• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Iklan Online di Facebook Terhadap Minat Pembelian Pakaian Jadi Pada Karyawan Wanita PT. Infomedia Nusantara Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Iklan Online di Facebook Terhadap Minat Pembelian Pakaian Jadi Pada Karyawan Wanita PT. Infomedia Nusantara Medan"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH IKLAN ONLINE DI

FACEBOOK

TERHADAP

MINAT PEMBELIAN PAKAIAN JADI PADA

KARYAWAN WANITA PT. INFOMEDIA

NUSANTARA MEDAN

Oleh

MARTA ONDIHON DEFIONA 080521102

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Iklan Online di Facebook Terhadap Minat Pembelian Pakaian Jadi Pada Karyawan Wanita PT. Infomedia Nusantara Medan”. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan online di facebook terhadap minat pembelian pakaian jadi pada karyawan wanita PT. Infomedia Nusantara Medan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Infomedia Nusantara Medan khususnya karyawan wanita yang berjumlah 529 orang. Dengan sampel penelitian sebanyak 84 orang karyawam wanita. Data yang ada diproses dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, koefisien detrminasi dan uji t. Dalam pengolahan data digunakan program SPSS versi 18.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah iklan online di facebook memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada karyawan wanita PT. Infomedia Nusantara Medan. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0,383 artinya kemampuan variabel iklan online di facebook dalam menjelaskan minat beli pada karyawan wanita pada PT. Infomedia Nusantara Medan sebesar 38,3% dan sisanya sebesar 61,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada persamaan model.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas berkat Tuhan Yesus yang telah banyak melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, terutama dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

Penulisan serta penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak agar menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Khusus penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua I.C Simanjuntak dan H.Br Silitonga yang telah banyak berdoa dan medukung baik berupa moril maupun materil menjadi dorongan serta memberikan andil yang sangat besar kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan serta penyusunan skripsi ini. Penulis tidak dapat membalas semua bantuan tersebut, namun dalam kesempatan ini penulis memberikan ruang tersendiri untuk mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga segala bantuan yang telah dilimpahkan tersebut dibalas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Adapun pihak-pihak yang telah membantu proses penulisan serta penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

(4)

3. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan selalu memberikan arahan dan motivasi bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Marhayanie, Msi, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran, kritik serta masukan dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Yenni Absah, SE, MSi selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran, kritik serta masukan dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan khususnya Departemen Manajemen yang telah banyak mendidik, membimbing dan mengajarkan penulis selama berkuliah.

7. Ibu Meyvianty selaku Manajer Operasional PT. Infomedia Nusantara Medan. 8. Kak Ade Mitra Selaku Supervisor Layanan Caroline Officer PT. Infomedia

Nusantara Medan.

9. Kak Erna Kaban selaku Team Leader Caroline Officer PT. Infomedia Nusantara Medan.

10.Kakak- kakakku : Kak David, Kak Nunung, Ito Gede, Kak Uted, Kak Otma, Kak Wiwik, Ito Kecil dan juga Abang-abang ipar ku serta Eda-eda ku dan tak lupa keponakan-keponakan ku yang kusayangi.

11.My Abby ( Always be d best )

12.Sahabat-sahabat ku Icha, kak juli, kak tessy, ( unforgetable ) 13.Rumondang Hotagaol (yang semangat kakak ya).

(5)

15.Kawan- kawan terbaikku di Departemen Manajemen Rudop Sebastian Panjaitan, Erza Ano, Ayi, Ansori, Bang Monang, Suhendri, Franklin dll, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kekompakan, keakraban dan kebersamaan yang sudah terjalin baik.

Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan melimpahkan kasih dan karunia kepada kita semua. Amin.

Medan, Desember 2011 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 8

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 9

2.2 Bauran Promosi ... 16

2.3.1 Pengertian Bauran promosi ... 16

2.3 Periklanan... 19

(7)

2.3.2 Jenis Iklan ... 20

2.3.3 Tujuan Periklanan ... 22

2.3.4 Pesan Iklan ... 24

2.3.5 Media Iklan Melalui Elektronik ... 24

2.3.6 Facebook ... 25

2.4 Minat Beli Konsumen ... 26

2.5 Peneliti Terdahulu ... 27

2.6 Kerangka Konseptual ... 28

2.7 Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Batasan Operasional ... 32

3.4 Definisi Operasional ... 33

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6 Populasi dan Sampel ... 34

3.7 Jenis Data ... 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 35

(8)

3.10 Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PT. Infomedia Nusantara Medan ... 40

4.1.1 Sejaran Singkat PT. Infomedia Nusantara Medan ... 40

4.1.2 Visi dan Misi PT. Infomedia Nusantara Medan ... 41

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Infomedia Nusantara Medan .. 42

4.2 Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 51

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ... 55

4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 56

4.2.4 Analisi Regresi Linier Sederhana ... 60

4.2.5 Uji Signifikan Individual (Uji-t) ... 62

4.2.6 Koefisien Determinan (R2) ... 63

4.2.7 Pembahasan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 66

5.1 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...33

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... ……….. 34

Tabel 4.1 Uji Validitas I Item Pernyataan ... ……….. 52

Tabel 4.2 Uji Validitas II Item Pernyataan. ... ..53

Tabel 4.3 Reliability Kuesioner ...54

Tabel 4.4 Karakteristik Deskriptif responden Berdasarkan Usia ... 55

Tabel 4.5 Karakteristik Deskriptif responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ……55

Tabel 4.6 Frekuensi Responden Variabel Iklan Online ... …………..56

Tabel 4.7 Frekuensi Responden Variabel Minat Beli ... ………….58

Tabel 4.8 Coefficients ... …………. 61

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Biaya Iklan Menurut Media Revenue 2010 ... 4

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen ... 9

Gambar 2.2 Kerangkan Konseptual ... 30

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Iklan Online di Facebook Terhadap Minat Pembelian Pakaian Jadi Pada Karyawan Wanita PT. Infomedia Nusantara Medan”. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan online di facebook terhadap minat pembelian pakaian jadi pada karyawan wanita PT. Infomedia Nusantara Medan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Infomedia Nusantara Medan khususnya karyawan wanita yang berjumlah 529 orang. Dengan sampel penelitian sebanyak 84 orang karyawam wanita. Data yang ada diproses dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, koefisien detrminasi dan uji t. Dalam pengolahan data digunakan program SPSS versi 18.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah iklan online di facebook memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada karyawan wanita PT. Infomedia Nusantara Medan. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0,383 artinya kemampuan variabel iklan online di facebook dalam menjelaskan minat beli pada karyawan wanita pada PT. Infomedia Nusantara Medan sebesar 38,3% dan sisanya sebesar 61,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada persamaan model.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat, perkembangan kondisi pasar yang sekarang ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka. Dari waktu kewaktu konsumen semakin Well informed dimana artinya segala produk yang diinginkan dapat diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menawarkan produk mereka dan menarik minat konsumen terhadap produk tersebut adalah melalui iklan. Seiring pertumbuhan ekonomi, peran iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang akan ia beli. Menurut Lee (2007:10) ; “fungsi iklan menginformasikan suatu produk atau jasa ataupun profit perusahaan, sebagai persuasif yaitu membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu dan sebagai media untuk mengingatkan konsumen terhadap suatu produk ataupun jasa”.

(13)

kebutuhan dan keinginan konsumen maka keberadaan produk tersebut harus dikomunikasikan guna diperkenalkan keberadaannya kepada konsumen.

Penayangan iklan Pakaian Jadi merupakan komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikannya (khayalak sasaran) dengan tujuan untuk menarik perhatian agar pesan yang disampaikan dapat diterima. Khayalak harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk yang diiklankan atau minat untuk membeli produk Pakaian Jadi. Berbagai macam media yang ada baik media cetak maupun media elektronik yang dapat digunakan untuk memasarkan produk pakain jadi, maka penelitian ini hanya membahas mengenai iklan yang ditayangkan dengan menggunakan jasa iklan online melalui facebook.

Iklan pakaian jadi yang di tayangkan di facebook membentuk pernyataan sikap konsumen yang mempengaruhi minat beli konsumen. Pembentukan sikap terhadap iklan online Pakaian Jadi dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap iklan itu sendiri. Sikap terhadap iklan ini diawali cara konsumen berfikir mengenai sebuah iklan. Sikap terhadap iklan (afektif) merupakan cara konsumen merasakan hal tersebut.

(14)

penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet. Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses. ( www.google.com)

(15)

Gambar 1.1

Biaya Iklan Menurut Media Revenue 2010

Sumber :

(16)

Situs jejaring sosial merupakan bagian penting yang mewarnai kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu situs jejaring sosial terpopuler di dunia adalah Facebook. Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 04 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckberg, seorang mahasiswa Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Dalam kurun waktu tujuh tahun, facebook menjadi jejaring sosial terbesar di seluruh dunia. Penggunanya telah mencapai angka 656.870.980 orang pada April 2011 (Checkfacebook.com, 05 Juli 2011).

Facebook sudah tidak lagi sekedar situs web, tapi sudah jadi bagian dari gaya hidup. Facebook bahkan menjadi situs internet terpopuler di Indonesia, mengalahkan Google. Hal ini terlihat dari semakin bertambahnya anggota facebook setiap hari dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari Negara pengguna Facebook terbesar di dunia. Facebook bahkan sempat menjadi situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.

(17)

Berdasarkan data penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti, pembelian pakaian jadi secara online cukup mendapat perhatian pada karyawati PT.Infomedia Medan. Peneliti melihat produk ini telah menjadi fenomena tersendiri di PT.Infomedia Medan. Peneliti memilih PT. Infomedia Medan sebagai subjek penelitian karena berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, cukup banyak karyawati yang menggunakan Pakaian jadi dari pembelian secara online di facebook, dikarenakan pemesanan dan pembelian sangat mudah atau sekedar untuk menjadi gaya hidup.

(18)

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: “Apakah iklan Online di Facebook berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat pembelian pakaian jadi pada karyawan wanita PT. Infomedia Medan?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ”Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan online di facebook terhadap minat pembelian pakaian jadi pada karyawan wanita PT. Infomedia Medan”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat didalam penelitian ini adalah:

a. Bagi Perusahaan

(19)

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu yang didapat dibangku perkuliahan dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan iklan dan minat beli konsumen.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Konsumen

2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Ukuran-ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dan strategi untuk mendapatkan kedudukan perusahaan yang tepat di pasar akan menentukan laba yang dapat diraihnya. Sebuah faktor kunci adalah strategi penempatan kedudukan perusahaan yang tepat dipasar akan membantu perusahaan untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan.

Sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya hanya kalau memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Perusahaan harus memahami betul siapa pasar sasarannya dan bagaimana perilaku mereka.

(21)

membeli atau memakai produk tertentu ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan program pemasarannya.

Menurut Anoraga (2004:223) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Umar (2007:50) mengatakan perilaku konsumen didefenisikan sebagai suatu tindakan yang langsung mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk/jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.

(22)

Budaya Sosial

Gambar 2.1 : Fakor–faktor yang Mempengaruhi Konsumen Sumber : Kotler, (2005)

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1). Budaya

Budaya adalah keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, kebiasaan, dan setiap kemampuan dan kebiasaan yang di

(23)

peroleh oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat termasuk dalam budaya ini adalah pergeseran budaya serta nilai nilai dalam keluarga. Sub budaya. Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

2). Kelas sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

b. Faktor sosial

Kelas sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu:

1). Kelompok

(24)

mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerja.

2) Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

3). Peran dan status

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

c. Faktor pribadi

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.

(25)

1). Umur dan tahap daur hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

2). Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu.

3). Situasi ekonomi

(26)

4). Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

5). Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.

d. Faktor Psikologis

(27)

Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting:

1). Motivasi

Para peneliti motivasi mengumpulkan informasi mendalam dari sekelompok kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang lebih dalam untuk pilihan-pilihan produk mereka. Mereka menggunakan wawancara mendalam tanpa arahan dan berbagai macam “teknik proyektif” untuk menanggalkan penjagaan ego yaitu teknik-teknik seperti asosiasi kata, penyelesaian kalimat, interpretasi gambar dan bermain peran. Para peneliti motivasi telah mendapatkan kesimpulan-kesimpulan yang menarik dan kadang-kadang aneh tentang apakah yang ada dibenak konsumen sehubungan dengan pembelian tertentu. Meskipun kadang-kadang menghasilkan kesimpulan-kesimpulan aneh, riset motivasi tetap bermanfaat sebagai alat bagi para pemasar untuk memahami perilaku konsumen secara lebih dalam.

2). Persepsi

(28)

a). Perhatian Selektif

Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen.

b). Distorsi selektif

Menguraikan kecenderungan orang untuk mengintepretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini.

c). Ingatan Selektif

Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif.

3). Pengetahuan

(29)

4). Keyakinan dan sikap

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.

Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagian keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.

Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya.

(30)

2.2 Bauran Promosi

Untuk melakukan kegitaan promosi terdapat beberapa variabel yang terkandung di dalamnya. Dan kombinasi variabel-variabel promosi tersebut disebut dengan promotion mix atau bauran promosi. Menurut Kotler dalam Zuraida (2001;3) menyebutkan bahwa Promotion Mix atau bauran promosi terdiri dari 5 (lima) variabel, yaitu:

1. Advertising (Periklanan)

Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi dan ide tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor.

Fungsi-fungsi periklanan:

a. Memberikan informasi

b. Membujuk atau mempengaruhi

c. Menciptakan kesan

d. Memuaskan kieinginan

(31)

a. Memberikan Informasi

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut dinamakan faedah informasi. Dengan demikian periklanan menyediakan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk memberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka. Sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.

b. Membujuk/Mempengaruhi

Sering, periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli yang potensial, dengan menyatakan suatu produk adalah lebih baik daripada produk lain.

c. Menciptakan Kesan

Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang iklan selalu berusaha untuk meciptakan iklan yang sebaik baiknya misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan layout yang menarik.

d. Memuaskan keinginan

(32)

e. Periklanan merupakan alat komunikasi.

Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan.

2. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Berbagai bentuk insentif jangka pendek untuk mendoron keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Promosi penjualan ini sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Misalnya perusahaan Rokok Soempurna memberikan harga rokok lebih murah kepada konsumen yang mengikuti suatu Kegiatan Festival Musik yang disponsori Soempurna.

3. Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas)

Berbagai macam program untuk memelihara, menciptakan dan mengembangankan citra perusahaan atau merek sebuah produk.

4. Personel Selling (Penjualan Pribadi)

(33)

secara tehnik dan keistimewaannya bila dibandingkan denga produk sejenis. Melalui penjualan tatap muka ini penjual dapat secara langsung melihat reaksi konsumen atau langganan terhadap barang yang ditawarkan.

5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat komunikasi lainnya secara langsung agar dapat mendapat tanggapan dari pelanggan dan calon pelanggan.

2.3 Periklanan

2.3.1 Pengertian Periklanan

(34)

2.3.2 Jenis Iklan

Iklan dapat didefinisikan sebagai “semua bentuk presentasi non personal yang mempromosikan gagasan atau jasa yang dibiayai pihak sponsor tertentu” (Sulaksana, 2003:90). Menurut Kotler (2002:658) “Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran”.

Periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim digunakan untuk perusahaan (khususnya produk konsumsi) untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif pada konsumen. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan salah satu produk atau merek (Durianto et.al, 2003: 2). Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli. Meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen dan sebagai upaya perusahaan dalam menghadapi pesaing.

Menurut Jefkins (2001:56) Iklan suatu produk dapat digolongkan ke dalam 6 kategori, yaitu:

a) Iklan konsumen

(35)

b) Iklan Bisnis ke Bisnis atau Iklan Antar Bisnis

Produk yang diiklankan adalah barang antara yang harus diolah atau menjadi unsur produksi. Termasuk di sini adalah penjualan bahan mentah, komponen suku cadang, aksesoris, fasilitas pabrik dan lain-lain.

c) Iklan perdagangan

Iklan perdagangan secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang, para agen, eksportir, importir dan para pedagang besar dan kecil. Barang-barang untuk dijual kembali.

d) Iklan Eceran

Karakteristik dan sifat-sifat iklan ini antara iklan perdagangan dan iklan konsumen. Contohnya adalah iklan yang dilontarkan oleh pasar swalayan ataupun toko-toko serba ada berukuran besar. Iklan ini dibuat dan disebarluaskan oleh pihak-pihak pemasok atau perusahaan pabrik pembuat produk dan iklan ini biasanya ditempatkan di semua lokasi (toko, grosir, agen penjualan) yang menjual produk jadi kepada konsumen

e) Iklan keuangan

(36)

f) Iklan Lowongan Kerja

Iklan jenis ini berhubungan dengan rekruitmen calon pegawai seperti anggota polisi, angkatan bersenjata atau tenaga kerja suatu perusahaan.

Iklan mementingkan kelompok sasaran tertentu karena tidak semua pemirsa dapat efektif menjadi sasaran iklan. Sasaran iklan adalah sekelompok orang yang dikategorikan mempunyai kepentingan terhadap produk yang ditawarkan dan mereka mungkin membelinya atau sebagai pembeli potensial. Agar pesan iklan dapat mencapai sasaran maka pesan tersebut harus sesuai dengan target pemirsanya.

Iklan selain berfungsi memberitahukan kehadiran suatu produk juga memperlihatkan citra perusahaan kepada konsumen. Tanpa iklan, para konsumen yang berada jauh dari pusat-pusat produksi tidak akan memperoleh informasi mengenai barang yang dibutuhkannya. Jadi, iklan dapat menambah nilai produk dengan memberi informasi kepada konsumen.

2.3.3 Tujuan Periklanan

(37)

1. Iklan untuk memberi informasi (informative) kepada khalayak tentang seluk beluk tentang suatu produk. Biasanya, iklan dengan cara ini dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan awal. Hal ini sangat penting bagi perusahaan karena bila konsumen tidak mengetahui produk dari suatu perusahaan tentu akan mengurangi permintaan konsumen.

2. Iklan untuk membujuk (persuasive) dilakukan dengan tahap kompetitif. Dalam era globalisasi dan pasar bebas berbagai produk sejenis tentu akan membanjiri pasar dengan merek yang berbeda-beda. Keadaan ini tentu akan menyebabkan tingkat persaingan semakin meningkat. Karena itu sangat dibutuhkan kehadiran suatu iklan yang mampu menarik minat beli dari konsumen. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif merek tertentu. Dalam hal ini perusahaan melakukan persuasi tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Iklan yang baik tidak hanya mampu mendorong dan mempengaruhi perilaku pembeli tetapi juga memfasilitasi proses pembelian. Pada umumnya, iklan yang bersifat persuasive ini digunakan untuk merek yang siklus kehidupannya pada tahap pertumbuhan (growth stage).

(38)

2.3.4. Pesan Iklan

Pesan (message) adalah “penjumlahan dari tanda atau sinyal yang berusaha mengungkapkan satu atau lebih gagasan”. Instruksinya bergantung pada bagian-bagian lain dari proses komunikasi, termasuk media yang digunakan dan tujuan dari pembicara (perilaku yang akan mereka pengaruhi) (Boyd et.al, 2000:78).

Pada penelitian ini, pesan periklanan dapat diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk dapat menyampaikan informasi produk agar diketahui oleh audiences. “Pesan iklan seharusnya bermula dari konsep produk yang kuat karena sudah semestinya yang hendak dikomunikasikan dalam pesannya adalah benefit produk” (Sulaksana, 2003: 94). Pembuat iklan harus menentukan gaya, nada, kata-kata dan format yang kohesif dalam tahap eksekusi pesan. Semua pesan biasanya dapat disajikan dengan berbagai style: gaya hidup, cuplikan hidup, fantasi, mood atau citra, musikal, lambang kepribadian, keahlian teknis, bukti ilmiah dan testimonial (Sulaksana, 2003: 96).

2.3.5 Media Iklan Melalui Elektronik

Pemasaran internet atau e-pemasaran (Bahasa Inggris: internet marketing atau e-

marketing atau online marketing), adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan

pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media internet atau jaringan

(39)

banyak istilah baru yang menggunakan awalan e-xxx, seperti halnya: e-surat, e-business, e-gov, e-society, dan lain-lain.

Premis pemikiran kerangka pemasaran di internet adalah sama dengan era pemasaran dan teknologi dulu. Suatu era yang didominasi oleh teknologi baru dan menciptakan kemampuan pemasaran baru. Pengadopsi terdahulu melakukan aplikasi-aplikasi ini pertama sekali. Kerangka pemasaran di internet menjadi penting ketika hal tersebut merubah cara bisnis pada umumnya dan tipe pelanggan beroperasi. Nilai yang baru, produktivitas, status, dan kenikmatan yang dihasilkan memberikan keputusan akan kepentingannya.

2.3.6 Facebook

Facebook adalah website jaringan sosial di mana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.

(40)

2.4 Minat Beli Konsumen

Effendy (2005 : 10) mengungkapkan minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Lebih lanjut Effendy mengemukakan bahwa minat muncul karena adanya stimulus motif yang menimbulkan motivasi. Motif adalah kondisi seseorang yang mendorong seseorang untuk mencari sesuatu kepuasan atau mencapai tujuan.

Pengertian minat beli konsumen menurut Durianto, dkk (2003:104), adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa mendatang.

Adapun proses minat menurut Purwanto ( 1998 : 60 ) terdiri dari :

a) Motif ( alasan, dasar, pendorong )

b) Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini harus dipilih.

c) Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.

(41)

Minat membeli terlihat dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya niat beli konsumen.

2.5 Peneliti Terdahulu

Zurahmad (2011) melakukan penelitian dengan judul “Peranan Iklan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Yang Dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah peranan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen yang dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara peranan iklan dalam mempengaruhi minat beli konsumen yang dilakukan PT Mas Motors Mitsubishi Medan yang dapat dilihat dari nilai thitung 5,331

> nilai ttabel 1,671 dan nilai koefisien determinan (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,315

satuan atau 31,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel penelitian peranan iklan memberikan kontribusi sebesar 31,5% terhadap variabel minat beli konsumen, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

(42)

menumbuhkan minat beli mereka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menjawab bahwa tampilan foto-foto yang dikemas dan keterangan-keterangan detail produk yang menyertai foto seperti misalnya bahan pakaian, ukuran, warna pakaian harga produk, tata cara transaksi dan aturan yang ditawarkan dalam setiap promosi penjualan pakaian wanita di facebook jelas serta mudah untuk dipahami dan dimengerti. Selain itu dengan ditambahkannya foto bukti-bukti pengiriman dalam album dan testimonial tentang produk atau toko online kita, bisa lebih meyakinkan para konsumen dan calon konsumen. Dengan adanya pengertian ini membuat pengetahuan mahasiswi menjadi bertambah dan mahasiswi pun mempunyai pemahaman yang baik tentang promosi penjualan pakaian wanita yang menggunakan media internet atau menggunakan fasilitas gratis yang disediakan jejaring sosial seperti misalnya facebook. Selanjutnya, keyakinan mahasiswi juga bertambah akan kenyataan bahwa promosi penjualan pakaian wanita di facebook bukan merupakan suatu bentuk penipuan, yang ditunjukkan dengan mayoritas mahasiswi yang menyatakan bahwa setelah melihat promosi penjualan pakaian wanita di facebook minat mereka untuk membeli timbul, dan yakin bahwa kualitas barang yang disebutkaln sesuai dengan produk asinya.

2.6 Kerangka Konseptual

(43)

Menurut Kotler (2002: 658) “Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran”.

Iklan merupakan kata-kata dalam tayangan yang berfungsi menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa konsumen (calon konsumen) perlu membelinya (Tjiptono, 2003: 81).

Minat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan minat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa mendatang menurut Durianto, dkk (2001 : 104).

(44)

mempunyai minat beli dan pada akhirnya keputusan untuk membeli produk yang diiklankan.

Berdasarkan teori pendukung maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual

Sumber : Sumber: Durianto (2003) dan Kotler (2002)

2.7 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah “Iklan online di facebook berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat Pembelian pakaian jadi pada karyawan PT. Infomedia Medan”.

Minat Beli

(Y) Iklan Online

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yakni Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan online di facebook terhadap minat Pembelian pada karyawan PT. Infomedia Medan.

Pendekatan penelitian ini adalah penelitian survei. Penelitian survei menurut Arikunto (2007:236) merupakan suatu jenis penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti dalam bidang, sosiolog, bisnis, politik, pemerintahan, dan pendidikan. Penelitian survei yang terkenal adalah dengan The Gallup Poll yang dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Informasi dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian dari populasi. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus, sedangkan jika pengumpulan.

(46)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilakukan di PT. Infomedia Medan Gedung Cambridge Lt.3 yang beralamat JL. S. Parman Medan, sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan dari bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Nopember 2011.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional didalam penelitian ini adalah:

a.Variabel independen (variabel X) adalah Iklan Online (X).

iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto et.al, 2003:1).

b. Variabel dependen (variabel Y) adalah Minat Beli (Y).

(47)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional penelitian ini adalah:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Variabel Iklan Online

(X)

segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu tertentu, serta berapa banyak unit produk

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(48)

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Ginting, 2008 : 121).

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Ginting (20085 : 121).

3.6 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Infomedia Nusantara Medan khususnya karyawan wanita yang sampai dengan tgl 21 Oktober 2011 berjumlah 529 orang.

b. Sampel

(49)

2 Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah:

)

Maka sampel yang diperoleh adalah melalui perhitungan rumus Slovin maka sebesar 84 orang.

Responden disusun dengan menggunakan sampel secara acak sederhana (simple Random Sampling) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

3.7 Jenis Data

Jenis data didalam penelitian ini adalah:

(50)

b. Data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal penelitian, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data didalam penelitian ini adalah

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada para karyawan wanita PT. Infomedia Medan.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal penelitian, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

(51)

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2005 : 267).

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.00, dengan kriteria sebagai berikut:

1)Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

2)Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.00. butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

2) Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini adalah:

(52)

hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

b. Metode Regresi Linear Sederhana

Metode regresi sederhana digunakan untuk perumusan masalah kedua yaitu dengan variabel independen (X) adalah iklan online facebook, dan variabel dependen (Y) adalah minat beli. Maka analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel (X) dan variabel (Y) adalah dengan rumus sebagai berikut

Y = a + bX

Dimana :

Y = Minat Beli

a = Intercept/ Konstanta

b = Koefisien regresi sederhana

X = Iklan Online

(53)

1. Uji- t/Uji Parsial

Uji-t/Uji Parsial, yaitu untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumus uji hipotesis sebagai berikut :

thitung=

Dengan kriteria pengujian hipotesis adalah :

Jika thitung > ttabel, terima Ha tolak Ho maka hipotesis diterima

Jika thitung < ttabel, tolak Ha terima Ho maka hipotesis ditolak

2. Identifkasi Determinan (R2)

(54)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PT.Infomedia Medan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Infomedia Nusantara Medan

Pada tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT. Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah sub divisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT. Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT. Infomedia Nusantara pada saat PT. Telkom Tbk menanamkan investasi.

Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008 dan pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara secara resmi dimiliki oleh Telkom Group.

(55)

Telkomsel untuk melayani pelanggan pre-paid Telkomsel dalam bentuk contact center yang terdiri dari Layanan Informasi, Layanan Gangguan dan Layanan Permintaan. Layanan contact center Telkomsel adalah layanan inbound untuk pelanggan media informasi yang dapat dimanfaatkan pelanggan untuk mendapatkan kebutuhan akan informasi dengan cara yang mudah mengenai berbagai keluhan yang berkaitan dengan bisnis dan pelayanan yang dilakukan oleh Telkomsel. Pelayanan yang dapat ditangani oleh Layanan Contact Center (CC) ini meliputi : Informasi network meliputi wilayah cakupan, kapasitas & ketersediaan Informasi produk berisi simPATI dan kartuAS termasuk features dan value added services. Informasi billing berupa pentarifan dan penggunaan Pre-Sales (harga, biaya & promosi), edukasi pelanggan berupa cara penggunaan jasa/perangkat, pengaduan mengenai mutu network dan hal-hal umum lainnya yang berisi berbagai hal menyangkut pelayanan Telkomsel.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Infomedia Nusantara

Visi

Menjadi pemimpin di kawasan regional dalam industri informasi terpadu dan media digital.

Misi

(56)

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Infomedia Nusantara Medan

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. Infomedia Nusantara Medan

Sumber : PT. Infomedia Nusantara Medan (2011)

(57)

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi PT. Infomedia Nusantara Medan adalah sebagai berikut :

1. Manager

a) Menjabarkan strategi dan rencana program kerja Divisi CC OPERATION TELKOMSEL ke dalam program kerja Departemen CC OPERATION AREA b) Merumuskan Key Performance Indicator untuk seluruh Koordinator yang dikelola c) Mengelola proses implementasi kebijakan yang terkait dengan SLA layanan dan

Customer Satisfaction Index Operasional Contact Center

2. Document control

a) Bertanggungjawab terhadap kelengkapan dan validitas dokumentasi sistem manajemen mutu

b) Melakukan pengendalian dokumentasi sistem manajemen mutu sesuai dengan prosedur

c) Melakukan revisi dokumen atas dokumen yang diusulkan dari pihak terkait

d) Menjamin pihak yang berkepentingan mendapatkan data dan informasi mengenai dokumentasi sistem manajemen mutu secara akurat dan terkini

3. Office Administration/Sekretaris

a) Menangani korespondensi internal dan eksternal b) Menangani proses pembuatan biaya perjalanan dinas c) Membuat dan mendistribusikan Risalah Rapat

(58)

4. Back Office Supervisor

a) Melakukan monitoring dan melaporkan akurasi closing tiket yang dilakukan oleh complaint handling officer

b) Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penyelesaian complain

c) Melakukan eskalasi untuk complain yang tidak dapat diselesaikan sesuai service level

d) Bertanggungjawab pada penyelesaian complain massal di tingkat call center 5. TL CHO

a) Memimpin CHO

b) Melakukan monitoring tindaklanjut penyelesaian ticket secara realtime

c) Melakukan monitoring kesesuaian antara jadwal dan realisasi kehadiran CHO dan melakukan tindaklanjut (jika diperlukan)

d) Menjaga performansi CHO dibawah lini koordinasinya sesuai dengan standar KPI yang telah ditetapkan

6. CHO 1st tier

a) Menindaklanjuti permintaan dan keluhan atas jasa layanan Telkomsel untuk pelanggan maupun calon pelanggan melalui aplikasi ticketing atau media lainnya dari Inbound Call Officer

(59)

c) Melaksanakan outbound call ke Pelanggan jika diperlukan sesuai dengan permasalahannya

7. Staff Back Office support (fungsi pic ticket, dan management user)

a) Memastikan closing tiket tidak melewati batas SLA Melakukan koordinasi dengan Operation Support Supervisor apabila terdapat tiket yang dibuat officer sudah mendekati out of service level

b) Monitoring akurasi tiket Memastikan agar agent tidak melakukan kesalahan dalam pembuatan tiket, dengan pengecekan validitas tiket

c) Memastikan dan monitor agar tiket yang sudah di buat oleh CO close dan agar permasalah pelanggan dapat diselesaikan

d) Melakukan Closing Tiket Open Blokir via IVR dan WEB Unblock 8. Quality control asisten manager

a) Bertanggung jawab terhadap kinerja Spv QC, Spv Complain handling, Spv Support dan Staff QC

b) Bertanggungjawab terhadap penyelesaian proses complain sesuai dengan peraturan perusahaan (comply), dengan melaksanakan CSA (Constrol Seft Assesment)

c) Melakukan penilaian dan analisa performansi tim, untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan secara efektif, jika target tidak tercapai

9. QC supervisor

(60)

b) Memberikan data usulan buat di Tapping oleh QAO, source data :-Performansi CO-ketidakhadiran CO mengikuti briefing/de briefing-Ketidakhadiran CO mengikuti sosialisasi/reffreshment-Insidentil requirement untuk diberikan ke QAO CC"

c) Laporan penilaian dan performansi QAO (termasuk hasil konseling TL QAO) 10. TL QAO

a) Bertanggungjawab terhadap kinerja Team QAO

b) Melakukan monitoring dan verivikasi terhadap pekerjaan yang dilakukan QAO melalui uji sample tapping

c) Membuat laporan analisa performansi kualitas layanan 11. Quality improvement Analyst

a) Melakukan analisa dan monitoring pencapaian kinerja operasional Call Center Telkomsel berdasarkan acuan KPI /Sasaran Mutu dan memberikan laporannya berupa rekomendasi guna meningkatkan kinerja / performansi call center (jika ada ketidakcapaian kinerja/performansi operasional layanan)

b) Membuat laporan dan sosialisasi atas hasil evaluasi dan analisa performansi /kinerja call center Telkomsel kepada fungsi-fungsi terkait (untuk laporan hasil 10 harian ke Operasional Call Center sedangkan Laporan Bulanan ke Operasional Call Center dan Dept. Performansi)

12. Operation Plan staff

a) Membuat forecasting sesuai dengan SOP dan IK yang telah ditetapkan

(61)

c) Melakukan koordinasi dengan SDM CC, Team Leader, QA dan pihat terkait lainnya dalam proses penyusunan dan pembuatan jadwal kerja, refreshment, pelatihan (sosialisasi produk baru) dan pengembangan SDM

13. Service Operation Asisten Manager

a) Bertanggungjawab terhadap kinerja Spv SO

b) Bertanggungjawab terhadap proses pelayanan officer, complain handling untuk pencapaian target KPI yang telah ditetapkan

c) Melakukan penilaian dan analisa performansi tim, untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan secara efektif, jika target tidak tercapai

14. Service Operation Supervisor / Spv SO

a) Memastikan team leader memonitoring produktivitas call handling setiap officer secara berkelanjutan

b) Memonitor kecukupan jumlah officer online pada setiap interval, dan melakukan recovery plan (jika diperlukan)

c) Memonitor proses pelayanan pelanggan oleh officer untuk pencapaian target kuantitas dan target kualitas layanan di call center

15. Service Operation Team Leader

a) Memimpin caroline officer

b) Melakukan monitoring layanan secara realtime

(62)

16. Caroline Officer

a) Melayani seluruh informasi, permintaan dan penanganan keluhan atas jasa layanan Telkomsel untuk pelanggan dan calon pelanggan melalui inbound call. Jenis informasi, permintaan dan keluhan yang dilayani di tiap level akan ditentukan oleh Telkomsel

b) Membuat eskalasi permasalahan pelanggan yang tidak dapat diselesaikan melalui aplikasi tiketing yang disediakan di Telkomsel atau media lainnya yang ditentukan kepada fungsi Service Operation Support

c) One Stop Service untuk Pelanggan

d) Mengidentifikasi dan mencatatkan tujuan pelanggan atau calon pelanggan menghubungi Contact Center di aplikasi yang telah disediakan oleh Telkomsel

17. Service Operation Staff

a) Melakukan proses pencatatan dan menangani kehadiran call center officer, team leader, Lembur (over time), time sheet

b) Menyimpan dan memelihara dokumen, rekaman dan formulir yang terkait dengan fungsinya

18. Unit Leader support

a) Melakukan fungsi pemeliharaan gedung bekerjasama dengan team terkait

b) Monitoring terhadap pelaksanaan fungsi pemeliharaan yang dilakukan oleh unit atau vendor yg ditunjuk betul-betul dilaksanakan dengan baik dan sesuai jadwal

(63)

19. HR Supervisor

a) Mengelola proses recruitment dan seleksi untuk memenuhi kebutuhan SDM operasional layanan CC Telkomsel Area

b) Mengkoordinasikan aktivitas pelatihan dan pengembangan SDM untuk meningkatkan kompetensi sesuai hasil monitoring kinerja SDM layanan CC Telkomsel Area

c) Bekerjasama dengan vendor penyedia Tenaga kerja untuk memastikan implementasi pengelolaan SDM telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan

20. Recruitment staff

a) Melakukan pemenuhan Caroline Officer sesuai dengan kebutuhan layanan Call Center dengan mengikuti prosedur rekrutmen dan seleksi yang berlaku

b) Bertanggung jawab atas kelengkapan dokumentasi seluruh berkas dan data yang terkait dengan proses rekrutmen dan seleksi

21. Performance staff

a) Melakukan koordinasi pengumpulan laporan penilaian kinerja bulanan dari seluruh layanan dan melakukan penghitungan incentive

b) Melakukan perhitungan pembayaran tunjangan prestasi /komisi/insentif setiap bulan sebelum proses penggajian berlangsung dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap data yang diberikan sebelum dikirmkan ke HR Pusat

(64)

22. Industrial relation staff

a) Melakukan surat menyurat yang terkait dengan masalah perpanjangan kontrak kerja Caroline Officer, baik dengan pihak internal (Koordinator Project) maupun dengan pihak eksternal (vendor penyedia SDM)

b) Bertanggung jawab untuk membantu penyelesaian masalah administrasi yang terkait dengan fasilitas yang diterima karyawan termasuk asuransi, ID card

23. Trainer Staff /Staff HR Training

a) Menyusun perencanaan pelatihan tahunan bagi SDM yang ditempatkan di setiap Layanan yang ada di area kerja

b) Memastikan pelaksanaan pelatihan seleksi, refreshment dan sosialisasi produk baru dapat berjalan sesuai dengan jadwal, dengan mempertimbangkan aktivitas operasional, ketersediaan tenaga pengajar, dan fasilitas pendukung lainnya

24. IT Supervisor / Spv Duktek

a) Menjamin seluruh teknologi yang terkait dengan pelayanan berfungsi secara optimal mengacu kepada standard dan kualitas yang berlaku sesuai dengan PKS

b) Menjaga aktifitas infrastruktur Call Center Telkomsel berjalan dengan baik c) Memastikan kinerja infrastruktur sesuai dengan perjanjian kerjasama layanan 25. IT staff/ Staff Duktek

(65)

b) Melaksanakan program maintenance terhadap infrastruktur Call Center Telkomsel sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

c) Membuat laporan secara periodic dan bulanan yang berguna utk perbaikan dan pencegahan

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program Statisitic Product and Service Solution (SPSS) 18.00 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid.

b. Jika rhitung negatif atau r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai rtabel dengan

ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5 %, maka angka yang diperoleh = 0,361.

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk mengetahui validitas pada setiap pernyataan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung

dibandingkan dengan r tabel. Adapun pada ∝ = 0,05 dengan derajat bebas df =

(66)

Tabel 4.1

Uji Validitas I (pertama) Item Pernyataan

Sumber : SPSS,18.00 (Data Diolah 2011)

(67)

Tabel 4.2

Uji Validitas II (kedua) Item Pernyataan

Sumber : SPSS,18.00 (Data Diolah 2011)

Setelah dilakukan pengujian validitas kembali pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 10 butir pernyataan valid dengan nilai Rhitung > Rtabel dan butir pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah butir 4 (0.702) dan nilai terendah adalah pernyataan butir 10 (0.379). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan tersebut valid dan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian

b. Uji Reliabilitas

(68)

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.00 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatkaan tidak reliabel.

Tabel 4.3 Reliability Kuesioner

Sumber : SPSS,18.00 (Data Diolah 2011)

(69)

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden Penelitian a. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4.4

Karakteristik Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data Primer (2011)

Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan usia pada Tabel 4.4 diketahui bahwa yang berusia 21 sampai dengan 25 tahun sebesar 42 orang responden atau sebesar 50%, 26 sampai dengan 30 tahun sebesar 37 orang responden atau 44%, sedangkan yang berusia lebih 31 tahun keatas sebesar 5 orang responden atau 6%.

b. Karakteristik responden berdasarkan frekuensi pembelian

Tabel 4.5

Karakteristik Deskriptif Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Frekuensi Pembelian Jumlah F

(70)

Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan frekuensi pembelian pakaian jadi di facebook pada Tabel 4.5 diketahui bahwa pembelian 1-3 kali sebanyak 51 orang responden atau sebesar 61%, pembelian 1-3 kali sebanyak 21 orang responden atau 25%, sedangkan yang pembelian 1-3 kali sebanyak 12 orang responden atau 14%.

4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian a. Analisis Deskriptif Variabel Iklan Online (X)

Tabel 4.6

Frekuensi Responden Variabel Iklan Online (X) Tanggapan

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

(71)

2. Pernyataan “Gaya bahasa iklan online pakaian jadi di facebook komunikatif dan mudah dimengerti”, menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden (1,2%) menyatakan tidak setuju, 5 orang responden (5,9%) menyatakan kurang setuju, 47 orang responden (56%) menyatakan setuju, dan 31 orang responden (37%) menyatakan sangat setuju.

3. Pernyataan “Gambar tayangan iklan online pakaian jadi di facebook menarik untuk dilihat”, menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang responden (3,6%) menyatakan tidak setuju, 16 orang responden (19%) menyatakan kurang setuju, 50 orang responden (59,5%) menyatakan setuju, dan 15 orang responden (17,9%) menyatakan sangat setuju.

4. Pernyataan “Pesan Iklan online pakaian jadi di facebook memiliki daya tarik dan mudah diingat”, menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (2,4%) menyatakan tidak setuju, 6 orang responden (7%) menyatakan kurang setuju, 52 orang responden (62%) menyatakan setuju, dan 24 orang responden (28,6%) menyatakan sangat setuju.

(72)

b. Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli (Y) Tabel 4.7

Frekuensi Responden Variabel Minat Beli (Y) Tanggapan

Responden

STS TS KS S SS Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 2 2,4 23 27,4 43 51,2 16 19 84 100

2 0 0 0 0 20 24 48 57 16 19 84 100

3 0 0 2 2,4 28 33,3 41 48,8 13 15,5 84 100 4 0 0 2 2,4 13 15,5 39 46,4 30 35,7 84 100

5 0 0 2 2,4 8 9,5 44 52,4 30 35,7 84 100

6 0 0 3 3,6 7 8,3 50 59,5 24 28,6 84 100

Sumber : Data Diolah (2011)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

(73)

2. Pernyataan “Produk pakaian jadi yang ada di facebook sesuai dengan kebutuhan saya”, menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 20 orang responden (24%) menyatakan kurang setuju, 48 orang responden (57%) menyatakan setuju, dan 16 orang responden (19%) menyatakan sangat setuju.

3. Pernyataan “Produk pakaian jadi di facebook memiliki kualitas yang baik”, menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (2,4%) menyatakan tidak setuju, 28 orang responden (33,3%) menyatakan kurang setuju, 41 orang responden (48,8%) menyatakan setuju, dan 13 orang responden (15,5%) menyatakan sangat setuju.

4. Pernyataan “Produk pakaian jadi yang di tawarkan di facebook up to date”, menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (2,4%) menyatakan tidak setuju, 13 orang responden (15,5%) menyatakan kurang setuju, 39 orang responden (46,4%) menyatakan setuju, dan 30 orang responden (35,7%) menyatakan sangat setuju.

5. Pernyataan “Produk pakaian jadi di facebook memiliki harga yang terjangkau”, menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (2,4%) menyatakan tidak setuju, 8 orang responden (9,5%) menyatakan kurang setuju, 44 orang responden (52,4%) menyatakan setuju, dan 30 orang responden (35,7%) menyatakan sangat setuju.

(74)

menunjukkan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang responden (3,6%) menyatakan tidak setuju, 7 orang responden (8,3%) menyatakan kurang setuju, 50 orang responden (59,5%) menyatakan setuju, dan 24 orang responden (28,6%) menyatakan sangat setuju.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.7 digambarkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap pernyataan minat beli bahwa produk pakaian jadi yang ditawarkan di facebook mencerminkan gaya hidup konsumen, sesuai dengan kebutuhan konsumen, memiliki kualitas yang baik, memiliki model yang up to date, harga yang terjangkau dan berminat untuk mengetahui informasi produk tersebut lebih jauh .

4.2.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

(75)

Tabel 4.8

Sumber: Data Primer Diolah (2011)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1. Hasil perhitungan pada Tabel 4.8 diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 9,758 satuan dan nilai b sebesar 0,864 satuan sehingga persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah: Y = 9,758 + 0,864 Iklan Online

2. Koefisien regresinya sebesar 0,864 satuan menyatakan bahwa jika iklan yang diterapkan pada perusahaan didasarkan pada konsep desain iklan, pengetahuan iklan, pesan iklan dan desain web sebesar 1 satuan akan mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 0,864 satuan.

(76)

signifikan terhadap minat pembelian pada karyawan wanita PT.Infomedia Nusantara di Medan.

4.2.5 Uji Signifikan Individual (Uji – t)

Uji – t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen yaitu iklan secara parsial terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian, hasil uji ini dapat dilihat pada output SPSS pada tabel coefficients.

Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 %

Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5 %

Berdasarkan Tabel 4.9 Coefficients menunjukkan bahwa variabel iklan memiliki nilai p-value 0.000 < 0.005 artinya signifikan, sedangkan t-hitung 7.132 > dari t-tabel ( n-k, 84-2 = 82) 0.220 artinya signifikan. Berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya iklan online di facebook secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian pada karyawan wanita pada PT.Infomedia Medan.

4.2.6 Koefisien Determinan (R2)

(77)

terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya,

Tabel 4.9 Koefisien Determinan

Sumber: Data Primer Diolah (2011)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

1) R = 0,619 berarti hubungan antara iklan online terhadap minat pembelian sebesar 61,9 %. Artinya hubungannya erat.

2) R Square 0,383 berarti 38,3 %, faktor minat beli dapat dijelaskan oleh iklan online. sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar penelitian ini.

3) Adjusted R Square sebesar 0,375 berarti 37,5% faktor minat beli dapat dijelaskan oleh iklan online ei facebook. Sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar penelitian ini.

(78)

4.2.7 Pembahasan

Seseorang melakukan pembelian dipengaruhi oleh kebutuhan pada waktu tertentu terhadap suatu produk yang mampu membangkitkan sekumpulan motif yang unik dalam diri konsumen yang diawali dengan minat pada diri seseorang terhadap suatu produk. Minat seseorang timbul karena penilaian terhadap unsur-unsur yang ada dalam iklan dan mempunyai citra yang baik terhadap iklan itu sehingga pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk yang diiklankan. Hal ini juga terlihat pada karywan wanita PT. Infomedia Nusantara Medan dimana para karyawan memiliki penilaian yang positif terhadap iklan online di facebook sehingga menumbuhkan minat beli pada mereka.

(79)

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 2.1    :  Fakor–faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendampingan Kegiatan DAK Infrastruktur Irigasi Pekerjaan Paket 45 Rehabilitasi.. Jaringan

Robert Langdon was about to escape the Louvre, whether he wanted to or not (p.86). If Sophie does not exist, there is no way that Langdon can escape from the French police. Her

Hasil penelitian diketahui bahwa Penilaian efisiensi penggunaan tempat tidur untuk rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar, RSUD Kota Makassar dan RSUD Haji Makassar

Penciptaan lukisan robot dengan bentuk surrealistik berawal dari ketertarikan penulis terhadap komik, film animasi dan film fiksi ilmiah yang menceritakan tentang

A total of 50 students of ELEP from ‘year 2014’ responded to a -24 questionnaire items of Listening Comprehension Strategy Inventory (LCSI) which consist of

Kedisiplinan anak dalam penelitian ini meliputi indikator datang tepat waktu, dapat menyelesaikan tugas sampai tuntas, menggunakan benda sesuai dengan fungsinya,

menyimpulkan secara lisan materi yang telah dibahasnya. Maka peneliti merumuskan permasalahan dalam beberapa pertanyaan yaitu: 1) Bagaimana merencanakan pembelajaran

Sampah merupakan sisa-sisa bahan yang telah mengalami perlakuan (telah diambil bagian utamanya dan telah mengalami pengolahan) dan sudah tidak bermanfaat, dari segi ekonomi