UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
ANALISA SISTEM PEMBERIAN KREDIT DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT.ASTRA INTERNASIONAL, TBK
AUTO 2000 CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
ABDUL ARIS 102101053
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanPada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : ABDUL ARIS
NIM : 102101053
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISA SISTEM PEMBERIAN KREDIT
DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT.ASTRA INTERNASIONAL, TBK AUTO 2000 CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN
Tanggal, 2013 Dosen Pembimbing
Frida Ramadini, SE, MM NIP. 19741012 200501 3 003
Tanggal, 2013 KetuaProgram Studi
Diploma III Keuangan
Dr. YeniAbsah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 2 001
Tanggal, 2013 Dekan Fakultas Eknomi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur yang tak terhinggah penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas karuniaNya serta teriring salam dan shalawat kapada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW berkat limpahan rahmat dan hidayah
sehingga penulis dapat menyelesaika tugas akhir ini.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Ahli
Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun tugas akhir ini yang berjudul tentang “Analisa Sistem Pemberian Kredit Dan Pengawasan Kredit Pada PT.Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan”.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan
masih terdapat kekurangan-kekurangan akibat keterbatasan yang penulis miliki.
Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa memberikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepada Orang Tua Penulis, Ayahanda Masrizal dan Ibunda Delmawizar
yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis sehingga dapat
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan Penulis
Ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
7. Kepada Pimpinan, Staff dan Pegawai PT.Astra Internasional, Tbk Auto
2000 Cabang Sisingamangaraja Medan, yang telah mengizinkan penulis
untuk melaksanakan Magang serta memberikan informasi kepada penulis
dalam mengumpulkan dan megolah data yang dibutuhkan dalam penulisan
Tugas Akhir ini.
8. Bapak Djanalis dan Ibu Nisdarmawati selaku orang tua wali dari penulis
dan untuk abang serta kakak adik penulis Wahyu Azhari, Dessy Arisanty,
dan Putri Mardani yang telah memberikan dukungan dan semangat demi
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Dan tidak lupa juga buat sahabat-sahabat tim Futsal penulis, teman-teman
HMK FE USU, HMI PAAP USU, Alpha.Org serta seluruh teman-teman
DIII Keuangan FE USU terutama stambuk 2010 yang telah memberikan
dukungannya kepada penulis.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi saya sendiri selaku penulis. Semoga
Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas jasa-jasa baik yang telah
mereka berikan kepada penulis.
Aamiin Ya Robbal Alamiin.
Medan, Oktober 2013
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 8
B. Jenis Usaha ... 11
C. Struktur Organisasi ... 13
D. Uraian Pekerjaan ... 16
E. Kinerja Terkini ... 20
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Kredit... 25
B. Syarat – Syarat Pemberian Kredit ... 27
C. Masalah – Masalah Yang Sering Dihadapi ... 29
D. Bentuk – Bentuk Pengawasan Kredit ... 33
E. Kegiatan – Kegiatan Promosi Penjualan Kredit... 33
F. Prosedur Pemberian Kredit ... 37
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 41
B. Saran ... 42
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 7 Tabel 1.2 Produk – Produk Toyota ... 21 Tabel 1.3 Daftar Harga Kendaraan Mobil Toyota Wilayah
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi PT.Astra Internasional,
Tbk Auto 2000 Cabang SisingamangarajaMedan ... 16 Gambar 2.1 Skema Prosedur Penyaluran Kredit Pada PT.Astra
Inte rnasional, Tbk Auto 2000 Cabang
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh laba yang
optimal demi tercapainya kelangsungan hidup suatu perusahaan. Untuk mencapai
tujuan perusahaan tersebut diperlukan kebijakan manajemen dalam menetapkan
sistem administratif yang efisien dan efektif. Dalam melaksanakan kegiatan
transaksi penjualan, suatu sistem administrasi sangatlah penting untuk melancarkan
kegiatan transaksi tersebut. Pada masa kini administrasi dalam suatu perusahaan
berperan dalam mendukung tujuan usaha.
Umumnya banyak masalah yang terjadi karena tidak tertib administrasi di
dalam suatu perusahaan. Untuk itu masalah administrasi tidak dapat diabaikan
begitu saja dalam rangka pengembangan perusahaan karena dapat menggangu
kelancaran kegiatan di dalam perusahaan. Administrasi akan berhasil jika semua
orang yang melakukan kerjasama di dalamnya dan masing-masing mempunyai
tugas, wewenang, tanggung jawab, dan cara-cara kerja yang sesuai dengan tugasnya
masing-masing, oleh karena itu sistem administrasi perusahaan menjadi sangat
penting dalam membantu pengembangan perusahaan, memberikan kepuasan
kepada para pembeli atau konsumen dan meberikan pelayanan yang baik.
Administrasi perusahaan terbagi atas dua macam, yaitu pengertian secara
sempit dan luas, arti secara sempit yaitu kegiatan yang dilakukan berupa mencatat,
mendukung dan menyimpan data mengenai kegiatan perusahaan, sedangkan arti
dan mengawasi kegiatan perusahaan oleh manajemen sebagai pelaku kegiatan
untuk mencapai tujuan bersama.
Pada umumnya banyak masalah di dalam dunia usaha karena tidak beresnya
administrasi usaha, yang mana dapat menggangu kelancaran kegiatan didalam
perusahaan, maka dari itu masalah masalah administrasi usaha tidak dapat
diabaikan begitu saja dalam rangka pengembangan perusahaan. Masalah
administrasi itu, pelaksanaannya tergantung pada keadaan perusahaan yang
bersangkutan. Pada prinsipnya semua hal kegiatan dan kejadian yang penting dalam
pengelolaan usaha harus ada administrasinya. Di dalam praktiknya, banyak
perusahaan tidak membiasakan diri membuat catatan-catatan yang rapi tentang
kegiatan yang terjadi didalam perusahaannya. Misalnya: data transaksi dagang,
keuangan, harta, persediaan barang dan lainnya. Seperti kita kita ketahui didalam
prinsip pengelolaan usaha secara modern, masalah administrasi itu sangat
diperlukan.
Penjualan dikatakan efektif jika penjualan tersebut dapat tercapai sesuai
dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Perusahaan yang ingin maju adalah
perusahaan yang selalu berusaha untuk tumbuh menjadi besar dan lebih besar lagi,
sehingga perusahaan harus dapat mencari laba yang optimal dan pengawasan yang
baik. Penjualan barang dan jasa merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam
melakukan penjualan kepada konsumen perusahaan dapat melakukannya secara
tunai dan kredit. Tentunya perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjualan
dapat dilakukan secara tunai, karena perusahaan akan segera menerima kas dan
dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya.
dapat meningkatkan volume penjualan. Penjualan yang meningkat dapat dilihat
dari cara kerja atau prosedur yang cepat dalam melaksanakan transaksi penjualan.
Salah satu cara atau teknik pencapaian tujuan tersebut adalah memperbesar
omset penjualan yaitu dengan melakukan penjualan secara tunai dan kredit. Tujuan
dari penjualan untuk mendapatkan barang atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan dengan melakukan penjualan secara kredit, berarti perusahaan tidak
menerima uang tunai pada saat terjadinya transaksi penjualan, ini berarti
perusahaan menanamkan modal dalam bentuk piutang.
Perusahaan yang bergerak didalam bidang penjualan kredit harus mampu
mengorganisir perusahaannya baik dari segi administrasi agar dapat menarik
perhatian konsumen akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga
banyak konsumen yang membeli produk dari perusahaan tersebut, hal ini dapat
mempengaruhi tingkat penjualan yang semakin tinggi.
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan kredit sangat besar artinya bagi
perusahaan yang bersangkutan. Karena piutang memiliki likuiditas yang tinggi
selain kas. Maka untuk meningkatkan omset penjualan secara kredit tersebut
diperlukan sistem-sistem pemberian kredit yang efisien dan efektif. Karena tanpa
adanya sistem-sistem pemberian kredit yang efisien dan efektif, maka akan sulit
untuk memperoleh laba secara optimal, mengingat semakin banyaknya persaingan
dari perusahaan yang melakukan sistem penjualan secara kredit untuk
meningkatkan laba perusahaanya. Untuk itu diperlukan suatu sistem pemberian
kredit yang benar-benar mampu menarik minat calon debitur sehingga mau
Dalam melaksanakan transaksi penjualan secara baik secara tunai atau
kredit tentunya akan ada resiko-resiko yang akan terjadi. Resiko penjualan mungkin
tidak dapat dihindari sepenuhnya, akan tetapi kemungkinan tersebut dapat ditekan
seminimal mungkin dengan cara melakukan perencanaan dan pengawasan. Untuk
melaksanaan pengawasan terhadap hal tersebut diperlukan suatu sistem informasi
akuntansi penjualan yang baik agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Resiko-resiko perusahaan dalam melakukan penjualan dapat diatasi dengan sistem
informasi yang mutakhir mengenai pasar, harga, calon pembeli, calon distribusi,
syarat penyerahan dan syarat pembayaran.
Pengawasan kredit merupakan proses penilaian dan pemantauan kredit
sejak analisis kredit dan merupakan suatu upaya untuk menjaga agar apa yang
dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana kredit. Tjoekam (1999:220)
menyatakan bahwa ”pengawasan kredit adalah usaha untuk mengetahui dan
menyusun strategi perbaikan secara dini indikasi-indikasi penyimpangan
(deviation) dari kesepakatan bank dan debitur dalam proses kegiatan perkreditan,
yang kemudian menjadi penyebab kredit bermasalah dan mendatangkan kerugian
bagi bank dan debitur”.
Pengawasan kredit ini lebih merupakan upaya untuk menjaga dan
mengamankan kredit yang bersifat preventif. Pengawasan kredit ini juga
merupakan suatu sistem dalam pengelolaan kredit yang berfungsi sebagai penutup
kelemahan dalam proses perkreditan. Oleh karena itu, pengawasan kredit harus
mampu memberikan feedback agar tindak lanjut perbaikan segera dapat
Dalam hal ini PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang
Sisingamangaraja sebagai objek penelitian penulis merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa kendaraan mobil
merk TOYOTA yang melakukan dua jenis pembayaran dalam transaksi penjualan
nya yakni secara tunai dan kredit. Berbagai jasa pelayanan telah dilaksanakan oleh
Auto 2000 dalam upaya peningkatan kualitas, termasuk di dalamnya penjualan
secara kredit. Dalam melaksanakan transanksi penjualan kredit PT. Astra
Internasional Tbk, Auto 2000 menerapkan beberapa sistem yakni tahap
permohonan, penilaian analisis terhadap pemohon, pemutusan, pengikatan
jaminan, realisasi, pengawasan dan pembinaan nasabah, dan tahap penyelamatan
atau penyelesaiaan kredit.
Pengawasan yang telah dilakukan oleh PT. Astra Internasional, Tbk Auto
2000 merupakan hak yang penting dalam usaha penjualan dari pengawasan
pemberian kredit ini menjaga, mengamankan dan mengantisipasi terjadinya
penyimpangan yang dapat menjadikan kredit bermasalah dan jika tidak di tindak
lanjuti akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Oleh karena itu, penulis merasa sangat tertarik untuk menyusun tugas akhir
ini dengan memilih judul “Analisa Sistem Pemberian Kredit dan Pengawasan Kredit Pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang
Sisingamangaraja Medan”.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut, “Bagaimanakah sistem
pemberian kredit dan pengawasan Kredit pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto
2000 Cabang Sisingamangaraja medan”.
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem pemberian
kredit dan pengawasan kredit pada PT. Astra Internsional, Tbk Auto 2000 Cabang
sisingamangaraja Medan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan Tugas Akhir dari penelitian yang penulis lakukan adalah
:
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan mengenai sistem pemberian kredit dan pengawasan
kredit agar lebih efektif dan efiesien pada masa yang akan datang, serta
sebagai pertimbangan untuk memaksimalkan penjualan.
2. Bagi Penulis
Untuk mengetahui bagaimana aplikasi sistem pemberian kredit dan
pengawasan kredit di perusahaan yang dapat menambah wawasan dan
pengalaman penulis dalam praktik nyata kebijakan kredit di perusahaan.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan datang.
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan, manfaat penelitian.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini meliputi sejarah singkat Perusahaan, jenis usaha, struktur organisasi,
job description, kinerja usaha terkini, rencana kegiatan PT. Astra Internasional, Tbk
Atuo 2000 cabang sisingamangaraja medan.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian
kredit, jenis-jenis kredit, fungsi kredit, syarat-syarat pemberian kredit,
masalah-masalah yang sering dihadapi, bentuk-bentuk pengawasan kredit,Kegiatan-kegiatan
promosi penjualan kredit, dan prosedur pemberian kredit.
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan
saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang
dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi
PT. Astra Internasional Tbk. Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan di masa
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
PT. Astra International Toyota Sales Operation merupakan salah satu divisi
dari PT. Astra International, Inc., yang berkedudukan di Jakarta. Perusahaan
didirikan oleh William Soerjawidjaya. AUTO 2000 merupakan penyalur tunggal
dari kendaraan bermotor merek Toyota di Indonesia yang bekerja sama dengan
Toyota Motor Sales, Co.Ltd. Jepang sebagai produsen produk Toyota.
Pada tanggal 1 Juli 1969 Pemerintah Negara Republik Indonesia
memberikan izin kepada perusahaan PT. Astra International, Inc. yang merupakan
induk dari perusahan Astra Group untuk menjadi agen tunggal kendaraan bermotor
merk Toyota di wilayah Indonesia.
Pada pertengahan tahun 1970, perusahaan PT. Astra International, Inc
membentuk divisi baru dalam perusahaan yang khusus menangani distribusi dan
pemasaran kendaraan bermotor merk Toyota, dengan nama Toyota Division. Latar
belakang pembentukan divisi ini adalah karena melihat perkembangan pemasaran
dari kendaraan merk Toyota yang sangat pesat pada saat itu serta untuk
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan jangkauan pemasaran kepada para
peminat kendaraan merk Toyota.
Pada pertengahan tahun 1971, tepatnya pada tanggal 12 April 1971,
didirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT. Toyota Astra Motor (TAM)
dengan perusahaan PT. Astra International, Inc. dan PT. Gaya Motor dari
Indonesia. Pada saat itu PT. Gaya Motor merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang perakitan (assembling) kendaraan bermotor dari berbagai merk dan jenis.
Sesudah perusahaan PT. Toyota Astra Motor berdiri, maka sistem agen
tunggal kendaraan bermotor merk Toyota di wilayah Indonesia mengalami
perubahan yang sebelumnya ditangani oleh PT. Astra International, Inc., kemudian
dialihkan kepada perusahan PT. Toyota Astra Motora tersebut pada tanggal 1
Januari 1976 dan berkedudukan di Jakarta.
Pada tahun 1989, tepatnya tanggal 1 September 1989, perusahaan PT. Astra
Motor Sales bergabung dengan PT. Astra International, Inc., dan menjadi divisi
Toyota dengan nama PT. Astra International Toyota Sales Operation atau yang
disebut dengan AUTO 2000.
AUTO 2000 bergerak dalam bidang pedagangan dan jasa kendaraan merk
Toyota. Penjualan kendaraan merk Toyota tersebut ditangani oleh Vehicle Division
yang berkedudukan di kantor pusat Jakarta dan untuk seluruh cabang-cabang
ditangani oleh Sales Departemen masing-masing. Untuk mendukung penjualannya,
perusahaan ini juga menjual kenderaan merek Toyota (Indirect) dan ditangani
langsung oleh Parts Divison kantor pusat Jakarta. Untuk seluruh cabangnya,
penjualan ini ditangani oleh Parts Departemen masing-masing cabang, tetapi mulai
tanggal 1 Oktober 1985 telah ditangani oleh PT. Sinar Inti Tenaga, yang berkantor
pusat di Jakarta.
AUTO 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan
Astra International Tbk. Saat ini AUTO 2000 adalah main dealer Toyota terbesar
di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam
aktivitas bisnisnya, AUTO 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor
yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota.
AUTO 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan
baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO 2000. AUTO 2000
berkembang pesat karena memberikan berbagai pelayanan yang memudahkan bagi
calon pembeli maupun pengguna kenderaan Toyota. Dengan slogan “Urusan
Toyota jadi mudah!” AUTO 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam
pelayanan. Produk-produk AUTO 2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home
Service), Express Maintenance (servis berkala hanya satu jam) dan Express Body
Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan
perhatian AUTO 2000 yang tinggi kepada pelanggannya.
AUTO 2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (kecuali
Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta). Selain cabang-cabang AUTO 2000 yang berjumlah 68
outlet, AUTO 2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia
(disebut indirect), yang totalnya berjumlah 68 outlet. Dengan demikian, terdapat
136 cabang yang mewakili penjualan AUTO 2000 di seluruh Indonesia. 48 Bengkel
milik AUTO 2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.
Disamping itu AUTO 2000 juga memiliki 407 Partshop yang menjamin keaslian
suku cadang produk Toyota.
PT. ASTRA AUTO 2000 CABANG MEDAN mulai beroperasi pada
beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 8 Medan. dan pada tanggal 1 Agustus
1996 beroperasi satu cabang lagi yang beralamat di Jalan Gatot Subroto km. 5,5
No. 220 Medan, dimana Cabang Gatot Subroto merupakan penyalur tunggal suku
cadang toyota untuk Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat.
B. Jenis Usaha
Jenis usaha yang bekerja sama di PT. Astra Internasional. Tbk Auto 2000
antara lain leasing dan asuransi.
Leasing terbagi dua yaitu:
1. Astra Credit Company atau disingkat ACC
ACC terdiri dari 5 perusahaan multifinance yang paling besar adalah PT.
General Astra Sedaya Finance. ACC menyediakan pembiayaan untuk
pembelian kendaraan baru dan bekas. Dibentuk melalui hubungan dengan
otomatis jaringan distribusi utama di seluruh Indonesia.
2. Federal International Finance atau disingkat FIF
FIF sebagai perusahaan pembiayaan Kendaraan sepeda motor terdepan,
menanggapi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan skema pembiayaan
dan mudah terjangkau tapi mampu memberikan keuntungan yang maksimal
dan nyaman bagi jutaan pemilik kendaraan sepeda motorr di seluruh negeri.
Asuransi terbagi dua yaitu:
1. Garda Oto
Garda Oto menydiakan dua macam kondisi perlindungan atas kendaraan
2. Commonwealth Life
Dulunya adalah Astra CMG/Astra CMG Life. Perusahaan asuransi jiwa dengan
nama Astra Jardine. Astra CMG merupakan joint venture antara Astra
Internasional dan bank Commonwealth Australia. Astra CMG juga
bekerjasama dengan Citibank, Permata Bank, Bank NISP, Bank
Commonwealth, Bank Ekonomi dan Bank Danamon dalam
programBancassurance Astra CMG Life.
Adapun jenis-jenis kredit yang ditawarkan oleh PT. Astra Internasional, Tbk Auto
2000 kepada Konsumennya berdasarkan uraian tentang jenis-jenis kredit diatas
adalah sebagai berikut :
1. Dari segi penerima kredit : PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 termasuk
dalam private kredit karena hanya memberikan kreditnya kepada swasta dan
perorangan saja.
2. Dari segi jangka waktu : PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 termasuk
dalam kredit jangka pendek dan jangka menengah karena PT Astra
Internasional Tbk. AUTO 2000 memberikan kreditnya untuk jangka waktu
maksimum 1 tahun dan juga kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3
tahun.
3. Dari segi penggunaan : PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 termasuk
dalam kredit konsumtif karena PT Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 adalah
lembaga keuangan Astra yang membantu masyarakat dalam pembiayaan
pembelian barang-barang otomotive (kredit mobil) saja.
4. Dari segi kriteria pemberi-penerima kredit:
kredit dengan jaminan karena setiap customer menerima kredit dari PT. Astra
Internasonal Tbk. AUTO 2000 untuk pembelian otomotive (kredit Mobil)
maka Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang sedang dikreditnya
akan dijadikannya sebagai jaminan.
C. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan wadah (wahana) bagi sumber daya manusia dan
sumber daya alam dalam upaya mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan menyebabkan tugas dan pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh atasan yang semakin banyak, sebab masalah yang
terjadi dan akan muncul kompleks. Oleh sebab itu, harus dilakukan pembagian tugas
dan pekerjaan untuk meringankan beban kerja seorang atasan oleh beberapa orang
yang mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan tersebut.
Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai
dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Bentuk struktur organisasi suatu
perusahaan hendaknya dibuat dengan terperinci dan memperhatikan hal-hal yang
bersifat penting. Di mana struktur organisasi hendaknya dibuat dengan memberikan
gambaran yang jelas dan tepat mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab
antara atasan dan bawahan yang terdapat dalam bidang-bidang yang berkaitan
dengan perusahaan. Semakin banyak jenis kegiatan suatu.
Organisasi yang baik menghendaki adanya batasan-batasan, wewenang dan
tanggung jawab agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dengan melihat struktur
organisasi perusahaan kita dapat melihat garis tugas, wewenang dan tanggung
Pada umumnya struktur organisasi dari suatu perusahaan terdiri dari
unit-unit kerja yang dilaksanakan secara berkelompok atau secara individual. Dalam
menjalankan roda organisasi perusahaan, PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000
Cabang Sisingamangaraja Medan menjalankan struktur organisasi dan staf.
Di bawah ini struktur organisasi PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000
Cabang Sisingamangaraja Medan yang diambil langsung dari kantor direksi di
Medan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi yang ada pada PT. Astra
Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan adalah sebagai
D. Uraian Kerja
Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan
memiliki gambaran serta batasan tugas dan tanggung jawab. Pada PT. Astra
International Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan di
pimpin oleh seorang kepala cabang (Branch Manager). Kepala cabang bertanggung
jawab kepada pimpinan di kantor pusat Jakarta. Adapun Uraian pembagian tugas
dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi pada PT.
Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
a. Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya operasi perusahaan yang
dipimpinnya ke pusat.
b. Melaksanakan rencana kerja perusahaan yang telah ditetapkan.
c. Mengelola, mengatur, dan mengawasi seluruh sumber daya yang ada di
perusahaan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
d. Dalam hal khusus mengepalai Departemen Penjualan dalam perusahaan
sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.
2. Administration Departemen Head (ADH)
a. Bertindak sebagai ibu rumah tangga perusahaan.
b. Merancang, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
administrasi dan keuangan cabang termasuk penjualan tunai dan kredit,
c. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan administrasi perusahaan.
d. Melakukan koordinasi dengan Departemen Sales, Suku Cadang dan Servis.
e. Memberi/membuat laporan anggaran pengeluaran cabang.
3. Sales Supervisor
a. Bertanggung jawab atas pekerjaan Sales dan Counter Sales.
b. Mengkoordinir pekerjaan Sales dan Counter Sales.
c. Menangani masalah-masalah Salesman dalam penjualan produk
perusahaan, misal: Trade-In AUTO 2000.
d. Membuat market share per bulan.
4. Credit Coordinator
a. Menangani anggaran-anggaran penerimaan dan pengeluaran perusahaan.
b. Menangani sisa hutang customer dari kredit mobil.
c. Mempersiapkan kontrak perjanjian kredit mobil.
d. Membantu ADH dalam hal otorisasi Surat Pemesanan Kendaraan dari
pelanggan.
5. Salesman
a. Mencari pelanggan dan menjual produk sesuai dengan target perusahaan.
b. Menjual ide dari perusahaan.
c. Memberi informasi spesifikasi pesanan sesuai dengan Surat Pesanan Kredit
(SPK) ke PDI.
d. Mengantar mobil pesanan pada customer (untuk customer dalam kota yang
6. Counter Sales
Fungsinya sama dengan Salesman hanya posisinya berada di kantor
perusahaan yang pelayanannya baik secara langsung kepada customer maupun
melalui telepon.
7. Penata Administrasi
a. Menangani seluruh administrasi perusahaan baik dari penjualan maupun
bengkel serta parts.
b. Sebagai pusat informasi dalam perusahaan.
c. Memberikan laporan ke pusat menyangkut penjualan, delivery order,
laporan stock, pembatalan-pembatalan stock dari customer, dan lain-lain.
8. Pre Delivery Inspection (PDI)
a. Membantu Salesman, Counter Sales menyangkut informasi persediaan
mobil.
b. Mengecek pesanan mobil, misalnya type, nomor rangka, nomor mesin,
warna, dan lain-lain.
c. Menghantar mobil yang telah siap delivery ke ruangan delivery.
d. Memeriksa kelengkapan mobil menyangkut sarung jok AC, tape recorder,
oli, mesin, dan lain-lain.
e. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pengamanan stock mobil.
9. Billing Unit
a. Menangani data stock kendaraan yang masuk (dari pusat dan cabang lain)
b. Menangani Surat Pesanan Kendaraan (SPK) apakah tersedia stock sesuai
SPK.
10. Sales Administration
a. Menangani seluruh administrasi untuk sales dan counter sales, misal: urusan
insentif salesman, mengurus kelanjutan STNK, BPKB, dan plat mobil
customer dari masing-masing salesman, surat perjalanan dinas Salesman,
dan lain-lain.
b. Mengurus permohonan mutasi karyawan.
c. Sebagai file data untuk seluruh salesman.
11. PO/GA (Personal Only/General Affair)
Berfungsi membantu pekerjaan-pekerjaan umum dalam perusahaan, seperti
menangani klaim lembur dan tunjangan pengobatan karyawan, insentif sales serta
MTO, menangani surat keluar dan surat masuk, mengurus mutasi karyawan (PMK)
dan lain-lain.
12. Tugas dari Instruktur
Mengembangkan technical skill dari mekanik, foreman, dan service advisor
melalui pelaksanaan training di bengkel sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan
yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan bengkel.
13. Tugas dari Foreman
Mengkoordinir dan mengoptimalkan jalannya kerja mekanik dalam
menangani Perintah Kerja Bengkel (PKB)/ Work Order (WO) dan sesuai dengan
standar yang berlaku.
Melakukan service kendaraan meliputi perawatan dan perbaikan sesuai
Perintah Kerja Bengkel (PKB)/ Work Order (WO).
15. Tugas dari Service advisor
Bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan keluar
bengkel dengan mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan tentang kerusakan
kendaraan,membuat PKB dan estimasi waktu serta biaya untuk mencapai kepuasan
pelanggan, serta menjaga kerapian data kendaraan pelanggan.
16. Tugas dari valet
meliputi bagian penerimaan dan persiapan penyerahan kendaraan, mulai
dari memindahkan kendaraan di stall, menulis lokasi parkir pada gantungan kunci,
dan meletakkan kunci di box kunci.
17. Tugas dari Service plus
Memastikan semua kendaraan dibersihkan ekteriornya, memeriksa ruang
mesin, membersihkan bagian interior, bagasi, dan membersihkan kendaraan dengan
seksama dan komplit.
E. Kinerja Terkini
Berdasarkan data yang ada bahwa rencana kegiatan perusahaan PT. Astra
Internasional di tahun ini adalah :
a. Pelaksanaan event-event untuk peningkatan marketing dalam penjualan cash
maupun kredit.
Dengan dibuatnya event-event ini agar konsumen lebih banyak mengeetahui
tentang produk-produk PT Astra Internasional Tbk AUTO 2000 sehingga
mereka berminat untuk membeli secara kredit.
Ini dilakukan bagi konsumen yang berminat membeli product-product PT.
Astra Internasional Tbk AUTO 2000 secara cash. Apabila ingin membeli
secara kredit akan berlaku potongan atau discount bunga kredit.
c. Program undian (reword) untuk pemblian mobil baru
Program undian ini berlaku ntuk setiap pembelian mobil baru secara cash
maupun credit tetapi cara pengundian ini dibedakan apabila konsumen yang
membeli secara krdit yaitu dapat dilihat dari konsumen yang membaar dengan
tepat waktu.
d. Konfersi discount dengan fasilitas lain seperti
Ini adalah bentuk discount dengan fasilitas lain seperti free ansurance discount
ini berlaku untuk pembelian mobil secara cash dan credit.
Tabel 1.2
Vios
Corolla Altis
Camry
Etios
Yaris
Avanza
Rush
Kijang Innova
NAV1
Fortuner
Hilux
Alphard
MARK X
Land Cruiser
Dyna
Sumber : PT. Astra International Tbk Auto 2000 Sisingamangaraja Medan (2013)
Tabel 1.3
Daftar Harga Kendaraan Mobil Toyota
TYPE ON THE ROAD YARIS 1500 S LIMITED AUTOMATIC TRD
214.600.000 RUSH 1500 G VVTI MANUAL LTD
RUSH 1500 G VVTI AUTOMATIC LTD RUSH 1500 S VVTI MANUAL LTD RUSH 1500 S VVTI AUTOMATIC LTD RUSH 1500 S VVTI MANUAL DRESS UP RUSH 1500 S VVTI AUTOMATIC DRESS UP
220.750.000
KIJANG INNOVA J M/T DRESS UP BENSIN KIJANG INNOVA E M/T BENSIN
KIJANG INNOVA G M/T DIESEL FORTUNER 2.7 G A/T LUX BENSIN
FORTUNER 2.7 G A/T LUX TRD BENSIN FORTUNER 2.7 V A/T BENSIN
FORTUNER 2.5 G M/T DIESEL FORTUNER 2.5 G M/T TRD DIESEL FORTUNER 2.5 G A/T DIESEL FORTUNER 2.5 G A/T TRD DIESEL
480.150.000 HILUX PICK UP CHASIS M/T BENSIN
HILUX PICK UP STD M/T BENSIN HILUX PICK UP STD M/T DIESEL HILUX DOUBLE CABIN E M/T DIESEL HILUX DOUBLE CABIN G M/T DIESEL
162.100.000 169.600.000 178.600.000 344.100.000 364.450.000
HILUX DOUBLE CABIN V A/T DIESEL 383.550.000
HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS LCP
HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS ABS DECK COVER ’’
HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS SPORTY CANOPY
HILUX DC G M/T DSL DU AEROKLAS ABS CANOPY, ABS DOUBLE SHELL
381.550.000
FT 86 AUTOMATIC AEROPACKAGE INTERIOR COLOR FT 86 AUTOMATIC TRD AEROPACKAGE INTERIOR COLOR
657.600.000 667.600.000 680.600.000 693.600.000
TOYOTA MARK X 2.5 AUTOMATIC 619.500.000
LAND CRUISER C&C WORKMATE M/T DIESEL LAND CRUISER TROOP CARRIER M/T DIESEL LAND CRUISER WAGON M/T DIESEL
LAND CRUISER 200 STANDARD SPEC A/T DIESEL LAND CRUISER 200 FULL SPEC A/T DIESEL
714.550.000
DYNA 4 R CHASIS 110 PS ST POWER STEERING DYNA 4 R CHASIS 110 PS ST
DYNA 4 R TRUCK CHASIS 110 PS ST LONG WHEEL BASE POWER STEERING DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST POWER STEERING
DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST LONG WHEEL BASE POWER STEERING DYNA 6 R BUS CHASIS 110 PS FT POWER STEERING
DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT
DYNA 6 R CHASIS 110 PS ET POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 110 PS ET
DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT POWER STEERING WITH HEAVY DUTY PACKAGE DYNA 6 R CHASIS 110 PS FT POWER STEERING WITH OFF ROAD PACKAGE DYNA 6 R CHASIS 130 PS XT POWER STEERING
DYNA 6 R CHASIS 130 PS XT
DYNA 6 R CHASIS 130 PS XT LONG WHEEL BASE POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR
DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR POWER STEERING WITH OFF ROAD PACKAGE
DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR POWER STEERING DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR
DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR POWER STEERING WITH HEAVY DUTY PACKAGE
DYNA 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR POWER STEERING WITH OFF ROAD PACKAGE
304.850.000 296.950.000 290.950.000
299.050.000
305.350.000
DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST POWER STEERING WITH CONVERSION RNK DYNA 4 R BUS CHASIS 110 PS ST LONG WHEEL BASE POWER STEERING WITH CONVERSION ADIPUTRO
356.350.000
381.050.000
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu “credere”, yang berarti percaya
atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetjuan pemberian
kredit pada seseorang atau badan usaha adalah kepercayaan. Bila dikaitkan dengan
kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi (economic
value) kepada seseorang atau badan usaha yang berlandaskan kepercayaan saat itu,
bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan pada kreditur setelah jangka
waktu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan debitur.
Menurut (Hasibuan, 2001: 87), “Kredit adalah semua jenis pinjaman yang
harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati”. Menurut (Rivai dan Veithzal, 2006: 4), “ kredit adalah
penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditur/atau pemberi pinjaman)
atas dasar kepercayaan kepada pihak lain(nasabah atau pengutang/borrower)
dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal
yang telah disepakati kedua belah pihak“. Berdasarkan pengertian-pengertian kredit
diatas, dapat diketahui bahwa kredit mempunyai beberapa unsur, yaitu:
a. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit
(debitur). Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan
kerjasama yang saling menguntungkan.
b. Adanya kerjasama pemberi kredit kepada penerima kredit, yaitu suatu
diterima kembali di masa tertentu pada masa yang akan datang. Kepercayaan
ini diberikan oleh kreditur, dimana sebelumnya sudah melakukan penelitian
penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun dari ekstern.
Penelitian dan penyelidikan ini meliputi kondisi masa lalu dan sekarang
nasabah.
c. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak kreditur dengan pihak lainnya
yang berjanji akan membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing
pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing- masing.
d. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada
penerima kredit.
e. Adanya unsur waktu. Setiap kredit yang diberikan memilki jangka waktu
tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati.
f. Adanya unsur resiko (degree of risk), baik di pihak pemberi kredit maupun di
pihak penerima kredit. Suatu tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin
panjang suatu kredit, semakin besar resiko gagal bayar atau ketidakmampuan
membayar. Resiko di pihak nasabah adalah kecurangan pihak kreditor, antara
lain keinginan dari pihak pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang
diberi kredit atau tanah yang dijaminkan.
g. Adanya unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit.
Dalam setiap pemberian kredit tentu ada syarat –syarat tertentu yang di
terapkan oleh kreditur kepada debitur. Syarat ini tentu berbeda – beda, karena tidak
semua keditur mengajukan syarat yang sama kepada debiturnya. Demikian pula
halnya dengan PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 Medan.
Adapun syarat –syarat yang harus diperhatikan oleh debitur unutk memperoleh
bantuan kredit dari PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 ialah :
1. Character
Yaitu keadaan watak / sifat baik dalam pribadi maupun dalam lingkungan
usaha, supaya untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari si pemohon
kredit.
2. Capacity
Yaitu kemampuan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana si pemohon
kredit mampu melunasi hutangnya secara tepat waktu.Si pemohon kredit mampu
mengembalikan kredit yang dipinjamnya sesuai dengan syarat – syarat, yang telah
ditentukan.
Penulis merasakan bahwa PT. Astra Internasional belum begitu memperhatikan
kedua syarat ini.
3. Capital
Yaitu dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh sipemohon kredit,
menyangkut jumlah kekayaan yang tersedia sebagai jaminan terhadap kredit yang
oleh PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 karena menyangkut tentang jaminan
kredit dan masa depan dari PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000.
4. Colleteral
Yaitu barang-barang yang diserahkan si pemohon kredit sebagai jaminan
terhadap kredit yang diterima nya: barang sebagai tanggungan bahwa kredit yang
diberikan PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 akan dikembalikan oleh nasabah,
apabila kredit tidak bisa di kembalikan maka barang tersebut dapat diambil PT.
Astra Internasional Tbk Auto 2000 sebagai jaminan dan dapat diuangkan oleh pihak
PT. Astra Internasional Auto 2000.
5. Condition of Economic
Yaitu menyangkut tentang kondisi ekonomi seccara umum utnuk dapat
mencairkan kredit. Hal ini dihubungkan lagi dengan keadaan yang tidak pasti, yang
dapat dilihat dari beberapa faktor, antar lain :
a. Konjungtur ekonomi secara umum
b. Keadaan perusahaan
c. Ketentuan-ketentuan pemerintah
Selain dari faktor ekonomis ada lagi faktor non ekonomis yang bisa
mempengaruhi syarat – syarat tersebut misalnya gejolak sosial.
Maasalah – masalah yang sering dihadapi oleh PT. Astra Internasional Tbk
Auto 2000 dalam memberikan kredit antara lain :
1. Nasabah awam tentang kredit
Nasabah tidak mengetahui mengenai perkreditan, bagaimana prosedur
permohonan kredit, syarat ytang diperlukan, bagaimana jaminiann nya, sehingga
pihak PT. Astra internasional Tbk Auto 2000 harus menerangkan secara mendetail
kepada calon debitur, dimana banyak pemohon yang sulit menerima penjelasan dari
pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000.
2. Manajemen perusahaan yang tertutup
Nasabah sukar memberikan data / keterangan yang jelas mengenai keberadaan
perusahaannya, baik dalam kegiatan sehari – hari maupun data keuangannya,
sehingga sulit bagi pihak PT. Atra Internasional Tbk Auto 2000 mengadakan
penilaian dan analisa terhadap permohonan kreditnya.
3. Penunggakan pembayaran atau kredit macet
Yang mempengaruhi terjadinya kredit macet antara lain :
a. Perusahaan bangkrut, Terjadi karena kesulitan keuangan yang dialami debitur
b. Nasabah beritikad tidak baik
Ada sebagian nasabah yang mungkin jumlah tidak banyak yang sengaja dengan
segala daya upaya mendapatkan kredit, tetapi setelahkredit diterima
diguanakan untuk kepentingan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
resiko apapun. Biasanya sebelum jatuh tempo, nasabah sudah melarikan diri
untuk menghindari tanggung jawab.
Adapun cara – cara yang diterapkan oleh pihak PT. Astra Internasional Tbk
Auto 2000 dalam menanggulangi masalah – masalah yang timbul dalam pemberian
kredit adalah sebagi berikut :
1. Pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 meneliti dan mengevaluasi
apakah nasabah berhak mendapatkan kredit sesuai dengan ketentuan 5C, yaitu:
Character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition of Economy.
2. Pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 mengadakan negosiasi dengan
pihak nasabah yang meneriam kredit.
a. Negosiasi I diadakan untuk jangka waktu 1 bulan pertama.
b. Negosiasi II diadakan untuk jangka waktu 1 bulan kedua.
3. Bila negosiasi sudah dilakukan, akan tetapi pihak nasabah penerima kredit
belum juga dapat melunasi kreditnya, maka pihak PT. Astra Internasional Tbk
Auto 2000 dapat segera mengadakan evaluasi melalui pengadilan.
Demikian juga dengan penanggulangan masalah – masalah lainnya, pihak
manajemen PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 menetapkan suatu
kebijaksanaan yang harus dipenuhi oleh setiap nasabah yang hendak memperoleh
kredit.
D. Bentuk – bentuk pengawasan kredit
Pengawasan Kredit dibagi dalam dua kelompok yaitu :
Pengawasan Akuntansi meliputi organisasi, semua cara dan prosedur yang
terutama menyangkut serta berhubungan langsung dengan pengamanan harta
milik dan dapat dipercayainya catatan keuagan perusahaan. Pada umumnya
pengawasan akuntansi meliputi sistem pemberian wewenang dan sistem
persetujuan, pemisahan tugas penyimpangan dan tugas pencatatan kekayaan
pengawasan fisik atas kekayaan dan pengawasan intern.
2. Pengawasan Administrasi
Pengawasan administrasi meliputi rencana organisasi catatan, semua cara
dan prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha serta ketaatan terhadap
kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang
berhubungan terhadap otoritas transaksi dan pada umumnya tidak langsung
berhubungan dengan catatan keuangan. Yang termasuk kedalam pengawasan ini
antara lain analisa statistik, time and motion study, laporan – laporan kegiatan,
program latihan kepegawaian dan pengawasan mutu.
Berkaitan dengan definisi atau rumusan yang telah diuraikan diatas maka
untuk mendapat pengertian lebih lanjut mengenai suatu sistem pengawasan kredit
yang baik dalam suatu perusahaan/organisasi harus meliputi hal-hal sebagai berikut
:
1. Rencana Organisasi
Dalam suatu rencana organisasi harus daiadakan pemisahan tugas dan
wewenang antara tugas pelaksana (execution), penyimpanan (custodian), dan
pencatatan (recording). Seorang tidak dibenarkan merangkap dua atau tiga tugas
merangkap tugas tersebut akan mempunyai kesempatan mengadakan manipulasi.
Pemisahan tugas tidak hanya menghindarkan manipulasi. Akan tetapi sekaligus
merupakan alat saling mencek pekerjaan para petugas.
2. Metode – metode dan prosedur – prosedur pengamanan harta kekayaan
perusahaan.
Salah satu alat internal control adalah adanya suatu sistem otoritas, dalam
sistem ini tiap pengeluaran harus didasari oleh pengesahan (otoritas) pengeluaran
tersebut oleh seseorang yang berwenang. Maksud dari sistem otoritas ini agar setiap
pengeluaran benar – benar berdasarkan pengeluaran yang bersangkut paut dengan
aktivitas perusahaan.
3. Personalia
Organisasi yang memenuhi syarat ditambah dengan metode – metode
maupun prosedur yang baik dalam memperkuat innternal control belumlah
menjamin tercapainya tujuan tersebut. Hal ini mungkin terjadi apabila pelaksanaan
dari tugas yang ditetapkan dengan cara memenuhi syarat tidak ahli dalam tugasnya
dan tidak jujur
4. Praktek-praktek yang sehat
Praktek atau kebiasaan yang sehat dalam suatu perusahaan misalnya berupa
kebijaksanaan mengeluarkan Buku Pedoman Kerja atau Buku Pedoman Akuntan
yang memberikan petunjuk bagi para pegawai bagaimana mereka seharusnya
melaksanakan tugas masing-masing. Selain itu dapat puladilakukan dengan cara
akhir.
Suatu sistem pengawasan kredit yang baik diharapkan dapat memperkecil
permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pengawasan ini dapat bersifat preventif
Yaitu dengan berusaha untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan perusahaan.
Pengawasan dapat pula bersifat represif yaitu memiliki tindakan koreksi apabila
terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan. Hal ini tergantung pada oknum yang
menjalankan operasi perusahaan tersebut, yang dimaksud disini ialah kejujuran atau
loyalitas karyawan dalam mengadakan pengawasan kredit pada perusahaan dan
juga harus mempunyai rasa memiliki seperti perusahaan sendiri, sehingga
karyawan dapat bekerjasama didalam meningkatkan kemajuan perusahaan.
E. Kegiatan – kegiatan Promosi penjualan kredit
Kegiatan - kegiatan promosi penjualan kredit yang dilakukan perusahaan
agar mencapai penjualan efektif.
1. Promosi Penjualan Kredit (Sales Promotion)
Promosi Penjualan Kredit terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-
beda, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang
lebih cepat atau lebih dari suatu produk atau jasa tertentu kepada konsumen atau
perdagangan. Melalui kegiatan Promosi Penjualan Kredit perusahaan berusaha
menarik dan membujuk serta dapat juga mempengaruhi masyarakat untuk
menggunakan produk tersebut. Dengan kata lain, berhasil atau tidaknya perusahaan
memasarkan produknya secara tidak langsung tergantung dari Promosi Penjualan
Kredit yang digunakan.
Promosi Penjualan Kredit ditujukan kepada pembeli meliputi pemberian
tindakan tertentu dari pembeli seperti pembelian, kunjungan ke toko atau
pertanyaan mengenai produk atau jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa Promosi
Penjualan Kredit mempunyai tujuan inti yaitu konsumen yang tidak mengerti
menjadi mengerti, yang sudah mengerti menjadi pemakai dan yang sudah memakai
menjadi kosumen potensial.
PT. Astra International melakukan kegaiatan Promosi Penjualan Kreditnya
dengan melakukan pameran – pameran produknya dengan memakai sistem direct
sales (penjualan langsung) seperti melakukan kegiatatan pameran (exhibition)
produk di tempat - tempat umum seperti Mall atau Plaza, melakukan showroom
even yaitu Promosi Penjualan Kredit yang dilakukan di perusahaanya sendiri,
sehingga konsumen dapat langsung melihat promosi yang ada di showroom
tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sekali dalam setahun. Anggaran
dengan rincian dipergunakan untuk penyewaan tempat promosi, upah SPG,
pembuatan brosur yang akan disebar sebagai bentuk pengenalan produk kepada
konsumen yang berada pada lokasi promosi dan biaya lainnya. Pameran – pameran
produk (mobil Toyota) ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada
konsumen produk baru dari Toyota yang mengandalkan kenyamanan, keindahan
desain dan kualitas dalam mengemudi.
2. Iklan (Advertising)
Periklanan menurut Sigit Santosa adalah suatu bentuk penyajian dan
promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu
yang bersifat non personal. Istilah periklanan berbeda dengan iklan. Iklan menurut
program kegiatan untuk mempersiapkan berita tersebut dan menyebarluaskannya
jelas.
Kegiatan periklanan yang dilakukan suatu perusahaan tergantung pada
beberapa faktor, antara lain adalah, jenis produk, sifat pasarnya, keadaan atau
situasi persaingan dan lain - lain. Dengan adanya berbagai faktor tersebut, dan
setiap perusahaan mempunyai perbedaan, maka kegiatan periklanan yang dilakukan
juga berbeda untuk setiap perusahaan. Kegiatan periklanan yang dilakukan yang
dilakukan PT Astra International sebagai bentuk mempromosikan produknya yaitu
melalui media cetak, seperti majalah - majalah otomotif, tabloid olahraga dan
pemasangan iklan pada papan Billboard yang menggambarkan produk mobil
Toyota . Selain itu, PT Astra International Auto 2000 Sisingamangaraja Medan juga
memasang iklan produknya melalui media elektronik, seperti iklan - iklan
komersial pada televisi, contohnya TV Swasta seperti RCTI, SCTV, GLOBAL TV
dan stasiun - stasiun TV lainnya, dan juga Radio serta Internet. Kemudian
percetakan brosur atau selebaran yang didalamnya menerangkan mengenai suatu
produk mobil Toyota, percetakan kalender dengan membuat logo PT Astra
International Auto 2000 Sisingamangaraja Medan dan gambar tampilan mobil -
mobil Toyota. Dan juga tidak ketinggalan papan nama perusahaan dengan cara
membuat papan reklame dengan mencantumkan nama perusahaan dan merk mobil
Toyota yang secara tidak langsung akan mempromosikannya kepada konsumen.
Untuk mencapai sasaran pemasaran pada tingkat yang diinginkan tentu
diperlukan berbagai usaha yang terarah. Perusahaan harus mempersiapkan strategi
dan kebijakan khusus untuk mengatasi berbagai kesulitan dan persoalan yang
mungkin dihadapi baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun yang
Sehubungan dengan strategi pemasaran, PT. Astra International Auto 2000
Sisingamangaraja Medan menggunakan tahap dalam memilih strategi yang tepat
untuk menghadapi saingan- saingannya demi untuk kelangsungan hidup
perusahaan tersebut di masa yang akan datang, yaitu :
1) Mengidentifikasikan keinginan konsumen yang dituju
Dalam hal ini perusahaan melakukan riset atau mensurvei keinginan akan
kebutuhan konsumen terhadap nilai dari produk mobil Toyota tertentu.
2) Memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar
Perusahaan dapat menentukan keinginan pasar apakah sesuai atau tidak produk
mobil Toyota yang akan dijual, dan akan memasarkanya jika sesuai dengan kondisi
pasar. Jika suatu daerah lebih dominan akan produk truk Dyna maka perusahaan
Toyota akan menyediakan lebih banyak produk mobil tersebut di daerah itu dan
menyediakan produk mobil lainnya secara terbatas.
Beberapa strategi harga yang ditetapkan oleh PT. Astra International
terhadap produk yang dipasarkannya yaitu:
a. Strategi harga yang berbeda untuk beberapa daerah atau segmen pasar,
dikarenakan beberapa faktor seperti dalam pendistribusiannya, daya beli di
daerah pemasaran tertentu.
b. Strategi syarat pembayaran, ini merupakan salah satu strategi harga, sebab
pembayaran termasuk dalam pertimbangan tingkat pengorbanan yang harus
diperhitungkan para konsumen atau pembeli. Konsumen atau pembeli akan
mempertimbangkan salah satu faktor yang dianggap penting yaitu penjual mana
yang dapat memberikan syarat pembayaran yang lebih mudah dan lunak.
dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan penjualan dan hasil penerimaan
penjualan serta share pasar perusahaan.
Dalam melakukan penjualan produk-produk mobil Toyota, PT. Astra
International Medan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit. Dalam hal
penjualan secara kredit dapat dilakukan pihak yang berhutang melalui leasing
ataupun melalui pembayaran kredit bank. Jangka waktu kredit maksimal 4 tahun.
Berikut ini harga dari produk PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000
F. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur atau tahapan kredit adalah langkah yang harus dilalui oleh suatu
permohonan kredit mulai dari permohonan yang diajukan sampai kredit itu
direalisasikan hingga kredit lunas. Secara umum ada beberapa tahapan yang harus
dilalui dalam prosedur pemberian kredit.
Tahapan – tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahapan permohonan
Yaitu tahapan dimana pemberi kredit menerima permohonan kredit yang
diajukan oleh calon nasabah beserta dengan projeck proposalnya (bila ada)
2. Tahapan penilaian analisis
Yaitu tahapan dimana pihak pemberi kredit melakukan analisa terhadap
permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah
3. Tahapan pemutusan
Yaitu tahapan dimana pihak pemberi kredit memberikan keputusan
4. Tahapan pengikatan jaminan
Yaitu tahap dimana dilakukan pengikatan jaminan yang serahkan oleh calon
nasabah kepada pihak pemberi kredit.
5. Tahap realisasi
Yaitu tahap dimana pemberi kredit memberikan prestasi kepada debitur
berupa pinjaman.
6. Tahap pengawasan dan pembinaan nasabah
Yaitu tahap dimana pihak pemberi kredit harus secara lebih aktif melakukan
pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah,agar kredit yang diberikan itu
tidak salah gunakan .
7. Tahap penyelamatan atau penyelesaian kredit
Yaitu tahap dimana pemberi kredit melakukan penyelematan penyelesaian
atas kredit yang diterima nasabahnya.
Dalam proses prosedur pemberian kredit PT. Astra Internasional Tbk, Auto
2000 telah melakasanakan tahapan tahapan tersebut guna untuk meminimalisir
tingkat resiko kredit macet atau ketidak mampuan debitur membayar tagihan kredit
nya.
Prinsip pemberian kredit pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000
Cabang Sisingamangaraja Medan adalah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian,
dimana melalui beberapa tahapan sebelum memperoleh kredit. Pihak Auto 2000
juga memperhatikan prinip 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan
Gambar 1.2 : Skema Prosedur Penyaluran Kredit Pada PT. Astra Internasional
Tbk, Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan
Penerapan prosedur Pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Astra
yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition dalam proses
pemberian kredit nya.
G. Prosedur Pengawasan Kredit
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang ditujukan supaya keputusan
yang telah dibuat dalam bentuk neraca benar-benar dijalankan sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah ditentukan. Menurut sofyan safri (2000:10) menyatakan
“Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan, dan menilai kenyataan yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan
semestinya”.
Pengawasan dapat dilakukan sebelum atau sesudah suatu kegiatan yang
dilaksanakan, atau sedang dilaksanakan. Pengawasan mengisyaratkan umpan maju
(feed forward) yaitu bahwa tujuan, rencana, kebijakan dan standar yang telah
ditetapkan dan dikomunikasikan kepada para pimpinan yang bertanggung jawab
terhadap pencapaian tujuan.
Menurut (Tjoekam, 1999: 220) mengatakan bahwa, ”pengawasan kredit
adalah usaha untuk mengetahi dan menyusun strategi perbaikan secara dini
indiksi-indikasi penyimpangan (deviation) dari kesepakatan Perusahaan dan debitur dalam
proses kegiatan perkreditan, yang kemudian mungkin menjadi penyebab kredit
bermasalah dan mendatangkan kerugian bagi perusahaan dan debitur”. Pengawasan
kredit merupakan upaya untuk menjaga dan mengamankan kredit dan merupakan
suatu sistem dalam pengelolaan kredit yang dapat berfungsi sebagai penutup
kelemahan dalam proses perkreditan.
dan pengamanan harta perusahaan dalam bentuk kredit. Upaya penjagaan dan
pengamanan bersifat prefentif, sedangkan upaya pengamanan bersifat represif
untuk mencegah kemungkinan kerugian yang lebih besar. Bentuk pengawasan
kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja juga
mencakup kedua pengawasan tersebut.
Dalam hal ini Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Astra Internasional Tbk,
Auto 2000 Medan salah satunya adalah dengan memisahkan tugas antara bagian
yang menerima permohonan kredit dengan bagian yang melakukan administrasi
terhadap kredit dan bagian yang membukukan kredit. Setelah dilakukannya
penilaian kolektibilitas kredit, maka pihak Perusahaan akan menentukan tindakan
untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Tindakan penyelesaian yang dilakukan
oleh PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 Medan dimulai dengan cara damai,
yaitu dengan melakukan reschedulling, dan restrukturisasi.
Adapun pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000
Cabang Sisingamangraja Medan secara garis besar ada didalam kegiatan pemberian
kredit itu sendiri yaitu :
a. Pengawasan yang dilakukan pada saat permohonan mulai diajukan oleh
calon pembeli sampai kredit tersebut direalisasikan.
b. Pengawasan terhadap kelengkapan dan pengarsipan berkas – berkas
administrasi sehubungan dengan perjanjian kredit.
c. Pengawasan terhadap pencatatan dan pembukuan kredit. Pengawasan
terhadap pelaksanaan pembukuan ini dikoordinir oleh kepala
Administrasi untuk menjamin bahwa semua kegiatan pencatatan
Di PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000 cabang Sisingamangaraja
pengawasan kredit sudah dilaksanakan dengan baik. Pengawasan yang dilakukan
meliputi pengawasan secara administratif dan pengawasan akuntansi. Hal ini dapat
kita lihat dengan adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab fungsional yang
jelas dan tegas antar bagian yang terlibat dalam prosedur pemberian kredit.
Internal kontrol / Internal auditor sebagai petugas yang melakukan kegiatan
pengawasan terhadap kegiatan pemberian dan pelunasan kredit dan aktivitas
lainnya yang ada dalam perusahaan sehingga hal ini semua akan menciptakan suatu
pengawasan intern yang bersifat melekat dan akan terjadi saling koreksi antara
bagian yang terlibat dalam kegiatan perkreditan yang mencerminkan pengawasan
intern yang baik.
Proses pengawasan kredit pada PT. Astra Internasional Tbk, Auto 2000
cabang Sisingamangaraja juga tetap dilaksanakan baik terhadap pegawai
perusahaan yang terlibat dari kegiatan perkreditan sejak permohonan diajukan
sampai dengan direalisasi dan dilunasinya hutang oleh pembeli. Dari penjelasan
tersebut diketahui bahwa pengawasan kredit atau piutang sudah cukup baik dan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pembahasan bab demi bab dalam tugas akhir ini
baik yang dilakukan secara teoritis maupun secara praktek. Maka berdasarkan data
yang penulis peroleh baik melalui membaca buku maupun penelitian langsung yang
penulis lakukan pada PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 Cabang
Sisingamangaraja, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yang perlu
dikemukakan agar dapat lebih dimengerti akan maksud dan tujuan dari penulisan
tugas akhir yang berjudul "Analisa Sistem Pemberian Kredit dan Pengawasan
Kredit Pada PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 cabang Sisingamangaraja"
ini sehingga dapat kita lihat bersama bagaimana hubungan antara teori dan praktek
yang dilakukan pada perusahaan. Pada kesempatan ini penulis akan sampaikan
beberapa kesimpulan yang merupakan intisari dari penulisan tugas akhir ini, yaitu
:
1. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 adalah perusahaan yang bergerak
dengan sistem pemberian dan pengawasan kredit.
2. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 memberikan penjualan kredit secara
efektif kepada konsumen.
3. PT. Astra Internasional, Tbk Auto 2000 merupakan peranan perusahaan untuk
menunjang efektivitas penjualan kredit.
4. Prosedur pemberian dan pengawasan kredit serta pedoman operasi yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan dengan baik serta didukung oleh sumber daya
5. Struktur organisasi sudah menggambarkan adanya pemisahan tugas atau fungsi
dan tanggung jawab yang jelas dan tegas anatr bagian – bagian yang terlibat
dalam prosedur pemberian dan pengawasan dan ditunjang oleh sistem
pengendalian intern yang baik. Setiap bagian telah mempunyai fungsi atau
tugas yang dinyatakan atau telah disekripsikan dalam uraian tugas.
6. Peranan uang muka atau jaminan kredit sangat diperhatikan sebagai suatu
syarat dalam pemberian kredit. Jaminan harus mempunyai nilai yang cukup
untuk menutupi resiko, sehingga piutang atau kredit tetap aman.
7. Pengawasan akuntansi dan administrasi dalam kaitannya dengan prosedur
pemberian kredit cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari struktur organisasi,
prosedur, pencatatan dan penagihan serta penyimpanan dokumen pendukung
dilakukan dengan baik.
B. Saran
1. PT.Astra Internasional Tbk Auto 2000 semestinya lebih memperhatikan
ekonomi konsumen terlebih dahulu sebelum melakukan pemberian dan
pengawasan kredit.
2. Pemberian secara kredit yang dilakukan oleh PT.Astra Internasional Tbk Auto
2000 seharusnya menawarkan kredit dengan kualitas harga yang lebih
terjangkau agar tidak terjadi kredit macet.