• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Pengobatan Pegawai Bank Indonesia Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Pengobatan Pegawai Bank Indonesia Bandung"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

RIAN FIKRI MUH.FUADI

10107267

ROBI TANZIL GANEFI

10107269

RUDI BADRU ZAMAN

10107270

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

i

judul “Pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Pengobatan Pegawai Bank Indonesia Bandung”dapat diselesaikan.

Laporan ini merupakan hasil dari kerja praktek yang di lakukan di Bank

Indonesia Bandung.Penyusunan laporan ini dilakukan untuk memenuhi mata

kuliah wajib dan merupakan syarat kelulusan akademik pada program studi

Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Indonesia.

Sangat disadari bahwa laporan kerja praktek ini tidak akan selesai tanpa

bantuan dan bimbingan dari dosen dan teman-teman khususnya :

1. Tati Harihayati M., selaku dosen pembimbing

2. Palestina Safitri, selaku pembimbing lapangan

3. Teman-teman seperjuangan.

Dengan segala keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki

penyusunan laporan kerja praktek ini masih memiliki banyak kekurangan.Oleh

karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapakan demi

perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Bandung, 29 Desember 2010

(4)

ii

1. 5 Metode Penelitian ... 3

1. 5. 1 Tahap Pengumpulan Data ... 3

1. 5. 2 Tahap Pembangunan Aplikasi ... 4

1. 5. 3 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2. 1 Profil Bank Indonesia ... 7

2. 1. 1 Sejarah Indonesia ... 7

2. 1. 2 Logo Bank Indonesia ... 8

2. 1. 3 Badan Hukum Bank Indonesia ... 8

2. 1. 4 Struktur Organisasi Bank Indonesia ... 9

2. 1. 5 Job Descrption Manajemen SDM Bank Indonesia ... 12

2. 2 Landasan Teori ... 13

2. 2. 1 Java ... 14

2. 2. 2 NetBeans ... 15

2. 2. 3 iReport ... 16

(5)

iii

2. 2. 5 MySQL ... 21

BAB 3 PEMBAHASAN ... 22

3. 1 Analisis Sistem ... 22

3. 1. 1 Analisis Masalah ... 22

3. 1. 2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 23

3. 1. 3 Analisis Aliran Informasi ... 25

3. 1. 3. 1 Kebutuhan Data ... 25

3. 1. 3. 2 Informasi yang Dihasilkan ... 26

3. 1. 4 Dokumen yang Terlibat ... 27

3. 1. 5 Analisi Kebutuhan Nonfungsional ... 27

3. 1. 5. 1 Perangkat Keras ... 27

3. 1. 5. 2 Perangkat Lunak ... 29

3. 1. 5. 3 Pengguna Sistem ... 29

3. 1. 6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 30

3. 1. 6. 1 Use Case Diagram ... 31

3. 2 Perancangan Sistem ... 69

3. 2. 1 Perancangan Data ... 69

3. 2. 1. 1 Diagram Relasi ... 69

3. 2. 1. 2 Struktur Tabel ... 69

3. 2. 2 Struktur Menu ... 74

3. 2. 3 Perancangan Antarmuka ... 74

3. 2. 3. 1 Perancangan Form ... 75

3. 2. 3. 2 Perancangan Pesan ... 81

3. 2. 4 Jaringan Semantik ... 93

3. 2. 5 Perancangan Prosedural ... 94

(6)

iv

3. 3. 1 Kebutuhan Perangkat Keras Pembangun ... 99

3. 3. 2 Kebutuhan Perangkat Lunak Pembangun ... 99

3. 3. 3 Implementasi Basis Data ... 100

3. 3. 4 Tampilan Aplikasi ... 105

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 114

4. 1 Kesimpulan ... 114

4. 2 Saran ... 114

(7)

1

Bank Indonesia merupakan lembaga independen negara yang bertugas

dalam mempertimbangkan kebijakan perekonomian di Indonesia. Selain fungsi

tersebut Bank Indonesia memiliki cakupan kerja internal yang berada di bawah

pengelolaan bidang Manajemen Internal. Salah satu seksi yang berada di bawah

bidang internal Bank Indonesia adalah seksi Sumber Daya Manusia (SDM). SDM

Bank Indonesia memiliki beberapa tugas dalam mengelola karyawan, salah satu

diantaranya adalah pengolahan data kesehatan pegawai.

Pengolahan data kesehatan tersebut berupa rekapitulasi biaya pengobatan

pegawai selama berobat di rumah sakit yang akan dikurangi dengan tunjangan

berdasarkan tingkat golongan yang ada. Hasil keluaran perhitungan tersebut

berupa laporan biaya total selama pengobatan yang harus dibayarkan oleh Bank

Indonesia ke rumah sakit terkait. Pada saat ini perhitungan rekapitulasi biaya

pengobatan dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel2007.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai yang membawahi bidang tersebut

penggunaan Microsoft Office Excel sering mengalami ketidakakuratan dalam

perhitungan total biaya pengobatan. Ketidakakuratan tersebut disebabkan karena

pegawai harus menggunakan rumus yang berbeda untuk setiap kasus pengobatan

yang berbeda. Misalkan untuk pegawai yang melahirkan memiliki tanggungan

biaya operasi melahirkan, biaya kamar operasi, biaya dokter kandungan, dan biaya

kamar bayi. Hal itu berbeda dengan pegawai dengan penyakit biasa yang hanya

mencakup biaya kamar rawat, dokter, dan obat.

Penyebab lain dari penggunaan Microsoft Office Excel adalah pegawai

kesulitan ketika akan mencetak dari file laporan yang sudah ada. Setiap pegawai

yang berobat akan memiliki file yang berbeda untuk setiap bulannya. Selain

memerlukan kapasitas media penyimpanan yang besar, pencarian dan pencetakan

(8)

mengingat banyaknya jumlah pegawai yang melakukan pengobatan setiap

bulannya.

Solusi yang diusulkan untuk mengatasimasalah tersebut yaitu dibutuhkan

suatu aplikasi yang dapat membantu pekerjaan pegawai untuk melakukan

pengolahan data pengobatan dengan akurat dan pembuatan laporan dengan waktu

yang relatif singkat. Dikarenakan luasnya bidang kesehatan yang ada di SDM

maka aplikasi yang dibangun hanya fokus pada pengolahan data pengobatan sehingga tema yang diangkat adalah “Aplikasi Pengolahan Data Pengobatan” yang mencakup pengolahan data pegawai, data golongan, dan data pengobatan.

1. 2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka

rumusan masalah dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah bagaimana

membangun aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai di Bank Indonesia

Bandung.

1. 3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk membangun

aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung.

Tujuan yang akan dicapai dari pembangunan aplikasi pengolahan data

pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung adalah :

1. Meningkatkan keakuratan pengolahan data pengobatan pegawai dalam hal perhitungan total biaya.

2. Mempermudah pembuatan laporan biaya pengobatan pegawai.

1. 4Batasan Masalah

Ada beberapa batasan masalah dalam pembuatan laporan kerja praktek ini

agar pembahasan lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Batasan

masalah dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah :

1. Data yang diolah untuk aplikasi ini adalah data pegawai dan data golongan.

(9)

3. Keluaran dari aplikasi ini berupa laporan biaya pengobatan dan informasi data pengobatan untuk masing-masing pegawai.

4. Aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai yang dibangun berbasis

desktop.

5. Perangkat lunakyang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah NetBeans 6.8 dan menggunakan database MySql.

6. Pemodelan dan perancangan sistem dalam pembuatan laporan kerja praktek ini menggunakan pemodelan berbasis objek dengan tools UML.

1. 5Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis. Dalam pembuatan laporan kerja praktek

ini digunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan fakta-fakta dan

informasi secara sistematis, faktual, dan akurat. Metode penelitian ini memiliki

dua tahapan penelitian, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan

aplikasi.

1. 5. 1Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek

penelitian. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan data primer atau data yang

diperoleh dari objek penelitan adalah sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan

menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku,

jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang diambil.

Studi lapangan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini dilakukan secara

(10)

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara tanya jawab. Pengumpulan dengan cara wawancara dilakukan

kepada pegawai yang membawahi bidang pengolahan data pengobatan di

bagian SDM Bank Indonesia

b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung di seksi SDM Bank Indonesia.

1. 5. 2Tahap Pembangunan Aplikasi

Tahap pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi

pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung ini menggunakan

metode waterfall(Gambar 1.1). Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model

waterfall adalah sebagai berikut :

1. System Engineering

Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang pertama kali

dilakukan untuk merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini bertujuan untuk

memahami sistem yang akan dibangun.

2. Analyst

Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk

menetapkan kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun.

3. Design

Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah

dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Coding

Coding merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke

dalam bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing

Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun.

Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak serta memastikan

(11)

6. Maintenance

Maintenance merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang

telah selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan atau

penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.

Gambar I.1 Siklus Metode Waterfall

1. 5. 3Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika laporan

kerja praktek ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan secara umum mengenai latar belakang

permasalahan, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil Bank Indonesia yang memaparkan

sejarah, logo, badan hukum, struktur organisasi, dan job description serta

penjelasan tentang landasan teori yang berisi berbagai konsep dasar dan teori-teori

yang berkaitan dalam pembuatan aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai di

(12)

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis sistem yang sedang berjalan, sistem yang

diusulkan, perancangan aplikasi, serta implementasi dan pengujian aplikasi yang

dibangun.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari pembuatan aplikasi yang

(13)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2. 1Profil Bank Indonesia

Pembangunan aplikasi pengolahan data pengobatan ini dilakukan di Bank

Indonesia cabang Bandung. Aplikasi yang dikembangkan digunakan oleh pegawai

staf Bank Indonesia pada bagian/divisi Sumber Daya Manusia (SDM).

2. 1. 1Sejarah Indonesia

Bank Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 1828 dengan nama De

Javasche Bank yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank

sirkulasiyang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.Undang-Undang Pokok

Bank Indonesia tahun 1953 menetapkan pendirian Bank Indonesiauntuk

menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tigatugas

utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di sampingitu,

Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya denganPemerintah

dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJBsebelumnya.

Undang-Undang Bank Sentral tahun 1968 mengatur kedudukan dan tugas

Bank Indonesiasebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan

fungsikomersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga

bertugasmembantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong

kelancaranproduksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja

gunameningkatkan taraf hidup rakyat.

Tahun 1999 merupakan babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai

dengan UU No.23/1999 yangmenetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu

mencapai dan memeliharakestabilan nilai rupiah.Pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PerPPU) No.2 tahun 2008

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank

Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan.

(14)

8

dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan aksesperbankan terhadap

Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia[1].

2. 1. 2Logo Bank Indonesia

Berdasarkan surat edaran intern No.11/40/INTERN tanggal 29 Juni 2009,

logo ataupun lambang dari Bank Indonesia adalah seperti yang terdapat pada

Gambar 2.1 :

Gambar II.1Logo Bank Indonesia

Sejarah perkembangan logo BI yang telah mengalami perubahan 7 kali

sejak tahun 1953 hingga 2005.Logo BI yang sekarang ini ternyata mengadaptasi

logo De Javasche Bank dengan mengubah huruf "J" menjadi huruf "I". Makna

dari warna biru pada logo BI adalah keutuhan langit dan laut kepulauan nusantara

yang menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyiratkan kesatuan

dan persatuan [3].

2. 1. 3Badan Hukum Bank Indonesia

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang

independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999

tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999.

Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara

independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya.

Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia

mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas

dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak

luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank

Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam

(15)

9

Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah

memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur

ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga negara yang independen

kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara.

Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama

dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah.

Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat

melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif

dan efisien.

Status Bank Indonesia baik sebagai badanhukum publik maupun badan

hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik

Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang

merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat

luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank

Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di

luar pengadilan [6].

2. 1. 4Struktur Organisasi Bank Indonesia

Pada Bank Indonesia memiliki bagian atau divisi yang memiliki tugasnya

masing-masing sesuai dengan gambar 2.2 dan detail tugas dari masing-masing

(16)

10

Gambar II.2 Struktur Organisasi Bank Indonesia

Keterangan *

Medan, Banda Aceh, Pematang Siantar, Lhokseumawe, Sibolga, Padang,

Pekanbaru, Jambi, Batam, Palembang, Bengkulu, Bandarlampung, Bandung,

Serang, Cirebon, Tasikmalaya, Tegal, Semarang, Yogyakarta, Solo, Purwokerto,

Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Denpasar, Mataram, Kupang, Banjarmasin,

Pontianak, Palangkaraya, Gorontalo, Samarinda, Balikpapan, Makassar, Manado,

Palu, Kendari, Ternate, Ambon, & Jayapura.

Keterangan **

(17)
(18)

2. 1. 5Job Descrption Manajemen SDM Bank Indonesia

Berdasarkan surat edaran No.9/12/INTERN tanggal 30 Maret 2007, job

description di Bank Indonesia dibagi kedalam 4 bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Pemimpin Bank Indonesia (PBI).

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

2. Deputi PBI Bidang Ekonomi Moneter (Ekmon).

a. Deputi PBI bidang Ekmon

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

b. Analis Madya Senior

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi

Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah

c. Analis Madya

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan

Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan

kebijakan

d. Peneliti Ekonomi Madya

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan

Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan

keberhasilan kebijakan

e. Analis Madya

Merealisasikan kegiatan pengaturan melalui kegiatan review dan

harmonisasi ketentuan yang dapat memberikan nilai tambah dalam rangka

memastikan keberhasilan kebijakan

3. Deputi PBI Bidang Sistem Pembayaran Manajemen Intern (SPMI).

a. Deputi PBI bidang SPMI

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

(19)

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi

Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.

c. Kepala Bidang Sistim Pembayaran

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan

Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan

kebijakan.

d. Kasir Madya

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan

Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan

keberhasilan kebijakan

4. Deputi PBI Bidang Pebankan.

a. Deputi PBI Bidang Perbankan

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah

dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan

b. Pengawas Bank Madya Senior

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi

Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah

c. Pengawas Bank Madya

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan

Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan

kebijakan

d. Kepala Bagian Idab

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan

Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan

keberhasilan kebijakan [7].

2. 2Landasan Teori

Untuk mengembangkan aplikasi pengolahan data pengobatan ini ,

diperlukan teori-teori yang mendukung serta berkaitan dengan aplikasi yang akan

(20)

akan dikembangkan. Landasan teori dari Pembangunan aplikasi pengolahan data

pengobatan ini adalah sebagai berikut :

2. 2. 1Java

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan

oleh Sun Microsystems sejak tahun 1991. Bahasa ini dikembangkan dengan model

yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah

dipakai dan platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem

operasi dan arsitektur komputer. Bahasa ini juga dirancang untuk pemrograman di

Internet sehingga dirancang agar aman dan portabel.

1. Platform Independent

Platform independent berarti program yang ditulis dalam bahasa Java

dapat dengan mudah dipindahkan antar berbagai jenis sistem operasi dan berbagai

jenis arsitektur komputer. Aspek ini sangat penting untuk dapat mencapai tujuan

Java sebagai bahasa pemrograman Internet di mana sebuah program akan

dijalankan oleh berbagai jenis komputer dengan berbagai jenis sistem operasi.

Sifat ini berlaku untuk level source code dan binary code dari program Java.

Berbeda dengan bahasa C dan C++, semua tipe data dalam bahasa Java

mempunyai ukuran yang konsisten di semua jenis platform. Source code program

Java sendiri tidak perlu dirubah sama sekali jika Anda ingin mengkompile ulang

di platform lain. Hasil dari mengkompile source code Java bukanlah kode mesin

atau instruksi prosesor yang spesifik terhadap mesin tertentu, melainkan berupa

bytecode yang berupa file berekstensi .class. Bytecode tersebut dapat langsung

Anda eksekusi di tiap platform yang dengan menggunakan Java Virtual Machine

(21)

2. Kompilasi

Kompilasi kode program Java dilakukan menggunakan toolcommand-line

yang bernama javac, atau biasa disebut kompiler Java. Tahap kompilasi ini

bertujuan untuk mengonversi kode sumber ke program biner yang berisi bytecode,

yaitu instruksi-instruksi mesin.

3. Interpretasi

Kode program Java tidak dieksekusi di komputer secara langsung, tetapi

berjalan di atas komputer hipotesis yang distandardisasikan, yang disebut Java

Virtual Machine.

Untuk menginterpretasi bytecode, kita menggunakan tool bernama java,

atau biasa disebut interpreter Java.

4. Library

Selain kompiler dan interpreter, bahasa Java sendiri memiliki library yang

cukup besar yang dapat mempermudah Anda dalam membuat sebuah aplikasi

dengan cepat. Library ini sudah mencakup untuk grafik, desain user interface,

kriptografi, jaringan, suara, database, dan lain-lain.

5. Berorientasi Objek

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek. Pemrograman

berorientasi objek secara gamblang adalah teknik untuk mengorganisir program

dan dapat dilakukan dengan hampir semua bahasa pemrograman. Namun Java

sendiri telah mengimplementasikan berbagai fasilitas agar seorang programer

dapat mengoptimalkan teknik pemrograman berorientasi objek.

2. 2. 2NetBeans

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan

pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir

100 mitra (dan terus bertambah). Sun Microsystems mendirikan proyek kode

terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama.

Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform.

The NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan Pembangunan - sebuah kakas untuk

(22)

program. Netbeans IDE ditulis dalam Java – namun dapat mendukung bahasa

pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans

IDE.Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana

digunakan [4].

2. 2. 3iReport

IReport adalah report designer yang digunakan oleh Jasper Report. Karena

kemiripannya dengan Crystal Report, IReport menjadi salah satu pilihan utama

untuk melakukan proses desain report di Java. Tool untuk reporting yang paling

populer di Java adalah iReport. iReport penggunaanya mirip dengan Crystal

Report yang sudah banyak dikenal orang. Dengan iReport kita dapat membuat

report dengan mudah. Cukup dengan drag n drop dan juga wizard yang sangat

mudah digunakan. iReport sendiri tersedia dalam bentuk aplikasi tunggal dan

yang paling baru adalah iReport sudah dapat diintegrasikan dengan Netbeans IDE.

Artinya kita tidak perlu lagi menggunakan 2 tools yang berbeda untuk membuat

aplikasi yang lengkap dengan reportnya. Dengan Netbeans IDE + iReport plugin

maka tools Pembangunan aplikasi kita udah lengkap [11].

2. 2. 4Unified Modelling Language (UML)

UML sebagai sebuah bahasa yang memberikan vocabulary dan tatanan

penulisankata-kata dalam „MS Word‟ untuk kegunaan komunikasi. Sebuah bahasa

modeladalah sebuah bahasa yang mempunyai vocabulary dan konsep tatanan /

aturanpenulisan serta secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem. Seperti

halnyaUML adalah sebuah bahasa standard untuk pengembangan sebuah software

yangdapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model,

tetapitidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat

yangmerupakan salah satu proses implementasi pengembangan software.

UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja,

namunjuga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa

pemograman,seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara

(23)

mengenaipendokumentasian dapat dilakukan seperti; requirements, arsitektur,

design,source code, project plan, tests, dan prototypes [5].

Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku

UML, sebenarnya konsepsi dasar UML bisa kita rangkumkan seperti dalam

gambar 2.6.

Gambar II.4 Konsepsi Dasar UML

Seperti juga tercantum pada Gambar 2.6, UML mendefinisikan

diagram-diagram sebagai berikut:

1. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan

perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case

dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang

yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor.

Use case digambarkan berbentuk elips dengan namaoperasi dituliskan di

dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use

(24)

2. Class Diagram

Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur

kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak

dipakai.Class diagram banyak memperhatikan hubungan antarkelas dan

penjelasan detail tiap kelas dalam pemodelan desain (dalam logical view) dari

suatu sistem.Selama proses analisa, class diagram memperhatikan aturan-aturan

dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap

desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang

membentuk arsitektur sistem yang dibuat [9].

Hubungan antar kelas dalam pemodelan dengan tools UML digambarkan

sebagai berikut :

a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan

class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus

mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah

query antar class.

b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan

dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan

menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class

yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

d. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari

satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan

(25)

3. Statechart Diagram

Statechart diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu

kelas atau objek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state)

yang dilalui sebuah objek, Kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari suatu

state atau aktivitas kepada yang lainnya.Statechart diagram khusus digunakan

untuk memodelkan tahap-tahap diskrit dari sebuah siklus hidup objek,sedangkan

Activity diagram paling cocok untuk memodelkan urutan aktifitas dalam suatu

proses [9].

4. Activity Diagram

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Activity diagram tidak menggambarkan

behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak,

tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas

secara umum.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk

(26)

5. Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan interaksi objekyang disusun dalam suatu

urutan waktu. Diagram inisecara khusus berasosiasi dengan use-case.

Sequencediagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang arusterjadi untuk

menghasilkan suatu didalam use-case diagram. Tipe diagram yang digunakan

sebaiknya digunakan diawal tahap desain atau analisis karena kesederhanaannya

dan mudah untuk di mengerti [9].

6. Collaboration Diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan

bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence

number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari

level yang sama memiliki prefiks yang sama. [9].

7. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada

compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari

beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang

lebih kecil.Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang

disediakan sebuah komponen untuk komponen lain [9].

8. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak

(pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada

lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang

digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan

antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam

(27)

2. 2. 5MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

atau DBMS yang multi thread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di

seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak

gratis dibawah lisensi GNU General Public License(GPL), tetapi mereka juga

menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya

(28)

22

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan pada laporan kerja praktek ini memaparkan beberapa hal

diantaranya analisis sistem, perancangan sistem, dan implementasi aplikasi yang

dibangun. Analisis sistem berisi terdiri dari analsis sistem yang sedang berjalan,

analisis nonfungsional, analisis fungsional, serta pemodelan aplikasi yang

dibangun menggunakan tools UML. Sementara itu perancangan aplikasi berisi

rancangan aplikasi yang dibangun. Hal tersebut dilakukan untuk menggambarkan

perbedaan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan.

Setelah dilakukan analisis dan perancangan maka tahap selanjutnya adalah tahap

implementasi. Pada tahap implementasi dilakukan penterjemahan perancangan

sistem ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin.

3. 1Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta menentukan

kebutuhan-kebutuhan sistem yang dibangun sehingga dapat diusulkan

perbaikannya.

Hal-hal yang dipaparkan pada tahap analsis sistem ini adalah analisis

masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis aliran informasi, dokumen

yang terlibat, analisis kebutuhan fungsional, dan analsis kebutuhan nonfungsional.

3. 1. 1Analisis Masalah

Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari bidang

Manajemen Internal Bank Indonesia. Salah satu tugas yang dilakukan oleh seksi

SDM adalah pengolahan biaya pengobatan pegawai selama berobat di rumah

sakit.

Pada saat ini pengolahan biaya pengobatan tersebut dilakukan dengan

(29)

pengobatan dengan menggunakan Microsoft Office Excel sering mengalami

ketidakakuratan dalam hal perhitungan total biaya pengobatan. Ketidakakuratan

tersebut disebabkan karena pegawai harus menggunakan rumus yang berbeda

untuk setiap kasus pengobatan yang berbeda.

Penyebab lain dari penggunaan Microsoft Office Excel adalah pegawai

kesulitan ketika akan mencetak dari file laporan yang sudah ada. Untuk

menyimpan file laporan setiap pegawai dibutuhkan kapasitas media penyimpanan

yang besar. Selain itu pencarian dan pencetakan laporan dalam jumlah yang

banyak akan memakan waktu yang tidak sedikit mengingat banyaknya jumlah

pegawai yang melakukan pengobatan setiap bulannya.

Melihat permasalah tersebut seksi SDM Bank Indonesia membutuhkan

aplikasi yang dapat melakukan pengolahan data pengobatan pegawai dan

mengatasi pembuatan laporan pengobatan yang dilakukan oleh setiap pegawai.

3. 1. 2Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan berisi tentang pemaparan sistem pengolahan

data pengobatan yang ada saat ini. Analisis ini dimaksudkan agar perangkat lunak

yang dibangun tidak keluar dari cakupan sistem pengolahan data pengobatan

pegawai yang ada. Adapun prosedur pengolahan data pengobatan pegawai yang

ada di Bank Indonesia adalah :

1. Pegawai yang berobat meminta surat jaminan berobat dari Bank Indonesia ke seksi SDM berdasarkan surat keterangan rawat inap dari rumah sakit tempat

pegawai tersebut berobat.

2. Bank Indonesia mengirimkan surat jaminan ke rumah sakit terkait. Pada surat jaminan yang dikirimkan oleh Bank Indonesia ke rumah sakit terlampir daftar

alat dan obat yang tidak ditanggung oleh Bank Indonesia. Jika pegawai

menggunakan alat dan obat yang tertera pada lampiran maka biaya

(30)

3. Setelah pengobatan selesai, rumah sakit terkait akan mengirimkan kwitansi pembayaran dan nota rincian biaya pengobatan beserta surat pengantar tagihan

dari rumah sakit ke SDM Bank Indonesia.

4. Ada beberapa hal yang dilakukan setelah kwitansi dan nota tersebut masuk ke seksi SDM Bank Indonesia.

a. SDM mengecek kebenaran nota dan kwitansi. Pengecekkan ini dilakukan

untuk membandingkan harga pada nota dan kwitansi yang dikirimkan oleh

rumah sakit dengan daftar harga alat dan obat yang ada pada daftar alat

dan obat yang ditanggung oleh Bank Indonesia. Jika ada harga yang tidak

sesuai maka seksi SDM akan melakukan konfirmasi langsung lewat

telepon ke rumah sakit terkait yang kemudian rumah sakit akan

memberikan nota dan kwitansi susulan yang telah diperbaiki.

a. Seksi SDM melakukan perhitungan total biaya pengobatan berdasarkan

kwitansi dari rumah sakit sekaligus menghitung selisih biaya pengobatan

dari nota dan kwitansi yang ada dengan tunjangan pegawai berdasarkan

golongan masing-masing.

b. Seksi SDM membuatkan warkat untuk pembayaran ke rumah sakit

berdasarkan hasil perhitungan total biaya pengobatan. Jika dari

perhitungan tersebut muncul selisih maka seksi SDM akan mengirimkan

surat pemberitahuan kepada pegawai yang bersangkutan yang berisi selisih

biaya dari pengobatan yang telah dilakukan.

c. Pegawai menyetorkan selisih biaya pengobatannya ke seksi SDM

berdasarkan surat pemberitahuan yang dikirmkan sebelumnya. Dana

setoran dari pegawai tersebut akan dimasukkan ke anggaran dana

pengobatan SDM.

d. Setelah semua pembayaran selesai maka bukti-bukti pembayaran akan

(31)

Prosedur pengobatan di Bank Indonesia Bandung digambarkan pada

usecase diagram yang terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar III.1 Usecase Diagram Pengolahan Data Pengobatan yang Sedang Berjalan

3. 1. 3Analisis Aliran Informasi

Analisis aliran data dan informasi pada sistem menggambarkan bentuk

data dan informasi dari prosedur yang satu ke prosedur yang lainnya atau

kebutuhan data dari luar sistem ke dalam sistem. Ada beberapa hal yang dianalisis

pada tahapan ini diantaranya kebutuhan data, informasi yang dihasilkan, dan

dokumen yang terlibat.

3. 1. 3. 1Kebutuhan Data

Kebutuhan data menggambarkan data apa saja yang digunakan pada

aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia. Adapun data yang

digunakan pada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia

(32)

Tabel III.1 Kebutuhan Data

No Nama Data Fungsi Sumber

1 Data Pegawai Menginformasikan data pegawai Bank

Indonesia Bandung

Bagian SDM

2 Data Golongan Menginformasikan biaya tunjangan

setiap golongan

Bagian SDM

3 Nota Menginformasikan rincian biaya

pengobatan

Rumah Sakit

4 Kwitansi Menginformasikan total biaya

pengobatan

Rumah Sakit

3. 1. 3. 2Informasi yang Dihasilkan

Informasi yang dihasilkan merupakan suatu perubahan bentuk data ke

dalam informasi yang memiliki nilai tertentu. Informasi yang dihasilkan pada

aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia tertera pada Tabel

3.2.

Tabel III.2 Informasi yang dihasilkan

No Nama Informasi Fungsi Tujuan

1 Laporan Pengobatan Mengetahui total biaya pengobatan

yang harus dibayarkan

Pegawai

2 Daftar Pegawai Mengetahui daftar pegawai bank

Indonesia

Bagian SDM

3 DaftarTunjangan

Golongan

Mengetahui biaya tunjangan setiap

golongan

(33)

3. 1. 4Dokumen yang Terlibat

Data dalam bentuk dokumen menghasilkan informasi yang digunakan

dalam proses pada sistem yang dibangun. Dokumen yang terlibat dalam aplikasi

pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia tertera pada Tabel 3.3.

Tabel III.3 Dokumen yang terlibat

No Nama Dokumen Deskripsi

1 Kwitansi Fungsi : menginformasikan total biaya selama

pengobatan

Item Data : total biaya, nama pegawai, dan tanggal

pengobatan

2 Nota Fungsi : menginformasikan rincian biaya pengobatan

Item Data : tanggal pengobatan, data alat dan obat, dan

biaya masing-masing alat dan obat tersebut.

3. 1. 5Analisi Kebutuhan Nonfungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem

yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan

nonfungsional untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan meliputi

kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan

memakai aplikasi. Analisis kebutuhan nonfungsional bertujuan agar aplikasi yang

dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan seksi SDM dalam pengolahan

data pengobatan pegawai.

3. 1. 5. 1Perangkat Keras

Untuk menjalankan suatu aplikasi maka diperlukan perangkat keras yang

dapat mendukung proses kerja dari sistem itu sendiri. Spesifikasi perangkat keras

yang digunakan oleh seksi SDM dalam melakukan pengolahan data pengobatan

(34)

Tabel III.4 Spesifikasi Perangkat Keras Seksi SDM

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 4 3.00 GHz

7 Printer Printer hitam-putih

Untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan dibutuhkan

perangkat keras pendukung sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan

dengan baik. Spesifikasi minimun perangkat keras untuk menjalankan aplikasi

tersebut tertera pada Tabel 3.5.

Tabel III.5 Spesifikasi Perangkat Keras Minimal

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 1.6 GHz

2 Monitor Montor 15 inch

8 Printer Printer hitam-putih

Berdasarkan perbandingan perangkat keras yang ada di seksi SDM dengan

perangkat keras minimun yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi maka

dapat disimpulkan bahwa perangkat keras yang dimiliki oleh seksi SDM Bank

Indonesia saat ini masih mampu digunakan untuk menjalankan aplikasi

pengolahan data pengobatan sehingga tidak perlu ada penambahan perangkat

(35)

3. 1. 5. 2Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan oleh seksi SDM Bank Indonesia untuk

membantu pengolahan data pengobatannya adalah :

1. Microsoft Office Suite 2007.

2. Microsoft SQL Server 2008

3. Program Pajak – eSPT PPh Masa 2.0

Untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan dibutuhkan

perangkat lunak pendukung sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan

dengan baik. Adapun perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan

aplikasi yang dibangun adalah JRE 1.6 sebagai virtual machine aplikasi dan

MySQL v5.1 sebagai database penyimpanan data pengolahan pengobatan.

Berdasarkan perbandingan perangkat lunak yang ada di seksi SDM dengan

perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi maka dapat

disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat lunak tambahan untuk menjalankan

aplikasi pengolahan data pengobatan sehingga aplikasi yang dibangun dapat

berjalan dengan optimal.

3. 1. 5. 3Pengguna Sistem

Suatu aplikasi akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh perangkat pikir

yang memiliki kemampuan dalam menjalankan aplikas yang bersangkutan.

Pengguna sistem, yaitu pegawai yang membawahi bidang pengolahan data

(36)

Umur : 32 tahun

Pendidikan Terakhir : Strata Satu (S1)

Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan perangkat lunak

Office dan aplikasi lainnya yang terdapat

di seksi SDM.

Untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan dibutuhkan

pengguna sistem sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan dengan baik.

Berikut ini penjelasan pengguna sistem untuk menjalankan aplikasi yang

dibangun :

Umur : Minimal 22

Pendidikan Terakhir : Diploma Tiga (D3)

Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan aplikasi yang

dibangun dalam pengolahan data

pengobatan pegawai.

Melihat perbandingan pengguna sistem yang ada dengan pengguna sistem

yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun maka dapat

disimpulkan bahwa diperlukan adanya pelatihan dalam penggunaan sistem

terhadap user. Pelatihan perangkat pikir yang ada bertujuan agar pengguna sistem

dapat sebaik mungkin menggunakan aplikasi yang dibangun.

3. 1. 6Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis sistem yang dilakukan menggunaka tools UML. Adapun tahapan

analisis sistem menggunakan uml adalah use case diagaram, use case scenario,

(37)

3. 1. 6. 1Use Case Diagram

Use caseDiagram merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan

hububungan-hubungan yang terjadi antar aktor dengan aktivitas yang terdapat

pada sistem. Sasaran pemodelan use casediantaranya adalah mendefinisikan

kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario

penggunaan yang disepakati antara pemakai dan pengembang. Dari analisis

pengguna aplikasi yang ada maka use case diagram untuk aplikasi pengolahan

data pengobatan pegawai Bank Indonesia dapat dilihat dalam Gambar 3.1.

Gambar III.2Use Case Diagram Aplikasi Pengolahan Pengobatan Pegawai

3. 1. 6. 2Use Case Scenario

Use Case Scenario mendeskripsikan urutan langkah-langkah dala proses

bisnis baik yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun yang dilikakukan oleh

(38)

golongan, skenario mengolah data pegawai, skenario menghitung selisih biaya

pengobatan, dan skenario mencetak laporan. Berikut ini penjelasan dari

masing-masing skenario tersebut :

1. Use Case Scenario Tambah Data Golongan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case tambah data golongan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7.

Tabel III.6 Use Case Scenario Tambah Data Golongan

Identifikasi

Nama Tambah Data Golongan

Tujuan Menambah data golongan.

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Golongan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data golongan 2. Memilih tab tambah golongan 3. Menampilkan tab tambah golongan

4. Melakukan penambahan data golongan 5. Memproses hasil penambahan data golongan 6. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

7. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data golongan”

Skenario Alternatif jika field masih kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh ada yang kosong 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

(39)

Tabel III.7 Use Case Scenario Tambah Data Golongan (Lanjutan)

Skenario Alternatif jika kode golongan telah terdaftar

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa kode golongan telah terdaftar 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data golongan”

Skenario Alternatif jika data gagal disimpan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal disimpan 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses penambahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses penambahan data golongan 2. Use Case Scenario Ubah Data Golongan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case ubah data golongan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.8 dan Tabel 3.9.

Tabel III.8 Use Case Scenario Ubah Data Golongan

Identifikasi

Nama Ubah Data Golongan

Tujuan Mengubah data golongan

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Golongan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data golongan 2. Memilih tab edit gologan 3. Menampilkan tab edit golongan

4. Melakukan perubahan data golongan 5. Memproses hasil perubahan data golongan

6. Menyimpan data hasil proses perubahan data ke dalam database 7. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data

(40)

Tabel III.9 Use Case Scenario Ubah Data Golongan (Lanjutan)

Skenario Alternatif jika field masih kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh ada yang kosong 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Memproses perubahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data golongan”

Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Memproses perubahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data golongan”

Skenario Alternatif jika data gagal diubah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal diubah 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses perubahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses perubahan data golongan

3. Use Case Scenario Hapus Data Golongan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case hapus data golongan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.10 dan Tabel 3.11.

Tabel III.10 Use Case Scenario Hapus Data Golongan

Identifikasi

Nama Penghapusan Data Golongan

Tujuan Menghapusa data golongan

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

(41)

Tabel III.11 Use Case Scenario Hapus Data Golongan (Lanjutan)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data golongan 2. Memilih tab edit golongan 3. Menampilkan tab edit golongan

4. Memilih data golongan yang akan dihapus 5. Menampilkan data golongan yang akan dihapus

6. Melakukan penghapusan data golongan 7. Menampilkan pesan konfirmasi penghapusan data golongan 8. Mengkonfirmasi penghapusan data 9. Memproses penghapusan

10. Menyimpan data hasil proses penghapusan ke dalam database 11. Menampilkan pesan “sukses melakukan penghapusan data

golongan”

Skenario Alternatif jika penghapusan data gagal dihapus

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal dihapus 2. Melakukan penghapusan data golongan

kembali

3. Melakukan proses penghapusan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penghapusan data golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses penghapusan data golongan

4. Use Case Scenario Tambah Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case tambah data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13.

Tabel III.12 Use Case Scenario Tambah Data Pegawai

Identifikasi

Nama Tambah Data Pegawai

Tujuan Menambah data pegawai.

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab tambah pegawi 3. Menampilkan tab tambah pegawai 4. Melakukan penambahan data pegawai 5. Memproses hasil penambahan data

6. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database

(42)

Tabel III.13 Use Case Scenario Tambah Data Pegawai (Lanjutan)

Skenario Alternatif jika field masih ada yang kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh dikosongkan 2. Melakukan pengolahan penambahan data

kembali

3. Melakukan proses penambahan data pegawai 4. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database Skenario Alternatif jika kode telah terdaftar

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa kode telah terdaftar 2. Melakukan penambahan data pegawai

kembali

3. Melakukan proses penambahan data pegawai 4. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data pegawai”

Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan penambahan data pegawai

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data pegawai”

Skenario Alternatif jika data gagal disimpan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal disimpan 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses penambahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses penambahan data pegawai

5. Use Case Scenario Ubah Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case ubah data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.14 dan Tabel 3.15.

Tabel III.14 Use Case Scenario Ubah Data Pegawai

Identifikasi

Nama Ubah Data Pegawai

Tujuan Mengubah data pegawai

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

(43)

Tabel III.15 Use Case Scenario Ubah Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab edit pegawai 3. Menampilkan tab edit pegawai

4. Mencari data yang akan diubah 5. Menampilkan data yang akan diubah 6. Melakukan perubahan data pegawai 7. Memproses hasil perubahan data pegawai

8. Menyimpan data hasil proses perubahan data ke dalam database 9. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data

pegawai”

Skenario Alternatif jika field masih ada yang kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh dikosongkan 2. Melakukan pengolahan perubahan data

kembali

3. Melakukan proses perubahan data pegawai 4. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan perubahan data pegawai

kembali

3. Memproses perubahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data pegawai”

Skenario Alternatif jika data gagal diubah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal diubah 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses perubahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data golongan”

(44)

6. Use Case Scenario Cari Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case cari data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.16.

Tabel III.16 Use Case Scenario Cari Data Pegawai

Identifikasi

Nama Cari Data Pegawai

Tujuan Mencari data pegawai.

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab cari pegawai 3. Menampilkan tab cari pegawai

4. Memasukkan data pegawai yang akan dicari

5. Memproses pencarian data

6. Menampilkan data pegawai yang dicari Skenario Alternatif jika data tidak ditemukan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data tidak ditemukan 2. Memasukkan data pegawai yang akan

dicari kembali

3. Memproses pencarian data

(45)

7. Use Case Scenario Hapus Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case hapus data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.17.

Tabel III.17 Use Case Scenario Hapus Data Pegawai

Identifikasi

Nama Penghapusan Data Pegawai

Tujuan Menghapusa data pegawai

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab hapus data pegawai 3. Menampilkan tab hapus data pegawai 4. Mencari data yang akan dihapus 5. Menampilkan data yang akan dihapus 6. Melakukan penghapusan data pegawai 7. Memproses hasil penghapusan data

8. Menyimpan data hasil proses penghapusanke dalam database 9. Menampilkan pesan “berhasil melakukan penghapusan data

pegawai”

Skenario Alternatif jika data gagal dihapus

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal dihapus 2. Melakukan penghapusan data pegawai

kembali

3. Melakukan proses penghapusan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penghapusan data pegawai”

(46)

8. Use Case Scenario Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case menghitung selisih biaya

pengobatan dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.18.

Tabel III.18 Use Case Scenario Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Identifikasi

Nama Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Tujuan Menghitung Selisih Biaya Pengobatan Pegawai Bank Indonesia Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi

awal Tampilan Form Pengolahan Pengobatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan pengobatan

2. Mencari data pegawai yang akan berobat 3. Melakukan pencarian dan menampilkan data tunjangan dan detail pegawai

4. Mengisi detail pengobatan diantaranya nam pasien, nama rumah sakit,biaya kamar rawat, biaya kamar operasi, biaya dokter dan biaya lain

5. Memproses hasil pengolahan data

6. Menyimpan hasil proses pengolahan data pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya

7. Menampilkan pesan “sukses melakukan pengolahan data pengobatan”

Skenario Alternatif jika gagal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data pengobatan gagal diproses

2. Mengisi kembali detail pengobatan diantaranya nam pasien, nama rumah sakit,biaya kamar rawat, biaya kamar operasi, biaya dokter dan biaya lain

3. Memproses hasil pengolahan data

4. Menyimpan hasil proses pengolahan data pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan pengolahan data pengobatan”

(47)

9. Use Case Skenario Mencetak Laporan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case mencetak laporan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.19.

Tabel III.19 Use Case Scenario Mencetak Laporan

Identifikasi

Nama Mencetak Laporan

Tujuan Mencetak loporan hasil pengolahan data pengobatan pegawai

Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Laporan Pengobatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan laporan pengobatan 2. Mencari data pegawai yang akan dicetak

laporan pengobatannya

3. Memproses pencarian dan menampilkan hasilnya 4. Memilih data pengobatan yang akan dicetak 5. Memproses pencetakan laporan yang dipilih

Skenario Alternatif jika gagal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

- -

Kondisi akhir Laporan data pengobatan pegawai telah dicetak 3. 1. 6. 3Activity Diagram

Activity diagram memodelkan aliran kerja atau workflow dari urutan

aktifitas dalam suatu proses yang mengacu pada use case diagram yang ada.

Activity diagrampada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank

Indonesia terdiri dari activity diagrammengolah data golongan, activity

diagrammengolah data pegawai, activity diagrammenghitung selisih biaya

pengobatan, dan activity diagrammencetak laporan. Berikut ini penjelasan dari

(48)

1. Activity Diagram Tambah Data Golongan

Activity diagramtambah data golongan menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam melakukan penambahan data golongan. Activity diagramtambah

data golongan dapat dilihat pada Tabel 3.20.

Tabel III.20 Activity Diagram Tambah Data Golongan

(49)

2. Activity Diagram Ubah Data Golongan

Activity diagram ubah data golongan menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam melakukan pengubahan data golongan. Activity diagramubah data

golongan dapat dilihat pada Tabel 3.21.

Tabel III.21 Activity Diagram Ubah Data Golongan

(50)

3. Activity Diagram Hapus Data Golongan

Activity diagram hapus data golongan menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam melakukan penghapusan data golongan. Activity diagramhapus

data golongan dapat dilihat pada Tabel 3.22.

Tabel III.22 Activity Diagram Hapus Data Golongan

(51)

4. Activity DiagramTambah Data Pegawai

Activity diagramtambah data pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam menambah data pegawai. Activity diagramtambah data pegawai

dapat dilihat pada Tabel 3.23.

Tabel III.23 Activity Diagram Tambah Data Pegawai

(52)

5. Activity Diagram Ubah Data Pegawai

Activity diagram ubah data pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam mengubah data pegawai. Activity diagramubah data pegawai

dapat dilihat pada Tabel 3.24.

Tabel III.24 Activity Diagram Ubah Data Pegawai

(53)

6. Activity Diagram Hapus Data Pegawai

Activity diagram hapus data pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam menghapus data pegawai. Activity diagramhapus data pegawai

dapat dilihat pada Tabel 3.25.

Tabel III.25 Activity Diagram Hapus Data Pegawai

(54)

7. Activity Diagram Cari Data Pegawai

Activity diagram hapus cari pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam mencari data pegawai. Activity diagramcari data pegawai dapat

dilihat pada Tabel 3.26.

Tabel III.26 Activity Diagram Cari Data Pegawai

(55)

8. Activity Diagram Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Activity diagram menghitung selisih biaya pengobatan menjelaskan aliran

kerja aktor pegawai dalam pengolahan data pengobatan. Activity

diagrammenghitung selisih biaya pengobatan dapat dilihat pada Tabel 3.27.

Tabel III.27 Activity Diagram Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

(56)

9. Activity Diagram Mencetak Laporan

Activity diagram mencetak laporan menjelaskan aliran kerja aktor pegawai

dalam proses pencetakan laporan. Activity diagrammencetak laporan dapat dilihat

pada Tabel 3.28.

Tabel III.28 Activity Diagram Mencetak Laporan

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Laporan Pengobatan

Memasukkan Data Pegawai Yang Akan Dicetak Laporan

Pengobatannya

Memilih Data Pengobatan Pegawai Yang Akan

Dicetak

Gambar

Gambar III.1 Usecase Diagram Pengolahan Data Pengobatan yang Sedang Berjalan
Gambar III.2Use Case Diagram Aplikasi Pengolahan Pengobatan Pegawai
Tabel III.6 Use Case Scenario Tambah Data Golongan
Tabel III.8 Use Case Scenario Ubah Data Golongan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui metode mana yang mempunyai kinerja terbaik, dapat digunakan rasio antara rata-rata simpangan baku dalam gerombol (S W ) dan simpangan baku antar gerombol (S B

Indonesia sebagai salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi perikanan budidaya yang tinggi.Wilayah pesisir Kota Tegal mempunyai potensi-potensi yang

Profil permukaan lapis armor yang terbentuk dari proses gerusan di hilir bed sell pada berbagai jarak interval antar bed sill adalah seperti pada Gambar 5 di

Permasalahan yang muncul yaitu dari 3 penerima manfaat yang mengikuti layanan konseling individu terdapat penerima manfaat yang memiliki penerimaan diri rendah

• Dalam paper ini, penulis memang menjelaskan hubungan antara Liberalisme dengan Demokrasi, namun hanya secara garis besarnya saja (penulis hanya menjelaskan

Kekurangan riboflavin pada tikus menyebabkan pertumbuhan terhenti, reproduksi lemah, mata keratitis dengan katarak (penyakit akibat peradangan pada kornea, yaitu suatu

Peran peserta didik terhadap konstruksi pembelajaran PJOK ditinjau dari 5 indikator pada indikator 1 Peserta didik sebagai subyek pendidikan dengan rata-rata 20 (cukup baik),

[r]