1
NOTULA
BIMBINGAN TEKNIS EKONOMI SYARIAH
PENGADILAN TINGGI AGAMA MAKASSAR
ANGKATAN I
TAHUN 2014
Makassar
10 s.d. 12 April 2014
Cholidul Azhar, SH, M.Hum.
DR. Hj. Harijah Damis, SH, MH
DR. Sultan, S.Ag, SH, MH
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….. 1
SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA MAKASSAR ………. 2 SAMBUTAN KETUA KAMAR PERADILAN AGAMA M.A.R.I. ……….……. 4 DOA (Oleh H. Hilminizami, SH, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar) ………. 7 MATERI I : Capita Selekta Ekonomi Syariah (Oleh: Ketua Kamar Peradilan
Agama Mahkamah Agung R.I.) ……… Slideshow ……….. Pegadaian (Persero) ……… Slideshow ……….. Tanya jawab ……….
17 17 44 MATERI III : Implementasi Produk Bank Syariah ( Oleh: Kepala Cabang BNI
Syariah Makassar) ……….. Slideshow ………
Manager PT Takaful Keluarga Makassar) ……… Slide show ……….
Utama PT Taspen Pesero Makassar) ………. Slideshow ………..
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I) ……… Slideshow ……….. Tanya jawab ……….
153 153 162 MATERI VII : Teknik Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah (Oleh:
3
Study kasus I ……… Study kasus II ……….. Study kasus III ………
165 171 176 MATERI VIII : Teknik Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Non Litigasi
(Oleh: Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar) …… 179 MATERI IX : Mekanisme Bursa Efek (Oleh: Kepala Kantor Perwakilan PT
Bursa Efek Indonesia Makassar) ……… Slideshow ……….. Tanya jawab ……….
197 198 242
DAFTAR PESERTA ………. 244
4
KATA PENGANTAR
Untuk melengkapi dokumentasi kegiatan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014, selain foto-foto dan Laporan Kegiatan untuk pertanggung jawaban anggaran, maka disusunlah notula ini dalam bentuk dokumen elektronik yang bisa juga dicetak apabila diperlukan.
Selain untuk tujuan dokumentasi, dengan dibuatnya notula elektronik ini bisa dimanfaatkan oleh para peserta dan pihak-pihak yang berminat pada ekonomi syariah untuk memahami dan update pengetahuan karena ekonomi syariah dewasa ini mengalami perkembangan yang relative cepat. Di samping itu dengan notula ini diharapkan sebagai bahan evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan dengan bahan tersebut, kegiatan bimbingan teknis ekonomi syariah yang diadakan di masa yang akan datang bisa lebih disempurnakan.
Harus diakui bahwa penyusunan nutola ini kurang persiapan dan dilakukan secara spontanitas atas instruksi Bapak Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar dengan menunjuk kami para notulis, pada saat kegiatan bimtek sudah dimulai, oleh karena itu meskipun kami telah berusaha maksimal untuk membuat notula ini dengan sebaik-baiknya, akan tetapi terasa masih jauh dari sempurna karena kurangnya persiapan dan perencanaan. Sehubungan dengan itu kritik dan saran untuk kesempurnaan notula ini sangat diharapkan, sehingga pada masa yang akan datang bisa dibuat notula serupa dengan lebih baik dan sempurna.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan notula ini, yang telah berkenan memberikan rekaman elektronik dokumen baik berupa naskah maupun foto-foto, kami sampaikan terima kasih.
Akhirnya atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan notula ini, kami para notulis Bimtek Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014, mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Makassar, 12 April 2014
Para Notulis,
Cholidul Azhar, SH, M.Hum. Dr. Hj. Harijah Damis, SH., MH. Dr. Sultan, S. Ag., SH., MH.
5
Sambutan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar Pada Pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014
Yang Mulia Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Yang kami hormati Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar Yang kami hormati Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Makassar
Yang kami hormati Bapak/Ibu para panitia pelaksana, baik Panitia Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah maupun Panitia Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Saudara-saudara para peserta Bimbingan Teknis yang kami hormati dan kami banggakan.
Syukur al-hamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah s.w.t. karena atas berkat bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga pada siang hari ini kita dapat berkumpul di Hotel D’Maleo Makassar dalam rangka mengikuti acara pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama tahun 2014.
Salam dan taslim kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. yang telah menuntun kita ke jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah swt.
Yang Mulia Bapak Ketua Kamar Peradilan Agama serta hadirin yang kami hormati;
Pertama-tama atas nama Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Makassar menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang mulia Ketua Kamar Peradilan Agama, dimana kita ketahui bersama bahwa beliau sangat sibuk, namun tetap menyempatkan diri untuk selalu hadir memberikan pembinaan di tengah-tenga kita semua. Oleh karena itu, kehadiran beliau kita harus manfaatkan dengan sebaik-baiknya mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait dengan tugas pokok kita masing-masing.
benar-6
benar difahami oleh seluruh Hakim Pengadilan Agama dan salah satu caranya adalah melalui Bimtek.
Dengan memahami sistem ekonomi syari’ah sudah barang tentu diharapkan ketika terjadi sengketa, kita sudah memiliki kecakapan dan keterampilan untuk menyelesaian dengan sebaik-baiknya.
Demikian sambutan singkat ini kami sampaikan, dan pada akhirnya kepada yang mulia Bapak Ketua Kamar Peradilan Agama kiranya berkenan memberikan pengarahan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Makassar Tahun Anggaran 2014.
Sekian dan terima kasih.
Makassar, 10 April 2014 Ketua,
7
Sambutan Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung R.I. Pada Pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014
Syukur al-Hamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah s.w.t. karena atas berkat bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga pada siang hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka kegiatan Bimbingan Teknis Ekonomi Syari’ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Makassar tahun 2014.
Saudara-saudara yang saya hormati;
Menyadari bahwa perkara Ekonomi Syari’ah adalah masalah baru bagi kita, oleh karena itu diperlukan adanya kajian–kajian lebih komprehensip lagi, sehingga pada saatnya ketika kita diminta menyelesaikan sengketa ekonomi syari’ah, kita benar–benar mampu mnyelesaikannya dengan baik dan benar. Artinya, diperlukan adanya kehati–hatian karena begitu kita melakukan kesalahan sedikit saja, maka kepercayaan publik termasuk dari pihak perbankan kepada kita akan hilang dan menganggap Hakim Pengadilan Agama tidak mampu menyelesaikannya dan tentu saja ini akan berimplikasi terhadap seluruh Pengadilan Agama.
Pendalaman terhadap persoalan ekonomi syari’ah tidak cukup hanya melalui Bimbingan Teknis seperti, apatah lagi waktunya sangat terbatas. Tertapi diperlukan adanya diskusi-diskusi dan kajian–kajian secara rutin dan berkelanlanjutan sesudah kegiatan ini, terutama pada tingkat satuan kerja masing–masing.
Saya ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi dan semangat teman–teman untuk mengikuti kegiatan ini, terbukti dengan alotnya diskusi-diskusi baik tataran individual maupun kelompok yang memancing kita semua untuk belajar lebih giat lagi tentang Ekonomi Syari’ah.
Bapak-Bapak dan Ibu-ibu serta Saudara-Saudara yang saya hormati
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini, saya ingin menyampaikan beberapa pokok-pokok pikiran yang perlu Saudara-Saudara pahami dan laksanakan, yaitu:
8
Tupoksi kita harus dikelola dengan cara-cara modern, canggih, IT On line, dan lain lain. Ini bedanya dengan kita dulu, dimana dulu pekerjaan berat karena semuanya serba manual, tetapi sekarang pekerjaan lebih ringan karena kita didukung oleh kemajuan teknologi IT.
2. Urgensi penguatan kewenangan absolut Pengadilan Agama dalam penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah mengharuskan kita untuk membangun sinergisitas dengan perbankan syari’ah dan lembaga-lembaga ekonomi Islam lainnya. Komunikasi dan kerjasama dengan perbankan syari’ah mesti dilakukan terus menerus, perbankan syari’ah adalah lembaga yang paling berkompeten untuk diajak berdiskusi terutama dalam membangun penguatan Sumber Daya Manusia, sehingga ketika ada sengketa ekonomi syari’ah yang masuk di Pengadilan Agama dapat dengan mudah diselesaikan. Mari kita buktikan bahwa kita mampu menyelesaikan sengketa ekonomi syari’ah.
3. Penilaian BNI Syari’ah terhadap peradilan agama sangat menggembirakan. Dalam berbagai kesempatan, BNI Syari’ah selalu memberi apresiasi kepada Pengadilan Agama dengan indikator bahwa tidak ada pengadilan yang serajin dengan Pengadilan Agama untuk belajar ekonomi syari’ah, baik melalui pendidikan formal yaitu kuliah S2 dan S3 dengan konsentrasi ekonomi syari’ah dan yang paling menggembirakan adalah adanya beberapa Hakim Pengadilan Agama yang dikuliahkan di luar negeri dengan jurusan ekonomi syari’ah maupun berupa Bintek Ekonomi Syari’ah.
4. Implementasi arsip perkara dengan sistem digital harus dimaksimalkan, kalau ini berjalan secara maksimal, maka gedung kantor yang tadinya terkesan seperti gudang berkas secara otomatis dapat dikurangi.
5. SIADPA Plus dengan menggunakan perangkat teknologi informasi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hadirnya SIADPA Plus di lingkungan peradilan agama saat ini sangat membantu kita dalam mengakselarasi pelayanan hukum kepada masyarakat. Sehingga asas peradilan untuk memberikan pelayanan sederhana, cepat dan biaya ringan dapat diwujudkan.
9
study banding ke luar negeri untuk melihat kemajuan mereka di bidang peradilan, misalnya ke Malaysia, Arab Saudi, Mesir termasuk ke Australia.
7. Galakkan terus kegiatan olah raga dan seni, sebab melalui kegiatan olah raga dan seni jasmani dan rohani kita bisa sehat, dengan sehat jasmani dan rohani kita bisa bekerja dengan maksimal menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan ke pundak kita.
8. Pelajari dengan baik, dalami secara komprehensip gagasan yang dilemparkan oleh Doktor termuda kita dari Pare-Pare (Kastalani) tentang perubahan nama Pengadilan Agama menjadi Pengadilan Syari’ah tanpa mengubah Undang-Undang. Saya menangkap adanya kegelisahan dari teman kita ini bahwa paradigma yang terbangun dengan nama Pengadilan Agama masih terkesan terkotak di serambi masjid. Pada sisi yang lain dia ingin menyamakan dengan peradilan sejenis yang ada di Malaysia yaitu peradilan syari’ah, dan memang sepertinya ini lebih dekat dengan ekonomi syari’ah.
9. Untuk Bagian Kepegawaian, saya minta supaya digalakkan terus menerus Simpeg secara on line, data di Simpeg harus di up date terus sehingga kenaikan pangkat dengan sistem paperless tidak mengalami kendala.
Pada akhirnya saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Keluarga besar Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang telah mengambil peran-peran penting dan strategis dalam membangun peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan dan pada akhirnya dengan mengucapkan “BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM” Bimbingan Teknis Ekonomi Syari”ah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Makassar Tahun Anggaran 2014 saya nyatakan dibuka dengan resmi.
Sekian dan terima kasih.
Makassar, 10 April 2014
KETUA KAMAR PERADILAN AGAMA MA-RI
10
Doa Pembukaan
Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Angkatan I, Tahun 2014
Dipimpin oleh: H. Hilminizami, SH, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar
!"
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahiim,
Puji syukur kami panjatkan kehadiratMu, Ya Allah, atas limpahan rahmat dan ni’matMu, yang Engkau berikan kepada kami, kesehatan dan kekuatan lahir batin, sehingga dapatlah kami berkumpul di tempat ini dalam acara pembukaan Bimbingan Teknis Ekonomi Syariah dan Pembinaan Administrasi Kepegawaian bagi aparat peadilan agama di lingkungan Pengadilkan Tinggi Agama Makassar.
Ya Allah, Ya Halim, Ya ‘Alim, Ya ‘Aliyyu, Ya ‘Azim,
Engkaulah Zat Yang Maha Santun, Zat Yang Maha Tahu, Zat Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Engkaulah yang memiliki samudra ilmu pengetahuan yang amat luas, limpahkanlah kepada kami ilmu pengetahuan yang bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia di muka bumi, khususnya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ekonomi syariah.
Ya Allah, Ya Fattah, Ya Rozzaq, Ya Alim.
Wahai Zat Yang Maha membukakan pintu kebaikan, bukakanlah bagi kami pintu kebaikan, bukakanlah bagi kami pintu rahmat dan bukakanlah bagi kami pintu pengtahuan, cerahkan hati dan pikiran kami, mudahkan urusan dan pekerjaan kami, jadikanlah kami sebagai hambaMu yang beriman dan bertaqwa, jadikanlah kami sebagai hamba yang istiqamah dan berkomitmen dalam hal menegakkan syariah di Indonesia ini.
"#$ %&' " (' % % )*
! %"# +#
), %
! % - +#
Ya Allah Ya Mujibas Sailin.
Berikanlah kami petunjuk, berilah kami pertolongan, selamatkan dan bahagiakan hidup kami, dan keluarga kami, fiddunya wal akhirah.
11 PENGANTAR
− Dunia peradilan agama sangat penting untuk memberi fokus pada perkembangan ekonomi syariah. Dalam konteks itulah sehingga MA saat ini konsen mengumpulkan yurisprudensi ekonomi syariah di seluruh dunia.
− Peningkatan strata pendidikan Hakim-Hakim PA memperlancar upaya pembaharuan hukum karena melalui jenjang pendidikan pasca sarjana, Hakim-Hakim PA mengetahui, memahami, dan meresapi teori-teori hukum, sehingga al Quran dan sunnah benar-benar teraktualisasi dalam putusan.
− Pembaharuan hukum di dunia peradilan terimplementasi dalam gerakan pembaharuan putusan. Putusan harus argumentative namun tetap dalam bingkai syariat. Untuk itu, hakim harus terus mengasah diri, bukan hanya melalui jenjang pendidikan formal. Perlu diskusi hukum secara teratur. Manfaatkan mushalla sebagai wadah pembinaan fikir-dzikir. Konsumsilah buku-buku asing terjemahan jika anda hanya bisa berbahasa daerah. Bacalah kumpulan yurisprudensi Mahkamah Agung. Semua itu agar terhindar dari putusan konvensional.
MATERI I
KAPITA SELEKTA EKONOMI SYARIAH
Oleh
DR. H. Andi Syamsu Alam, SH, MH
KETUA KAMAR PERADILAN AGAMA M.A.R.I.
12
SLIDE SHOW
OLEH:
DR.H. Andi Syamsu Alam, SH, MH
Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung RI
PEMBINAAN
DI PENGADILAN TINGGI AGAMA MAKASSAR
Kamis, 10 April 2014
1. penyebutan nama:
Alasan:
Lebih Berbau Hukum
Menyamakan : Malaysia & Aceh
Istilah Agama, Terlalu Luas
Tidak terkesan tokoh spiritual
13
2. Stigma :
Hakimnya Bodoh bodohPenyebab:
-Kecelakaan sejarah: dijajah Belanda - Miskin
Eksklusif Hukum Acara Lemah
Takut Eksekusi Kurus, tidak olahraga
Minder
Solusi: Tri Program
Putusan:
1. Sistematis 2. Terpola 3. Berciri Khas PA
SDM handal Doktorisasi
Pembaharuan
1. Studi Banding
2. Yurisprudensi mancanegara 3. Memahami Teori :
14
Kumpulan Yurisprudensi MA
Konvensional
Pembaharuan : Harta Bersama
Pembaharuan
15
Anak Angkat
Tidak dikenal Tidak ada Nash Bukan Kelompok Ahli Waris
Pembaharuan
Sudah dilembagakan Kompilasi Hukum Islam
(229) Penerima Wasiat
Wajibah Anak Tiri
Wasiat Wajibah Tidak ada ahli
waris lain
Mut’ah
Rp. 500.000,- (Kecil)
Jarang diterapkan
Pembaharuan
Diperbesar, Misal : 1,6 M Selalu diterapkan (eks Ofisio)
Malaysia
Lembaga Sokongan Keluarga
Murtad
Terfasakh dengan sendirinya Gratis Nafkah
16 Pembaharuan
Dibebani Nafaqah
Advis Blaad Prof. Dr. Rifyal Ka’bah, MA:
- Wajib Nafkah Iddah - Mut’ah
- dll
C.Ekonomi Syariah
BUS, 11 Bank
UUS, 24 Bank
Jaringan 2.574unit
13,4 Juta Nasabah (tiap tahun naik 3,6 Juta)
Bank syariah tahan krisis
Ketua Presidium ICMI, Marwah Daud
Ekonomi
Syariah
Wujud Ek.
Kerakyatan
17
Solusi Kegagalan kedua Sistem diatas
Penelitian IFSB : 2023 Asset Bank Syariah 15.000T (Terbesar dunia, menggeser Malaysia ke posisi no. 11)
Masa depan Ek. Syariah : Antara lain:
- Produk makanan halal
Transaksi Asia 400 M. Dollar US
- Hijab (fashion busana muslimah)
- Festival Bandung 2012
Transaksi Rp. 3 M Hanya 4 hari
Ek. Syar Maju
PA : Dikenal dunia
PA : Pengadilan Elit
Perkara membesar (PA mengakar, keuntungan, dalam pandangan
politik hukum)
PA menjadi Multi-Etnis sebanyak Bank Syariah di Jakarta 2/3
Nasabah Cina
PA. Pengadilan Ek. Syariah terbesar didunia, 3000 Hakim
18
Bersiap
Instruksi Ketua dan Waka
MA jgn ambil kewenangan
lingk. lain
Laptah MA : sudah muncul sengketa Ek. Syariah Akibat Keputusan MK
93/2012
19
TANYA JAWAB:
Pertanyaan :
1. Drs. H. Wakhidun AR, H, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar
Dalam beberapa kesempatan, YM menyebutkan bahwa YM Dr. Habiburrahman adalah tokoh pembaharuan hukum Islam di peradilan agama, namun demikian dalam buku karyanya, YM Dr. Habiburrahman mengungkapkan gagasan untuk merekonstruksi hukum waris Islam yang secara substantive bertentangan dengan gagasan pembaharuan hukum Islam yang diungkapkan YM.
Jawaban
IMPLEMENTASI PRI
I PRINSIP SYARIAH PADA PRODUK GADAI SYA
Oleh
H.M. Wartono
n Rahn Kantor Pusat P.T. Pegadaian (Persero
oderator: Drs. H. Samparaja, SH, MH
21
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan…. ( Al -Baqarah :208)”.
! "# $
% & '( & )*
+,
“ Rasulullah SAW bersabda,
“
Aku tinggalkan/wariskan kepada kalian dua
perkara, siapa saja yang berpegang-teguh pada
22
CAKUPAN ISLAM
!
23
a. Hindari
MAGHRIB
(Maysir,
Aniaya,
Gharar,
Riba dan Bathil)
b. Hindari
BIG
B
ai’ al Mudhtar : memainkan harga/eksploitasi,
I
krah
: memainkan harga dg tekanan,
G
habn
: over harga
c. Hindari
NIGHT
N
ajash
:memainkan harga dg pura2menawar,
I
khtikar
:memainkan
harga
dg
menimbun,
Gh
ish
:menyembunyikan informasi brg/jasa,
T
adlis
:ambil untung dg mencampur
aduk/menipu).
d. Pengumpulan dan Penyaluran Dana prinsip: - Tijaroh (Investasi)--- Bagi Hasil, Jual Beli dan
Sewa-menyewa.
- Tabbaru/tolong-menolong)—Wadiah,Kafalah, Hiwalah,Qord dan Rahn.
- Kombinasi Tijaroh dan Tabbaru.
e. Tidak menjadikan uang sbg barang dagangan, alat spekulasi,tetapi hanya sbg alat tukar dan pengukur nilai dan terdapat underlying Aset dlm transaksi..
f. Melaksanakan maqosid syariah: Melindungi
24
a. Bank Syariah
b. Lembaga Keuangan Non Bank Syariah (LKNBS):
1) Pegadaian Syariah
2) Asuransi, Reasuransi Syariah dan
Penjaminan Syariah.
3) Pasar Modal Syariah.
4) Multifinance (Leasing) Syariah
5) Modal Ventura Syariah.
6) DPLK Syariah (Dana Pensiun)
7) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
a. UU No 21 Tahun 2008: tentang Perbankan
PBI
: sebagai peraturan pelaksanaannya.
Psl 55
: khusus tentang Penyelesaian
sengketa Perbankan Syariah.
b. UU No 19 tahun 2008: tentang Surat Berharga
Syariah Nasional (SBSN).
c. UU No 41 Tahun 2004 : tentang Wakaf
d. UU No 36 Tahun 1999: tentang Pengelolaan
Zakat
f. PP No 51 th 2011 : Perubahan bentuk badan
hukum Pegadaian dari Perum
25
a. UU No 3 Tahun 2006
(perubahan UUNo 7/1989) tentang Peradilan
Agama dengan ruang lingkup:
1)
Perkawinan
4) Hibah
7) Infaq
2) Waris
5) Wakaf
8) Shadaqah
3) Wasiat
6) Zakat
9)
Ekonomi Syariah
Ruang lingkup Ekonomi Syariah Bank Syariah,
Asuransi Syariah, Reasuransi Syariah,
,SBSN,Sekuritas Syariah, Pegadaian Syariah,DPLK
Syariah, LKM Syariah dan Bisnis Syariah.
b.
Peraturan MA No 2 tahun 2008 :tentang Kompilasi
Hukum Ekonomi Swyariah (KHES)
26
Sejarah Pegadaian
Untuk Mencegah ijon, rentenir, riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil
Untuk mendukung program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional
1746
Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van Leening, kepada masyarakat diberi
keleluasaan mendirikan usaha Pegadaian
Bentuk badan hukum berubah dari
“JAWATAN” ke “PN”
Bentuk badan hukum berubah dari “PN” ke
“PERJAN”
Didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat pada tanggal 1 April 1901
Sejarah Pegadaian dimulai saat VOC mendirikan Bank Van Leeningsebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan
sistem gadai
Pendirian Perusahaan Latar Belakang Pendirian
1811
Bentuk badan hukum berubah dari
“PERJAN” ke “PERUM”
2012
Bentuk badan hukum berubah dari “PERUM” ke
“PERSERO” pada tanggal
Staatsblad(stbl) No. 131 – Tanggal 12 Maret 1901
Pegadaian Negara 1901 - 1928
Pandhuis Reglement - Staatsblad(stbl) Tahun 1928 No. 64
Peraturan Pemerintah Nomor 178 Tahun 1961 – Tanggal 1 Januari 1961
Jawatan Pegadaian 1928 - 1961 Perusahaan Negara
(PN) 1961 - 1969
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 – Tanggal 8 Oktober 1969
Perusahaan Jawatan (PERJAN) 1969 - 1990
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 - Tanggal 10 April 1990 dan diperbaharui dengan Pertauran Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 – Tanggal 10 Nopember 2000
UU RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN
UU RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
UU RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011
Perusahaan Umum (PERUM) 1990 - Maret 2012
Perusahaan Perseroan (PERSERO) 1 April 2012 – Saat ini
27
Diawali dari 3(tiga) Inti Layanan Pegadaian yang memberikan nilai kolaborasi, kepercayaan dan transparansi, menjadi 5 (lima) lini bisnis sebagai tempat semua solusi kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
Tiga Inti
Produk & Jasa Yang Ada Di Pegadaian
28
Produk Rahn
( Gadai Syariah )
17
1. Pengertian Rahn
• Rahn
Perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan hutang dan dapat dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut.
• Rahin
Pihak yang berhutang/menerima pinjaman dengan
menyerahkan barang miliknya sebagai jaminan pelunasan
hutang. • Murtahin
Pemilik dana yang memberikan pinjaman kepada Rahin dengan menerima barang sebagai jaminan pelunasan pinjaman yang diberikan kepada rahin.
• Marhun
29 • Ijaroh
Akad pemindahan manfaat atas suatu barang/jasa dalam
jangka waktu tertentu melalui pembayaran upah/sewa
30
Firman Allah, QS. Al-Baqarah [2]: 283:
! "# $ …
“Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang ...”.
Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah r.a., ia berkata:
%&' () * +, - ". / 01 ! 2 / 3 2 4 5 / 6 ) 7 * !5' 0# 5 896 $
:
“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.”
Hadits Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan
Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:
Hadits Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari
Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:
0 ; 01 ! 0<#; 0 =0# 5 &>/ 0 7 3 * * / ? @) A :
"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan
menanggung resikonya."
Hadits Nabi riwayat Jama’ah, kecuali Muslim dan al-Nasa’i, Nabi s.a.w. bersabda:
"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang
digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Orang yang menggunakan kendaraan dan
memerah susu tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan."
Al-Qard Al-Rahn Al-Ijarah
3. Landasan Syariah
Fatwa DSN yang melandasi pembiayaan Rahn
22
No. No. Fatwa Tanggal Tentang
31
– Murtahin mempunyai hak untuk menahan marhun s.d.
hutang rahin dilunasi
– Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin tanpa
seizin rahin
– Ongkos dan biaya penyimpanan marhun ditanggung oleh
penggadai /rahin.
– Biaya penyimpanan sebagaimana dimaksud ayat diatas
besarnya tidak bolehdidasarkan pada besarnya pinjaman .
– Apabila jatuh tempo Murtahin harus memperingatkan
Rahin, apabila tidak dpt melunasi hutang -> marhun dijual untuk melunasi hutang dan biaya.
Kelebihan/kekurangannya menjadi hak/kewajiban Rahin
Fatwa No.25/DSN-MUI/III/2002
tentang Rahn
a. Rahn Emas dibolehkan berdasar prinsip
Rahn
b. Ongkos dan biaya penyimpanan barang gadai
(marhun) ditanggung penggadai (rahin)
c. Ongkos sebagaimana dimaksud ayat diatas,
besarnya didasarkan pada pengeluaran yang
nyata-nyata diperlukan
d. Biaya penyimpanan barang gadai dilakukan
berdasarkan akad
Ijarah
32
4. Rukun dan syarat rahn
R u k u n
1. Orang yang ber-akad
- Orang yg berhutang (Rahin).
- Orang yg berpiutang/pemilik modal
(Murtahin)
2. Sighat (Ijab Qabul)
3. Harta / Barang yang di-rahn-kan (Marhun)
4. Uang Pinjaman ( MarhunBih / qord)
S y a r a t
a. Akad tidak mengandung syarat fasik/bathil, seperti Murtahin mensyaratkan marhun dapat dimanfaatkan tanpa batas
b. Marhun Bih (pinjaman)
oMerupakan hak yang wajib dikembalikan kepada Murtahin oDapat dilunasi dengan barang yg di-rahn-kan
oJelas dan tertentu
c. Marhun (barang yg di-rahn-kan)
oBisa dijual dan nilainya seimbang dengan pinjaman oMemiliki nilai
oJelas ukuran, jumlah dan sifatnya
oMilik sah/penuh dari rahin atau milik orang lain yang
dikuasakan
oBisa diserahkan baik materi maupun manfaatnya
33
d. Rahin selama masa penyimpanan dibebani jasa sewa penyimpanan atas barang untuk pengganti biaya: asuransi, perawatan BJ, keamanan, pengelolaan, administrasi, komunikasi bisnis, investasi gedung
5. Ketentuan dan Prosedur Operasional
28
A. Syarat dalam proses rahn:
-
Rahin : bawa marhun yg memenuhi syarat dan identitas.- Marhun : saat ini baru barang bergerak.
- Dilakukan akad rahn (untuk pemberian pinjaman dg penahanan barang ) dan ijarah (untuk penyimpanan marhun)
- Marhun Bih, yang diterima rahin dari murtahin.
B. Obyek jaminan (Marhun):
-
Barang milik sendiri atau yang dikuasakan.- Barang yang tidak melanggar syariah dlm dzat dan memperolehnya.
34
Gol
Plafon Marhun BihPembulatan
A
50.000 – 500.000 10.000B1
550.000 – 1.000.000 50.000B2
1.050.000 – 2.500.000 50.000B3
2.550.000 – 5.000.000 50.000C1
5.100.000 – 10.000.000 100.000C2
10.100.000 – 15.000.000 100.000C3
15.100.000 – 20.000.000 100.000D
20.100.000 keatas 100.000C.. Marhun Bih (Uang Pinjaman)
a. Rumus penghitungan Ujrah
atau biaya sewa penyimpanan
b. Metode penentuan ujrah secara
umum dari :
- Nilai barang
- Berat Barang jaminan
- Kadar Emas
- Ukuran Volume
Ujrah = Taksiran x tarif ujrah x n
35
a.
Dibolehkan
secara
syariah,
karena
Rosululloh
pernah melakukan lelang barang milik sahabat dari
kalangan anshar.
b.
Syaratnya pelaksanaan lelang dilakukan dengan
cara: - Transparan
- Jujur dan adil
c.
Hasil lelang digunakan untuk menutupi hutang dan
kewajibannya.
d.
Sisa hasil penjualan menjadi milik Rahin dan dapat
diambil sampai dengan 1 tahun, dan sesudah itu
diserahkan sebagai sedekah Rahin.
G Lelang sesuai syariah
Murtahin (Pegadaian)
Rahin (Nasabah)
Marhun(Jaminan)
2. Pemberian Marhun Bih (Pinjaman), diawali penilaian Marhun
+
1. Pengajuan Pembiayaan3. Pembayaran Biaya Administrasi pemrosesan MB
H. Prosedur Penyaluran Pembiayaan Rahn
36
Muajjir (Pegadaian)
Mus ta’jir (N asabah) + Jaminan
Ma’jur
(Tempat yang dis ewakan)
2. D ilakukan Akad Ijarah
+
1. Pengajuan Penyewaan G udang Pegadaian untuk
s impan jaminan
3. M us ta’jir M embayar Ujrah
2). Skema Akad Ijarah
I. Ketentuan lainnya
Ketentuan Rahn dalam KHES:
1. Dalam Bab XIII tentang Rahn psl 329 s.d 369
2.
Harta gadai:
- Harus bernilai dan dapat diserakterimakan.
- Harus ada ketika akad.
- Sempurna jika harta gadai sudah diterima
penerima gadai.
- Harta gadai dapat diganti sesuai kesepakatan.
37
- Harta Pinjaman bisa digadaikan dengan seijin
pemilik.
- Harta gadai bisa ditahan s.d utang dilunasi.
- Harta gadai tidak boleh dipakai tanpa seizin
pemberi gadai.
- Harta gadai bisa disimpan sendiri oleh penerima
gadai/ oleh pihak ketiga.
2.
Hutang/kewajiban
:
- Jika penggadai meninggal, maka gadai/hutang
tidak batal, tetapi menjadi kewajiban ahli waris.
- Jika harta gadai dijual ada kelebihan menjadi hak
pemberi gadai dan jika kurang kekurangan tetap
menjadi kewajiban pemberi gadai.
3. Biaya
:
- Biaya penyimpanan dan pemeliharaan harga
gadai menjadi tanggung jawab pemberi gadai
4. Lelang/jual paksa
- Bila pemberi gadai tidak dapat melunasi
utangnya,maka harta gadai dapat dijual paksa
melalui lelang syariah.
5. Jatuh Tempo
38
Produk Berbasis Syariah
PRODUK ARRUM
(Ar Rahn untuk usaha Mikro)
39
1. DEFINISI ARRUM
39
ARRUM (Ar rahn untuk usaha Mikro ) adalah
skim pembiayaan yang ditujukan bagi usaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha yang didasarkan atas kelayakan usaha dengan jangka waktu tertentu yang disepakati.
Sedangkan pengembaliannya dilakukan secara angsuran, dengan menggunakan rahn atau akad rahn tasjili dengan konstruksi penjaminan secara gadai dan fidusia
JENIS PEMBIAYAAN ARRUM : a. Arrum Emas:
- Jaminan Emas. - Akad Rahn dan Ijarah b. Arrum BPKB
- Jaminan kendaraan bermotor dan yang dismimpan di Pegadaian BPKB-nya.
- Akad Rahnn Tasjili dan Ijarah disertai Fidusia.
2. FATWA DSN YANG MELANDASI ARRUM
40
No. No. Fatwa Tanggal Tentang
1.
Sanksi atas nasabah mampu yang menunda pembayaran
Qord
40
3. SKEMA AKAD ARRUM- BPKB (Akad Rahn dan Ijarah)
41
5. Pemberian pembiayaan
3. Dilakukan Akad
4. Penyerahan Marhun
Usaha dan tempat tinggal Rahin
1.Pengajuan pembiayaan 1.Pengajuan pembiayaan
2.Survei kelayakan usaha, identitas dan marhun
Marhun atau kendaraan
6. Pembayaran Angsuran
4. ARRUM - Teknis Transaksi
42
a.
PERSYARATAN PEMBIAYAAN ARRUM BPKBa. Identitas calon Rahin yang jelas :
b. Bukan jenis usaha yang dilarang menurut syariah maupun pemerintah diantaranya
41
43
b. OBJEK JAMINAN
1). ARRUM BPKB
Kendaraan Bermotor (BPKB)
Jenis Kendaaan yang dapat dijadikan jaminan :
• Mobil produksi Jepang : 15 tahun Terakhir ; Kondisi >75% Antara Lain: Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu,dll.
• Mobil produksi Eropa :10 tahun terakhir ; Kondisi >75% Antara Lain : BMW, Mercy, Jaguar, dll
• Mobil produksi Korea : 10 Tahun Terakhir ; Kondisi >75% Antara Lain : KIA, Hyundai, Daewoo,dll.
• Untuk Sepeda Motor hanya produksi Jepang ; 5 tahun terakhir ; Kondisi >75%.
2). ARRUM EMAS
- Jaminan Emas Lantakan (LM) dan emas perhiasan
Produk berbasis syariah
PRODUK MULIA
(Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)
42
1. DEFINISI MULIA - AKAD
46 MULIA ( Murabahah Emas Logam Mulia untuk Investasi Abadi )
Adalah penjualan emas oleh Pegadaian kepada masyarakat dengan cara tunai ataupun pola angsuran dalam jangka waktu tertentu
Pola Pembayaran:
- Cash : pembelian LM secara cash and carry
- Angsuran : pembelian dengan uang muka dan sisanya diangsur.
43
2. CIRI KHAS MURABAHAH MULIA
47
Akad : Murabahah dan Rahn
Harga perolehan diberitahukan kepada Nasabah
(Harga pokok, biaya asuransi, biaya
pengiriman,dll), begitu juga Margin dan harga
jual.
Jaminan Kualitas kadar 99,99% (24K), bersertifikat
international (LBMA) produksi PT Antam
Barang (LM) diserahkan kepada nasabah sesudah
lunas.
3. HARGA JUAL MULIA
48
HJ = Harga Jual PT ANTAM + Marjin Penjualan Penetapan Harga Jual Angsuran (HJK-LM)
Marjin Penjualan ditetapkan bervariasi sesuai dengan jangka waktu Yang disepakati, secara umum equivalen 1% perbulan.
Pilihan Jangka waktu kredit : 3 bulan. 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan dan 36 bulan
44
4. PROSES TRANSAKSI MULIA
49
Nasabah
Pemasok LM Outlet
Pelaksana Mulia Angsuran
Galeri 24
1 2
3
Keterangan:
1. Nasabah Membayar Uang Muka
2. Cabang pelaksana mengirim order ke galari 24 3. Galeri 24 Membuat Purchase Order Ke Pamasok 4. Pemasok mengirim LM ke Galeri 24
5. Galeri 24 mengirim LM ke cabang pelaksana 6. Serah terima LM dgn Nasabah setelah pelunasan
4 5 6
AMANAH
Pembiayaan Pembelian Kendaraan Bermotor
3.4
45
1. DEFINISI AMANAH
52 AMANAH
Pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besar penghasilan (gaji) dengan pola perikatan rahn tasjily dan fidusia yang
diberikan dalam jangka waktu tertentu dengan pengembalian secara angsuran
-Pembiayaan motor & mobil
- Khusus pegawai tetap masa kerja min 2 tahun - Limit : 5.000.000 s.d. 150.000.000
46
2. KENDARAAN YANG DIBIAYAI AMANAH
53
Roda dua
Kendaraan Baru : HONDA,YAMAHA,SUZUKI,KAWASAKI Roda empat
Khusus mobil pribadi kondisi min 80%
KHUSUS PEMBELIAN BARU : boleh semua merk KHUSUS PEMBELIAN BEKAS :
Produsen Tahun Merk
Jepang 15 th Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu,
Mitsubishi, Mazda, Nissan
Korea 12 th KIA, Hyundai, Timor, Daewoo
Eropa 10 th BMW, Mercedez Benz, Opel, Audi, Jaguar,
Peugeot, Volvo, VW
3. AKAD DAN OBYEK YANG DISIMPAN OLEH
PEGADAIAN
54
Akad Rahn (Tasjily) dan Ijarah
47
T E R I M A
K A S I H
PT Pegadaian (Persero)
Kantor Pusat, Jalan Kramat Raya 162, Jakarta 10430 Tel.: (62-21) 315 5550 (Hunting), Fax : (62-21) 391 4221
TANYA JAWAB:
1, Andi Muhammad Yusuf Bakri, S.HI, Hakim PA Takalar
Pertanyaan
Mengapa rahn dimasukkan dalam kelompok akad tabarru’ bukan tijarah, sedangkan dalam implementasi kegiatan gadai, substansi perolehan keuntungan (ujrah) terletak pada akad ijarah, yaitu sewa tempat penyimpanan marhun?.
Jawaban
Akad rahn memang tepatnya masuk pada pengelompokan akad tijarah. Namun, perlu diingat bahwa dalam implementasi gadai atau rahn, akad rahn tidak pernah berdiri sendiri. Akadnya selalu bersifat murakkab. Akad rahn selalu dikombinasikan dengan akad-akad lain. Misalnya dalam gadai suatu barang bergerak seperti emas. Akad pokoknya adalah qard, yaitu pinjaman tak berbunga berdasar tabarru. Adapun akad tabi’iyahnya adalah akad rahn dan selanjutnya dengan akad ijarah. Demikian halnya jika multi akad tersebut dibentuk dari formasi akad bai’ dan rahn. Intinya bahwa rahnnya itu sendiri adalah akad tabarru’.
2. DR. HJ. HARIJAH DAMIS, SH, MH, Wakil Ketua PA Makassar
Pertanyaan
48
Jawaban
Pada dasarnya marhun harus milik rahin, atau milik pihak ketiga atas izinnya. Namun, dari konteks yang dicontohkan penanya, yaitu suatu akad yang bermula dari jual beli emas secara angsur, yang langsung dilanjutkan dengan rahn, maka perlu dicatat bahwa marhun berupa emas tersebut tidak boleh dianggap belum menjadi kepemilikan sempurna sii pembeli. Konteksnya harus dipisah. Jual beli tersebut dengan sendirinya menimbulkan peralihan hak atas objek, adapun harga yang belum lunas itu adalah persoalan lain dan terpisah, yaitu mengenai kewajiban membayar pinjaman yang belum selesai. Jadi emasnya sudah harus dianggap sempurna sebagai milik pembeli dan sudah bisa dipindahtangankan, baik dengan jalan jual beli, gadai, dll.
b). Mengapa dalam konteks jual beli + gadai logam mulia yang kami contohkan di muka tidak menggunakan akad jual beli salam? Jika si pembeli belum punya modal cukup untuk membeli, sehingga harus menggadaikan kembali objek pembeliannya, maka apakah bukan jual beli salam yang lebih tepat?
Jawaban
Jual beli salam tidak tepat karena objek bai’nya sudah ada, meskipun masih di kantor pusat, belum di kantor pegadaian tempat dilaksanakannya jual beli. Perlu diingat bahwa pegadaian adalah corporate, maka keberadaan objek bai’ di kantor pusat dianggap sama dengan keberadaannya di kantor tempat implementasi riil bai’. Untuk jual beli salam, objek bai’nya belum ada.
c). Dalam salah satu klausul akad ditemukan bahwa dalam hal terjadi wanprestasi, maka akan dilakukan penjadwalan ulang utang.Akibatnya, akan terjadi pertambahan utang bagi Rahin. Bagaimana menjelaskan bahwa praktek demikian itu masih syar’idan tidak mengandung unsur riba?
Jawaban
Biaya tambahan akibat adanya penjadwalan ulang utang karena kelalaian nasabah membayar angsuran adalah ta’zir, yang bertujuan edukatif untuk mendisiplinkan nasabah.Biaya ta’zir tersebut tidak dijadikan sebagai sumber keuntungan perusahaan pegadaian, melainkan dijadikan biaya untuk kegiatan sosial, yang memang sudah diatur dalam salah satu klausul pada akad. Jadi, sama sekali bukan riba dan insya Allah tetap syar’i. Demikian halnya dengan lelang, jika ada selisih harga lelang dengan kewajiban rahin, lalu dalam 1 tahun selisih tersebut tidak diambil rahin, maka klausul dalam akadnya
menyebutkan pewakilan (wakalah) kepada pihak pegadaian syariah untuk
menyalurkankannya dalam kegiatan sosial.
3. DR. SULTAN, S.Ag., SH, MH, Hakim PA Sungguminasa
Pertanyaan
Bagaimana cara pegadaian menentukan besaran ujrah bagi setiap nasabah untuk menghindari terjadinya riba berupa penarikan keuntungan dari modal yang dipinjamkan?
Jawaban
49
pegadaian tidak berpatokan pada jumlah pinjaman atau marhun bih, melainkan pada
marhun-nya. Setidaknya ada 4 cara menghitung ujrah: a) Berdasarkan volume barang
b) Berdasarkan berat barang
c) Berdasarkan karat-ase-nya, kalau marhun berupa emas.
d) Berdasarkan nilai taksir dengan penggabungan pendekatan-pendekatan di atas.
4. Drs.Muh. Iqbal, MH, Hakim PA Makassar
Pertanyaan
Bisakah Bapak menjelaskan kembali produk-produk pegadaian beserta formasi akad murakkabah pada masing-masing produk tersebut?
Jawaban
Setidaknya ada 4 produk pegadaian syariah, yaitu:
a) Gadai Syariah. Formasi murakkabahnya adalah qard, rahn, ijarah.
b) Arrum (Arrahn untuk usaha mikro). Formasinya adalah qard, rahn tasjily (jaminan fidusia).
c) Mulia (Murabahah untuk logam mulia). Formasinya, murabahah + rahn.
d) Amanah (untuk gadai benda tetap => belum berjalan, menunggu kebijakan pemerintah).
5. Cholidul Azhar, SH, M.Hum, Hakim Tinggi PTA Makassar
Pertanyaan:
a) Menurut ketentuan peraturan perundang-undangan, jauh sebelum adanya gadai syariah bahwa salah satu tujuan diadakannya pegadaian (konvensional) oleh pemerintah adalah untuk menghindari riba. Barangkali itulah sebabnya dalam pegadaian konvensional keuntungan yang diambil dari nasabah bukan berupa bunga, tetapi menggunakan istilah sewa modal. Dalam hal bagaimana pihak pegadaian mengartikan riba, bukankah sewa modal itu pada hakikatnya identik dengan riba?
Jawaban:
Dalam PP No. 178 th. 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Pegadaian (pasal 6) yang telah dicabut, maupun dalam PP No. 103 Tahun 2000, tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, pasal 7, disebutkan, bahwa maksud dan tujuan Perusahaan adalah :
a. turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai, dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perudang-udanganan yang berlaku;
b. menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.
50
pegadaian konvensional pegadaian mengambil keuntungan gadai berupa sewa modal yang dipinjamkan kepada nasabah,
b) Bagaimana hubungannya bank syariah dengan gadai syariah, karena di bank syariah juga ada produk gadai emas, instansi manakah sebenarnya menurut peraturan perundang-undangan yang berwenang menyelenggarakan gadai?
Jawaban:
Menurut PP no. 178 tahun 1961, semula hanya Pegadaian yang diberii kewenangan oleh Pemerintah untuk menyelengggarakan gadai (konvensional), tetapi kemudian berdasarkan PP No, 103 th. 2000 dikembangkan dengan gadai syariah. Adapun produk bank syariah ada yang berupa gadai (emas), itu adalah berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 yang membolehkan bank syariah untuk melakukan pembiayaan dengan produk gadai (rahn). Dalam hal ini antara pegadaian dan bank syariah tidak ada hubungannya.
51
SLIDE SHOW
Bimtek Ekonomi Syariah Pengadilan Tinggi Agama Makassar
Makassar, 10 April 2-14
Anang Hery Anshory
MATERI III
IMPLEMENTASI PRODUK BANK SYARIAH
Oleh:
Anang Hery Anshory, S.E.
Branch Manager BNI Syariah Kantor Cabang Makassar
52
Agenda
!"
!#
53
1
#
+
,
))
54
%
!
& !' &
(!#
&!"
!
)
!
!#
!
55
*
! " #
$ %
+
!!# ,
- # $# % '# .
!-
!
*
!
!
# ,
- # $ '# ) $
) , .
!!
- # $# % / , % ) .
$ # 0
&
$
'
(
)
'
$
(
*
"* * * +
,
$
.
56
.
!
!
#
.
-!
%
&
$
'
(
)
.
$
.
*
"* * * &
!
%
$
! /
#%
#
&!!"
57
!! (
&
#
&!!"
!! (!
,
*
/
58
! (
#
&!!"
%
!!'
!!0
!1(
59
1 )
! %
$2!
!3
*
!4
1 )
61
MEKANISME OPERASIONAL
(PRINSIP & PIRANTI KEUANGANNYA)
!
63
!!
!!"
!!
• Modal Inti
(Core Capital) • Wadiah
(Titipan / Simpanan tanpa inbalan/non remunerated deposit)
• Kuasi Ekuitas
(Mudharabah Account)
– Mudharabah
(Investasi) – Mudharabah
Muqayyadah
(Investasi Khusus)
!
64
* 7 $
# *
*
$ "
%
% & #
!
!
!
!
"
#
"
#
"
#
"
#
'
$
( ) * +
65
*# #
1,# %
,
(al Wadi’ah)
Depository
,
(al Wadi’ah)
66
Al-WADI’AH
-' #
#
.
# "
-#
PIHAK YANG BERAKAD
• "
OBYEK YANG DIAKADKAN
* ,
SIGOT
#
67
SIFAT
WADIAH
PIHAK YANG BERAKAD
• # #
, / 0 1
, * , 7
, 4
% ,
# (bersambung … )
SIFAT
WADIAH
PIHAK YANG BERAKAD
• 2 ,
#
,
# / 1
0
3 , # $
# ,
,
68
Keterangan:
4 $ *
8 * , 4 *
8 ,
4 * ,
8
4 $ *
Al-WADI’AH
(Titipan)
69
2!
3
2! *
-
( 44
4"1(
1 3
.
-"
7
#
"
#
"
#
!
9
"
*
4
170
! 4 ***%
#
,
!
#
#
5
al-Wadi’ah Yad al-Amanah
BANK
,
NASABAH
Skema
al-Wadi’ah Yad al-Amanah
Titip Barang
2 1
71
2!
3
!
*
-5 44 4"1( 1 3.
-#
#
#
0
&
172
Skema
al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Titip Dana
73
RUKUN
WADIAH
PIHAK YANG BERAKAD
•
* ,
,
OBYEK YANG DIAKADKAN
•
,
;
SIGOT
•
-
PIHAK YANG BERAKAD
• "
OBYEK YANG DIAKADKAN
• * ,
SIGOT • #
74
SIFAT
WADIAH
PIHAK YANG BERAKAD
•
#
#
,
/
0
1
,
* ,
7
,
4
%
,
#
(bersambung … )
SIFAT
WADIAH
PIHAK YANG BERAKAD
•
2
,
#
,
#
/
1
0
3
,
#
$
#
,
,
75
*#
#
1,#
%
$
(al Mudharabah)
Depository
*
kegiatan
!
" #$%&$ $'(() $
(al Mudharabah)
Depository76
Landasan Hukum
Landasan Hukum Mudharabah
1. “Ada tiga perkara yang diberkati; jual beli yang ditangguhkan, memberi modal dan mencampur gandum dengan jelai untuk keluarga bukan untuk dijual” (Ibnu Majah dari Shuhaib RA)
2. Fatwa MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan 3. Fatwa MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Giro 4. Fatwa MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito 5. PBI/7/46/PBI/2005 tanggal 14 November 2005
6. SE No. 10/14/DPbS tanggal 17 Maret 2008
$
(al Mudharabah)
Depository
Muthlaqah (
Unrestricted Invesment
)
Mudharibdiberi kuasa penuh olehshahibul maaluntuk menjalankan usaha tanpa larangan/batasan yang berkaitan dengan usaha itu dan tidak terkait dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan (tidak memiliki ikatan tertentu)
Mudharabah
Muqayyadah (
Restricted Invesment
)
Shahibul maalmemberikan batasan mengenai syarat2 pengelolaan dana kepadamudharib
77
BANK
(Mudharib)
NASABAH
(Shahibul maal)
Keuntungan
Bagi Hasil
Akad Mudharabah mutlaqoh
Tenaga / Keahlian
Nisbah
X %
Nisbah
Y %
Penyaluran Dana Modal
100%
Skema Mudharabah
$ %%
$ %%
$ %%
$ %%
79
MEKANISME OPERASIONAL BANK ISLAM
*4 55 " !" 4 5
BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP:
Bagi Hasil
(Syirkah) Profit & Loss
Sharing (Purchase by Order or
Manufacture)
80
$
(Profit & Loss
Sharing)
!"
!
!
$
7
%)
:!
!8
9
$
%)
:!
!0
$
%)
81
2!* (3
-
1
64
4 " 17
(
5
.
2!* (3
- 1 64 4 " 17 ( 5.
4
/
;
<
82
( 4*
2!* (3
"68
86 6"6
Proyek / Usaha
Keuntungan
Bagi Hasil
sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)
&
&
0 2 4 ;
2
2!* (3
*
/
2
.
1
3
"
*
"
83
2!* (3
(3
* 5 "
. 2 2 ! "
2 "
* ,
3 "
* , "
6
" "
* .
2 "
.
"
2!*
84
Trust Financing / Trust Investment /
Trustee Profit Sharing
2!*
Trust Financing / Trust Investment /
Trustee Profit Sharing
* * 2
Kontrak
Mudharabah
yang cakupannya sangat luas & tidak dibatasi oleh ketentuan khusus
(tidak memiliki ikatan tertentu).
Ada ungkapan ttg. hal ini: if ’al ma syi’ta (lakukanlah sesukamu)
dari shahibul maal kepada mudharib
* * 33
(Restricted Mudharabah /
Specified Mudharabah)
Adalah kebalikan dariMudharabah Muthlaqah.
Mudharib dibatasi dengan ketentuan-ketentuan khusus seperti:
jenis usaha, waktu, tempat usaha, dst. (Adalah kontrak Mudharabah
85
sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)
Modal
PERJANJIAN BAGI HASIL
Modal
100% KeahlianTenaga /
Nisbah
Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing
RUKUN
1. Pihak yang berakad • pemilik modal (shahibul maal)
• pengelola dana (mudharib) 2. Obyek yang diakadkan
86
2!*
Trust Financing / Trust Investment / Trustee Profit Sharing
(3
1. Pihak yang berakad
•shahibul maal & mudharib, kedua-duanya
harus memiliki kemampuan untuk diwakili dan mewakilkan.
2. Obyekyang diakadkan adalah modal, kerja & nisbah • Modal yang disetorkan kepada mudharib,
harus jelas jumlah dan mata uangnya. • Jangka waktu pengelolaan modal. • Jenis pekerjaan yang di mudharabah-kan. • Proporsi pembagian keuntungan (nisbah).
3. Akad
(sighot)
• Harus jelas & disebutkan secara spesifik, dengan siapa berakad.
• Antara
ijab-qabul
harus selaras,
baik dalam modal, kerja, & penentuan
nisbah.
• Tidak mengandung ketentuan yang bersifat menggantungkan
keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang.
2!*
87
*#
#
1,#
%
! #
(al Bai’)
Sale & Purchase
! #
(al Bai’)
88
!-
!"
!
! - (%
:!" @! ! :!" @! !
$:!" @! ! ( A:!" @! !
=:!" @! ! / 2:!" @! ! / @ 5:!" @! !
B:!" @! ! @
2!*
89
2!*
4
/
4
4
3
4
4
*
2
3
4
*
( 4*
2!*
( Akad Jual Beli
Bayar
( , #
Beli Barang Kirim Barang & Dokumen 4
3 2
90 4
1 )# ) $
4 /
9
$%
! 4
%
!
%
2!*
(3
" ) $ #
* * /
1 )# ) $ ,# + ! #
* 5 $
*
* .
* ,
* / .
9
$%
* . 2" "
* 7 . +
* 5
$ . "
* 5 3 . " " . 3
.
91
*# #
1,# %
(# (Ijarah)
Lease
(#
(Ijarah)
92
2!
-
1"4
5 24 (4
.
6 )#+ / !
! %
4 $ *
= 4
= = 3
)#+ !/ !# @ )#+ ! ! !% 3
= 4
! %
! = % =
93
"# + ( ,, #
(
Obyek Sewa 1
Pesan Obyek Sewa
Beli Obyek Sewa
3
2
Sewa Beli
A. Milik B. Milik
2!
2!
2!
*
3
*2
94
6 )#+
/ !$
*
4
= $ 3
)#+
!/ !#
@
)#+
!
! !%
3
= *
2!
( 4*
2!
(
3
"# + ( ,, #
Obyek Sewa 1
Beli Obyek Sewa 3
Sewa Beli
A. Milik
4 Kirim Pesan Obyek Sewa
2
95 • Penyewa • Pemilik barang • Obyek yang disewakan • Harga sewa yang disepakati
• Perjanjian
(3
• Kesepakatan kedua pihak untuk melakukan penyewaan. • Barang yang disewa tidak termasuk kategori haram.
• Harga sewa harus terukur.
• Pada akhir penyewaan barang akan dibeli oleh penyewa.
Catatan:
Obyek kontrak dalam Ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset,
bukan aset itu sendiri.
2!
*# #
1,# %
+0
(Soft & Benevolent
96
!
(Soft & Benevolent
Loan)
2!
2
(
Sebagai
aqd tathawwui
yaitu
97
; 3
*
• 4
!
:
%
4
!
:
%
!:
%
! 4
:
%
(3
• $
2!
A
$
3
/B
' :
== (
/
*
8
:
/
$
4
*
&
3
4
#
3
$ :3
:
!C
%
/
*
98
B
4 $*
3 4 =
*
B
$4 *
2!
( 4*
2!
(
#
9
,
8(( 9
Perjanjian Qard
Dikembalikan
100 %
Tenaga / Keahlian Modal
100 %
99
7
$
"
• ada peminjam (muqtarid) • ada pemberi pinjaman (muqrid)
• ada dana (qard)
• ada serah terima (ijab qabul)
(3
• dana yang digunakan ada manfaatnya • kesepakatan kedua belah pihak
2!
6
+0
: 1
33 -
+"
; 1 +
. " ,
.
< 1 1 = /
+ "
0
. " . 3
"
0
. "100
*#
#
1,#
%
(Ujroh)
Fee-based Service
(Ujroh)
101
!
-
*1
5 54
.
/
! %3
- 3
4
*
102
D
)
A 3
4 *
4 4
$ 4 $3
3 *
- $
!
* >
?
* >
,
$
*
,
$ ?
*
(3
*
2
*
.
*
$
*
.
103
2!
2
-
4"
3(
"
.
1
=
3
3
*
/1
=
3
=
*
104
"
!+
!
)C
/1
/&
:
!
=
3
=
%
/1
/& :
!
4
=
/
%
/1
/
!
=
/
:
105
* 3 , 3
* 3 3
* 4 $ $
* 7
6
. 3
* 5
2 6 2 2
/ . +
+ A 2
B
2
6 2
2
/ . 3 +3
2!
2
?C C
*
3
3
*
3
3
*
$
$
*
"
6 . 2
. 3 3
.
3 3
106
TANYA JAWAB
1. DR. Sultan, S.Ag., SH, MH, Hakim PA Sungguminasa Pertanyaan
1). Dalam praktek mudharabah, siapa yang menentukan kelalaian dalam hal terjadinya kerugian ?
Jawaban
Yang menentukan adalah pihak shahibul maal.Apabila terjadi perbedaan atau sengketa mengenai sebab kelalaiaan, maka penyelesaiannya dilakukan sebagaimana tersebut dalam akad, salah satunya melalui pengadilan.
2). Kapan transaksi murabahan yang dibayar secara cicilan “dinyatakan terjadi”, apakah pada saat menerima barang, atau pada saat lunas ?
Jawaban
Dihitung sejak penyerahan barang. Tetapi untuk menjaga terjadinya cedera janji, kreditur yang mengagunkan barang itu berdasarkan kuasa dari debitur. Sehingga kalau ada masalah terhadap barang yang tidak diklaim oleh debitur, maka kreditur juga dapat mengklaim pencairan asuransi.
3). PNS yang selalu berpindah-pindah tugas, sangat sulit mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, karena tempat tugas PNS tersebut selalu berbeda dengan barang yang akan diagunkan. Bagaimana solusi yang ditawarkan BNI syariah ?
Jawaban