• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi pelayanan Kepegawaian Di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi pelayanan Kepegawaian Di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Saeful Hidayat 10503857

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN DI KANTOR REGIONAL III

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BANDUNG

Saeful Hidayat 10503857

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai skripsi Pada tanggal :

Mengetahui Pembimbing

Wartika S.Kom, MT NIP. 4127.7026.002

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Koputer

Prof.Dr.Ir.H. Ukun Sastraprawira M.Sc. NIP. 4127.70.006

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(3)
(4)

iii

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak

mendapat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang tidak mungkin

disebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UNIKOM).

3. Dadang Munandar SE,M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Wartika S.Kom, M.T selaku Dosen Wali sekaligus pembimbing Skripsi

yang telah banyak membantu semaksimal mungkin.

5. Novrini Hasti, S.Si, M.T dan Iyan Gustiana S.Kom, M.Kom selaku

Dosen Penguji.

6. Kedua orang tua saya yang telah memberikan segalanya.

7. Teman yang tak kenal lelah memberikan semangat serta bantuan dalam

(5)
(6)

v

ABSTRAK...

ABSTRACT...

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR SIMBOL....

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...

1.4 Kegunaan Penelitian...

1.4.1 Kegunaan Praktis...

1.4.2 Kegunaan Akademis...

1.5 Batasan Masalah...

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem...

2.1.1 Karakteristik Sistem...

(7)

vi

2.2.1 Siklus Informasi...

2.2.2 Kualitas Informasi...

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...

2.3.1 Komponen Sistem Informasi...

2.3.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi...

2.4 Pelayanan Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil...

2.5 Pengertian Jaringan Komputer...

2.5.1 Jaringan Menurut Rentang Geografis...

2.5.2 Topologi Jaringan...

2.6 ArsitekturClient Server... 2.7 Perangkat Lunak Pendukung...

2.7.1 Sekilas Tentang Delphi...

2.7.2 Sekilas Tentang SQLServer...

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE

3.1 Objek Penelitian...

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Regional III BKN...

3.1.2 Visi dan Misi...

3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Regional III BKN...

3.1.4 Deskripsi Tugas...

3.2 Metode Penelitian...

(8)

vii

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder...

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem...

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem...

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan...

3.3 PengujianSoftware...

BAB IV ANALISIS SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan...

4.1.1 Analisis Dokumen...

4.1.2 Analisis Prosedur Sistem yang sedang berjalan...

4.1.2.1Flow Map... 4.1.2.2 Diagram Konteks...

4.1.2.3Data Flow Diagram... 4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan...

4.2 Perancangan Sistem...

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem...

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang diusulkan...

4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan...

4.2.3.1Flow Map... 4.2.3.2 Diagram Konteks...

(9)

viii

4.2.4.1 Normalisasi...

4.2.4.2 Relasi Tabel...

4.2.4.3Entity Relationship Diagram(ERD)... 4.2.4.4 StrukturFile... 4.2.4.5 Kodifikasi...

4.2.5 Perancangan Antar Muka...

4.2.5.1 Struktur Menu...

4.2.5.2 PerancanganInput... 4.2.5.3 PerancanganOutput... 4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan...

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

5.1 Pengujian...

5.1.1 Rencana Pengujian...

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian...

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian...

5.2 Implementasi………...

5.2.1 Batasan Implementasi (Optional)……….. 5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak………..

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras...

5.2.4 Implementasi Basis Data...

5.2.5 Implementasi Antar Muka...

(10)

ix

6.1 Kesimpulan...

6.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

130

(11)

x

Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu

sistem...

Transformasi data menjadi informasi...

Siklus informasi...

Sistem informasi yang sederhana...

Jenis-jenis sistem informasi...

Topologi bus...

Topologi cincin...

Topologi bintang...

Contohclient/server...... Bagian-bagian dari IDE...

Contoh beberapa properti pada formulir...

Properti pada jendelaobject inspektor... Struktur organisasi Kantor Regional III BKN...

Metode pengembangan sistem (modelwaterfall)...

Flow Mapsistem yang sedang berjalan... Diagram konteks sistem yang sedang berjalan...

Data Flow Diagramsistem yang sedang berjalan...

Flow Mapyang diusulkan... Diagram konteks yang diusulkan...

(12)

xi

Entity Relationship Diagram... Struktur menu...

Formlogin... Form menu...

Mastergolongan...

Masterpegawai...

Inputkonsep SK pensiun KP pengabdian...

Inputkonsep SK pensiun Non pengabdian...

Inputlaporan data pensiun...

Outputkonsep SK pensiun KP pengabdian...

Outputkonsep SK pensiun Non pengabdian...

Outputlaporan data pensiun... Tampilanuser login... Tampilan menu utama...

(13)
(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung adalah instansi

BKN yang ada di daerah, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada kepala BKN, yang mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas

pokok dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian

negara.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi di berbagai macam aspek

kehidupan, kegiatan sehari-hari kita mungkin tidak lepas dari suatu alat elektronik

yang bernamaKomputer. Komputer merupakan suatu alat elektronik yang salah satu manfaatnya adalah untuk mengolah ataupun menyimpan data dalam kapasitas

yang lebih besar serta memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik di banding cara

manual. Ketika kita mengolah data terus kita membutuhkan data tersebut, kita

tidak perlu lagi repot-repot mencari dalam lembaran atau bahkan tumpukan kertas

dokumen.

Berkembangnya teknologi komputer saat ini tidak hanya pada bagian

perangkat keras (Hardware) saja, tetapi juga diikuti dengan perkembangan perangkat lunaknya (Software).Banyak pilihan perangkat lunak yang ditawarkan kepada para pengguna komputer dengan segala kelebihan dan keunggulan yang

(15)

Penerapan teknologi komputer di Kantor Regional III Badan Kepegawaian

Negara Bandung belum sepenuhnya diterapkan di seluruh bidang, contohnya pada

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun yang dalam pengolahan datanya masih

bersifat manual atau belum terkomputerisasi, sehingga mengakibatkan lambatnya

proses Penetapan Surat Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kemungkinan adanya informasi yang dihasilkan tidak akurat pun akan semakin

besar karena pegawai negeri sipil yang dilayani oleh Kantor Regional III Badan

Kepegawaian Negara Bandung ini tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Padahal untuk menyajikan suatu informasi diperlukan kecepatan, kelengkapan,

dan ketepatan yang mana hal tersebut sangat berpengaruh bagi kepala dalam

mengambil keputusan.

Dengan pertimbangan itu pula penulis mencoba melakukan penelitian di

Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung. Khususnya pada

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun, mengenai Sistem Penetapan Surat

Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil, yang mana akan dijadikan sebagai

bahan laporan untuk skripsi dengan judul :

(16)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung adalah instansi

BKN yang ada di daerah, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada kepala BKN yang mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas

pokok dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian.

Berdasarkan pemantauan dan pembahasan yang telah penulis laksanakan melalui

penelitian, penulis melihat bahwa pengaplikasian Sistem Informasi di Kantor

Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung belum sepenuhnya diterapkan

disemua bidang, terutama pada sistem Penetapan Surat Keputusan Pensiun

Pegawai Negeri Sipil masih dikelola secara manual atau belum terkomputerisasi

yang menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses Penetapan

Surat Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil, sehingga perlu ada suatu Sistem

Informasi yang dapat membantu mengolah data tersebut. Berikut ini rincian

mengenai masalah yang terjadi antara lain :

a. Pada pembuatan konsep Surat Keputusan (SK) Pensiun sering terjadi

penumpukan data, dikarenakan belum adanya program yang mengolah

data tersebut.

b. Proses pendistribusian dokumen atau berkas kurang efektif, oleh karena

cara yang digunakan dalam proses pendistribusian dokumen tersebut

masih bersifat manual yaitu dengan cara antar langsung kepada

pihak-pihak yang membutuhkan.

c. Masih ditemukannya penggandaan NIP (Nomor Induk Pegawai) antara

(17)

yang sudah pensiun dikarenakan sistem penyimpanan data (berkas)

belum terintegrasi secara database, yang tidak menjamin mengenai keamanan data tersebut yang menyebabkan rentan terhadap

penduplikasian atau penggandaan.

d. Untuk mengetahui Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP)

Pegawai Negeri Sipil yang mencapai batas usia pensiun hanya bisa

dilakukan melalui berkas-berkas, sehingga hal tersebut dirasa tidak

efektif dan efisien.

Berdasarkan beberapa identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas

maka dapat dirumuskan masalah, di antaranya :

a. Sistem Informasi yang bagaimana, yang dapat membantu membuat

konsep SK pensiun agar lebih efektif dan efisien.

b. Sistem Informasi yang bagaimana, yang memudahkan pencarian data

Pegawai Negeri Sipil yang akan pensiun maupun sudah pensiun.

c. Sistem Informasi yang bagaimana, yang dapat menjamin keamanan data.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini dilaksanakan salah satunya yaitu untuk membangun

Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian di Kantor Regional III Badan

Kepegawaian Negara Bandung, guna membantu mengatasi permasalahan yang

ada.

Tujuan penelitian yaitu untuk merancang Sistem Informasi Pelayanan

(18)

proses pendistribusian dokumen atau berkas agar lebih cepat diterima oleh

pihak-pihak yang membutuhkan, sistem penyimpanan data terutama Data Perorangan

Calon Penerima Pensiun (DPCP) pegawai negeri sipil yang mencapai batas usia

pensiun dapat terintegrasi secara database dan kemungkinan penduplikasian data (NIP) dapat dihilangkan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hasil

penelitian dan siapa saja yang akan mendapatkan manfaat penelitian tersebut.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis terutama bagi Kantor Regional III Badan Kepegawaian

Negara Bandung, salah satunya adalah sebagai bahan pertimbangan diterapkannya

Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian dalam upaya mencari jalan keluar

untuk mengatasi masalah pada sistem Penetapan Surat Keputusan Pensiun

Pegawai Negeri Sipil yang masih belum terkomputerisasi.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis penelitian ini khususnya bagi penulis adalah untuk

penyusunan skripsi, sekaligus merupakan syarat kelulusan Program Studi Sistem

Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Komputer Indonesia, serta berguna untuk meperluas atau menambah wawasan

(19)

Sedangkan umumnya bagi peneliti lain adalah sebagai bahan acuan yang

sedang atau akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama,

sekaligus sebagai referensi dalam penulisan.

1.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang ada di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara

Bandung ini sangat luas, maka diperlukan batasan masalah agar penelitian yang

dilakukan tidak berubah arah dari tujuan yang telah ditetapkan. Batasan masalah

tersebut yaitu :

a. Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian dibangun dengan

menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7 sebagai program aplikasi

antar muka, MySQLServer sebagai program aplikasidatabase-nya, dan jaringan komputer berbasisClient Server.

b. Sistem Informasi yang dibangun hanya dapat berfungsi pada Bidang

Status Kepegawaian dan Pensiun, selain bidang tersebut tidak bisa.

c. Proses pendistribusian dokumen atau berkas, hanya mencakup sekitar

lingkungan Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung.

d. Pelayanan kepegawaian yang penulis bahas hanya meliputi pensiun,

jelasnya lagi pensiun bagi PNS Non pengabdian dan pensiun bagi PNS

dengan Kenaikan Pangkat (KP) pengabdian, selain daripada itu tidak

dibahas.

e. PNS yang dibahas pada penelitian ini, hanya PNS yang berada di

(20)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara,

yang berlokasi di Jln. Surapati No. 10 Bandung.

Tabel 1.1Waktu atau jadwal penelitian

No Aktifitas

Waktu (Bulan)

April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survei

2 Systems engineering

3 Analisys

4 Design

5 Code

6 Testing

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada

prosedurnya dan penekanan pada elemennya. (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf)

a) Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :

Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Suatu prosedur adalah :

Suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan

beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan

untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi.

b) Definisi sistem yang lebih menekankan pada komponen/elemen adalah :

Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

(22)

melaksanakan suatu kegiatan utama”.

(http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf?sequence=6)

“Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang berhubungan satu sama lain dan bekerja sama

secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Azhar Susanto (2000 : 3)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan

kumpulan-kumpulan atau komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama

lain yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Edhy Sutanta (2003 : 4) suatu sistem mempunyai karakteristik

sebagai berikut :

1) Mempunyai Komponen (Components)

Komponen Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun

sistem. Komponen Sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.

Komponen Sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda,

hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.

2) Mempunyai Batas (Boundary)

Batas Sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem

yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk

menjelaskan suatu sistem. Batas Sistem akan memberikan batasanscope

(23)

3) Mempunyai Lingkungan (Environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.

Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.

Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan

untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem

yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal

mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

4) Mempunyai Penghubung/Antar Muka (Interface) Antar Komponen

Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala

sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam

sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan

setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka

menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer,

penghubung/antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog

layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah

mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

5) Mempunyai Masukan (Input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu

dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut

untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam sistem informasi

(24)

6) Mempunyai Pengolahan (Processing)

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama

mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para

pemakainya. Dalam sistem informasi manajemen, pengolahan adalah

berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan

khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah

masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para

pemakai.

7) Mempunyai Keluaran (Output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam

bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam

sistem informasi manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan

oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai

bahan pengambilan keputusan.

8) Mempunyai Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama

dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

Sasaran berbeda dengan tujuan, sasaran sistem adalah apa yang ingin

dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan

tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem

untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan

hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian

(25)

9) Mempunyai Kendali (Control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja

sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, hal ini bisa

dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian

kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses

dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Dalam sistem informasi manajemen, kendali

dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi

keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

10) Mempunyai Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu sistem ditunjukkan oleh

Gambar 2.1 dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh Interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai

(26)

Gambar 2.1Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu sistem [Sumber : Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu.

Yogyakarta. Halaman 7]

2.1.2 Jenis Sistem

Menurut Edhy Sutanta (2003 : 8) tinjauan tentang suatu sistem dapat

diklasifikasikan dalam beberapa cara, yaitu :

a) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Fisik (Physical Systems) dan

Sistem Abstrak (Abstract Systems)

Sistem fisik adalah sistem yang komponennya berupa benda nyata yang

dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh sistem fisik

(27)

monitor, keyboard,dan lainnya. Sedangkan sistem abstrak adalah sistem yang komponennya tidak dapat dilihat atau dijamah oleh tangan

manusia. Contoh sistem abstrak adalah sistem operasi (Operation System/OS) komputer yang terdiri atas sekumpulan instruksi dalam bahasa yang dipahami oleh mesin komputer. Umumnya suatu komputer

terdiri atas gabungan komponen fisik dan abstrak yang saling bekerja

sama.

b) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah (Natural Systems) dan

Sistem Buatan Manusia (Human Made Systems)

Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara

alami/natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah

adalah sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet, gugusan

bintang, dan lainnya. Contoh sistem buatan manusia dapat berupa sistem

komputer yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan

oleh manusia.

c) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertentu (Determinic Systems)

danSistem Tidak Tentu (Probabilistic Systems)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat

ditentukan/prediksi sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu tertentu

tingkah lakunya tidak dapat ditentukan, prediksi sebelumnya. Sistem

aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat

(28)

dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas,

terstruktur, dan baku. Dengan demikian untuk nilai-nilai masukan yang

diberikan akan dapat diketahui nilai keluarannya secara pasti

sebelumnya. Sedangkan sistem perekonomian dalam suatu negara

termasuk klasifikasi sistem tidak tertentu, karena tidak diketahui dengan

pasti apa yang akan terjadi terhadap kondisi perekonomian tersebut

apabila suatu kejadian tertentu. Hal ini bisa dipahami karena sistem

perekonomian suatu bangsa dipengaruhi oleh banyak variabel/hal, misal

keadaan keamanan, politik, dan lainnya.

d) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup (Closed Systems)dan

Sistem Terbuka (Open Systems)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak

dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka

mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam

kenyataannya hampir tidak ada suatu sistem yang benar-benar tertutup.

Yang ada adalah sistem yang relatif tertutup, yaitu sistem yang relatif

tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer

merupakan contoh sistem relatif tertutup, karena tingkah laku sistem

aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi di luar

sistem. Sekalipun sistem aplikasi komputer akan berhenti apabila catu

(29)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang

kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang

tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat

berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagaifiledalam basis data. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh

karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.

Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan transaksi pembelian, catatan

transaksi penjualan, dan lain-lain. Edhy Sutanta (2003 : 10)

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang

penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu

juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh

informasi diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah. Contoh

informasi adalah pegawai berdasarkan departemen, daftar pegawai berdasarkan

golongan, dan lain-lain. Edhy Sutanta (2003 : 10)

Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagaimana

(30)

Gambar 2.2Transformasi data menjadi informasi

[Sumber : Edhy Sutanta. 2003.Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta. Halaman 10]

2.2.1 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk

menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk

mengolah data tersebut disebut model pegolahan data atau dikenal dengan siklus

pengolahan data (siklus informasi). (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf)

Gambar 2.3Siklus informasi

(31)

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf) kualitas informasi

tergantung pada empat hal, yaitu :

1) Akurat ; berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat

juga harus berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak

terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :

a. Completness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memilki kelengkapan yang baik, karena apabila informasi yang

dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan.

b. Correctness,berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.

c. Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

2) Tepat waktu ; informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang

baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi

(32)

diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah,

dan mengirimkannya.

3) Relevan ; informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin

produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan

lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

4) Ekonomis ; informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar

informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai

uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Banyak aktifitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi. Tak

hanya di negara-negara maju, di indonesia pun sistem informasi telah banyak

diterapkan di mana-mana, seperti di kantor, di pasar swalayan, di bandara, dan

bahkan di rumah ketika pemakai bercengkrama dengan dunia internet. Entah

disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia.

Perlu diketahui bahwa sistem informasi tidak harus selalu berbentuk

komplek Gambar 2.4 memperlihatkan sebuah sistem informasi yang sangat sederhana. Sistem tersebut hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan

dan melibatkan satu orang saja. Melalui sebuah komputer pemakai memasukan

(33)

Selanjutnya laporan digunakan untuk melakukan analisis tentang barang-barang

yang laku, yang berguna untuk pengambilan keputusan pembelian barang.

Gambar 2.4Sistem informasi yang sederhana

[Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 4]

Dalam bentuk yang lebih komplek, sistem informasi melibatkan banyak

pemakai dan memerlukan sarana jaringan pamakai yang tersebar diberbagai

tempat yang berjauhan dapat berbagi.

Menurut (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf) definisi sistem

informasi adalah :

a) “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

(34)

b) “Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan

komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat simpulkan bahwa sistem informasi

mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi, informasi, dan

prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan

dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi yang disebut blok bangunan yaitu blok

masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok

kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

(http://apr-si.comuf.com/PengatarSI.pdf)

1) Blok masukan

Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode

dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukan, yang dapat

berupa dokumen dasar.

2) Blok model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan

memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan

(35)

3) Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang

berkualitas.

4) Blok teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator

komputer, pemrogram, pengolah data, spesialis telekomunikasi, dan

analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi

perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi

masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data

seperti : keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor,

printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data seperti :

magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan

ATM).

5) Blok basis data

Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan

(36)

6) Blok kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa

hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur

terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi

Menurut (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf) Sistem Informasi

dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan

bisnis. Sistem Informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (Gambar 2.5) :

1) Transaction Processing Systems(TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan

untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin

seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada levelorganisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan

eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2) Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

OAS dan KWS bekerja padalevel Knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan

hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk

mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara

tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi

(37)

Processing, Spreadsheet, Electronic scheduling, dan komunikasi melalui

Voice Mail, Email danVideo Conferencing.

KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan

doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan

memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau

masyarakat.

3) Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS, tapi mendukung spektrum tugas-tugas

organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan

pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk

membuat keputusan, dan juga dapat menyatukan beberapa fungsi

informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4) Decision Support Systems(DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai

sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi

mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun

keputusan aktual tetap wewenang ekslusif pembuat keputusan.

5) Sistem Ahli dan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin

yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset

kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan

(38)

pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta

memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut

Knowledge-Based Systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami

suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meninggalkan keputusan

terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi

solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem

ahli adalah Knowledge-Base yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan

pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan antarmuka pengguna.

6) Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer Support Collaborative Work Systems(CSCWS)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan

semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka Group Decision Support Systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama meyelesaikan masalah dengan memberi

bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario.

Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup

pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7) Executive Support Systems(ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS

(39)

dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di

tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

Gambar 2.5Jenis-jenis sistem informasi [Sumber : http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf]

2.4 Pelayanan Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

menyediakan kepuasan pelanggan.

(http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf)

Menurut penjelasan umum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun

1974 disebut bahwa yang dimaksud dengan kepegawaian adalah segala hal-hal

(40)

(http://www.rider-system.net%2F2009%2F08%2Fbeberapa-istilah-kepegawaian.html)

Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap pegawai

negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara. Pada

pokoknya adalah menjadi kewajiban setiap orang untuk berusaha menjamin hari

tuanya, dan untuk ini setiap pegawai negeri sipil wajib menjadi peserta dari suatu

badan asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah. Karena pensiun bukan saja

sebagai jaminan hari tua, tetapi juga adalah sebagai balas jasa, maka pemerintah

memberikan sumbangannya kepada pegawai negeri. (http://www.bkn.go.id)

Secara sederhana pengertian Pegawai Negeri adalah seseorang yang bekerja

pada instansi atau lembaga pemerintah dan digaji dengan anggaran pemerintah.

Dalam UU Nomor 43 Tahun 1999 yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah

setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang telah

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(http://www.rider-system.net%2F2009%2F08%2Fbeberapa-istilah-kepegawaian.html)

2.5 Pengertian Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih

yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam

(41)

perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan.

Abdul Kadir (2003 : 346)

2.5.1 Jaringan Menurut Rentang Geografis

Menurut Abdul Kadir (2003 : 347) ditinjau dari rentang geografis yang

dicakup oleh suatu jaringan, jaringan biasa dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1) Local Area Network(LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam suatu ruang,

satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh,

jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau disebuah lokasi

perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan

media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak

menggunakan kabel dan disebut sebagaiwireless atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

2) Metropolitan Area Network(MAN)

MAN adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang

sekitar 10-45 km. Jaringan yang menghubungkan beberapa bank yang

terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa

lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya

menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang

(42)

3) Wide Area Network(WAN)

Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan

bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang

menghubungkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), internet.

2.5.2 Topologi Jaringan

Topologi Jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu

jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga : bus, cincin, dan bintang.

Abdul Kadir (2003 : 352)

1) Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan

melalui kabel yang disebut Bus. Kabel yang digunakan adalah kabel

koaksial. Jika seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seseorang

pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer

perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok

dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil

(43)

Gambar 2.6Topologi bus

[Sumber : Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 353]

2) Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh

sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu

(44)

Backbone

Gambar 2.7Topologi cincin

[Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 354]

3) Topologi Bintang (Star)

Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat

pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui

pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa Hub

(45)

HUB

Gambar 2.8Topologi bintang

[Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi.Andi. Yogyakarta. Halaman 355]

2.6 ArsitekturClient Server

Dewasa ini, Konektivitas antara berbagai macam komputer sangatlah tinggi.

Beragam komputer dari vendor yang bermacam-macam bisa saling berinteraksi. Istilah interoperatibilitas sering dipakai untuk menyatakan keadaan ini.

Perkembangan ini akhirnya disusul oleh kemudahan perangkat lunak untuk saling

berinteraksi, sebuah basis data pada prinsipnya dapat diakses oleh perangkat lunak

apa saja. Sebagai gambaran, jika anda menggunakan basis dataOracle, anda bisa memanipulasi basis data anda dengan menggunakan perangkat lunak seperti

Delphi, Visual Basic, ataupun yang lain. Dari sisi perangkat lunak seperti Delphi,

(46)

Gambar 2.9Contohclient/server

[Sumber : Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 81]

Kebebasan di atas merupakan ciri-ciri yang khas pada arsitektur yang

dinamakanClient/Server. Pada arsitektur ini, ada bagian yang disebut Clientdan ada yang disebut Server, sebagai mana terlihat pada Gambar 2.9 Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau

layanan keServer. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh Client. Secara fisik, sebuah Server dapat berupa komputer (mainfreme, mini-komputer,workstation, ataupun PC) atau peranti yang lain (misalnyaprinter). Abdul Kadir (2003 : 81)

(47)

dengan memberikan data yang diminta ke Client bersangkutan. Setelah data diterima,Clientsegera melakukan pemrosesan.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk merancang Sistem

Informasi Pelayanan Kepegawaian yaitu Delphi 7 sebagai program aplikasi antar

muka dan MySQLServer sebagai program aplikasidatabase-nya.

2.7.1 Sekilas Tentang Delphi

Delphi merupakan sebuah peranti pengembangan aplikasi berbasis Windows

yang dikeluarkan oleh Borland International. Perangkat lunak ini sangat terkenal

di lingkungan pengembang aplikasi karena mudah untuk dipelajari dan dapat

digunakan untuk menangani berbagai hal, dari aplikasi matematika, permainan

(games), hingga database. Pada penangganan database, Delphi menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemrogram dapat berinteraksi dengan database

seperti dBase, Paradox, Oracle, MySQL, dan Acces. Abdul Kadir (2005 : 2)

IDE Delphi menyediakan berbagai jendela yang akan sering anda libatkan

dalam pengembangan aplikasi, antara lain : Menu utama,Speedbar,jendelaForm,

(48)

Gambar 2.10Bagian-bagian dari IDE

[Sumber : Abdul Kadir. 2005.Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan Acces dan ADO. Andi. Yogyakarta. Halaman 4]

a) Menu utama berisi sejumlah menu (File,Edit,Search, dan sebagainya). b) Speedbar atau juga disebut Toolbar berisi sejumlah ikon untuk

melakukan sesuatu operasi dengan cepat. Misalnya identik dengan

menuFile Save.

c) Form Designerdigunakan untuk merancang formulir.

d) Object Inspector merupakan jendela yang sering diakses saat bekerja dengan formulir maupun komponen yang terdapat di dalam formulir.

Jendela ini memililki dua halaman, yang masing-masing disebut properti

(Properties) dan kejadian (Events).

(49)

Formulir mempunyai sejumlah karakteristik atau sifat seperti tinggi, lebar,

dan judul. Sifat-sifat seperti inilah yang biasa disebut dengan istilah Properti. Properti sebenarnya dimiliki tidak hanya oleh formulir, melainkan juga semua

komponen. Tentu saja, masing-masing formulir ataupun komponen memiliki

properti tersendiri.

Gambar 2.11 Contoh beberapa properti pada formulir

[Sumber : Abdul Kadir. 2005.Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan Acces dan ADO. Andi. Yogyakarta. Halaman 5]

Pada suatu formulir ataupun komponen dapat diubah melalui Object Inspector, yaitu pada halaman berjudulproperties.

PropertiCaption

menentukan judul formulir

PropertiColor

menentukan warna formulir

PropertiWidth

(50)

Gambar 2.12Properti pada jendelaobject inspector

[Sumber : Abdul Kadir. 2005.Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan Acces dan ADO. Andi. Yogyakarta. Halaman 6]

Menurut Abdul Kadir (2005 : 38) database merupakan suatu bentuk pengelolaan data yang ditujukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan

dengan mudah. Sistem yang ditujukan untuk menangani database biasa disebut DBMS (Database Management System). Dengan menggunakan DBMS, pemakai dapat melakukan hal-hal sebagai berikut dengan mudah :

1) Menambahkan data.

2) Menghapus data.

3) Mengubah data.

4) Mencari data.

5) Menampilkan data dengan kriteria tertentu.

6) Mengurutkan data.

2.7.2 Sekilas Tentang SQLServer

Inti dari terjadinya interaksi pengolahan data di antara produk-produk yang

berbeda sebenarnya dipelopori oleh berkembangnya suatu bahasa pengolahan data

yang dinamakan SQL (Structured Query Language) dimana bahasa tersebut Nama objek

Nama properti

(51)

sekarang telah menjadi bahasa standard pengolahan data untuk setiap produk basis data. Namun demikian, dalam hal-hal tertentu yang bersifat spesifik terdapat

beberapa perbedaan, akan tetapi secara umum gramatikal dari bahasa SQL ini

sudah disepakati secara bersama-sama oleh seluruh vendor basis data. Sebagai konsekuensinyavendor yang tidak menyertakan bahasa SQL dalam produk basis datanya akan menanggung resiko tinggi karena tidak mampu berinteraksi dengan

produk darivendorlain.

Kriteria pembagian umum dari SQL adalah :

1) Data Definition Language(DFL) 2) Data Manipulation Language(DML) 3) Transaction Processing Language(TPL) 4) Data Control Language(DCL)

Tool-toolSQLServer:

a) SQL Server Service Manager, tool ini berfungsi untuk memulai dan mengakhiri SQLServer.

b) Enterprise Manager, tool ini berfungsi untuk melihat dan meng-edit

semua objek dari SQL Server. Dengan menggunakan Enterprise Manager kita dapat membuatdatabase baru, meng-edit tabel, membuat prosedur tersimpan dan sebagainya.

(52)
(53)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara

berlokasi di Jln. Surapati No. 10 Bandung. Di bawah ini akan di jelaskan tentang

Sejarah Singkat, Struktur Organisasi, serta Deskripsi Tugas Kantor Regional III

Badan Kepegawaian Negara Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Regional III BKN

Sesuai dengan perkembangan, dimana peran aparatur pemerintah semakin

dirasakan, pemerintah menganggap perlu menetapkan kembali kedudukan, fungsi,

tugas, dan organisasi KUP. Pandangan ini sebagaimana diatur dalam peraturan

pemerintah Nomor 32 tahun 1950 beserta peraturan pelaksanaannya yang

dimaksud dalam keputusan perdana menteri RI Nomor 30/PM/1951 tanggal 7

April 1951. Untuk maksud tersebut maka KUP yang merupakan institusi yang

bertugas melakukan pembinaan kepegawaian di ubah menjadi Badan Administrasi

Kepegawaian Negara (BAKN) dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun

1972. Penetapan peraturan pemerintah ini adalah juga sebagai pelaksanaan dari

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961.

Dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1972, maka kedudukan,

fungsi, tugas, susunan dan tata kerja institusi yang mengelola kepegawaian,

semakin dikembangkan. Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, BAKN

(54)

berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden,

mempunyai fungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan

administrasi negara di bidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya

pemerintahan.

Untuk dapat menyelenggarakan fungsinya, BAKN mempunyai tugas

sebagai berikut :

1. Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai dengan kebijaksanaan

presiden.

2. Merencanakan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.

3. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian dan tata usaha pensiun.

4. Menyelenggarakan pengawasan, koordinasi dan bimbingan terhadap

pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan

pensiun pada departemen-departemen dan lembaga-lembaga

negara/lembaga-lembaga pemerintah Non Departemen.

Sedangkan susunan organisasi BAKN, terdiri dari :

1. Kepala

2. Sekretariat

3. Biro-biro

4. Staf ahli.

BAKN dipimpin oleh seorang kepala yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab langsung kepada presiden.

Sekretariat BAKN merupakan unsur pembantu pimpinan dan mempunyai

(55)

dan urusan dalam, tata kepegawaian (personalia), tata peralatan, dan tata

keuangan. Sekretariat BAKN terdiri dari bagian-bagian sebanyak-banyaknya 5

bagian, dan bagian-bagian terdiri dari sub-sub bagian, masing-masing

sebanyak-banyaknya 5 sub bagian.

Biro-biro merupakan unsur pelaksana yang terdiri dari : biro perencanaan,

biro kepegawaian umum, biro kepangkatan dan penggajian, biro tata usaha

kepegawaian, biro pensiun dan tunjangan, biro pengawasan. Tiap-tiap biro terdiri

atas bagian-bagian, masing-masing bagian sebanyak-banyaknya 5 bagian dan

bagian-bagian terdiri atas sub-sub bagian, masing-masing sebanyak-banyaknya 5

sub bagian.

Anggaran belanja BAKN menurut peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun

1972 ini dibebankan kepada anggaran belanja sekretariat negara/sekretaris

kabinet. Dengan berlakunya peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 maka

penataan, pembinaan, dan pengembangan administrasi kepegawaian sebagai

bagian dari pembinaan aparatur pemerintah, dapat dilaksanakan secara lebih

berdaya guna dan berhasil guna.

3.1.2 Visi dan Misi

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Regional Badan Kepegawaian

Negara dan melihat latar belakang serta mencerminkan fenomena-fenomena yang

(56)

Pernyataan visi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara bercermin

pada kenyataan visi Badan Kepegawaian Negara Pusat. Visi Badan Kepegawaian

Negara Pusat yang dijalankan sesuai dengan konteks tugas pokok dan fungsinya

merupakan upaya perwujudan good govermance melalui peningkatan akuntabilitas publik oleh segenap jajaran manajemen kepegawaian pusat dan

daerah.

Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan

tantangan yang harus dihadapi oleh segenap anggota organisasi Kantor Regional

III Badan Kepegawaian Negara. Sebagai langkah nyata dari visi tersebut,

ditetapkan misi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara yang

menggambarkan hal yang seharusnya dilaksanakan dan apa yang hendak dicapai

oleh organisasi.

Misi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara ditetapkan sebagai

berikut : “Menyelenggarakan manajemen SDM PNS berbasis kompetensi untuk mewujudkan PNS yang profesional dan sejahtera”.

Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan ataupun

tuntutan dari masyarakat yang menginginkan adanya akuntabilitas

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih melalui terselenggaranya manajemen

(57)

3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Regional III BKN TATA USAHA DAN

RUMAH TANGGA DATA KEPEG. I

SEKSI DATA KEPEG. II

SEKSI

(58)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas berisikan tugas serta fungsi dari masing-masing bagian pada

struktur organisasi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung,

antara lain meliputi :

I. Kepala

Kepala Kantor Regional BKN mempunyai tugas membantu kepala BKN

dalam menyelenggarakan administrasi dan manajemen kepegawaian

pegawai negeri sipil pusat dan daerah di wilayah kerjanya, melaksanakan

koordinasi dan kerja sama di bidang kepegawaian dengan pemerintah

daerah, instansi vertikal, dan instansi pusat yang berada di daerah dalam

wilayah kerjanya, serta memberikan laporan secara berkala dan

sewaktu-waktu kepada kepala BKN.

II. Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan

administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg III BKN, dimana

tugas-tugasnya antara lain melakukan :

a. Penyusunan rencana dan program.

b. Pengelolaan administrasi keuangan.

c. Pengelolaan administrasi kepegawaian.

d. Pengelolaan tata usaha kantor, dokumentasi dan kehumasan, serta

(59)

Bagian Umum terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan

penyiapan dan penyusunan rencana, program dan anggaran,

pengelolaan administrasi keuangan dan pembayaran serta pembukuan

dan verifikasi.

b. Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan tata

usaha kepegawaian, administrasi mutasi dan pengembangan

kepegawaian serta kesejahteraan pegawai.

c. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas

melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi, penggandaan,

dokumentasi, kehumasan, penyusunan laporan serta urusan

perlengkapan, angkutan dinas, urusan dalam dan keamanan.

III. Bidang Mutasi

Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan

teknis mutasi kepegawaian kepada pejabat pembina kepegawaian daerah

dan pejabat instansi pusat yang berwenang di daerah, dan menetapkan

kenaikan pangkat anumerta pengabdian di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Bidang Mutasi

(60)

a. Penyiapan pertimbangan teknis kepada pejabat pembina kepegawaian

daerah untuk penetapan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil daerah

dari juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan pembina

utama golongan ruang IV/e.

b. Pemberian pertimbangan teknis kepada pejabat instansi pusat yang

berwenang di daerah untuk penetapan kenaikan pangkat pegawai

negeri sipil pusat dari juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai

dengan pembina tingkat I golongan ruang IV/b.

c. Penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian pegawai negeri

sipil pusat.

d. Pemberian pertimbangan teknis peninjauan masa kerja.

e. Penetapan pemindahan pegawai negeri sipil daerah antara daerah

propinsi dan antara daerah kabupaten/kota dengan daerah

kabupaten/kota lain propinsi.

Bidang Mutasi terdiri dari :

a. Seksi Administrasi Mutasi

Seksi Administrasi Mutasi mempunyai tugas melakukan urusan tata

usaha dan administrasi mutasi.

b. Seksi Mutasi I c. Seksi Mutasi II d. Seksi Mutasi III

Seksi Mutasi I, Seksi Mutasi II, dan Seksi Mutasi III mempunyai tugas

(61)

mutasi bagi pegawai negeri sipil daerah untuk menjadi juru muda

tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan pembina utama golongan

ruang IV/e dan bagi pegawai negeri sipil pusat untuk menjadi juru

muda tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan pembina tingkat I

golongan ruang IV/b, serta penyiapan bahan penetapan kenaikan

pangkat anumerta dan pengabdian bagi pegawai negeri sipil pusat dan

penyiapan pertimbangan teknis peninjauan masa kerja bagi pegawai

negeri sipil pusat dan daerah.

IV. Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penetapan nomor identitas pegawai negeri sipil, Kartu Pegawai

(KARPEG), Kartu Istri/Suami (KARIS/KARSU), pemberhentian dan

pemberian pensiun bagi pegawai negeri sipil pusat dan janda/dudanya dan

penyiapan pertimbangan teknis bagi pegawai negeri sipil daerah dan

janda/dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun, serta penyiapan

pertimbangan status kepegawaian lainnya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Status

Kepegawaian dan Pensiun menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penetapan nomor identitas pegawai negeri sipil daerah di

wilayah kerjanya.

b. Penyiapan penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU pegawai negeri

(62)

c. Penyiapan pertimbangan teknis pengangkatan pegawai negeri sipil

bagi calon pegawai negeri sipil daerah yang menjalani masa percobaan

lebih dari 2 tahun.

d. Penyiapan penetapan/pertimbangan teknis pengangkatan menjadi

pegawai negeri sipil bagi calon pegawai negeri sipil pusat/daerah yang

menjalani masa percobaan lebih dari 2 tahun.

e. Penyiapan penetapan pemberhentian dan pemberhentian pensiun

pegawai negeri sipil pusat yang berpangkat pembina tingkat I

golongan ruang IV/b ke bawah yang mencapai batas usia pensiun dan

pensiun janda/dudanya.

f. Penyiapan pertimbangan teknis pemberhentian dan pemberhentian

pensiun bagi pegawai negeri sipil daerah yang berpangkat pembina

utama golongan ruang IV/e ke bawah yang mencapai batas usia

pensiun dan pensiun janda/dudanya.

g. Penyiapan pemberian pertimbangan masalah kedudukan dan status

hukum kepegawaian.

h. Penyiapan pemberian pertimbangan pernyataan tewas dan uang duka

tewas serta tunjangan cacat.

(63)

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun terdiri dari :

a. Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun

Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun mempunyai tugas

melakukan urutan tata usaha dan administrasi status kepegawaian dan

pensiun.

b. Seksi Status Kepegawaian

Seksi Status Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penetapan Nomor Identitas Pegawai bagi calon pegawai negeri

sipil daerah,pertimbangan teknis pengangkatan menjadi pegawai

negeri sipil bagi calon pegawai negeri sipil daerah yang menjalani

masa percobaan lebih dari 2 tahun, penetapan pengangkatan menjadi

pegawai negeri sipil bagi calon pegawai negeri sipil pusat yang

menjalani masa percobaan lebih dari 2 tahun, pertimbangan teknis bagi

pegawai negeri sipil daerah yang tewas atau cacat karena dinas,

penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU pegawai negeri sipil,

pemberian pertimbangan kedudukan dan status hukum kepegawaian,

persetujuan cuti di luar tanggungan negara, dan uang duka tewas.

c. Seksi Pensiun I d. Seksi Pensiun II

Seksi Pensiun I dan Seksi Pensiun II mempunyai tugas melakukan

penelitian dan penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan

pemberian pensiun pegawai negeri sipil pusat serta penyiapan bahan

(64)

negeri sipil daerah yang mencapai batas usia pensiun serta pensiun

janda/dudanya, dan pengelolaan tata naskah pensiun.

V. Bidang Informasi Kepegawaian

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sistem

informasi kepegawaian pegawai negeri sipil pusat dan daerah, dan

memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi

daerah di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang

Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian.

b. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian.

c. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian.

d. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi.

e. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian.

f. Pengelolaan arsip kepegawaian.

Bidang Informasi Kepegawaian terdiri dari :

a. Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I b. Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian II

Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I dan Seksi

Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian II mempunyai tugas

melakukan urusan pengagendaan, penyuntingan, penyandian,

(65)

surat/dokumen kepegawaian, serta penyiapan penyusunan

laporan/perangkaan sesuai beban tugasnya.

c. Seksi Pengolahan Data Kepegawaian

Seksi Pengolahan Data Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

pegolahan data kepegawaian pegawai negeri sipil pusat dan daerah,

koordinasi dalam penyelenggaraan aplikasi informasi kepegawaian

pemeliharaan basis data kepegawaian serta penyimpanan data dalam

komputer.

d. Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi

Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi mempunyai tugas

melakukan pengelolaan jaringan komunikasi data, rekonsiliasi data dan

sistem informasi kepegawaian, serta penyajian dan pertukaran

informasi kepegawaian.

VI. Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian

Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

bimbingan teknis kepegawaian dan diklat kepegawaian, melakukan

pengawasan kompetensi jabatan, dan pengendalian pemanfaatan lulusan

diklat pegawai negeri sipil pusat maupun daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud di atas, Bidang

Bimbingan Teknis Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian.

(66)

c. Penyiapan penyelenggaraan diklat kepegawaian.

d. Penyiapan kerjasama, monitoring, dan pengendalian pemanfaatan

diklat.

e. Pengawasan standar kompetensi jabatan.

f. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian.

g. Pengawasan dan pengendalian kinerja dan disiplin pegawai negeri sipil

di lingkungan Kanreg BKN.

Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian terdiri dari :

a. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I

Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I mempunyai tugas

melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian,

pengawasan standar kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan aparat

pengawasan fungsional bidang kepegawaian di wilayah kerjanya, serta

melakukan pengawasan dan pengendalian kinerja dan disiplin pegawai

negeri sipil di lingkungan Kanreg BKN.

b. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II

Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II mempunyai tugas

melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian,

pengawasan standar kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan aparat

pengawasan fungsional bidang kepegawaian di wilayah kerjanya.

c. Seksi Pengembangan Kepegawaian

Seksi Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan

(67)

penyelenggaraan diklat kepegawaian, melakukan kerja sama diklat,

monitoring, dan pengendalian pemanfaatan diklat instansi di wilayah

kerjanya.

VII. Kelompok Jabatan Fungsional

1) Di lingkungan Kanreg BKN terdapat kelompok jabatan fungsional

yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian

atau keterampilannya.

2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1,

terdiri dari analisis kepegawaian, pranata komputer dan jabatan

fungsional lainnya.

3) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kanreg BKN.

4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1,

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam

ayat 1, ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam melaksanakan

(68)

Pengumpulan Data, Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem, dan

Pengujian Sistem.

3.2.1 Desain Penelitian

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu

proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian

meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan

perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap

penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka

konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu sumber data

primer (wawancara, observasi, kuesioner) dan sumber data sekunder

(dokumentasi).

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri. Adapun

metode pengumpulan data yang digunakan dalam sumber data primer ini yaitu :

a) Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan cara bertanya langsung pada pegawai dan

pihak-pihak yang bersangkutan, dalam hal ini pegawai Kantor Regional

III Badan Kepegawaian Negara Bandung.

b) Observasi (Pengamatan)

Untuk mengumpulkan data, peneliti melakukan pengamatan langsung ke

(69)

c) Kuesioner (Angket)

Merupakan suatu metode pengumpulan data secara tidak langsung

(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen

atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data

itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang punya data. Adapun

metode pengumpulan data yang digunakan dalam sumber data sekunder ini yaitu :

Dokumentasi. Dalam metode dokumentasi, data yang diperoleh berasal dari dokumen Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan untuk

merancang Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian akan dijelaskan di bawah.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan

terstruktur. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan

teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan

perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami, dan mudah

Gambar

Gambar 2.5 Jenis-jenis sistem informasi
Gambar 2.7 Topologi cincin
Gambar 2.9 Contoh client/server
Gambar 2.10 Bagian-bagian dari IDE
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) Jika PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 3 ayat (1) Perjanjian ini,

Jika ubah data berhasil, maka akan muncul M10 - Klik Kembali untuk membatalkan penambahan data dan kembali ke FA04.

Sesuai yang diharapkan Diterima Klik Tombol Hapus Menampilkan pesan ”Data jadwal yang di hapus anda yakin?” jika Ok maka data terhapus dari tabel dokter dan juga dari

Berdasarkan pada awal observasi dan hasil wawancara sementara dapat diketahui pemanfaatan SAPK tidak hanya digunakan oleh para pegawai BKN dan Kantor Regional dalam

 Usulan dari instansi saat ini telah di terima oleh tim PPT kanreg, jika data yang diterima tim PPT tidak sesuai dengan usul yang diajukan instansi maka PPT akan mem-BTL

Jika ingin menghapus produk, klik menu Delete yang ditandai dengan gambar silang, maka otomatis, produk akan terhapus dari list/daftar produk yang ditawarkan

Dalam bidang Informasi Kepegawaian disingkat INKA mempunyai salah satu tugas menginput data Nota kenaikan pangkat pegawai negeri sipil (NPKP) ke kartu induk pegawai (KARIN)

Sesuai 10 Hapus data jabatan Menghapus data gaji dengan meng klik link hapus Maka data akan terhapus dan sistem yang ditampilkan sesuai Sesuai 11 Tambah data