• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pewawancara : Tika Hayyukarina

Responden : SM

Lokasi Wawancara : Di ruangan OT tempat responden bekerja

Waktu : 18.30-19.20 WIB

Keterangan : Cetak tebal: peneliti Cetak biasa: responden Kode Wawancara : SM

No. Verbatim Wawancara

1. Selamat malam pak.

2. Malam.

3. Jadi langsung saja ya pak.

4. Oke-oke.

5. Jadi selama 17 tahun sebagai okupasi terapis, itu seberapa puaskah bapak menjadi seorang okupasi terapis?

6. Sampe sakarang?

7. Heeh pak.

8. Sampe sekarang itu ee di dalam bidang pediatri ya khususnya atau anak-anak, saya bener-bener istilahnya ya memang ini adalah bagian dari panggilan hidup. Dulu sempet awal-awal itu kadang apa bener to ini nanti bisa menjamin saya dalam arti untuk kayak ee ada memang beberapa kali fase wah kamu ndak cocok di sini, kamu harus cari yang lain, kamu nggak cocok. Mungkin lama-lama kayak diterpa terus, bahkan istilahnya sekarang itu ee bener-bener membuat anak kebutuhan khusus itu bisa menjadi fokus perhatian, bisa membuat keramaian, dalam arti keramaian itu mengundang beberapa masyarakat bisa lihat mereka perform, itu sangat puas sekali.

9. Oh sangat puas sekali ya pak. Dulu sempet ada kekhawatiran juga ya dari diri bapak?

10. Iya he eh. Jadi ada semacam ee kayak bentuk kebimbangan apakah bener,

kadang kan memang istilahnya dihadapkan terhadap kondisi yang anak yang susah. Nah ada dua sisi, jadi ada yang jadi kita minder, apakah bener sih apa saya memang ee jadi okupasi terapis yang bener buat anak-anak.

Tapi di salah satu sisi ini tantangan, nah terus lama-lama ya saya ambil tantangannya ini. Akhirnya sisi yang mengedownkan itu jadi kalah. Terus akhirnya bisa. Jadi selama ini, bahkan orang tua pun orang lain pun menjudgement wah anak ini kayak nggak bisa pak nanti ikut perform, kayak nggak bisa. Tapi ya saya pun juga ngasih motivasi, dan ternyata ya bisa. Jadi ini sebuah tantangan gitu.

11. Hal-hal apa aja sih pak yang membuat bapak merasa sangat puas itu tadi? Mungkin bisa disebutkan

12. Ee jadi ketika sebuah profesi itu menjadi sangat puas itu adalah gabungan antara keprofesionalisme sama passion, itu jadi satu.

13. Passion bapak sudah di musik dari dulu atau gimana pak?

14. Ee awalnya sih ndak, awalnya ndak. Bahkan sempet okupasi terapi ini jadi hanya pilihan ke beberapa setelah memang di ujian negeri apa apa itu he he, jadi memang ini apa to, ini profesi apa to. Bahkan kalo ditanya orang pun ndak bisa jelaskan, itu. Jadi ketika ini sudah menjadi suatu panggilan hidup, terus kemudian nah kita mulai berkreasi terus, apa sih yang selama ini istilahnya ee perlu diberikan ke anak. Jadi misalkan sensori integrasi, ya nanti kalo ini udah bagus, hla mau dikembangkan ke mana? Istilahnya yang selalu dipake bahkan semua manusia itu pasti pernah mendengarkan musik gitu. Dan memang dari saya lihat juga dari perkembangan anak pun makin mudah ketika distimulasi dengan musik, kayak gerak, tari, lagu kan apa-apa pake musik, pendekatan ke anak makin enak. Makanya itu, terus akhirnya dari yang ee istilahnya pengen pengen maju, pengen cari sesuatu yang istilahnya berbeda, jadi ini istilahnya bermanfaat buat anak-anak kebutuhan khusus. Kebetulan, ya sebenarnya ya denger musih seneng sih apa-apa, terus akhirnya ya dikembangkan ya terus jadi kayak sekarang ini.

15. Awalnya dulu gimana pak ada ide untuk memakai pendekatan ke

musik gitu?

16. Awalnya itu ee di saya kerja di sebuah klinik di Solo, terus sempet jadi pembimbing praktek dipilih kampus untuk membimbing praktek mahasiswa-mahasiswa, nah itu kebetulan ada klien atau pasien itu les musik, dan ternyata instrukturnya kewalahan semua. Terus ditanya, buk ini terapi ndak? Terapi. Sama siapa? Sama ---. Nah, nyari saya. Terus yaudah terus habis itu ngobrol-ngobrol apa-apa, terus ngembangkan, udah terus akhirnya sampe sekarang.

17. Jadi ini model pendekatannya gimana pak, maksudnya intervensinya langsung dikasih aktivitas musik atau gimana?

18. Awal dateng yang penting adalah bagaimana itu dari pergerakan motoriknya itu sesuai ritmik ndak, nah sesuai ketukan ndak, nah ketika sesuai ketukan nah itu banyak faktor, aspek istilahnya yang kayak atensi, konsentrasi itu kan terlibat semua, perilaku, semuanya. Yang penting kita dengarkan lagu yang istilahnya memang lagu-lagu ank-anak, yang untuk memancing kayak bahasa ekspresifnya, bahasa reseptifnya, sambil nanti ee mencoba ngikuti gerakan kita sesuai dengan ketukan lagunya itu.

19. Terus setiap bapak setelah melakukan tindakan tersebut pada pasien nih, itu perasaan bapak secara emosional gimana ketika mungkin ada kemajuan misalnya dari pasien itu sendiri

20. Ee ya ini, yang awalnya istilahnya masih lari sana-sini, terus belum ketahanan kayak pegang stick aja belum bisa, itu sekarang malah sudah bisa duduk, bahkan sudah bisa main beat itu ee ya sesuatu yang melebihi dari fee, nggak bisa diganti dengan fee, biaya, gaji, apa pun itu ndak bisa.

21. Itu berarti cara treatment nya ke anak tetep komponen-komponennya dibenerin dulu ya pak cara intervensi ke anak?

22. Iya, heeh. Jadi tetap motoriknya, pokoknya berkaitan dengan senso-motorik. Dari taktilnya, dia pegang stick gini kan terus nanti kan dibuat assisstive devices, diperbesar pegangannya, pegangannya agak kasar gitu.

23. Ada ruangan khusus lagi pak untuk menangani anak-anak?

24. Ya di sini.

25. Oh, di sini. Jadi kalau misal yang agak berat gitu langsung dihadapkan drum?

26. Ya itu kita punya strategi sendiri he he.

27. Oh punya strategi tersendiri ya pak he he. Terus hal-hal yang sudah bapak katakan tadi, mengapa itu menjadi suatu kepuasan bagi bapak?

Alasannya gitu pak.

28. Alasannya ketika ini ee ada hal-hal tertentu yang istilahnya ee jarang jarang disentuh. Jadi ketika misal pun anak sudah berani tampil, itu dan orang tua yang awalnya anakku itu hanya di rumah aja, ndak bisa apa-apa. Ee memberi harapan, memberi apa ya istilahnya supaya orang tua itu juga ee keluar dari yang selama ini terlalu menutup, apa-apa, bisa ikut berbaur, terus kemudian di acara di event, terus ee dilihat banyak orang, dilihat pengunjung, dan itu istilahnya makin membuat orang tua itu kayak berbesar hati gitu.

29. Berarti sering manggung ya pak ini, event rutin?

30. Iya, event rutin ada, terus event kayak acara-acara autis, terus kemarin juga kayak down syndrome itu, ee gathering, terus ee macem-macem, ada acara cerebral palsy itu juga. Karna memang kita punya konsep belajar tidak hanya di ruangan.

31. Tapi ada nggak pak pasien yang kayak kesulitan gitu untuk diarahkan ke bermain musik?

32. Oh, banyak, banyak.

33. Terus itu gimana penanganan selanjutnya?

34. Bahkan saya pun seringkali dalam hati ah apakah ini bisa. Tapi ndak mungkin saya ungkapkan ke orang tua gitu to. Tapi ternyata ya bisa.

35. Tapi yang sampai sekarang masih kesulitan ada nggak pak, setelah dilakukan beberapa tindakan misal?

36. Jadi anu ya misalkan kayak CP spastik, apa-apa, itu ee kaku sekali, bahkan quadri plegi semua empat sisinya itu, ee hanya sudah bisa begini pegang

terus bisa mukul, itu udah. Jadi istilahnya ee membuat anak dari yang ya apakah sesuatu hal yang mustahil kayaknya, itu udah bisa tekk gitu, dan membuat anak ini seneng, saya video terus kasihke gitu. Kan sekarang sudah lewat digital kan banyak, dari WA, story, atau apa. Hla dari situ pun gini kadang kita lagi buka WA buat story buat orang tua atau apa, temen-temen bilang wah ini bisa itu membuat makin ini lagi.

37. Semangat ya pak.

38. He eh.

39. Nah itu orang tua tau info nya di sini ada rujukan atau gimana pak?

40. Yaa ada beberapa yang kan ee saya kan sempet di rumah sakit ---, memang di dunia anak, terus kemudian ya banyak link, banyak terapis-terapis, terus kemudian ya dari ketika perform diposting nah itu, terus kemudian juga lewat media sosial itu.

41. Berarti oarng tua langsung bawa ke sini?

42. He eh langsung bawa ke sini.

43. Dulu kerjanya dari lulus kuliah ke mana dulu pak?

44. Dari lulus ke ini klinik di Semarang, itu hampir 2 tahun di sana. Terus kemudian pulang ke Solo, di --- itu lama, 5 tahun apa berapa ya, terus bais itu rumah sakit --- Solo.

45. Terus di sini pak?

46. He eh.

47. Kalau sekarang hanya di sini atau ada di tempat lain?

48. Di sini aja.

49. Terus dari mulai dulu baru lulus kuliah, itu gimana cara bapak beradaptasi dalam menangani ABK?

50. Ee gini ya, ee dulu itu malah dunia pediatri itu saya sama sekali ndak suka.

Dulu ideal, pokoknya kerja nanti di dunia pengennya nanti di ee stroke center, pokoknya yang dewasa, istilahnya bisa diajak ngobrol nah kayak gitu kan lebih cepet, jamnya terasa lebih cepet gitu kan gitu. Ndak suka, karna ya mungkin juga menyadari kayak pendekatannya kurang, apa-apa

gitu. Ee tapi ternyata ya keterimanya di klinik anak, dan memang waktu itu ya pas ee sama untuk pasien pertama ya masih tantrum, masih jadi agresif, nah itu ya bingung, digigit sama dicakar itu ya wah jadi rasanya itu gugup, terus ndak pede ee itu gitu, terus kemudian ya banyak ini sih dulu awal-awal kan tidak ditraining sama senior-senior itu, tapi sudah ada OT nya.

Akhirnya ketika kadang kita bimbang, wah lagi goyang maka saya tetep di anak atau yang lain ya, kayak gitu, flashback, ketemu sama orang-orang yang wah yang berjasa, dalam arti memang wah ini tu nggemblengnya wah bagus banget ya senior-senior saya, itu kreatif-kreatif terus kemudian analisa aktivitasnya juga bagus-bagus, terus yang makin dianu lagi, kamu tuh udah ketemu ini orang-orang yang hebat-hebat, jangan kamu sia-sia kan. Nah itu, dari situ jadii ya memang awalnya gugup, ndak pede apalagi memang passionnya bukan anak awal-awal dulu gitu.

51. Kira-kira butuh berapa lama itu pak?

52. Ee sekitar berapa ya, 2-3 bulanan lah. 2-3 bulanan baru terus makin banyak istilahnya dipercaya, ada home visit, mulai suruh nerapi ke rumah, ya itu jam terbangnya istilahnya semakin banyak. Karna ya gini, memang di dunia anak itu beda banget sama dunia yang istilahnya geriatri, terus apa yang dewasa tadi. Untuk dewasa tadi istilahnya kalo stroke ya memang penanganannya begitu, tapi anak belum tentu, sama-sama autis penanganannya sama, ndak bisa. Kita membuka jendela cakrawala anak pertama kali, kita gerbangnya kita. Kalau dewasa kan istilahnya mereka kan perkembangannya normal abis itu baru sakit stroke kan. Kalau anak kan kita yang masih stimulasi dari awal, hla itu asiknya di situ.

53. Terus kalau lingkungan kerja kayak rekan kerja di sini dan di tempat kerja sebelum-sebelumnya gitu mendukung nggak selama ini menurut bapak?

54. Baik-baik aja sih selama ini. Saya pun tetep masih silaturahmi, ya hubungannya bagus. Karna selama ini waktu kerja komunikasi terjalin dengan baik.

55. Ada nggak sih pak perbedaan tingkat kepuasan dari dulu mulai baru lulus kuliah, terus mungkin 5 tahun pertama, lalu pertengahan sampai saat ini?

56. Yaa dulu kan istilahnya belum di musik pun istilahnya bisa ada perkembangan sedikit pun atau apa itu kan sudah merasa puas. Istilahnya ee kita jadi manusia itu berguna, nah begitu.

57. Berarti dari dulu sudah merasakan kepuasan itu ya pak?

58. Iya he eh. Nah apalagi sekarang istilahnya yang membuat anak menjadi pusat perhatian banyak orang. Yah itu lebih nilainya ke arah passion dan lebih puas lagi.

59. Terus kalau menurut bapak, eksistensi profesi OT sendiri di kalangan tenaga kesehatan lainnya itu gimana saat ini?

60. Sekarang ya? Kalo sekarang memang istilahnya rumah sakit pun harus yang akreditasi atau apa itu kan harus ada OT, harus ada okupasi terapinya kan harus ada, sebenarnya memang makin dikenal. Jaman dulu kan belum tentu di rumah sakit ada. Bahkan sekarang kayak puskesmas atau apa itu ada yang sudah ada okupasi terapi, gitu. Ya cuma memang lebih dikenalnya itu di dunia anak. Kalau untuk dunia dewasa, stroke atau apa memang fisioterapi. Karna ya gimana ya he he.

61. Terus kalau menurut bapak, bagian yang paling berarti dari pekerjaan ini apa?

62. Ya membuat diri kita sendiri kayak berguna gitu. Jadi berguna, kan meskipun kita kerja apa-apa, lama apa-apa, tapi ndak ada perkembangan anak yang kita mau kan juga merasa bahwa ya sia-sia aja selama ini kita kuliah. Ketika kita merasa oh membuat ada perkembangan setiap kita pegang pasien itu merasa diri ini berguna ya itu.

63. Ada nggak sih pak di sini yang udah treatment lama tapi kondisinya masih stagnan gitu?

64. Ee kalau stagnan sih ndak, cuma memang kadang perkembangannya lama.

Karna itu pun memang biasanya ee keterlibatan orang tua, itu sangat sangat

ngaruh sekali pada perkembangan anak. Dari yang misalkan harus diet ketat gitu, kemudian pola asuh yang ee ndak seragamitu juga pengaruh.

Jadi harus pinter-pinter terapis pun harus bisa memberi masukan kepada orang tua.

65. Nah kalau misal penghargaan paling tinggi sebagai okupasi terapis pak?

66. Penghargaan yang seperti apa?

67. Ya bisa apa aja pak menurut persepsi bapak.

68. Ee he he pernah diliput tv he he, pernah beberapa kali. Ya pengennya sih pengen membuat ide-ide untuk terapis-terapis lainnya, jadi tidak hanya di zona nyaman, monoton, memang perlu waktu untuk anak-anak itu ya tidak hanya istilahnya di kelas saja. Hanya apa itu satu terapis satu anak. Hla nanti ke depannya akan berhadapan banyak orang gitu.

69. Kalau tantangan terbesar sendiri apa pak kira-kira?

70. Membuat band, dan akhirnya bisa, buat anak-anak kebutuhan khusus semua.

71. Oh, berapa personil itu pak?

72. 5.

73. Apa aja pak kondisinya?

74. Ee CP tetra parase, terus autis, mental retardasi, sama gifted. Autisnya ada 2.

75. Oh, keren pak he he. Itu bagiannya apa aja pak?

76. Bass, drum, keyboard 2, piano 1, nyanyi. Yang nyayi yang tetra parase itu, jadi anu pakai duduk.

77. Nggak ada masalah di komunikasi ya pak?

78. Ya awal ini suaranya kan pengaruh juga. Terus lama-lama ya, mesti pede nya, suaranya, terus lama-lama bisa nginget satu syair lagu.

79. Itu kan tadi tantangan buat band sudah terwujud ya pak, kalau tantangan yang bapak alami saat ini, yang mungkin bapak merasa kesulitan gitu?

80. Ee belum sih, sejauh ini baik-baik aja.

81. Terus yang membuat bapak tetap termotivasi menjadi OT hingga saat ini?

82. Termotivasi ya itu, jadi flashback dan ternyata ini menjadi suatu panggilan hidup, ya itu. Jadi semacam kerja itu bukan hanya untuk gaji aja, tapi kita istilahnya juga ee itu tadi, ini memang panggilan hidup tadi itu.

83. Nah kalau untuk gaji, kalau menurut bapak gimana? Bagaimana bapak memandang gaji dari pekerjaan ini?

84. Cukup.

85. Cukup puas ya pak?

86. Ee cukup sih.

87. Berarti status bapak pegawai tetap atau gimana pak?

88. Ini freelance, ee tapi istilahnya saya kan kepala terapi nya rhytm therapy, ada beberapa asisten, ya itu nanti ada beberapa tunjangan-tunjangan juga sih, ada tambahan-tambahan lainnya.

89. Ee tadi namanya rhytm therapy ya, itu dari mana pak?

90. Itu sebenarnya memang dari dulu ada sih, rhytm therapy yang dari --- tuh ada, dan dulu si --- terapi di --- Jakarta, sebelum saya sudah ada. Tapi ternyata kesusahan, semua instruktur itu kesusahan menerapkan yang dari --- itu, nah terus kemudian ke saya. Nah saya mengembangkan sendiri sih.

Cuma kalau nama rhytm therapy nya sudah dari ---.

91. Terus selama praktek, kira-kira perkembangan terapi anak lebih kemana pak, mengalami kemajuan, stagnan, atau malah kemunduran?

92. Emm kemajuan ya, cuma memang ada beberapa yang agak lama. Agak lama, tapi banyak kali saya tercengang. Yang awalnya apa bisa, apa bisa, ternyata bisa.

93. Itu kira-kira berapa persen pak yang mengalami kemajuan?

94. Yaa 70an persen lah. Yang 30 itu istilahnya ya maju tapi ndak signifikan gitu, tapi maju tetep.

95. Seberapa besar sih pak rasa kepuasan kerja bapak yang bapak katakan sangat puas tadi, akan mempengaruhi atau berdampak pada kinerja bapak selanjutnya?

96. Pengaruh sekali, karna ee ketika misalkan terapi nggak puas, terus itu nanti juga mempengaruhi kinerjanya, nggak pede, terus kemudian apa yang dilakukan ini merasa ee meraba-raba aja. Jadi kayak merasa puas yang kita lakukan ternyata makin pede, dan itu istilahnya ketika orang pede, itu kinerja nya makin, makin banyak kreasinya gitu.

97. Terus kalau faktor-faktornya yang mempengaruhi kepuasan kerja ke kinerja kira-kira kalau menurut bapak apa aja?

98. Emm faktor-faktor, istilahnya gini, keberhasilan terapi yang kita berikan ke anak, itu faktor-faktornya, itu. Terus kemudian ya salary itu bonus sih, jadi kita pun kalau ada yang kurang mampu atau apa kita kasih beasiswa, terus nanti misalkan ada event apa apa gitu kita nggak ngasih istilah e nggak meminta kontribusi, kita kasih konsumsi atau apa. Jadi faktor-faktornya itu tadi, ee tidak itungan he he, totalitas, terus kemudian itu apa keberhasilan dari perkembangan anak.

99. Terus kalau indikator yang mempengaruhi hubungan antara proses terapi, kepuasan kerja, dan kinerja bapak?

100. Suasana hati, he he. Karna anak-anak kayak gini itu tau, tau. Misalpun kita mau kedok kita waa apa istilahnya ada aja, wah jadi awalnya bagus wah jadi ada yang marah, ada yang, ada-ada aja. Ya itu PR yang kadang semua terapis sih. Semua terapis.

VERBATIM WAWANCARA RESPONDEN SM

Pewawancara : Tika Hayyukarina

Responden : SM

Lokasi Wawancara : Di foodcourt mall

Waktu : 16.00-16.30 WIB

Keterangan : Cetak tebal: peneliti Cetak biasa: responden Kode Wawancara : SM

No. Verbatim Wawancara

1. Jadi selama ini bapak menjadi OT, seberapa puas kah bapak?

2. Ee cukup puas.

3. Emm itu mungkin hal-hal apa saja yang membuat bapak cukup puas?

4. Ee istilahnya ya, melalui OT ini kita bisa menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Nah itu istilahnya tidak bisa diganti dengan materi apa-apa ya. Nah itu sudah semacam kepuasan batin.

5. Nah itu biasanya anak-anak yang bapak tangani itu perkembangannya kayak gimana pak?

6. Perkembangannya ya macem-macem sih, cuma tetep ada perkembangan memang. Kembali lagi semuanya tergantung dari anaknya itu juga derajat permasalahannya, terus kemudian juga pola asuh dari orang tua.

7. Tapi cenderungnya perkembangannya baik ya pak?

8. Iya, iya. Kebanyakan mengalami kemajuan.

9. Kebanyakan mengalami kemajuan ya pak. Nah seberapa besar perkembangan terapi yang mengalami kemajuan itu memberikan dampak kepada kepuasan kerja bapak?

10. Ee iya, itu sangat berpengaruh besar. Karna ketika tetep aja kita kalau misalkan anak yang kita tangani tidak ada perkembangan, itu nanti bisa stress, karna merasa kita nggak berguna, itu kalo nggak ada kemajuan.

Meskipun sedikitpun, misalkan latihan ritmik dari awalnya belum bisa

pegang stick, akhirnya bisa pegang stick, nah itu aja istilahnya dari saya udah kemajuan signifikan, dan itu memberi kepuasan, dan memang berarti kan ada pengaruhnya. Kita pun ada imbasnya, kita juga merasa ee istilahnya berguna juga. Cuma kalau memang nggak ada perkembangan ya ini efeknya kita jadi stress.

11. Nah biasanya apa yang bapak lakukan jika misalkan ada perkembangan anak kurang bagus?

12. Kurang bagus bisa disebabkan karena yang kita pun juga harus edukasi ke orang tua. Kita cek dulu pola asuhnya kayak gimana, terus kemudian kayak bisa juga kayak segi dietnya makanan terus kemudian ya meng-upgrade diri sendiri.

13. Meng-upgrade diri itu biasanya melalui apa pak?

14. Ee bisa lewat seminar, atau mungkin dari makalah-makalah, jurnal-jurnal, artikel-artikel.

15. Biasanya bapak cari referensi atau ide-ide itu dari mana pak kalau untuk yang ke musik ini?

16. Ee ya dikombain aja dari istilahnya pengetahuan saya tentang ritmik, terus

16. Ee ya dikombain aja dari istilahnya pengetahuan saya tentang ritmik, terus