok beranggotakan lima siswa dan satu kelompok beranggota enam siswa. Siswa berdiskusi sesuai dengan lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru. Pada lembar kerja telah diberikan pertanyaan-pertanyaan berupa permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa melalui diskusi kelompok. Setiap siswa harus mendiskusikan jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan dalam lembar kerja.

Penerapan diskusi kelompok ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat, berinteraksi dan berdiskusi dengan siswa lain dalam kelompoknya, memanfaatkan sumber belajar yang dimiliki serta mengatasi kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Selama kegiatan diskusi guru berkeliling kelas untuk memantau keadaan tiap-tiap kelompok dan membimbing siswa dalam berdiskusi.

Langkah selanjutnya adalah penyampaian hasil diskusi, dalam hal ini guru menunjuk satu siswa dari setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi 26

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok di depan kelas disertai dengan kegiatan jawab. Kegiatan tanya-jawab ini membuat siswa aktif dalam bertanya maupun mentanya-jawab pertanyaan yang diberikan dari siswa dalam kelompok lain sehingga terjadi tukar informasi.

Tahap selanjutnya adalah Talking Stick. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa. Siswa yang memegang tongkat, diberi pertanyaan dan harus menjawab pertanyaan dari guru. Pertanyaan diberikan kepada siswa secara bergiliran. Apabila siswa tidak mampu menjawab pertanyaan, siswa lain dalam kelompoknya dapat memberikan bantuan.

Penerapan Talking Stick ini membuat siswa mampu menyampaikan pendapat terhadap pertanyaan yang diberikan dan memperoleh informasi tentang materi pelajaran tanpa bergantung kepada guru. Kegiatan tanya-jawab pada metode Talking Stick juga dapat meluruskan kesalahan pemahaman secara langsung sehingga siswa tidak akan mengulang kesalahan jika ada pertanyaan yang sama. Pada akhir proses pembelajaran guru bersama siswa membuat rangkuman dan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.

c. Observasi Siklus I

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick dalam proses pembelajaran Biologi di kelas X-J.

Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah disusun pada tahap perencanaan tindakan Siklus I, yaitu lembar observasi dan angket. Lembar observasi digunakan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas sedangkan angket diberikan kepada siswa di akhir siklus I.

Hasil observasi terhadap aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Biologi memperlihatkan bahwa aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa pada siklus I sudah mengalami peningkatan untuk setiap indikator apabila dibandingkan hasil observasi terhadap aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa sebelum diberi tindakan penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick. Hasil observasi siklus I terhadap aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4.

27

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Oral Siswa Siklus I Indikator Aktivitas Oral Persentase (%)

Bertanya kepada guru 70,73

Bertanya kepada teman 63,41

Mengemukakan pendapat 68,29

Berdiskusi dengan teman 70,73

Rata-rata 68,29

Tabel 4. Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus I

Indikator Kemandirian Belajar Persentase (%) Mampu mengelola strategi belajar dengan berdiskusi 70,73

Mampu mengatur waktu belajar 75,61

Mampu mengatasi kesulitan memahami bahan ajar

dengan berdiskusi 65,85

Mampu mengatasi kesulitan memahami bahan ajar

dengan memanfaatkan sumber belajar 70,73

Memiliki bahan ajar 75,61

Interaksi peserta didik dengan bahan ajar 75,61

Rata-rata 72,36

Hasil angket aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa Siklus I disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6.

Tabel 5. Hasil Angket Aktivitas Oral Siswa Siklus I Indikator Aktivitas Oral Persentase (%)

Bertanya kepada guru 67,38

Bertanya kepada teman 71,95

Mengemukakan pendapat 71,49

Berdiskusi dengan teman 63,72

Rata-rata 68,64

Tabel 6. Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa Siklus I

Indikator Kemandirian Belajar Persentase (%) Mampu mengelola strategi belajar dengan berdiskusi 73,72

Mampu mengatur waktu belajar 74,09

Mampu mengatasi kesulitan memahami bahan ajar

dengan berdiskusi 69,21

Mampu mengatasi kesulitan memahami bahan ajar

dengan memanfaatkan sumber belajar 72,10

Memiliki bahan ajar 75,91

Interaksi peserta didik dengan bahan ajar 76,93

Rata-rata 73,59

28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Wawancara dilakukan secara informal untuk menganalisis pelaksanaan proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran, siswa dituntut untuk memecahkan permasalahan dalam kelompok, mengemukakan hasil diskusi kelompok di depan kelas, menjawab pertanyaan dari guru, mendengarkan jawaban/ penjelasan teman saat siswa lain menjawab pertanyaan dari guru, mengemukakan hal-hal yang belum dimengerti kepada guru maupun teman sebaya dan memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang berlangsung.

Hasil wawancara siswa menunjukkan sebagian besar siswa termotivasi dalam belajar melalui penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick. Siswa mulai berinteraksi dengan siswa lain dan sumber belajar, siswa mengemukakan hal-hal yang belum dimengerti secara langsung dengan bertanya kepada guru meskipun masih ada yang malu karena takut ditertawakan siswa lain. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya dan menjawab pertanyaan dari guru walaupun masih terlihat grogi, masih ada siswa yang pasif dan tidak memberikan saran saat kelompoknya mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

d. Refleksi Siklus I

Penerapan diskusi kelompok disertai Talking Stick pada Siklus I difokuskan pada aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi siklus I menunjukkan rata-rata persentase indikator aktivitas oral siswa sebesar 68,64% disajikan pada Tabel 5. Setiap indikator aktivitas oral siswa pada Siklus I mengalami peningkatan dibandingkan hasil observasi prasiklus.

Peningkatan indikator aktivitas oral pada siklus I bila dibandingkan dengan prasiklus disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Oral Siswa Setiap Siklus

0

Diagram Hasil Observasi Aktivitas Oral Siswa Setiap Siklus

Indikator

29

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil observasi siklus I menunjukkan rata-rata persentase indikator aktivitas oral siswa sebesar 72,36% disajikan pada Tabel 6. Setiap indikator aktivitas oral siswa pada Siklus I mengalami peningkatan dibandingkan hasil observasi prasiklus. Peningkatan indikator aktivitas oral pada siklus I bila dibandingkan dengan prasiklus disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Diagram Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Setiap Siklus Tindakan yang dilakukan pada siklus I cukup membawa perubahan positif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya persentase masing-masing indikator pada aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa. Meskipun demikian, pelaksanaan tindakan siklus I masih menunjukkan adanya beberapa kekurangan. Berikut beberapa hal yang ditemukan pada siklus I:

1) Siswa masih terlihat saling mengandalkan satu sama lain dalam memecahkan masalah, sehingga masih terlihat adanya ketergantungan pada siswa tertentu.

2) Siswa masih merasa takut untuk bertanya walaupun dengan teman sebaya.

Siswa yang bertanya cenderung hanya itu-itu saja.

3) Sebagian siswa merasa malu dan takut untuk bertanya sehingga hanya diam saja sambil mencatat hasil diskusi dan memperhatikan temannya yang melontarkan pertanyaan.

4) Sebagian siswa belum mampu untuk menjawab dengan tepat pertanyaan dari guru dan belum mampu memberikan solusi/ saran ketika kelompok lain mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

0

65.85 70.73 75.61 75.61 Pra Siklus Siklus I

Diagram Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Setiap Siklus

Indikator

30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan gambaran kekurangan pada siklus I tersebut, selanjutnya terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian guna tahap perencanaan pada siklus II. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut:

a) Guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang memberi kondisi siswa untuk lebih bisa bekerja sama satu sama lain dengan tidak mengandalkan pada salah satu siswa.

b) Guru harus lebih meningkatkan peran serta siswa dalam pembelajaran, berusaha membuat siswa untuk mampu menyampaikan pendapat maupun mampu mengusulkan pemecahan dalam diskusi. Misalnya dengan memberikan nilai tambahan kepada siswa yang mengemukakan pendapat maupun melontarkan pertanyaan kepada kelompok lain.

c) Guru perlu memberikan motivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan, jangan malu untuk ditertawakan siswa lain dan jangan takut untuk salah karena ini adalah proses pembelajaran.

d) Guru perlu meningkatkan ketrampilan bertanya sehingga mempermudah siswa dalam menemukan prinsip atau fakta yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

3. Siklus II a. Perencanaan Tindakan II

Perencanaan tindakan siklus II merupakan hasil perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus I yang mengacu pada refleksi siklus I. Pada siklus ini direncanakan agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebaya.

Hal-hal yang disiapkan antara lain adalah Silabus dan Rencana Pembelajaran (RP) untuk siklus II dengan materi Perkembangbiakan Plantae, lembar observasi, angket aktivitas oral dan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Biologi.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pembelajaran pada siklus II merupakan tindak lanjut hasil refleksi pembelajaran siklus I. Pelaksanaan siklus II sama dengan siklus I, dengan tujuan mengadakan perbaikan hal-hal yang dianggap kurang pada siklus I. Materi yang digunakan pada siklus II adalah Perkembangbiakan Plantae.

31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi dan motivasi oleh guru untuk mengantarkan siswa pada materi pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siklus II dilanjutkan dengan pembentukan kelompok.

Siswa terbagi menjadi 8 kelompok seperti pembagian kelompok pada siklus I.

Langkah selanjutnya adalah penerapan diskusi kelompok dimana siswa berdiskusi dengan kelompoknya sesuai dengan lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru. Berdasarkan refleksi siklus I, guru harus memberikan motivasi kepada siswa untuk berani mengemukakan pendapat, tidak malu bertanya dan tidak takut ditertawakan siswa lain jika salah dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain maupun pertanyaan yang diberikan guru. Guru juga akan memberikan nilai tambahan bagi siswa yang mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat.

Langkah selanjutnya adalah penerapan diskusi kelompok dimana siswa berdiskusi dengan kelompoknya sesuai dengan lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru. Berdasarkan refleksi siklus I, guru harus memberikan motivasi kepada siswa untuk berani mengemukakan pendapat, tidak malu bertanya dan tidak takut ditertawakan siswa lain jika salah dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain maupun pertanyaan yang diberikan guru. Guru juga akan memberikan nilai tambahan bagi siswa yang mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat.

Dalam dokumen PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK (Halaman 32-0)

Dokumen terkait