• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Dan Jaminan Sosial Bagi Karyawan Sales Marketing Pada Perusahaan Toyota Mobil Indonesia (Studi Terhadap PT. Astra International Auto 2000 Medan) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Dan Jaminan Sosial Bagi Karyawan Sales Marketing Pada Perusahaan Toyota Mobil Indonesia (Studi Terhadap PT. Astra International Auto 2000 Medan) Chapter III V"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG SALES MARKETING

A. Pengertian Sales Marketing

Berdasarkan arti atau definisi,

dengan teknik marketing praktis, dan orang yang melakukan hal tersebut adalah

salesman. Sedangkan

melakukan aktifitas marketing adalah marketer.58

58

https://sijemss.wordpress.com/2015/07/10/marketing-dan-selling-sales/ Diakses pada tanggal 20 Februari 2017. Pukul 08.25 WIB

Seorang Sales adalah seorang penjual, dimana biasanya penilaian seorang

Sales diukur dari volume penjualan yang sudah dicapai (closing). Seorang Sales

atau Salesman akan berurusan langsung dengan konsumen atau nasabah atau

pelanggan atau klien, mulai dari hal menawarkan produk sampai dengan produk

tersebut terjual atau terjadi transaksi.

Seperti telah diutarakan bahwa pengertian Sales secara sederhana adalah

penjualan, yaitu kecakapan seorang Sales dalam menjual yang meliputi proses

dalam penjualan yang dimulai dari langkah pertama sampai dengan terlaksananya

suatu penjualan. Jadi, pengertian Sales Person atau Salesman di sini adalah

individu yang menawarkan suatu produk dalam suatu proses penjualan.

Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu

yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam

(2)

Menurut J. Stanson, Marketing merupakan keseluruhan sistem mulai dari

tujuan dan penentuan harga hingga proses dan mendistribusikan barang atau jasa

kepada konsumen dan calon konsumen.

mampu secara cantik mempengaruhi pikiran dan hati konsumen dengan

melakukan strategi-strategi pemasaran atau promosi (branding) berdasarkan hasil

riset atau analisa terhadap trend keinginan konsumen, produk (fungsi, fitur, harga

dan kualitas), kompetitor, lokasi, kepuasan konsumen dan lain-lain. Marketing

juga harus bisa menjaga hubungan baik dengan konsumen untuk mendapatkan

loyalitas konsumen. Informasi-informasi dari marketing akan memberikan

peranan penting sebagai dasar para Salesman dalam mengeksekusi penjualan.59

Lebih jelasnya dikatakan bahwa yang dimaksud dengan Sales Marketing

adalah suatu bagian yang bertugas sebagai pemasar sekaligus sebagai penjual,

dikatakan sebagai Sales atau penjual karena mereka bertanggung jawab

terhadap:

Jadi, Sales Marketing adalah bagian yang menangani penjualan dan

pemasaran dalam suatu perusahaan. Definisi lengkap dari manajemen yang

terdapat dalam Sales Marketing adalah merupakan suatu fungsi yang

melaksanakan segala perencanaan, penugasan dan pengawasan terhadap kegiatan

penjualan daripada suatu perusahaan, dalam hal penerimaan tenaga penjual,

seleksi (recruiting), pengaturan latihan (training), pengarahan (supervise),

pengawasan (control), pembiayaan (cost), dan motivasi para salesman.

60

59

Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm 3

60

(3)

1. Proses meyakinkan konsumen bahwa produk-produk itu adalah apa yang

dikehendaki oleh mereka (manajemen merk)

2. Menyalurkannya dari pembuatan ke tempat pemakaian (distribusi)

3. Melakukan penjualan (manajemen penjualan) dan

4. Mengajak lewat komunikasi (pengiklanan)

Sedangkan dikatakan sebagai Marketing (marketer) karena merekalah

yang bertanggung jawab terhadap :

1. Mencari fakta-fakta (riset pasar)

2. Membuat peramalan dan penelitian (forecasting)

3. Menjalankan perubahan-perubahan yang terjadi akibat penelitian

(pengembangan poduk baru).

4. Memutuskan tentang kuantitas (penyusunan anggaran).

5. Memutuskan dengan harga berapa barang dijual dan dengan keuntungan

berapa (kebijakkan penetapan harga).

B. Fungsi Sales Marketing

Ada beberapa kriteria yang harus di sadari bahwa untuk menjadi seorang

pekerja di salah satu perusahaan yang mempunyai jabatan sebagai seorang

Marketing adalah di tuntut dengan sendirinya untuk mempunyai jiwa yang

benar-benar tulus atau dengan kata lain harus sungguh-sungguh mencurahkan semua

kemampuan untuk perusahaan itu sendiri.61

61

(4)

Sebagai seorang Sales Marketing bukan hanya untuk menjual saja, tetapi

fungsinya lebih dari itu. Terlebih sebagai ujung tombak perusahaan yang siap

mencari buruan di saat melakukan penjualan dan sebagai bumper untuk melidungi

mesin atau biasa disebut perusahaan di saat sedang menangani komplain dari

pelanggan. Maka dari itu, diketahui bahwa sebagai seorang Sales Marketing harus

menyadari bahwa Sales Marketing sudah termasuk di dalam salah satu jantung

perusahaan, karena hidup dan mati perusahaan itu sendiri tergantung pada

penjualan dan cara Sales Marketing melindungi perusahaan yang tentunya masih

dalam pengawasan seorang pimpinan.62

Beberapa pokok tugas yang dilakukan oleh seorang Sales mobil, antara

lain:

C. Tugas Sales Marketing

63

Prospecting

Prospecting adalah aktifitas penting dalam sales, cara menginfokan semua

tentang bisnis kepada masyarakat atau secara teknisnya melakukan pengumpulan

data dengan metode inquiry atau arti sederhananya penyelidikan. Semua data yang

diperoleh melalui prospek akan dilaporkan secara berkala menjadi laporan kerja

harian dan dituang dalam sebuah form dengan nama Kartu Data Prospek (KDP).

Dalam KDP diurai berbagai keterangan mengenai nama calon konsumen, alamat,

status pelanggan baru (repeat order), pekerjaan calon konsumen, rencana

pembelian cash/credit, gambaran pembelian (delivery order) atau batal (lost)

62

Ibid.,

63

(5)

beserta dengan alasan-alasan lain mengenai hal-hal yang saling berkaitan,

biasanya seorang Sales diwajibkan membuat 3 laporan KDP setiap harinya.

• Mengisi Surat Permohonan Kredit (SPK)

Surat permohonan kredit adalah surat permohonan yang dibuat oleh

konsumen sebagai pengajuan kredit terhadap sebuah perusahaan pembiayaan.

Surat ini akan menjadi bukti keseriusan konsumen, dijadikan bukti awal oleh para

Sales untuk menentukan transaksi sebuah produk dan dijadikan bukti serah terima

uang muka atau tanda jadi sebelum transaksi yang sebenarnya.

• Mengumpulkan persyaratan dokumen kredit

Khusus untuk konsumen yang mengajukan pembelian secara kredit

terdapat ketentuan dan syarat yang akan diperlukan untuk perusahaan pembiayaan

(leasing), untuk itu para Sales akan mempunyai tugas selanjutnya, yaitu

pengumpulan persyaratan dokumen kredit atas calon konsumen.

Berikut persyaratan dokumen pengajuan kredit sesuai dengan pengajuan:

Perorangan Perusahaan

Copy KTP Suami Istri Copy NPWP

Akta Nikah Copy SIUP/TDP

Kartu Keluarga Akta Pendirian

Rekening Listrik/Bukti PBB/PDAM Domisili Perusahaan

Surat Keterangan Usaha/SIUP Laporan Keuangan 3 Bulan Terakhir

Rekening Koran/Tabungan 3 Bulan

Terakhir

Rekening Koran/Tabungan 3 Bulan

(6)

• Membantu menjual mobil konsumen jika trade in

Trade in secara arti dasar adalah proses tukar tambah, dari mobil bekas

menjadi mobil baru atau berlaku juga antara mobil-mobil bekas lainnya. Sering

sekali Sales menemukan kasus trade in, dimana seorang sales harus membantu

menjual mobil konsumen terlebih dahulu dan selanjutnya hasil dari penjualan

tersebut dijadikan DP atau uang muka mobil baru.

• Menjemput PO (Purchase Order)

PO adalah dokumen komersial dan tawaran resmi pertama yang

dikeluarkan oleh pembeli untuk penjual, yang menunjukkan jenis, jumlah, dan

harga yang disepakati untuk produk atau jasa. Penerimaan pesanan pembelian

oleh penjual membentuk kontrak antara pembeli dan penjual, sehingga tidak ada

kontrak sampai pesanan pembelian diterima. Hal ini digunakan untuk mengontrol

pembelian produk dan jasa dari pemasok eksternal. Dengan kata lain PO adalah

bukti acc dari leasing sebelum perjanjian kontrak antara konsumen dengan leasing

dibuat, bersifat sementara untuk mengeluarkan mobil dari dealer kepada

konsumen. Seorang Sales akan melakukan penjemputan PO ini dengan tujuan

supaya proses pengeluaran mobil dari dealer kepada konsumen lebih cepat dan

berarti setelah unit kendaraan diterima oleh konsumen, maka tugas seorang Sales

sudah selesai.64

64

(7)

Konsep strategi Marketing mobil adalah:65 1) Produk

Produk dalam hal ini adalah mobil. Marketing merencanakan pemasaran

mobil ini mulai dari inovasi konsep desain, fitur, atribut serta fungsi dari mobil

tersebut yang sesuai dengan kebutuhan pasar/pelanggan.

2) Harga

Menentukan harga mobil sesuai dan senilai dengan komposisi dan kualitas

mobil tersebut, karena pasar/pelanggan akan lebih memilih alternatif yang lebih

murah, jika harga yang ditawarkan dirasa tidak sesuai.

3) Lokasi

Lokasi showroom mobil harus berada pada tempat yang mudah menggapai

pelanggan, karena penentuan lokasi ini harus mengacu pada pendistribusian mobil

dan perluasan mitra/pelanggan, serta pemasok yang diandalkan.

4) Promosi

Promosi sangat penting dilakukan, karena untuk memperkenalkan inovasi

baru dan keunggulan kompetitif, serta memberikan penawaran menarik seperti

diskon dan lain-lain, sehingga dapat menarik minat para pelanggan/konsumen.

5) Penjualan

Setelah melakukan 4 tahapan diatas, penawaran dan penjualan mobil akan

dilakukan oleh bagian marketing, yaitu Sales Marketing yang betugas melakukan

penawaran, penjualan dan pendistribusian mobil tersebut.

65

(8)

Ada hal penting mendasar yang perlu diketahui, yaitu tentang kelengkapan

kerja yang diperlukan oleh seorang Sales Marketing mobil, diantaranya:66

• Kendaraan

Pada perusahaan pemasaran mobil baru (dealer), kendaraan yang dipakai

sebagai bukti fisik adalah disediakannya mobil test drive sebagai bentuk

pelayanan kepada calon konsumen untuk lebih seksama melihat dan mengetahui

spesifikasi dan kapasitas mobil. Fasilitas test drive atau mencoba mobil baru

digunakan oleh Sales Marketing dengan mengikuti ketentuan yang dibuat oleh

perusahaan, biasanya Sales diberikan jatah penggunaan setiap bulan tidak

menentu, dengan cara terlebih dahulu mengisi formulir permohonan test drive dan

selanjutnya Sales akan melakukan test drive bersama calon konsumen disekitar

dealer, ditempat pameran atau dibawa ke lapangan menuju ke setiap calon

konsumen.

• Brosur

Brosur adalah alat penting untuk seorang sales marketing, didalamnya

terdapat gambar-gambar yang menjelaskan produk-produk dari perusahaan,

terdapat juga nama atau kontak seorang Sales Marketing beserta keterangan lain

sebagai tujuan untuk mempermudah pelayanan kepada calon konsumen.

• Kartu nama

Kartu nama adalah satu hal yang penting untuk menunjukan jati diri atau

pencitraan seorang Sales Marketing, dalam hal ini Sales biasanya lebih

mengutamakan mengenalkan nama diri terlebih dahulu dari pada mengenalkan

66

(9)

langsung salah satu produk yang dijual, hal tersebut mempunyai maksud supaya

dimanapun Sales bekerja, namanya akan lebih dikenal dari pada sebuah produk.

Biasanya konsumen langganan yang pernah membeli produk, suatu saat akan

mempertanyakan orang bukan produk.

Database

Database adalah sekumpulan data yang dirangkum dalam sebuah laporan

mengenai segala hal yang berkaitan dengan konsumen, mulai dari nama, tanggal

lahir, pendidikan, perusahaan, penghasilan konsumen sampai data kehidupan

pribadi yang berkaitan dengan aktifitas konsumen. Selain itu database berisi peta

area produktif sekaligus menggambar titik-titik target konsumen produktif yang

akan mempermudah langkah Sales membangun aset untuk mempercepat

pencapaian target. Sebuah database akan menunjang kinerja Sales Marketing

maupun menjadi aset penting bagi sebuah perusahaan, makanya tidak jarang

sebuah database diperjualkan antara Sales dengan Sales atau antara perusahaan

(10)

BAB IV

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN SALES MARKETING

A. Gambaran Umum Perusahaan Toyota Mobil Indonesia (Studi terhadap PT. Astra International Auto 2000 Medan)

Auto 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan

penyediaan suku cadang Toyota yang berdiri sejak tahun 1975 dengan nama Astra

Motor Sales, dan pada tahun 1989 baru berubah nama menjadi Auto 2000 dengan

manajemen yang sudah ditangani sepenuhnya oleh PT. Astra International Tbk.

Saat ini Auto 2000 adalah retailer Toyota terbesar di Indonesia, yang

menguasai sekitar 45% dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya,

Auto 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor sebagai Agen Tunggal

Pemegang Merek (ATPM) Toyota, yang menjadikan Auto 2000 adalah salah satu

founder dealer resmi Toyota.

Auto 2000 saat ini memiliki 101 outlet (terdiri dari 14 outlet V-hanya

melayani jual beli kendaraan, 71 outlet VSP-melayani jual beli dan service

kendaraan dan 16 outlet VSPBP-melayani jual beli, service, perbaikan &

pengecatan bodi kendaraan) yang tersebar di hampir seluruh Indonesia (kecuali

Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan D.I.Y).

(11)

di berbagai penjuru Indonesia, untuk menjamin keaslian suku cadang produk

Toyota.67

PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja

mulai beroperasi pada tahun 1971 yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja

Nomor 8 Desa Pasar Merah Barat Kecamatan Medan Kota Kabupaten Medan

Provinsi Sumatera Utara.68

Awalnya pada tahun 1971, nama perusahaannya bukanlah PT. Astra

International Tbk, tetapi ialah Astra Motor Sales. Pada tahun 1984, berubah

menjadi PT. Astra International. Pada tahun 1971, Auto 2000 nama badan

hukumnya adalah PT. Astra International Tbk. Nama Auto 2000 adalah brand

mark. Orang-orang sewaktu sebelum tahun 2000 dahulu itu, diotaknya mencari

dimana era pada tahun 2000-an, maka dari itu Astra Motor Sales ini memikirkan

dimana supaya orang tahunya bahwa Toyota adalah Auto 2000. Lalu dibentuklah

suatu image ketika ingin mencari mobil adalah identik dengan Auto era tahun

2000-an yang namanya adalah Auto 2000.69

Sesuai dengan slogan-nya “Urusan Toyota Jadi Mudah!”, Auto 2000 senantiasa berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh

pelanggannya dalam membeli dan memiliki kendaraan Toyota melalui:70

67

Pukul 10.03 WIB

68

Hasil wawancara dengan Adril Amran SE. MM. Ak. CA., Koord Fin & Adm Head Sumatera di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja, 7 Maret 2017

69

Hasil wawancara dengan Adril Amran SE. MM. Ak. CA., Koord Fin & Adm Head Sumatera di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja, 7 Maret 2017

70

(12)

1. Kemudahan dalam mencari informasi tentang Toyota di Auto 2000

melalui website, aplikasi mobile, & call center yang dapat diakses kapanpun

dan dimanapun.

2. Kenyamanan bagi pelanggan dengan fasilitas outlet Auto 2000 yang modern,

warm & pressure free.

3. Kemudahan & kenyamanan transaksi dengan layanan one stop shopping

service Auto 2000 yang bekerjasama dengan berbagai value chain

4. Kemudahan dalam mendapatkan kendaraan sesuai kesepakatan, tepat waktu,

dan melampaui harapan pelanggan.

5. Kemudahan mendapatkan jasa layanan after sales service terbaik selama

kepemilikan kendaraan, dengan berbagai project penunjang yang inovatif

seperti :

1. Toyota Home Service (THS) – kemudahan service secara fleksibel untuk

menghargai kualitas waktu pelanggan

2. Express Maintenance – kehandalan serta kecepatan perawatan kendaraan

& service berkala kurang dari 1 jam

3. Express Body & Paint – kehandalan perbaikan body kendaraan 3 panel

dalam waktu 8 jam yang merupakan satu-satunya layanan yang sudah

tersertifikasi oleh Toyota di wilayah Asia Tenggara

4. Booking Service – kemudahan pemesanan untuk memastikan pengerjaan

(13)

5. Maintenance Reminder System – layanan/jasa pengingat bagi pelanggan

dalam melakukan pengecekan, perawatan, serta service berkala untuk

memastikan kualitas kendaraan Toyota tetap prima

6. Serta berbagai produk inovatif lainnya yang akan senantiasa Auto 2000

hadirkan bagi pelanggan untuk merasakan “Life is Easy”.

Auto 2000 secara organisasi merupakan salah satu sales operationnya PT.

Astra International Tbk. PT. Astra International Tbk kini memiliki lima divisi,

yaitu:71

1. Divisi otomotif

2. Divisi keuangan

3. Divisi alat berat

4. Agribisnis

5. Infrastruktur

Auto 2000 terletak dibawah divisi otomotif. Divisi otomotif terbagi ke

dalam sektor bidang usaha grup mobil, meliputi Toyota Auto 2000, Daihatsu,

Isuzu, BMW, Peugeot, dan roda dua Honda. Toyota mempunyai grup yang

namanya Toyota Astra Motor sebagai pabrikan, sedangkan Auto 2000 sebagai

dealer. Wilayah pemasaran dealer Auto 2000 tersebar di wilayah Sumatera,

Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, sampai dengan Bali dan Nusa

Tenggara.

Filosofi Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto

2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja adalah menjadi milik yang

71

(14)

bermanfaat bagi bangsa dan negara, memberikan pelayanan terbaik kepada

pelanggan, menghargai individu dan membina kerja sama, juga senantiasa berusaha

mencapai yang terbaik.

Tujuan Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto

2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja adalah sebagai berikut:72 1) Market leader number one in sales, volume, and market share.

Yaitu menjadi pemimpin pasar dalam bisnis otomotif dengan volume

penjualan nomor satu.

2) Best distribution network.

Yaitu memiliki jaringan distribusi yang luas.

3) Customer satisfaction and good attitude people.

Yaitu menciptakan kepuasan pelanggan dan karyawan Auto 2000.

4) Highly compenence and good attitude people.

Yaitu karyawan Auto 2000 memiliki sikap, perilaku, etika kerja, serta

kepribadian yang tinggi.

5) Financial soundeness.

Yaitu kondisi keuangan Auto 2000 yang sehat, mampu menciptakan laba yang

memadai untuk perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa

mendatang.

Visi Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto

2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja ialah sebagai dealer resmi yang

menjual kendaraan Toyota dan layanan purna jualnya memiliki visi “Menjadi

72

(15)

Maindealer Automotif Nomor Satu di Indonesia dengan Praktek Usaha dan

Pelayanan yang Bertaraf Internasional”.73

Misi Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto

2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja adalah sebagai berikut:74

• Memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan

• Menjaga posisi nomor satu market share Toyota di Indonesia

• Menyediakan tempat kerja yang aman dan nyaman kepada para karyawan

• Menciptakan nilai tambah ekonomi yang positif bagi pemegang saham

Organisasi merupakan wadah (wahana) bagi sumber daya manusia dan

sumber daya alam dalam upaya mencapai suatu tujuan yang ditetapkan

sebelumnya. Dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan, menyebabkan

tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan oleh atasan semakin banyak, sebab

masalah yang terjadi akan muncul kompleks. Oleh sebab itu, harus dilakukan

pembagian tugas dan pekerjaan untuk meringankan beban kerja seorang atasan

oleh beberapa orang yang mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas dan

pekerjaan tersebut.75

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda

sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Bentuk struktur organisasi suatu

perusahaan dibuat dengan terperinci dan memperhatikan hal-hal yang bersifat

73

Hasil wawancara dengan Adril Amran SE. MM. Ak. CA., Koord Fin & Adm Head Sumatera di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja, 7 Maret 2017

74

Hasil wawancara dengan Adril Amran SE. MM. Ak. CA., Koord Fin & Adm Head Sumatera di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja, 7 Maret 2017

75

(16)

penting. Di mana struktur organisasi dibuat dengan memberikan gambaran yang

jelas dan tepat mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab antara atasan dan

bawahan yang terdapat dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan perusahaan.

Pada umumnya struktur organisasi dari suatu perusahaan terdiri dari unit-

unit kerja yang dilaksanakan secara berkelompok atau secara individual. Dalam

menjalankan roda organisasi perusahaan, PT. Astra International Auto 2000, Tbk

Cabang Medan Sisingamangaraja menjalankan struktur organisasi dan staf.

Di bawah ini adalah struktur organisasi PT. Astra International Auto 2000,

Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja, antara lain sebagai berikut:76 1) KEPALA CABANG

2) CUSTOMER RELATION COORDINATOR

3) KEPALA ADMINISTRASI, meliputi:

- PENATA ADM. UNIT terdiri atas; ADM. CAO, ADM. UNIT, ADM.

STNK & BPKB, ADM. GUDG. UNIT

- PENATA ADM. SERVICE terdiri atas; ADM. SERVICE, BILLING

SERVICE, ADM. GDG BHN & TOOLS, EKSPEDISI, CLEANING

SERVICE, MAINTENANCE

- PENATA ADM. UMUM terdiri atas; PGA, CASHIER, OPERATOR,

SECURITY

4) KEPALA BENGKEL

5) SERVICE SUPERVISOR, meliputi:

- SERVICE ADVISOR

76

(17)

- PTM

- TECHNICAL LEADER

- KAIZEN MAN

- FOREMAN

- KOORDINATOR THS

- MEKANIK THS

- PARTMAN

- MRS

- BOOKING

- LUBBING

- WASHING & S.PLUS

- VALET SERVICE

- MEKANIK PDI

- TEAM

6) SALES SUPERVISOR yang terdiri dari enam kelompok

B. Pelaksanaan Perjanjian Kerja di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia (Studi terhadap PT. Astra International Auto 2000 Medan)

Pada dasarnya perjanjian kerja dibuat dengan motivasi yang

menguntungkan semua pihak, baik perusahaan maupun karyawan. Perusahaan

membutuhkan komitmen karyawan untuk memberikan yang terbaik, dengan

begitu perusahaan juga memberikan apa-apa saja yang menjadi hak karyawan.

(18)

pihak telah mengetahui bahwa segala hak dan kewajibannya telah dilindungi oleh

hukum.

Sistem pengaturan hukum kontrak adalah sistem terbuka (open system),

artinya bahwa setiap orang bebas untuk mengadakan perjanjian, baik yang sudah

diatur maupun yang belum diatur di dalam undang-undang. Hal ini dapat

disimpulkan dari ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH

Perdata, yang berbunyi: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.

Dalam membuat perjanjian, ada dikenal suatu proses prakontrak. Ada

beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam pembuatan (formation) suatu

kontrak, yaitu:77

a. Sudahkah kesepakatan tercapai, hal ini diatur oleh ketentuan tentang kapan

terjadinya penawaran (offer) dan penerimaan (acceptance);

b. Apakah kontrak tersebut telah mengikat secara sah. Hal ini akan dijawab

oleh syarat sahnya suatu kontrak, dalam KUHPerdata diatur pada Pasal

1320;

c. Apakah ada faktor-faktor yang dapat membatalkan (invaliditate) kontrak.

Pertanyaan tersebut akan dijawab dengan penelitian apakah dalam kontrak

tersebut tidak ada unsur-unsur:

i. Informasi bohong (misrepresentation)

ii. Kesalahan (mistake)

iii. Paksaan (duress)

77

(19)

iv. Penyalahgunaan keadaan (undue influence)

v. Posisi tawar yang berat sebelah (unconscionable bargains)

vi. Ketidaksahan (illegality), dan

vii. Ketidakmampuan (incapacity)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja, jenis kontrak di dalam pelaksanaan perjanjian kerja yang

diadakan antara pengusaha dengan karyawan sales marketing adalah jenis

perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT), yang artinya hubungan kerjanya

bersifat tetap. Definisi ketentuan kontrak/perjanjian kerja bagi sales marketing

yang bersifat tetap adalah sebagai berikut;78

a. Tak ada batasan jangka waktu lamanya bekerja

b. Perusahaan dapat mensyaratkan masa percobaan selama minimal 6 bulan

c. Masa kerja dihitung sejak masa percobaan

Selama masa percobaan perusahaan wajib membayar upah dan upah

tersebut tidak boleh lebih rendah dari upah minimum yang berlaku.

Di dalam pelaksanaan perjanjian kerja bagi karyawan sales marketing,

kontrak telah dibuat terlebih dahulu oleh perusahaan, karena tidak mungkin

perusahaan membuat kesepakatan dengan calon karyawan satu persatu.

78

(20)

Perusahaan telah menyiapkan draft perjanjian kerja dan karyawan sales marketing

diijinkan untuk mempelajari draft tersebut lebih lanjut.79

Penggunaan perjanjian tersebut didasari pertimbangan ekonomis, yaitu

untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan oleh pembuat kontrak dan juga untuk

kepraktisan.80

1. Perjanjian dibuat secara massal dan ketentuan-ketentuan di dalamnya

(persyaratan-persyaratannya) serta bentuknya telah dibakukan atau

dinyatakan tetap oleh pihak yang memiliki kedudukan ekonomis dan

psikologis yang lebih kuat (dalam hal ini pengusaha) dan tidak dapat

diadakan perundingan lagi

Hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia

PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja

menunjukkan bahwa perjanjian kerja yang dilakukan perusahaan terhadap

karyawan sales marketing adalah perjanjian baku/standar, karena:

2. Perjanjian yang isinya dituangkan dalam bentuk tertentu dengan jumlah

yang banyak serta dipergunakan untuk semua perjanjian yang sama

jenisnya. Perjanjian dibuat oleh para pihak, akan tetapi isinya ditetukan

oleh salah satu pihak saja

3. Calon karyawan sales marketing hanya memiliki pilihan untuk menerima

atau menolak isi perjanjian

79

Hasil wawancara dengan Adril Amran SE. MM. Ak. CA., Koord Fin & Adm Head Sumatera di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja, 7 Maret 2017

80

(21)

Di dalam dunia bisnis, kehadiran dari perjanjijan/kontrak baku tersebut

sangat diperlukan untuk mempermudah operasi bisnis dan mengurangi

ongkos-ongkos.81

Hal ini sesuai seperti apa yang dikemukakan oleh Asser Rutten yang

mengatakan, bahwa perjanjian baku itu mengikat karena setiap orang yang

menandatangani perjanjian baku tersebut membangkitkan kepercayaan bahwa

yang bertanda tangan mengetahui dan menghendaki isi perjanjian tersebut. Jadi

tidak mungkin seseorang menandatangani apa yang tidak diketahuinya.82

Kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 ayat (l) KUH

Perdata sangat ideal jika para pihak yang terlibat dalam suatu kontrak posisi

tawarya seimbang antara satu dengan yang lain. Apabila dalam suatu perjanjian,

kedudukan para pihak tidak seimbang, pihak yang lemah biasanya tidak berada

Kewajiban membaca (duty to read) suatu perjanjian/kontrak sangat

penting. Penandatanganan suatu kontrak mengartikan bahwa para pihak telah

menyetujui kontrak yang dibuat dengan segala isinya. Ketentuan ini

menyimpulkan bahwa sebelum menandatangani suatu kontrak, para pihak harus

membaca kontrak dan mengerti terhadap isi kontrak tersebut terlebih dahulu

sebelum menandatanganinya.

Pada prinsipnya isi perjanjian kerja tersebut dilandasi dengan iktikad baik

pengusaha dalam pembuatan perjanjian kerja yang mencerminkan keseimbangan

antara hak dan kewajiban.

81

Munir Fuady, Hukum Kontrak dari Sudut Pandang Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti Buku Kedua, Bandung, 2001, hlm 78

82

(22)

dalam keadaan yang betul-betul bebas untuk menentukan apa yang diinginkan di

dalam perjanjian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja, di dalam hal pelaksanaan perjanjian kerja bagi karyawan sales

marketing bentuk perjanjian yang digunakan adalah bentuk kontrak secara tertulis.

Tujuan pembuatan perjanjian kerja secara tertulis adalah agar memberikan

kepastian hukum juga kepastian hak dan kewajiban para pihak, dan sebagai alat

bukti yang sempurna di kala timbul perselisihan di kemudian hari.

Sebagaimana diuraikan dalam definisi perjanjian kerja tersebut, dapat

dilihat bahwa isi dari perjanjian kerja bagi sales marketing memuat hal-hal

sebagai berikut:83

- Perjanjian menyebutkan ruang lingkup pekerjaan, evaluasi kinerja,

evaluasi kenaikan tingkat, gaji dan fasilitas.

- Perjanjian di mulai dengan menyebut tempat dan tanggal diberlakukan

perjanjian tersebut, selanjutnya menyebutkan identitas para pihak seperti

nama, tempat tinggal, atau tempat kedudukan, nomor KTP.

- Perjanjian memuat pembukaan yang mengandung dasar hukum dan

pertimbangan-pertimbangan mengapa diadakan perjanjian atau kontrak;

- Berisi syarat-syarat yang diperjanjikan, atau hak dan kewajiban para

pihak dalam perjanjian tersebut. Lantas, diatur pula kemungkinan yang

timbul dikemudian hari;

83

(23)

- Penutup perjanjian (klausul penutup). Perjanjian di buat dan di

tandatangani dalam rangkap dua dan bermaterai. Karyawan sales

marketing dan pengusaha masing-masing mendapat 1 (satu) perjanjian

kerja.

Dari hal tersebut diatas, tentunya dapat ditentukan bahwa unsur pokok

yang terdapat dalam suatu perjanjian pada Perusahaan Toyota Mobil Indonesia

PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja adalah

unsur esensial.

Istilah “Esensial” sendiri memberikan penegasan bahwa unsur tersebut

merupakan unsur dari suatu perjanjian yang wajib ada, yang merupakan hal pokok

adanya perjanjian itu. Sehingga apabila unsur tersebut tidak ada, maka perjanjian

itu tidak sah, tidak relevan dan tidak mengikat para pihak yang tercantum

didalamnya.84

Surat perjanjian yang dibuat secara tertulis antara Perusahaan Toyota

Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja dengan karyawan sales marketing mempunyai manfaat sebagai

berikut:85

4) Agar tidak merugikan satu sama lain.

1) Memuat persetujuan antara perusahaan dengan karyawan.

2) Memuat hak dan kewajiban antara perusahaan dengan karyawan.

3) Agar perusahaan tidak bertindak sewenang-wenang terhadap karyawan.

84

Herlien Budiono, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya, Citra Aditya, Bandung, 2010, hlm 67

85

(24)

Menurut M. Yahya Harahap, S.H., kegunaan surat perjanjian yang

dituangkan dalam bentuk tertulis adalah untuk menciptakan ketenangan bagi

kedua belah pihak yang berjanji karena terdapatnya kepastian didalam surat

perjanjian, untuk mencegah timbulnya masalah yang tidak diinginkan, untuk

membuat sahnya segala sesuatu menurut hukum dan untuk memudahkan cara

penyelesaian masalah menurut hukum yang berlaku.86

1) Surat perjanjian ditulis diatas kertas segel atau kertas biasa yang dibubuhi

materai.

Dalam penyusunan perjanjian kerja terdapat syarat-syarat kerja yang telah

dipenuhi, syarat-syarat tersebut antara lain sebagai berikut:

2) Pembuatan surat perjanjian atas rasa ikhlas, rela, tanpa paksaan.

3) Isi perjanjian disetujui oleh kedua belah pihak yang berjanji.

4) Pihak yang berjanji sudah dewasa dan dalam keadaan waras dan sadar.

5) Isi perjanjian jelas dan tidak mempunyai peluang untuk ditafsirkan secara

berbeda.

6) Isi surat perjanjian tidak bertentangan dengan undang-undang dan norma

susila yang berlaku.

Konsekuensi hukum akibat bila tidak terpenuhinya persyaratan perjanjian

kerja adalah perjanjian batal demi hukum, dapat dibatalkan, kontrak tidak dapat

dilaksanakan, atau hanya mengakibatkan sanksi administratif. Dikatakan batal

demi hukum, jika tidak terpenuhinya syarat objektif yang terdapat dalam Pasal

1320 KUH Perdata, yaitu perihal tertentu (Pasal 1332 - Pasal 1335 KUH Perdata)

86

(25)

dan kausa yang halal, artinya bukan hubungan sebab akibat tetapi isi atau maksud

dari perjanjian (Pasal 1335 - Pasal 1337 KUH Perdata). Dikatakan dapat

dibatalkan, jika tidak terpenuhinya syarat subyektif yang terdapat dalam Pasal

1320 KUH Perdata, yaitu asas konsensualisme “adanya kata sepakat kedua belah

pihak” dan cakap melakukan perbuatan hukum (Pasal 1329 - Pasal 1331 KUH

Perdata). Dikatakan kontrak tidak dapat dilaksanakan artinya kontrak yang tidak

begitu saja batal karena masih mempunyai status hukum tertentu, tetapi tidak

dapat dilaksanakan. Dikatakan sanksi administratif, jika persyaratan tidak

dipenuhi maka mengakibatkan sanksi administratif terhadap salah satu pihak atau

kedua pihak dalam kontak tersebut.

Dalam etika bekerja terdapat kewajiban dua pihak, yaitu pada karyawan

dan pada perusahaan, awalnya dimulai dengan menyoroti kewajiban karyawan

sales marketing pada Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International

Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja kemudian selanjutnya

membalikkan perspektifnya dengan memfokuskan kewajiban Perusahaan Toyota

Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja terhadap karyawan sales marketing. Kewajiban adalah suatu

beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban

adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.

Dalam hal ini, ada tiga kewajiban karyawan sales marketing yang harus

dipatuhi, yaitu:87

87

(26)

1) Kewajiban ketaatan

Ketika seseorang bergabung dalam perusahaan, maka karyawan tersebut

harus konsekuen untuk mentaati dan patuh pada perintah dan arahan yang

diberikan oleh perusahaan, karena mereka terikat dengan perusahaan. Namun,

karyawan tidak harus memenuhi perintah yang diberikan atasan jika perintah

tersebut dinilai tidak wajar atau melanggar hukum. Misalnya untuk kepentingan

pribadi atasan bukan untuk kepentingan perusahaan, seperti memperbaiki mobil

pribadi milik atasannya. Karyawan juga tidak perlu mematuhi perintah yang

memang demi kepentingan perusahaan, tetapi tidak sesuai dengan penugasan yang

disepakati, misalnya sales marketing diberi tugas untuk membersihkan ruangan.

Untuk menghindari masalah kewajiban ketaatan ini adalah dengan membuat job

desc yang jelas dan lengkap saat karyawan mulai masuk bekerja. Deskripsi

pekerjaan ini dibuat cukup fleksibel sehingga kepentingan perusahaan selalu bisa

diprioritaskan.

2) Kewajiban konfidensialitas

Kewajiban karyawan selanjutnya adalah kewajiban konfidensialitas atau

kerahasiaan. Setiap karyawan dalam sebuah perusahaan yang memiliki akses

terhadap kerahasiaan perusahaan wajib menyimpan informasi yang bersifat

rahasia. Kewajiban ini tidak hanya dipegang saat karyawan masih bekerja di

perusahaan tersebut, tapi juga ketika sudah resign atau pindah kerja. Jika seorang

karyawan pindah ke tempat baru dengan membawa rahasia perusahaan

sebelumnya dengan harapan mendapat kompensasi yang lebih besar, maka

(27)

3) Kewajiban loyalitas

Kewajiban karyawan lainnya adalah kewajiban dalam hal loyalitas atau

kesetiaan. Seorang karyawan juga harus memiliki konsekuensi loyalitas dan

dedikasi terhadap perusahaan. Karyawan tersebut harus mendukung apa yang

menjadi visi dan misi perusahaan.

Setelah kewajiban karyawan sales marketing terhadap Perusahaan Toyota

Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja telah dijabarkan diatas, kini saatnya membahas mengenai

kewajiban perusahaan terhadap karyawannya. Selain memberikan beban tanggung

jawab pada karyawan dengan berbagai tugas yang berkaitan dengan perusahaan,

perusahaan berkewajiban untuk memberikan apa yang patut diterima.

Adapun kewajiban perusahaan pada karyawan ialah:88 1) Perusahaan tidak melakukan diskriminasi

Diskriminasi dalam perusahaan adalah membedakan karyawan dengan

alasan yang tidak relevan, berdasarkan prasangka atau stereotip. Diskriminasi

dapat terjadi saat perekrutan kandidat karyawan, kenaikan jabatan, atau deskripsi

pekerjaan.

Dalam perusahaan perilaku diskriminasi dianggap tidak etis karena:

• Akan merugikan perusahaan, karena tidak fokus pada kapasitas dan

kemampuan kandidat karyawan, tapi pada faktor-faktor lainnya.

Perusahaan akan kehilangan kemampuan bersaingnya karena perusahaan

tidak didukung oleh tenaga yang berpengalaman.

88

(28)

• Merendahkan harkat dan martabat orang yang didiskriminasi

2) Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan

Tempat kerja yang bersih, sehat, dan nyaman dapat memberikan pengaruh

positif dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Sedangkan keselamatan

kerja diwujudkan dengan tempat kerja yang aman dan sesuai dengan standar

keselamatan yang telah ditentukan.

3) Perusahaan memberikan gaji secara adil

Selain untuk mengembangkan diri, memberikan kontribusi yang

bermanfaat bagi masyarakat, motivasi seseorang untuk bekerja adalah untuk

mendapatkan upah atau gaji.

4) Perusahan tidak boleh memberhentikan karyawan dengan semena-mena

Ada tiga alasan konkret dalam memberhentikan karyawan, yaitu:

a. Perusahaan hanya boleh memberhentikan dengan alasan yang tepat

b. Perusahaan harus berpegang pada prosedur yang semestinya

c. Perusahaan harus membatasi akibat negatif bagi karyawan seminimal

mungkin

Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, wajib

adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau

diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang

pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Disini

(29)

dilaksanakan tanpa ada alasan apapun itu. Dari pengertian yang lain, kewajiban

berarti sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.89

Kontrak sebagai instrumen pertukaran hak dan kewajiban diharapkan

dapat berlangsung dengan baik, fair dan proporsional sesuai dengan yang telah

disepakati para pihak. Seperti halnya pada kontrak komersial, baik pada tahap pra

kontraktual, pembentukan kontrak maupun pelaksanaannya, asas proporsionalitas

mempunyai daya kerja menciptakan aturan main pertukaran hak dan kewajiban

para pihak.

C. Hambatan-Hambatan yang Timbul dalam Pelaksanaan Perjanjian Kerja dan Cara Mengatasinya (Studi terhadap PT. Astra International Auto 2000 Medan)

Dalam suatu kontrak, para pihak yang terlibat di dalamnya diharapkan

dapat memenuhi segala hak dan kewajibannya sehingga perjanjian kerja dapat

berjalan dengan baik, seimbang, adil dan proporsional sesuai dengan apa yang

telah disepakati para pihak.

90

Dalam melakukan perjanjian kerja sesuai dengan hal-hal yang

diperjanjikan dalam kontrak, terdapat berbagai hambatan yang dilalui para pihak, Asas proporsionalitas adalah asas yang meletakkan segala kegiatan sesuai

dengan konteks dan tujuan yang dilandasi oleh etika individual, etika sosial, dan

etika institusional.

89

https://gietayonghwa.wordpress.com/2011/ 02/19/hak-dan-kewajiban/ Diakses pada tanggal 17 Maret 2017. Pukul 06.42 WIB

90

(30)

yaitu antara perusahaan selaku pihak majikan dan karyawan sales marketing

selaku pihak pekerja.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja, hambatan-hambatan yang dialami para pihak terjadi

dikarenakan faktor internal yang dapat mempengaruhi eksistensi kontrak yang

diadakan oleh para pihak. Adapun sebab faktor internal itu terjadi dikarenakan

kelalaian yang dilakukan oleh karyawan sales marketing sebagai pekerja yang

melibatkan konsumen sebagai pihak ketiga, di mana karyawan sales marketing

menaikkan harga jual mobil diluar batasan harga yang ditetapkan oleh perusahaan,

dan menggunakan sebagian uang hasil penjualan mobil dari konsumen untuk

kepentingan pribadi. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari karyawan itu

sendiri yang mempengaruhi produktivitas kerja. Tentu hal ini yang

mengakibatkan kerugian pada perusahaan dan juga konsumen.

Saat terjadi kelalaian yang dilakukan oleh karyawan sales marketing, maka

dalam hal ini perusahaan harus memenuhi kewajibannya, yaitu melaksanakan

sosialisasi terhadap karyawan sales marketing terlebih dahulu dengan

membicarakan maksud, tujuan, serta alasan karyawan melakukan tindakan

tersebut dan diselesaikan sesuai dengan rentang waktu yang telah ditentukan oleh

perusahaan. Sebab apa yang telah menjadi kewajiban, maka sudah sepatutnya

kewajiban tersebut untuk dilaksanakan.

Jika karyawan yang bersangkutan tersebut tidak dapat untuk bersosialisasi

(31)

sebagai jaminannya. Jika sama sekali tidak ada juga iktikad baik dari karyawan

sales marketing tersebut, maka perusahaan akan melaporkan tindakan tersebut

kepada pihak yang berwajib.91

Hambatan-hambatan yang terjadi karena kelalaian karyawan sales

marketing di dalam prakteknya dikatakan pernah terjadi tetapi jarang.

Pada dasarnya kelalaian tersebut dapat dikenakan Pasal 474 KUHP yang

menyebutkan, “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang memegang barang

itu berhubung dengan pekerjaannya atau jabatannya atau karena ia mendapat upah

uang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun.”

Selain itu, pada pelaksanaan perjanjian kerja Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja, sebagai perusahaan mobil pernah mengalami hambatan di

mana karyawan sales marketing tidak dapat mencapai target penjualan mobil yang

telah ditentukan perusahaan selama masa periodik yang tercantum di dalam isi

perjanjian kerja. Akibatnya, perusahaan dapat memberi surat peringatan hingga

pengambilan keputusan pengakhiran hubungan kerja dengan karyawan sales

marketing.

92

PT. Astra Internasional, Tbk yang menjadi tempat penelitian merupakan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini telah tercatat di

Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990 dan perusahaan ini adalah

91

Hasil wawancara dengan Adril Amran SE. MM. Ak. CA., Koord Fin & Adm Head Sumatera di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja, 7 Maret 2017

92

(32)

perusahaan yang telah go-public. Artinya apabila terdapat rumor atau issue

terhadap kinerja perusahaan go-public, maka dapat secara langsung

mempengaruhi atau menyebabkan harga saham perusahaan turun.

Etika bisnis di dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting,

yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing

yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation)

yang tinggi, di mana diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu

semua dan biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik,

sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal

serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Jika di lihat dari bentuknya, Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra

International Auto 2000, Tbk merupakan Perseroan Terbatas (PT) karena

perusahaan ini termasuk dalam badan hukum dan juga menggunakan pedoman

Good Coorporate Governance (GCG) agar menjadi acuan dalam menjalankan

perusahaan agar senantiasa memperhatikan perundang-undangan, anggaran dasar

Perseroan.

Adapun kode etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of

Corporate and Business Conduct) merupakan implementasi salah satu prinsip

Good Corporate Governance (GCG). Kode etik tersebut menuntut karyawan dan

pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etik bisnis yang terbaik di

dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila prinsip

tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture), maka

(33)

berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan “mana yang tidak boleh” dilakukan

dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal

yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum.

Pelaksanaan Good Corporate Governance memerlukan perangkat

pendukung yang memungkinkan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya,

yaitu Fairness, Transparency, Accountability, Responsibility, Disclosure dan

Independence dapat diterapkan dengan baik. Good Corporate Governance

berperan untuk memastikan atau menjamin bahwa manajemen dilaksanakan

dengan baik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat yang memenuhi hal-hal

tersebut dan penggunaannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Penerapan Good Corporate Governance dalam implementasi etika dalam

bisnis memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis bukan lagi

merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi

menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Etika bisnis yang baik dan sehat

menjadi kunci bagi suatu perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan

tahan terhadap segala macam serangan ketidakstabilan ekonomi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja, pemutusan hubungan kerja terjadi apabila diketahui karyawan

telah melakukan tindakan-tindakan yang melanggar peraturan yang dicantumkan

dalam perjanjian kerja, dan bilamana karyawan sales marketing sakit

(34)

ditahan oleh pihak yang berwajib, maka dapat menyebabkan berakhirnya

hubungan kerja.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja

karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban

antara pekerja dan pengusaha. Apabila mendengar istilah PHK, yang biasa

terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak pengusaha karena kesalahan

pekerja. Karenanya, selama ini singkatan ini memiliki konotasi negatif. Padahal,

kalau ditilik dari definisi yang diambil dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan pemutusan hubungan kerja dapat terjadi

karena bermacam sebab. Intinya tidak persis sama dengan pengertian dipecat.

Jadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat di bedakan menjadi tiga

bagian, antara lain:

1. Pemutusan hubungan kerja atas kehendak pengusaha

a. Terjadinya efesiensi di dalam perusahaan yang mengakibatkan harus

dilakukannya pengurangan tenaga kerja yang di karenakan kondisi

perusahaan yang labil dan terancam pailit/bangkrut (PHK Massal)

b. Pekerja sudah memasuki usia tidak produktif atau menurunya

produktifitas kerja. Di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

dijelaskan bahwa usia produktif pekerja adalah sampai dengan usia

maksimal 55 tahun

c. Pekerja melanggar ketentuan-ketentuan atau aturan dan tata tertib yang

dijalankan di dalam perusahaan yang bersifat ringat atau berat yang telah

(35)

2. Pemutusan hubungan kerja atas kehendak pekerja

a. Mengundurkan diri

b. Pekerja mengajukan pensiun dini di karenakan masalah kesehatan (sakit).

c. Pekerja sudah memasuki usia tidak produktif atau menurunnya

produktifitas kerja. Di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

dijelaskan bahwa usia produktif pekerja adalah sampai dengan usia

maksimal 55 tahun. Untuk hal ini pekerja berhak mengajukan pensiun

apabila pengusaha belum juga menjalankan ketentuan yang telah di atur di

dalam perjanjian kerja dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013

3. Pekerja meninggal dunia

Hal tersebut tidak dapat dihindari namun dapat diantisipasi oleh

perusahaan dengan membuat substansi dalam perjanjian kerja sesuai dengan apa

yang diinginkan oleh pembuatnya, yaitu perusahaan, yang mau tidak mau pihak

karyawan sales marketing yang telah menyepakati substansi perjanjian dan tidak

dapat menghindari konsekuensi yang mengikuti suatu perjanjian yang telah

dibuat.

Konsekuensi tersebut dapat timbul apabila sewaktu-waktu ada pihak yang

melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama di

dalam suatu perjanjian kerja.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja, dalam hal bila terjadi pemutusan hubungan kerja oleh

(36)

atau karena karyawan sales marketing mengundurkan diri, karyawan sales

marketing tidak akan dikenakan denda apapun oleh perusahaan. Perusahaan wajib

membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian

hak yang akan diterima oleh karyawan sales marketing. Uang pesangon, uang

penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak dihitung berdasarkan upah

karyawan dan masa kerjanya.

Berikut cara perhitungan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja,

dan uang penggantian hak menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013:

1. Uang Pesangon:

a. Masa kerja kurang dari 1 tahun : 1 bulan upah

b. Masa kerja 1 tahun, tetapi kurang dari 2 tahun : 2 bulan upah

c. Masa kerja 2 tahun, tetapi kurang dari 3 tahun : 3 bulan upah

d. Masa kerja 3 tahun, tetapi kurang dari 4 tahun : 4 bulan upah

e. Masa kerja 4 tahun, tetapi kurang dari 5 tahun : 5 bulan upah

f. Masa kerja 5 tahun, tetapi kurang dari 6 tahun : 6 bulan upah

g. Masa kerja 6 tahun, tetapi kurang dari 7 tahun : 7 bulan upah

h. Masa kerja 7 tahun, tetapi kurang dari 8 tahun : 8 bulan upah

i. Masa kerja 8 tahun atau lebih : 9 bulan upah

2. Uang Penghargaan Masa Kerja:

a. Masa kerja 3 tahun, tetapi kurang dari 6 tahun : 2 bulan upah

b. Masa kerja 6 tahun, tetapi kurang dari 9 tahun : 3 bulan upah

c. Masa kerja 9 tahun, tetapi kurang dari 12 tahun : 4 bulan upah

(37)

e. Masa kerja 15 tahun, tetapi kurang dari 18 tahun : 6 bulan upah

f. Masa kerja 18 tahun, tetapi kurang dari 21 tahun : 7 bulan upah

g. Masa kerja 21 tahun, tetapi kurang dari 24 tahun : 8 bulan upah

h. Masa kerja 24 tahun atau lebih : 10 bulan upah

3. Uang Penggantian Hak:

a. Penggantian hak pengobatan/perawatan dan perumahan 15 % dari uang

pesangon dan uang penghargaan masa kerja

b. Sisa cuti yang belum di ambil : gaji : 30 x sisa cuti

Berikut hak-hak yang harus di dapatkan karena pemutusan hubungan kerja

berdasarkan besaran kompensasi:

1. Pemutusan hubungan kerja massal atau karena efesiensi, berhak atas 2 kali

uang pesangon, 1 kali uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak

2. Memasuki usia tidak produktif atau pensiun, berhak atas 2 kali uang pesangon,

1 kali uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak

3. Perusahaan pailit, berhak atas 1 kali uang pesangon, 1 kali uang penghargaan

masa kerja dan uang penggantian hak

4. Pekerja melakukan kesalahan berat, berhak atas uang penggantian hak

5. Pekerja melakukan pelanggaran perjanjian kerja, berhak atas 1 kali uang

pesangon, 1 kali uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak

6. Pekerja mengundurkan diri, berhak atas uang penggantian hak

7. Pekerja meninggal dunia, erhak atas 2 kali uang pesangon, 1 kali uang

(38)

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian kerja telah

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai

ketenagakerjaan, hal tersebut dapat ditinjau berdasarkan kenyataan di lapangan

dalam bentuk, yaitu PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja telah melaksanakan waktu kerja, memberikan waktu istirahat

dan cuti kepada karyawan sales marketing, memberikan kesempatan secukupnya

kepada karyawan untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya,

sampai dengan PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja berusaha untuk memenuhi kewajibannya sebagai pemberi kerja

kepada karyawannya agar betah bekerja di perusahaan.93

Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya

terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara musyawarah untuk mencapai

mufakat, dan jangka waktu penyelesaian perselisihan melalui bipartit harus

diselesaikan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal dimulainya

perundingan. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari salah satu pihak Apabila timbul perselisihan dikemudian hari mengenai pelaksanaan dan

segala akibat dari perjanjian kerja ini, dengan didasarkan pada itikad baik, maka

para pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan musyawarah secara perundingan

bipartit. Definisi perundingan bipartit terdapat dalam Pasal 1 angka 10

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Hubungan Industrial adalah

perundingan antara pekerja dengan pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan

hubungan industrial.

93

(39)

menolak untuk berunding atau telah dilakukan perundingan tetapi tidak mencapai

kesepakatan, maka perundingan bipartit dianggap gagal.

Apabila setelah dilakukan perundingan bipartit gagal dicapai, maka

pekerja dan pengusaha harus menghadapi prosedur penyelesaian yang panjang

melalui Perundingan Tripartit. Dalam pengaturan UU Ketenagakerjaan, terdapat

tiga forum penyelesaian yang dapat dipilih oleh para pihak:

a. Mediasi

Forum Mediasi difasilitasi oleh institusi ketenagakerjaan. Dinas tenaga

kerja kemudian menunjuk mediator. Mediator berusaha mendamaikan para pihak,

agar tercipta kesepakatan antar keduanya. Dalam hal tercipta kesepakatan para

pihak membuka perjanjian bersama dengan disaksikan oleh mediator. Bila tidak

dicapai kesepakatan, mediator akan mengeluarkan anjuran.

b. Konsiliasi

Forum Konsiliasi dipimpin oleh konsiliator yang ditunjuk oleh para pihak.

Seperti mediator, Konsiliator berusaha mendamaikan para pihak, agar tercipta

kesepakatan antar keduanya. Bila tidak dicapai kesepakatan, Konsiliator juga

mengeluarkan produk berupa anjuran.

c. Arbitrase

Lain dengan Mediasi dan Konsiliasi yang berupa anjuran dan tidak

mengikat, putusan arbitrase mengikat para pihak. Satu-satunya langkah bagi pihak

yang menolak putusan tersebut ialah permohonan Pembatalan ke Mahkamah

Agung. Karena adanya kewajiban membayar arbiter, mekanisme arbitrase kurang

(40)

Apabila setelah dilakukan musyawarah gagal, maka kedua belah pihak

sepakat untuk menyelesaikannya dengan berpedoman kepada ketentuan Peraturan

Perundangan yang berlaku. Selama dalam proses penyelesaian perselisihan, para

pihak wajib menjaga supaya kegiatan produksi/operasional tetap berlangsung

dengan lancar dan aman.

D. Pelaksanaan Program Jaminan Sosial pada Karyawan Sales Marketing (Studi terhadap PT. Astra International Auto 2000 Medan)

Program jaminan sosial tenaga kerja diselenggarakan dalam rangka untuk

memberikan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan bagi para tenaga kerja

beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidup, serta suatu penghargaan

kepada karyawan yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada

perusahaan khususnya para karyawan sales marketing di Perusahaan Toyota

Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja.

Maksud dari diselenggarakannya program jaminan sosial pada karyawan

sales marketing ini adalah untuk menumbuhkan kemandirian dan menjaga harkat

dan martabat serta harga diri karyawan dalam menghadapi resiko-resiko sosial

ekonomi, sedangkan tujuannya adalah mengurai ketidakpastian masa depan

karyawan yang akan menunjang ketenangan kerja sehingga dapat meningkatkan

(41)

Program jaminan sosial tenaga kerja hanya dapat diselenggarakan dengan

baik apabila sesuai dengan apa yang telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 24

Tahun 2011 yaitu, pengusaha membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran

yang menjadi kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan upah atau gaji tenaga

kerja serta menyetorkannya ke badan pelaksana jaminan sosial tenaga kerja dalam

waktu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja, di dalam pelaksanaan program jaminan sosial bagi karyawan

sales marketing, perusahaan telah mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku

dan terbukti berjalan dengan baik dan benar. Perusahaan telah mendaftarkan

seluruh karyawan sales marketing sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS).94

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa jaminan sosial yang

diberikan Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra Internasional Auto 2000,

Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja kepada karyawan sales marketing sesuai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS

adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

sosial. BPJS terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Karyawan

sales marketing wajib membayar iuran jaminan sosial yang diselenggarakan oleh

BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sesuai peraturan

perundang-undangan, yang secara langsung dipungut oleh perusahaan dari gajinya.

94

(42)

dengan Regulasi Pemerintah tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional semua

karyawan yang berusia dibawah 55 tahun diikutsertakan dalam program jaminan

sosial, antara lain sebagai berikut:

a. Jaminan Kecelakaan Kerja

b. Jaminan Hari Tua

c. Jaminan Kematian

d. Jaminan Pensiun

e. Jaminan Kesehatan

Kategori kecelakaan kerja, meliput i:

• Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja atau lingkungan tempat kerja

• Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dan pulang dari tempat

kerja, sepanjang melalui perjalanan yang wajar dan biasa dilewati setiap hari

• Kecelakaan terjadi di tempat lain dalam rangka tugas atau secara langsung

bersangkut paut dengan penugasan dan tidak ada unsur kepentingan pribadi

• Penyakit yang timbul akibat hubungan kerja

Dengan demikian, dapat digolongkan tiga jenis kecelakaan kerja, yaitu:

• Golongan pertama, yang mengartikan kecelakaan kerja secara sempit, yaitu

golongan yang hanya meliputi kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan saja

• Golongan kedua, yang mengartikan kecelakaan yang bukan hanya terjadi di

perusahaan saja, tetapi juga penyakit yang timbul akibat hubungan kerja di

perusahaan tempat bekerja.

• Golongan ketiga, yang mengartikan kecelakaan kerja secara luas, yaitu jenis

(43)

kecelakaan (lalu lintas) yang terjadi pada saat pulang dan pergi ke tempat

kerja, dengan melalui rute yang biasa dilalui

Bila karyawan sales marketing mengalami kecelakaan kerja di tempat

kerja, maupun pada saat dalam perjalanan dari rumah ke tempat kerja dan

sebaliknya dari tempat kerja ke rumah, maka karyawan akan mendapatkan dana

santunan kecelakaan kerja untuk berobat di rumah sakit hingga sembuh.

Hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia

PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan Sisingamangaraja

menunjukkan bahwa selain mendapatkan BPJS berupa jaminan kecelakaan kerja

dan jaminan kematian, setiap karyawan oleh perusahaan juga diikutsertakan

dalam program asuransi jiwa kumpulan yang mencakup resiko kecelakaan diri

dan resiko kematian selama terikat hubungan kerja. Nilai pertanggungan

disesuaikan dengan golongan masing-masing karyawan. Premi asuransi jiwa

kumpulan merupakan pendapatan karyawan dan diatur dalam ketentuan tersendiri.

Dalam kaitannya dengan kecelakaan kerja, ada suatu jenis kecelakaan

yang tidak dapat di kategorikan sebagai kecelakaan kerja. Jenis-jenis kecelakaan

tersebut adalah:

• Kecelakaan yang terjadi pada waktu cuti, yaitu yang bersangkutan sedang

bebas dari urusan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Jika

yang bersangkutan mendapat panggilan atau tugas dari perusahaan, dalam

perjalanan memenuhi panggilan tersebut, yang bersangkutan sudah dijamin

(44)

• Kecelakaan yang terjadi di mes/perkemahan yang tidak berada di lokasi

tempat kerja

• Kecelakaan yang terjadi dalam rangka melakukan kegiatan yang bukan

merupakan tugas dari atasan, untuk kepentingan perusahaan

• Kecelakaan yang terjadi pada waktu yang bersangkutan meninggalkan tempat

kerja untuk kepentingan pribadi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja juga menunjukkan bahwa selain mendapatkan BPJS berupa

jaminan pensiun, seluruh karyawan dengan status tetap, menjadi peserta jaminan

pensiun yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Dana Pensiun Astra.

Ketentuan-ketentuan mengenai kepesertaan Dana Pensiun Astra diatur dalam

Peraturan Dana Pensiun Astra.

Untuk dapat mengikuti dan mendapatkan manfaat dari BPJS

Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, para karyawan sales marketing diwajibkan

membayar iuran. Cara menghitung iuran BPJS untuk perusahaan adalah sebagai

berikut:95

• Tarif Iuran BPJS Ketenagakerjaan

- Tarif Iuran BPJS dalam Hubungan Kerja

a. Jaminan Kecelakaan Kerja;

Besar Iuran Kelompok I : 0,24 % dari upah sebulan

Besar Iuran Kelompok II : 0,54 % dari upah sebulan

95

(45)

Besar Iuran Kelompok III : 0,89 % dari upah sebulan

Besar Iuran Kelompok IV : 1,27 % dari upah sebulan

Besar Iuran Kelompok V : 1,74 % dari upah sebulan

Penanggung iuran ditanggung seluruhnya oleh perusahaan.

b. Jaminan Kematian : 0,30 % dari upah sebulan

Penanggung iuran ditanggung seluruhnya oleh perusahaan.

c. Jaminan Hari Tua : 5,7 % dari upah sebulan

Penanggung iuran ditanggung 3,7 % oleh perusahaan dan 2 % oleh

karyawan.

d. Jaminan Pensiun

1) Iuran program jaminan pensiun dihitung sebesar 3 %, yang terdiri atas

2 % iuran perusahaan dan 1 % iuran karyawan.

2) Upah setiap bulan yang dijadikan dasar perhitungan iuran terdiri atas

upah pokok dan tunjangan tetap. BPJS Ketenagakerjaan menyesuaikan

besaran upah dengan menggunakan faktor pengali sebesar 1 (satu)

ditambah tingkat pertumbuhan tahunan produk domestik bruto tahun

sebelumnya. Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan menetapkan serta

mengumumkan penyesuaian batas upah tertinggi paling lama 1 (satu)

bulan setelah lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

dibidang statistik (BPS) mengumumkan data produk domestik bruto.

3) Mekanisme pembayaran iuran mengikuti program paket.

4) Perusahaan wajib membayar iuran paling lambat tanggal 15 bulan

(46)

5) Karyawan yang tidak memenuhi ketentuan pembayaran iuran

dikenakan denda sebesar 2 % setiap bulan keterlambatan.

- Tarif Iuran BPJS Luar Hubungan Kerja

a. Jaminan Kecelakaan Kerja: 1 %

b. Jaminan Hari Tua: 2 % (Minimal)

c. Jaminan Kematian: 0,3 %

Iuran ditanggung sepenuhnya oleh peserta dan iuran ditetapkan

berdasarkan nilai nominal tertentu berdasarkan upah sekurang-kurangnya

setara dengan upah minimum provinsi/kabupaten/kota.

• Tarif Iuran BPJS Kesehatan

a. Tarif iuran yang dibayarkan adalah sebesar 5 % dari gaji/upah dan

tunjangan perbulan dengan rincian 4 % dibayarkan oleh perusahaan dan 1

% dibayarkan oleh karyawan yang sudah termasuk pekerja yang

bersangkutan + suami/istri + 3 orang anak.

b. Selain keluarga diatas, seperti anak ke 4, paman, bibi, mertua atau kerabat

lain harus mendaftar sendiri menjadi peserta BPJS mandiri dengan besar

iuran perorang sesuai dengan kelas yang dipilih secara mandiri.

c. Apabila terdapat pekerja dengan gaji/upah dan tunjangan tetap dibawah

dari UMK/UMR/UMP maka dasar perhitungan menggunakan UMK,

kecuali badan usaha tersebut memiliki surat penangguhan pelaksana upah

minimum dari gubernur/pihak yang berwenang.

Secara mendasar pembayaran iuran program BPJS adalah pembayaran

(47)

marketing dari pembayaran premi tersebut. Untuk memastikan karyawan sales

marketing bisa mengoptimalkan manfaat dan komunikasi intensif kepada

karyawan sales marketing yang perlu dilaksanakan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan jelas terlihat bahwa Perusahaan

Toyota Mobil Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja benar-benar memperhatikan masalah kesejahteraan para

karyawan sales marketing. Ini dapat dilihat dari terpenuhinya jaminan sosial dan

kesejahteraan bagi karyawan sales marketing.

Untuk lebih jelasnya mengenai masalah jaminan sosial bagi karyawan

sales marketing, berikut ini akan diuraikan sesuai dengan hasil penelitian yang ada

di Perusahaan Toyota Mobil Indonesia PT. Astra international Auto 2000, Tbk

Cabang Medan Sisingamangaraja, yaitu:

1. Diberikan perusahaan tunjangan transport, tunjangan makan, tunjangan

pengobatan dan tunjangan hari raya keagamaan

2. Diberikan perusahaaan sumbangan pernikahan, sumbangan kacamata,

sumbangan rumah sakit, sumbangan kedukaan, sumbangan kelahiran

3. Diberikan perusahaan jaminan sosial, asuransi jiwa dan dana pensiun

4. Diadakannya rekreasi untuk keluarga para karyawan sales marketing (dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan)

5. Perusahaan memberikan biaya dan fasilitas olahraga (sesuai dengan

(48)

6. Perusahaan memberikan fasilitas ibadah di lingkungan perusahaan sehingga

memungkinkan karyawan sales marketing menjalankan kewajiban menurut

agama dan kepercayaannya

7. Adanya alat perlindungan kerja, guna menjamin keselamatan dan kesehatan

para karyawan sales marketing.

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu sistem program yang dibuat

bagi karyawan maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecalakaan

kerja dan penyakit akibat hubungan kerja serta tindakan antisipatif bila terjadi hal

demikian.

Selain dari ketujuh point di atas, dalam melaksanakan program jaminan

sosial yang pada akhirnya bertujuan menjaga atau memelihara kesejahteraan para

karyawan, juga memberikan kebebasan bagi para karyawan untuk menjalankan

ibadah agama, sebagai contoh perusahaan akan memberikan ijin bagi

karyawannya untuk menunaikan ibadah haji dan selama menunaikan ibadah haji

tersebut karyawan yang bersangkutan tetap diberikan gaji penuh.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Toyota Mobil

Indonesia PT. Astra International Auto 2000, Tbk Cabang Medan

Sisingamangaraja menunjukkan bahwa karyawan juga mendapat ijin tidak masuk

kerja dengan mendapat gaji untuk hal-hal sebagai berikut:

a. Karyawan sendiri melangsungkan perkawinan : 3 hari

(49)

c. Kematian keluarga karyawan, orang tua, mertua, menantu, dan saudara

kandung : 2 hari

d. Kmatian anggota keluarga dalam satu rumah : 1 hari

e. Pembaptisan anak karyawan : 2 hari

f. Istri karyawan melahirkan atau keguguran kandungan : 2 hari

g. Khitanan anak karyawan : 2 hari

h. Ujian akhir kesarjanaan karyawan : 1 hari

i. Wisuda karyawan : 1 hari

Dengan demikian, bahwa mengenai urgensinya jaminan sosial adalah

berlandaskan kepada hak asasi manusia dan hak konstitusional setiap karyawan,

wujud tanggung jawab perusahaan dan sebagai wujud kesejahteraan sosial, asas

kemanusiaan dan berkaitan dengan penghargaan terhadap martabat manusia, dan

jaminan sosial bertujuan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak

Referensi

Dokumen terkait

pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah dipakai (JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN, VOL. Astra International Tbk AUTO 2000 Cabang Pasteur, penulis menyimpulkan bahwa

J udul skripsi : PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BENGKEL AUTO 2000 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk – TOYOTA CABANG RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG.. Nama Mahasiswa

Astra International di AUTO 2000 Cabang Medan Gatot Subroto terhadap proses keputusan pembelian Toyota Kijang.. Teori yang dlqunakan dalam penelitian 101 adalah pengertian pemasaran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan yang dimiliki oleh oleh PT Astra International,Tbk-Toyota cabang Sisingamangaraja

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AVANZA DI PT.ASTRA INTERNASIONAL TBK-TOYOTA AUTO 2000 CABANG GATOT

Astra Internasional Tbk Toyota Auto 2000 Padang yaitu metode kinerja proposional yang tidak berdasarkan penerimaan kas, tetapi merupakan akumulasi dari seluruh

Astra Internasional Tbk-Toyota Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung, sebaiknya senantiasa mempertahankan dan melakukan peningkatan untuk membuat pelanggan sepenuhnya merasa yakin

Astra International, Tbk – AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang dengan berbagai bentuk komunikasi pemasaran yang telah dilakukan seperti penjualan perorangan (personal