• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Perangkat Lunak Online (Website) Penyusunan Rencana HACCP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Perangkat Lunak Online (Website) Penyusunan Rencana HACCP"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ONLINE (WEBSITE) PENYUSUNAN RENCANA HACCP

Oleh :

M.T. ASSYAUKANI

F24104072

2009

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ONLINE (WEBSITE) PENYUSUNAN RENCANA HACCP

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

M. T. ASSYAUKANI

F24104072

2009

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(3)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENYUSUNAN

RENCANA HACCP

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Oleh:

M. T. ASSYAUKANI F24104072

Dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1986 di Bekasi

Tanggal Lulus : 28 Januari 2009

Menyetujui, Bogor, 3 Februari 2009

Prof. Dr. Ir. Maggy T. Suhartono Ir. Sutrisno Koswara, MSi

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(4)

As Selama kuliah pen akademis. Penulis meru Pangan (Himitepa) IPB ketua badan pengawas aktif di berbagai Unit K dan informasi pada orga nasional penulis menja Mahasiswa Peduli Pang wirausaha Maestro Mud

Dalam perjalanan prestasi diantaranya ada International Student Su sekaligus berkesempatan Penulis juga berhasil m Fakultas Teknologi Pert Pekan Ilmiah Mahasisw kewirausahaan, bidang menjadi finalis nasiona diliput oleh stasiun Tran

Sebagai syarat me penelitian. Hasil kegiata judul “Pengembangan P HACCP” di bawah bim Koswara M.Si.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Muhammad T Assyaukani dengan nama panggilan kani, dila Bekasi pada tanggal 17 Agustus 1986. Penulis dari pasangan Nur Muhammad Sofyan (Ayah) Saodah (ibu) dan merupakan anak kedua bersaudara. Penulis menjalankan pendidikan da Islam Assyafiiyah 02 Bekasi kemudian pada ta

elanjutkan pendidikan di pondok pesantren a tahun 2002-2004 penulis menempuh pendid endekia Tangerang, Banten. Selesai pendidika tudi di departemen Ilmu dan teknologi Pangan IP n Seleksi Masuk IPB).

penulis aktif di berbagai kegiatan akademis ma rupakan ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu dan

B periode 2007-2008 setelah sebelumnya suks s Himitepa periode 2006. Selain di Himitepa pe Kegiatan Mahasiswa yaitu sebagai ketua departem rganisasi Forces (Forum for Scientific Studies). D

jabat sebagai koordinator wilayah Jawa barat angan Indonesia (HMPPI) dan ketua Lc. IPB uda Indononesia.

n kehidupan kampus penulis berhasil menorehkan dalah sebagai wakil mahasiswa Indonesia pada

Summit di Tokyo University of Agiculture (TUA tan kuliah singkat di kampus yang sama sebany meraih juara 1 dalam pemilihan mahasiswa

rtanian dan mendapat juara 1 (setara emas) pada wa Nasional (PIMNAS) 2008 di Semarang. Dala g usaha penulis (minuman rosella dan pembu nal kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2008 d ans 7 dalam program Tunas Bangsaku.

(5)

Muhammad Taufiqullah Assyaukani. F24104072. Pengembangan Perangkat Lunak Online (Website) Penyusunan Rencana HACCP. Di bawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Maggy T. Suhartono dan Ir. Sutrisno Koswara, MSi. 2009

RINGKASAN

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) telah diadopsi menjadi siste, manajemen keamanan pangan di berbagai Negara. Dalam upaya mendukung kebijakan ini Codex Alimentarius Comission (CAC) dan institusi pangan di berbagai Negara telah menerbitkan sejumlah panduan berupa referensi dan model generik dalam penerapannya. Penggunaan berbagai panduan ini akan mempermudah penyusunan rencana HACCP. Kehadiran aplikasi yang memiliki fitur panduan otomatis dengan ratusan entry basisdata dari berbagai sumber panduan yang ada akan lebih mempermudah penyususnan rencana HACCP.

Rancang proses aplikasi “HACCPeasy” yang telah dikembangkan melalui penelitian ini telah memenuhi beberapa kriteria yang merupakan tujuan dari penelitian ini yaitu: memiliki basisdata analisis bahaya khususnya produk pangan kategori daging, unggas dan produk olahannya, memiliki kemampuan mencari isi database berdasarkan kata kunci yang dimasukkan secara live melalui fitur “Autosuggest”, mempercepat efisiensi kerja dengan pemanfaatan model HACCP generik, memudahkan pemutakhiran (update) basisdata secara cepat dan kolaborasi kerja tim melalui sistem aplikasi online.

Basisdata yang terdapat pada aplikasi terdiri dari beberapa jenis dan dibatasi hanya pada produk daging dan olahannya. Basis data yang ada yaitu : basisdata potensi bahaya, tindakan pengendalian, batas kritis, tindakan perbaikan dan prosedur verifikasi. Selain itu terdapat pula basisdata Generic HACCP yang memungkinkan integrasi antar langkah. Program aplikasi “HACCPeasy” terdiri dari dari enam halaman utama yang saling terkait satu sama lain. Halaman tersebut adalah : Setting, Company Profile, Preparation, Analysis, Documentation dan Database. Masing-masing langkah menyesuaikan dengan prosedur 12 langkah penyusunan rencana HACCP yang dikeluarkan oleh CAC.

Hasil pengujian aplikasi HACCPeasy secara offline terhadap tiga browser yang paling banyak digunakan saat ini (Firefox, Internet Explorer dan Opera) menunjukkan bahwa HACCPeasy dapat berjalan dengan baik. Pada setiap langkah HACCP aplikasi mampu dihasilkan dan dicetak dokumen baik dalam format HTML maupun PDF sesuai dengan masukan yang diberikan oleh pengguna. Dari segi konsistensi penampilan antar muka aplikasi, tidak terlihat perbedaan signifikan antar penggunaan berbagai perambah (browser). Selain itu fitur unggulan “Autosuggest“ dan pemanfaatan HACCP generik dapat berjalan dengan baik pada semua web browser yang diuji.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik yang bersifat moril, materil, bimbingan maupun semangat. Oleh karena itu izinkan penulis mengucapkan rasa penghargaan, apresiasi dan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua (Abah dan Ema), kakak-adikkuku tercinta (Akang, Ujang, Ade dan Dede) dan juga segenap keluarga besar yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis.

2. Prof. Dr. Maggy T. Suhartono selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan nasihat, bimbingan, kemudahan dan arahan selama pelaksanaan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3. Ir. Sutrisno Koswara M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah memberi banyak masukan, saran dan kritik membangun dalam proses pengambangan aplikasi dan penyusunan skripsi

4. Dr. Ir. Ratih Dewanti H. M.Sc. atas nasehat yang begitu berharga serta

bersedia meluangkan waktunya menjadi penguji pada ujian akhir penulis. 5. Kepada seluruh staf dan admin CCFT Pak Dase, Mbak Darsih, Mas Dody,

Farid dan Hans yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan aplikasi. 6. Nandayu Shaffy Afandi atas semangat yang diberikan kepada penulis.

7. Seluruh kru kost Wakasiba: Warid, Sigit, dan Abah atas nuansa saling mendukung agar dapat wisuda bersama-sama.

8. Hans Putra Kelana sebagai rekan penulis yang banyak memberi bantuan untuk mendapatkan data.

9. Rekan–rekan di asrama PPSDMS-NF regional V Bogor atas dukungan dan inspirasi selama penelitian.

10.Rekan-rekan kru Rozelt; Aji dan Ari atas pengertiannya dan kerelaan

(7)

11.Pak Rimbawan, Pak Bambang, Pak Parta, Mas Adit dan seluruh staf kemahasiswaan IPB yang telah memberikan penulis kesempatan mengikuti berbagai perlombaan

12.Rekan-rekan sejurusan atas kehangatan persahabatan selama empat tahun di

Teknologi Pangan.

13.Seluruh pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritikan dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Bogor, 3 Februari 2009

(8)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Keamanan Pangan ... 3

B. HACCP ... 4

C. Rencana HACCP ... 5

D. Rencana HACCP Generik ... 6

E. Perangkat Lunak Online (Rich Internet Application/RIA) ... 6

F. Manajemen Basisdata (Database) ... 7

G. MySQL (My Structured Query Language) ... 8

H. PHP (Hypertext Preprocessor) ... 8

I. AJAX ... 9

III. METODE PENELITIAN ... 10

A. Rancangan Program Aplikasi ... 10

B. Penyusunan Basisdata Aplikasi HACCPeasy ... 11

C. Pembuatan Aplikasi Online HACCPeasy ... 11

D. Uji Kompatibilitas ... 11

E. Uji Aksesibilitas ... 11

F. Perangkat Lunak ... 12

G. Perangkat Keras ... 12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

A. Perancangan Program Aplikasi HACCPeasy... 13

B. Penyusunan Basisdata Aplikasi HACCPeasy ... 18

C. Program Aplikasi Online HACCPeasy ... 20

D. Uji Kompabilitas Aplikasi (Offline) ... 40

E. Uji Aksesibilitas Aplikasi (Online) ... 41

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampilan antar-muka aplikasi HACCPnow ... 14

Gambar 2. Tampilan antar-muka aplikasi ISOsystemPlus ... 14

Gambar 3. Tahap Penentuan Bahaya pada Aplikasi HACCPnow ... 15

Gambar 4. Tampilan analisis bahaya pada aplikasi ISOsystemPlus ... 16

Gambar 5. Tampilan antar muka halaman Setting ketika memilih HACCP generic ... 21

Gambar 6. Tampilan antar muka halaman Company Profile ... 22

Gambar 7. Tampilan PDF yang dihasilkan setelah mengisi halaman “Profile” ... 22

Gambar 8. Antar muka halaman Preparation untuk pembentukkan HACCP Team ... 23

Gambar 9.Tampilan dokumen tipe PDF yang dihasilkan setelah mengisi halaman “Haccp Team” ... 24

Gambar 10.Antar muka halaman “Preparation” untuk deskripsi produk ... 25

Gambar 11. Dokumen Deskripsi produk dalam bentuk PDF... 26

Gambar 12.Antar muka halaman “Preparation” untuk deskripsi produk ... 27

Gambar 13. Jendela Diagram Alir setelah terjadi penyesuaian ... 27

Gambar 14.Diagram Alir dihasilkan secara otomatis ketika tombol Flow Chart di tekan ... 28

Gambar 15. Antarmuka halaman "Analysis" ... 29

Gambar 16. Halaman detail analisis bahaya ... 30

Gambar 17. Tabulasi Hazard pada Hazard Analysis ... 31

Gambar 18. Penentuan signifikansi dan fitur "Autosuggest" pada Control Measure ... 32

Gambar 19. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman Hazard Analysis ... 33

Gambar 20. Antarmuka Tabulasi CCP pada Tabulasi “Critical Limit”... 34

Gambar 21. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman “Monitoring” ... 34

Gambar 22. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman "Corrective Action"... 35

Gambar 23. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman "Verification" ... 35

Gambar 24. Dokumen PDF "Hazard Analysis" ... 36

Gambar 25. Dokumen PDF "CCP determination" ... 37

Gambar 26. Dokumen PDF "HACCP Plan" ... 38

Gambar 27. Antarmuka halaman documentation ... 39

Gambar 28. Antarmuka halaman Database ... 40

Gambar 29. Perbandingan penampilan HACCPeasy di 3 browser : Internet Explorer 7 (kiri atas), Opera 9 (kanan atas), Firefox 3 (bawah) ... 41

(11)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ONLINE (WEBSITE) PENYUSUNAN RENCANA HACCP

Oleh :

M.T. ASSYAUKANI

F24104072

2009

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(12)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ONLINE (WEBSITE) PENYUSUNAN RENCANA HACCP

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

M. T. ASSYAUKANI

F24104072

2009

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(13)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENYUSUNAN

RENCANA HACCP

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Oleh:

M. T. ASSYAUKANI F24104072

Dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1986 di Bekasi

Tanggal Lulus : 28 Januari 2009

Menyetujui, Bogor, 3 Februari 2009

Prof. Dr. Ir. Maggy T. Suhartono Ir. Sutrisno Koswara, MSi

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(14)

As Selama kuliah pen akademis. Penulis meru Pangan (Himitepa) IPB ketua badan pengawas aktif di berbagai Unit K dan informasi pada orga nasional penulis menja Mahasiswa Peduli Pang wirausaha Maestro Mud

Dalam perjalanan prestasi diantaranya ada International Student Su sekaligus berkesempatan Penulis juga berhasil m Fakultas Teknologi Pert Pekan Ilmiah Mahasisw kewirausahaan, bidang menjadi finalis nasiona diliput oleh stasiun Tran

Sebagai syarat me penelitian. Hasil kegiata judul “Pengembangan P HACCP” di bawah bim Koswara M.Si.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Muhammad T Assyaukani dengan nama panggilan kani, dila Bekasi pada tanggal 17 Agustus 1986. Penulis dari pasangan Nur Muhammad Sofyan (Ayah) Saodah (ibu) dan merupakan anak kedua bersaudara. Penulis menjalankan pendidikan da Islam Assyafiiyah 02 Bekasi kemudian pada ta

elanjutkan pendidikan di pondok pesantren a tahun 2002-2004 penulis menempuh pendid endekia Tangerang, Banten. Selesai pendidika tudi di departemen Ilmu dan teknologi Pangan IP n Seleksi Masuk IPB).

penulis aktif di berbagai kegiatan akademis ma rupakan ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu dan

B periode 2007-2008 setelah sebelumnya suks s Himitepa periode 2006. Selain di Himitepa pe Kegiatan Mahasiswa yaitu sebagai ketua departem rganisasi Forces (Forum for Scientific Studies). D

jabat sebagai koordinator wilayah Jawa barat angan Indonesia (HMPPI) dan ketua Lc. IPB uda Indononesia.

n kehidupan kampus penulis berhasil menorehkan dalah sebagai wakil mahasiswa Indonesia pada

Summit di Tokyo University of Agiculture (TUA tan kuliah singkat di kampus yang sama sebany meraih juara 1 dalam pemilihan mahasiswa

rtanian dan mendapat juara 1 (setara emas) pada wa Nasional (PIMNAS) 2008 di Semarang. Dala g usaha penulis (minuman rosella dan pembu nal kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2008 d ans 7 dalam program Tunas Bangsaku.

(15)

Muhammad Taufiqullah Assyaukani. F24104072. Pengembangan Perangkat Lunak Online (Website) Penyusunan Rencana HACCP. Di bawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Maggy T. Suhartono dan Ir. Sutrisno Koswara, MSi. 2009

RINGKASAN

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) telah diadopsi menjadi siste, manajemen keamanan pangan di berbagai Negara. Dalam upaya mendukung kebijakan ini Codex Alimentarius Comission (CAC) dan institusi pangan di berbagai Negara telah menerbitkan sejumlah panduan berupa referensi dan model generik dalam penerapannya. Penggunaan berbagai panduan ini akan mempermudah penyusunan rencana HACCP. Kehadiran aplikasi yang memiliki fitur panduan otomatis dengan ratusan entry basisdata dari berbagai sumber panduan yang ada akan lebih mempermudah penyususnan rencana HACCP.

Rancang proses aplikasi “HACCPeasy” yang telah dikembangkan melalui penelitian ini telah memenuhi beberapa kriteria yang merupakan tujuan dari penelitian ini yaitu: memiliki basisdata analisis bahaya khususnya produk pangan kategori daging, unggas dan produk olahannya, memiliki kemampuan mencari isi database berdasarkan kata kunci yang dimasukkan secara live melalui fitur “Autosuggest”, mempercepat efisiensi kerja dengan pemanfaatan model HACCP generik, memudahkan pemutakhiran (update) basisdata secara cepat dan kolaborasi kerja tim melalui sistem aplikasi online.

Basisdata yang terdapat pada aplikasi terdiri dari beberapa jenis dan dibatasi hanya pada produk daging dan olahannya. Basis data yang ada yaitu : basisdata potensi bahaya, tindakan pengendalian, batas kritis, tindakan perbaikan dan prosedur verifikasi. Selain itu terdapat pula basisdata Generic HACCP yang memungkinkan integrasi antar langkah. Program aplikasi “HACCPeasy” terdiri dari dari enam halaman utama yang saling terkait satu sama lain. Halaman tersebut adalah : Setting, Company Profile, Preparation, Analysis, Documentation dan Database. Masing-masing langkah menyesuaikan dengan prosedur 12 langkah penyusunan rencana HACCP yang dikeluarkan oleh CAC.

Hasil pengujian aplikasi HACCPeasy secara offline terhadap tiga browser yang paling banyak digunakan saat ini (Firefox, Internet Explorer dan Opera) menunjukkan bahwa HACCPeasy dapat berjalan dengan baik. Pada setiap langkah HACCP aplikasi mampu dihasilkan dan dicetak dokumen baik dalam format HTML maupun PDF sesuai dengan masukan yang diberikan oleh pengguna. Dari segi konsistensi penampilan antar muka aplikasi, tidak terlihat perbedaan signifikan antar penggunaan berbagai perambah (browser). Selain itu fitur unggulan “Autosuggest“ dan pemanfaatan HACCP generik dapat berjalan dengan baik pada semua web browser yang diuji.

(16)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik yang bersifat moril, materil, bimbingan maupun semangat. Oleh karena itu izinkan penulis mengucapkan rasa penghargaan, apresiasi dan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua (Abah dan Ema), kakak-adikkuku tercinta (Akang, Ujang, Ade dan Dede) dan juga segenap keluarga besar yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis.

2. Prof. Dr. Maggy T. Suhartono selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan nasihat, bimbingan, kemudahan dan arahan selama pelaksanaan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3. Ir. Sutrisno Koswara M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah memberi banyak masukan, saran dan kritik membangun dalam proses pengambangan aplikasi dan penyusunan skripsi

4. Dr. Ir. Ratih Dewanti H. M.Sc. atas nasehat yang begitu berharga serta

bersedia meluangkan waktunya menjadi penguji pada ujian akhir penulis. 5. Kepada seluruh staf dan admin CCFT Pak Dase, Mbak Darsih, Mas Dody,

Farid dan Hans yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan aplikasi. 6. Nandayu Shaffy Afandi atas semangat yang diberikan kepada penulis.

7. Seluruh kru kost Wakasiba: Warid, Sigit, dan Abah atas nuansa saling mendukung agar dapat wisuda bersama-sama.

8. Hans Putra Kelana sebagai rekan penulis yang banyak memberi bantuan untuk mendapatkan data.

9. Rekan–rekan di asrama PPSDMS-NF regional V Bogor atas dukungan dan inspirasi selama penelitian.

10.Rekan-rekan kru Rozelt; Aji dan Ari atas pengertiannya dan kerelaan

(17)

11.Pak Rimbawan, Pak Bambang, Pak Parta, Mas Adit dan seluruh staf kemahasiswaan IPB yang telah memberikan penulis kesempatan mengikuti berbagai perlombaan

12.Rekan-rekan sejurusan atas kehangatan persahabatan selama empat tahun di

Teknologi Pangan.

13.Seluruh pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritikan dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Bogor, 3 Februari 2009

(18)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Keamanan Pangan ... 3

B. HACCP ... 4

C. Rencana HACCP ... 5

D. Rencana HACCP Generik ... 6

E. Perangkat Lunak Online (Rich Internet Application/RIA) ... 6

F. Manajemen Basisdata (Database) ... 7

G. MySQL (My Structured Query Language) ... 8

H. PHP (Hypertext Preprocessor) ... 8

I. AJAX ... 9

III. METODE PENELITIAN ... 10

A. Rancangan Program Aplikasi ... 10

B. Penyusunan Basisdata Aplikasi HACCPeasy ... 11

C. Pembuatan Aplikasi Online HACCPeasy ... 11

D. Uji Kompatibilitas ... 11

E. Uji Aksesibilitas ... 11

F. Perangkat Lunak ... 12

G. Perangkat Keras ... 12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

A. Perancangan Program Aplikasi HACCPeasy... 13

B. Penyusunan Basisdata Aplikasi HACCPeasy ... 18

C. Program Aplikasi Online HACCPeasy ... 20

D. Uji Kompabilitas Aplikasi (Offline) ... 40

E. Uji Aksesibilitas Aplikasi (Online) ... 41

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

(19)

DAFTAR TABEL

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampilan antar-muka aplikasi HACCPnow ... 14

Gambar 2. Tampilan antar-muka aplikasi ISOsystemPlus ... 14

Gambar 3. Tahap Penentuan Bahaya pada Aplikasi HACCPnow ... 15

Gambar 4. Tampilan analisis bahaya pada aplikasi ISOsystemPlus ... 16

Gambar 5. Tampilan antar muka halaman Setting ketika memilih HACCP generic ... 21

Gambar 6. Tampilan antar muka halaman Company Profile ... 22

Gambar 7. Tampilan PDF yang dihasilkan setelah mengisi halaman “Profile” ... 22

Gambar 8. Antar muka halaman Preparation untuk pembentukkan HACCP Team ... 23

Gambar 9.Tampilan dokumen tipe PDF yang dihasilkan setelah mengisi halaman “Haccp Team” ... 24

Gambar 10.Antar muka halaman “Preparation” untuk deskripsi produk ... 25

Gambar 11. Dokumen Deskripsi produk dalam bentuk PDF... 26

Gambar 12.Antar muka halaman “Preparation” untuk deskripsi produk ... 27

Gambar 13. Jendela Diagram Alir setelah terjadi penyesuaian ... 27

Gambar 14.Diagram Alir dihasilkan secara otomatis ketika tombol Flow Chart di tekan ... 28

Gambar 15. Antarmuka halaman "Analysis" ... 29

Gambar 16. Halaman detail analisis bahaya ... 30

Gambar 17. Tabulasi Hazard pada Hazard Analysis ... 31

Gambar 18. Penentuan signifikansi dan fitur "Autosuggest" pada Control Measure ... 32

Gambar 19. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman Hazard Analysis ... 33

Gambar 20. Antarmuka Tabulasi CCP pada Tabulasi “Critical Limit”... 34

Gambar 21. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman “Monitoring” ... 34

Gambar 22. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman "Corrective Action"... 35

Gambar 23. Antarmuka Tabulasi CCP pada Halaman "Verification" ... 35

Gambar 24. Dokumen PDF "Hazard Analysis" ... 36

Gambar 25. Dokumen PDF "CCP determination" ... 37

Gambar 26. Dokumen PDF "HACCP Plan" ... 38

Gambar 27. Antarmuka halaman documentation ... 39

Gambar 28. Antarmuka halaman Database ... 40

Gambar 29. Perbandingan penampilan HACCPeasy di 3 browser : Internet Explorer 7 (kiri atas), Opera 9 (kanan atas), Firefox 3 (bawah) ... 41

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Basisdata Bahaya ... 47

Lampiran 2. Daftar Basisdata Tindakan Pengendalian ... 53

Lampiran 3. Daftar Basisdata Batas Kritis ... 56

Lampiran 4. Daftar Basisdata Pemantauan ... 61

Lampiran 5. Daftar Basisdata Tindakan Perbaikan ... 64

Lampiran 6. Struktur Basisdata yang telah disusun ... 67

Lampiran 7. Kode program halaman “Analysis” ... 68

Lampiran 8. Kode program halaman “Company Profile” ... 74

Lampiran 9. Kode program halaman “Preparation” ... 81

(22)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah sistem manajemen keamanan pangan terpadu yang mampu meminimalkan bahaya pada produk pangan. Penyusunan rencana HACCP (HACCP Plan) sebagai dokumen dari sistem HACCP mencakup 12 langkah dan 7 prinsip. Tim yang

menyusun rencana HACCP merupakan sumber daya manusia yang telah memiliki pengetahuan cukup mengenai keamanan pangan dari berbagai disiplin ilmu sehingga mampu memiliki common sense dalam menentukan bahaya yang mungkin timbul selama proses produksi makanan.

Pedoman penyusunan rencana HACCP telah di standarisasi oleh Codex Allimentarius Comission (CAC) melalui dokumen berjudul “Recommended

International Code of Practice, General principles of food hygiene” dengan kode CAC/RCP 1-1969, Rev. 4-2003 (CAC, 2003). Adanya standardisasi dalam pembuatan HACCP oleh CAC membuat berbagai lembaga pangan di berbagai Negara seperti USFDA (United States Food and Drug Administrator), CFIA (Canadian Food Inspection Agency), NZFSA (New

Zealand Food Safety Agency) termasuk berbagai perguruan tinggi membuat

beberapa model generik dalam penyusunan rencana HACCP. Selain model generik ini terdapat pula beberapa panduan terkait keamanan pangan termasuk kemungkinan-kemungkinan bahaya-bahaya baik mikrobiologis, kimiawi maupun fisik yang mungkin muncul serta tindakan pencegahannya dalam proses pembuatan produk secara spesifik.

Oleh karena itu dengan menghubungkan antara berbagai referensi keamanan pangan dengan pengguna dalam menyusun rencana HACCP diharapkan mampu membantu mempercepat dan mempermudah dalam penyusunannya. Proses penguhubungan ini dapat dimungkinkan melalui kehadiran aplikasi yang memiliki fitur panduan otomatis yang diperkuat

(23)

mampu menghemat waktu pembuatan rencana HACCP sekaligus memudahkan kolaborasi tim dalam penyusunannya.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Membangun basisdata analisis bahaya pada produk pangan kategori “Daging, unggas dan produk olahannya“ dari berbagai referensi terpercaya.

2. Membuat aplikasi yang dapat memandu para praktisi pangan, mahasiswa

maupun UKM dalam penyusunan rencana HACCP berdasarkan basisdata analisis bahaya yang telah disusun dan model HACCP generik yang tersedia.

(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keamanan Pangan

Berdasarkan Undang-Undang No.7 tahun 1996 tentang pangan ,

keamanan pangan didefinisikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Kelalaian dalam penerapan keamanan pangan dapat menimbulkan masalah serius bagi masyarakat seperti terjadinya kasus keracunan pangan.

Keracunan pangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pada beberapa korban, keracunan pangan mungkin hanya menyebabkan ketidaknyamanan atau kehilangan waktu namun bagi anak-anak, orang tua atau orang yang memiliki kelainan sistem imunitas sangat mungkin keracunan pangan dapat menyebabkan kematian

Data BPOM terkait kasus keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2007 tercatat sebanyak 173 Kejadian Luar Biasa (kejadian dimana dua orang atau lebih menderita gejala sakit yang sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi pangan yang berdasarkan hasil analisis merupakan sumber penularan). Kasus keracunan ini umumnya akibat mengkonsumsi pangan yang tidak terjamin keamanannya. Di negara besar seperti Amerika, masalah

keracunan pangan pun masih menjadi perhatian serius. Pada tahun 2004 diperkirakan terdapat sekitar 76 juta orang terkena penyakit, 325.000 diantaranya terpaksa dilarikan kerumah sakit dan 5000 kasus kematian akibat keracunan pangan (U.S. Public Health Service, 2005).

Dalam upaya meminimalkan resiko keracunan pangan maka disusunlah

berbagai sistem yang dapat meningkatkan kualitas keamanan pangan. Sistem manajemen keamanan pangan tersebut antara lain GMP (Good

Manufacturing Practices), SSOP (Sanitation Standard Operation Procedures) dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) yang

merupakan rangkaian sistem yang saling mendukung satu sama lain.

(25)

B. HACCP

HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem pengendalian yang memfokuskan pencegahan. HACCP menekankan

pentingnya mutu keamanan pangan . Karena itu, sebagai suatu sistem jaminan mutu keamanan pangan , HACCP dapat diterapkan pada seluruh mata rantai proses pengolahan produk pangan (Muhandri & Kadarisman, 2006).

Di Indonesia sendiri sistem HACCP telah diadopsi ke dalam SNI 01-4852-1998 mengenai penentuan titik-titik kritis keamanan pangan pada

produk dan menjadi sistem standar bagi pangan yang akan diekspor khususnya ke Amerika (Thaheer, 2005).

Sistem HACCP terdiri dari 12 langkah yang di dalamnya terdapat 7 prinsip utama yaitu :

1. Penyusunan Tim HACCP,

2. Pendeskripsian produk,

3. Identifikasi penggunaan produk, 4. Pembuatan diagram alir,

5. Verifikasi diagram alir di tempat,

6. Pembuatan daftar semua bahaya potensial, 7. Menentukkan titik kritis pengendalian (CCP),

8. Menetapkan batas kritis untuk tiap CCP, 9. Menetapkan prosedur monitoring, 10. Menetapkan jenis tindakan koreksi, 11. Menetapkan prosedur verifikasi, dan 12. Membuat dokumentasi.

(26)

C. Rencana HACCP

Rencana HACCP atau HACCP Plan adalah serangkaian dokumen yang merupakan produk akhir dari aplikasi sistem HACCP. HACCP Plan disusun oleh sekelompok orang dengan keahlian berbeda yang tergabung dalam

sebuah tim yang dibentuk oleh perusahaan. Berdasarkan panduan dari USDA (United States Department of Agriculture) isi dari dokumen rencana HACCP sekurang-kurangnya harus terdiri dari:

1. Daftar bahaya keamanan pangan yang berada pada tiap proses dan tindakan pengendaliannya.

2. Daftar Titik Kendali Kritis (TTK) dari tiap bahaya keamanan pangan

termasuk :

a. TTK untuk mengendalikan bahaya keamanan pangan yang baru diidentifikasi ketika penyusunan

b. TTK untuk mengendalikan bahaya kemanan pangan di luar proses penyusunan termasuk bahaya yang telah terjadi sebelum,

selama dan setelah penyusunan

3. Daftar batas kritis yang harus dipenuhi pada tiap TTK . Batas kritis harus sekurang-kurangnya dijamin dapat memenuhi standar-standar keamanan yang berlaku.

4. Daftar dari prosedur dan frekuensi pelaksanaan prosedur itu yang digunakan untuk memantau tiap TTK agar memenuhi batas kritis.

5. Mengandung semua tindakan perbaikan yang telah dikembangkan sesuai standar yang dilaksanakan ketika terjadi deviasi pada batas kritis di TTK.

6. Menyediakan sistem untuk penyimpanan dokumen hasil pemantauan TTK. Dokumen harus setidaknya mengandung nilai sebenarnya

ketika dilakukan pemeriksaaan.

7. Daftar prosedur verifikasi dan frekuensi pelaksanaan verifikasi. HACCP Plan harus ditandatangani dan diberi tanggal oleh orang yang memiliki wewenang setelah selesai dan tiap kali dilakukan perubahan. Tanda tangan ini menunjukkan bahwa hasil penyusunan diterima dan siap untuk

(27)

D. Rencana HACCP Generik

Pasca pengadopsian sistem HACCP oleh CAC, sistem ini sudah menjadi sistem standar bagi keamanan pangan di seluruh dunia khususnya untuk keperluan ekspor-impor. Bahkan di beberapa Negara seperti Amerika

dan Kanada, untuk beberapa kelompok produk tertentu, sistem ini sifatnya telah menjadi “wajib” sebagai upaya untuk menjamin kesehatan warganya. Oleh sebab itu berbagai institusi pangan menerbitkan beberapa panduan untuk memudahkan penyusunan HACCP Plan salah satunya dengan menyediakan Rencana HACCP generik.

Rencana HACCP generik adalah sebuah panduan berbentuk model

penerapan rencana HACCP pada suatu kelompok pangan jenis tertentu yang memiliki kemiripan. Model ini mencakup deskripsi produk, diagram alir dan ketujuh prinsip HACCP. Panduan ini merupakan kerjasama antara pemerintah, industri dan asosiasi perdagangan (USFDA, 1999).

Saat ini terdapat beberapa lembaga yang secara resmi telah

mengembangkan dan merilis model Generic HACCP Plan. Diantara lembaga tersebut antara lain USFDA (United States of Food and Drug Administration) dengan 13 model, CFIA (Canadian Food Inspection Agency)

dengan 19 model dan NZFSA (New Zealand Food Safety Authority) dengan dua model. Selain institusi pangan, beberapa perguruan tinggi pun merilis beberapa model HACCP generik.

E. Perangkat Lunak Online (Rich Internet Application/RIA)

Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer digunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Bagian yang menjadi pemroses data atau

pemecah masalah itu adalah perangkat lunak.

Pada umumnya aplikasi yang ada adalah aplikasi desktop yang bersifat offline, andaikan terdapat kemampuan koneksi secara online untuk

(28)

visual basic, C, dsb. Aplikasi desktop ini memiliki kelemahan terutama

konektivitasnya dan aksesibilitasnya dengan dunia maya yang terbatas Perkembangan teknologi web saat ini telah sampai pada era web 2.0 yang ditandai dengan peningkatan interaktivitas web melalui teknologi

AJAX (Asynchronous Javascript XML). AJAX memungkinkan pembuatan aplikasi yang bersifat online atau biasa disebut Rich Internet Application (RIA). RIA sejatinya adalah sebuah web yang biasa kita jumpai pada dunia maya namun dengan kemampuan interaktivitasnya yang tinggi serta respon feedback yang cepat. Kemampuan ini membuat web memiliki kemampuan

selayaknya aplikasi desktop yang ada saat ini.

Aplikasi jenis ini memiliki berbagai kelebihan antara lain multi platform karena dijalankan di browser sehingga tidak tergantung dengan

Operating System tertentu, mudah dalam pemutakhirkan (update) karena

sifatnya yang online, tidak memerlukan instalasi serta memungkinkan adanya kolaborasi kerja walaupun terpisah oleh jarak yang sangat jauh.

F. Manajemen Basisdata (Database)

Database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu (Irmansyah, 2003).

Database, atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang

disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data

(database management system/DBMS

Istilah "basisdata" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basisdata sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku

(29)

G. MySQL (My Structured Query Language)

MySQL merupakan basisdata bertipe Relational Database Management System (RDBMS). Kemampuan MySQL sebagai database

server memungkinkan penggunaan banyak orang pada komputer yang

berbeda untuk mengakses basisdata yang sama pada waktu yang bersamaan. MySQL dimiliki dan disponsori oleh perusahaan Swedia bernama MySQL AB yang memegang paten atas semua kode programnya. Basisdata MySQL dipublikasikan dalam lisensi GPL (GNU General Public License) yang mirip dengan lisensi freeware dengan bebebapa keterbatasan, di mana setiap orang

bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi

dan pemasukkan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Prasetyo, 2002)

H. PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman serbaguna yang digunakan secara luas yang dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat disisipkan pada

bahasa HTML (Utomo, 2008). PHP digunakan untuk pemrograman di sisi server tetapi dapat digunakan dari tampilan antar muka command line

maupun dengan aplikasi grafis yang berdiri sendiri. PHP merupakan akronim rekursif dari Hypertext Preprocessor.

Implementasi utama PHP di hasilkan oleh kelompok yang disebut “The

PHP Group” dan dirilis dengan lisensi PHP dengan status freeware (gratis) oleh Badan Free Software Foundation. Saat ini versi terbaru PHP adalah PHP 5 yang telah mengalami penyempurnaan dari segi keamanan dibanding versi sebelumnya.

PHP merupakan salah satu pemrograman server-side di antara beberapa

(30)

sangat baik dari kalangan pengembang aplikasi web. Kemudahannya untuk dipahami serta sintaksnya yang mirip bahasa C menjadikan pemrograman ini cepat dikenal oleh kalangan luas (Prasetyo, 2004).

I. AJAX

AJAX (Asynchronous Javascript XML) merupakan salah satu bahasa program modern yang merupakan pengembangan dari bahasa Javascript yang dipadukan dengan XML. Ajax menjadi bahasa standar dalam pembuatan web yang menandai era web generasi ke dua (web 2.0) yang

dicirikan dengan pembuatan aplikasi web yang interaktif dan responsif. AJAX bekerja dengan cara mengadakan pertukaran data secara live antara server dan client yang terjadi terus menerus di latar belakang selama situs diakses. Pertukaran data ini dilakukan dengan skrip Javascript dengan meminta (request) data secara asynchronous pada server yang umumnya dalam bentuk XML yang dilakukan oleh bahasa server side seperti PHP atau

(31)

III. METODE PENELITIAN

Penelitian terdiri atas penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk membuat rancangan program

aplikasi. Penelitian pendahuluan ini meliputi analisis kebutuhan pengguna akhir dan uji komparatif dengan software HACCP yang telah ada sebagai referensi dalam penyusunan aplikasi.

Penelitian utama terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah penyusunan basisdata dari berbagai sumber. Tahap kedua pembuatan aplikasi dengan menggunakan database yang ada serta menguji output dari aplikasi

yang dihasilkan. Dan tahap terakhir adalah pengujian kinerja kompabilitas dan aksesibilitas aplikasi.

A. Rancangan Program Aplikasi

1. Analisis Kebutuhan Pengguna Akhir (End User)

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh konsumen dalam menyusun HACCP Plan secara konvensional. Kuesioner yang disebarkan kepada 30 mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB yang telah mendapatkan pelatihan penyusunan HACCP dan berpengalaman setidaknya pernah membuat HACCP plan meskipun dalam pelatihan. Pertanyaan dalam kuesioner berkaitan dengan

pengalaman kesulitan yang dialami oleh responden ketika menyusun rencana HACCP.

2. Perbandingan dengan Aplikasi Sejenis

Pertimbangan kedua dalam penyusunan desain program adalah dengan mengobservasi aplikasi sejenis (penyusunan HACCP) yang telah

ada sebelumnya. Observasi ini bertujuan untuk membuat acuan untuk mendesain aplikasi yang lebih baik dan memiliki nilai tambah serta positioning yang berbeda dari aplikasi yang telah ada saat ini. Aplikasi

(32)

B. Penyusunan Basisdata Aplikasi HACCPeasy

Penyusunan basisdata aplikasi menggunakan metode studi pustaka. Selain itu sumber informasi basisdata harus berasal dari sumber-sumber ilmiah yang terpercaya seperti institusi pemerintah, perguruan tinggi maupun hasil percobaan yang telah divalidasi dengan berbagai uji dan dipublikasikan

baik di jurnal ilmiah. Basisdata juga dibatasi hanya terhadap produk-produk daging dan olahannya sesuai pembatasan tujuan dari penelitian ini.

C. Pembuatan Aplikasi Online HACCPeasy

Program Aplikasi HACCPeasy terdiri dari dari enam halaman utama yang mewakili 12 langkah HACCP. Setiap langkah ditampilkan dalam

bentuk form isian yang dipandu dengan penampilan data dari basisdata secara realtime. Setelah seluruh form terisi maka aplikasi akan menghasilkan

dokumen HACCP yang terkait dengan langkah yang terisi dalam format halaman web (HTML). Halaman web ini dapat dikonversi menjadi format PDF sehingga dapat mudah dicetak dan didistribusikan. Oleh karena itu

pengujan aplikasi dilakukan untuk memastikan bahwa setiap langkah dapat menghasilkan keluaran data dalam format PDF yang sesuai.

D. Uji Kompatibilitas

Pada uji kompatibilitas ini software diuji pada berbagai tiga sistem operasi yang umum digunakan yaitu Windows, Linux dan Macintosh.. Cara

pengujian meliputi aplikasi yang masih bersifat offline dan online sehingga dapat dipastikan apakah aplikasi web ini ini dapat berjalan baik pada berbagai lingkungan OS yang berbeda

E. Uji Aksesibilitas

(33)

jaringan yang berbeda untuk menentukkan waktu load dari web dengan berbagai web browser yang berbeda.

F. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi ini anatara lain Adobe Dreamweaver CS3 (WYSIWYG editor), Adobe Fireworks CS3 (design), PHPmyAdmin (manajemen databse) dan XAMPP (web server).

G. Perangkat Keras

(34)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perancangan Program Aplikasi HACCPeasy

Aplikasi HACCPeasy diharapkan dapat mempermudah penyusunan

HACCP Plan. Oleh karena itu dilakukan analisis kebutuhan konsumen sederhana sebelum dilakukan desain program. Analisis ini dilakukan melalui dua kegiatan yaitu dengan analisis kebutuhan pengguna akhir dan analisis komparasi dengan produk aplikasi HACCP yang ada saat ini.

1. Analisis Kebutuhan Pengguna Akhir (End User)

Pada pertanyaan pertama terkait tingkat kesulitan penyusunan HACCP, hasil kuesioner menunjukkan bahwa 72% responden menyatakan kesulitan utama adalah kurangnya pengetahuan terkait bahaya, tindakan pengendalian, tindakan perbaikan serta pemantuan (langkah 6-11). Hal ini dikarenakan tuntutan pengetahuan mendalam

terkait teknologi pangan dan keharusan untuk mencari berbagai referensi sebelum menghasilkan sebuah justifikasi. Sebanyak 18% mengatakan masalah utama adalah kurangnya pengetahuan terkait sistem HACCP itu tersendiri sedangkan sisa 10% menjawab dengan beragam seperti kurangnya referensi, kerjasama tim dsb.

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

dengan membantu konsumen dalam menganalisis bahaya melalui penelusuran referensi maka akan mempercepat penyusunan HACCP. Oleh karena itu program ini akan memfokuskan pada penyusunan referensi analisis khususnya pada ketujuh prinsip HACCP. Referensi ini diambil dari berbagai sumber terpercaya seperti institusi-institusi pangan

pemerintah (US-FDA ,CFIA, NZFSA dsb.), perguruan tinggi, serta referensi ilmiah seperti skripsi atau thesis.

2. Perbandingan dengan Aplikasi Sejenis

Pada uji ini dilakukan perbandingan terhadap dua aplikasi HACCP

(35)

“ISOSystemPlus berdasarkan ke Google. Kedua a

aplikasi HACCP

Gamba

Gamba

Secara umu

cukup berarti t

lus” dari NetComm, USA. Pemilihan kedua a kepopulerannya berdasarkan pencarian men a aplikasi tersebut menduduki posisi teratas dalam

P.

bar 1. Tampilan antar-muka aplikasi HACCPnow

bar 2. Tampilan antar-muka aplikasi ISOsystemPl

mum walaupun kedua aplikasi ini memiliki perbe

terkait langkah-langkah pen yusunan HACCP

aplikasi ini enggunakan m pencarian

w

Plus

bedaan yang

(36)

dengan memp

pertimbangkan hasil kuesioner sebelumny aplikasi lebih di titik beratkan pada kemampua ermudah pengguna dalam menentukkan ba

ya sesuai dengan 7 prinsip HACCP.

“HACCPNow” (Gambar 3), pada tahap analis enyediakan database yang telah ada dan cuku ungkinkan pengguna memilih salah satu item dar un permasalahannya dengan adanya database y

untuk memilih salah satunya yang sesuai dengan pekerjaan yang cukup memakan waktu. Terlebih jenis pangan memiliki potensi bahaya yang ber kait bahaya mikrobiologis. Sehingga akhirn

guna memilih untuk mengisi sendiri dan databas nfaat.

. Tahap Penentuan Bahaya pada Aplikasi HACCP

aplikasi “ISOsystemPlus” (Gambar 4) sudah

g cukup membantu pengguna. Dalam memilih ba di maka ketika pengguna mengetikan sesuatu m asi akan menampilkan isi dari basisdata yang mirip. Sebagai contoh ketika pengguna menul likasi akan menyorot “presence of chlorine...”. A

(37)

sebenarnya adal sangat sulit dila produsen aplikas mendasi yang diharapkan karena “chlorine” tidak

gaimana terlihat pada gambar berikut.

. Tampilan analisis bahaya pada aplikasi ISOsyste

lemahan yang dimiliki kedua aplikasi itu terhadap terdapat pula kelemahan lain yang ditemui. K

h pemutakhiran/penambahan data yang sulit, ke yang terbatas, tidak adanya korelasi antar langkah

hiran data yang cepat adalah salah satu eleme keamanan pangan. Mengingat beragamnya bah

bul dan terus bermunculannya emerging keharusan dalam penambahan/pemutakhiran dat ilakukan oleh segelintir orang atau pengguna ba

asi itu sendiri.

uan kolaborasi yang terbatas disebabkan karen umumnya hanya diperuntukkan untuk pemakaian

i masalah mengingat proses penyusunan HACCP

(38)

secara tim sehingga penting bagi tiap anggota tim untuk tetap berpartisipasi dan mengawasi penyusunan rencana HACCP.

Tidak adanya korelasi antar langkah menjadi kelemahan yang cukup signifikan. Sebagai contoh ketika pengguna telah menentukkan sebuah

“kemungkinan bahaya” aplikasi tidak secara otomatis menentukkan tindakan pencegahan, prosedur pemantauan, dan tindakan perbaikan yang relevan dengan bahaya tersebut. Hal ini menyebabkan pengguna harus tetap mengisi satu persatu sebagai bagian yang terpisah.

Dan yang terakhir adalah sifat ”Tidak lintas platform“ berarti aplikasi

ini hanya terbatas dapat berjalan di lingkungan Windows dan tak dapat dijalankan di lingkungan Mac. Hal ini dapat menghambat kinerja tim apabila tiap tim memiliki platform computer yang berbeda

Berdasarkan pada kedua hal di atas (hasil kuesioner dan perbandingan dengan aplikasi sejenis) maka disimpulkan bahwa untuk mengoptimalkan

manfaatnya maka rancang proses aplikasi yang akan dibuat harus memenuhi beberapa kriteria penting yaitu :

1. Harus memiliki kemampuan mencari isi database berdasarkan kata kunci yang dimasukkan secara live tanpa dibatasi dengan posisi dari kata kunci yang dicari. Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan teknologi web “Autosuggest” dengan menggunakan

teknologi AJAX (Asynchronous Javascript XML).

2. Mampu mempercepat efisiensi kerja dengan membuat korelasi antar langkah analisis bahaya. Solusi untuk hal ini adalah dengan memanfaatkan model HACCP generik dari berbagai sumber yang terpercaya sebagai kerangka kerja penyusunan rencana HACCP.

(39)

4. Memudahkan kolaborasi kerja tim dalam mengerjakan sebuah rencana HACCP. Hal ini dapat di atasi dengan menempatkan aplikasi pada satu server sehingga tiap anggota tim dapat mengakses dan mengubahnya dengan menggunakan username

yang sama.

5. Tidak tergantung pada platform tertentu artinya aplikasi ini harus bersifat aplikasi web (Rich Internet Application).

B. Penyusunan Basisdata Aplikasi HACCPeasy

Penyusunan basisdata disesuaikan dengan rancang proses aplikasi yang akan dibangun. Dari hasil studi pustaka dari berbagai sumber terpercaya mengenai produk daging dan olahannya maka telah disusun beberapa basisdata yaitu:

1. Basisdata "Bahaya” dan “Tindakan Pencegahan” pada produk Daging dan olahannya Data berasal dari buku “ International

Handbook of Foodborne Pathogens” (CAC, 2005), dokumen ilmiah

(skripsi dan tesis) serta database dari aplikasi HACCP lain. Jumlah entry yang berhasil didapat adalah sejumlah 216 data. Daftar lengkap

basisdata dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Basisdata “Batas Kritis”, “Tindakan Perbaikan” dan “Prosedur Pemantauan” yang berasal dari Food Code 2005 (U.S. Public Health

Service, 2005), Recommended International Code Of Practice (CAC, 2003)danCode of Hygienic Practices for Meat(CAC, 2005). Jumlah entry yang berhasil disusun adalah 541 data. Daftar lengkap basisdata dapat dilihat pada lampiran 2-5.

3. Basisdata Generic HACCP yang berasal dari situs lembaga pangan

(40)

Basisdata Generic HACCP terdiri dari beberapa judul antara lain : 1. Assembled Meat Products (Pizza) (CFIA, 1997)

2. Beef Slaughter (CFIA, 1997)

3. Cooked Sausage (CFIA, 1997)

4. Raw,Ground Meat and Poultry Products (USFDA, 1999) 5. Raw,Not Ground Meat and Poultry Products (USFDA, 1999) 6. Poultry Slaughter (USFDA, 1999)

7. Mechanically Separated (Species) / Mechanically Deboned Poultry

(USFDA, 1999)

8. Irradiated, Raw Meat and Poultry Products (USFDA, 1999) 9. Heat Treated But Not Fully Cooked,Not Shelf Stable Meat and

PoultryProducts (USFDA, 1999)

10.Meat and Poultry Products with Secondary Inhibitors, Not Shelf Stable (USFDA, 1999)

11.Not Heat Treated, Shelf Stable Meat and Poultry Products (USFDA, 1999)

12.Heat Treated, Not Fully Cooked, Not-Shelf Stable Bacon (University of Nebraska, 1998)

13.Cold Storage of Animal Products (NZFSA, 2001)

Keseluruhan isi dari database dapat ditambahkan atau dimutakhirkan secara mudah dengan tampilan yang user friendly oleh pengguna kapanpun ditemukan data yang lebih baru. Selain itu dengan platform web yang bersifat online maka sangat mungkin terjadinya kolaborasi antar pengguna

HACCPeasy di seluruh dunia untuk memutakhirkan data yang ada secara

(41)

C. Program Aplikasi

Gambar 5. Ta

Program Apli yang saling terkai

Company Profile, ini akan menentukk

antarmuka Halaman

si Online HACCPeasy

Tampilan Antarmuka Halaman Awal dari HACCP

plikasi HACCPeasy terdiri dari dari enam halam ait satu sama lain. Halaman tersebut adalah

e, Preparation, Analysis, Documentation dan langkah menyesuaikan dengan prosedur 12 ana HACCP yang dikeluarkan oleh CAC. Secara l

njelasan lebih jauh tiap halamannya.

etting“

Setting” berisi pengaturan awal mengenai p

. Sedikitnya terdapat empat buah setting pen pengaturan penggunaan HACCP generik, pemil yang ingin digunakan, penyertaan bahaya kualita (SRS) yang dianggap signifikan. Pengaturan pad kkan hal-hal penting untuk langkah berikutnya.

(42)

Gambar 6. Tamp

Pembuatan

menggunakan dua dengan membuat panduan dari basis namun memiliki ti adalah dengan me

pilan antar muka halaman Setting HACCP gener

rencana HACCP mengunakan HACCPea

a pendekatan yang berbeda. Pendekatan pertam t sendiri HACCP Plan dengan menggunakan sisdata yang ada. Cara ini sedikit lebih memak tingkat keluwesan yang lebih tinggi. Pendeka

enggunakan model HACCP generik yang ada nakan model generik maka secara otomatis apl a analisis bahaya hingga prosedur pemantauan

dian dapat mengubah dan menyesuaikan data benarnya.

mpany Profile

ompany Profile” berisi proses pemasukkan dat sen produk yang akan dianalisis bahayanya. Infor ait nama, logo, alamat, email dan kebijakan

ata ini akan dicantumkan dalam pembuata ana HACCP dan secara otomatis akan dihasilkan F seperti gambar berikut.

(43)

Gambar 7. Ta

Gambar 8. Tampila

ampilan antar muka halaman “Company Profile”

ilan PDF yang dihasilkan halaman “Company Pro ”

(44)

3. Halaman Prepa Halaman “pre memasuki 12 prins

representasi dari la Pada halaman ini “Product Descriptio

Bagian “Appo untuk mendaftarkan

merupakan langkah direkam terkait de HACCP. Seluruh t username dan passw

maka aplikasi seca PDF seperti dilihat

Gambar 9. Antar

eparation (Langkah HACCP 1-5)

reparation” berisi mengenai tahap-tahap persiapa nsip HACCP. Secara lebih spesifik halaman ini m

langkah 1-5 pada penyusunan HACCP berdasar i terdapat tiga bagian yaitu “Appointing HACC tion” dan “Process Diagram”.

pointing HACCP Team” (Gambar 9) berisi form an tim HACCP yang akan melakukan analisis.

ah 1 dari 12 langkah HACCP versi CAC. Infor dengan nama, spesialisasi dan posisi dari tia tim HACCP yang di daftarkan di sini akan me ssword untuk mengakses aplikasi. Setelah halama

ara otomatis akan menghasilkan dokumen dal at pada gambar berikut.

tar muka halaman Preparation penentuan HACCP

(45)

Gambar

Bagian “Pro karakteristik produk Aw, pH, pengem persiapan sebelum informasi umum.

(deskripsi produk) langkah HACCP. S akan menghasilkan

ar 10.Tampilan dokumen tipe PDF “HACCP Team

roduct Description” berisi rincian mengen uk yang akan dianalisis. Deskripsi ini meliputi k emasan, kondisi penyimpanan, umur simpan

m konsumsi, target konsumen, informasi pada . Bagian ini merupakan representasi dari l

k) dan langkah 3 (penentuan target konsumen Setelah halaman ini di isi maka aplikasi secar n dokumen PDF seperti dilihat pada gambar beri

am”

genai detail ti komposisi, an, langkah a label dan langkah 2

(46)
(47)

Gambar 1

Bagian ketiga Diagram”. Halama diagram alir) dan diawali dengan pen dapat menambah ta semua terisi maka s

yang telah disusun Chart” (Gambar 13 sesuai dengan hasi akan secara otomat terlihat pada gamba

12. Dokumen Deskripsi produk dalam bentuk PD

ga dari yang juga bagian terakhir adalah bagian an ini adalah representasi dari langkah ke 4 (p n ke-5 (verifikasi diagram alir). Penyusunan di

engisian tahapan-tahapan proses. Pengguna deng tahap tersebut dengan mengklik tombol yang ad a selanjutnya adalah membuat gambaran visual da

un. Proses ini dijalankan dengan menekan tom 3) sehingga akan muncul jendela baru berisi di sil isian (Gambar 14). Setelah diverifikasi mak atis membuat dokumen diagram alir berformat P bar 15.

PDF

ian “Process (pembuatan diagram alir ngan mudah ada. Setelah dari diagram

(48)

Gambar 13.Anta

Gambar 14. Jend

tar muka halaman “Preparation” untuk deskripsi p

ndela Diagram Alir setelah terjadi penyesuaian

(49)
(50)

4. Halaman Analy

Ga

alysis (Langkah HACCP 6-11)

(51)
(52)

Halaman “Hazard Analysis” memiliki 6 tabulasi yaitu “Hazard”, “CCP”, “Critical Limit”, “Monitoring”, “Corrective Action” dan “Verification”. Pada tabulasi-tabulasi inilah fitur unggulan “AutoSuggest” hadir. “AutoSuggest” memungkinkan aplikasi untuk memandu pengguna

dalam mengisi seluruh form berdasarkan basisdata yang ada. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabulasi “Hazard” (gambar 18), ketika pengguna menulis kata “poultry” maka secara otomatis akan muncul kotak panduan yang menampilkan daftar bahaya dalam basisdata yang mengandung kata kunci yang ditulis (“poultry”) tanpa dibatasi oleh posisi kata “poultry” itu

sendiri. Pengguna kemudian dapat memilih salah satu pilihan dari panduan atau menulis sendiri bahaya di luar daftar basisdata yang disediakan.

(53)

Setelah men ditentukan nilai res dengan memilih ti

otomatis aplikasi ak Low, Medium atau

penentuan Tindaka terlihat bahwa fitur menulis “supplier”

panduan dari basisd

Gambar 19. Penentu

enentukkan bahaya yang mungkin terjadi resiko/signifikansi dari bahaya tersebut. Hal ini

tingkat likelihood dan Severity dari bahaya d

akan menentukkan nilai signifikansi dari bahaya tau High (Gambar 19). Pada bagian berikutn kan Pencegahan (Control Measure). Pada ha ur “Autosuggest” kembali terlihat dimana ketika r” maka secara otomatis aplikasi akan me

isdata sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

ntuan signifikansi dan "Autosuggest" pada Contro

i kemudian ni dilakukan dan secara

a apakah itu tnya adalah halaman ini ka pengguna enampilkan

(54)

Fitur panduan akan lebih berjalan signifikan bagi user yang memilih menggunakan model HACCP generik pada halaman “Setting” karena semua bagian pada halaman “Analysis” dan “Hazard Analysis” telah otomatis terisi sesuai dengan model yang ada. Pengguna kemudian dapat memutuskan untuk

menggunakan rekomendasi model, mengikuti panduan autosuggest atau mengisi sendiri. Fitur autosuggest dan model HACCP generik ini diterapkan pada semua tabulasi di halaman “Hazard Analysis” sehingga memudahkan pengguna dalam menentukkan bahaya dan menganalisisnya.

Tabulasi berikutnya adalah tabulasi CCP. Tabulasi ini berisi empat

pertanyaan standar CAC dalam menentukkan apakah suatu bahaya merupakan CCP atau tidak. Aplikasi ini secara akan menganalisis jawaban yang diberikan dan secara otomatis menentukkan keputusan CCP atau bukan tanpa pengguna harus mengetik kembali. Setelah itu pengguna diminta mengisi justifikasi dari CCP yang telah ditentukan.

(55)

Apabila bahay pengisian ke tabu “Monitoring” (Ga

“Verification” (G mirip dengan tabu panduan autosugges

Gambar

Gam

aya merupakan CCP maka pengguna diminta m bulasi berikutnya yaitu “Critical Limit” (Gam

ambar 22), “Corrective Action” (Gambar

Gambar 24). Keempat tabulasi ini secara umu bulasi hazard. Seluruh tabulasi dilengkapi de gest dan pre-built Generic HACCP model .

bar 21. Antarmuka Tabulasi “Critical Limit”

ambar 22. Antarmuka Tabulasi “Monitoring”

meneruskan ambar 21), r 23) dan

(56)

Gamba

Gam

Setelah semua

“Save Hazard” dan tersimpan dan kem yang telah dimasu dokumen. Dokume terlihat pada Gam determination” sep

dokumen “HACCP

bar 23. Antarmuka Tabulasi "Corrective Action"

ambar 24. Antarmuka Tabulasi "Verification"

ua tabulasi terisi maka pengguna hanya menek

n akan mucul notifikasi bahwa semua analisis ba mbali ke halaman Analysis. Selain menyimpan s sukkan aplikasi juga secara otomatis menghas en pertama adalah dokumen “Hazard Analys ambar 25. Dokumen kedua adalah dokum eperti terlihat pada Gambar 26. Dan Dokumen ket

P Plan” seperti terlihat pada Gambar 27.

n"

ekan tombol

(57)
(58)
(59)
(60)

5. Halaman Documentation (Langkah HACCP 12)

Halaman “Documentation” merupakan laporan-laporan hasil analisis yang telah dilakukan beserta program tambahan seperti prerequisite, recall procedure, complaint dsb. Terdapat 18 dokumentasi yang tersedia

pada halaman ini. Secara default tiap laporan atau ringkasan berisi template standar yang berasal dari CAC maupun sumber lainnya. Dokumentasi ini kemudian dapat ditambah, dihapus, dan diubah sesuai dengan kebutuhan dengan menekan tombol yang tersedia seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 28. Antarmuka halaman “Documentation”

6. Halaman Database

Halaman utama terakhir dari HACCPeasy adalah halaman “Database” (basisdata). Di halaman inilah bagian kekuatan inti dibalik kemampuan pemanduan yang ada di aplikasi ini. Pada halaman ini dapat

(61)

Gambar 29. Antarmuka halaman Database

Halaman “database” terdapat tujuh tabulasi yaitu “Hazards”, “Hazard Sources”, “Control Measure”, “Critical Limit”. “Monitoring”, “Corrective Action” dan “Responsible Person”. Sebagaimana tabulasi “Hazards”, semua tabulasi pun datap ditambah, dimutakhirkan dan dihapus sesuai kebutuhan.

D. Uji Kompabilitas Aplikasi (Offline)

Hasil pengujian aplikasi HACCPeasy secara offline terhadap independensi perambah (browser) menunjukkan hasil yang cukup

memuaskan. Pengujian menggunakan tiga browser paling banyak digunakan saat ini (Firefox, Internet Explorer dan Opera) HACCPeasy dapat berjalan dengan baik. Dari sisi penampilan, aplikasi ini terbukti konsisten hal ini terlihat dari tampilan halaman “Analysis” di ketiga browser yang tidak terlihat perbedaan signifikan satu sama lain (gambar 29). Dari segi kinerja

(62)

Tabel 1. Uji tampilan aplikasi HACCPeasy pada berbagai perambah

Sistem Operasi

Perambah (Browser)

Opera 9 Firefox 3 IE 7

Windows + + +

Linux + + Tak diuji

+ : Tampil dengan baik

Gambar 30. Perbandingan penampilan HACCPeasy di 3 browser : Internet Explorer 7 (kiri atas), Opera 9 (kanan atas), Firefox 3 (bawah)

E. Uji Aksesibilitas Aplikasi (Online)

Pengujian aplikasi HACCPeasy secara online dilakukan secara realtime

(63)

Tabel 2. Uji kecepatan HACCPeasy pada kondisi online

Operasi

Perambah (Browser)

Opera 9 Firefox 3 IE 7

Membuka Homepage 3 detik 5 detik 5 detik

Fitur Autosuggst 2 detik 3 detik 3 detik

Hasil pengujian menunjukkan bahwa aplikasi web HACCPeasy dapat dengan cepat dibuka oleh seluruh browser. Pada kecepatan akses 385 kbps (diukur dengan speedtest.net) untuk membuka homepage HACCPeasy browser Opera membutuhkan waktu 3 detik, Firefox 5 detik dan Internet

Explorer 5 detik. Sementara untuk membuka fitur Autosuggest setelah memasukkan keyword, browser Opera membutuhkan waktu 2 detik, Firefox 3 detik dan Internet Explorer 3 detik. Kecepatan membuka web dan fitur autosuggest sudah cukup cepat sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi

web HACCPeasy sudah cukup ringan sebagai sebuah aplikasi online.

(64)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pencarian data terkait keamanan pangan maka berhasil

dikembangkan basisdata yang terdiri dari: 216 basisdata Potensi Bahaya dan tindakan pencegahannya pada produk Daging dan olahannya (prinsip 1) yang berasal dari buku “International Handbook of Foodborne Pathogens” dan USFDA Food Code 2005, Basisdata Batas Kritis (206 entry); Tindakan Pencegahan (127 entry), Batas Kritis (204 entry) Tindakan Perbaikan (85

entry); dan prosedur pemantauan (102 entry); yang berasal dari Food Code

2005 dan Recommended International Code Of Practice dari Codex Allimentarius Comission, 13 basisdata Generic HACCP yang berasal dari situs lembaga pangan seperti CFIA (Canadian Food Inspection Agency), US FDA, dan NZFSA (New Zealand Food Safety Authority) serta dari beberapa institusi pendidikan seperti Ohio University, University of Nebraska, Texas

A&M yang terkait dengan produk daging dan olahannya.

Program Aplikasi HACCPeasy terdiri dari dari enam halaman utama yang saling terkait satu sama lain. Halaman tersebut adalah : Setting,

Company Profile, Preparation, Analysis, Documentation dan Database. Masing-masing langkah menyesuaikan dengan prosedur 12 langkah penyusunan rencana HACCP yang dikeluarkan oleh CAC. Dari setiap

langkah ini aplikasi secara otomatis akan menghasilkan dokumen yang siap untuk dicetak. Hasil pengujian terhadap seluruh langkah ini menunjukkan bahwa aplikasi dapat menghasilkan dokumen PDF sesuai yang diisikan pada form langkah HACCP yang ada.

Fitur panduan unggulan dari aplikasi ini adalah “AutoSuggest”.

AutoSuggest memungkinkan aplikasi untuk memandu pengguna dalam mengisi seluruh form berdasarkan basisdata yang ada. Sebagai contoh ketika pengguna menulis kata “poultry” maka secara otomatis akan muncul kotak panduan yang menampilkan daftar bahaya dalam database yang mengandung kata kunci yang ditulis (“poultry”). Pengguna kemudian dapat memilih salah

Gambar

Gambar 17. Halaman detail analisis bahaya
Gambar 18. Tabulasi Hazard pada Hazard Analysis
Gambar 20. Antarmuka  Tabulasi CCP pada Halaman Hazard Analysis
Gambar 26.D.Dokumen PDF "CCP determination"
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tegangan kerja yang direkomendasikan adalah tegangan DC yaitu 5 volt sampai 12 volt, dengan data ini akan di rancang sebuah penguat operasional dengan tegangan

Manfaat geladikarya yang diharapkan bagi perusahaan adalah diketahuinya struktur permodalan yang optimal guna mencari sumber pembiayaan yang memiliki biaya paling minimum,

Salah satu upaya peningkatan produksi padi pada lahan rawa lebak adalah dengan mengintroduksikan paket teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya

Skor tersebut berada pada kisaran antara 56-75 dengan kategori cukup efektif sehingga dapat disimpulkan bahwa laboratorium virtual cukup efektif digunakan sebagai

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami

The Effectiveness of a Group Psycho-educational Program on Family Caregiver Burden of Patients with Mental Disorder.. BMC Research

Berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan oleh pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara yang diselenggarakan

Pada komponen afektif, individu yang terlibat dalam perilaku bullying tidak mampu merasakan kondisi emosional individu lain yang menjadi sasaran, pelaku bullying tidak