• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2014"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KECEMASAN SUAMI DALAM MENGHADAPI

ISTRI YANG MENJALANI

SECTIO CAESAREA

DI RUMAH

SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN TAHUN 2014

NELLY HERAWATI SITUMORANG 135102026

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri Yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Tahun 2014

ABSTRAK

Nelly Herawati Situmorang

Latar belakang : Sectio caesarea umumnya dilakukan ketika proses persalinan

normal melalui vagina tidak memungkinkan, karena beresiko kepada komplikasi medis lainnya. Dalam menghadapi operasi untuk melahirkan buah hati setiap orang mempunyai adaptasi yang berbeda. Pengalaman suami saat mendampingi istrinya hamil dan melahirkan anaknya tidak berbeda dengan perasaan istrinya. Rasa cemas dan khawatir bercampur aduk engan kegembiraan ketika menyambut kedatangan buah hati. Suami yang menunggu persalinan istrinya dihadapkan pada situasi yang tidak menentu, artinya suami tidak tahu secara pasti kondisi saat-saat menjelang persalinan. Kondisi inilah yang memunculkan kecemasan pada suami.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui tingkat kecemasan suami dalam menghadapi istri yang menjalani section caesarea di RSU Mitra Sejati Medan.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini 86 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di ruangan CSSD lantai 2 RSU Mitra Sejati Medan. Analisa data dilakukan secara univariat.

Hasil : Penelitian ini menunjukkan tingkat kecemasan ringan sebanyak 2 orang (2,4%), kecemasan sedang sebanyak 78 orang (90,7%) dan kecemasan berat sebanyak 6 orang (7%).

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh mayoritas suami berada pada tingkat kecemasan sedang sebanyak 78 orang (90,7 %), maka diharapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penatalaksanaan program kelas prenatal khusus ibu beserta pasangannya dan melaksanakan asuhan dengan melibatkan peran serta suami.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan

judul“Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio

Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2014 ”. Dimana karya

tulis ilmiah ini merupakan tugas akhir dan menjadi salah satu syarat mencapai gelar

SST di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengakui tulisan ini tidak luput dari kesalahan sehingga karya tulis

ilmiah ini membutuhkan kritik dan masukan, tidak mungkin penulis sebut sebagai

suatu karya yang sempurna. Kekurangan tulisan ini tidak dapat dilepaskan dari

berbagai macam rintangan dan halangan yang selalu datang pada diri penulis.Penulis

rasakan semua itu sebagai suatu ujian dan pengalaman yang sangat berharga dalam

kehidupan penulis.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada

semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta bantuan

dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan

penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep, Ns. M. Kep selaku Ketua Program Studi D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan juga

selaku Penguji 1 penulis.

(6)

4. dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K) selaku dosen pembimbing dalam penyusunan

proposal penelitian ini, yang telah banyak meluangkan waktu serta pikirannya

kepada penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

5. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan

Pendidik Universitas Sumatera Utara.

6. Teristimewa sembah sujud dan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda

(S. Situmorang) dan ibunda (T. Butar-butar) yang tercinta dan tersayang. Yang

telah mendidik, membesarkan dan membimbing penulis dengan penuh kasih dan

sayang serta memberikan dukungan moril, spiritual, dan material sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas semua dan apapun yang telah

diberikan kepada penulis.Semoga Allah SWT selalu membalas semua kebaikan yang

selama ini diberikan kepada penulis dan melimpahkan rahmat-Nya.

Medan, Juli 2014

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ……… 3

4. Bagi Institusi Pendidikan …..……….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………..

5

A. Sectio Caesarea ………. 5

1. Pengertian Sectio Caesarea ………. 5

2. Jenis-jenis Sectio Caesarea ………. 5

3. Indikasi Sectio Caesarea ………. 5

4. Kontra Indikasi Sectio Caesarea ………. 6

5. Manfaat Sectio Caesarea ………. 7

6. Resiko Sectio Caesarea ……… 8

7. Prosedur Tindakan Sectio Caesarea ………. 9

B. Konsep Kecemasan ……… 10

1. Defenisi Kecemasan ………. 10

2. Teori Kecemasan ……….. 10

3. Mekanisme Munculnya Trait Anxiety dan State Anxiety… 11 4. Faktor Predisposisi Cemas ……… 12

(8)

7. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Pada Suami ………….. 14

BAB III KERANGKA KONSEP ………

18

A. Konsep Penelitian ……… 18

B. Defenisi Operasional ………... 19

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ………...

20

A. Desain Penelitian ……… 20

G. Uji Validitas Dan Reliabilitas ……… 23

H. Prosedur Pengumpulan Data ………. 24

I. Analisa Data ………. 25

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ………...

27

A. Hasil Penelitian ………. 27

1. Data Demografi Responden ……… 27

2. Tingkat Kecemasan Responden ……….. 28

B. Pembahasan ……… 30

1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil ………. 30

a. Karakteristik Responden ……… 30

b. Tingkat Kecemasan ……… 30

2. Keterbatasan penelitian ……… 31

3. Implikasi Untuk Asuhan Kebidanan ……… 32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ………..

33

A. Kesimpulan ……… 33

B. Saran ……….. 33

1. Bagi Peneliti ……… 33

2. Bagi Responden ………. 33

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ……… 33

4. Bagi Institusi Pendidikan ………... 34

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. : Tabel Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ……….. 19

Tabel 5.1. : Tabel Distribusi dan Demografi Suami Menghadapi Sectio Caesarea

Pada isteri di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2014 ……… 27

Tabel 5.2. : Tabel Pertanyaan Kecemasan Suami Menghadapi Sectio Caesarea Pada Isteri di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2014 ……… 28

(10)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka Konsep Tingkat Kecemasan Suami dalam Menghadapi Istri yang

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Lembar Kuesioner

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 5 : Master Data Penelitian

Lampiran 6 : Master Data Validitas Relibilitas

Lampiran 7 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 8 : Hasil Out put Data Penelitian

Lampiran 9 : Hasil Out put Data Reliabilitas

Lampiran 10 : Surat Izin Reliabilitas dari Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keperawan USU

Lampiran 12 : Surat Balasan Reliabilitas dan Penelitian dari RSU Mitra Sejati

(12)

Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri Yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Tahun 2014

ABSTRAK

Nelly Herawati Situmorang

Latar belakang : Sectio caesarea umumnya dilakukan ketika proses persalinan

normal melalui vagina tidak memungkinkan, karena beresiko kepada komplikasi medis lainnya. Dalam menghadapi operasi untuk melahirkan buah hati setiap orang mempunyai adaptasi yang berbeda. Pengalaman suami saat mendampingi istrinya hamil dan melahirkan anaknya tidak berbeda dengan perasaan istrinya. Rasa cemas dan khawatir bercampur aduk engan kegembiraan ketika menyambut kedatangan buah hati. Suami yang menunggu persalinan istrinya dihadapkan pada situasi yang tidak menentu, artinya suami tidak tahu secara pasti kondisi saat-saat menjelang persalinan. Kondisi inilah yang memunculkan kecemasan pada suami.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui tingkat kecemasan suami dalam menghadapi istri yang menjalani section caesarea di RSU Mitra Sejati Medan.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini 86 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di ruangan CSSD lantai 2 RSU Mitra Sejati Medan. Analisa data dilakukan secara univariat.

Hasil : Penelitian ini menunjukkan tingkat kecemasan ringan sebanyak 2 orang (2,4%), kecemasan sedang sebanyak 78 orang (90,7%) dan kecemasan berat sebanyak 6 orang (7%).

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh mayoritas suami berada pada tingkat kecemasan sedang sebanyak 78 orang (90,7 %), maka diharapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan konseling dan penatalaksanaan program kelas prenatal khusus ibu beserta pasangannya dan melaksanakan asuhan dengan melibatkan peran serta suami.

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan

dapatmelahirkan bayi yang sempurna dan sehat. Ada dua cara persalinan,

yaitupersalinan normal atau alami dan persalinan dengan tindakan sectio

caesarea.Sectio caesarea merupakan pengeluaran janin melalui insisi dinding

abdomen(laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi). Persalinan dengan

sectiocaesarea berisiko kematìan 25 kali lebih besar dan berisiko infeksi 80 kali

lebihtinggi dibanding persalinan pervaginam (Cuningham, 2006).

Menurut Word Health Organitation (WHO), standar rata-rata

sectiocaesareadisebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di

dunia,rumah sakit pemerintah rata-rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa

lebihdari 30% (Gibbons, 2010). Jumlah tindakan sectio caesarea di Inggris

sekitar29.1% per 1000 kelahiran pada tahun 2004. Pada tahun 2001-2003,

angkakejadian sectio caesarea di Kanada adalah 22.5% per 1000 (Dewi Y,

2007).Permintaan sectio caesarea di sejumlah negara berkembang melonjak pesat

setiaptahunnya (Judhita, 2009).

Insidensi dan mortalitas sectio caesarea di seluruh dunia meningkat selama

5tahun ini, di Amerika Serikat setiap 10 wanita melahirkan setiap tahunnyamenjalani

sectio caesarea, sedangkan di Asia Tenggara jumlah yang melakukan tindakansectio

caesarea sebanyak 9550 kasus per 100.000 kasus pada tahun 2005 (NCBI,2005).

Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia menurut data survei

(14)

Jakartamenunjukkan peníngkatan dari 112 (17,41%) tindakan per 643 persalinan

padatahun 2007 menjadi 115 (18,06%) tindakan per 636 persalìnan pada tahun

2008(Sadiman.MR., 2008).

Sectio caesarea umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui

vagina tidak memungkinkan, karena beresiko kepada komplikasi medis lainnya. Oleh

karena itu, pasien lebih disarankan untuk melakukan tindakan sectio caesarea ketika

proses kelahiran melalui vagina kemungkinan akan menyebabkan resiko kepada sang

ibu atau sibayi (Cunningnam, 2006).

Dalam menghadapi operasi untuk melahirkan buah hati setiap orang

mempunyai adaptasi yang berbeda.Sebagian orang mungkin dapat cepat

mempersiapkan mentalnya untuk menerima keputusan dokter saat harus melahirkan

dengan operasi.Namun, sebagian lagi mungkin sulit menerima keadaan itu.Untuk itu,

dukungan suami sangat penting dalam menetramkan perasaan istri karena banyak

wanita sampai menjelang detik-detik terakhir persalinan masih tidak bisa menerima

keadaannya. Hal ini karena ia merasa sudah mempersiapkan dirinya untuk

melahirkan normal, tetapi kenyataannya ia harus melahirkan dengan operasi ( Kasdu,

2003).

Menurut Nolan (2010), pengalaman suami saat mendampingi istrinya hamil

dan melahirkan anaknya tidak berbeda dengan perasaan istrinya. Rasa cemas dan

khawatir bercampur aduk dengan kegembiraan ketika menyambut kedatangan buah

hati.Suami yang menunggu persalinan istrinya dihadapkan pada situasi yang tidak

menentu, artinya suami tidak tahu secara pasti kondisi saat-saat menjelang

persalinan.Kondisi inilah yang memunculkan kecemasan pada suami.

Kecemasan suami terhadap tindakan operasi sectio caesarea dapat

(15)

cemas bila operasi gagal, cemas masalah biaya yang membengkak dan faktor

kehamilan primigravida atau multigravida juga dapat mempengaruhi tingkat

kecemasan suami. Primigravida adalah wanita yang pertama kali hamil sedangkan

multigravida adalah wanita yang sudah beberapa kali hamil (Sawitri &

Sudaryanto,2008).

Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan di Rumah Sakit Umum Mitra

Sejati Medan, angka kejadian sectio caesarea sebesar 110 orang pada bulan

November 2013, dan hasil penelitian Nia Desriva, 2011 menunjukkan bahwa tingkat

kecemasan suami dalam menghadapi persalinan istrinya dengan sectio caesarea di

Rumah Sakit Umum Sembiring mayoritas suami berada pada tingkat kecemasan

sedang sebanyak 39 orang (45, 9%).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk mengetahui

bagaimana Tingkat Kecemasan Suami dalam Menghadapi Istri yang Menjalani

Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Tahun 2014.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

suatu permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Tingkat Kecemasan

Suami dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit

Umum Mitra Sejati Medan tahun 2014.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kecemasan suami dalam menghadapi istri yang

menjalani sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun

(16)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini adalah sebagai aplikasi metodologi penelitian yang telah

didapat selama perkuliahan, serta menambah pengetahuan dan pengalaman

peneliti.

2. Bagi Suami

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan dapat menambah

pengetahuan bagi suami dalam menghadapi sectio caesarea pada istri.

3.Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan dukungan suami dalam persalinan istri dengan sectio

caesarea.

4. Bagi Institusi Pendidikan.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai untuk menambah

informasi, pengembangan ilmu dan referensi perpustakaan, sehingga dapat

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sectio Caesarea

1. Pengertian

Sectio caesarea adalah persalinan untuk melahirkan janin dengan

berat 500 gram atau lebih, melalui pembedahan diperut dengan

menyayat di dinding rahim (Kasdu, 2003, hal. 8). Sedangkan menurut

William, (2010), Sectio caesareaadalah suatu pembedahan guna

melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus.

2. Jenis-Jenis Sectio Caesarea

Menurut Rasjidi, (2009), ada dua jenis sayatan operasi yang dikenal

dengan:

a. Sayatan melintang

Dalam istilah kedokteran lebih dikenal dengan sayatan sesarea

pfannenstiel yaitu sayatan pembedahan dilakukan di bagian bawah

rahim (SBR). Sayatan melintang dimulai dari ujung atau pinggir

selangkangan (simphysis) diatas batas rambut kemaluan sepanjang

sekitar 10-14 cm.

b. Sayatan vertikal (sectio caesarea klasik)

Suatu insisi vertikal pada korpus uteri diatas segmen bawah uterus

(18)

3. Indikasi Sectio Caesarea

Menurut para ahli kandungan sectio caesarea dilakukan apabila

kelahiran melalui vagina mungkin membawa resiko pada ibu dan janin.

Adapun indikasi dari sectio caesarea menurut Rasjidi, (2009), yakni:

a. Indikasi Mutlak yang meliputi indikasi ibu seperti panggul sempit

absolut, kegagalan melahirkan secara normal karena kurang

adekuatnya stimulus, tumor-tumor jalan lahir yang menyebabkan

obstruksi, stenosis serviks atau vagina, plasenta previa,

disproporsi sefalopelvik, dan ruptur uteri membakat. Sedangkan

indikasi janin seperti kelainan letak, gawat janin, prolapsus

plasenta, perkembangan bayi yang terhambat, dan mencegah

hipoksia janin, misalkan karena preeklamsia.

b. Indikasi Relatif yang mencakup tentang riwayat sectio caesarea

sebelumnya, presentasi bokong, distosia, fetal distres, preeklamsia

berat, penyakit kardiovaskuler dan diabetes, ibu dengan HIV

positif sebelum inpartu, dan gemeli.

c. Indikasi Sosial yang meliputi wanita yang takut melahirkan

berdasarkan pengalaman sebelumnya, wanita yang ingin sectio

caesarea elektif karena takut bayinya mengalami cedera atau

asfiksia selama persalinan atau mengurangi resiko kerusakan dasar

panggul, dan wanita yang takut terjadinya perubahan pada

(19)

4. Kontra Indikasi

Adapun kontra indikasi dari sectio caesarea yaitu:

a. Bekas insisi vertikal tipe apapun

b. Insisi yang tipenya tidak diketahui

c. Pernah sectio casarea lebih dari satu kali

d. Saran untuk tidak melakukan trial of labor dari dokter bedah yang

melaksanakan pembedahan pertama

e. Panggu l sempit

f. Presentasi abnormal, seperti presentasi dahi, bokong atau letak lintang

g. Indikasi medis untuk segera mengakhiri kehamilan, termasuk

diabetes, toxemia gravidarum dan plasenta previa.

5. Manfaat Sectio Caesar

Alasan kuat untuk melakukan bedah sesar adalah mencegah mortalitas

dan morbiditas ibu dan bayi. WHO (1985) menyakini bahwa angka bedah

sesar sekitar 10-15% mencerminkan intervensi yang tepat.

a. Bedah sesar mungkin merupakan satu-satunya cara untuk melahirkan

bayi pada kasus obstruksi persalinan. Kemungkinan lainnya adalah

kematian janin, dan pada akhirnya kematian ibu.

b. Jumlah kasus serebral palsi mungkin menurun

c. Bedah sesar dapat mengurangi sebagian kasus prolaps uterovagina

dan inkontinensia urine (tapi tidak seluruhnya)

d. Dapat mencegah nyeri perineum

e. Bedah sesar mungkin dapat mengurangi ketakutan ibu saat proses

(20)

f. Sekelompok kecil ibu yang mengalami masalah panggul dapat

merasakan manfaat dari tindakan bedah sesar, tapi kebanyakan dari

mereka dapat dibantu untuk melahirkan secara normal

g. Sesuai keinginan, orang tua tahu tanggal kelahiran bayi mereka

h. Dianggap sebagai upaya perlindungan bagi dokter dari litigasi

6. Resiko Sectio caesarea

Bedah sesar menghadirkan sejumlah resiko bagi ibu dan bayi, terutama

pada kala dua persalinan. Dibandingkan dengan pelahiran vagina, bedah

sesar lebih mungkin menyebabkan hal berikut:

a. Nyeri abdomen

b. Cedera kandung kemih dan ureter, histerektomi, tapi tidak ada

perbedaan cedera pada saluran kelamin

c. Peningkatan lama rawat di rumah sakit, perawatan ulang di rumah

sakit, dan kembali menjalani operasi

d. Implikasi untuk kehamilan selanjutnya adalah plasenta previa, ruptur

uterus, dan lahir mati antepartum

e. Penyakit tromboflebitis, perawatan di unit terapi intensif

f. Kematian ibu

g. Morbiditas neonatus: bayi mungkin akan mengalami pernafasan yang

buruk, terutama setelah tindakan bedah sesar elektif, dan kadar gula

darah yang rendah serta pengaturan suhu tubuh yang buruk

h. Beredar spekulasi bahwa bedah sesar elektif itu sendiri

mengakibatkan penurunan hormon maternal yang dapat memengaruhi

(21)

i. Biaya bedah sesar mencapai dua kali biaya pelahiran instrumental dan

2-3 kali lebih tinggi dari biaya pelahiran per vagina.

7. Prosedur Tindakan Sectio Caesarea

a. Izin Keluarga

Pihak rumah sakit memberikan surat yang harus ditanda tangani oleh

keluarga, yang isinya izin pelaksanan operasi.

b. Pembiusan

Pembiusan dilakukan dengan bius epidural atau spinal. Dengan cara

ini ibu akan tetap sadar tetapi ibu tidak dapat melihat proses operasi

karena terhalang tirai.

c. Disterilkan

Bagian perut yang akan dibedah, disterilkan sehingga diharapkan

tidak ada bakteri yang masuk selama operasi.

d. Pemasangan Alat

Alat-alat pendukung seperti infus dan kateter dipasangkan. Peralatan

yang dipasang disesuaikan dengan kondisi ibu.

e. Pembedahan

Setelah semua siap, dokter akan melakukan sayatan demi sayatan

sampai mencapai rahim dan kemudian selaput ketuban dipecahkan.

Selanjutnya dokter akan mengangkat bayi berdasarkan letaknya.

f. Mengambil Plasenta

(22)

g. Menjahit

Langkah terakhir adalah menjahit sayatan selapis demi selapis

sehingga tertutup semua. (Juditha, dkk, 2009, hal. 90-91)

B. KonsepKecemasan

1. Defenisi

Menurut Sundari (2005, hal. 51), Kecemasan merupakan sutau

keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap

kesehatan. Dan menurut Suliswati (2005, hal. 108), Kecemasan

merupakan respons individu terhadap suatu keadaan yang tidak

menyenangkan dan dialami oleh semua makluk hidup dalam kehidupan

sehari-hari. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu

yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan

dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Sedangkan menurut

Riyadi dan Purwanto (2009), Kecemasan atau ansietas adalah suatu

perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang

sering disertai gejala fisiologis.

2. Teori Kecemasan

Teori psikoanalitik menurut Freud, kecemasan timbul akibat reaksi

psikologis individu terhadap ketidak mampuan mencapai energi yang

tidak terekspresikan akan mengakibatkan rasa cemas. Kecemasan dapat

timbul secara otomatis akibat dari stimulus internal dan eksternal yang

berlebihan sehingga melampaui kemampuan individu untuk

(23)

Dalam teori menurut (Spielberger, 1972). Kecemasan adalah reaksi

emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya nyata atau

imaginer yang disertai dengan perubahan pada sistem saraf otonom dan

pengalaman subjektif sebagai tekanan, ketakutan, dan kegelisahan,

adapun teori dari ( Spielberger, 1972). Membagi atas dua teori yaitu :

a. State anxiety adalah kondisi emosional yang sementara atau sesaat

pada individu yang bersifat subyektif, karena adanya ketegangan

dan kekhawatiran serta menghasilkan aktifitas system saraf

otonom. State anxiety memiliki variasi intensitas dan derajat yang

berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi individu.

b. Trait anxiety lebih mengarahkan pada kestabilan perbedaan

personality dalam kecenderungan untuk merasa cemas. Trait

anxiety tidak langsung terlihat pada tingkah laku individu, tetapi

dapat di lihat dari frekuensi state anxiety individu.

3. Mekanisme Munculnya Trait Anxiety dan State Anxiety

Menurut ( Spielberger, 1972). Mengajukan hubungan antara (State

anxiety) kecemasan sesaat dan (Trait anxiety) kecemasan dasar sebagai

berikut :

a. Kecemasan sesaat muncul ketika individu merasa berada dalam

situasi yang mengancam.

b. Intensitas dari kecemasan adalah sebanding dengan besarnya

ancaman yang dirasakan individu.

c. Lamanya reaksi kecemasan sesaat ini akan tergantung pada

(24)

situasi yang dihadapinya (kecemasn sesaat akan berlangsung lama

jika individu merasa terus menerus).

d. Individu dengan kecemasan dasar yang tinggi akan

mempersepsikan situasi, khususnya situasi yang mengandung

unsure kegagalan atau ancaman terhadap self-efficacy sebagai

sesuatu hal yang lebih mengancam daripada individu dengan

kecemasan dasar yang lebih rendah.

e. Peningkatan kecemasan sesaat mempunyai stimulus dan

penggerak (drive), yang mungkin dapat terlihat langsung melalui

perilaku atau yang akan menggerakkan pertahanan psikologisnya,

yang pada masa lalu pernah berhasil mengurangi kecemasannya,

atau yang di pandang efektif untuk merendahkan kecemasan

sesaat ini.

f. Situasi-situasi menekan yang dihadapi dapat menyebabkan

individu mengembangkan response atau membentuk defence

mechanism untuk mengurangi kecemasan tersebut.

4. Faktor Predisposisi Cemas

Berbagai teori yang dikembangkan untuk menjelaskan penyebab

kecemasan atau ansietas, yakni:

a. Menurut teori psikoanalitik yang dikemukakan oleh Sigmund Freud,

kecemasan merupakan konflik emosional yang terjadi antara id dan

superego, yang berfungsi memperingatkan ego tentang sesuatu bahaya

(25)

b. Menurut pandangan Interpersonal yang dikemukakan oleh Sullivan,

kecemasan timbul dari perasaan takut dari tidak adanya penerimaan

dan penolakan interpersonal.

c. Menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan hasil frustasi

dari segala sesuatu yang menganggu kemampuan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

d. Kajian keluarga menunjukan bahwa ganguan kecemasan merupakan

hal yang biasanya terjadi dalam suatu keluarga.

e. Kajian biologis menunjukkan bahwa kesehatan umum seseorang

mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap kecemasan.

Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik selanjutnya

menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stresor (Riyadi dan

Purwanto, 2009, hal. 45-47).

5. Gejala Klinis Cemas

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang

mengalami gangguan kecemasan antara lain yaitu cemas, khawatir, firasat

buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang,

tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, takut sendirian, takut pada

keramaian dan banyak orang, gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang

menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya ingat, keluhan-keluhan

somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran

berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan,

gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya (Hawari, 2001,

(26)

6. Tingkat Kecemasan

Tingkatan kecemasan menurut Stuart (2006) dibagi menjadi empat, yakni:

a. Kecemasan Ringan

Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari;

kecemasan pada tingkat ini menyebabkan seseorang menjadi

waspada dan meningkatkan lahan presepsinya. Kecemasan ini

dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan

kreativitas.

b. Kecemasan Sedang

Ini memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang

penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang

mengalami tidak perhatian yang selektif namun dapat melakukan

sesuatu yang lebih banyak jika diberi arahan.

c. Kecemasan Berat

Individu cenderung untuk berfokus pada sesuatu yang terinci dan

spesifik serta tidak dapat berpikir tentang yang lain. Semua

perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu

tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat berfokus

pada suatu area lain.

d. Tingkat Panik

Kecemasan berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror.

Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami

panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan

(27)

7. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Pada Suami

a. Kecemasan karena Indikasi Persalinan

Suami yang menunggu persalinan istrinya dihadapkan pada

situasi yang tidak menentu, artinya suami tidak tahu secara pasti

kondisi saat-saat menjelang persalinan. Kondisi inilah yang

memunculkan kecemasan pada suami. Beberapa hal yang dicemaskan

dan ketidaksiapan suami dalam menunggu proses persalinan sang istri

karena adanya ketakutan seperti apakah akan memperoleh

pertolongan dan perawatan semestinya, apakah bayinya cacat, ataukah

bayinya akan meninggal. Selain suami mencemaskan kondisi istrinya,

masalah lain yang ikut dicemaskan oleh suami diantaranya masalah

rumah tangga, keadaan sosial ekonomi.

b. Kecemasan akan Tanggung Jawab Finansial

May (1982) menemukan bahwa kesiapan calon ayah

menyambut persalinan dicerminkan dalam tiga aspek : 1). Keuangan

yang relatif cukup, 2). Hubungan yang stabil dengan pasangan, 3).

Kepuasan dalam hubungan tanpa anak. Banyak pria menyatakan

kekhawatiran akan ekonomi keluarga yang tidak aman. Para calon

ayah merasa khawatir akan perannya sebagai orang tuadan efeknya

pada kehidupannya. Kekhawatiran yang paling umum adalah, Apakah

ia akan menjadi ayah yang baik? Apakah hubungan dengan istri akan

berubah? Bagaimana ia dan istri akan membagi pekerjaan pengasuhan

anak? Bagaimana ia bisa melanjutkan jadwal kerja sekaligus menjadi

ayah yang baik? serta Mampukah ia membiayai keluarga yang lebih

(28)

semakin meninggi, banyak calon ayah yang susah tidur memikirkan

pertanyaan ini. Penyesuaian dalam keuangan harus dilakukan untuk

menyesuaikan diri terhadap penurunan pendapatan dan peningkatan

pengeluaran karena kehadiran seorang anggota keluarga baru.

c. Ketakutan Menjadi Calon Ayah pada Anak Pertama

Setiap calon ayah mempunyai sikap yang mempengaruhi

perilakunya terhadap suatu kehamilan. Dengan sikap tersebut, ia

menyesuaikan diri terhadap kehamilan dan peran sebagai orang tua.

Ingatkan calon ayah bagaimana ia dulu dirawat ayahnya, pengalaman

merawat anak, dan persepsinya terhadap peran pria dan ayah dalam

kelompok budaya dan sosialnya akan mengarahkan pilihannya dalam

menetapkan tugas dan tanggung jawab yang akan ia pikul.

Sebagian pria akan sangat termotivasi untuk mengasuh dan

mengasihi seorang anak. Mereka mungkin bersemangat dan senang

menyongsong peran ayah. Pria yang mempunyai rasa percaya diri,

pengaturan diri, pengaturan keuangan, dan kondisi kerja yang baik

tampaknya lebih mudah terlibat dalam peran sebagai seorang ayah

dalam rencana hidupnya.

Pria dalam penelitian dinyatakan bahwa pria dikenal sebagai

penolong atau pencari nafkah keluarga, tetapi mereka merasa asing

akan pengalaman kehamilan. Mereka merasa tidak memiliki contoh

untuk berperan sebagai ayah baru.

Empat jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan

diri menjadi ayah : a). Dukungan emosi. Sumber utama dukungan pria

(29)

memungkinkan untuk mengasuh bayi dan memberi asuhan tambahan

terhadap kebutuhan istrinya. Oleh karena itu, para ayah perlu mencari

dukungan dari keluarga dan teman-teman. b). Dukungan instrumental.

Ayah perlu mengetahui bahwa ia dapat bergantung kepada keluarga

atau teman, jika memerlukan bantuan. c). Dukungan informasi. Ayah

perlu mengetahui siapa saja yang dapat memberi nasehat tentang cara

menyelesaikan persoalan yang tiba-tiba muncul. d). Dukungan

penilaian. Ayah perlu menemukan orang lain yang dapat memberi

kriteria yang dapat ia gunakan untuk mengukur keterampilannya.

d. Pengalaman Pesalianan Istri Sebelumnya

Pengalaman suami menunggu persalinan istri sebelumnya

dapat mengurangi kecemasan karena memiliki pengalaman untuk

melakukan tindakan yang akan dilakukan. Pengalaman yang buruk

atau traumatik pada persalinan pertama atau sebelumya akan

meningkatkan kecemasan suami dengan mengingat kembali proses

yang dialaminya karena mengingat keadaan yang sama sebagai

(30)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Konsep Penelitian

Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti)

(Nursalam, 2008, hal. 55). Kerangka konseptual penelitian adalah suatu

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari

masalah yang ingin diteliti (Setiadi, 2007, hal. 64).

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka peneliti

mengembangkan kerangka konsep peneliti yang berjudul “ Tingkat

kecemasan suami menghadapi persalinan istrinya sectio caesarea di Rumah

Sakit Umum Mitra Sejati tahun 2014”. Dapat digambarkan sebagai berikut :

Skema 3. 1 Kerangka konsep penelitian Tingkat Kecemasan Suami

dalam Menghadapi Istri yang

Menjalani Sectio Caesarea

Kecemasan :

- Ringan

- Sedang

(31)

B. Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah

yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya

mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2007,

hal. 72). Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang

nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur (Riyanto,

(32)
(33)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan

pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

kecemasan suami dalam menghadapi istri yang menjalani sectio caesarea.

Penelitian ini diukur satu kali saja dalam kurun waktu yang bersamaan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang istrinya

menjalani sectio caesarea, yaitu sebanyak 110 orang pada bulan

November Tahun 2013, sesuai dengan sumber data yang peneliti peroleh

dari Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Tehnik pengambilan

sampel yang dilakukan adalah mengumpulkan seluruh data jumlah

populasi dan menetapkan jumlah sampel dengan perhitungan, setelah

sampel ditetapkan maka peneliti memberikan pertanyaan kepada

responden yang datang kerumah sakit dan juga yang termasuk dalam

kriteria sampel.

Menurut Suyatno, (2005), untuk besarnya sampel menggunakan

(34)

N

d = tingkat penyimpangan (0,05)

dari rumus di atas dapat dihitung jumlah sampel yang akan dijadikan

responden pada penelitian ini :

N = 110

dari rumus diatas dapat diketahui jumlah sampel yang akan dijadikan

responden pada penelitian ini yaitu 86 orang.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik consecutive sampling yaitu pengambilan sampel dengan

menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan

dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah

responden yang diperlukan terpenuhi. Adapun kriteria dalam penelitian

(35)

persalinan istri dengan sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra

Sejati Medan Tahun 2014.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan.

Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah peneliti sebelumnya telah

melakukan survey awal dan ditemukan adanya populasi yang mencukupi

untuk dijadikan responden.

2. Waktu Penelitian

Survey awal dilakukan bulan Desember 2013 dan penelitian dilakukan

dari mulai bulan Februari 2014 sampai dengan April 2014.

D. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah penelitian mendapat persetujuan dari

institusi pendidikan yaitu Program Study D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin

penelitian kepada Direktur Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan. Dalam

penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan

etika, yaitu memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan

dan prosedur pelaksanaan penelitian setelah itu calon responden

dipersilahkan untuk menandatangani informed consent (formulir persetujuan

responden).

Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden

(36)

menolak dan mengundurkan diri. Kerahasian catatan mengenai data

responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada

instrumen, tetapi menggunakan inisial. Responden juga berhak secara bebas

untuk mengikuti penelitian atau tidak, dan setiap responden tidak ada yang

dirugikan sehingga data-data yang diperoleh dari responden juga hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian.

E. Alat Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrumen

berupa lembar kuesioner. Kuesioner untuk data demografi responden meliputi

umur, pendidikan, dan pekerjaan.

Setelah data terkumpul dan hasil instrumen yang digunakan, data

tersebut dianalisa, analisa data dapat digunakan untuk mengolah yang

berbentuk angka baik hasil pengukuran maupun hasil pengukuran yang

digunakan analisa dan perhitungan, kemudian data disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi. Analisa di lanjutkan dengan membahas hasil

penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.

Adapun pernyataan yang digunakan pada kuesioner ini, diadopsi dari

Spielberger (1983) kemudian dimodifikasi oleh peneliti dengan jumlah

pertanyaan 20 buah dan menggunakan skala likert. Yang dimana instrument

ini terdiri 2 pernyataan yaitu pernyataan positif terdapat pada no 1, 2, 5, 8,

10,11, 15, 16, 19 dan 20, dan pernyataan negative terdapat pada no 3, 4, 6, 7,

9, 12, 13, 14, 17 dan 18.

Data yang telah dikumpulkan dianalisa dan dikategorikan kepada

(37)

berat : 60-80, dengan bentuk pertanyaan dengan jawaban sama sekali tidak

“1”, kadang-kadang “2”, cukup sering “3”, sangat sering “4”.

F. Validitas dan Reliabilitas

Validitas instrumen adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti

prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan Conten Validity (validasi isi) untuk mengukur

kevaliditasan instrumen penelitian yaitu kuesioner.Validasi isi adalah

tingkat representatifisi atau substansi pengukuran terhadap konsep

variabel sebagaimana dirumuskan oleh defenisi opreasional (Machfoedz,

2013). Koesioner ini telah divalidasi oleh ibu Mahnum Lailan Nasution,

S. Kep, Ns, M. Kep.

Selain mengukur validitas, dilakukan juga pengujian reliabilitas

instrumen untuk menentukan kehandalannya. Reliabilitas instrumen

adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau

kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang

berlainan (Nursalam, 2008, hal. 104). Hasil uji reabilitas dengan

menggunkan formula Cronbach Alpha dalam program SPSS adalah 0.97

dimana menurut Polit dan Hungler (1995) suatu instumen baru reliabel

(38)

G. Prosedur Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data

penelitian ini, yaitu :

1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari Program

D-IV BidanPendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Rumah Sakit Umum Mitra

Sejti Medan pada tanggal 27 Februari 2014

3. Setelah mendapat izin melakukan penelitian, peneliti menjelaskan tujuan

penelitian kepada calon responden, menanyakan persetujuan responden

untuk menjadi responden secara sukarela. Setelah calon responden

bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan

(Informed Consent).Melakukan penelitian pada suami yang menunggu

istrinya menjalani section caesarea di ruang tunggu

4. Melakukan penelitian pada suami yang menunggu istrinya menjalani

section caesarea di ruang tunggu, danmemberikan kesempatan untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti agar menjawab

pertanyaan dengan jujur.

5. Setelah lembar kuesioner diisi oleh peneliti, selanjutnya peneliti

memeriksa kembali kelengkapan data tersebut.

6. Setelah pengumpulan data sudah mencakup semua sampel, peneliti

melakukan perhitungan data dan membuat master table.

7. Kemudian dilakukan analisis data dalam sistem komputerisasi SPSS

8. Meminta surat balasan dari Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan, yang

(39)

H. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan analisis univariat di mana penelitian

menganalisis data dengan menganalisa tiap variabel hasil penelitian yang

akan menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variable dengan

menggunakan tehnik komputerisasi.

Analisis data dilakukan dengan data yang telah terkumpul melalui

beberapa tahap antara lain editing yaitu mengecek kelengkapan identitas dan

data responden serta memastikan semua jawaban yang telah diisi. Penelitian

meminta reponden agar menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan agar

tidak perlu lagi pengambilan data ulang.

Data yang diperoleh diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti

dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Pengkodean dalam karakteristik

responden yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan, sedangkan pengkodean

pada tingkat kecemasan yaitu kecemasan ringan diberi kode 1, kecemasan

sedang diberi kode 2, kecemasan berat diberi kode 3. Processing adalah

setelah data diberi kode (coding) maka data dari kuesioner dimasukkan

kedalam komputer (entry) dan dilakukan pengolahan data dengan tehnik

komputerisasi. Kemudian teknik analisa yang digunakan adalah statistika

deskriptif, dimana data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan

(40)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Univariat

Dari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Tingkat Kecemasan Suami

dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum

Mitra Sejati Medan Tahun 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang diperoleh

hasil sebagai berikut:

1. Data Demografi Responden

Deskripsi karakteristik responden terdiri dari umur, pendidikan dan

pekerjaan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 86 responden di

RSUMitra Sejati Medan Tahun 2014 bahwasebagian besar responden berumur

26-30 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 48 orang(55,8%), berdasarkan

pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 72 orang

(83,7%), berdasarkan sumber pekerjaan responden mayoritas didapat responden

(41)

Tabel 5.1

Distribusi Data Demografi Suami Menghadapi Sectio Caesarea pada Istri di

RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2014

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Umur

2. Tingkat Kecemasan Responden

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi mayoritas jawaban responden yang

menjawab‘sama sekali tidak’ adalah pada pertanyaan nomor 20 (Saya merasa

sesuatu menyenangkan dapat menentukan tanggal kelahiran bayi) sebanyak 27

orang (31,4%), mayoritas responden yang menjawab ‘kadang-kadang’ adalah

pada pertanyaan nomor 10 (Saya merasa nyaman saat istri sudah dibius)

sebanyak 59 orang (68,6%), mayoritas responden yang menjawab ‘cukup sering’

adalah pada pertanyaan nomor 5 (Saya merasa bersemangat dan senang disaat

saya akan menjadi seorang ayah) sebanyak 67 orang (77,9%), dan mayoritas

responden yang menjawab ‘sangat sering’ adalah pada pertanyaan nomor 2 (Saya

merasa aman keuangan untuk biaya persalinan istri sudah tersedia) sebanyak 54

(42)

Tabel 5.2

Distribusi Pertanyaan Kecemasan Suami Menghadapi Sectio Caesarea di

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Tahun 2014

Pilihan Jawaban

No Pertanyaan Sama Sekali Kadang Cukup Sangat Tidak Kadang Sering Sering

F % F % F % F %

1. Saya merasa tenang karena

ketakutan istri berkurang saat proses persalinan istri berlangsung

1 1,2 26 30,2 54 62,8 5 5,8

2. Saya merasa aman keuangan

untuk biaya persalinan istri sudah tersedia

0 0 1 1,2 31 36 54 62,8

3. Saya merasa tegang apakah istri

akan memperoleh pertolongan dan perawatan semestinya

1 1,2 2 2,3 40 46,5 43 50

4. Saya merasa tersiksa apakah

bayi lahir cacat atau meninggal saat proses persalinan berlangsung

0 0 22 25,6 20 23,3 44 51,2

5. Saya merasa bersemangat dan

senang disaat saya akan menjadi seorang ayah

1 1,2 0 0 67 77,9 18 20,9

6. Saya merasa kacau hubungan

emosional dengan istri akan berubah setelah melahirkan

1 1,2 32 37,2 40 46,5 13 15,1

7. Saya merasa khawatir tubuh

istri akan berubah setelah melahirkan

8. Saya merasa yakin dapat

mengasuh dan mengasihi anak

9. Saya merasa takut bayi

mengalami cedera atau kesulitan bernafas selama persalinan

10.Saya merasa nyaman saat istri

sudah dibius

11.Saya merasa percaya diri

menandatangani surat izin pelaksanan operasi persalinan istri

12.Saya merasa gugup bicara saat

(43)

13.Saya merasa gelisah akan ekonomi keluarga yang tidak cukup

14.Saya merasa bimbang atau

ragu-ragu mengingat kembali proses persalinan istri sebelumnya

15.Saya merasa tenang menunggu

persalinan istri karna sudah

memiliki pengalaman sebelumnya

16.Saya merasa puas saat

penjahitan luka operasi sudah selesai

17.Saya merasa menyusahkan

keluarga saat menunggu persalinan istri

18.Saya merasa kebingungan

masalah biaya persalinan istri dua kali lebih besar dari kelahiran normal

19.Saya merasa kuat saat melihat

alat-alat operasi dipasangkan pada tubuh istri

20.Saya merasa sesuatu

menyenangkan dapat menentukan tanggal kelahiran

bayi

Berdasarkan hasil Tabel 5.3 hasil penelitian dari 86 responden yang

dilakukan di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2014 dapat diketahui tingkat

kecemasan suami mayoritas mengalami kecemasan sedang adalah sebanyak 78

orang (90,7%) sedangkan minoritas mengalami kecemasan ringan adalah

(44)

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Kecemasan Suami Menghadapi Sectio Caesarea di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2014

Kecemasan Suami Frekuensi Persentase (%)

Ringan

1. Interpretasi dan diskusi hasil

a. Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian, didapatkan mayoritas responden berumur 26-30

tahun sebanyak 48 orang (55,8%), mayoritas latar belakang pendidikan

responden yaitu SMA sebanyak 72 orang (83,7%), dan mayoritas

pekerjaan responden yaitu karyawan swasta sebanyak 51 orang (59,3%)

b. Tingkat kecemasan

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 86 responden diperoleh

responden dengan kategori ringan sebanyak 2 orang (2,3%), kategori

sedang sebanyak 78 orang (90,7%) dan kategori berat sebanyak 6 orang

(7%).

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Gurnarsa (2012). Semua suami

pasti mengalami kecemasan, tidak seorang pun bebas dari kecemasan.

Semua orang pasti merasakan kecemasan dalam derajat tertentu bahkan

kecemasan ringan dapat berguna.

Umumnya kecemasan akan timbul pada pengalaman baru yang

menegangkan, termasuk pada suami atau keluarga yang menunggu

(45)

dianggap sebagai suatu hal yang patologis apabila tidak lagi bisa

dihentikan atau dikontrol oleh individu tersebut (Fausiah, 2008).

Didukung menurut pendapat Yanti (2009). Kecemasan kelelahan,

kehabisan tenaga, dan kekhwatiran suami seluruhnya, sehingga

meningkatkan kecemasan semakin berat dan stres semakin muncul yang

akhirnya suami yang menunggu istri bersalin tidak mampu lagi bertahan.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Nia Desriva, (2011) dengan tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan istri, dalam

penelitian ini menemukan bahwa lebih dari 56% suami mengatakan

bahwa mereka mengalami cemas karena istri menjalani sectio caesarea

dengan indikasi medis.

2. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti hanya menganalisa distribusi frekuensi

tanpa melihat factor-faktor yang mempengaruhinya.

3. Implikasi untuk asuhan kebidanan atau pendidikan kebidanan

Dari hasil penelitian ini masih didapatkan suami merasa cemas

menghadapi istri yang menjalani sectio caesarea. Hal ini menunjukka bahwa

pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan kurang

memberikan pelayanan informasi kepada suami atau keluarga yang

(46)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai Tingkat

Kecemasan Suami Menghadapi Persalinan Istrinya denganSectio Caesarea di

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Tahun 2014 dari 86 orang responden

diperoleh hasil yaitu: kategori ringan sebanyak 2 orang (2,3%), kategori

sedang sebanyak 78 orang (90,7%) dan kategori berat sebanyak 6 orang (7%).

B. Saran

a. Bagi peneliti

Diharapkan penelitian ini peneliti dapat menerapkan metode penelitian

yang telah dipelajari untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan

yang lebih luas lagi tentang tingkat kecemasan suami dalam menghadapi

persalinan istrinya dengan sectio caesarea di rumah sakit umum mitra

sejati medan tahun 2014.

b. Bagi responden

Diharapkan pada suami untuk mempersiapkan diri saat menghadapi

persalinan istri dengan sectio caesarea sehingga dapat meminimalkan

kecemasan yang akan dihadapinya.

c. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya terkait

(47)

d. Bagi institusi pendidikan

Di harapakan hasil penelitian ini dapat diterapkan bagi pendidikan D-IV

bidan pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai

bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi dalam penelitian

lebih lanjut tentang tingkat kecemasan suami dalam menghadapi

persalinan istrinya dengan section caesarea di rumah sakit umum mitra

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Cuningham. (2010). Persalinan Kelahiran Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Dewi, Yusmiati. (2007). Manajemen Stres, Cemas : Pengantar Dari A Sampai Z.

Jakarta: Edsa Mahkota

Fausiah, W. (2008). Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta : C.V Andi offset

Gibbons, dkk. (2010). Belajar Merawat di Bangsal Bedah. Jakarta : EGC

Gunarsa, dkk (2012). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Hawari, Dadang. (2006). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI

Indrayani, Cendika. (2013). Panduan Pintar Hamil dan Melahirkan. Jakarta : Wahyu

Media

Judhita, I, dan Cythia, S, I. (2009). Tips Praktis Bagi Wanita Hamil. Jakarta :

Penebar Swadaya

Kasdu, Dini. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspa Swara

May, Sundari. (1984). Kesehatan Mental Dalam Kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta

Murkoff, H, Eisenberg, A, dan Hathaway, S. (2006). Kelahiran Apa Yang Anda

Hadapi Bulan Perbulan. Jakarta : Arcan

Nasir, Muhith. (2011). Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Mitra

(49)

Nolan, Mary. (2010). Kelas Bersalin. Yogyakarta : Golden Books

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Surabaya : Salemba Medika

Politt & Hugler. (1999). Nursing Research, Principles, and Methods. Phiadelphia: Lipponcot

Rasjidi, Imam. (2009). Manual Sectio Sesarea & Laparotomi Kelainan Adneksa.

Jakarta : Sagung Seto

Riyadi, S, dan Purwanto. T. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha

Ilmu

Riyanto, Agus. (2013). Statistik Inferensial Untuk Analisa Data Kesehatan.

Yogyakarta : Nuha Medika

Sadiman. MR (2008). Asuhan Persalinan. Jakarta :EGC

Sawitri & Sudaryanto. (2008). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Jakarta : Graha Ilmu

Sondak. (2013). Kesehatan Mental Dalam Menghadapi Persalinan. Jakarta : Rineka

Cipta

Spielberger, C, D. (1983). Manual For The State- Trait Anxiety Inventory (Form Y) : Self Evaluation Questionnaire. Palo Alto : Consulting Psychologists, Inc

Stuart, G, W. (2006). Keperawatan Jiwa. (Edisi 5). Jakarta : EGC

(50)

Sundari, Siti. (2005). Kesehatan Mental Dalam Kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta

Yanti, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Bedah Persalinan. Jakarta : Rineka Cipta

Desriva, Nia. (2011). Tingkat Kecemasan Suami Menghadapi Sectio Caesarea Pada

Istri di Rumah Sakit Umum Sembiring Tahun

(51)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Nama saya Nelly Herawati Situmorang, sedang menjalani pendidikan di program

D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian

yang berjudul “ Tingkat Kecemasan Suami Menghadapi Persalinan Istrinya dengan

Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Tahun 2014 “.

Sectio caesarea umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui

vagina tidak memungkinkan, karena beresiko kepada komplikasi medis lainnya. Oleh

karena itu, pasien lebih disarankan untuk melakukan tindakan sectio caesarea ketika

proses kelahiran melalui vagina kemungkinan akan menyebabkan resiko kepada sang

ibu atau sibayi (Cunningham, 2006).

Kecemasansuamiterhadaptindakanoperasisectiocaesareadapatdisebabkankare

nakurangnyapengetahuanatauinformasitentangsectiocaesarea,cemasbilaoperasigagal,

cemasmasalahbiayayangmembengkakdanfaktorkehamilanprimigravidaataumultigrav

idajugadapatmempengaruhitingkatkecemasansuami.Primigravidaadalahwanitayangp

ertamakalihamilsedangkanmultigravidaadalahwanitayangsudahbeberapakalihamil(Sa

witri&Sudaryanto,2008).

Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan suami

menghadapi persalinan istrinya dengan Sectio Caesarea.

Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada bapak tentang data

(52)

caesarea pada istri, paritas serta mengukur tingkat kecemasan bapak dalam

menghadapi persalinan istri dengan sectio caesarea. Wawancara akan kami lakukan

sekitar 30 menit.

Partisipasi Bapak/Ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang

ada dalam penelitian ini Bapak tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Bapak/Ibu

membutuhkan penjelasan, mka dapat menghubungi Saya:

Nama : Nelly Herawati Situmorang

Alamat : Jl. Bahagia Pasar 1 Padang Bulan Medan

No. HP : 0852 0732 5747

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu yang telah berpartisipasi pada

penelitian ini. Keikutsertaan Bapak/Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan

sesuatu yang berguna bagi ilu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan

Bapak/Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, Februari 2014

Peneliti

(53)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN PENJELASAN (PSP)

(

INFORMED CONSENT

)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang penelitian “ Tingkat Kecemasan

Suami Dalam Menghadapi Istri Yang Menjalani Sectio Caesarea “. Maka dengan ini

saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam

penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Februari 2014

(54)

Lampiran 3

TINGKAT KECEMASAN SUAMI DALAM MENGHADAPI ISTRI

YANG MENJALANI SECTIO CAESAREA DI RUMAH

SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN

TAHUN 2014

KUESIONER

I. Data Demografi

1. No Responden :

2. Umur : ... thn

3. Tingkat Pendidikan : ( ) SD

( ) SMP

( ) SMA

( ) Perguruan Tinggi (PT)

4. Pekerjaan : ( ) Wiraswasta

( ) Karyawan Swasta

( ) PNS

( ) Lain-lain

(55)

II. Kuesioner Evaluasi Diri ( Stai From A- State) :

Berilah tanda ceklist ( ) pada salah satu kotak yang sesuai dengan jawaban responden

No Pernyataan SST KK CS SS

1. Saya merasa tenang karena ketakutan istri

berkurang saat proses persalinan istri berlangsung

2. Saya merasa aman keuangan untuk biaya persalinan

istri sudah tersedia

3. Saya merasa tegang apakah istri akan memperoleh

pertolongan dan perawatan semestinya

4. Saya merasa tersiksa apakah bayi lahir cacat atau

meninggal saat proses persalinan berlangsung

5. Saya merasa bersemangat dan senang disaat saya

akan menjadi seorang ayah

6. Saya merasa kacau hubungan emosional dengan

istri akan berubah setelah melahirkan

7. Saya merasa khawatir tubuh istri akan berubah

setelah melahirkan

8. Saya merasa yakin dapat mengasuh dan mengasihi

anak

9. Saya merasa takut bayi mengalami cedera atau

kesulitan bernafas selama persalinan 10. Saya merasa nyaman saat istri sudah dibius

11. Saya merasa percaya diri menandatangani surat izin pelaksanan operasi persalinan istri

12. Saya merasa gugup bicara saat proses pembedahan berlangsung

13. Saya merasa gelisah akan ekonomi keluarga yang tidak cukup

14. Saya merasa bimbang atau ragu-ragu mengingat kembali proses persalinan istri sebelumnya

15. Saya merasa tenang menunggu persalinan istri karna sudah memiliki pengalaman sebelumnya 16. Saya merasa puas saat penjahitan luka operasi

sudah selesai

17. Saya merasa menyusahkan keluarga saat menunggu persalinan istri

18. Saya merasa kebingungan masalah biaya persalinan istri dua kali lebih besar dari kelahiran normal

19. Saya merasa kuat saat melihat alat-alat operasi dipasangkan pada tubuh istri

(56)

Lampiran 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nelly H Situmorang

Tempat/Tanggal lahir : Jln Gereja / 04 Juli 1991

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Pematang Cengkering

Riwayat Pendidikan :

SD : Tahun 1998 -2003, SD Negeri 010240Pematang

Cengkering, lulus dan berijazah

SMP : Tahun 2003 -2006, SMP Negeri 2 Medang Deras,

lulus berijazah

SMA : Tahun 2006 -2009, SMA Negeri 1Air Putih, lulus dan

berijazah

D-III : Tahun 2009 -2012, AKBID Senior Medan, lulus dan

(57)

Lampiran 8

GET

FILE='C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS nelly.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

RECODE umur (Lowest thru 25=1) (26 thru 35=2) (36 thru Highest=3) INTO umurket.

EXECUTE.

FREQUENCIES VARIABLES=umurket /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:12:48

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=umurket /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

(58)

Statistics umurket

N Valid 86

Missing 0

umurket

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:13:58

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=didik /ORDER=ANALYSIS.

(59)

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:13:58

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=didik /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS nelly.sav

Statistics didik

N Valid 86

Missing 0

didik

Frequency Percent Valid Percent

(60)

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:14:26

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=kerja /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS nelly.sav

Statistics kerja

N Valid 86

Missing 0

kerja

Frequency Percent Valid Percent

(61)

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:15:05

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=soal1 /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS nelly.sav

Statistics pertanyaan 1

N Valid 86

Missing 0

pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent

(62)

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:15:31

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=soal2 /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS nelly.sav

Statistics pertanyaan 2

N Valid 86

Missing 0

pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent

(63)

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:15:50

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=Soal3 /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS nelly.sav

Statistics pertanyaan 3

N Valid 86

Missing 0

pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent

(64)

Frequencies

Notes

Output Created 03-Jun-2014 11:16:08

Comments

Input Data C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS

nelly.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=Soal4 /ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] C:\Users\Nelcian\Documents\SPSS nelly.sav Statistics

pertanyaan 4

N Valid 86

Missing 0

pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative /ORDER=ANALYSIS.

Gambar

Table 3.1 Defenisi operasional
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3

Referensi

Dokumen terkait

Tidak berbeda dengan istrinya, rasa cemas dan khawatir yang dialami suami juga bercampur aduk dengan kegembiraan ketika menyambut kedatangan buah hati, serta mengalami

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan.. Desain penelitian ini adalah

KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI PERSALINAN DENGAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOEWARDI.. SURAKARTA

Mengetahui tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada suami dari

gambaran tingkat kecemasan ( anxiety ) suami terhadap tindakan operasi sectio caesarea yang..

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.. Cases Used Statistics are based on all cases with

Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Jalan dan Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan, sudah

Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan pengaruh hypnocaring terhadap penurunan nyeri dan kecemasan pada klien post sectio caesarea di Rumah Sakit Haji Kota