UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PENGAWASAN INTERN KAS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG BRAYAN
MEDAN
PAPER
Diajukan oleh:
NAMA :DEWI HUTASOIT NIM :062101030
JURUSAN :KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
Fakultas Ekonomi USU Medan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis mempuyai kesempatan belajar di perguruan
tinggi dan dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul”Pengawasan Intern Kas
Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Brayan Medan”.
Penyusunanan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi Diploma III di Universitas Sumatera Utara. Banyak kesulitan
dan hambatan yang ditemui penulis dalam pembuatan tugas akhir ini yang
dikarenakan keterbatasan waktu dan wawasan dari penulis, namun berkat dukungan
dan bantuan dari banyak pihak akhirnya semua kesulitan itu dapat teratasi dengan
baik.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan dan dorongan, baik secara langsung
dan tidak langsung demi tersusunnya tugas akhir ini, yaitu:
1. Prof. Chairuddin P.Lubis,DTM &H, SP.A(K) sebagai Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Dekan Fakultas Ekonomi
3. Prof. DR.Paham Ginting,MS sebagai ketua jurusan keuangan.
4. Syafrizal Helmi Situmorang, SE,M.Si sebagai pembimbing yang dengan sabar
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sampai tugas akhir ini
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………... i
DAFTAR ISI………..………. iii
BAB I. PENDAHULUAN ……….. 1
A.Latar Belakang……….. 1
B.Rumusan Masalah………. 5
C.Tujuan Penelitian. ……… 5
D.Manfaat Penelitian……… 6
BAB II.PROFIL PERUSAHAAN………... 7
A.Sejarah Singkat……… 7
B.Jenis Usaha/Kegiatan………... 8
C.Struktur Organisasi Perusahaa………. 11
D.Job Discription………. 18
E.Kinerja Usaha Terkini………... 20
BAB III.PEMBAHASAN……… 22
BAB IV.KESIMPULAN DAN SARAN………. 37
A.Kesimpulan………... 37
B.Saran……….. 37
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang masalah
Manusia, selama hidupnya selalu dikelilingi oleh risiko seperti kecelakaan dan
lain-lain. Begitu juga semua benda yang berharga tidak luput dari risiko, seperti
kerusakan, kecurian dan lain sebagainya. Untuk menghadapi risiko tersebut,
satu-satunya jalan yang paling ampuh adalah asuransi.
Asuransi dapat digunakan oleh setiap orang ataupun perusahaan yang memang
sangat mengkhawatirkan atas berbagai resiko-resiko yang mungkin bisa saja terjadi
kapan saja. Untuk menghindari hal tersebut asuransi memang sangat penting sekali
agar kenyamanan atas barang ataupun perusahaan yang dimiliki bahkan nyawa
sekalipun. Jiwa misalnya sangatlah berharaga dan tidak dapat digantikan oleh
siapapun, namun disaat nyawa seseorang sedang dalam proses pengobatan tentunya
membutuhkan biaya yang sangat banyak. Agar biaya pengobatan lebih ringan maka
asuransi merupakan saran yang sangat penting sekali bagi setiap orang.
Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan
maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tatanan
kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti
resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki.
Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai
Walaupun banyak metode untuk menangani risiko, namun asuransi
merupakan metode yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan
kepada pihak tertanggung terhadap resiko yang dihadapi perorangan maupun resiko
yang dihadapi perusahaan.
Asuransi dapat digunakan oleh setiap masyarakat ataupun perusahaan untuk
menghindari berbagai resiko yang akan terjadi nantinya. Seperti dinegara-negara
maju asuransi sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat. Hampir semua gerak
langkah dalam kehidupan sehari-hari disertai dengan asuransi. Ini karena asuransi
merupakan jaminan dan payung kemajuan dan kehidupan.
Disamping, itu, usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan
menjadi penting peranannya karena dari kegiatan perlindungan resiko, perusahaan
asuransi menghimpun dana masyarakat dari penerima premi. Pembangunan ekonomi
memerlukan dukungan dana investasi dalam jumlah yang memadai. Pelaksanaannya
harus berdasarkan pada kemampuan sendiri. Untuk itu diperlukan usaha pengerahan
dana masyarakat. Dengan peranan asuransi tersebut dalam perkembangan
pembangunan ekonomi yang semakin meningkat, maka semakin terasa kebutuhan
akan hadirnya industri perasuransian yang kuat dan dapat diandalkan.
Jika suatu kejadian dapat menimbulkan kerugian atas seseorang maka berarti
mempuyai suatu kepentingan yang dapat diasuransikan. Jika ia tidak dapat
menghadapi risiko, maka ia tidak mempuyai kepentingan yang dapat diasuransikan.
Ada banyak sumber kepentingan yang dapat diasuransikan, tetapi yag lazim adalah
Jiwa seseorang dapat diasuransikan untuk keperluan orang yang
berkepentingan, baik untuk selama hidupnya maupun untuk waktu yang ditentukan
dalam perjanjian. Orang yang berkepentingan dapat mengadakan asuransi itu bahkan
tanpa diketahui atau persetujuan orang yang diasuransikan jiwanya. Pihak-pihak yang
mengikatkan diri secara timbal balik itu disebut penanggung dan tertanggung.
Penanggung dengan menerima premi memberikan pembayaran, tanpa menyebutkan
kepada orang yang ditunjuk sebagai penikmatnya.
Asuransi ini juga dapat menjamin keselamatan para pengguna asuransi baik
barang maupun jiwa/badan. Asuransi jiwa ini dipergunakan selama jangka waktu
sebagaimana kesepakatan antar pengguna asuransi dan pihak lain yang berhubungan
dengan asuransi tersebut. Jadi setiap orang dapat mengasuransikan jiwanya, asuransi
jiwa bahkan dapat diadakan untuk kepentingan pihak ketiga. Asuransi jiwa dapat
diadakan selama hidup atau selama jangka waktu tertentu yang dtetapkan dalam
perjanjian.
Pada umumnya suatu perusahaan atau badan usaha yang besar dan memiliki
struktur organisasi yang mulai berkembang selalu diharapkan pada masalah
bagaimana cara mengelola perusahaan berjalan secara efektif dan efisien sesuai
dengan rencana yang diinginkan.Supaya perencanaan berjalaan dengan baik dan
sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan, maka perlu
pengawasan.Terutama terhadap pengawasan harta perusahaan.Salah satu harta
perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan uang kas, dimana kas
diperlukan baik untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari maupun
sebagai modal kerja usaha didalam menghasilkan laba.
Kas mempuyai sifat yang sangat istimewa dibandingkan dengan harta lainnya,
dan kas juga sering menjadi tempat penyelewengan dan apabila sudah terjadi maka
akan sulit untuk menemukannya kembali. Sehingga dengan demikian perlu dibuat
suatu sistem pengawasan terhadap kas untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan
terhadap keuangan perusahaan dan juga agar perusahaan terlindungi. Pengawasan
dapat diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasikan aktiva-aktiva perusahaan agar
sesuai dengan rencana semula. Salah satu cara untuk melaksanakan pengawasan
adalah melalui penyusunan sistem pengawasan intern.
Dengan melihat betapa pentingnya hal tersebut, penulis ingin mencoba
mendalami serta meneliti tentang pengawasan intern kas. Karena pengawasan itu
adalah cara yang efektif dingunakan untuk melindungi aset-aset atau keuangan
perusahaan agar perusahaan bisa tetap melakukan aktivitasnya dengan lancar. Cara
ini juga dilakukan agar dapat mengamankan harta kekayaan perusahaan serta
mengatur pekerjaan agar lebih mudah dalam melakukan aktivitasnya. Melihat
kenyataan bahwa pentingnya pengawasan kas pada suatu perusahaan atau badan
usaha maka penulis memiliki keinginan untuk meneliti sejauh manakah pelaksanaan
pengawasan kas yang dilakukan oleh AJB BUMIPUTERA Cab.Brayan Medan
dalam mengamankan kasnya, maka dengan itu penulis memilih paper
B.Rumusan Masalah
Setiap pekerjaan atau usaha pasti ada masalah yang dihadapi baik dari dalam
maupun dari luar. Masalah-masalah yang dihadapi kadang dapat diselesaikan dengan
cepat dan singkat namun terkadang masalah juga membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menyelesaikannya yang terkadang juga berakibat buruk bagi perusahaan
tersebut.
Namun agar keefektifan dari perencanaan riset ini, maka perlu sekali
ditetapkan apa yang menjadi masalah pokok yang dijadikan sebagai objek penelitian
tanpa melihat masalah-masalah lainnya. Maka dari itu dalam pembahasan lebih lanjut
penulis membatasi diri hanya merumuskan permasalahan pada AJB
BUMUPUTERA 1912 Cab.Brayan MEDAN, yaitu:
”Bagaimana pelaksanaan pengawasan intern kas yang dilakukan oleh AJB
BUMUPUTERA Cab.BRAYAN MEDAN.
Tentunya dalam melakukan suatu penelitian ada tujuan yang ingin dicapai
agar penelitian tersebut bermanfaat dan berguna bagi setiap pembaca dan juga bagi
perusahaan tersebut agar senantiasa kinerja perusahaan lebih baik dimasa yang akan
datang.
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan-kebijakan yang dilakukan
perusahaan dalam melaksanakan pengawasan intern terhadap kasnya.
b. Untuk mengetahui apakah perusahaan dapat melakukan pengawasan
intern kas dengan baik terhadap perusahaannya
D. Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dan
dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi diri pribadi dan juga bagi perusahaan.
Dimana manfaat yang diambil bisa digunakan untuk meningkatkan keefektivitasan
peningkatan mutu dari kinerja perusahaan maupun pribadi.
Dalam hal ini penulis mengambil beberapa manfaat dari penelitian yang sudah
dilakukan. Manfaat penelitian tersebut yaitu:
1. Bagi penulis
a. Menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pelaksanaan
b. Untuk dapat mengetahui informasi mengenai kinerja dan aktivitas
yang dilakukan perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan
setiap hari kerjanya.
2. Bagi perusahaan
a. Agar perusahaan dapat mengefektivkan pengawasan terhadap
perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
b. Agar pengawasan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut bisa
BAB II
AJB MUBI PUTERA 1912 Cab. Brayan Medan
A.Sejarah Singkat
AJB Bumuiputera 1912 adalah Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional pertama
dan tertua di Indonesia. Didirikan di Magelang, jawa tengah pada tanggal 12 pebruari
1912 dengan nama Onderlinge Levenswer Zekering PGHB. Yang berarti bahwa
perusahaan ini didirikan empat tahun setelah berdirinya ”BOEDI OETOMO” yaitu
sebuah gerakan nasional yang merupakan sumber inspirasi para pelopor AJB
Bumiputera 1912.
Seorang guru sekolah dari Yogyakarta yang juga sebagai sekretaris pertama
Pengurus Besar BEODI oetomo yang bernama R.M Ngabehi Dwidjodewojo, merintis
apa yang kemudian menjad AJB Bumiputera 1912 sebagai mana yang dikenal dewasa
ini. Pendiri lainnya yaitu MKH. Soebroto dan M.Adimidjojo masing-masing
menjabat sebagai Direktur dan bendahara, menyusul kemudian R.Soepomo dan
N.Darmowidjojo keduanya sebagai guru sekolah rakyat, segera juga bergabung.
Merekalah pemegang polis yang pertama bersama ketiga pendiri lainnya.
AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya tanpa dukungan modal,
pembayaran premi pertama oeh kelima tokoh itulah yang merupakan modal awal dari
perusahaan. Syaratnya adalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli
waris pemegang polis yamg pertama yang meninggal sebelum polisnya berjalan
pembayaran premi sebagai modal kerjanya. Pada waktu itu tidak ada horium bagi
pengurus, jadi mereka bekerja secara sukarela.
Pada mulanya perusahaan hanya terbatas melayani para guru sekolah Hindia
Belanda, kemudian memperluas pasarnya hingga lebih umum dan mengganti
namanya menjadi O.L.Mij.oemi poetra yang sekarang dikenal sebagai Asuransi Jiwa
Bersama Bumi Putera 1912.Dimulai dari premi yang dibayar oleh lima pemegang
polis pertama, para anggota bekerja keras menghimpun dan memupuk sumber modal
secara bertahap, selain dana cair tersebut aktiva lainnya yang bernilai besar
disumbangkan untuk pertumbuhannya. Diantaranya adalah jiwa patriotisme dan
kejujuran bangsa Indonesia dengan nilai teradisional gotong-royong. Gotong-royong
yang menjadi nilai naluri kehidupan bangsa Indonesia, merupakan ideologi budaya
yang menjadi tujuan Bumi Putera 1912. Dari Mangelang, BumiPutera 1912 pindah ke
Yogyakarta pada tahun 1912 dan pada tahun 1958 pindah ke jakarta. Hingga saat ini
Jakarta merupakan pangkalan utama dan kantor pusat perusahaan.
B.Jenis Usaha/ Kegiatan
Setiap perusahaan memiliki berbagai usaha yang dilakukan baik dalam
mencari keuntungan maupun agar perusahaan tersebut tetap diminati banyak orang
dan juga untuk menjaga nama baik perusahaan itu juga. Tentunya agar perusahaan
tersebut semakin diminati dan mendatangkan banyak pelanggan dan mendapatkan
keuntungan pihak perusahaan akan menciptakan berbagai kreativitas yang dapat
Tidaklah mudah untuk menciptakan suatu usaha baru yang langsung mudah
dikerjakan oleh setiap orang. Begitu juga dalam perusahaan untuk memulai suatu
usaha yang baru perlu sosialisasi yang harus dilakukan dengan baik agar usahan atau
kegiatan tersebut dapat diminati oleh para karyawan yang bekerja dalam perusahaan
tersebut. Perusahaan AJB Bumiputera 1912 dalam melakukan kegiatan dan
aktivitasnya memiliki berbagai jenis usaha/kegiatan yang dilakukan setiap harinya.
Kegiatan usaha yang dilakukan tentunya tidak jauh dari mencari keuntungan dan
untuk meningkatkan nama baik dari perusahaan itu sendiri.Perusahaan AJB
BumiPutera 1912 bergerak pada usaha asuransi khususnya asuransi Jiwa.
Asuransi menurut pandangan bisnis terlebih AJB Bumiputera adalah sebuah
perusahaan yang usaha utamanya adalah:
1. Menerima/menjual jasa,
Yang dimaksud disini adalah bahwa pihak perasuransian melakukan aktivitas
atau kegiatan usahanya dengan menerima/menjual jasa. Yang artinya yaitu pihak
asuransi memberikan pelayanan jasa kepada para nasabah dimana para pihak nasabah
diberikan kemudahan dalam hal menanggung nyawa atau dengan kata lain jaminan
dimasa tua. Dimana pihak asuransi akan menanggung nasabahnya apabila nasabah
tersebut sudah tua dan tidak sanggup lagi untuk melakukan pekerjaan. Bisa juga
disaat pihak nasabah membutuhkan dana untuk melakukan pembayaran rumah sakit
dimana pihak nasabah mengalami penyakit yang serius dan membutuhkan dana yang
cukup besar untuk biaya perawatan selama berada dirumah sakit. Selain itu pihak
kecelakaan disaat dalam melakukan perjalanan, maka pihak asuransi akan
membayarkan kepada keluarga atau keturunan dari si nasabah asuransi tersebut.
2.Pemindahan risiko dari pihak lain.
Pemimdahan risiko dari pihak lain ini artinya adalah bahwa pihak asuransi
akan ikut serta dalam menangung risiko yang akan dialami seseorang apabila
seseorang itu sudah menjadi anggota dari pihak aasuransi tersebut. Dalam arti bahwa
seseorang tersebut sudah menjadi nasabah dari pihak asuransi. Disini pihak asuransi
akan menanggung nyawa nasabah tersebut seperti yang sudah dijelaskan dalam
sebelumnya.
3.Memperoleh keuntungan dengan berbagai resiko diantara sejumlah besar
nasabahnya.
Keuntungan yang dimaksud disini adalah bahwa pihak asuransi akan
mendapatkan keuntungan apabila umur dari nasabah tidak terlalu lama karena umur
yang terlalu lama akan dapat merugikan pihak asuransi dimana pihak asuransi akan
terus menanggung nasabahnya selama hidup.
Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan jasa dalam
pengnanggulangan risiko yang dikaitkan dengn hidup atau matinya seseorang yang
dipertanggungkan.
Adapun resiko yang dihadapi asuransi jiwa adalah:
1. resiko kematian
Hal ini sudah tentu akan membawa banyak aspek, apabila resiko yang
terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan kepada perusahaan asuransi jiwa.
Biasanya terjadi seseorang yang telah mencapai umur ketuaan dan tidak mampu
untuk mencari nafkah, maka membeli asuransi jiwa, resiko yang mungkin diderita
dalam arti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan akan ditanggung
oleh perusahaan asuransi.
Tujuan pertangunggan jiwa adalah mengadakan jaminan bagi masyarakat,
yaitu mengambil atau mengalih semua beban resiko dari tiap-tiap individu. Bilamana
ditanggung sendiri akan terlalu berat, maka lebih baik dipindahkan kepada
perusahaan asuransi dipungut suatu pembayaran yang relatif lebih rendah.
C.Struktur Organisasi Perusahaan
Tentunya dalam perusahaan memiliki sturuktur organisasi yang menjalankan
kegiatan usaha perusahaan tersebut. Dimana struktur organisasi tersebut sangat
mempengaruhi tercapainya tujuan dan target yang telah ditentukan oleh setiap
perusahaan. Dalam perusahaan asuransi seperti dalam perusahaan lainnya wewenang
itu bergerak dari atas ke bawah sementara tangungjawab dari bawah ke atas.
Perusahaan besar maupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya struktur
organisasi. Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai bagian-bagian formal
dengan mana organisasi dikelola.
AJB Bumiputera 1912 Cab Medan memakai struktur organisasi garis dan
adanya spesialisasi. Untuk itu dibentuklah staff pada tingkat pimpinan perusahaan.
Staff itu terdiri dari para ahli pada bidangnya masing-masing dan berfungsi memberi
saran kepada pimpinan, jadi sifat tugasnya membantu pimpinan. Sistim organisasi
garis dan staff paling banyak digunakan karena dianggap paling dapat memenuhi
kebutuhan terutama pada perusahaan besar.
Berikut ini adalah gambaran mengenai struktur organisasi AJB Bumiputera
STRUKTUR ORGANISASI AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG BARYAN MEDAN
Sumber :AJB Bumiputera 1912 Cab Medan
PEMIMPIN CABANG (PC)
INSTRUKTUR
PENATA USAHA (PU)
KASIR
SUPER VISOR
SUPER VISOR
SUPER VISOR
SUPER VISOR
SUPER VISOR
SUPER VISOR
Dalam setiap perusahaan tentunya ada berbagai tugas yang dilakuka oleh
setiap karyawan baik itu karyawan menegah atau bawah, bahkan menajer sekalipun
memiliki tugas dan wewenang yang harus dijalankan oleh setiap yang bekerja dalam
perusahaan tersebut. Begitu juga pada AJB Bumiputera juga setiap karyawan atau
individu yang bekerja disana memiliki tugas dan wewenang dalam perusahaan
tersebut untuk meningkatkan keuntungan dan juga menjaga nama baik dari
perusahaannya..
Tugas, kewajiban dan tangungjawab serta wewenang para pejabat kantor AJB
Bumiputera dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Pimpinan Cabang adalah pejabat tertinggi di daerah operasional cabang,
dalam melaksanakan tugasnya pimpina cabang dibantu oleh penata
usaha
2. Instruktur bertugas membantu pimpinan cabang dalam bidang pendidikan
dan ketenagakerjaan
3. Kasir mempuyai tugas untuk mengumpulkan semua dana yang diterima
oleh para agen dan menyimpan dalam sebuah tabungan perusahaan.
4. Penata usaha bertangungjawab dalam bidang pemasaran administrasi dan
keuangan. Penata usaha dibantu oleh kasir yang bertugas
mendistribusikan kuitansi.
5. Supervisor bertugas mengkoordinasikan agen dalam mendapatkan jumlah
6. Agen bertugas mendapatkan nasabah yang akan masuk menjadi anggota
asuransi dan juga mengutip premi kepada pemenganag polish setiap
jatuh tempo.
Pengawasan intern kas merupakan alat yang sangat membantu pimpinan
dalam melaksanakan tugas sehingga mempuyai peranan yang sangat penting bagi
suatu perusahaan. Sistem pengawasan intern meliputi organisasi serta semua
komponen dan ketentuan yang terkoordinir yang dianut dalam suatu perusahaan
untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data,
meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong di taatinya kebijaksanaan manajemen
yang telah ditentukan.
Pengawasan intern kas dilakukan karena sangat penting dan banyak sekali
manfaatnya bagi perusahaan terutama dalam AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan
Medan. Yang menyebabkan pentingnya pengawasan intern kas tersebut adalah:
a. Karena sebagian besar transaksi AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan
Medan yang terdiri dari uang kas dan transaksi lainnya yang secara tidak
langsung mempengaruhi kas, tetapi akhirnya akan melalui kas juga.
b. Kas merupakan asset yang paling lancar sehingga menjadi saran yang paling
utama untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi (korupsi)
c. Pengkreditan piutang disebabkan oleh pendebetan kas sehingga jika
penerimaan kas salah kemungkinan pengkreditan piutang juga salah.
Pengawasan yang dilakukan tentunya dilakukan oleh pihak yang ditentukan
perusahaan memiliki tujuan tersendiri untuk membuat suatu tim pengawas dalam
perusahaanya. Berikut ini adalah tujuan dari dibuatnya pengawasan intern dalam
perusahaan.
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan
b. Menjaga efisiensi kerja.
c. Mewujudkan efisiensi kerja
Asuransi juga sangat bermanfaat sekali bagi para investor atau siapapun
karena hari depan mereka ditanggung oleh perusahaan asuransi bagi mereka yang
menjadi nasabah dari perusahaan asuransi tersebut.
Asuransi mempuyai banyak manfaat, anatara lain:
1. Asuransi melindungi risiko investasi
Dalam melakukan investasi tentunya tidak lepas dari berbagai resiko yang akan
datang dan yang akan dialami oleh setiap para investor. Dalam hal ini pihak asuransi
memberikan keringanan kepada pihak investor dalam berinvestasi. Dimana pihak
asuransi akan dapat menanggung kemungkinan terjadinya risiko yang akan dihadapi
oeh pihak investor.
2. Asuransi sebagai sumber dana investasi
Manfaat lain yang dapat dirasakan oleh para nasabah asuransi adalah dimana
para nasabah dapat menabung dana mereka untuk masa tua mereka dan untuk dapat
menyimpan dana mereka yang dapat digunakan sewaktu-waktu mereka
membutuhkan dana untuk suatu perobatan ataupun penggantian suatu barang
3. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit
Selain untuk mengurangi risiko dan jaminan dimasa tua, asuransi juga
merupakan suatu persyaratan dalam melakukan pinjaman perkreditan. Dimana dalam
melakukan pinjaman perkreditan akan ditanyakan apakah kita memiliki surat ikut
serta dalam sebuah asuransi. Karena pihak pemberi kredit akan merasa nyaman
memberikan kredit kepada nasabah apabila memiliki surat asuransi.
4. Asuransi dapat mengurangi kekhawatiran
Kekhawatiran terhadap sesuatu barang yang sangat berharga baik terhadap
perusahaan dan nyawa sekaliupun memang sangat penting. Namun disini pihak
asuransi akan mengurangi rasa kekhawatiran dari nasabahnya terhadap perusahannya.
Karena pihak asuransi akan mngganti sebagian dari kerusakan yang terjadi pada
perusahaan tersebut apabila mengalami kebakaran.
5.Asuransi menjamin kestabilan perusahaan, dll
Dalam mngoperasikan sebuh perusahaan tidak selamanya selalu stabil dan
berada pada posisi aman. Maka perusahaan yang telah diasuransikan akan dijamin
kestabilannya dan akan dibantu dalam melakukan opersionalnya. Dimana pihak
asuransi akan memjamin dan mengusahakan kestabilan dari perusahaan yang telah
diasuransikan tersebut. Hal ini sangat bermanfaat juga bagi para pihak pemilik
D. Job Discription
Setiap perusahaan tentunya memiliki berbagai tugas yang dikerjakan
masing-masing anggota karyawan perusahaan tersebut. Dalam menjalankan suatu perusahaan
tidaklah terlepas dari semua tenaga dan pikiran yang diberikan oleh semua karyawan
baik juga pimpinan perusahaan tersebut. Dalam AJB Bumiputera 1912 cabang
Brayan Medan hal tesebutpun sangatlah diterapkan dan dibutuhkan. Karena dari hasil
dari setiap kinerja yang dilakukan setiap karyawan sangatlah mempengaruhi hasil dan
tujuan serta target yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut.
Dalam AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini setiap karyawan dibagi
tugas dan wewenang yang harus dilaksanakan.Secara terperinci tugas dari
masing-masing jabatan adalah:
Tugas-tugas dan tangungjawab seorang pemimpin cabang adalah:
1. Administrasi dan keuangan termasuk administrasi premi dan produksi.
2. Pelayanan kepada para pemengang polish.
3. Mengawasi target produksi dan premi.
Tugas-tugas Penata usaha adalah:
1. Pengawas kas
2. Menerima pp14 dan pd 04
3. Bimbingan kepada pengawai
4. Surat-menyurat
5. Laporan lingkungan
7. Administrasi personalia
8. Menyelenggarakan administrasi SP
9. Menyelenggarakan administrasi produksi
10.Menyusun data-data dan rok list jenis laporan
Kepengawaian AJB Bumiputera 1912:
1. AJB Bumiputera cabang Medan mempuyai pegawai Sarjana, Diploma dan
lulusan Sekolah Menegah Atas. Kepegawaian AJB Bumiputera 1912 cabang
Medan mempuyai keunikan tersendiri, umumnya pegawai mengawali
karirnya dari agen, baik ia seorang sarjana atau non sarjana. Apabila selama
menjadi agen berhasil maka dapat diusulkan dan mengikuti pendidikan
supervisor, dari supervisor dapat menjadi intruktur dan selanjutnya menjadi
pimpinan cabang atau pegawai lainnya.
2. Dalam pengawai AJB Bumiputera 1912 cabang Medan dikenal beberapa
istilah antara lain:
a. Organic merupakan pegawai tetap dan biasanya bertugaas dikantor.
Pengawai organik ini menerima gaji bulanan. Untuk dapat menjadi
pegawai organik harus melalui testing dikantor AJB Bumiputera 1912,
mereka tidak difokuskan mencari nasabah.
b. Supervisor adalah tenaga kerja yang membawahi tenaga kerja seperti
consultan/agen. Supervisor mempuyai tugas untuk mengawasi,
membimbing, mengarahkan dan memotivasi para consultan.
menerima gaji bulanan dalam bentuk Sumbangan Uang Jalan (SUJ)
yang besarnya berdasarkan prestasi presentasi dan target Uang
Pertanggungan (UP).
c. Consultan atau agen adalah orang yang diharapkan untuk mencari
nasabah, oleh karena itu calon nasabah boleh bertanya kepada
consultan/agen tentang asuransi.
E. Kinerja Usaha Terkini
Usaha yang dilakukan oleh AJB Bumiputera pada umumnya adalah mencari
nasabah dan menjual/menerima jasa, memindahkan risiko kerugian serta mencari
keuntungan. Kegiatan ini hingga sekarang masih terus dilakukan dan belum ada
perubahan..Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini memang hanya sebatas itu
saja, namun meskipun begitu kegiatan yang dilakukan oleh setiap karyawan dalam
perusahaan tersebut sangatlah menguras tenaga baik pikiran maupun fisik.
Perusahaan harus bekerja dengan sebaik mungkin agar nantinya para nasabah
merasa nyaman dalam memasuki atau menjadi nasabah perusahaan tersebut. Kinerja
usaha terkini dari AJB Bumiputera 1912 adalah membuat berbagai preogram baru
yang akan dijalankan diantaranya:
1.Mitra cerdas : Program asuransi pendidikan mulai dari TK sampai perguruan
tinggi. Mitra cerdas menggabungkan peroteksi meninggal
2.Mitra sehat : Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur yakni
jaminan sntunan meninggal dunia, jaminan perawatan rumah
sakit sekaligus perolehan hasil investasi yang komfetitif.
3.Mitra abadi : Program asuransi khusus warisan dengan pembayaran premi
selama periode tertentu, seumur hidup mendapat proteksi
jaminan meninggal dunia.
4.Mitra prima :Program asuransi yang memberikan jaminan proteksi meningal
dunia pada masa asuransi atau perolehan uang pertanggungan
ketika masa asuransi berakhir.
5.Mitra pelangi : Program asuransi yang memberikan jaminan proteksi
meninggal dunia selama masa asuransi atau penerima uang
pertanggungan pada masa akhir asuransi.
6.Mitra oetama : Program asuransi dengan membayar premi tunggal yang
fleksibel.
7.Mitra koesaka : Program asuransi dengan pembayaran premi tunggal yang
merupakan gabungan unsur tabungan dan proteksi meninggal
dunia.
8.Mitra beasiswa berencana: Program asuransi yang menjamin biaya pendidikaan
untuk anak mulai dari TK samapai Perguruan Tinggi.
9.Mitra melati : Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur yakni
proteksi meninggal dunia, tabungan dan perolehan investasi
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengawasan Intern Kas
Pengawasan yang baik yang dilakukan oeh sutu perusahaan adalah apabila
pengawasan dilakukan bukan untuk menutup-nutupi suatu kesalahan yang terjadi
akan tetapi untuk menjelaskan sesuatu yang terjadi tersebut kapada semua pihak yang
melakukan aktivitas dalam perusahaa tersebut demi kemajuan perusahaan tersebut.
Dalam bab ini penulis akan mengadakan pembahasan terhadap sistem
pengawasan intern kas serta menilai sejauh mana pengawasan tersebut telah
dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh sistem pengawasan intern yang
baik tanpa melakukan perbandingan teori dengan hasil yang dilakukan pada AJB
Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan. Dimana yang diutamakan adalah
pentingnya sistem pengawasan terhadap pelaksanaan operasional dari pihak asuransi
AJB Bumiputera. Pengawasan dapat dilakukan secara aktif melalui pemeriksaan dan
laporan.
Namun pemeriksaan yang dilakukan terkadang tidak sepenuhnya berjalan
dengan lancar dan baik. Bahkan terkadang dilakukan tidak secara merata. Dimana
apabila sudah diketahui ada ketidak beresan terhadap pengawasan yang dilakukan hal
tersebut hanya dibahas sementara saja dan tidak langsung diselesaikan dan terkadang
perusahaan dimana para karyawan akan mengulangi hal yang sama apabila pihak
pengawas tidak menegur karyawan yang melakukan kecurangan tersebut.
Untuk memperoleh sistem pengawasan yang sifatnya preventif maka perlu
adanya suatu cara tertentu. Suatu sistem pengawasan intern yang baik dapat
diharapkan memperkecil kesalahan dalam perusahaan dengan cara meniadakan
penyelewengan, pemborosan, dan meningkatkan efisiensi kerja dari semua anggota.
Untuk mencapai tujuan pengawasan intern yang disebut diatas diperlukan
pengawasan intern itu sendiri, apabila syarat itu dipenuhi maka kemungkinan dari
suatu yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan dapat dihindarkan.
Pengawasan intern kas yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 cabang
Brayan Medan yaitu dengan melakukan pengawasan setiap hari. Pengawasan yang
dilakukan yaitu bahwa setiap hari baik penerimaan maupun pengeluaran diawasi
kebenarannya, setiap hari dilakukan pengecekan kas. Suatu pengeluaran kas terjadi
jika pengeluaran tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan yang telah disetujui
oleh orang yang berwenang, begitu pula dengan penerimaan, karena AJB Bumiputera
1912 cabang Brayan Medan dalam menjalankan kegiatannya menggunakan sistem
sentralisasi maka pengawasan terhadap kas pun lebih mudah.
Pengawasan kas yang dilakukan setiap hari dilakukan bukan hanya
semata-mata agar semua data dan transaksi dapat diketahui, akan tetapi mengingat kas
merupakan aktiva yang paling liquid ataupun merupakan satu unsur modal kerja yang
paling tinggi liquidnya. Karena semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu
yang mempuyai tingkat liquiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang
besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over
investment dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam
mengelola kas. Jumlah kas yang relatip kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas
yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan
yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan liquiditas akhirnya
perusahaan itu akan dalam keadaan menurun apabila sewaktu-waktu ada tangihan.
Menurut Sendra( 2004;152) kas adalah dana yang diinvestasikan dalam bentuk kas
dan deposito. Kas sangat berperan dalam menetukan kelancaran kegiatan perusahaan,
oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya
maupun pngeluaran atau penggunaannya. Penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan ada yang bersifat rutin atau terus menerus dan ada pula yang bersifat
tidak terus menerus.
Menurut Munawair (2004;159) sumber penerimaan kas dalam suatu
perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud
maupun tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva lancar yang diimbangi
dengan penambahan kas.
2. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh
3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek maupun hutang
jangka panjang serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan
penerimaan kas.
4. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi
dengan adanya penerimaan kas.
Pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan telah ada suatu tindakan
pengawasan terhadap kas yang baik, sehingga dapat menghindari suatu kesilapan atau
penyelewengan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Pengawasan
intern kas harus memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran dilakukan
hanya untuk transaksi yang diotorisasi. Disamping itu, pengendalian harus
memastikan bahwa kas digunakan secara efisien.
Selain pengawasan intern yang telah dilakukan dengan baik juga unsur-unsur
pengawasan intern telah dilakukan misalnya ; dengan adanya pemisahan tugas dang
tanggungjawab secara fungsional juga pemisahan anatara fungsi operasi,
penyimpangan, akuntansi dan pengawasan intern.Untuk mencapai pengawasan intern
yang memuaskan dan agar perusahaan baik dan terarah, perusahaan memberikan cuti
bagi karyawan/pengawai. Sebagai media untuk mengawasi kegiatan transaksi
diciptakanlah daftar-daftar yang sesuai malalui rencana arus pembukuan serta
prosedur persetujuan yang logis. Dengan adanya rencana organisasi memungkinkan
pemisahan tugas dan tangungjawab yang tegas sehingga dapat saling mengawasi.
Selanjutnya dapat dilihat bahwa susunan organisasi AJB Bumiputera 1912 cabang
tanggungjawab sesuai dengan yang diinginkan untuk menciptakan pengawasan dalam
pengelolaan kas.
Menurut Salim (2004) dari satu sistem yang baik yang dapat mendukung
pengawasan yang baik dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Harus ada lembaga pengawasan yang posisinya harus merupakan atasan
dari individu/ lembaga yang harus diawasi termasuk dewan komisaris
yang aktif, kompeten dan konsisten.
2. Harus ada rencana yang realistis dan dijabarkan dalam standar-standar
yang dapat diperbandingkan dan dijadikan sebagai fokus.
3. Otorisasi pelaksanaan dan penyelesaian tugas harus disebar, jangan
dibiarkan satu unit berkuasa untuk menyelesaikan keseluruhan urusan.
4. Pisahkan petugas pencatatan dengan petugas yang menguasai aktiva
tertentu.
5. Pengawasan harus dilakukan sewaktu-waktu dengan tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu dan harus berkelanjutan.
Prosedur Penerimaan Kas
Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus
mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga disetor ke bank atau melakukan
prosedur yang dirancang untuk mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan kas. Hal
ini untuk mencegah agar karyawan tidak melakukan pencurian atau penyalahgunaan
terhadap kas perusahaan sebagaimana yang sering terjadi diperusahaan besar maupun
Sumber penerimaan kas yang utama adalah dari penerimaan premi.
Penerimaan kas ini sebagian ditujukan untuk keperluan dalam, biaya iklan, biaya
inkaso, biaya asuransi dan biaya pemeliharaan fasilitas. Kas merupakan pos yang
paling liquid dalam laporan keuangan. Maka perlu sekali dilakukan pemeriksaan
terhadap kas dan transaksinya karena:
1. Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut kas, walaupun suatu
transaksi semula tidak ada dengan kas.
2. kas merupakan sumber/sasaran yang paling digemari untuk penyelewengan
dan penyelahgunaan.
3. kesalahan pencatatan dalam kas akan mempengaruhi kesalahan pada
perkiraan laininya.
Sistem prosedur penerimaan kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan
Medan ini sudah memenuhi, karena disini dapat dilihat adanya pemisahan fungsi
pengunaan dan pencatatan penerimaan kas, penetapan secara tegas akan tugas dan
tanggungjawab yang diembannya dengan menuruti peraturan dan prosedur yang
berlaku pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini, maka penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa pengawasan untuk penerimaan kas sudah cukup
memadai, hal ini dapat dilihat dari:
1. Adanya tanggungjawab pengelolaan dan pengawasan phisik kas
3. Dibuatnya catatan oleh pembukuan surat tentang uang yang diterima dari
siap, jumlah dan untuk siapa.
4. Setaip penerimaan menggunakan bukti-bukti penerimaan
5. Bukti setoran kas dicocokkan dengan buku kas dan lembaran buku bank
6. Semua pengiriman sudah harus disetorkan pada hari itu juga.
7. Lembaran buku bank disusun berdasarkan laporan rekening koran
8. Setiap penerimaan dicatat pada voucher penerimaan
9. Rekening koran bank diotorisasikan oleh pemimpin.
Prosedur Pengeluaran Kas
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kas yang tersdia digunakan untuk biaya
iklan, biaya inkaso, biaya asuransi, biaya-biaya pembelian dan pemeliharaan. Setiap
pengeluaran pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini harus ada
perstujuan dari pejabat yang berwenang.
Dalam hal ini pengeluaran kas penulis membuat suatu kesimpulan bahwa
pengawasan pengeluaran kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan
sudah cukup memadai yaitu sudah mempergunakan prosedur yang ada, hal ini
ditandai dengan:
1. Semua cek bernomor urut
2. Cek yang batal dikumpulkan dan disimpan dengan baik serta teratur
3. Cek ditandatangani oleh orang berwenang atau pejabat yang telah
4. Bank diintruksiksn agar tidak mencairkan segala kalau tidak ada cek yang
benar
5. Cek dibuat atas nama perusahaan
6. Cek ditandatangani kalau faktur dan bukti-bukti lain terlampir.
7. Saldo menurut bank dicocokkan dengan rekening koran setiap bulannya.
8. Cek yang lama beredar supaya selalu diawasi.
9. Semua pengeluaran dicatat kedalam voucher pengeluaran
10.Orang yang berwewenang menandatangani cek melakukan tugasnya
dengan baik
11.Rekening koran dan cek yang telah diuangkan diserahkan kepada
pemeriksa.
Dari prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat kita lihat begitu
terarah maka tidak akan ada lagi kemungkinan terjadinya suatu kecurangan atau
peyelewengan yang akan akan dilakukan oeh pihak karyawan maupun pimpina
perusahaan yang dapat merugikan perusahaan tersebut. Karena setiap detail hasil dari
penerimaan dan pengeluaran diproses dengan baik dan dicatat serta diperiksa dengan
sebaik mungkin
Berikut ini penulis akan melampirkan diagram alir prosedur kas masuk dan
keluar dari transaksi polis yang dapat memperjelas tugas akhir ini mengenai
D1
Kasir KUAK Pemimpin Operasional
1
2
3
4
Layanan operasional mencetak voucher untuk setiap transaksi pengeluaran uang (lihat pada SOP di masing-masing transaksi).
Membubuhkan paraf pada voucher yang telah dicetak dan dokumen dasarnya, kemudian meneruskan ke KUAK.
Melakukan verifikasi voucher dari setiap transaksi kas keluar.
Menandatangani voucher sebagai
persetujuan adanya transaksi pengeluaran uang sesuai dokumen pendukung,
kemudian meneruskannya ke Pemimpin Operasional
D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:
- Transaksi New Bisnis - Penagihan Premi - Transaksi Klaim - Transaksi Renumerasi - Transaksi Pinjaman Polis (detil jenis transaksi dijelaskan dalam deskripsi).
D2 : Kuitansi
D3 : Voucher
D1
Layanan Operasional KUAK Pemimpin Operasional
5
Memeriksa voucher dengan rekap dokumen dasar. Jika sesuai maka menandatangani voucher sebagai pengesahan, kemudian menyerahkannya ke kasir melalui KUAK untuk ditindaklanjuti.
Monitoring/cheking perkembangan
dokumen dan meneruskan dokumen dasar, kuitansi dan voucher ke kasir.
Melaksanakan pembayaran sesuai dengan yang tertera dalam kuitansi / voucher dan cap / stempel tanda lunas.
Membukukan voucher sebagai penyataan bahwa ini voucher telah benar.
Memonitoring melalui layar komputer, apakah kasir telah melakukan tugasnya dengan benar.
Mengarsipkan dan mendistribusikan dokumen transaksi pengeluaran tersebut ke bagian/unit terkait.
D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:
- Transaksi New Bisnis - Penagihan Premi - Transaksi Klaim - Transaksi Renumerasi - Transaksi Pinjaman Polis (detil jenis transaksi dijelaskan dalam deskripsi).
D2 : Kuitansi
D3 : Voucher
D1
Layanan Operasional Kasir KUAK
1
2
3
4
Layanan Operasional mencetak kwuitansi, mencetak voucher dan mencocokkan kesamaan jumlah kuitansi dengan voucher untuk setiap transaksi penerimaan uang (lihat pada SOP di masing-masing transaksi).
Membubuhkan paraf pada voucher yang telah dicetak. Kemudian semua dokumen (voucher, kuitansi dan dokumen dasar yang lain) diteruskan ke kasir.
Menerima Uang dan mencocokkan kesesuaian uang (atau bukti transfer
bank/Cek/Bilyet Giro yang sudah Clearing, jika bayar lewat bank) denga Kuitansi, Voucher, dokumen dasar, dilajutkan memberikan cap lunas dan membubuhkan paraf pada kuitansi. Selanjutnya diserahkan ke KUAK.
Melakukan verifikasi voucher dari setiap transaksi kas masuk.
D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:
- Transaksi New Bisnis - Penagihan Penagihan Premi
- Transaksi Pinjaman Polis - Transaksi Pemeliharaan Polis
- Transaksi Reasuransi - Transaksi Klaim
(detil jenis transaksi dijelaskan dalam deskripsi).
D2 : Kuitansi
D3 : Voucher
D1
Kasir KUAK Pemimpin Operasional
5
6
7
8
9
Menandatangani voucher sebagai
persetujuan adanya transaksi penerimaan uang sebagai dokumen kuitansi dan
dokumen dasar. Kemudian meneruskannya ke Pemimpin Operasional
Memeriksa voucher degan rekap dokumen dasar, jika sesuai maka menandatangani voucher sebagai pengesahan, kemudian menyerahkannya ke KUAK untuk diteruskan ke Kasir.
Monitoring/cheking perkembangan
dokumen dan meneruskan dokumen dasar, kuitansi dan voucher ke kasir.
Melalui display komputer, KUAK bisa melakukan monitoring apakah kasir telah melakukan dengan benar.
Membukukan voucher sebagai penyataan bahwa isi voucher telah benar melalui sistem aplikasi komputer.
D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:
- Transaksi New Bisnis - Transaksi Penagihan Premi - Transaksi Pinjaman Polis - Transaksi Pemeliharaan Polis - Transaksi Klaim
(detil jenis transaksi
dijelaskan dalam deskripsi).
D2 : Kuitansi
D3 : Voucher
10
11
Mengarsipkan dan mendistribusikan dokumen transaksi penerimaan tersebut bagian/unit terkait.
Dari diagram diatas dapat penulis sampaikan mengenai sistem voucher
dalam transaksi pengeluaran uang seperti diagram diatas. Sistem voucher tersebut
adalah serangkaian prosedur untuk mengotorisasi dan membukukan kewajiban
serta pembayaran kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan. Sistem
voucher yang dilakukan umumnya menggunakan :
1. voucher
2. arsip untuk voucher yang belum dibayar.
3. arsip untuk voucher yang sudah dibayar.
Pada umumnya, voucher adalah setiap dokumen yang berfungsi sebagai
bukti otoritas untuk pembayaran kas. Misalnya, faktur yang telah mendapat
persetujuan sebagimana mestinya untuk mendapat pembayaran dapat diaggap
sebagai voucher. Namun, pada banyak perusahaan, voucher merupakan formulir
khusus untuk mencatat data yang relevan mengenai kewajiban dan rincian
pembayarannya.
Pada tanggal jatuh tempo, voucher dipindahkan dari arsip voucher yang
belum dibayar. Tanggal, nomor, dan jumlah cek tersebut ditulis dibelakang
voucher. Pembayaran atas voucher tersebut dibukukan sebagaimana halnya
dengan pembayaran uatang.
Setelah dibayar, voucher dicap”lunas” dan biasanya diarsip berdasarkan
nomor urut pada arsip voucher yang sudah dibayar. Voucher tersebut sekarang
siap untuk diperiksa oleh karyawan yang memerlukan informasi mengenai
Sistem voucher bisa disiapkan secara terkomputerisasi, dokumen
pendukung yang telah mendapat persetujuan sebagaimana mestinya akan
langsung dimasukkan ke arsip komputer. Pada tanggal jatuh tempo, cek akan
disiapkan secara otomatis dan dikirimkan kepada kreditor. Pada saat itu juga,
voucher akan secara otomatis ditransfer ke arsip voucher yang sudah dibayar.
Dalam beberapa kasus, pembayaran bisa dilakukan secara elektronik tanpa perlu
menggunakan cek.
Voucher biasanya dicantumkan pada Departemen Akuntasi setelah semua
dokumen pendukung yang diperlukan diterima namun dalam ha ini pihak AJB
Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan juga menggunakannya untuk setiap
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengawasan intern merupakan suatu yang meliputi semua cara yang dipakai
dalam suatu organisasi untuk mengawasi kegiatan perusahaan serta bertujuan
untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan
, juga agar semua rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik.
2. Pengawasan yang dilakukan harus bersifat adil dan tidak menutup-nutupi kesalahan yang telah dilakukan dan terdapat setelah dilakukannya suatu
pengawasan atau pengauditan terhadap perusahaan tersebut.
3. Pengawasan intern yang dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan sudah baik, dimana tidak ada terjadi penyelewengan terhadap kas dan
penyalahgunaan harta perusahaan berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
B. Saran
1. Pada saat jatuh tempo atau berakhirnya masa asuransi karena suatu kejadian yang
menimpa asabah, perusahaan asuransi hendaknya tepat waktu dalam menepati
janjinya untuk membayar uang pertanggungan.
2. Dalam menetapkan harga, perusahaan hendaknya memberikan harga/premi yang
yang lebih banyak yang berarti juga untuk meringankan pembayaran premi
nasabah.
3. Pimpinan rayon hendaknya tidak hanya melakukan pengawasan ataupun
menerima pertangungjawaban dari Instruktur, Supervisor, dan Kepala Tata Usaha
saja, tetapi dapat pula melakukan pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan
DAFTAR PUSTAKA
Munawir, S, 2004, Analisa Laporan Keuangan, Cetakan ketiga belas, Edisi Ke-empat, Penerbit Liberty Yogyakarta.
Sendra, Ketut, 2004 Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit-Lik PROTEKSI Sekaligus Investasi, Penerbit Bayu Indra Grafika PPM Yogyakarta.
Salim, Abbas,2001, Dasar-dasar Asuransi, Edisi Kedua, Cetakan ke empat PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.