• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE KAJIAN

GAMBARAN UMUM KABUPATEN C IANJUR

C. Wilayah Pembangunan (WP) Selatan

Wilayah Pembangunan (WP)Selatan, Kecamatan Cibinong,

Kecamatan Leles, Kecamatan Agrabinta, Kecamatan

Sindangbarang, Kecamatan Cidaun, Kecamatan Cikadu, dan Kecamatan Naringgul.

Pengembangan Wilayah Pembangunan (WP) Selatan, relatif hampir sama dengan wilayah tengah. WP ini merupakan wilayah yang perlu segera dipacu agar perkembangan wilayahnya paling tidak bisa menyamai perkembangan yang terjadi di wilayah utara, sehingga isu ketimpangan antar wilayah dapat diminimalisir. Keterbatasan infrastruktur wilayah menjadi isu utama adanya perbedaan laju pembangunan di wilayah selatan. Namun dengan upaya Provinsi Jawa Barat dalam mengembangkan Jalan Jabar Selatan (JJS), diharapkan dapat memicu pertumbuhan wilayah Cianjur bagian selatan dengan tumbuhnya kegiatan-kegiatan baru.

Dengan kondisi tersebut, maka tema penataan ruang Wilayah Pembangunan (WP) Selatan adalah : Mendorong perkembangan wilayah selatan melalui pengintegrasian sistem prasarana dan pengembangan kegiatan-kegatan potensial yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Dengan fokus pembangunan pada :

Pengembangan jaringan infrastruktur strategis

Penyediaan sarana sosial dan ekonomi

Pengembangan sektor-sektor potensial

Mengurangi terjadinya alih fungsi lahan

Sektor-sektor perekonomian yang dikembangkan meliputi :

Pertanian

Perkebunan

Pariwisata

Pertambangan

Industri kecil dan menengah

Pertambangan terbatas

4.5. Visi Misi Kabupaten Cianjur

Tantangan berat yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk meningkatkan kemakmuran masyarakatnya disebabkan karena masih tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur. Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk ( LPP ) sebesar 1,75 % per tahun pada tahun 2011, maka berbagai masalah sosial misalnya pengangguran dan kemiskinan akan lebih sulit diatasi. Masalah yang menghambat upaya peningkatan kesehatan penduduk Kabupaten Cianjur terutama berkaitan dengan munculnya penyakit-penyakit berbasis lingkungan juga akan sulit diatasi, disamping persoalan tidak tekendalinya eksploitasi sumber daya alam yang juga dihadapi.

Kehendak kuat untuk memperbaiki kondisi tersebut merupakan

driving force yang akan menggerakan Kabupaten Cianjur untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang lebih tinggi. Ukuran kemakmuran yang digunakan dalam upaya meraih cita- cita ini adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ). Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur periode 2011-2016 mengarahkan upaya pembangunan pada akselerasi pencapaian IPM tersebut dengan visi

”Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah.”

Memperhatikan visi tersebut di atas, kata kunci pertama yang termuat dalam visi adalah sejahtera. Kalimat sejahtera merefleksikan meningkatnya kehidupan masyarat Cianjur yang didalamnya meliputi peningkatan pendidikan, kesehatan, pendapatan, pangan, dan konsumsi, memperluas pilihan-pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nyata mereka, serta meningkatkan kemapanan perekonomian daerah. Kata kunci lainnya adalah akhlakul karimah yang dapat dimaknai sebagai akhlak yang mulia yang merupakan suatu perilaku yang mencerminkan etika berketuhanan, berkehidupan sosial, dan bersinergi

dengan alam. Sebagaimana layaknya, akhlakul karimah meliputi seluruh kehidupan seseorang, baik ketika beribadah secara khusus kepada Tuhannya maupun dalam hubungannya dengan sesama makhluk seperti dalam menata ekonomi, menata politik, kehidupan bernegara, kehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat, serta dalam mengelola kelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan secara bijak kekayaan sumber daya alam yang ada di dalamnya.

Misi ini ditetapkan untuk menyelesaikan persoalan bagaimana agar IPM Kabupaten Cianjur dapat terus meningkat secara signifikan sampai akhir periode jangka menengah 2006-2011. Dengan memahami kondisi Kabupaten Cianjur saat ini, maka misi yang dipikul dalam rangka mencapai visi berkaitan erat dengan butir-butir dalam pernyataan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan yang bermutu.

Data menyangkut Angka Kelulusan dan Peringkat Kelulusan SD, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK menunjukan bahwa kelulusan peserta didik Kabupaten Cianjur masih pada peringkat menengah ke bawah. Komitmen yang dijabarkan dalam misi pertama ini adalah harapan ingin mewujudkan peningkatan mutu yang diberikan pada peserta didik melalui peningkatan capaian angka kelulusan dan peringkat kelulusan semua jenjang pendidikan.

2. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu.

Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen penyediaan pelayanan kesehatan dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standard dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.

3. Meningkatkan daya beli masyarakat.

Hal ini merupakan upaya meningkatkan standar hidup masyarakat yang didekati dengan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak. Tingkat kehidupan yang layak dimaksud diukur dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan (kemampuan daya beli/ Power Parity Purchase, dalam rupiah)

4. Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi.

Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan perubahan signifikan elemen-elemen birokrasi antara lain kelembagaan, sumber daya

manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur,

pengawasan, dan pelayanan public. Hal yang penting dalam

reformasi birokrasi adalah perubahan mind-set dan budaya kerja.

Reformasi diarahkan pada upaya mencegah dan mempercepat pemberantasan korupsi secara berkelanjutan dalam menciptakan

tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good

governance), dan pemerintah yang bersih (clean government) dan bebas KKN.

5. Aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Nilai-nilai yang dijunjung dan menjadi atribut setiap tindakan dalam rencana strategis maupun rencana kegiatan terkecil sekalipun akan memberi energi pada rencana itu sendiri. Nilai-nilai dimaksud membantu mengubah kekuatan energi dalam tujuan menjadi kekuatan yang lebih besar yang dapat dicapai melalui organisasi, usaha, maupun keterampilan. Nilai melipat gandakan kekuatan tindakan dan hasilnya. Nilai yang dianut akan terekspresi dalam tindakan fisik, sikap, dan dalam pikiran. Masing-masing

memiliki kekuatan sendiri. Nilai-nilai mental misalnya terekspresikan melalui kejujuran, kebenaran, kepercayaan dan idealisme. Nilai-nilai spiritual mengkespresikan iman, ketulusan, kesabaran, ketekunan, niat baik, dan penyerahan diri pada Tuhan. Maka, dapat dipahami bahwa setiap tindakan adalah sesuatu yang luas dan dapat mengekspresikan banyak nilai. Semakin terekspresikan, semakin besar kekuatan dan efektivitasnya

BAB V