• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR – FAKTOR REMAJA MELAKUKAN DUGEM (DUNIA GEMERLAP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR – FAKTOR REMAJA MELAKUKAN DUGEM (DUNIA GEMERLAP)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini

sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak

Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu

bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai

sekarang masih banyak dikutip orang. Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1980)

secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan

masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,

sekurang-kurangnya dalam masalah hak.

Selama masa ini, remaja mulai memiliki suatu perasaan tentang

identitasnya sendiri, suatu perasaan bahwa ia adalah manusia yang unik. Ia mulai

menyadari sifat-sifat yang melekat pada dirinya, seperti kesukaan dan

ketidaksukaannya, tujuan–tujuan yang diinginkan tercapai di masa mendatang, kekuatan dan hasrat untuk mengontrol kehidupannya sendiri (Desmita, 2006).

Sementara untuk perkembangan psikologis dan mental remaja itu sendiri belum

maksimal. Sehingga seringkali remaja menjadi terlalu terburu-buru untuk

memutuskan suatu masalah apa pun yang berkaitan dengan dirinya. Akibatnya

banyak remaja yang akhirnya terjerumus pada hal-hal yang salah atau tidak

semestinya.

Masa remaja adalah masa akan beralihnya ketergantungan hidup kepada

orang lain. Dia mulai menentukan jalan hidupnya. Selama menjalani

pembentukan kematangan dalam sikap, berbagai perubahan kejiwaan terjadi,

bahkan mungkin kegoncangan. Kondisi semacam ini sangat dipengaruhi oleh

lingkungan di mana dia tinggal. Pada sisi lain remaja seringkali tidak mempunyai

tempat mengadu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Banyak perubahan yang dialami remaja secara bersamaan, termasuk

kematangan fisik, dorongan untuk merdeka, pentingnya peningkatan interaksi

(2)

2

menjadi rentan untuk terkena stress bahkan juga depresi. Tuntutan hidup pada

remaja pun akan menjadi semakin bertambah ketika remaja tersebut tinggal di

daerah perkotaan dimana semua hal tersedia dan kadang malah bisa menjadi satu

ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup mereka. Karena semakin banyak

pilihan dan semakin kurangnya pengawasan. Sementara remaja berada pada satu

kondisi yang memiliki rasa keingintahuan yang besar.

Sebagai salah satu upaya remaja untuk menyalurkan kebebasannya

adalah dengan pergi ke tempat-tempat yang dianggap menyenangkan, bebas, dan

bisa membuat remaja bertemu banyak orang serta hal-hal baru. Untuk

remaja-remaja yang tinggal di perkotaan seringkali tempat yang dijadikan tujuan adalah

diskotik, club, ataupun cafe. Semua tempat itu beroperasi pada jam malam dan

biasanya dilengkapi dengan berbagai macam hiburan sehingga disebut dengan

istilah dunia gemerlap atau disingkat dugem.

Dugem atau sering diistilahkan dengan Clubbing, merupakan istilah

prokem khas anak muda yang berarti suatu dunia malam yang bernuansa

kebebasan, ekspresif, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik dan metropolis

yang menjanjikan segala bentuk kegembiraan sesaat (Perdana, 2004). Melalui

clubbing khususnya anak muda merasa menemukan jati diri, di sana mereka bisa

berekspresi sebebasnya, meneguk alkohol dan narkoba, cekikikan sampai pagi,

lalu pulang dalam keadaan teler dan capai. Melalui clubbing mereka bisa

menemukan komunitas bergaulnya.

Remaja pada umumnya berada pada usia yang masih sekolah.

Kebanyakan dari mereka belum bekerja atau memiliki penghasilan. Sedangkan

dugem itu memerlukan uang yang tidak sedikit. Terlebih bila dugem sering

dilakukan atau rutin. Tetapi berdasarkan data tidak resmi di beberapa tempat

dugem, kebanyakan pengunjungnya tetap saja remaja yang masih sekolah.

Hiburan malam seperti dugem merupakan salah satu manifestasi

kebudayaan universal yang tidak membutuhkan persyaratan asal, suku, agama,

ras, atau golongan tertentu.Lewat hiburan malam yang kemudian dikenal dengan

istilah dugem, pembatasan dan segala perbedaan tercabut, membuat orang

didalamnya mencair dan menyatu dalam sukaria. Kebudayaan modern

(3)

3

dan memasukannya ke dalam diri sebagai pilihan gaya hidup. Salah satu yang di

tawarkan adalah hiburan malam (dugem). Gaya hidup masyarakat modern sangat

sarat dengan muatan nilai-nilai hedonis

(http://78.225.77.11/kompas-cetak/0300/19/daerah/26258.htm). Gaya hidup seperti pergi ke club-club malam,

menghabiskan waktu didiskotik, dan berbelanja dengan tingkat konsumtif yang

tinggi menjadi bagian dari gaya hidup oleh kebanyakan masyarakat modern.

Sebagian besar remaja sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata

tersebut. Dugem (dunia gemerlap) yaitu aktifitas bersenang-senang yang biasanya

dilakukan malam hari di club malam atau diskotik. Istilah lain yang mempunyai

makna hampir sama dengan dugem yaitu clubbing. Orang yang melakukan dugem

di sebut clubbers. Dewasa ini keberadaan tempat tempat dugem semakin

menjamur, karena tempat hiburan malam seperti diskotik, selain merupakan

tempat bersantai untuk melepas kepenatan sambil mendengarkan musik dan

bercengkrama dengan teman, juga disinyalir tempat penyalahgunan narkotika dan

alkohol. Seperti yang tampak dalam realita sekarang ini. Dimana hiburan malam

menjadi sebuah industri yang sedemikian besarnya. Berbagai fasilitas dan

pelayanan didirikan dan disediakan untuk memanjakan masyarakan terutama

golongan muda dalam memperoleh kesenangan.

Penampilan pengunjung yang gemar melakukan dugem juga sangat khas,

mereka biasanya mengenakan balutan busana yang kurang sesuai untuk udara

malam yang dingin seperti jeans atau rok mini dipadu dengan kaos ketat, long

drees panjang ataupun tanktop, sepatu highhills serta model potongan rambut

yang bermacam-macam pula. Ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya hadir

untuk menikmati hidup namun juga ingin tampil modis. Sasaran pengunjung

dugem tersebut berasal dari berbagai kalangan, baik usia maupun status sosial

tentunya. Sementara itu berdasarkan pengamatan jumlah pengunjung usia 18-21

tahun sebanyak 55% dan 45% dari mereka yang berusia 22-35 tahun. Ini

membuktikan bahwa kebanyakan dari mereka berasal dari usia remaja. (interview

awal).

Remaja pada umumnya memang rentan terhadap pengaruh-pengaruh

eksternal. Karena proses pencarian jati diri, mereka mudah sekali

(4)

4

mudah terpengaruh budaya hidup masyarakat di sekitarnya. Karena kondisi

kejiwaan yang labil, remaja mudah terpengaruh dan mengikuti arus. Mereka

cenderung mengambil jalan pintas dan tidak mau pusing-pusing memikirkan

dampak negatifnya.

Masalah pokok remaja berpangkal pada pencarian identitas diri. Mereka

mengalami krisis identitas karena untuk di kelompokan ke dalam kelompok

anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk di kelompokan dalam

kelompok dewasa. Untuk itu remaja melepaskan dan memisahkan diri dari figur

orang tua bergeser pada teman-teman sebaya, demi menghindari harapan dan

kekuasaan orang tua. Hal itu terjadi jika remaja berada pada lingkungan yang

kurang menguntungkan. Beberapa remaja yang lain mengalami situasi keluarga

dimana orang tua mereka selalu ribut, hal ini merupakan dorongan utama

mengapa mereka lalu mencari teman atau pergaualan di tempat dugem. Perasaan

tertekan akibat harapan yang berlebihan dari orang tua mereka juga telah

membuat remaja terdorong lari dari keadaan rumah ke tempat dugem. Menurut

survey, aktifitas dugem yang dilakukan oleh remaja juga berdampak pada

perkuliahan atau nilai akademik mereka, selain itu banyak kasus-kasus negative

yang disebabkan oleh dugem, misalnya : kecelakaan lalulintas yang disebabkan

oleh pengemudi yang mabuk akibat aktifitas dugem, banyaknya kasus free sex,

dan kasus pemakaian obat-obat terlarang oleh remaja. Akan tetapi adapun sisi

positif yang didapat dari aktifitas dugem tersebut. Menurut pengakuan beberapa

orang yang telah di survey awal, sisi positif tersebut antara lain dapat membuat

diri mereka menjadi rilex dari rasa jenuh sehari-hari, medapatkan teman-teman

baru, dan dapat mengenal dunia lebih luas.

Dari beberapa data yang didapat, maka dapat dikatakan bahwa perubahan

yang terjadi di setiap lapisan masyarakat tersebut tidak lepas dari adanya

campurtangan dari pihak-pihak yang berkaitan, baik langsung maupun secara

tidak langsung. Oleh sebab itu masing-masing dari mereka juga memiliki

kebutuhan-kebutuhan yang beragam, karena itu mereka berbeda satu sama lain.

Namun mereka sama-sama memilih kegiatan dugem, apakah dalam hal ini

kebutuhan-kebutuhan mereka juga sama, lalu apa sajakah latarbelakang remaja

(5)

5

Oleh karena itu peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang : “ Faktor-Faktor Remaja Melakukan Dugem (dunia gemerlap)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dari penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor remaja melakukan dugem (dunia

gemerlap)?

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah ingin mengetahui faktor-faktor remaja melakukan dugem (dunia gemerlap)

D. Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai faktor-faktor remaja melakukan dugem (dunia gemerlap). Adapun

manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan atau informasi

baru terhadap perkembangan teori di bidang psikologi, baik psikologi social,

psikologi perkembangan serta cabang ilmu psikologi lainnya. Selain itu

penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmiah yang akan

memperluas ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu psikologi khususnya

psikologi klinis.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengetahuan dalam

upaya-upaya mengenal lebih jauh dunia remaja di masa sekarang dan sebagai

pedoman bagi orang tua maupun pendidik untuk mengatasi perilaku remaja

yang suka melakukan kegiatan dugem (dunia gemerlap). Dalam penelitian ini

di harapkan dapat bermanfaat bagi para remaja pada khususnya, bagi para

remaja yang senag dugem, agar para remaja tersebut mengetahui gambaran

gaya hidup yang dijalaninya saat ini, serta dijadikan pertimbangan agar lebih

berhati-hati dalam bertindak. Bagi para orang tua yang memiliki putra putri,

(6)

6

(dunia gemerlap), sehinga mengetahui apa yang menjadi kebutuhan serta

kebiasaan mereka, dan hal tersebut dapat membantu orang tua dalam

(7)

FAKTOR

FAKTOR REMAJA MELAKUKAN

DUGEM (DUNIA GEMERLAP)

SKRIPSI

Oleh:

YOGI ARIADHI

06810198

FAKULTAS PSIKOLOGI

(8)

FAKTOR

FAKTOR REMAJA MELAKUKAN

DUGEM (DUNIA GEMERLAP)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh: YOGI ARIADHI

06810198

FAKULTAS PSIKOLOGI

(9)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji

Pada Tanggal : 4 Agustus 2012

DEWAN PENGUJI

Ketua Penguji : Yudi Suharsono, M.Si, Psi ( ………. )

Anggota Penguji : 1. Zainul Anwar, M.Psi ( ………. )

2. Adhiyatman Prabowo, M.Psi ( ………. )

Mengesahkan

Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Remaja Melakukan Dugem (Dunia Gemerlap)”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas

Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagi pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang

sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik..

2. Bapak Zainul Anwar M.Psi dosen pembimbing II yang telah mendukung dan

memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

3. Ibu Diana Savitri M.Psi selaku dosen wali yang selalu membimbing saya mulai

dari awal perkuliahan sampai selesai.

4. Kakek, nenek, Diska prima novitasari beserta keluarga yang telah memberikan

dorongan, semangat, cinta, dan bantuan moril maupun materiil yang sudah

sangat banyak dikeluarkan, serta do’a restunya dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

5. Sahabatku Gusti andaniar dan semua sahabat-sahabatku di paguyuban

pakumpiran yang selalu memotivasi, memberikan saran dan masukkan selama

ini.

6. Bang Tohir yang selalu memberikan saran dan masukkan selama ini.

7. Buat subyek penelitian saya terimakasih banyak karena telah membantu

(11)

8. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini, yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa membalasnya dengan limpahan berkah dan

nikmat atas kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhir kata menyadari adanya

kekurangan dalam penulisan skripsi ini, dengan kerendahan hati penulis berharap

saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan semoga karya tulis ini

bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 4 Agustus 2012

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

8. Pengertian Kenakalan Remaja……… 14

9. Jenis Kenakalan Remaja……… 14

(13)

B. Dugem ... 16

1. Pengertian ... 16

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dugem ... 16

3. Alasan yang Mendorong Remaja Pergi Dugem ... 18

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Identitas Subyek Peneltian ... 25

Table 4.2 Teman Subyek Penelitian……….. 25

Tabel 4.3 Hasil Analisa Subyek DW ... 31

Tabel 4.4 Hasil Analisa Subyek DS ... 32

Tabel 4.5 Hasil Analisa Subyek AG ... 32

Tabel 4.6 Hasil Analisa Subyek GL ... 33

(15)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A

1. Informed Consent ... 44

2. Agenda Penelitian ... 46

3. Guide Interview ... 48

Lampiran B 1. Verbatim Subyek DW ... 50

2. Verbatim Subyek DS ... 53

3. Verbatim Subyek AG ... 56

4. Verbatim Subyek GL ... 59

Lampiran C 1. Verbatim Informan DW ... 61

2. Verbatim Informan DS ... 62

3. Verbatim Informan AG ... 63

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. (2006) . Psikologi perkembangan. Bandung : Rosdakarya.

Hurlock, E.B. (1991). Psikologi perkembangan “suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan”. (Edisi kelima). Jakarta : Erlangga.

_______ (1980). Psikologi perkembangan “suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan”. Jakarta : Erlangga.

Kerlinger, F.N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Mappiare, A . (1982). Psikologi remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Moleong, (2008). Metode penelitian kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Monks, F.J. & Knoers. (2002). Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nevid, J.S, Rathus, S.A, & Greene, B. (2003). Psikologi abnormal. Jakarta : Erlangga.

Perdana, D. (2004). Dugem, ekspresi cinta, seks, dan jati diri. Jakarta : Divana Press

Santrock, W. (2003). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Sarwono,W. (2008). Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudarsono. (1995). Kenakalan remaja. Jakarta: Renika Cipta.

Erwin. (2005). Gaya hidup. Di akses 1 Oktober 2010 dari http://78.225.77.11/kompas-cetak/0300/19/daerah/26258.htm

Gunawan. (2006). Menyelami dunia gemerlap. Diakses 13 Oktober 2011dari www.indonesianyouth.blogspot.com/

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan perilaku penyimpangan seksual dalam berpacaran di Desa Mlopoharjo kecamatan Wuryantoro

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong penampilan remaja meniru artis atau tokoh idolanya; untuk mengetahui apa saja aktivitas remaja saat meniru

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesiapan mahasiswa teknik sipil Atma Jaya Yogyakarta dalam memasuki dunia kerja di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat membuat konsumen tertarik untuk melakukan keputusan pembelian di Solo Paragon Lifestyle Mall

Ketika melakukan dugem, hal di dapat subjek yakni untuk mencari uangdengan cara menemani orang dugem, ini merupakan in order to motive (motif tujuan) dari subyek

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi alasan para konsumen melakukan pembelian pada penyedia jasa titip

Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang memengaruhi perilaku gizi seimbang pada remaja di SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun 2015... 1.3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab remaja menjadi pengguna narkoba di Desa Perumnas Simalingkar yang diharapkan dapat