• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan dan pembelian Barang di Clementine Skin Clinic Cosmetic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan dan pembelian Barang di Clementine Skin Clinic Cosmetic"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG

DI CLEMENTINE SKIN AND CLINIC COSMETICS

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

FAHMI IMANUDDIN

10104057

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

vi

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 5

(3)

vii

2.2.2 Siklus Informasi ... 12

2.2.3 Nilai Informasi ... 13

2.3. Definisi Sistem Informasi ... 13

2.4. Analisis Sistem ... 14

2.4.1. Pengertian Analisis Sistem ... 14

2.4.2. Langkah-Langkah Menganalisis Sistem ... 15

2.5. Perancangan Sistem ... 15

2.5.1 Pengertian Perancangan ... 15

2.5.2 Langkah-langkah Perancangan Sistem ... 16

2.6. Pengertian Penjualan dan pembelian ... 17

2.6.1 Pengertian tentang pembelian ... 17

2.6.1.1 Cara Pembelian ... 18

2.7.7. Contex Diagram/Diagaram Alir Data Konteks ... 27

2.7.8. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) ... 27

2.7.9. Dasar-dasar Pembuatan DFD ... 28

(4)

viii

2.7.11.Entity-Relation Diagram (ERD) ... 29

2.8. Metode Pengembangan Sistem ... 30

2.9. Perangkat Lunak Pendukung ... 30

2.9.1 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0 ... 30

2.9.1.1 Keuntungan dan Kelebihan Visual Basic 6.0 32 2.9.1.2 Struktur Aplikasi Visual Basic 6.0... 33

2.9.1.3 Tampilan Visual Basic 6.0 ... 34

3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 39

3.1.2.1 Prosedur Pembelian Barang ... 39

3.1.2.2 Prosedur Penjualan Barang... 44

3.1.2.3 Prosedur Pelaporan ... 46

3.1.3 Analisis Pengkodean... 46

3.1.4 Analisis Basis Data ... 47

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 48

3.1.5.1. Analisis Perangkat Keras ... 49

3.1.5.2. Analisis Perangkat Lunak ... 50

3.1.5.3. Analisis Pengguna ... 51

3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 51

(5)

ix

3.2.1.2. Perancangan Struktur Tabel ... 91

3.2.2 Perancangan Kode ... 97

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 98

3.2.4 Perancangan Antarmuka Keluaran ... 108

3.2.5 Perancangan Antar Muka Pesan ... 110

3.2.6 Jaringan Semantik ... 115

3.2.7 Perancangan Prosedural ... 116

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 123

4.1 Implementasi Sistem ... 123

4.1.1 Pesifikasi Perangkat Keras (Hardware) ... 123

4.1.2 Perangkat Lunak (Software) ... 124

4.1.3 Implementasi Data Base ... 124

4.1.4 Implementasi Antar Muka ... 129

4.2 Pengujian Sistem ... 147

4.2.1 Rencana Pengujian ... 147

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 149

4.2.2.1 Pengujian Login ... 149

4.2.2.2 Pengujian Data Petugas ... 150

(6)

x

4.2.2.4 Pengujian Data Pelanggan ... 153

4.2.2.5 Pengujian Data Barang ... 154

4.2.2.6 Pengujian Transaksi Pembelian ... 156

4.2.2.7 Pengujian Transaksi Penjualan ... 158

4.2.3 Pengujian Beta ... 159

4.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 166

4.2.4.1 Pengujian Alpa... 166

4.2.4.2 Pengujian Betha ... 167

(7)
(8)

xii

Tabel 4. 13 Form Cari Barang ... 143

Tabel 4. 14 Form Cari Pemasok ... 144

Tabel 4. 15 Form Cari Pelanggan ... 145

Tabel 4. 16 Rencana Pengujian ... 148

Tabel 4. 17 Pengujian Login ... 149

Tabel 4. 18 Pengujian Data Petugas ... 150

Tabel 4. 19 Pengujian Data Pemasok ... 152

Tabel 4. 20 Pengujian Data Pelanggan ... 153

Tabel 4. 21 Pengujian Data Barang ... 155

Tabel 4. 22 Pengujian Transaksi Pembelian ... 156

(9)

xiii

(10)
(11)

xv

Gambar 3. 42 Pesan Id Petugas tidak terdaftar ... 110

Gambar 3. 43 Pesan Password Salah ... 111

Gambar 3. 44 Pesan Konfirmasi Keluar Dari Form ... 111

Gambar 3. 45 Pesan Data Telah dihapus ... 111

Gambar 3. 46 Pesan Konfirmasi Keluar Dari Aplikasi ... 112

(12)

xvi

Gambar 4. 3 Tampilan form data Petugas ... 132

Gambar 4. 4 Tampilan form data Pemasok ... 134

Gambar 4. 5 Tampilan form data Pelanggan ... 135

Gambar 4. 6 Tampilan form data barang ... 137

Gambar 4. 7 Tampilan form data pembelian ... 138

Gambar 4. 8 Tampilan form transaksi penjualan ... 139

Gambar 4. 9 Tampilan form cetak laporan pembelian ... 140

Gambar 4. 10 Tampilan form cetak laporan penjualan ... 141

Gambar 4. 11 Tampilan form cetak laporan barang ... 142

Gambar 4. 12 Tampilan form cari barang ... 143

Gambar 4. 13 Tampilan form cari pemasok ... 144

Gambar 4. 14 Tampilan form cari pelanggan ... 144

Gambar 4. 15 Tampilan laporan pembelian ... 145

Gambar 4. 16 Tampilan laporan penjualan ... 146

Gambar 4. 17 Tampilan faktur penjualan ... 146

Gambar 4. 18 Tampilan faktur pembelian ... 147

(13)
(14)

xviii

Menunjukan dokumen sebagai masukan/ keluaran baik secara manual/melaui kompuiter

Proses Manual

menunjukan proses yang dikerjakan secara manual

Operasi Komputerisasi Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer

Manual Input

Menunjukan operasi input secara manual melalui keyboard

Magnetic Disk Menunjukan penyimpanan data dalam hardisk

Penyimpanan Dokumen

Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual

Penghubung / Konektor

Digunakan sebagai penghubung ke dalam halaman berbeda

(15)

xix 2. Data Flow Diagram (DFD)

S im bol K eterangan

P roses

M enunjukan transform asi dari m asukan m enjadi keluaran, dalam hal ini sejum lah m asukan dapat m enjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya

Term inator

M ew akilii entitas luar dim ana sistem berkom unikasi

P enyim panan

U ntuk m em odelkan kum pulan data/paket data

Aliran

M enggam barkan gerakan paket data atau inform asi dari suatu bagian lain dari sistem dim ana sistem penyim panan m ew akili lokasi penyim panan data N o

M enunjukan penyim panan data dalam sebuah database

3. EntityRelationshipDiagram (ERD)

(16)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem informasi dibangun oleh dua unsur yaitu sistem dan informasi. Untuk

lebih jelas mengenai Sistem Informasi maka akan diuraikan lebih jals definisi sistem,

informasi, dan sistem informasi.

2.1.1 Teori Tentang Sistem

Sistem di definisikan sebagai berikut:

”Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan sesuatu sasaran tertentu”. JOG[3]

Pendekatan suatu sistem yang merupakan suatu jaringan prosedur lebih

menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sistem, sedangkan pendekatan yang

menekan kan pada elemen-elemen atau komponen merupakan interaksi antar elemen

atau komponen atau mencapai sasaran atau tujuan sistem.

Sistem mempunyai karasteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: JOG[3]

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling kerjasama membentuk satu kesatuan.

2. Sifat-sifat

Sistem itu terdiri untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempunyai sistem

(17)

10

3. Batasan (Boundary) Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang

lainnya.

4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Adalah apapun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem,

lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat bersifat

merugikan sistem tersebut.

5. Penghubung (Interface) Sistem

Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem

lainya.

6. Masukkan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, masukan dapat berupa

masukkan perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal(signal input),

maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang di proses untuk

mendapatkan keluaran.

7. Keluaran Sistem (Output)

Adalah hasil energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lain kepada supra sistem.

(18)

11

Suatu sistem pasti memiliki sasaran atau tujuan (goal). Sasaran dari sistem

sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan di hasilkan sistem.

2.1.2 Pengertian Sistem

sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Arti yang lain adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai

komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan (environments),

penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan

sasaran (objectives) atau tujuan (goals).

2.1.3 Model Umum Suatu Sistem

Model umum dari suatu sistem adalah terdiri dari masukan, pengolahan, dan

keluaran. Dan dapat digambarkan sebagai berikut: (Gordon. B. Davis:[ [LAD[5])

Masukan Keluaran

Gambar 2.1 Model Umum Suatu Sistem

(sumber : Buku Analisis dan Desain Sistem Informasi [LAD[5])

(19)

12

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang telah disaring dan diolah melalui sistem

pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang untuk digunakan dalam

mengambil suatu keputusan.

2.2.1 Definisi Informasi

Informasi dapat didentifikasikan sebagai berikut :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.”( JOG[3])

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang telah berarti

bagi penerimanya.”(Raymond McLeod: LAD[5]).

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti

dan berguna bagi penerimanya untuk mengambila keputusan masa kini

maupun yang akan dating.”(Gordon. B. Davis:[LAD[5])

Dari tiga definisi informasi diatas maka penulis mengambil kesimpulan sebagai

berikut:“Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih

berguna bagi penerima dan dapat bermanfaat untuk mengambil keputusan”.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.Informasi diperoleh setelah

data-data mentah diproses atau diolah.

2.2.2 Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, Perlu

dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan

(20)

13

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Sumber : ( LAD[5] )

2.2.3 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir

keuntungannya dengan satuan uang,tetapi ditaksir nilai efektivitasnya.(LAD[5]).

2.3 Definisi Sistem Informasi

Setelah diuraikan mengenai definisi sistem dan informasi maka secara umum

sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari sub-sub sistem, baik fisik

maupun non fisik yang saling berhubngan dan bekerjasama secara harmonis untuk

mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Komponen-komponen sistem informasi terdiri dari :

1. Hardware

Kumpulan dari perangkat keras yang terlihat memungkinkan dapat

membentuk sistem seperti komputer, printer dan jaringan.

2. Software

Kumpulan dari perintah-perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu,

(21)

14

3. Data

Bahan dasar dari suatu informasi berupa fakta yang mengangkat

kejadian-kejadian nyata dan dituangkan kedalam suatu simbol.

4. Prosedur

Suatu tahapan yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk

mencapai tujuan yang berupa suatu dokumen prosedur seperti : buku petunjuk

operasional dan teknis.

5. Manusia

Merupakan pelaksana dari suatu sistem informasi seperti : Operator,

Programmer, Analyst, Designer dan sebagainya.

2.4 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang dikerjakan sebelum tahap

perancangan. Pada tahap analisis sistem yang dikerjakan adalah menganalisis sistem

untuk menentukan kelemahan-kelemahan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

2.4.1 Pengertian Analisis Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

(22)

15

2.4.2 Langkah-Langkah Menganalisis Sistem

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-lankah dasar yang harus

dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut ini :

1. Identify, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

2.5 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem dan memperoleh

gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan bagaimana membentuk sistem

tersebut.

2.5.1 Pengertian Perancangan

Menurut (JOG[3]), perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem,

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional,

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi,

4. menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk,

5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi,

6. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan

(23)

16

Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap

kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran

sebagai berikut:

1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan,

2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai

dengan yang telah didefinisikan pada tahap analisis sistem,

3. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung berbagai

kegiatan pengolahan data,

4. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci

untuk masing-masing komponen dari sistem informasi.

2.5.2 Langkah-Langkah Perancangan Sistem

Di dalam tahap perancangan sistem terdapat langkah-langkah yang harus

dilakukan oleh analis sistem. Perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir

dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), dan

kamus data.

1. Bagan Alir Dokumen (flow map)

Bagan alir dokumen merupakan alir yang menunjukkan arus dari laporan daan

formulir termasuk tembusan-tembusan.

(24)

17

Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk

menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan

bagian-bagian luar sistem.

3. Diagram Arus Data

Diagram arus data merupakan diagram yang menggambarkan arus data dalam

sistem yang akan dibangun, secara terstruktur, dengan mengikutsertakan

komponen-komponen entitas-entitas yang terkait baik entitas luar maupun

entitas dalam, media penyimpanan (storage), proses-proses sistem maupun

simbol panah yang menunjukkan hubungan data dari proses ke entitas yang

terkait.

4. Kamus data

Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan

kamus data, alir sistem data mendefinisikan data yang mengalir di sistem

dengan lengkap.

2.6 Pengertian Pembelian dan Penjualan

2.6.1 Pengertian tentang pembelian

Pembelian adalah salah suatu fungsi dari pembelanjaan atau merupakan

kegiatan pembelanjaan. Pembelian sama pentingnya dengan penjualan yaitu untuk

memenuhi suatu kebutuhan dari setiap individu maupun perusahaan. Seperti

(25)

18

Berdasarkan konsep yang ada diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

pembelian adalah pola hubungan antar bagian-bagian yang saling berhubungan untuk

melakukan kegiatan yaitu memproses data kegiatan pembelian agar dihasilkan data

yang tepat, cepat, akurat sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai.

2.6.1.1 Cara pembelian

Ada 2 macam kebijakan tentang pembelian yang kita kenal yaitu :

1. Pembelian secara tunai.

Membeli barang dengan membayar harga dari jumlah barang yang dibeli

secara langsung kepada pemasok(supplier)

2. Pembelian secara kredit

Pembelian barang kepada pemasok (supplier) dengan tidak melakukan

pembayaran secara langsung tetapi dibayar dengan jangka waktu yang

telah disepakati oleh pembeli dan penjual.

2.6.1.2 Fungsi pembelian

Fungsi pembelian sebagai upaya untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan

dengan kualitas baik dengan memperhatikan:

1. Tepat harga : sesuai dengan batas ekonomi dengan melihat harga pasar.

2. Tepat prosedur : sesuai dengan aturan produksi yang dibutuhkan.

3. Tepat jenis : sesuai dengan jenis yang dibutuhkan.

4. Tepat mutu : Mutunya harus terjamin dan berkualitas.

5. Tepat waktu : pengiriman yang tepat waktu karena akan mempengaruhi dalam

(26)

19

2.6.2 Pengertian tentang penjualan

Penjualan merupakan salah satu fungsi dari pemasaran atau merupakan

kegiatan dari pemasaran, penjualan sangat penting dan menentukan karena suatu

perusahaan untuk dapat memasarkan produknya yaitu dengan cara menjual produk

tersebut apabila penjualan tidak dapat dilaksanakan maka akan merugikan suatu

perusahaan karena dari aktivitas penjualan inilah pihak perusahaan akan

memdapatkan keuntungan dan memberikan suatu nilai tambah bagi perusahaan

apabila produk yang di pasarkan di rasa sangat bermanfaat bagi pembeli.

Ada 2 cara untuk melakukan penjualan yaitu :

1. Penjualan tunai

Penjualan tunai yaitu apabila perusahaan tersebut menjual prodeuknya secara

pembeli / pelanggan dan dibayar secara tunia saat itu juga.

2. Penjualan kredit

Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara penjualan barang

sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran langsung dalam

jangka waktu tertentu dan perusahaan mempunyai tagihan pada pembeli tersebut.

Berdasarkan keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan penjualan adalah pola hubungan yang berkaitan untuk melakukan

kegiatan yang membproses data penjualan sehingga akan menghasilkan data yang

cepat, tepat, akurat sehingga dapat memuaskan keingginan kedua belah pihak baik

pihak pembeli maupun pihak penjual, sehingga tujuan dari sebuah perusahaan dapat

(27)

20

Untuk menjual suatu barang, terdapat beberapa penentuan harga pokok

penjualan yaitu :

1. Menggunakan Harga Rata-Rata (Weight Average)

Cara ini menentukan bahwa harga pokok didapat dari nilai stock dibagi

dengan jumlah stock yang ada. Rumus untuk menentukan harga pokok dengan cara

weight average adalah:

Harga= Nilai Stock/Jumlah Stock

2. Menggunakan Cara FIFO (Firs in Frist out)

Cara ini menentukan bahwa barang yang dibeli/masuk lebih dulu akan

dijual/dikeluarkan terlebih dahulu.

2.7 Perancangan Basis Data

Basis Data adalah suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang

disimpan secara bersama sama pada suatu media, tanpa menatap satu sama lain atau

tidak perlu suatu kerangkaan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut

harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy), data disimpan

dengan cara cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan

kembali.

2.7.1 Pengertian Basis Data

Beberapa definisi basis data menurut beberapa ahli basis data adalah sebagai

(28)

21

1. Database adalah sekumpulan data store (bila dalam jumlah yang sangat besar)

yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media

penyimpanan sekunder lain.

2. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat

“batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti

pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).

3. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap

banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’(baik menggunakan teknik

pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut

sesuai dengan tugas dan fungsi, ‘user’ lain juga dapat menggunakan data

tersebut dalam waktu yang bersamaan.

4. Database adalah koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari

suatu enterprise (perusahaan, instansi pemerintahan atau swasta).

Keuntungan basis data terhadap sistem pemrosesan berkas adalah sebagai berikut:

1. Kemubaziran data terkurangi

2. Integritas data dapat selalu terjaga

3. Independensi data dapat selalu terjaga

4. Konsistensi data dapat selalu terjaga

5. Berbagi data dapat selalu dilakukan oleh setiap “user”

6. Keamanan data lebih mudah dilakukan

(29)

22

2.7.2 Database Manajemen Sistem (DBMS)

Kumpulan atau gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi berbasis

database tersebut dinamakan Database Management System (DBMS) [LAD5].

DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program computer

(utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.

Program-program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk memasukkan,

melacak, dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta

mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan.

Tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang

mudah dan efisien untuk penggunaan, penarikan dan penyimpanan data dan

informasi. Pengelolaan manajemen basis data meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Pendefinisian struktur penyimpanan

b. Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi

c. Penyediaan keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data dan informasi

Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya FoxBase, MS-Access, dan

Borland-Paradox atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, Oracle dan lain-lain.

2.7.3 Relationship

Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan

adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan

informasi dalam bentuk query, form atau report.

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua

(30)

23

tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai

unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

1. Relasi satu ke banyak (one-to-many relationship)

Relasi satu ke banyak merupakan bentuk relasi yang paling banyak ditemui.

Pada relasi satu ke banyak, data pada tabel A dapat memiliki banyak record

yang sama pada tabel B, tetapi data pada tabel B hanya memiliki satu record

yang sama pada tabel A

Gambar 2.3 One to many relationalship

2. Relasi banyak ke banyak (many-to-many relationship)

Pada relasi banyak ke banyak, satu record pada tabel A dapat memiliki

banyak record yang sama pada tabel B, dan satu record pada tabel B dapat

juga memiliki banyak record yang sama pada tabel A. Jenis relasi ini hanya

dimungkinkan untuk membentuk tabel ketiga yang disebut junction tabel,

dimana yang menjadi primary key pada tabel ketiga ini merupakan gabungan

dua field yang merupakan foreign key dari tabel A dan tabel B.

Gambar 2.4 many- to many relationalship

3. Relasi satu ke satu (one-to-one relationship)

Pada relasi satu ke satu, tiap record dalam tabel A hanya bias memiliki satu

(31)

24

tidak umum, karena kebanyakan informasi yang memiliki hubungan seperti

ini berada dalam satu tabel.

Gambar 2.5 one-to-one relationalship

2.7.4 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki

masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah

yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang

memberikan efek samping yang tidak diharapkan.

Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk

normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam pembentukkan normalisasi yaitu:

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan

mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau terdapat duplikasi.

b. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang

atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF

Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap

atribut tergantung penuh pada primary key.

(32)

25

Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung

secara transitif pada primary key atau pada bentuk normal tiga ini mencari

ketergantungan lain selain primary key.

e. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk boyce-codd normal form, yaitu nila relasi telah memenuhi criteria

Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika setiap determinan adalah suatu

candidate key.

2.7.5 Perancangan Program

Perancangan program dimaksudkan untuk memudahkan pemrograman

komputer dalam melaksanakan tugasnya. Pada langkah ini terdapat empat bagian,

yaitu:

1. Perancangan input/ output

Perancangan input merupakan masukan awal dimulainya proses informasi dan

perancangan output merupakan produk dari sistem informasi yang dapat

dilihat.

2. Pengkodean

Pengkodean digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan masukan data ke

dalam komputer dan untuk mengambil bermacam informasi yang

berhubungan dengan data tersebut.

3. Struktur Menu

Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai yang

mudah dipahami dan mudah digunakan.

(33)

26

Kebutuhan-kebutuhan sistem yang harus diperhatikan dalam perancangan

sistem informasi antara lain :

a. Kebutuhan perangkat lunak (software requirements)

Sistem harus disesuaikan dengan ketersediaan perangkat lunak yang

digunakan oleh perusahaan dan dapat mengikuti perubahan (upgrade)

perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Kebutuhan perangkat keras (hardware requirements)

Sistem harus disesuaikan dengan ketersediaan perangkat keras yang

digunakan oleh perusahaan dan dapat mengikuti perubahan (upgrade).

Peralatan yang ada pada suatu sistem komputer secara fisik yang

terdiri dari CPU, piranti masukan dan piranti keluaran.

c. Brainware

Brainware merupakan manusia yang terlatih dalam mengoperasikan

serta mengatur sistem komputer. Bisa juga disebut sebagai seorang

yang menguasai teknik pembuatan.

2.7.6 Alat Bantu Pemodelan Sistem

Dalam menganalisa dan merancang suatu sistem informasi, umumnya sistem

tersebut dimodelkan dengan menggunakan suatu alat pemodelan seperti : Flow Chart,

Data Flow Diagram (DFD) dan lain-lain. Pemilihan alat pemodelan tersebut sesuai

kebutuhan sistem yang dianalisa atau dirancang. Adapun alat pemodelan yang

digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah DFD.

DFD dipilih sebagai alat pemodelan karena kemampuan DFD dalam

(34)

27

dapat menggambarkan suatu proses ke dalam beberapa level sesuai dengan

kebutuhanan. Level yang paling dasar (level 0) biasa disebut Context Diagram, level

selanjutnya merupakan penjelasan lebih detil level 0.

2.7.7 Context Diagram/ Diagram Alir Data Konteks

Context Diagram adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah

proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum sistem. Context Diagram

memperlihatkan sebuah proses yang berinteraksi dengan lingkungannya. Ada pihak

luar atau lingkungan yang memberi masukan dan ada pihak yang menerima keluaran

sistem.

Context Diagram merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang

digambarkan ke dalam sebuah proses, dimana di dalamnya hanya terdapat satu atau

lebih External Entity, satu proses dan beberapa aliaran data.

2.7.8 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data

tersebut mengalir atau disimpan.

Simbol yang digunakan dalam DFD:

1. Kesatuan Luar / Terminator (External Entity)

Kesatuan luar merupakan kesatuan luar di luar lingkungan luar sistem yang akan

memberikan input atau menerima output dari sistem. Keastuan luar dapat berupa

organisasi, orang atau sekumpulan orang yang berinteraksi dengan sistem.

(35)

28

Menunjukkan apa saja yang dilakukan. Setiap proses harus mempunyaii minimal

satu data input dan menghasilkan minimal satu output. Proses disimbolkan ke

dalam simbol lingkaran.

4. Simpanan Data (Data Store)

Menunjukkan kumpulan data yang dibutuhkan oleh sistem pada waktu tertentu.

Simpanan disimbolkan ke dalam simbol dua garis.

2.7.9 Dasar-dasar Pembuatan DFD

Dasar-dasar pembuatan DFD adalah sebagai berikut:

1. Setiap aliran data yang keluar dari porses harus berdasarkan data yang masuk ke

proses tersebut.

2. Semua aliran data diberi nama (label) yang menggambarkan informasi tersebut.

3. Hanya data yang diperlukan dalam pemroses yang tergambar sebagai input dari

suatu proses.

4. Suatu proses didefinisikan secara independent terhadap proses lain.

(36)

29

Untuk mengoperasikan DFD secara keseluruhan maka diagram dibuat dalam

beberapa level. Level paling atas disebut level ke-0 (nol) adalah Context Diagram.

Level berikutnya adalah diagram yang menggambarkan sistem yang lebih mendetil.

2.7.10 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah daftar kumpulan elemen-elemen yang tersusun dan

berhubungan dengan sistem yang didefinisikan secara detail dan tepat. Kamus data

dibagi dua yaitu:

1. Kamus Data Elementer

Kamus data elementer merupakan daftar semua data elementer dalam sistem

dan disusun berdasarkan abjad. Isi dari kamus data elementer meliputi nama

atribut, type, length dan constraint.

2. Kamus Data Komposit

Kamus data komposit merupakan semua data bentukan yang terdiri dari dua

atau lebih data elementer.

2.7.11 Entity-Relationship Diagram (ERD)

Entity-Relationship Diagram (ERD) adalah model konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Karena struktur dan hubungan

antar data relative kompleks, maka ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol

untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada tiga

macam simbol yang digunakan, yaitu Entity, Atribut dan Relation. Adapun defisi dari

(37)

30

1. Entity adalah objek yang dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

Entity Set adalah set atau himpunan entitas dengan tipe yang sama.

2. Atribut adalah elemen-elemen yang secara kesluruhan mempresentasikan

sistem. Domain Atribut adalah himpunana nilai yang diperkenankan untuk

menyatakan akibat.

3. Relation merupakan hubungan antara entitas yang satu dengan entitas yang

lain. Relationship adalah hubungan antar entitas. Relationship Set adalah

himpunan relationship dengan tipe yang sama. Dalam memodelkan hubungan

antar data maka perlu diperhatikan mengenai pemetaan kardinalitas,

penentuan atribut kunci dan normalisasi.

2.8 Metode Pengembangan Sistem

Untuk membangun sebuah sistem informasi diperlukan suatu metodologi

pengembangan sistem. Prototype adalah suatu metode dalam pengembangan sistem

yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan

bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Yang dimaksud disini

adalah suatu proses standar yang dipakai oleh pengembang sistem adalah

melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang,

hingga sampai pada implementasi.

Kelebihan:

Prototype Waterfall

(38)

31

paradigma dalam rekayasa perangkat

lunak. Kuncinya adalah mendapatkan

kebutuhan dan aturan yang jelas yang

disetujui pelanggan dan pembuat perangkat

lunak. Walaupun pada umumnya prototype

akan dihilangkan dan dibuat perangkat

yang sebenarnya.

sudah diketahui dengan baik.

Kekurangan:

Prototype Waterfall

- Pelanggan kadang tidak menyadari

bahwa mungkin saja prototype dibuat

terburu-buru dan rancangan tidak

tersusun dengan rapi.

- Pengembang kadang-kadang

membuat implementasi sembarang

karena ingin selesai dengan cepat.

- Pada kenyataannya, jarang mengikuti

urutan sekuensial seperti pada teori,

Iterasi sering terjadi menyebabkan

masalah yang baru.

- Pelanggan harus sabar, karena

pembuatan perangkat lunak akan

dimulai ketika tahap desain sudah

selesai.

2.9 Perangkat Lunak Pendukung

(39)

32

Microsoft Visual Basic 6.0 (sering disingkat VB) merupakan sebuah bahasa

pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development

Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis MS-Windows

dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual

Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi

komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data

Access Object (DAO), Remote Data Object (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO),

serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Visual Basic 6.0

juga merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat aplikasi

Windows yang berbasis GUI (Grafhical User Interface) atau program yang

memungkinkan pemakai (user) berkomunikasi dengan menggunakan modus grafik

atau gambar.

2.9.1.1 Keutungan dan Kekurangan Visual Basic 6.0

Adapun Keuntungan dalam menggunakan Visual Basic 6.0 :

1. Dapat digunakan dalam pembuatan aplikasi sebagai bahasa makro

2. Sesuai untuk aplikasi perniagaan

3. Mempunyai komponen yang banyak

4. Pembuatan aplikasi yang berdasarkan objeknya

5. Tampilannya sudah user friendly

6. Source code lebih mudah dimengerti

Sedangkan kekurangan dari Visual Basic 6.0 :

(40)

33

2. Fungsi dari komponen ada yang belum interface sehingga masih tersembunyi dan

harus dipanggil ulang.

3. Setiap ada komponen baru, maka komponen tersebut harus di daftarkan terlebih

dahulu.

2.9.1.2 Struktur Aplikasi Visual Basic 6.0

Aplikasi (project) terdiri dari :

1. Form

Windows/jendela dimana anda akan membuat user interval tampilan.

2. Kontrol/control

Tampilan berbasis grafis yang dimasukan pada form untuk membuat interaksi

dengan memakai (text box, scroll, tombol command).

3. Form dan Control

Objek yang akan ditentukan.

4. Properti/properties

Nilai atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek Visual Basic. Contoh :

Name, Captions, Size, Color, Possition, dan Text.

5. Metode/methods

Serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang dapat diminta

untuk mengerjakan tugas khusus.

6. Prosedur kejadian/Event procedure

7. Kode yang berhubungan dengan suatu objek.

(41)

34

8. Prosedur umum/general procedure

Kode yang tak berhubungan dengan suatu objek. Kode ini harus diminta oleh

aplikasi. Modul/Module : Kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variabel

dan didefinisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi.

2.9.1.3 Tampilan Visual Basic 6.0

Adapun tampilan dari program visual basic 6.0 seperti di bawah ini.

Gambar 2.6 Tampilan Visual Basic

1. Main Windows (jendela umum) terdiri dari title bar (baris judul), menu bar dan

toolbar.

2. Form Windows (jendela form) adalah pusat dari pengembangan aplikasi visual

basic.

3. Project Windows (jendela proyek) menampilkan daftar form dan modul proyek.

Proyek merupakan kumpulan dari modul form, modul class, modul standart, dan

file yang membentuk suatu aplikasi.

4. Toolsbox

kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface serta kontrol

(42)

35

5. PropertiesWindows (jendela property) berisi daftar struktur seting property yang

digunakan pada sebuah abjek terpilih.

6. Form Layout Windows (jendela layout Form) menampilkan posisi relative

terhadap layar monitor.

2.9.2 MySQL

MySQL adalah perangkat lunak Relational Database Mangement System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public

License). Setiap orang bebas untuk menggunakannya, tapi tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat Closed Source atau komersial.

MYSQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

database sejak lama, yaitu SQL (Structure Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinklan pengopperasian data dikerjakan dengan

mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizernya dalam melakukan proses perintah – perintah SQL, yang dibuat oleh user

maupun program – program aplikasinya. Sebagai database server, mysql dapat

dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data. Hal ini

terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL

biasanya sepuluh kali lipat lebih cepat dari postgreSQL dan lima kali lebih cepat

(43)

36

2.9.2.1Keistimewaan MySQL

Sebagai database server yang memiliki konsep database modern, MySQL

memiliki banyak keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki

oleh MySQL.

1. Portability

Mysql dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti windows, linux,

FreeBsd, Mac OS dan lain - lain

2. Open Source

MySql didistribusikan secara open source, sehingga dapat digunakan secara bebas

3. Multi-User

Mysql dapat digunakan oleh beberapa user dalan waktu yang bersamaan tanpa

mengalami masalah. Hal ini memungkinkan sebuah database server Mysql dapat

diakses secara bersamaan,

4. Performance Tuning

mysql memiliki kecepatan yang tinggi dalam mengangani query, dengan kala lain

dapat memproses lebih banyak sql per satuan waktu.

5. Column Types

mysql memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned

integer, float, double, text, blob, date, time, timestamp, year, set dan enum.

6. Command dan Function

mysql memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

SELECT dan WHERE dalam query

(44)

37

mysql memiliki lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan ijin

akses user dengan systeim perijinan yang mendetail serta password terenkripsi

8. Scalability dan Limits

mysql mampu menangani database dengan skala besar, dengan jumlah records

lebih dari 50 juta dan 60 juta table serta 5 miliar baris, selain itu batas indeks yang

dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tebelnya

9. Connectivity

MYSQ dapat melakukan koneksi dengan client dengan menggunakan protocol

TCP/IP, unix socet(UNIX), atau named pipes (NT)

10.Localization

deteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa

11.Interface

Interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemerograman dengan

menggunakan fungsi API (Application Programing Interface)

12.Client dan Tool

dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi

database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online

13.Struktur Table

Struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibanding

(45)

168 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini serta disesuaikan dengan tujuannya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi penjualan dan pembelian barang yang dibangun dapat menyusun laporan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu penyusunan laporan dikerjakan langsung oleh setiap bagian dengan kapasitas masing-masing.

2. Penyusunan laporan lebih optimal dengan adanya sistem informasi penjualan dan pembelian, sehingga waktu yang diperlukan dalam penyusunan laporan penjualan dan pembelian barang serta laporan stock barang pun menjadi lebih cepat.

(46)

169

5.2 Saran

Perangkat lunak Sistem Informasi Penjualan dan pembelian Barang ini masih dapat dikembangkan seiring dengan berkembangnya spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai hasil dan kinerja sistem yang lebih baik.

(47)

170

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kadir. Abdul, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Yogyakarta : Penerbit Andi, 1999.

[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi , diakses 13 april 2008.

[3] Information system, foundation of e-bussines, steven alter, Prentice Hall.

[5] Sutanta, Edhy.2004. Sistem Basis Data.Yogyakarta.Graha Ilmu

[6] Fatansyah, Basis data, Bandung : Informatika,2002.

[7] Andi, 2003, Aplikasi database & crystal report Pada Visual Basic 6.0, penerbit Andi Yogyakarta.

[8] Harpiandi, Pemograman Dengan ADO Menggunakan Visual Basic 6.0, Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo, 2003.

[9] Andi Sunyoto, Pemograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta : Andi,2007.

[10] Masio Sinaga, Cetak Laporan Berdasarkan Tanggal Tertentu, http://www.masinosinaga.com, diakses tanggal 5 Desember 2008

(48)

171

[12] Riyuniza, filter-laporan-dengan-crystal-report,

http://www.riyuniza.co.cc/2008/12/filter-laporan-dengan-crystal-report.html, diakses tanggal 5 Desember 2008

Gambar

Tabel 3. 1  Spesifikasi Proses  ...................................................................
Gambar 1.1
Gambar 3. 17
Gambar 3. 42
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi penjualan dan pembelian barang ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemilik distro sehingga akan lebih mudah dalam melakukan

Alat bantu tersebut berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pengunaan komputer dan penguasaan keterampilan pengguna software yang terintegrasi

Program sistem informasi pembelian dan penjualan barang – barang salon ini dapat membantu toko supplier salon memudahkan pencatatan transaksi jual beli dan

Sistem Pengolahan Data Fosil Molusca pada Museum Geologi Bandung masih dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang

Sistem Informasi ini digunakan untuk membantu proses penjualan dan pembelian secara komputerisasi, sehingga dalam melakukan proses penjualan, pembelian dan

Sistem informasi penjualan merupakan hal yang sangat penting dan harus ada dalam suatu perusahaan atau kegiatan usaha maupun toko kecil, karena sistem informasi penjualan dapat

Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Pupuk Widanda selain dapat digunakan untuk input data barang juga dapat digunakan untuk transaksi pembelian dan penjualan

Salah satu contohnya adalah Sistem informasi pembelian dan penjualan barang pada bengkel variasi mobil , dimana Sistem informasi pembelian dan penjualan barang