• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI USIA 0-7 HARI YANG MENDAPATKAN IMUNISASI HEPATITIS B

di KLINIK MARTINI MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

OLEH :

DEWI SORTA DAME PURBA NIM : 125102018

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara Karya Tulis Ilmiah, juni 2013

Dewi Sorta Dame Purba

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

ABSTRAK

Latar Belakang : Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Pada tahun 2006 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lebih dari 10 juta balita meninggal tiap tahun, diperkirakan 2,5 juta meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin yang kini ada maupun yang terbaru. Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit Hepatitis B. Hepatitis B merupakan suatu masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Berusia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Hj.Dermawaty Medan Tembung.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dimana menggambarkan karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh penulis maka, populasi dalam penelitian ini adalah 60 orang. Adapun teknik yang diambil dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah consecutive sampling, yaitu pengambilan sampel ini dilakukan dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan pada ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B yang dicatat sesuai dengan variable yang dibutuhkan.

Hasil Penelitian : Dari penelitian yang dilakukan terhadap 52 orang responden ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung tahun 2013 diambil kesimpulan bahwa Karakteristik ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B berdasarkan pendidikan mayoritas berpendidikan menengah sebanyak 29 orang (55,8), berdasarkan umur mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 21 orang (40,4%) dan berdasarkan perkerjaan mayoritas tidak bekerja sebanyak 30 orang (57,7%). Tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 28 orang (53,8%).

Kesimpulan : bahwa menurut hasil penelitian yang didapat, diharapkan kepada petugas kesehatan untuk lebih aktif mmberikan penyuluhan tentang imunisasi hepatitis B.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013”.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep, Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Rina Amelia, MARS selaku pembimbing saya yang banyak mendukung dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh Dosen dan staff administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta ilmu kepada penulis.

5. Mama dan kakak yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. 6. Keluarga A.M. Silalahi / L. Purba dan H. Tampubolon / L.Gultom yang selalu

mendukung penulis.

7. Keluarga purba siboro dan keluarga tampubolon yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

(5)

9. Teman-teman Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawata Universitas Sumatera Utara terkhusus kak eka, ria dan dwi ris yang selama ini telah memberi penulis semangat dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang mmembangun dari pembaca demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga semua bantuan, kritik dan saran yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Medan, Juli 2013

(6)

DAFTAR ISI Lembar Persetujuan

Abstrak……… i

Kata Pengantar………... ii

Daftar Isi……… iv

Daftar Skema……….…… vi

Daftar Tabel………. vii

Daftar Lampiran………. viii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah………... 3

C. Tujuan Penelitian……… 4

D. Manfaat Penelitian……….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 6

A. IMUNISASI………. 6

1. Defenisi Karakteristik………... 12

a. Pendidikan………...…………... 12

b. Umur………... 14

c. Pekerjaan………...………. 16

D. PENDIDIKAN……… 17

(7)

2. Tingkat Pengetahuan………. 17

3. Pengukuran Pengetahuan……….. 19

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL……….. 20

A. Kerangka Konsep………... 20

B. Defenisi Operasional……….. 21

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN………... 23

A. Jenis Penelitian………... 23

B. Tempat Penelitian………... 23

C. Populasi Dan Sampel……….. 24

D. Cara Pengumpulan Data……….. 25

E. Instrumen Penelitian………... 25

F. Teknik Pengolahan Data Dan Analisa Data……… 26

G. Etika Penelitian……….………. 26

H. Uji Validitas dan Realibilitas……….. 27

I. Prosedur Pengumpulan Data……….. 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 29

A. Hasil Penelitian……… 29

1. Distibusi dan Karakteristik Ibu Bayi………. 29

B. Pembahasan………. 34

1. Karakteistik Dan Tingkat Pengetahuan………. 34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… 37

A. Kesimpulan……… 37

B. Saran……….. 37

(8)

DAFTAR SKEMA

Nomor gambar Halaman

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

5.1 Distribusi frekuensi dan persentase” Karakteristik Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Hj.Dermawaty Medan Tembung Tahun 2013 ... 30

5.2 Distribusi responden brdasarkan karakteristik pertanyaan ”pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Hj.Dermawaty Medan Tembung Tahun 2013 ... 31

5.3 Distribusi ” pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Hj.Dermawaty Medan Tembung Tahun 2013 .. 32

5.4 Distribusi tabulasi silang pengetahuan berdasarkan pendidikan terhadap Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Hj.Dermawaty Medan Tembung Tahun 2013 ... 32

5.5 Distribusi tabulasi silang pengetahuan berdasarkan umur terhadap Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Hj.Dermawaty Medan Tembung Tahun 2013 .. 33

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

1. Lembar Pernyataan Content Validity 2. Lembar Content Validity

3. Lembar Surat Izin Pengambilan Data Penelitian 4. Lembar Surat Balasan Pengambilan Data Penelitian 5. Lembar Surat Pengambilan Data

6. Lembar Surat Balasan Pengambilan Data 7. Lembar Kuesioner

8. Lembar Konsultasi 9. Master Data Penelitian

10. Lembar Hasil Pengolahan Data

(11)

Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara Karya Tulis Ilmiah, juni 2013

Dewi Sorta Dame Purba

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

ABSTRAK

Latar Belakang : Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Pada tahun 2006 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lebih dari 10 juta balita meninggal tiap tahun, diperkirakan 2,5 juta meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin yang kini ada maupun yang terbaru. Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit Hepatitis B. Hepatitis B merupakan suatu masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Berusia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Hj.Dermawaty Medan Tembung.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dimana menggambarkan karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh penulis maka, populasi dalam penelitian ini adalah 60 orang. Adapun teknik yang diambil dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah consecutive sampling, yaitu pengambilan sampel ini dilakukan dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan pada ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B yang dicatat sesuai dengan variable yang dibutuhkan.

Hasil Penelitian : Dari penelitian yang dilakukan terhadap 52 orang responden ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung tahun 2013 diambil kesimpulan bahwa Karakteristik ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B berdasarkan pendidikan mayoritas berpendidikan menengah sebanyak 29 orang (55,8), berdasarkan umur mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 21 orang (40,4%) dan berdasarkan perkerjaan mayoritas tidak bekerja sebanyak 30 orang (57,7%). Tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 28 orang (53,8%).

Kesimpulan : bahwa menurut hasil penelitian yang didapat, diharapkan kepada petugas kesehatan untuk lebih aktif mmberikan penyuluhan tentang imunisasi hepatitis B.

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat mengahasilkan zat anti yang pada akhirnya digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh (Marimbi,2010).

Pada tahun 2006 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lebih dari 10 juta balita meninggal tiap tahun, diperkirakan 2,5 juta meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin yang kini ada maupun yang terbaru. Ini berarti sangat jelas bahwa imnusasi sangat penting untuk mengurangi seluruh angka kematian anak. Dalam era globalisasi dan kumunikasi tanpa batas, yang berdampak pada peningkatan kerentanan dalam penyebaran penyakit, membuat peran imunisasi semakin vital (Azwar, dkk, 2006).

Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit Hepatitis B. Hepatitis B merupakan suatu masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang menurut global prevalence angka prevalensi penyakit Hepatitis B 2-8. Berdasarkan angka prevalensi Virus Hepatitis B setiap Negara, WHO membagi dunia menjadi tiga macam daerah yaitu daerah dengan endemitas tinggi, sedang dan rendah.

(13)

perdarahan saluran cerna, gangguan fungsi hati, cerosis hepatis, karsinoma hepatis, gangguan pernafasan, hipoglikemia, gelisah, hipotensi dan kematian (Mansjoer, dkk, 2000).

Pada tahun 2005 sasaran balita yang di imunisasi hepatitis B di Indonesia sebanyak 4.866.842 balita dengan cakupan imunisasi hepatitis B HB1(< 7 hari) berjumlah 2.000.355 (41,1%), HB2 (> 7 hari) 2.430.370 (49,9%), HEP.B2 3.478.119 (71,5%) dan HEP.B3 sebanyak 3.314.254 (68,1%). Sementara sasaran balita yang di imunisasi hepatitis B di propinsi Sumatera Utara sebanyak 171.587 balita dengan cakupan imunisasi hepatitis B HB1 (< 7 hari) berjumlah 48.397 (28,2%), HB2 (> 7 hari) 82.252 (47,9%), HEP.B2 123.907 (72,7%) dan HEP.B3 sebanyak 121.399 (70,8%) (Sjafii, dkk. 2007). Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara 2009 bahwa sejak tahun 2006 sampai tahun 2011 jumlah cakupan imunisasi hepatitis B di Propinsi Sumatera Utara berfluaktif naik turun dan belum mencapai target >90% dari sasaran sebesar 17.615 (23,10%).

Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya jumlah cakupan imunisasi hepatitis B pada bayi salah satunya adalah pengetahuan ibu, semakin baik pengetahuan ibu akan memotivasi ibu untuk memberikan imunisasi hepatitis B.

(14)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas rumusan masalah penelitian adalah Bagaimanakah Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Berusia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Hj.Dermawaty Medan Tembung.

2. Tujuan Khusus

a. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan, Umur Dan Pekerjaan Ibu Yang Mempunyai Bayi Berusia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Hj.Dermawaty Medan Tembung.

b. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Berusia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Hj.Dermawaty Medan Tembung.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneli

(15)

2. Bagi Istitusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan referensi di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara tentang Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Berusia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B.

3. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Imunisasi

1. Pengertian

Imunisasi adalah suatu cara untuk memberikan kekebalan kepada seseorang secara aktif terhadap penyakit menular. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpapar antigen yang serupa tidak pernah terjadi penyakit (Lisnawati Lilis, 2011).

Imunisasi merupakan usaha untuk meningkatkan kekebalan aktif seseorang terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin dalam tubuh bayi atau anak. Sedangkan imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapi kadar kekebalan di atas ambang perlindungan yaitu pemberian imunisasi BCG, Hepatitis B, DPT, Polio dan Campak sebelum bayi berusia 1 tahun.

2. Tujuan Imunisasi

Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekbaln kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan olh penyakit yang sering berjangkit. Secara umum tujuan imunisasi, antara lain:

a. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah tersrang penykit menular b. Imunisasi sangat efektif mencegah pnyakit menular

c. Imunisasi menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) pada balita

3. Manfaat Imunisasi

(17)

2. Untuk Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

3. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa kuat dan berakal untukmelanjutkan pembangunan negara (Marimbi, 2010).

4.Efek Samping a. Demam

Atasi segera dengan memberikan kepada anak obat turun panas. Bila demam tidak turun, segera bawa anak ke puskesmas atau sarana pelayanan ksehatan yang lain.

b. Ruam Kulit

Ruam disekitar tempat penyuntikan membengkak dan merah. Biasanya efek ini akan menghilang setelah bberapa hari.

c. Hepatitis

Ini dapat terjadi bila jarum yng digunakan tidk steril atau telah digunakan berkali-kali. Karena itu jangan lupa untuk meminta petugas kesehatan menggunakan jarum suntik yang baru dan steril.

B. Hepatitis B

1. Pengertian Hepatitis B

(18)

2. Cara Penularan

Penularan hepatitis B dapat terjadi secara vertikal yaitu dari ibu pengidap virus Hepatitis B ke bayi yang dikandungnya atau dilahirkan maupun secara horizontal dari pengidap virus melalui hubungan seksual, penggunaan alat suntik yang tercemar, tatto, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan alat cukur, dan sikat gigi secara bersama-sama dan sebagainya (Irianto, dkk,2004).

Sumber penularan Hepatitis B adalah orang yang tertular virus tersebut, baik yang sedang sakit maupun yang sehat. Seoorang yang mengandung virus dalam tubuhnya ttapi tidak sakit disebut carrier atau pengidap.

3. Gejala Hepatitis B

Pada penyakit ini tidak ada gejala khas yang tampak secara kasat mata. Bahkan dokter sekalipun. Ungsi hati kadang tak terganggu meski sudah mengalami serosis. Tidak Cuma itu, anak juga terlihat sehat, nafsu makan juga baik, berat tubuhnya pun naik dengan bagus pula. Penyakitnya baru ketahuan setelah dilakukan pemeriksaan darah. Gejala baru tampak ketika sipenderita tak mampu lagi mempertahankan metabolisme tubuhnya seperti merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat (Marimbi, 2010).

4.Vaksin Hepatitis B

(19)

5. Komposisi

Tiap 1,0 ml mengandung 20 mcg HBsAg terabsorpsi pada 0,5 mg alumminium hidroksida. Tiap 0,5 ml mengandung 10 mcg HBsAg terabsorpsi 0,25 mg alumminium hidroksida. Seluruh formulasi vaksin mengandung 0,01 w/v thimerossal sebagai pengawet.

Imunisasi ini diberikan tiga kali pada umur 0-11 bulan melalui injeksi intra muscular. Kandungan vaksinnya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Terdapat vaksin BPID (Prefill Injection Device) yang diberikan sesaat setelah lahir, dapat diberikan pada usia 0-7 hari. vaksin BPID disuntikkan dengan satu buah HB PID. Vaksin ini, menggunakan PID (prefill Injection Device), merupakan jenis alat suntik yang hanya bisa digunakan sekali pakai dan telah berisi vaksin dosis tunggal dari pabrik. Vaksin tidak hanya diberikan pada bayi, vaksin juga diberikan pada anak usia 12 tahun yang dimasa kecilnya belum diberi vaksin hepatitis B. Selain itu orang-orang yang berada dalam rentan resiko hepatitis B sebaiknya juga diberi vaksin ini.

Cara pemakaian:

a. Buka kantong alumminium atau plastic dan keluarkan alat suntik PID

b. Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan memegang keduanya diantara jari telunjuk dan jempol, dan dengan gerakan cepat dorong tutup jarum kearah leher. Teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum dan leher.

c. Buka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher dan tusukkan jarum pada anterolateral paha secara intramuscular, tidak perlu dilakukan aspirasi

(20)

6. Efek Samping

Seorang yang terkena penyakit Hepatitis B akan mengalami hal-hal sebagai berikut. a. Meninggal

b. Menjadi carrier (penginap/pembawa dan penyebab penyakit) yang akan menjadi sumber penularan bagi orang banyak.

c. Berkembangnya menjadi sirosis yang dapat berlanjut menjadi kanker hati (Soemoharjo, dkk, 2007).

7. Indikasi

Vaksin Hepatitis B rekombinan diindikasikan untuk imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus lainseperti virus Hepatitis A, virus Hepatitis C atau virus lain yang diketahui dapat menginfeksi hati. Dapat diberikan pada semua usia, dan direkomendasikan terutama untuk orang yang mempunyai resiko tinggi terkena infeksi virus Hepatitis B.

8. Kontra Indikasi

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderitya infeksi berat yang disertai kejang.

C. Karakteristik

1. Defnisi Karakteristik

Depdikbud (1998) mengartikan karakteristik sebagai ciri-ciri khusus yang mempunyai sifat yang khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Adapun ciri-ciri atau karakteristik ibu yang mempunyai bayi brusia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B yang ingin diteliti adalah tingkat pendidikan, umur, pekerjaan dan paritas ibu.

(21)

a. Pendidikan

Pendidikan dalam arti luas yaitu segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan dalam arti sempit yaitu seluruh kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara

terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan (Tim dosen KTP FIT IKIP Malang, 1995).

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dalam pengertian sempit pendidikan atau education berarti perbuatan atau proses

perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Mcleod, 1989).

Sedangkan menurut beberapa ahli salah satunya adalah Dictionory of Education (Dasar-Dasar Kependidikan Ihsan Fuad, 2005), Pendidikan adalah proses dimana seseorang

mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh

lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga dia dapat memperoleh, mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.

Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurnya terdiri dari masukan (input), yaitu sasaran pendidikan, dan keluaran (output) yaitu suatu bentuk perilaku baru atau

(22)

Menurut Markum (1999), masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya memiliki pengetahuan yang lebih luas, sehingga lebih mudah menerima dan mengatasi masalah kesehatan keluarganya.

1.Pembagian Pendidikan

Pendidikan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang terjadi pada situasi proses belajar mengajar biasanya berlangsung di sekolah. Ciri-ciri pendidikan formal yaitu dibatasi oleh waktu, berorientasi pada kerja, dan memilki tujuan pembelajaran yang jelas. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang biasanya tidak berstruktur, dan pendidikan ini dapat berlangsung pada berbagai situasi, mungkin dalam keluarga, teman sebaya, lingkungan bermain, tempat kerja dan lain-lain (Tim dosen KTP FIT IKIP Malang, 1995).

Pendidikan formal adalah pendidikan terakhir yang ditamatkan dan mempunyai ijazah dengan klasifikasi tamat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi dengan diukur dengan cara

dikelompokkan dan dipresentasikan dalam masing-masing klasifikasi (Depdikbud, 1997). 2.Tujuan Pendidikan

Pendidikan untuk membentuk dan atau meningkatkan kemampuan manusia yang cukup cipta (kognisi), rasa (konasi). Kemampuan tersebut harus dikembangkan bersama-sama secara seimbang, sehingga terbentuklah manusia indonesia yang seutuhnya (Notoatmodjo, 1997).

b.Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu umur <20 tahun, 20 – 35 tahun, dan > 35 tahun (Depdikbud, 1997).

(23)

menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur (Notoatmodjo, 2007).

Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut), setiap orang memiliki tiga macam umur yaitu umur secara kronologis, biologis, dan psikologis.

1. Umur kronologis (umur menurut kalender), umur yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang. Ini adalah umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.

2.Umur biologis. Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat terjadi jika seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.

3.Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang sudah berusia 80 tahun tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah umurnya.

Umur merupakan salah satu variabel penting dalam bidang penelitian komunitas. Umur dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit secara langsung atau secara tidak langsung bersama dengan variabel lain sehingga menyebabkan perbedaan diantara angka kesakitan (Budiman, 2008).

c.Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilka bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan

(24)

Menurut Siswanto S (2003), pekerjaan adalah sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Istilah pekerjaan sangat erat hubungannya dengan tugas atau kewajiban, tanggungjawab dan pertanggungjawaban.

Hasil pekerjaan dapat berupa pengalaman, imbalan, atau ganjaran baik diperoleh secara langsung (gaji bulanan/mingguan) maupun tidak langsung yaitu jenjang karier (Subroto, 1993).

D. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengukuran pengetahuan dapat dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan ibu (notoadmodjo, 2007).

2. Tingkat Pengetahuan

Dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang terdiri dari 6 (enam) tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)

(25)

rendah. Kata mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, member contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisi (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sistesis dapat menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungakan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

(26)

3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur atau diketahui dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

a. Pertanyaan subjektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

b. Pertanyaan objektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choise), betul salah, dan pertanyaan menjodohkan.

(27)

BAB III

KERANGKA KONSEP A.Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2002).

penelitian ini hanya ingin mengetahui karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan Imunisasi Hepatitis B yang ditinjau dari tingkat pendidikan, umur dan pekerjaan. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka kerangka konsep yang digunakan adalah sebagai berikut.

Pengetahuan

Skema 1. Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional No Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Ibu bayi usia 0-7

hari yang mendapat imunisasi Hepatitis B

(28)

1 Pendidikan Pendidikan

3 Pekerjaan Pekerjaan yang dilakukan ibu

Kuesioner - Bekerja - Tidak

bekerja

(29)

4 Pengethuan ibu

Segala sesuatu yang diketahui ibu bayi 0-7 hari yang memberikan imunisasi hepatitis B

Metode angket

Kuesioner - baik 76-100%

- cukup 50-75% - kurang <50%

(30)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dimana menggambarkan karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B. Suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2005).

B. Tempat Penelitian 1. Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan di klinik Martini Medan Tembung, karena setelah dilakukan survey awal di klinik tersebut menyediakan rawat inap untuk ibu yang baru selesai bersalin dan menyediakan imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir, disamping itu, klinik tersebut juga merupakan salah satu klinik pendidikan sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.

2. Waktu

Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(31)

2. Sampel

Adapun teknik yang diambil dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah consecutive sampling, yaitu pengambilan sampel ini dilakukan dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi (Sugiyono, 2001).

n = � 1+� (�2)

n = 60 1+60 (0.052)

n = 60 1+60 (0.0025)

n = 60 1+0.15

n = 60 1.15

n = 52 orang

Dimana kriteria sampel yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Kriteria inklusi

a. Ibu yang bersalin dengan normal b. Bayi baru lahir usia 0-7 hari c. Bayi lahir normal dan cukup bulan 2. Kriteria ekslusi

(32)

D. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan pada ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B yang dicatat sesuai dengan variable yang dibutuhkan.

E. Instrumen Penelitian

Instumen penelitian ini berupa kuesioner yang berisi data mengenai variable-variabel yang akan diteliti yaitu:

1. Pertanyaan tentang variabel pendidikan 2. Pertanyaan tentang variabel umur 3. Pertanyaan tentang variabel pekerjaan 4. Pertanyaan tentang pengetahuan ibu F. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Budiarto (2002), setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut akan diolah dengan cara sebagai berikut:

a. Editing, yaitu melakukan pengecekan terhadap hasil pengisian meliputi kelengkapan identitas dan jawaban yang diberikan responden.

b. Coding, yaitu memberikan kode berupa nomor pada setiap kuesioner yang diisi responden.

c. Transferring, yaitu memindahkan jawaban responden ke dalam bentuk table. d. Tabulating, yaitu mengelompokkan responden berdasarkan kategori yang telah

(33)

G. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini mendapat rekomendasi dari pendidikan D-IV Bidan Pendidik USU dan mengajukan permohonan tersebut ke klinik martini Medan Tembung. Selanjutnya, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian ini kepada respoden bahwa partisipasi responden bersifat sukarela. Jika responden bersedia, maka akan menandatangani surat persetujuan yang disediakan oleh peneliti. Kemudian melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan kuesioner kepada responden.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Dimaksud untuk menggambarkan kemampuan sebuah instrumen atau kuesioner untuk mengukur apa yang ingin diukur. Kuesioner pada penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, sehingga perlu dilakukan uji validitas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus uji validitas dengan rumus Pearson Product Momentsebagai berikut :

r hitung=

n (∑ ��) (∑ �) .(∑ �)

�[�.∑ �² −(∑ �)² ] .[�.∑ �² −(∑ �)² ]

Keterangan :

R hitung = koefisien korelasi

∑ Xi = jumlah skor item ∑ Yi = jumlah skor total (item)

n = jumlah responden

(34)

2. Reliabilitas

Metode yang digunakan pada uji reliabilitas adalah metode Cronbach’salpha,dilakukan untuk menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir pertanyaan dalam kuesioner.

Variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya ≥ 0,7dengan rumus :

��=� −� � −1

� �1− ��² ��²�

Keterangan :

CA = Koefisien Cronbach's Alpha k = Banyaknya pertanyaan dalam butir σb2

= Varians butir σt2

= Varians total

realibilitas dilakukan pada responden lain yang sesuai dengan criteria responden sesungguhnya sebanyak 10 orang responden dan hasil kuesioner responden di uji realibilitas dengan menggunakan SPSS dan hasil yang didapat adalah 0.957.

I. Prosedur Pengumpulan Data

(35)

1. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul peneliti melakukan analisa data melalui tahap: a. Analisis Univariate

(36)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dalam Bab ini diuraikan hasil penelitian karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013, yang didapat dari pengumpulan data pada bulan Januari sampai April tahun 2013 di Klinik Martini Medan Tembung. Adapun jumlah seluruh responden dalam penelitian ini adalah 52 responden.

Berikut ini merupakan penjabaran deskripsi presentase karakteristik responden dan tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung.

1. Distribusi Karakteristik Ibu Bayi

Berdasarkan karakteristik distribusi ibu bayi yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah ibu bayi sebanyak 52 orang dengan pendidikan, umur dan pekerjaanyang masing-masing berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang terdiri atas pendidikan, umur dan pekerjaan.

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi dan Presentase Karakteristik Siswi

No Karakteristik Frekuensi (n) Presentase (%)

(37)

Total 52 100

Berdasarkan tabel 5.1 dilihat bahwa karakteristik ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B berdasarkan pendidikan adalah lebih banyak ibu bayi berpendidikan menengah sebanyak 29 orang dengan persentase 55,8% dan lebih sedikit ibu bayi berpendidikan tinggi sebanyak 5 orang dengan persentase 9,6%.

Rentang umur yang dimiliki ibu bayi sebagai responden dalam penelitian ini adalah lebih banyak ibu bayi berumur 20-35 tahun sebanyak 21 orang dengan persentase 40,4%. Berdasarkan pekerjaan adalah lebih banyak ibu bayi tidak bekerja sebanyak 22 orang dengan persentase 42,3%.

Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung tahun 2013 berdasarkan karakteristik pertayaan dapat dilihat dari table 5.2.

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pertanyaan Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Benar Salah

6 Imunisasi Hepatitis B yang pertama kali diberikan pada bayi sebaiknya ketika bayi berusia

27 51.9 25 48.1

7 Tempat penyuntikan Imunisasi Hepatitis B

sebaiknya dilakukan pada 31 59.6 21 40.4

8 Berapa kali imunisasi Hepatitis B diberikan

pada bayi 26 50.0 26 50.0

9 Efek samping dari pemberian Imunisasi

Hepatitis B adalah 30 57.7 22 42.3

10 Imunisasi Hepatitis B tidak dapat diberikan

apabila 29 55.8 23 44.2

(38)

penyuntikan imunisasi Hepatitis B sebanyak 31 orang dengan persentase (59,6%) dan mayoritas pertanyaan yang di jawab salah adalah pada pertanyaan tentang pengertian imunisasi dasar dan jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B sebayak 26 orang dengan persentase (50,0%).

Untuk mengetahui distribusi pengetahuan respoden terhadap imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.3.

Distribusi Pengetahuan Terhadap Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi (n) Persentasi (%)

Baik 17 32.7

Cukup 28 53.8

Kurang 7 13.5

Total 52 100

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu bayi mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 28 orang (53,8%). Untuk mengetahui tabulasi silang antara distribusi tingkat pengetahuan respoden dengan pendidikan responden terhadap imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4.

Tabulasi silang Pengetahuan Berdasarkan PendidikanTerhadap Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

Kategori

(39)

Untuk mengetahui tabulasi silang antara tingkat pengetahuan respoden berdasarkan umur responden terhadap imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5.

Tabulasi Silang Pengetahuan Berdasarkan Umur Terhadap Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

Berdasarkan table 5.5 dilihat bahwa distribusi tingkat pengetahuan responden berdasarkan umur terhadap imunisasi hepatitis B adalah mayoritas berpengetahuan baik dengan umur 20-35 tahun sebanyak 7 orang, berpengetahuan cukup dengan umur 20-20-35 tahun sebanyak 12 orang dan berpengetahuan kurang dengan umur >35 tahun sebanyak 3 orang.

Untuk mengetahui distribusi tingkat pengetahuan respoden berdasarkan pekerjaan responden terhadap imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6.

Distribusi Pengetahuan Berdasarkan PekerjaanTerhadap Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

Berdasarkan tabel 5.6 dilihat bahwa distribusi tingkat pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan terhadap imunisasi hepatitis B adalah mayoritas berpengetahuan baik dengan ibu yang tidak bekerja sebanyak 10 orang, berpengetahuan cukup dengan ibu bayi yang bekerja dan tidak bekerja sebanyak 14 orang dan berpengetahuan kurang dengan ibu bayi yang tidak bekerja sebanyak 6 orang.

(40)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013, diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 52 ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B. Data tersebut dijadikan tolok ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Karaktristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

Hasil penelitian menunjukkan kan bahwa berdasarkan distribusi tingkat pengetahuan responden terhadap imunisasi hepatitis B adalah mayoritas berpengetahuan cukup.

Menurut (Notoatmodjo, 2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri, media dan lingkungan. Pengetahuan baik dan cukup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: sumber informasi, faktor pendidikan. Semakin banyak seseorang mendapatkan informasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

Menurut penelitian (Nuraprilyanti 2009), pengetahuan menjadi faktor yang paling penting dalam perilaku ibu dalam memberikan imunisasi hepatitis B, semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu maka semakin mudah menerima informasi yang diberikan dan mempengaruhi perilaku mereka untuk memberikan imunisasi hepatitis B kepada bayinya.

(41)

Berdasarkan pendidikan ibu bayi mayoritas adalah menengah dengan pengetahuan yang cukup, hal ini kemungkinan di sebabkan oleh keaktifan petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan tentang imunisasi hepatitis B secara berkala dan keikutsertaan ibu dalam penyuluhan tersebut.

Pendidikan merupakan upaya manusia secara sadar yang tujuannya bersifat ganda yaitu mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia dimana semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan semakin baik perkembangan dan kemampuannya (Kamars, 1998).

Menurut penelitian (Agus, 2000) bahwa adanya karakteristik pendidikan ibu sangat mempengaruhi perilaku ibu untuk memberikan imunisasi hepatitis B pada bayinya, ibu yang berpendidikan tinggi 6 kali lebih besar mengimunisasikan anaknya disbanding dengan yang berpendidikan rendah.

Berdasarkan umur ibu, mayoritas ibu berumur 20-35 tahun dengan berpengetahuan cukup. Keingintahuan dan minat ibu yang rendah terhadap pemberian imunisasi hepatitis B pada bayinya merupakan faktor penyebab utama yang mendorong ibu tidak memberikan imunisasi tersebut.

Menurut Widayatun (1999), secara teoritis dikatakan bahwa pada usia 20-35 tahun merupakan masa pengaturan, masa usia produktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosional, masa keterasingan social, masa ketergantungan, masa perubahan nilai dan masa pnyesuaian diri dengan hidup kreatif.

(42)

Hal ini sejalan dengan penelitian (Ibrahim, 1994), Ibu yang berusia lebih 20 tahun 4 kali lebih besar mengimunisasikan hepatitis B kepada anaknya. Hal ini disebabkan bahwa karakteristik umur mempengaruhi perilaku ibu untuk memberikan imunisasi hepatitis B kepada anaknya.

Berdasarkan pekerjaan terhadap imunisasi hepatitis B adalah minoritas berpengetahuan kurang dengan tidak bekerja. Ibu yang tidak bekerja tetapi mempunyai kesadaran dan niat yang tinggi untuk ingin membuat bayinya sehat adalah kunci dimana ibu akan selalu mencari tahu tentang imunisasi baik dengan mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan maupun dengan bertanya kepada ibu bayi lain yang telah memberikan imunisasi kepada bayinya.

(43)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan terhadap 52 orang responden ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B di klinik Martini Medan Tembung tahun 2013 diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B berdasarkan pendidikan mayoritas berpendidikan menengah sebanyak 29 orang (55,8), berdasarkan umur mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 21 orang (40,4%) dan berdasarkan perkerjaan mayoritas tidak bekerja sebanyak 30 orang (57,7%). 2. Tingkat pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B

mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 28 orang (53,8%). B. SARAN

C. Bagi Peneliti

Bagi peneliti agar penelitian ini dikembangkan di Medan Tembung untuk mengetahui karakteristik dan pengetahuan ibu bayi usia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B. Selain itu peneliti juga menyarankan agar pada penelitian selanjutnya diteliti secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi Hepatitis B.

Bagi Profesi Kebidanan

(44)

D. Bagi Responden

(45)

Daftar pustaka

Irianto, Kus. 2004. Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV.Yrama Widya.

Lisnawati, Lilis. 2011. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta: CV.Trans Info Media. Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada Balita.

Yogjakarta: Nuha Medika.

Notoadmodjo, soekidjo. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Proverawati, Atikah. & Setyo, C. D. A. (2010). Imunisasi Dan Vaksinasi. Yogjakarta: Nuha

Medika.

Samik, A. & Julia, Madarina. (2002). Sistem Imun, Imunisasi, Dan Penyakit Imun. Jakarta: Widya Medika.

(46)
(47)

Content Validity

1. Petunjuk Pengisian

Isilah skor pada tabel di bawah ini yang Anda anggap paling cocok, dengan penilaian sebagai berikut :

0,80 – 1,00 : Sangat tinggi 0,600 – 0,799 : Tinggi 0,400 – 0,599 : Cukup tinggi 0,200 – 0,399 : Rendah

0,00 – 0,199 : Sangat rendah (tidak valid)

2. Tabel Pengisian

No Pertanyaan

Skore

0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

A. Imunisasi Dasar 1. Pengertian imunisasi

adalah?

a. Memutuskan mata rantai antara ibu dan bayi

b. Memutuskan mata rantai antara ibu dan keluarga

c. Memutuskan mata

(48)

2. Tujuan imunisasi adalah? a. Pemberian

kekebalan secara aktif

b. Pemberian kekebalan secara pasif

c. Pemberian kekebalan secara aktif dan pasif

3. Manfaat imunisasi pada anak adalah?

a. Mencegah penyakit menular

b. Menciptakan anak bangsa yang kuat c. pembentukan

keluarga harmonis

4. Yang termasuk imunisasi dasar adalah?

(49)

DPT, Polio, Campak

c. BCG,Hepatitis B, Hepatitis C, Polio, Campak

B. Imunisasi Hepatitis B 1. Imunisasi Hepatitis B

adalah?

a. Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B

b. Pemberian cairan untuk membunuh virus Hepatitis B c. Pemberian

obat-obatan kekebalan virus Hepatitis B 2. Imunisasi Hepatitis B

yang pertama kali diberikan pada bayi sebaiknya ketika bayi berusia?

a. 0-7 hari

(50)

b. 7-14 hari c. 14-28 hari

3. Tempat penyuntikan Imunisasi Hepatitis B sebaiknya dilakukan pada?

a. Paha kanan b. Paha kiri c. bokong

4. Berapa kali imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi?

a. 1 b. 2 c. 3

5. Efek samping dari pemberian Imunisasi Hepatitis B adalah?

a. Demam dan batuk b. Ruam kulit

(51)

6. Imunisasi Hepatitis B tidak dapat diberikan apabila?

a. Bayi menderita penyakit jantung b. Bayi menderita

infeksi berat disertai kejang c. Bayi menderita

penyakit lambung

Peneliti Tanda tangan

Dewi Sorta Dame Purba Betty Mangkuji, SST, M.Keb

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

KUESIONER PENELITIAN

KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI USIA 0-7 HARI YANG MENDAPATKAN IMUNISASI HEPATITIS B di KLINIK MARTINI

MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013 NO : ……..

I. KarakteristikResponden Pendidikan Terakhir :

Umur :

Pekerjaan :

II. Pengetahuan tentang Imunisasi Hepatitis B Petunjuk :

Berilah tanda kali ( X ) pada jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan yang anda ketahui.

1. Pengertian imunisasi adalah?

d. Memutuskan mata rantai antara ibu dan bayi e. Memutuskan mata rantai antara ibu dan keluarga f. Memutuskan mata rantai antara ibu dan masyarakat 2. Tujuan imunisasi adalah?

d. Pemberian kekebalan secara aktif e. Pemberian kekebalan secara pasif

f. Pemberian kekebalan secara aktif dan pasif 3. Manfaat imunisasi pada anak adalah?

d. Mencegah penyakit menular

(60)

4. Yang termasuk imunisasi dasar adalah? d. BCG,Hepatitis A, DPT, Polio, Hepatitis B e. BCG,Hepatitis B, DPT, Polio, Campak f. BCG,Hepatitis B, Hepatitis C, Polio, Campak 5. Imunisasi Hepatitis B adalah?

d. Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B e. Pemberian cairan untuk membunuh virus Hepatitis B f. Pemberian obat-obatan kekebalan virus Hepatitis B

6. Imunisasi Hepatitis B yang pertama kali diberikan pada bayi sebaiknya ketika bayi berusia?

d. 0-7 hari e. 7-14 hari f. 14-28 hari

7. Tempat penyuntikan Imunisasi Hepatitis B sebaiknya dilakukan pada? d. Paha kanan

e. Paha kiri f. Bokong

8. Berapa kali imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi? d. 1

e. 2 f. 3

9. Efek samping dari pemberian Imunisasi Hepatitis B adalah? d. Demam dan batuk

(61)

10. Imunisasi Hepatitis B tidak dapat diberikan apabila? d. Bayi menderita penyakit jantung

(62)
(63)
(64)

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

(65)
(66)

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

MASTER DATA VALIDITAS DAN REALIBILITAS

NO PENDIDIKAN UMUR PEKERJAAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

1 Rendah 20-35 tahun Tidak bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Tidak sekolah <20 tahun bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Rendah >35 tahun bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 Menengah 20-35 tahun Tidak bekerja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Menengah <20 tahun bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Rendah 20-35 tahun Tidak bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Menengah 20-35 tahun Tidak bekerja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Rendah >35 tahun Tidak bekerja 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0

9 Tidak sekolah >35 tahun bekerja 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

(67)
(68)

Frequencies

(69)
(70)
(71)

pengetahuan total kategori Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid baik 17 32.7 32.7 32.7

cukup 28 53.8 53.8 86.5

kurang 7 13.5 13.5 100.0

(72)

Reliability a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(73)

pertanyaan ketiga 5.60 14.711 .828 .952 pertanyaan keempat 5.70 14.456 .838 .951 pertanyaan kelima 5.70 14.456 .838 .951 pertanyaan keenam 5.80 14.178 .896 .949 pertanyaan ketujuh 5.80 14.178 .896 .949 pertanyaan kedelapan 5.50 15.389 .739 .955 pertanyaan kesebelas 5.60 15.156 .697 .957 pertanyaan kedua

belas 5.60 15.156 .697 .957

Scale Statistics Mean Variance

Std.

(74)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS

Nama : Dewi Sorta Dame Purba

NIM : 125102018

Tempat Tanggal Lahir : Bah Jambi, 26 Juli 1992 Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : Alm. Edi Rahman Purba Nama Ibu : ,elvi Tampubolon, S.Pd

Status di Keluarga : Anak kedua dari dua bersaudara

Alamat Rumah : Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja,

Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1997 – 2003 : SD Methodist P.siantar

2. Tahun 2003 – 2006 : SMP Methodist P.siantar

3. Tahun 2006 – 2009 : SMA Methodist P.siantar

4. Tahun 2009 – 2012 : Akademi Kebidanan Helvetia Medan

5. Tahun 2012 – 2013 : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Gambar

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Presentase Karakteristik Siswi
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pertanyaan Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang
Tabel 5.3. Distribusi Pengetahuan Terhadap Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013
Tabel 5.5. Tabulasi Silang Pengetahuan Berdasarkan Umur Terhadap Imunisasi Hepatitis B di Klinik Martini Medan

Referensi

Dokumen terkait

Therefore, the topic chosen will explore the racial prejudice that triggered by the Whites’ view toward Blacks on the rise of Jim Crow Law practices in South America society which

PERL INDUSGAN HUKOM I’BHEADAP PIHAK IANG BEBITIKAD B A IK ..... Apa yang pada

Latihan ini harus dibarengi pula dengan penanaman sikap dan nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan nilai yang berlandaskan pada

Damata Arta Nugraha Lamongan sebagai salah satu bank yang sampai sekarang masih eksis di dunia perbankan Indonesia perlu melakukan penyesuaian diri dan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

• Operasional yang efisien dari bundaran tergantung pada gap yang dapat diterima oleh pengemudi dalam arus lalu lintas yang bersikulasi.

Pertemuan dilaksanakan dalam bentuk diskusi ( sharing ) dengan agenda menggali harapan dan permasalahan berkenaan dengan kepentingan dosen, mahasiswa dan tenaga penunjang dalam

5.2.Amar angka 15: “memutuskan bahwa apabila Termohon (dalam hal ini Bank Syariah) menolak dan melakukan upaya hukum yang bertujuan untuk membatalkan putusan ini