• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam suatu aktivitas “memotong”, instrumen merupakan sesuatu yang penting agar tindakan “memotong” dapat dilakukan. Instrumen merupakan bagian komponen di luar semantik (extra component semantic) (Goddard, t.t). Akan tetapi, komponen tersebut dapat berimplikasi pada perbedaan struktur VMBB. Dengan demikian, sangat penting untuk menganalisis instrumen sebagai bagian dari komponen semantik VMBB.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas “memotong” yang disiratkan VMBB, salah satunya yaitu instrumen yang digunakan. Dalam beberapa aktivitas “memotong”, instrumen yang digunakan bisa berupa bagian dari tubuh manusia seperti tangan kosong dan gigi. Sebaliknya, dalam beberapa aktivitas “memotong” lainnya, instrumen yang digunakan bisa berupa alat pemotong seperti pisau tajam, gunting, kapak, dan sebagainya.

Pentingnya pemahaman akan instrumen yang digunakan dalam tindakan “memotong” berimplikasi terhadap pengklasifikasian pada tipe VMBB dengan ciri kesamaan instrumentalis. Dalam hal ini, beberapa leksikon VMBB jika diimplementasikan ada yang tidak menggunakan instrumen pemotong dan ada yang menggunakan instrumen pemotong. Selain itu, dalam tindakan “memotong” yang menggunakan instrumen pemotong, terdapat suatu bentuk verba yang merupakan bentuk turunan dari alat pemotong yang digunakan ketika aktivitas terjadi. Dengan demikian, ada beberapa klasifikasi pada bagian ini yang penting untuk dideskripsikan sebagai berikut.

4.1.4.1 VMBB Tanpa Instrumen Pemotong A. Tipe Memetik / Mematahkan

1. Realisasi Leksikal

Verba, khususnya VMBB ada yang dilakukan dengan alat dan ada pula yang dilakukan tanpa alat. Aktivitas memotong tanpa bantuan alat terhadap entitas sering dilakukan cenderung disebabkan oleh sifat entitas yang dianggap tidak terlalu keras sehingga dapat dikenai tindakan memotong hanya dengan tangan telanjang. Tindakan memotong tanpa alat yang dilakukan tergolong ke dalam

VMBB yang salah satu di antaranya adalah tipe “memetik / mematahkan”. Tipe ‘memetik’ ini memiliki banyak realisasi leksikal, seperti kepuk (ngepuk), mukpuk, kepik (ngepik), mikpik, empok (ngēmpok), dan ngelung. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai leksikon-leksikon di atas, disajikan strukturnya sebagai berikut.

2. Struktur

1). kepuk, ngepuk / pukpuk, mukpuk 4-50 Kadek ngepuk muncuk bayem-ē

Nama PREF-potong pucuk bayam-DEF ‘Kadek memotong pucuk tanaman bayam itu’ (Abang, Karangasem)

Verba ngepuk pada kalimat di atas adalah verba yang bervalensi dua. Adapun argumen verba tersebut adalah Kadek ‘Kadek’ sebagai agen dan muncuk bayemē‘pucuk tanaman bayam itu’ sebagai pasien. Aktivitas ngepuk biasanya memberlakukan entitas berupa bagian tanaman. Bagian-bagian tanaman yang pada umumnya dikenai tindakan ini seperti bagian muncuk ‘pucuk’, daun, dan batang tanaman yang biasanya dimanfaatkan sebagai sayuran. Aktivitas ini dilakukan terhadap entitas dimana entitas yang masih berdiri utuh, bagian yang diinginkan dikenai tindakan ngepuk sehingga bagian tersebut patah kemudian untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan agen.

Leksikon ngepuk merepresentasikan makna asali WANT, SOMETHING, PART, dan TWO. Tindakan ngepuk bermakna ‘mematahkan’ bagian entitas dilakukan tanpa menggunakan alat, dengan satu kali gerakan mematahkan, posisi berdiri atau jongkok, langsung pada entitas. Pemetaan eksponennya adalah “Seseorang X ngepuk sesuatu Y menggunakan tangan, dengan gerakan terarah,

mematahkan, posisi berdiri atau jongkok, langsung dengan hasil berupa entitas berbentuk potongan pendek, Y menjadi dua bagian terpisah (tanaman induk terpisah dengan bagian yang dikenai tindakan). Pemetaan subeksponennya adalah “X melakukan sesuatu pada Y, sesuatu yang baik terjadi”.

Tindakan ngepuk juga dapat dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan hasil potongan yang lebih banyak. Tindakan ngepuk secara berulang-ulang disebut dengan mukpuk. Mukpuk berasal dari leksikon pukpukmendapat prefiks N- yang beralomorf m- sehingga menjadi mukpuk. Leksikon ini merepresentasikan makna asali WANT, SOMETHING, PART, dan MANY. Pemetaan eksponen mukpuk adalah “Seseorang X mukpuk sesuatu Y dengan gerakan terarah, mematahkan, berulang-ulang, posisi berdiri atau jongkok, langsung dengan hasil berupa entitas yang berbentuk potongan-potongan pendek. Y menjadi beberapa potongan terpisah (tanaman induk terpisah dengan beberapa bagian yang dikenai tindakan). Pemetaan subeksponennya adalah “X mukpuk Y, sesuatu yang baik terjadi”.

Verba ngepuk dan mukpuk memiliki makna ‘mematahkan’ entitas. Namun,keduanya memiliki komponen makna yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada kuantitas cara yang dilakukan, dimana ngepuk dilakukan dengan gerakan tunggal, sedangkan mukpuk dilakukan dengan gerakan berulang-ulang. Untuk lebih jelasnya, verba ngepuk dan mukpuk dieksplikasi sebagai berikut. Eksplikasi verba ngepuk

Pada waktu itu, X melakukan sesuatu pada Y

Karena ini, pada waktu yang bersamaan terjadi sesuatu pada Y X melakukan sesuatu tanpa alat

X melakukan sesuatu dengan cara tertentu (terarah, mematahkan, tidak berulang-ulang, posisi berdiri atau jongkok)

Y menjadi dua bagian terpisah X menginginkan ini

X melakukan sesuatu seperti ini Komponen makna verba ngepuk

Entitas Alat Cara Hasil

Pucuk tanaman tangan Gerakan Tangan -mengarahkan tangan ke bagian entitas -memegang entitas Arah Gerakan mematahkan ke kiri / kanan Jumlah Gerakan

tunggal dua potongan terpisah

Eksplikasi verba mukpuk

Pada waktu itu, X melakukan sesuatu pada Y

Karena ini, pada waktu yang bersamaan terjadi sesuatu pada Y X melakukan sesuatu tanpa alat

X melakukan sesuatu dengan cara tertentu (terarah, mematahkan, berulang-ulang, posisi berdiri atau jongkok)

Y menjadi beberapa potongan terpisah X menginginkan ini

X melakukan sesuatu seperti ini

Komponen makna verba mukpuk

Entitas Alat Cara Hasil

Pucuk tanaman tangan Gerakan Tangan -mengarahkan tangan ke bagian entitas -memegang entitas Arah Gerakan mematahkan ke kiri / kanan Jumlah Gerakan berulang-ulang beberapa potongan pendek

4-51 Ipun ngepik buncis-ēlakar anggēna jangan

Dia PREF-potong buncis-DEF akan dipakai sayur ‘Dia memotong buncis itu untuk dipakai sayur’ (Abang, Karangasem)

Verba ngepik pada kalimat di atas berkemampuan untuk mengikat dua argumen, yakni ipun ‘dia’ sebagai agen dan buncisē‘buncis itu’ sebagai pasien. Aktivitas ngepik berkolokasi dengan entitas berupa bagian-bagian dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran. Leksikon ngepuk dan ngepik memiliki persamaan komponen makna dalam hal kesamaan cara “memotong” yang dilakukan, yakni dengan ‘mematahkan’. Namun, ngepuk dan ngepik apabila ditelaah secara lebih mendalam juga memiliki fitur yang berbeda. Perbedaannya adalahngepuk dilakukan terhadap bagian entitas dimana entitas masih berdiri tegak sebagai tumbuhan utuh. Sebaliknya,ngepik dilakukan terhadap entitas yang merupakan hasil tindakan ngepuk.

Selain perbedaan keadaan entitas, ngepuk dan ngepik juga memiliki perbedaan makna, yaitungepuk dilakukan hanya dengan satu tangan, sedangkan ngepik dilakukan dengan kedua tangan secara bersamaan. Gerakan tangan yang dilakukan pada ngepik adalah memegang, mematahkan, tidak berulang-ulang, langsung pada entitas. Verba ini merepresentasikan makna asali WANT, SOMETHING, PART, dan TWO. Pemetaan eksponen verba ngepik adalah “Seseorang X ngepik sesuatu Y tanpa menggunakan alat Z dengan gerakan memegang, mematahkan, tidak berulang-ulang, bisa dengan posisi duduk, jongkok, dan berdiri, langsung dengan hasil berupa potongan pendek, Y menjadi dua potongan terpisah”. Pemetaan subeksponennya adalah “X melakukan sesuatu padaY, sesuatu yang baik terjadi”.

Tindakan ngepik juga dapat dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan hasil potongan yang lebih banyak. Tindakan ngepik secara berulang-ulang disebut dengan mikpik. Mikpik berasal dari leksikon pikpik mendapat prefiks N- yang beralomorf m- sehingga menjadi mikpik. Verba ini merepresentasikan makna asali WANT, SOMETHING, PART, dan MANY. Pemetaan eksponen verbamikpik adalah “Seseorang X mikpik sesuatu Y dengan gerakan memegang, mematahkan, berulang-ulang, posisi bisa duduk, jongkok, dan berdiri, langsung dengan hasil berupa entitas yang berbentuk potongan-potongan pendek. Y menjadi beberapa potongan-potongan terpisah”. Pemetaan subeksponennya adalah “X mikpikY, sesuatu yang baik terjadi”.

Verba ngepik dan mikpik memiliki makna ‘mematahkan’. Namun, keduanya memiliki komponen makna yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada kuantitas cara yang dilakukan.Ngepik dilakukan dengan gerakan tunggal, sedangkan mikpik dilakukan dengan gerakan berulang-ulang. Untuk lebih jelasnya, verba ngepik dan mikpik dieksplikasi sebagai berikut.

Eksplikasi verba ngepik

Pada waktu itu, X melakukan sesuatu pada Y

Karena ini, pada waktu yang bersamaan terjadi sesuatu pada Y X melakukan sesuatu tanpa alat

X melakukan sesuatu dengan cara tertentu (memegang, mematahkan, tidak berulang-ulang, posisi bisa duduk, jongkok, dan berdiri)

Y menjadi dua bagian terpisah X menginginkan ini

X melakukan sesuatu seperti ini

Entitas Alat Cara Hasil daun / pucuk tanaman sayuran tangan Gerakan Tangan Kedua tangan memegang entitas Arah Gerakan mematahkan Jumlah Gerakan

Tunggal dua bagian terpisah / potongan pendek

Eksplikasi verba mikpik

Pada waktu itu, X melakukan sesuatu pada Y

Karena ini, pada waktu yang bersamaan terjadi sesuatu pada Y X melakukan sesuatu tanpa alat

X melakukan sesuatu dengan cara tertentu (memegang, mematahkan, berulang-ulang, posisi bisa duduk, jongkok, dan berdiri)

Y menjadi beberapa bagian terpisah X menginginkan ini

X melakukan sesuatu seperti ini

Verba mikpik memiliki komponen makna sebagai berikut.

Entitas Alat Cara Hasil

daun / pucuk tanaman sayuran tangan Gerakan Tangan Kedua tangan memegang entitas Arah Gerakan mematahkan Jumlah Gerakan berulang-ulang potongan-potongan pendek 3)ēmpok, ngēmpok

4-52 Luh Gedēngēmpokbunga-n cempaka-nē

Nama PREF-petik bunga-POSS cempaka-DEF ‘Luh Gede memetikbunga cempaka itu’

Verba ngēmpokpada data di atas berkemampuan mengikat dua argumen, yakni Luh Gedē‘Luh Gede’ sebagai agen dan bungan cempakanē‘bunga cempaka itu’ sebagai pasien. Aktivitas ngēmpok sebenarnya memiliki makna ‘memetik’, tetapi dianggap bahwa ngēmpok ‘memetik’ merupakan verba yang secara inheren memiliki makna ‘memutuskan bunga dari tangkainya’.Oleh karena itu, sesuai dengan konsep “memotong” yang telah tersaji sebelumnya, ngēmpokdapat dimasukkan sebagai salah satu bentuk verba yang bermakna “memotong”. Adapun verba ini berkolokasi dengan entitas berupa bagian tumbuhan khususnya bunga yang masih menjadi satu dengan tangkainya.

Verbangēmpokmemiliki makna ‘memetik’, dilakukan dengan menggunakan tangan telanjang dan dilakukan dengan gerakan terarah, mematahkan, posisi berdiri, langsung pada entitas. Verba ini merepresentasikan makna asali WANT, SOMETHING, PART, dan TWO. Pemetaan eksponen ngēmpokadalah “Seseorang X ngēmpoksesuatu Y dengan gerakan terarah, mematahkan, posisi berdiri, langsung pada entitas Y. Y menjadi duabagian terpisah”. Pemetaan subeksponennya adalah “X melakukan sesuatu pada Y, sesuatu yang baik terjadi”, dan dapat dieksplikasi sebagai berikut.

Eksplikasi verba ngēmpok

Pada waktu itu, X melakukan sesuatu pada Y

Karena ini, pada waktu yang bersamaan terjadi sesuatu pada Y X melakukan sesuatu tanpa alat

X melakukan sesuatu dengan cara tertentu (terarah, mematahkan atau menarik, tidak berulang-ulang, posisi berdiri)

Y menjadi dua bagian terpisah X menginginkan ini

X melakukan sesuatu seperti ini

Verba ngēmpokmemiliki komponen makna sebagai berikut.

Entitas Alat Cara Hasil

tanaman tangan Gerakan Tangan -Tangan kanan / kiri mengarah ke entitas -memegang entitas Arah Gerakan mematahkan Jumlah Gerakan tunggal potongan terpisah 3. Fitur Semantik

Leksikon Ukuran Entitas Besar Kecil Jumlah Gerakan Tunggal Berulang ngepuk + - + - mukpuk + - - + ngepik - + + - mikpik - + - + ngēmpok + + + - B. Tipe Merobek 1. Realisasi Leksikal

VMBB dapat juga dilakukan dengan cara merobek. Dalam hal ini, VMBB yang dilakukan dengan cara ini secara umum direalisasikan sebagai tipe nguēk dengan berbagai variasi lain yang direalisasikan kembali menjadi leksikon ngesēt, nyētsēt, ngebēs, mēsbēs, ngompēs, ngambis, ngambēs, nyigit, mlesit, nyitsit, dan

nyebit. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai tiap-tiap leksikon tersebut, disajikan struktur VMBB berikut ini.

2. Struktur

1)nguēk, ngesēt,nyētsēt,danngebēs, mēsbēs 4-53 Anak-ēceriknguēkbaju-n timpal-nē

Anak-DEF kecil PREF-robek baju-POSS teman-POSS ‘Anak kecil itu merobekbaju temannya’

(Manggis, Karangasem)

Verba nguēkpada kalimat di atas berkemampuan untuk mengikat dua argumen, yakni anakē cerik ‘anak kecil itu’ sebagai agen dan bajun timpalnē‘baju temannya’ sebagai pasien. Nguēkmerupakan aktivitas yang secara semantis berkolokasi dengan entitas berbentuk lembaran yang tipis dan lebar, seperti kain, kertas, dan daun saja. Aktivitas ini tidak dapat memberlakukan entitas lain, seperti pohon, kayu, batu, manusia, binatang, dan sebagainya.

Leksikon nguēkdapat dipadankan dengan leksikon ngesētdan ngebēs. Ketiganya sama-sama memiliki makna ‘merobek’. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melakukan analisis menggunakan teknik substitusi, yakni dengan mengganti leksikon nguēksebagai leksikon ngesētdan ngebēs. Hal tersebut berterima dan makna kata dan kalimatnya tetap sama sebagai berikut.

Dokumen terkait