• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAYAAN GREBEG SURO SEBAGAI PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA PONOROGO

1. Hasil Wawancara dengan Informan

Hasil wawancara dengan pegawai di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo

a. Upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah ( Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ) untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Ponorogo ?

Menurut Keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

"Kabupaten Ponorogo adalah salah satu kota yang tidak dipungkiri lagi eksistensi potensi pariwisatanya, memiliki potensi wisata alam yang sangat penting untuk dikembangkan hal ini didukung oleh tersedianya infrastrukur pendukung kendaraan umum yang menghubungkan ke titik-titik lokasi obyek wisata dari kota dan kabupaten lain yang turut membantu dalam pengembangan pariwisata. Pemerintah juga telah berupaya untuk memajukan objek wisata yang belum berkembang sehingga ke depan semua objek wisata tersebut bisa dikelola dengan baik dan dapat dikunjungi , selain itu juga didukung oleh budaya masyarakat sebagai peninggalan sejarah yang perlu dilestarikan dan dipromosikan untuk menarik wisatawan baik domestic maupun asing ".

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

"Menurut saya, Kabupaten Ponorogo sangat potensial untuk pengembangan daerah tujuan wisata, karena memiliki beragam objek wisata, utamanya Makam Batoro Katong yang menjadi bukti sejarah yang dapat dilihat secara nyata.. Selain obyek wisata, masih lestarinya kegiatan tradisional yang ada di masyarakat seperti Larung Risalah Do’a, Taman Rekreasi Singo Pitu, Pentas Wayang Kulit dan Reog Bulan Purnama dan Iain-Iain.,serta perayaaan Grebeg Suro sudah dikemas sebagai acara agenda tahunan oleh Pemmerintah Daerah Kabupaten Ponorogo yang semuanya di kemas dalam satu paket wisata budaya, dan ditetapkan dalam kalender wisata provinsi jawa timur. "

Dari kedua wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa potensi obyek wisata Kabupaten Ponorogo meliputi wisata Alam , waisata Budaya dan wisata kuliner perlu untuk di kembangkan sebagai tempat wisata. Usaha pemerintahan untuk mengoptimalkan objek wisata yang belum berkembang juga harus mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

b. Bagaimana manajemen pengelolaan pariwisata di Kabupaten Ponorogo ?

Menurut keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

"Pengelolaan semua potensi wisata yang ada dilakukan dengan menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan wisatawan seperti penginapan, rumah makan/restoran,

travel dan perbankan di Kabupaten Ponorogo cukup lengkap, hotel, restoran, dan biro perjalanan wisata semuanya ada di pusat kota apalagi kita punya terminal angkutan umum dan pada umumnya semua obyek wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo itu bisa di akses dengan lancar oleh kendaraan".

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

"Fasilitas pendukung guna mensupport kegiatan pariwisata yang ada di Kabupaten Ponorogo terbilang sudah lengkap, ada banyak hotel dan penginapan yang siap menampung para wisatawan kapanpun mulai dari kelas bawah sampai pada hotel berbintang, kemudian tempat-tempat transaksi keuangan telah tersedia dimana-mana selain itu juga beberapa sarana hiburan seperti kafe dan tempat karaoke maupun sarana olahraga mulai dari lapangan hingga tempat khusus olahraga kebugaran telah disediakan guna mendukung arus kegiatan para wisatawan selama di kota ini ."

Dari hasil wawancara dapat dikemukakan bahwa sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata bagi wisatawan untuk kebutuhan akses ketempat wisata telah tersedia hampir ke semua obyek wisata yang ada.

c. Sejauh mana perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Ponorogo ? Menurut Keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

“Kabupaten Ponorogo memiliki banyak warisan budaya dan sejarah yang dapat menjadi potensi wisata budaya dan kesenian yang sangat besar namun saat ini banyak dari warisan budaya dan sejarah tersebut mulai luntur oleh sikap kurang pedulinya generasi sekarang akan peninggalan-peninggalan budaya masa lalu. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk melindungi, mempertahankan, dan melestarikan peninggalan-peninggalan budaya khas masyarakat Kabupaten Ponorogo dengan menggiatkan kembali pentas-pentas seni budaya, perbaikan gedung kesenian, sosialisasi pentingnya mempertahankan warisan budaya dansejarah kepada masyarakat, dan meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten dalam pembangunan kebudayaan”

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

"Perkembangan setor pariwisata dalam perayaaan Grebeg Suro mengalami peningkatan dalam menarik wisatawan tingkat Nasional maupun Internasional , hal

ini didukung oleh program Pemerintah Daerah dalam mempromosikan budaya Reog agar terkenal , disamping partisipasi masyarakat Ponorogo dalam melestarikan dan berperilaku yang baik dan ramah terhadap para wisatawan maupun para pendatang di kota ini, Hal ini juga dilihat dari jumlah arus kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ponorogo yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan”.

Dari hasil kedua wawancara tersebut dapat dikemukakan bahawa perkembangan pariwisata di Kabupaten Ponorogo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan sejak tahun 2009 sampai dengan 2015 terus meningkat.

d. Dalam usaha pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Ponorogo pihak- pihak mana saja yang ikut berperan ?

Menurut keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

“Usaha pengembangan sector pariwisata dalam perayaan Grebeg Suro melibatkan peran Pemerintah Daerah yang dituangkan dalam agenda tahunan dengan program Festifal Reog Nasional yang diikuti oleh semua masyarakat Ponorogo ( Institusi) dan masyarakat di seluruh Indonesia yang mempunyai kompeten dengan kesenian Reogselain itu juga partisipasi , masyarakat (baik sebagai pengusuha dan pengunjung), dan investor”.

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

“Usaha yang paling penting dengan mengadakan promosi melalui media cetak maupun elektronik, karena para Wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap dan tepat tentang segala sesuatu yang ada di Ponorogo, tidak hanya wisata budaya saja tetapi wisata alam seperti Telaga Ngebel yang sangat potensial dan saya kira hal itu akan menarik jumlah wisatawan, Kalau bicara tentang pengembangan sektor pariwisata yang berperan adalah Dinas Teknis dalam hal ini ya Dinas Pariwisata, Dinas terkait, juga masyarakat sekitar obyek wisataPengembangan potensi wisata dalam hal ini tentang Budaya Reog sebagai Barometer Wisata Budaya agar tidak punah dan bias bersaing di era globalisasi , maka salah satu usahanya dengan melestarikan melalui pendidikan baik secara formal maupun non formal”.

Dari hasil kedua wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa yang berperan dalam pengembangan sektor pariwisata yaitu pemerintah daerah, masyarakat dan investor.

e. Adakah kendala-kendala yang dihadapai Dinas Kebudayaan, Priwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo dalam pengembangan sektor pariwisata ?

Menurut keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

“Kendala dalam pengembangan sector pariwisata tidak dapat dipungkiri adalah masalah promosi yang kurang maksimal, dan kerja sama dengan masyarakat tempat wisata dalam upaya pembenahan, perbaikan, pelestarian , dan swadaya masyarakat untuk peningkatan kreatifitas yang dimiliki baik pengolahan alam dan budaya yang sudah ada”

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

“Kurang perhatiannya dalam melengkapi sarana dan prasarana sebagai Jalan dan infrastuktur menuju atau yang berada di tempat –tempat wisata membutuhkan pembenahan untuk kelancaran dan kenyamanan wisatawan mengunjungi tempat- tempat tersebut”

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah Kabupaten Ponorogo dalam pengambangan pariwisata adalah kurangnya informasi tentang obyek-obyek wisata di Ponorogo dan juga jalan atau infrastruktur masih perlu pembenahan.

f. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut ?

Menurut keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

“Memperluas jaringan informasi pariwisata melalui internet dan melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait serta melibatkan masyarakat setempat untuk meramaikan dengan membuka warung makanandan tempat istirahat yang memadai sesuai dengan kondisi alamnya agar wisatawan tidak kesulitan untuk menikmati alam wisatanya”

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

“Melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait yang berhubungan dengan pariwisata baik tingkat Nasional maupun Internasional”

Dari kedua wawancara tersebut dapat di simpulkan bahwa perlu dilakukan koordinasi dengan dinas-dinas instansi terkait pariwisata dan memperluas jaringan informasi pariwisata untuk promosi pariwisata di Kabupaten Ponorogo.

g. Bagaimanakah tanggapan masyarakat sekitar obyek –obyek wisata terhadap obyek-obyek tersebut ?

Menurut keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

“masyarakat sangat mendukung dengan adanya obyek-oyek wisata karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian”

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

“Tentunya masyarakat sangat mendukung dan antusias karena dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi wisata”

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat sekitar kawasan wisata sangat antusias dan mendukung dengan adanya obyek-obyek wisata tersebut karena sangat membantu dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

h. Adakah kebijakan untuk pengembangan obyek-obyek wisata di Kabupaten Ponorogo ?

Menurut keterangan Bapak Ir. Mahmud Budihartono, M.Si

“ada, kebijakan yang dipakai adalah kebijakan yang tercantum dalam strategi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo”

Menurut keterangan Bapak Edy Darwanto, ST

“Kebijakan pengembangan pariwisata dibebankan kepada Pemerintah Desa setempat untuk melakukan swadaya masyarakat dalam penataan, perawatan ,pelestarian dan perbaikan budaya yang ada juga pembangunan sarana dan prasarana dalam memenuhi kebutuhan wisatawan terutama wisatawan domestik”

Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah daerah telah menetapkan kebijakan untuk pengembangan obyek-obyek wisata sebagaimana tercancum dalam strategi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo.

KESIMPULAN

1. Perkembangan potensi pariwisata di Kabupaten Ponorogo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan tahun 2015 terus mengalami peningkatan, dalam hal ini yang berperan dalam pengembangan sektor pariwisata yaitu pemerintah daerah, masyarakat dan investor. 2. Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah Kabupaten Ponorogo dalam pengambangan pariwisata adalah kurangnya informasi tentang obyek-obyek wisata di Ponorogo dan juga jalan atau infrastruktur masih perlu pembenahan, untuk itu perlu dilakukan koordinasi dengan dinas-dinas instansi terkait pariwisata dan memperluas jaringan informasi pariwisata untuk promosi pariwisata.

3. Masyarakat sekitar kawasan wisata sangat antusias dan mendukung dengan adanya obyek-obyek wisata karena sangat membantu dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Pemerintah daerah telah menetapkan kebijakan untuk pengembangan obyek-obyek wisata sebagaimana tercancum dalam strategi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo.

4. Kabupaten Ponorogo mempunyai potensi pariwisata yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata dengan didukung oleh sarana prasarana penunjang pariwisata yang memadai seperti angkutan umum menuju lokasi wisata, hotel dan penginapan, rumah makan atau restoran dan sarana hiburan yang semuanya sudah tersedia dipusat kota maupun di sekitar kawasan wisata yang mudah dijangkau. Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo telah membuat kebijakan dalam strategi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dan melakukan berbagai upaya mengembangkan potensi pariwisata untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Ponorogo diantaranya melakukan promosi pariwisata dengan memperluas jaringan informasi kepariwisataan melalui internet, perbaikan infrastruktur dan sarana prasarana yang menuju ke lokasi wisata maupun yang ada di tempat-tempat wisata, memberdayakan masyarakat sekitar kawasan wisata dengan memberikan bantuan atau pinjaman modal usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar kawasan wisata.

SARAN

1. Agar pemerintah daerah Kabupaten Ponorogo dapat melakukan peningkatan kualitas pelayanan pariwisata berupa penyediaan dan pendayagunaan fasilitas berupa sarana dan prasarana vital maupun sarana dan prasarana pendukung pada obyek-obyek wisata yang berada di Kabupaten Ponorogo dan menindak lanjuti semua program yang telah dituangkan dalam rencana pengembangan dan pengelolaanpariwisata Kabupaten Ponorogo sehingga sektor pariwisata memberi kontribusi lebih besar terhadap pendapatan asli daerah juga memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat utamanya di sekitar obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo;

2. Bagi masyarakat sekitar kawasan wisata agar ikut menjaga kelestarian, kebersihan dan keamanan tempat-tempat wisata serta meningkatkan pelayanan terhadap para wisatawan dengan sambutan yang ramah dan baik agar para wisatawan betah berlama- lama bersantai menikmati keindahan obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo;

3. Untuk para pengusaha atau investor, potensi pariwisata di Kabupaten Ponorogo merupakan aset yang sangat besar untuk berinvestasi dalam pengembangan usaha dan bisnis dibidang pariwisata untuk menarik minat para wisatawan berkunjung ke obyek- obyek wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo dan menjadikannya tujuan wisata.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Salim, Teori Dan Paradigma Penelitian Sosial (dari Denzin Guba dan Penerapannya), Tiara Wacana, Yogjakarta, 2001

Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo, 2014, Ponorogo Dalam Angka. C.A. Van Peursen, Strategi Kebudayaan. Penerbit Kanisius, Yogjakarta, 1988.

Departemen Pendidikan Nasional, 2012, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Fatcan H.A, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Surabaya: Jenggala Pustaka Utama

H. Kodyat, Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Koentjaraningrat, KEBUDAYAAN JAWA, Balai Pustaka, Jakarta, 1994.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakara, Bandung, 1995. Lono Simatupang, Pergelaran Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya, Jalasuitra, Yogjakarta,

2013.

Nyoman Kutha Ratna, 2010, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya, Yogyakarta: Pusta Pelajar

Nyoman S Pendit,1994, Potensi Pariwisata, Gramedia Pustaka Utama

Paul Stange, Politik Perhatian ( Rasa Dalam Kebudayaan Jawa ), LKiS, Jakarta, 1998

Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 63 Tahun 2008, Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo Tahun 2012-2032

Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 10 Tahun 2008, tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Ponorogo

KOMPETENSI WARTAWAN MEDIA CETAK DALAM