• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

5.4 Analisis Ekonomi

5.4.1 Valuasi Ekonomi Sumberdaya Teluk Un dan Teluk Vid Bangir

Kawasan pesisir dan laut yang termasuk kategori teluk seperti halnya Teluk Un dan Teluk Vid Bangir memerlukan sebuah rencana pengelolaan sehingga kajian komprehensif terhadap dinamika kegiatan ekonomi maupun dampak lingkungan menjadi sebuah kebutuhan. Hal ini karena Teluk Un dan Teluk Vid Bangir memiliki potensi sumberdaya alam yang dapat memberikan manfaat, baik manfaat langsung seperti perikanan dan wisata bahari maupun tidak langsung seperti peran ekosistem terumbu karang dan mangrove bagi lingkungan yang ada disekitarnya. Manfaat ini harus dinilai secara ekonomi agar input kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan laut dilakukan secara komprehensif dalam konteks manfaat dan biayanya.

Gambar 22 Peta alokasi ruang kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir untuk model pengelolaan minawisata bahari berbasis konservasi.

Masyarakat adat yang ada di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir tentu saja menginginkan adanya pembangunan ekonomi di wilayahnya, namun pada saat yang sama mereka juga memahami arti penting kelestarian sumberdaya pesisir dan laut yang ada diwilayah tersebut, dengan kata lain mereka ingin mengetahui manfaat dan biaya dari ekosistem yang ada yang nantinya dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk kesejahteraan mereka. Dalam konteks inilah maka valuasi ekonomi sumberdaya digunakan. Peran valuasi ekonomi terhadap ekosistem dan sumberdaya yang ada disuatu wilayah penting dalam perumusan kebijakan pembangunan termasuk dalam hal ini pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan. Hilangnya ekosistem atau sumberdaya yang ada merupakan masalah ekonomi karena akan menghilangkan kemampuan ekosistem tersebut untuk menyediakan barang dan jasa. Pilihan kebijakan pembangunan yang akan mempertahankan ekosistem tersebut seperti apa adanya atau akan dikonversi menjadi pemanfaatan lain merupakan persoalan pembangunan yang dapat dipecahkan dengan menggunakan pendekatan valuasi ekonomi, dalam hal ini kuantifikasi manfaat (benefit) dan kerugian (cost) harus dilakukan agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara bijaksana.

a. Ekosistem Hutan Mangrove

1) Nilai Guna Langsung (Direct Use Value)

Nilai guna langsung dari ekosistem hutan mangrove Teluk Un dan Teluk Vid Bangir yang dapat terukur nilainya adalah pemanfaatannya untuk dijadikan bahan bangunan rumah, kayu bakar, ikan, dan kepiting bakau. Metoda yang digunakan dalam penaksiran manfaat langsung adalah dengan menggunakan pendekatan manfaat dan biaya berdasarkan nilai pasar melalui proses benefit transfer. Pendekatan ini menghitung jenis dan jumlah produk langsung yang dapat dinikmati oleh masyarakat dikalikan dengan harga pasar yang berlaku dari setiap unit produk.

Tabel 32 menunjukan hasil benefit transfer dari beberapa lokasi penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai dasar perhitungan valuasi ekonomi ekosistem mangrove di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir, sedangkan Tabel 33 menunjukan nilai guna langsung ekosistem hutan mangrove berdasarkan hasil benefit transfer tersebut.

Tabel 32 Hasil benefit transfer harga pasar pemanfaatan langsung ekosistem mangrove dari beberapa lokasi penelitian sebelumnya.

MANFAAT LANGSUNG 1*) 2*) 3*) 4*) 5 RATA RATA *) PEMBULATAN Harga Pasar Harga Pasar Harga Pasar Harga Pasar Harga Pasar Rasio IHK Lokasi Studi 123,71 123,71 123,71 123,71 123,71 Rasio IHK Lokasi Asal 125,33 126,37 123,71 120,26 121,30 Potensi kayu (Rp/m3) 59.224 127.264 0 61.721 0 82.736 82.740 Ranting / kayu bakar (per ikat) 296 0 2.750 0 2.550 1.865 1.870 Ikan (per kg) 2.961 0 3.000 0 5.354 3.772 3.770 Kepiting bakau (per kg) 9.871 0 10.000 0 40.795 20.222 20.220

Sumber : 1*) Harga pasar di Buton - Sulawesi Tenggara (Fitrawati, 2001). 2*) Harga pasar di Bontang - Kalimantan Timur (Astuti, 2005). 3*) Harga pasar di Seram Bagian Barat - Maluku (Supriyadi, 2005). 4*) Harga pasar di Jepara - Jawa Tengah, Pariyono (2006). 5*)

No.

Harga Pasar di Malili - Sulawesi Selatan, Sribiyanti (2008).

Tabel 33 Nilai guna langsung ekosistem mangrove di Teluk Un dan Teluk Vid - Bangir (per hektar per tahun)

Jenis Pemanfaatan Harga Pasar ( Rp / Satuan ) Volume Produksi Nilai Ekonomi ( Rp ) 1. Kayu (bahan bangunan) 82.740 / m3 47 m3 3.888.780 2. Ranting (kayu bakar) 1.870 / ikat 1.780 ikat 3.328.600

3. Ikan 3.770 / kg 2.056 kg 7.751.120

4. Kepiting bakau 20.220 / kg 600 kg 12.132.000

J umlah 27.100.500

Sumber : Hasil olahan dari proses benefit transfer.

Dari tabel 33 diperoleh nilai guna langsung ekosistem hutan mangrove adalah Rp.27.100.500 per ha per tahun. Dengan luas hutan mangrove kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir sebanyak 153,58 ha maka nilai guna langsung ekosistem hutan mangrove kawasan tersebut adalah sebesar Rp.4.162.094.790 per tahun. 2) Nilai Guna Tidak Langsung (Indirect Use Value)

Salah satu fungsi dari hutan mangrove adalah sebagai pencegah abrasi pantai, sehubungan dengan sebagian besar masyarakat Pulau Dullah tinggal di pesisir pantai, maka pengukuran nilai guna tidak langsung diarahkan pada fungsi

diatas. Pendekatan manfaat hutan mangrove sebagai pencegah abrasi pantai dilakukan dengan pembangunan talud penahan pantai apabila ekosistem hutan mangrove tersebut rusak atau tidak ada. Menurut Sjafrie (2010) biaya pembangunan talud penahan pantai diperkirakan sekitar Rp.300.000 per m3. Selanjutnya dikatakan bahwa pada umumnya talud yang dibangun mempunyai tinggi penampang 1 meter dan lebar penampang 0,5 meter dengan bentuk memanjang mengikuti garis pantai. Dengan demikian bila panjang garis pantai di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir yang ditumbuhi hutan mangrove adalah 6.837,6 meter maka volume talud penahan pantai yang harus dibangun adalah 3.418,8 m3 (1m x 0,5 m x 6.837,6 m) sehingga biaya dan nilai guna tidak langsung dari hutan mangrove sebagai pencegah abrasi pantai dapat diperkirakan yaitu 3.418,8 m3

3) Nilai Pilihan (Option Value)

x Rp.300.000 atau sebesar Rp.1.025.640.000 per tahun dengan daya tahan selama 10 tahun, atau sebesar Rp.102.564.000 per tahun.

Untuk menentukan nilai pilihan dari ekosistem hutan mangrove digunakan nilai keanekaragaman hayati (biodiversity) seperti yang dikemukakan oleh Ruitenbeek (1992) dimana nilai biodiversity ekosistem hutan mangrove adalah USD 1.500 per km2

4) Nilai Keberadaan (Existence Value)

per tahun atau USD 15,00 per ha per tahun. Bila dikonversikan kedalam nilai Rupiah dimana USD 1,00 diasumsikan adalah Rp.10.000 maka nilainya menjadi Rp.150.000 per ha per tahun. Dengan luas hutan mangrove kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir sebanyak 153,58 ha maka nilai pilihan dari ekosistem hutan mangrove tersebut adalah sebesar Rp.23.037.000 per tahun.

Pendekatan untuk menghitung nilai keberadaan hutan mangrove adalah dengan menggunakan contingent value method (CVM) dimana nilai keberadaan ekosistem mangrove berdasarkan hasil benefit transfer dari beberapa lokasi penelitian sebelumnya adalah sebesar Rp.2.825.680 per ha per tahun (lihat Lampiran 7b). Dengan luas hutan mangrove kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir sebanyak 153,58 ha maka nilai keberadaan dari ekosistem hutan mangrove tersebut adalah sebesar Rp.433.967.930 per tahun.

5) Nilai Ekonomi Total (Total Economic Value)

Kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir dengan hutan mangrove sebanyak 153,58 ha memiliki manfaat yang cukup besar dan beragam mulai dari manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, dan manfaat keberadaan. Tabel 34 menunjukan nilai ekonomi total ekosistem hutan mangrove kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir yaitu sebesar Rp.4.721.663.740 per tahun.

Tabel 34 Nilai ekonomi total ekosistem mangrove kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir (per tahun)

No. Nilai Kegunaan Nilai per Hektar (Rp) Nilai Total (Rp)

1. Nilai guna langsung 27.100.500 4.162.094.790

2. Nilai guna tidak langsung 667.820 102.564.000

3. Nilai pilihan 150.000 23.037.000

4. Nilai keberadaan 2.825.680 433.967.930

Nilai Ekonomi Total 30.744.000 4.721.663.720

Tabel 34 menunjukan bahwa dari hasil perhitungan, nilai guna langsung memberikan nilai yang terbesar dalam pemanfaatannya sebagai bahan bangunan rumah, bahan kayu bakar, ikan, dan kepiting bakau. Nilai guna tidak langsung dari ekosistem hutan mangrove juga memberikan nilai yang cukup besar setelah nilai guna langsung yaitu sebagai pencegah abrasi pantai dan penyedia pakan. Sedangkan nilai keberadaan menunjukan bahwa masyarakat telah mampu memberikan penilaian terhadap keberadaan ekosistem hutan mangrove tersebut. b. Ekosistem Terumbu Karang

1) Nilai Guna Langsung (Direct Use Value)

Berdasarkan hasil identifikasi nilai guna langsung dari ekosistem terumbu karang di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir yang dapat terukur nilainya adalah pemanfaatannya untuk perikanan terumbu, lola, teripang, dan penelitian. Metoda yang digunakan dalam penaksiran manfaat langsung adalah dengan menggunakan pendekatan manfaat dan biaya berdasarkan nilai pasar melalui proses benefit transfer. Pendekatan ini menghitung jenis dan jumlah produk langsung yang dapat dinikmati oleh masyarakat dikalikan dengan harga pasar

yang berlaku dari setiap unit produk. Tabel 35 menunjukan hasil benefit transfer dari beberapa lokasi penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai dasar perhitungan valuasi ekonomi terumbu karang di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir, sedangkan Tabel 36 menunjukan nilai guna langsung ekosistem terumbu karang berdasarkan hasil benefit transfer tersebut.

Tabel 35 Hasil benefit transfer harga pasar pemanfaatan langsung ekosistem terumbu karang dari beberapa lokasi penelitian sebelumnya.

MANFAAT LANGSUNG 1*) 2*) 3*) 4 RATA RATA *) PEMBULATAN Harga Pasar Harga Pasar Harga Pasar Harga Pasar Rasio IHK Lokasi Studi 123,71 123,71 123,71 123,71 Rasio IHK Lokasi Asal 123,71 126,37 121,30 125,33 Perikanan terumbu (per kg) 5.000 7.342 63.742 44.418 30.126 30.130 Lola (per kg) 26.750 0 0 39.878 33.314 33.310 Teripang (per kg) 18.750 0 50.993 118.449 62.731 62.730

Sumber : 1*) Harga pasar di Pulau Nusalaut - Maluku (Wawo, 2000). 2*) Harga pasar di Bontang - Kalimantan Timur (Astuti, 2005).

3*) Harga pasar di Barrang Lompo - Sulawesi Selatan (Hamzah, 2005). 4*)

No.

Harga pasar di Wakatobi - Sulawesi Tenggara (Coremap II, 2008).

Tabel 36 Nilai guna langsung ekosistem terumbu karang di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir (per hektar per tahun)

Jenis Pemanfaatan Harga Pasar ( Rp / Satuan ) Volume Produksi Nilai Ekonomi ( Rp ) 1. Perikanan terumbu 30.130 / kg 144 kg 4.338.720 2. Lola 33.310 / kg 120 kg 3.997.200 3. Teripang 62.730 / kg 54 kg 3.387.420 J u m l a h 11.723.340

Sumber : Hasil olahan dari proses benefit transfer.

Dari tabel 36 diperoleh nilai guna langsung ekosistem terumbu karang untuk perikanan terumbu, lola, dan teripang adalah Rp.11.723.340 per ha per tahun.

Dengan luas terumbu karang Teluk Un dan Teluk Vid Bangir sebanyak 62,78 ha maka nilai guna langsung ekosistem terumbu karang tersebut adalah sebesar Rp.735.991.285 per tahun.

Disamping ketiga manfaat langsung diatas, kawasan perairan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir juga merupakan tempat yang menarik untuk dijadikan lokasi penelitian karena selain merupakan habitat berbagai biota laut dan daerah penangkapan ikan, Teluk Un dan Vid Bangir juga merupakan daerah sumber (source) terutama yang berkaitan dengan distribusi bibit kehidupan (propagule ‘misalnya larva’) yang mengendalikan keberlangsungan kehidupan di perairan sekitarnya sehingga sangat menarik untuk dijadikan objek penelitian. Nilai guna langsung untuk penelitian dari ekosistem terumbu karang di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir didekati dengan biaya yang dikeluarkan oleh 1 orang peneliti selama melakukan penelitian dilokasi tersebut. Dalam 1 tahun diperkirakan ada sekitar 4 orang peneliti yang melakukan penelitian. Berdasarkan hasil benefit transfer dari beberapa lokasi penelitian sebelumnya terlihat bahwa besar biaya penelitian adalah Rp.40.855.650 per orang sehingga nilai guna langsung untuk penelitian dari ekosistem terumbu karang di perairan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir adalah Rp.163.422.600 per tahun. Dengan demikian jika nilai guna langsung ekosistem terumbu karang untuk perikanan terumbu, lola, dan teripang ditambah dengan nilai guna langsung untuk penelitian maka total nilai guna langsungnya menjadi Rp.899.413.885 per tahun.

2) Nilai Guna Tidak Langsung (Indirect Use Value)

Nilai guna tidak langsung yang dapat diidentifikasi dari ekosistem terumbu karang di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir adalah sebagai pencegah abrasi pantai. Pendekatan manfaat terumbu karang sebagai pencegah abrasi pantai dilakukan dengan pembangunan pemecah gelombang (break water) apabila ekosistem terumbu karang tersebut rusak atau tidak ada. Menurut Sjafrie (2010) biaya pembangunan pemecah gelombang diperkirakan sekitar Rp.300.000 per m3. Pada umumnya pemecah gelombang yang dibangun mempunyai kedalaman 3 m dan lebar penampang 2,5 m dengan bentuk memanjang mengikuti garis pantai. Dengan demikian bila panjang garis pantai dari luasan ekosistem terumbu karang di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir adalah 11.019,31 meter maka

volume pemecah gelombang yang harus dibangun adalah 82.644,83 m3 (3m x 2,5 m x 11.019,31 m) sehingga biaya dan nilai guna tidak langsung dari ekosistem terumbu karang sebagai pencegah abrasi pantai dapat diperkirakan yaitu 82.644,83 m3

3) Nilai Pilihan (Option Value)

x Rp.300.000 atau sebesar Rp.24.793.447.500 dengan daya tahan selama 10 tahun, atau sebesar Rp.2.479.344.750 per tahun.

Untuk menentukan nilai pilihan dari ekosistem terumbu karang digunakan nilai keanekaragaman hayati (biodiversity). Hatcher dkk (1992) in Sawyer (1992) menyatakan bahwa terumbu karang mempunyai nilai konservasi yang setara dengan hutan basah tropis, sedangkan menurut Ruitenbeek (1992) keuntungan yang diperoleh dari ekosistem yang tinggi nilai keragamannya dan mempunyai nilai ekologis yang tinggi seperti hutan basah tropis memiliki nilai potensi sebesar USD 1.500 per km2

4) Nilai Keberadaan (Existence Value)

per tahun atau USD 15 per ha per tahun. Bila dikonversikan kedalam nilai Rupiah dimana USD 1,00 diasumsikan adalah Rp.10.000 maka nilainya menjadi Rp.150.000 per ha per tahun. Dengan luas terumbu karang Teluk Un dan Teluk Vid Bangir sebanyak 62,78 ha maka nilai pilihan dari ekosistem terumbu karang tersebut adalah sebesar Rp.9.417.000 per tahun.

Pendekatan untuk menghitung nilai keberadaan terumbu karang adalah dengan menggunakan contingent value method (CVM), dimana nilai keberadaan ekosistem terumbu karang berdasarkan hasil benefit transfer dari beberapa lokasi penelitian sebelumnya adalah sebesar Rp.6.992.550 per ha per tahun (lihat Lampiran 7c). Dengan luas terumbu karang Teluk Un dan Teluk Vid Bangir sebanyak 62,78 ha maka nilai keberadaan dari ekosistem terumbu karang tersebut adalah sebesar Rp.438.992.290 per tahun.

5) Nilai Ekonomi Total (Total Economic Value)

Kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir dengan luas ekosistem terumbu karang sebanyak 62,78 ha memiliki nilai guna yang cukup besar dan beragam mulai dari nilai guna langsung, nilai guna tidak langsung, nilai pilihan, dan nilai keberadaan. Tabel 37 menunjukan nilai ekonomi total ekosistem terumbu karang

kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir yaitu sebesar Rp.3.827.167.925 per tahun.

Tabel 37 Nilai ekonomi total ekosistem terumbu karang kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir (per tahun)

No. Nilai Kegunaan Nilai per Hektar (Rp) Nilai Total (Rp)

1. Nilai guna langsung 14.326.440 899.413.885

2. Nilai guna tidak langsung 39.492.590 2.479.344.750

3. Nilai pilihan 150.000 9.417.000

4. Nilai keberadaan 6.992.550 438.992.290

Nilai Ekonomi Total 60.961.580 3.827.167.925

Tabel 37 menunjukan bahwa dari hasil perhitungan, nilai guna tidak langsung dari ekosistem terumbu karang memberikan nilai yang terbesar yaitu sebagai pencegah abrasi pantai. Nilai guna langsung juga memberikan nilai yang cukup besar dalam pemanfaatannya untuk perikanan terumbu, lola, teripang, dan penelitian. Sedangkan nilai keberadaan menunjukan bahwa masyarakat telah mampu memberikan penilaian terhadap keberadaan ekosistem terumbu karang tersebut.