Menguak Pikir Mahasiswa Lewat Karya
Written by Administrator
Saturday, 17 April 2010 07:29 -
Globalisasi membebaskan penyebaran informasi. Batas ruang dan waktu menjadi semakin samar. Lalu lintas informasi kian cepat silih berganti. Media massa sebagai aktor utama dipercaya sebagai pencari, pengolah, dan penyebar informasi tersebut. Penilaian dan
Menguak Pikir Mahasiswa Lewat Karya
Written by Administrator
Saturday, 17 April 2010 07:29 -
pemaknaan informasi bergantung pada gate keeper media massa. Informasi yang telah diracik dan dibumbui disebarkan kepada masyarakat sebagai konsumen.
Kini, kebutuhan akan informasi menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Setiap hari masyarakat menginginkan informasi yang baru, hangat, dan menarik. Perusahaan media massa yang berorientasi keuntungan akan memanfaatkan kondisi masyarakat itu. Namun, jumlah perusahaan media massa tidak sedikit. Sehingga terjadi persaingan diantara
perusahaan-perusaan tersebut untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya.
Motif ekonomi tersebut memicu media massa mengahalalkan segala cara demi keuntungan besar. Buku Jejak Pers Tapak-Tapak Kaki Para Kuli Tinta Mencari Jati Diri Antara Idealisme VS Komersialisasi menyoroti media massa yang mengesampingkan idelisme dan tujuan awalnya. Buku karangan kelompok kerja Jejak Pers tersebut memberikan gambaran keadaan pers yang terbelenggu target oplah dan rating. Buku tersebut berusaha menyadarkan pelaku pers agar menjadi insan pers seharusnya .
Perkembangan bisnis media massa yang bagus mendatangkan pengusaha besar sebagai aktor dibalik layar. Sebagian besar pengusaha tersebut bukan kalangan jurnalis, sehingga media massa terkekang oleh kepentingan-kepentingan pribadi tertentu, misalnya pemilik modal atau penguasa. Kritik terhadap kondisi media massa yang seperti itu tertuang dalam buku Kuda Troya Media Massa karangan kelompok jurnalistik Ajip (Arek Jurnalistik Kreatip).
Lain halnya dengan Forum Penulis Muda Indonesia yang menuangkan kritik melalui buku Kutu-Kutu Media: Seksualitas dalam Globalisasi Media . Digambarkan demi meningkatkan keuntungan, media massa memberikan porsi lebih pada tujuan menghibur. Namun, tujuan itu dikotori penggunaan seksualitas untuk menarik minat pembacanya. Dengan menungganng asas kebebasan, media massa menyuguhkan informasi seksual dengan vulgar. Media massa seperti tidak memikirkan efek informasi tersebut bagi pembacanya. Masyarakat memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Dikhawatirkan, sebagian masyarakat meniru budaya seksualitas yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Ketiga buku tersebut sebenarnya merupakan kumpulan tugas mata kuliah News Production mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM. Menggunakan bahasa populer, ketiga buku itu mudah dipahami pembaca. Halaman juga tidak terlalu tebal sehingga tidak perlu waktu banyak untuk menyelesaikannya. Dengan terbagi dalam beberapa sub judul, buku ini menuangkan ide-ide pendek 3-5 halaman yang menjadikannya tidak membosankan.
Kelemahannya tergolong minim untuk ukuran pemula seperti salah ketik, penggunaan
kalimat-kalimat yang terlalu panjang, dan adanya pengulangan kata dalam satu kalimat sehinga terkesan membingungkan pembaca.
Pemikiran-pemikiran polos dan masih idealis tersebut cocok dibaca bagi mahasiswa yang tertarik pada jurnalisme atau kajian media massa. Masyarakat, pemilik media, pemerhati, atau dosen juga dapat menjadikan buku tersebut sebagai masukan dan cermin atas kondisi riil media saat ini.
Judul Buku : Kutu-Kutu Media, Seksualitas dalam Globalisasi Media. Pengarang : Forum Penulis Muda Indonesia.
Cetakan pertama : Januari 2010.
Menguak Pikir Mahasiswa Lewat Karya
Written by Administrator
Saturday, 17 April 2010 07:29 -
Tebal : xvi + 126 halaman. Mata Padi Presindo Yogyakarta. Penerbit : Departemen Ilmu Komunikasi UMM.
Judul Buku : Jejak Pers , Tapak-Tapak Kaki para Kuli Tinta Mencari Jati Diri antara IDEALISME VS KOMERSIALISASI.
Pengarang : Jejak Pers. Cetakan pertama : Januari 2010.
Tebal : xvii + 148. Mata Padi Presindo Yogyakarta. Penerbit : Departemen Ilmu Komunikasi UMM
Judul Buku : Kuda Troya Media Massa. Pengarang : Arek Jurnalistik Kreatip (AJIP). Cetaka pertama : Januari 2010.
Tebal : xvi + 64 hal.
Penerbit : Departemen Ilmu Komunikasi UMM. Peresensi : A. Rahman Hakim