1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan terhadap obat tradisional terus meningkat. Di negara berkembang konsumsi masyarakat terhadap obat tardisional mencapai 80% dari jumlah populasinya (Solikin, 2007). Salah satu obat tradisional yang terus dikembangkan kearah fitofarmaka adalah obat antidiabetes (Nugroho, 2002). Salah satu tumbuhan yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, antara lain Brotowali (Tinospora crispa L.), Lidah buaya (Aloe vera L.), Mahoni (Swietenia mahagoni), Salam (Syzygiumpolyanthum), Sambiloto (Andrographis paniculata), Pletekan (Ruellia tuberosa L.) (Dalimartha, 2005). Namun demikian tumbuhan yang belum banyak diketahui khasiatnya oleh masyarakat adalah Ruelliatuberosa L. yang mudah di dapatkan dan banyak tumbuh di tepi jalan, pematang sawah, atau pada semak-semak. Ruellia tuberosa L. adalah tumbuhan tropis yang tersebar secara luas di Asia Tenggara. Dalam pengobatan tradisional Ruellia tuberosa L.
dapat digunakan sebagai diuretik, antidiabetik, antipiretik, analgesik, antihipertensi, dan agen antidotum (Lin et al, 2006).
2
diabetes mellitus secara menyeluruh sekitar 6% dari populasi, 90% diantaranya diabetes mellitus tipe 2. Diabetes mellitus ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) sebagai akibat dari tubuh yang kekurangan insulin relatif maupun absolut. Diabetes Mellitus juga ditandai dengan gejala poliuria, polidipsi, polifagia, penurunan berat badan, dan lemas. Bila gejala-gejala tersebut tidak diobati dan berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi makro dan mikrovaskuler, misalnya atherosclerosis pada jantung, kaki dan otak, kerusakan syaraf perifer, gangguan retina dan kerusakan ginjal (Murray, 2003).
Obat antidiabetes oral berguna untuk penderita yang alergi terhadap insulin atau yang tidak menggunakan suntikan insulin. Penggunaan obat antidiabetes oral harus dipahami oleh penderita diabetes mellitus, agar didapatkan kesesuaian dosis dengan indikasinya tanpa menimbulkan keluhan hipoglikemia. Obat antidiabetes oral kebanyakan memberikan efek samping yang tidak diinginkan antara lain mual, muntah, hipoglikemia, bahkan kerusakan ginjal dan harganya relatif mahal, sehingga para ahli mengembangkan sistem pengobatan tradisional untuk diabetes mellitus yang relatif aman (Studiawan dan Santosa, 2005).
3
1.2Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.)
terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus overgicus strain wistar)
yang diinduksi Alloxan? 1.3Tujuan Penelitian
1.3.1Tujuan Umum
Membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus novergicus) strain wistaryang diinduksi Alloxan.
1.3.2Tujuan Khusus
1. Membuktikan potensi ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.)
terhadapkadar glukosa darah pada tikus putih yang diinduksi Alloxan. 2. Menentukan dosis efektif ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.)
terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih yang diinduksi Alloxan.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
Menambah pengetahuan tentang manfaat ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar glukosa darah dan dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian lebih lanjut.
1.4.2 Manfaat Klinis
4
1.4.3 Manfaat Masyarakat
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang manfaat tanaman obat tradisional dalam hal ini ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian lebih lanjut.
1.5 Keterbatasan Penelitian
1. Minimnya literatur mengenai daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) sehingga belum bisa menemukan zat lain yang terkandung dalam daun pletekan. 2. Keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti sehingga dalam penelitian
ii
HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS
PUTIH (Rattus Novergicus) Strain Wistar YANG DIINDUKSI Alloxan
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
RIZKY AYUNDHA SARI 07020019
FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS
PUTIH (Rattus Novergicus) Strain Wistar YANG DIINDUKSI Alloxan
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 16 Maret 2011
Pembimbing I
Prof. DR. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD (KPTI)
Pembimbing II
dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp. PK
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
iv
LEMBAR PENGUJIAN KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS
PUTIH (Rattus Novergicus) Strain Wistar YANG DIINDUKSI Alloxan
oleh Rizky Ayundha Sari (07020019)
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 16 Maret 2011
Tim Penguji
………., Ketua
Prof. DR. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD (KPTI)
………., Anggota dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp. PK
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Ekstrak Daun Pletekan (Ruellia tuberosa L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Strain Wistar yang Diinduksi Alloxan”
Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kedokteran S1 (strata 1). Dalam penyusunan karya tulis akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin berterimakasih kepada:
1. dr Irma Suswati, M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Prof. DR. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD (KPTI) selaku dosen pembimbing 1. 3. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp. PK selaku dosen pembimbing 2.
4. dr. Isbandiyah, Sp. PD selaku dosen penguji.
5. Pak Yono, Bu Romlah, Mas Jamil selaku Tata Usaha Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang.
6. Seluruh keluargaku yang aku sayangi, ayah, ibu dan adik-adikku. 7. Seluruh sahabat yang selalu membantu.
vi
Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yg sebesar-besarnya dan mengharapkan saran kritik yg membangun. Semoga karya tulis akhir ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi seluruh pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Maret 2011
vii
Terimakasih atas segala semangat,
kasih sayang, dan do’a
Yang selalu diberikan kepadaku
Kepada kekasih hatiku
Adhitya Angga Fernanda
Terimakasih atas segala semangat, dukungan, kesabaran,
dan
do’a yang selalu kau berikan
untukku
Kepada teman-teman tercinta ku
Primi Nahzya Ananda
Mustika Rinjani Pramitasari
Winda Amelia Lestari
Ratna Intan Permatasari
Beserta teman-teman kontrakan ceria
Terimakasih atas segala bantuan, semangat, dan doa
Yang telah diberikan.
Love you all….
Kepada semua teman-
teman FK UMM’
07
Ayo semangat teman-teman..!!!
viii ABSTRAK
Rizky Ayundha Sari. 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pletekan (Ruellia Tuberosa L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Strain Wistar Yang Diinduksi
Alloxan. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:(1) Djoni Djunaedi* (2) Sulistyo Mulyo Agustini**
Latar Belakang : Belum banyak diketahui bahwa daun pletekan mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan serta meningkatkan aktifitas insulin sehingga dapat berfungsi sebagai protektor sel β pankreas dan mampu menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus.
Tujuan : Membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus novergicus) strain wistaryang diinduksi Alloxan.
Metode : True Experimental, dengan rancangan Pre post test Control Desain.
Sampel tikus putih strain wistar yang dibagi 4 kelompok. Analisis data menggunakan One way Anova, uji tukey 1%.
Hasil Penelitian dan Diskusi : Dari hasil uji One way Anova, didapatkan pengaruh yang bermakna (nilai sig p < 0,01) antar kelompok dan perlakuan. Hasil uji tukey 1%, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dalam penelitian, yakni kenaikan dosis ekstrak pletekan mampu melindungi sel β pankreas dan menyebabkan penurunan kadar glukosa darah tikus putih.
Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun pletekan mampu sebagai protektor terhadap sel β pancreas dan menurunkan secara signifikan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang diinduksi Alloxan.
Kata Kunci : Ekstrak daun pletekan, glukosa darah, antioksidan, flavonoid. Keterangan:
(*) : Staff pengajar Fakultas Kedokteran UMM bagian Ilmu Penyakit Dalam
ix ABSTRACT
Rizky Ayundha Sari. 2011. The effect of Pletekan Leaf Extract (Ruellia
Tuberosa L.) to Blood Glucose Level on White Mouse
(Rattus Novergicus Strain Wistar) Inducted by Alloxan. Final Assesment, Medical Faculty, Universitsity of Muhammadiyah Malang. Advisor: (1) Djoni Djunaedi* (2) Sulistyo Mulyo Agustini**
Background: Little positive effect ever known that pletekan leaves contained flavonoid that can be used as an antioxidant that could increase insulin’s activity so that played a role as a protector for pancreatic β cell that could decrease the blood glucose levels in diabetes mellitus models.
Objective: To prove that there was an effect of Pletekan leaf extract (Ruellia tuberosa L.) to blood glucose level on white mouse (Rattus novergicus) strain wistarinducted by Alloxan.
Method: True Experimental, with Pre post test Control Design. White mouse strain wistar samples were divided into 4 groups. Datas were analyzed using One way Anovaand Tukey test 1%.
Result and Discussion: One way Anova test showed that there was meaningful effect (sig p value < 0,01) between these groups and those treatments. Tukey test 1% showed that there were meaningful differences between those groups with different treatments in this study, that increased the Pletekan leaf extract dosages were able to protect β cell of the pancreas and decreasing the blood glucose level. Conlusion: Pletekan leaf extract was able to become as a protector of pancreatic β cell and had proven significantly decreased the blood glucose level in white mouse (Rattus norvegicus) strain wistar inducted by Alloxan.
Keyword: Pletekan leaf extract, Blood glucose, Antioxidant, Flavonoid. Note:
(*) : Lecturer divisions of Internal Medicine in Medical Faculty UMM
x DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... ... ... i
JUDUL ... ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGUJIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMAKASIH ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan umum ... 3
1.3.2 Tujuan khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademik ... 3
xi
1.4.3 Manfaat Masarakat ... 4
1.5 Keterbatasan Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Ruellia tuberosa L ... 5
2.1.1 Klasifikasi Ruellia tuberosa L. ... 5
2.1.2 Ciri Morfologi Ruellia tuberosa L ... 6
2.1.3Kandungan Fitokimia dan Biofarmasi Ruellia tuberosa L 7 2.2 Diabetes Mellitus ... 10
2.2.1Definisi Diabetes Mellitus... 10
2.2.2Klasifikasi Diabetes Mellitus ... 11
2.2.3Patogenesis Diabetes Mellitus... 13
2.2.4Faktor Resiko Diabetes Mellitus ... 16
2.2.5Gambaran Klinis Diabetes Mellitus ... 16
2.2.6Diagnosis Diabetes Mellitus ... 16
2.2.7Komplikasi Diabetes Mellitus ... 18
2.2.8Pengobatan Diabetes Mellitus ... 19
2.3 Alloxan ... 21
2.4 Pengaruh Ruellia tuberose Terhadap Diabetes Mellitus ... 23
BAB 3 Kerangka Konsep dan Hipotesis... 25
3.1 Kerangka Konsep ... 25
3.2 Hipotesis ... 27
BAB 4 Metode Penelitian ... 28
4.1 Desain Penelitian ... 28
xii
4.2.1Populasi ... 28
4.2.2Sampel Penelitian ... 28
4.2.3 Estimasi Besar Sampel ... 28
4.3 Karakterisktik Sampel Penelitian ... 29
4.3.1Kriteria Inklusi ... 29
4.3.2Kriteria Eksklusi... 30
4.4 Variabel Penelitian. ... 30
4.4.1Variabel Bebas ... 30
4.4.2Variabel Tergantung... 30
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
4.6 Alat dan Bahan ... 30
4.6.1Alat ... 30
4.6.2Bahan... 31
4.7 Definisi Operasional... 31
4.8 Alur Penelitian ... 33
4.9 Prosedur Penelitian... 34
4.9.1Adaptasi Tikus ... 34
xiii
5.2 Analisis Data ... 42
5.2.1 Uji Normalitas ... 42
5.2.2 Uji Homogenitas ... 42
5.2.3 Uji Anova ... 43
5.2.4 Uji Lanjut Tukey ... 44
BAB 6 Pembahasan... 47
BAB 7 Kesimpulan dan Saran ... 51
7.1 Kesimpulan ... 51
7.2 Saran ... 52
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-ciri umum Diabetes Mellitus Tipe I dan II ... 12
Tabel 2.2 Kadar Glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis Diabetes Mellitus... 17
Tabel 4.1 Konversi dosis antar spesies ... 35
Tabel 5.1 Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Tikus Sebelum Perlakuan Pada hari ke-8 ... 40
Tabel 5.2 Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Tikus Pada Hari ke-22 ... 40
Tabel 5.3 Data Glukosa Darah Pada Hari ke-36 ... 41
Tabel 5.4 Rekap Uji Normalitas... 42
Tabel 5.5 Rekap Uji Homogenitas ... 43
Tabel 5.6 Rekap Uji Anova ... 43
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ruellia tuberosa L ... 6
Gambar 2.2 Daun dan bunga Ruellia tuberosa L ... 7
Gambar 2.3 Buah Ruellia tuberosa L... 7
Gambar 2.4 Rumus struktur Flavonoid... 10
Gambar 2.5 Skema patogenesis Diabetes Mellitus tipe II ... 15
Gambar 2.6 Rumus bangun Alloxan ... 21
Gambar 2.7 Mekanisme diabetogenik Alloxan ... 23
Gambar 3.1 Kerangka konseptual ... 25
Gambar 4.1 Alur penelitian ... 33
xvi
DAFTAR SINGKATAN
ATP : Adenosine Triphosphate
Ca : Calcium
cAMP : cyclic Adenosine Monophosphate
DM : Diabetes Mellitus
DNA : Deoxyribonucleic Acid
GDM : Gestational Diabetes Mellitus
GLUT2 : Glucose Transporter 2
GOD : Gluko-Oksidase
IDDM : Insulin Dependent Diabetes Mellitus
NIDDM : Non Dependent Diabetes Mellitus
TTGO : Toleransi Glukosa Oral