• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (Rattus

norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

Oleh :

Vemmy Lian Saputri 06020016

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

i

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH STRAIN

WISTAR (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

Vemmy Lian Saputri 06020016

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal : 14 Maret 2011

Pembimbing I

dr. Isbandiyah, Sp.PD Pembimbing II

dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Vemmy Lian Saputri ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 14 Maret 2011

Tim Penguji

dr. Isbandiyah, Sp.PD ,Ketua

dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked ,Anggota

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pengaruh Pemberian Air Seduhan Teh Hijau (Camelia sinensis) terhadap Kadar Enzim SGOT dan SGPT Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvegicus strain wistar) yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4)”.

Dengan terwujudnya tugas akhir ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Meddy Setyawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Thontowi Djauhari NS., M.Kes, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

v

6. Dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked, selaku pembimbing II yang telah memberi bimbingan serta semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.

7. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

8. Seluruh staf tata usaha Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas bantuan dan kemudahan dalam administrasi demi suksesnya tugas akhir ini.

Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan dari tugas akhir ini.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Amin.

Wassalamu’alaikum,Wr. Wb

Malang, 10 Maret 2011

(7)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Menyadari penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Ayah Akhmad Purwanto dan Mama Saenyo tersayang. Terima kasih atas doa, kasih sayang, cinta, kesabaran sejak Vemmy dalam kandungan serta bimbingan, dan semangat yang selama ini Ayah dan Mama berikan. Semoga tugas akhir dan kelulusan ini bisa menjadi kado terindah bagi Ayah dan Mama dari Vemmy saat ini.

2. Alm. Kung Amin, Alm. Mbah Dok Saringah, Alm. Mbah Nang Toto, Uti Sriati. Semoga Kung, Uti, Mbah Dok dan Mbah Nang bahagia karena kini Vemmy telah menjadi seperti yang kalian inginkan.

3. Buyung A. Pribadiku tercinta. Terima kasih telah menjadi “rumah” untukku pulang, melepas semua lelah, keluh dan tangis. Terima kasih atas semua cinta, kasih sayang, perhatian, pengertian, kesabaran dan setiap moment indah yang pernah kita lalui, karna semua itu menjadi penyemangat tersendiri untuk “cacing” ini terus melangkah. #1.

4. Adekku Afriyani Ayuk Saputri. Terima kasih telah menjadi saudara yang sangat baik. Jangan malas ya, kejar cita-citamu, jangan menyerah pada keadaan. Percayalah pasti ada jalan bila kita mau berusaha.

5. Adekku Kurnia Feonova Saputri yang selalu cantik. Terima kasih telah menjadi kado yang indah dalam hidup mb. Vemmy.

6. Adekku Nova Ragilia Mandasari, terima kasih telah menjadi seseorang yang mengenal lagu-lagu keberanianku dan selalu menyanyikan lagu-lagu itu saat aku berkecil hati.

7. Dongo yang manis, terima kasih telah datang dalam hidup momo tuk memberi kebahagiaan, kelembutan, dan mengajari momo banyak hal dalam hidup. Semoga Dongo bahagia di Surga dan selalu ingat sama MoPo di sini.

(8)

vii

menegangkan, membosankan dan melelahkan. Semoga semua ilmu yang kita pelajari bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.

9. Tante Tutik, Om Rudi, Om Wahyu, Tante Emmi. Terima kasih atas semua kebaikan yang telah kalian beri untuk Vemmy selama 9 tahun di Malang. 10.Keluargaku para penghuni kos JTS 30B sejak tahun 2002-2011. Mungkin

kalian semua tidak ada di sini saat ini, tapi karena kalian semualah Vemmy bisa mencapai tahap ini dalam kehidupan Vemmy.

11.Mas Ariesandy. Terima kasih atas semua bantuan, solusi, kesabaran dan ketelatenan yang diberikan untuk penyelesaian penelitian ini.

12.Ruby dan Felix, terima kasih telah menghibur dan menemani baik siang maupun malam sebulan terakhir ini.

13.Ais, Marita, Dani, Tomi, Mas Fendi, Yogi, Yuliandi, Tino, Angga. Terima kasih buat semua bantuan dan dukungan kalian.

14.Semua teman-teman FK angkatan 2006 yang tidak bisa Vemmy sebutkan satu-persatu. Perjuangan masih panjang teman, tetep semangat ya.

“Mendapatkan yang kita kejar adalah kesuksesan, tapi mencintai perjalanan selama kita berusaha mendapatkannya itulah kebahagiaan”.

(9)

viii ABSTRAK

Saputri, Vemmy Lian. 2011. Pengaruh Pemberian Air Seduhan Teh Hijau (Camelia sinensis) Terhadap Kadar Enzim SGOT dan SGPT Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvegicus strain wistar) Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4). Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedoteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Isbandiyah*) (2) Gita Sekar Prihanti**).

Latar belakang: Radikal bebas dari CCl4 dapat menyebabkan acute

hepatocelluler injury melalui mekanisme peroksidasi lipid. Kadar SGOT dan SGPT merupakan indikator dari kerusakan sel hati. Teh hijau mengandung polifenol yang diduga memiliki efek antioksidan.

Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian air seduhan teh hijau terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.

Metode: True experimental posttest only control group design. Sampel 24 ekor tikus putih jantan strain wistar dibagi menjadi 4 kelompok dan 6 ulangan. Karbon tetraklorida (konsentrasi 50% v/v) 0,2 ml/ekor diberikan subkutan selama 3 hari dilanjutkan dengan pemberian air seduhan teh hijau peroral selama 14 hari. Dosis air seduhan teh hijau yang diberikan 30 mg/ekor, 60 mg/ekor dan 120 mg/ekor. Analisis data one way ANOVA dan Tukey HSD1%

Hasil: Uji one way ANOVA SGOT dan SGPT sig=0,000 (p<0,01) berarti terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata kadar SGOT/SGPT yang bermakna. Uji Tukey HSD1% menunjukkan bahwa nilai rata-rata SGOT masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p=0.000) dan nilai rata-rata SGPT berbeda secara bermakna antara kelompok K(+)–D2; K(+)–D3; D1–D2; D1–D3; D2–D3. Sedangkan antara kelompok K(+)–D1 tidak terdapat perbedaan bermakna.

Kesimpulan: Air seduhan teh hijau dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.

Kata Kunci : Air seduhan teh hijau, CCl4, SGOT, SGPT.

*)

dr. Isbandiyah, Sp.PD, Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang

**)

(10)

ix ABSTRACT

Saputri, Vemmy Lian. 2011. The Effect Of Green Tea Steeping Water (Camellia sinensis) Against The Enzyme Levels Of SGOT And SGPT White Rats Strain Wistar (Rattus norvegicus strain wistar) Induced by Carbon Tetrachloride (CCl4). Final Essay, Medical Faculty, Muhammadiyah University of Malang. Advisors: (1) Isbandiyah*) (2) Gita Sekar Prihanti**).

Background: Free radicals substance of CCl4 may cause an acute hepatocelluler injury by lipid peroxidation mechanisms. SGOT and SGPT levels is an indicator of liver cell damage. The green tea containing polyphenols allegedly has antioxidant effect.

Objective: To know the effect of green tea steeping water to the SGOT and SGPT levels of white rats induced by CCl4.

Methods: True experimental posttest only control group design. The sample were 24 male wistar white rats divided into 4 groups of 6 each. Carbon tetrachloride (concentration 50% v/ v) 0.2 ml/head subcutaneously given for 3 days followed by administration of green tea steeping water orally for 14 days. The doses of green tea steeping water are 30 mg/head, 60 mg/head and 120 mg/head. Data was analyzed by one way ANOVA and Tukey HSD1%.

Result: one-way ANOVA test of SGOT and SGPT sig=0.000 (p<0.01) mean that there were two sets of data that had significant difference average concentrations. Tukey HSD1% test showed that the average value of SGOT for each group differ significantly (p=0.000) and mean SGPT values were significantly difference between the groups of K(+)-D2; K(+)-D3, D1-D2, D1-D3, D2-D3 but there is no significant difference between group K(+)-D1.

Conclusion: Green tea steeping water could reduce the SGOT and SGPT levels of white rats induced by CCl4.

Keywords: Green tea steeping water, CCl4, SGOT, SGPT.

*)

dr. Isbandiyah, Sp.PD, Lecture Staff of Internal Medicine Department, Medical Faculty, Muhammadiyah University of Malang

**)

(11)

x DAFTAR ISI

Daftar Isi Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR ISTILAH ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan umum ... 3

1.3.2 Tujuan khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Akademik ... 4

1.4.2 Masyarakat ... 4

1.4.3 Peneliti... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Hati ... 5

2.1.1 Anatomi hati ... 5

2.1.2 Fisiologi hati... 7

2.2 Kerusakan Hati ... 9

(12)

xi

2.2.2 Penyakit hati terinduksi bahan kimia dan obat ... 10

2.2.3 Mekanisme kerusakan hati ... 10

2.3 Tes Fungsi Hati ... 14

2.3.1 Enzim serum hati... 15

2.4 Karbon Tetraklorida (CCl4)... 17

2.4.1 Definisi dan penggunaan CCl4 ... 17

2.4.2 Pengaruh CCl4 terhadap hati ... 17

2.4.3 Mekanisme toksisitas CCl4 ... 18

2.5 Teh... 21

2.5.1 Jenis teh ... 21

2.5.2 Manfaat teh ... 23

2.5.3 Teh hijau ... 24

2.5.4 Aktivitas antioksidan ... 25

2.5.5 Flavonoid sebagai antioksidan... 26

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 29

3.1 Kerangka Konsep ... 29

3.3.1 Uraian kerangka konsep. ... 30

3.2 Hipotesis ... 31

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN... 32

4.1 Jenis Penelitian ... 32

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

4.3.1 Populasi ... 33

4.3.2 Sampel ... 33

4.3.3 Estimasi besar sampel ... 34

4.3.4 Teknik pengambilan sampel ... 34

4.3.5 Karakteristik sampel penelitian ... 35

4.3.6 Variabel penelitian ... 35

4.3.6.1 Variabel bebas ... 35

4.3.6.2 Variabel tergantung ... 35

4.3.7 Definisi operasional variabel... 36

(13)

xii

4.5 Penelitian Pendahuluan ... 38

4.5.1 Hasil dan analisis data penelitian pendahuluan ... 43

4.6 Prosedur Penelitian... 45

4.7 Teknik Analisis Data ... 48

4.8 Kerangka Kerja Penelitian ... 49

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 51

5.1 Hasil Penelitian ... 51

5.2 Analisis Statistik... 52

5.2.1 Analisis data kadar SGOT ... 52

4.3.2 Analisis data kadar SGPT ... 54

BAB 6 PEMBAHASAN ... 57

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 61

7.1 Kesimpulan ... 61

7.2 Saran ... 61

Daftar pustaka ... 62

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penyakit Hati Terinduksi Bahan Kimia dan Obat ... 13

2.2 Komposisi Teh Hijau ... 25

4.1 Hasil Pengukuran Kadar SGOT dan SGPT (U/L) Tikus Putih Yang Diberi CCl4... 43

4.2 Hasil Uji Korelasi SGOT dan SGPT (U/L) Tikus Putih Yang Diberi CCl4 ... 44

4.3 Hasil Pengukuran Kadar SGOT dan SGPT (U/L) K+ ... 45

5.1 Hasil Pengukuran Kadar SGOT (U/L) Tikus Putih ... 51

5.2 Hasil Pengukuran Kadar SGPT (U/L) Tikus Putih ... 51

5.3 Hasil Uji Regresi SGOT ... 52

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bentuk Anatomis Hati ... 5

2.2 Proyeksi Hati Dilihat dari Ventral dan Kanan ... 5

2.3 Struktur Dasar Lobulus Hati ... 7

2.4 Metabolisme dari CCl4 dan Pembentukan Metabolit Reaktif.. 19

2.5 Rangkaian Kejadian Sebagai Awal dari Perubahan Lemak dan Nekrosis Sel Akibat Toksisitas CCl4 ... 20

2.6 Sumber dan Konsekuensi dari Peningkatan Kalsium Sitosol pada Jejas Sel ... 21

2.7 Dedaunan Camellia sinensis ... 21

2.9 Struktur Kimia (-)-Epigallocatechin (EGCG), (-)-Epicatechin Gallate (ECG), Epigallocatechin (EGC) dan (-)-Epicatechin (EC) ... 25

2.11 Struktur Kimia Umum Flavonoid ... 27

4.1 Post-Test Only Control Group Design ... 32

4.2 Konsep Kerja Penelitian ... 49

5.1 Grafik Rata-Rata Kadar SGOT dan SGPT Tikus ... 52

5.2 Kurva Pengaruh Dosis Air Seduhan Teh Hijau Terhadap Kadar SGOT... 54

5.3 Kurva Pengaruh Dosis Air Seduhan Teh Hijau Terhadap Kadar SGPT ... 56

(16)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ALAT : alanine aminotransferase ALP : alkaline phosphatase ALT : alanine transaminase ASAT : aspartate aminotransferase AST : aspartate transaminase ATPase : adenosinetriphosphatase CCl3• : radikal triclorometil CCl4 : carbon tetraclorida DNA : deoxyribonucleic acid

e : electron

EC : epicatechin

ECG : epicatechin gallate EGC : epigallocatechin EGCG : epigallocatechingallate

GC : gallocatechins

GCG : gallocatechin gallate

GOT : glutamic-oxaloacetic-transaminase GPT : glutamate pyruvate transaminase HDL-C : high-density lipoprotein-cholesterol LDH : lactate dehydrogenase

LDL-C : low-density lipoprotein-cholesterol

NAD+ : nicotinamide-adenine dinucleotide teroksidasi Protease : endopeptidase.

RSUP : rumah sakit umum pusat

SGOT : serum glutamic-oxaloacetic-transaminase SGPT : serum glutamate pyruvate transaminase TC : total cholesterol

TG : trigliserida

(17)

xvi

DAFTAR ISTILAH

Abnormalitas : kualitas atau kenyataan abnormal; malformasi, deformitas, atau anomali.

Active acetate : suatu garam atau ester atau basa konjugat dari asam asetat yang bekerja secara aktif.

Acute liver failure : ketidakmampuan hati melaksanakan fungsinya dalam (1) penyaringan dan penyimpanan darah; (2) metabolisme karbohidrat, protein, lemak, hormon dan zat kimia asing; (3) pembentukan empedu; (4) penyimpanan vitamin dan besi; dan (5) pembentukan faktor koagulasi yang timbul dalam waktu singkat/cepat.

Acute hepatocellular injury: kerusakan atau luka berkenaan dengan sel hati yang terjadi secara cepat.

Antiallergic : zat yang dapat mencegah reaksi hipersensitivitas yang diinduksi oleh pajanan terhadap suatu antigen (alergen) tertentu yang menimbulkan reaksi imunologik berbahaya pada pajanan berikutnya.

Antimicrobial : zat yang membunuh atau menekan pertumbuhan atau reproduksi mikroba.

Antimutagenic : zat yang dapat mencegah terjadinya proses mutasi genetik.

Black tea : teh yang diperoleh melalui proses fermentasi.

(18)

xvii

dengan analgetik; diberikan per oral. Ingesti zat ini dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan kafeinisme.

Chemopreventive agent: substansi yang bisa dijadikan sebagai sarana pencegahan timbulnya suatu penyakit spesifik.

Confounding : gangguan oleh variabel ketiga untuk mengubah asosiasi yang sedang diselidiki di antara dua variabel lainnya, dikarenakan hubungan yang erat dengan kedua variabel lainnya; hubungan di antara dua faktor penyebab seperti kontribusi individunya yang tak dapat dipisahkan.

Disease prevention and treatment: pencegahan, pengelolaan, dan perawatan pada pasien dengan penyimpangan dari atau gangguan struktur atau fungsi normal pada bagian, organ, atau sistem tubuh yang ditandai dengan gejala dan tanda yang khas.

Endonuklease : nuklease yang secara spesifik mengkatalisis hidrolisis ikatan interior rantai ribonukleotida atau deoksiribonukleotida, menghasilkan poli- atau oligonukleotida.

Exercise : melaksanakan gerak fisik untuk memperbaiki kesehatan

atau mengoreksi cacat jasmani.

Fulminant liver failure: gagalnya fungsi hati yang terjadi secara tiba-tiba dan dengan intesitas tinggi.

Glutathione : tripeptida, gamma-glutamyl-cysteinyl-glycine, yang

tersebar secara luas pada jaringan hewan dan tanaman; terdapat dalam bentuk thiol tereduksi (GSH) dan disulfida teroksidasi (GSSG). Ini berfungsi pada berbagai reaksi redoks, seperti destruksi peroksida serta radikal bebas, detosifikasi senyawa berbahaya, dan aktivitas sebagai kofaktor enzim. Glutathione juga terlibat pada pembentukan dan pemeliharaan ikatan disulfida pada protein dan transpor asam amino melewati membran sel.

(19)

xviii

merupakan flavoprotein (FAD), terdapat dalam eritrosit dan terlibat dalam berbagai reaksi redoks.

Green tea : teh yang diperoleh tanpa proses fermentasi.

In-vivo test : tes yang dilakukan di dalam tubuh yang hidup.

Keton bodies : substansi asam β-hidroksibutirat, asam asetoasetat, dan aseton, yang dihasilkan asam lemak dan metabolisme karbohidrat dalam hati dengan rasio sekitar 78:20:2. Asetoasetat diproduksi dari asetil-KoA; sebagian besar secara enzim dikonversi menjadi β-ketobutirat, tetapi secara spontan sebagian kecil mengalami dekarboksilasi menjadi aseton.

Lottery technique : salah satu teknik pengambilan sampelnya yaitu dengan mengundi anggota populasi.

Oolong tea : Teh yang diproses secara semi fermentasi dan dibuat dengan bahan baku khusus, yaitu varietas tertentu yang memberikan aroma khusus

Oral cavity : rongga mulut.

Phospolipase : salah satu dari sejumlah enzim yang mengkatalisis hidrolisis ikatan ester spesifik pada fosfolipid. Setiap enzim dikelompokkan berdasarkan ikatan yang dihidrolisisnya dan selanjutnya dikategorikan sebagai asam karboksilat esterase atau fosfodiesterase.

Prodrug : senyawa, dalam pemberiannya, harus mengalami

perubahan kimiawi dahulu melalui proses metabolisme sebelum menjadi preparat yang aktif secara farmakologis, prekusor obat.

Protective : memberikan daya tahan atau kekebalan; preparat yang

(20)

xix

Scavenger : suatu zat yang mempengaruhi jalannya reaksi kimia

dengan mengikat radikal-radikal bebas.

Shock : gangguan keseimbangan fisik atau mental yang timbul

mendadak; keadaan gangguan metabolik dan hemodinamik yang sangat berat yang ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi organ vital yang adekuat. Keadaan ini dapat disebabkan oleh volume darah yang tidak adekuat (syok hipovolemik), fungsi jantung tidak adekuat (syok kardiogenik), atau tonus vasomotor tidak adekuat (syok neurogenik dan syok septik).

Theobromine : salah satu methylxanthine, alkaloid kristal putih yang terdapat di dalam cocoa atau yang dibuat secara sintetis dari xanthine. Zat ini mempunyai sifat fisiologik mirip kafein, dan digunakan sebagai diuretik, relaksan otot polos , stimulan miokardium, dan vasodilator.

Theophyline : salah satu methylxanthine yang terdapat di daun teh dan dibuat secara sintetis; teofilin, garam, dan derivatnya bekerja sebagai relaksan otot polos, sistem saraf pusat dan stimulan otot jantung, serta bronkodilator.

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Data Hematologi Tikus ... 65

2 Analisis Hasil Penelitian pendahuluan ... 66

3 Analisis Data Penelitian ... 68

(22)

xxi

DAFTAR PUSTAKA

Alan L, 2001, Antioxidant Flavonoids: Structure, Function and Clinical Usage, Alternative Medicine Review, Vol. 1, pp. 103-111.

Amie D, Amie DD, Beslo D et al., 2003, Structure-Radical Scavenging Activity Relationships of Flavonoids, Croat. Chem. Acta, 76: 55-61.

Budi N, 2000, Uji Hepaprotektor Ekstrak Etanol Daun Teh (Camelia sinensis L.) pada Tikus Putih, Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional, NIHRD, Badan Litbang Kesehatan.

Cabrera C, Gimenez R, Lopez CM, 2003, Determination of Tea Components with Antioxidant Activity, J. Agric. Food Chem. 51: 4427-4435.

Cassarett & Doull’s, 2001, Toxicology The Basic Science of Poisons, 6th

edn, The Mc Graw-Hill, Companies, Inc. United States of America, pp. 887.

Cotran, Ramzi, et al., 1999, Pathologic Basic of Disease, W.B Saundewrs Company, Inc. United States of America, pp.846.

Fujiki H, Suganuma M, Matsuyama S et al., 2005, Cancer Prevention with Green Tea Polyphenols for The General Population, and for Patients Following Cancer Treatment, Current Cancer Therapy Reviews, Vol. 1, 109-114. Frank C Lu, 1995, Toksikologi Dasar, Edisi 2, UI Press, Jakarta.

Friedlander Ed, 2006, Liver Function Tests, Accessed On 28th Juli 2010, http://www.pathguy.com/lectures/lvr-test.htm.

Gupta S, Mukhopadhayay A, Roy S et al., 2001, Comparative Antimutagenic Effect of D- and L-centchroman and Their Tea in Comparison with Green Tea in Salmonella Essay, Mutat. Res., 495: 61-74.

Guyton AC, Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Hamden K, Carreau S, Ellouz F et al., 2007, Improvement Effect of Green Tea on Hepatic Dysfunction, Lipid Peroxidation and Antioxidant Defence Depletion Induced by Cadmium, African Journal of Biotechnology, Vol. 8, pp. 4233-4238,

Harun SR, Putra ST, Wiharta AS, 2008, Uji Klinis, In : Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Edisi 23, Sagung Seto, Jakarta, Hlm 110-125.

Karori, Wachira, Wanyoko et al., 2007, Antioxidant Capacity of Different Types of Tea Products, African Journal of Biotechnology, Vol. 6, pp. 2287-2296, Accessed On 6th Juni 2010.

Kurt J, Jules, 2005, Toxic and Drug Induced Hepatitis, In : Harrison et al., Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th edn, McGraw-Hill, United States of America, pp. 1838-1844.

Kusumawati D, 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, UGM press, Yogyakarta. Mandel S, Packer L, Moussa YBH, Weireb O (2006). Proceedings from the Third

International Conference on Mechanism and Action of Nutraceuticals, J. Nutr. Biochem. 16: 513-520.

Mayorita F, 2006, Efek Dekok Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus Putih (Rattus novergicus strain wistar) yang Diinduksi dengan Karbon Tetraklorida (CCl4), Karya Tulis Akhir, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

(23)

xxii

Notoatmodjo S, 2005, Metodologi Penelitian Klinis, Edisi Revisi, Rineka cipta, Jakarta.

Palmer M, 2004, Medications and The Liver Hepatitis, Accessed On 27th Juli 2010, http://www.liverdisease.com/medications_hepatitis.html.

Parakrama C, Taylor CR, 2006, Ringkasan Patologi Anatomi, Edisi 12, EGC, Jakarta.

Peterson J, Druyer J, Bhagwat S, Haytowitz D et al., 2005, Major Flavonoids in Dry Tea, J. Food Compost. Anal. 18: 487-501.

Putut B, 2009, Hepatotoksisitas Imbas Obat, In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 5, InternaPublishing, Jakarta.

Rahayu, 2005, Uji Sari Umbi Wortel (Daucus carota. L) terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Mencit Jantan (Mus musculus) yang Diinduksi dengan CCl4. Skripsi. Jurusan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Razfilar, Adimunca C, Tuminah S, 2006, Dekok Daun Paliasa (Kleinhovia hospita Linn) sebagai Obat Radang Hati Akut, Cermin Dunia Kedokteran, No. 150, Hlm 10-14.

Sadikin M, 2002, Biokimia Enzim, Widya Medika Jakarta, Jakarta.

Salomon S, 2008, Tea for Antioxidant, Accessed On 6th Juni 2010, www.ediblephoenix.com

Sari W, Indrawati L, 2008, Care yourself, Hepatitis, Penebar plus+, Depok.

Sastroasmoro S, 2008, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Edisi 3, Sagung Seto, Jakarta.

Setiawati A, Suyatna FD, Gan S, 2007, Pengantar Farmakologi, In: Setiabudy R, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, FK UI, Jakarta, Hlm 1-28.

Shahidi, 1997, Natural Antioxidant; Chemistry, Health Effect and Application, AOCS Press Champaign, Canada.

Stewart JA, Mullen W, Crozier A, 2004, On-line High Performance Liquid Chromatography of The Antioxidant of Phenolic in Green and Black Tea, Mol. Nutr. Food Res, 49:52-60.

Sulistyowati T, 2004, Teh [Camellia sinensis O.K. var. Assamica (Mast)] sebagai Salah Satu Sumber Antioksidan, Cermin Dunia Kedokteran, No. 144, Hlm 52-54.

Supranto, J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, Rineka Cipta, Jakarta. Sylvia A, Price, 2006, Patofisiologi, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta. Wahyu S, 2009, Sistem Enterohepatik, diakses tanggal 9 Mei 2010.

http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=37021376&ref _url

Widiyanto. 2003, Efek Pemberian Dekok Meniran (Phallanthus niriri L) Terhadap Kadar Melonaldehid (MDA) Hepar Tikus (Rattus norveginus Strain Wistar) yang Diinduksi CCl4, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wiyatna MF, Warsono IU, Parakkasi A, 2009, Pengaruh Tepung Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) sebagai Sumber Kitin dalam Ransum terhadap Kandungan Lemak Feses dan Efisiensi Pakan Tikus Putih (Rattus

norvegiccus) Strain Wistar, diakses tanggal 24 Juli

(24)

xxiii

(25)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hati merupakan organ yang sangat penting dan memiliki aneka ragam fungsi dalam proses metabolisme sehingga mengakibatkan organ ini sering terpajan zat kimia. Umumnya zat kimia tersebut akan mengalami detoksifikasi dan inaktivasi agar tidak berbahaya bagi tubuh (Razfilar et al., 2006). Namun sebagian zat kimia atau obat dapat berubah jadi lebih aktif (jika asalnya prodrug), kurang aktif atau menjadi toksik (Setiawati et al., 2007). Metabolit seperti inilah yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan bisa berakibat fatal (Razfilar et al., 2006).

Penyakit hati tergolong sebagai salah satu penyakit yang merupakan problem nasional di Indonesia. Berdasarkan laporan dari semua RSUP tipe A dan B di seluruh Indonesia, penyakit hati menempati urutan ketiga setelah penyakit infeksi dan penyakit paru, bahkan penyakit hati merupakan penyebab kematian yang tergolong tinggi (Yerizel et al., 2000).

Saat ini lebih dari 900 macam obat, toksin, dan bahan kimia dilaporkan menyebabkan penyakit hati. Data di Amerika pada tahun 2004 tercatat bahwa angka kejadian penyakit hati akibat bahan kimia adalah 10 % dari seluruh kasus hepatitis pada orang dewasa di bawah umur 50 tahun, 40 % dari seluruh kasus hepatitis pada orang dewasa di atas 50 tahun, dan 25 % dari seluruh kasus

(26)

2

terdapat 2000 kasus acute liver failure tiap tahun dan 50 % disebabkan obat dan bahan kimia (Mehta, 2006).

Bahan kimia yang masuk dalam tubuh bekerja melalui berbagai mekanisme dalam menimbulkan kerusakan hati, salah satunya yaitu mekanisme radikal bebas. Salah satu bahan kimia yang bekerja melalui mekanisme radikal bebas adalah karbon tetraklorid (CCl4) (Mayorita, 2006). Beberapa studi menunjukkan CCl4 menyebabkan acute hepatocelluler injury melalui mekanisme peroksidasi lipid akibat metabolit reaktifnya yaitu radikal triklorometil, suatu radikal bebas (Cassarett & Doull, 2001).

Untuk menginduksi proses peradangan hati pada hewan coba, sering digunakan CCl4 karena gambaran hepatologi yang ditimbulkan mirip dengan penyakit hepatitis virus pada manusia. Induksi CCl4 dapat memberikan efek toksik langsung pada hewan coba dan menyebabkan nekrosis, sirosis dan karsinoma pada hati. Sehingga dengan penginduksian CCl4 pada hewan coba dapat memberikan gambaran yang baik untuk mengetahui efek toksik dari serangan radikal bebas (Widiyanto, 2003). Nekrosis hati yang terjadi ini dihubungkan secara paralel dengan pelepasan enzim transaminase (AST/SGOT dan ALT/SGPT) sebagai parameter integritas sel hati (Cassarett & Doull, 2001).

(27)

3

teh hitam. Senyawa polifenol utama dalam teh hijau adalah flavan-3-ols yang disebut catechin (Peterson et al., 2005). Dalam bidang kesehatan khususnya, kandungan polifenol teh ini memegang peranan terhadap sifat spesifik dari teh yaitu sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (Budi, 2000). Atas dasar inilah teh dapat digunakan dalam disease prevention and treatment (Mandel et al., 2006).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui manfaat teh hijau yang mengandung polifenol dalam menurunkan kadar enzim SGOT dan SGPT tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah pemberian air seduhan teh hijau dapat menurunkan kadar enzim SGOT dan SGPT tikus putih yang diinduksi dengan CCl4?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian air seduhan teh hijau terhadap fungsi hati tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui dosis air seduhan teh hijau yang dapat menurunkan kadar enzim SGOT tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.

(28)

4

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademik

a. Menambah pengetahuan tentang manfaat teh hijau dan dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian lebih lanjut pada uji klinis terhadap pasien dengan penyakit hati karena bahan kimia.

b. Membuktikan secara empiris pengaruh air seduhan teh hijau terhadap kadar enzim SGOT dan SGPT tikus yang mengalami kerusakan hati. Dimana penurunan kadar SGOT dan SGPT dapat dijadikan sebagai tolak ukur apakah teh hijau mampu meningkatkan fungsi hati yang telah rusak.

1.4.2 Masyarakat

a. Menambah ilmu pengetahuan tentang manfaat tanaman obat tradisional yang ada di Indonesia bagi kesehatan.

b. Memberikan informasi tentang manfaat teh hijau. 1.4.3 Peneliti

a. Menambah ilmu pengetahuan tentang hati dan mekanisme kerusakannya akibat bahan toksik.

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan efek jangka panjang yang dimaninkan oleh brand experience dalam asosiasi makna pada memori konsumen sehingga berkaitan dengan keberhasilan city

Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, sikap siswa terhadap pembelajaran menggunakan model TPS

Usulan program investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya tidak dapat dipergunakan mendukung kegiatan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap habitat alamiah, warga

ﻪـﭽﻧﺎﻨﭼ ﺰﺋﻮﺳ ﺮﻬﺷ فاﺮﻃا رد لﺎﻧﺎﮐ ﻦﯾا فوﺮﻌﻣ دﻮﺑدﺎﯾ يﺎﻬﻧﻮﺘﺳ رد شﻮﯾراد رﺎﻬﻇا ﻦﯿﻨﭼ ﯽﻣ دراد : » مداد رﻮﺘﺳد لﺎﻧﺎﮐ و ﻪﻫاﺮﺑآ يا ار ﺮﺼﻣ رد دﺮﮐ ﺮﻔﺣ ﺪﻧ سرﺎﭘ رد ﯽﯾﺎﯾرد ﻪﺑ ﻞﯿﻧ زا ﻪﮐ ﯽﻣ ﺳر و

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

This indicates the compressed air or gas within the cavity induced by diaphragm deflection is dominantly affecting the sensitivity of a conventional air-sealed capacitive

Peran sert a m asy arak at dalam upay a k esehat an usia lanj ut adalah peran sert a m asyarakat baik sebagai pem beri peJayanan kesehat an m aupun penerim a pelayanan

[r]

Kepala gambar dibuat pada bagian bawah ruang gambar (untuk kertas ukuran A 4 ), untuk kertas ukuran A 3 dan yang lebih besar, dibuat pada bagian kanan bawah dari ruang gambar. Kepala