• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

A. Kerangka Analisis Strategis

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Menurut Boulton, proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus dapat dilihat pada diagram Proses Analisis Kasus. Kasus harus dijelaskan sehingga pembaca dapat mengetahui permasalahan yang sedang terjadi. Setelah itu metode yang sesuai dan dapat menjawab semua permasalahan secara tepat dan efektif dipergunakan. Caranya adalah dengan memahami secara keseluruhan informasi yang ada, yaitu memahami secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut :

Mengetahui Strategi Perusahaan

Evaluasi Situasi

Tentukan dan evaluasi lingkungan PELUANG dan ANCAMAN perusahaan

Tentukan dan evaluasi lingkungan KEKUATAN dan KELEMAHAN perusahaan

Analisis masalah yang perlu mendapat perhatian Jelaskan Situasi

Cari pemecahan masalah

[image:1.612.107.538.382.624.2]

Tentukan alternatif dan pilihan strategi

(2)

B. Tahapan Perencanaan Strategis

Proses penyusunan strategis dilakukan dengan melalui tiga tahap analisis, yaitu tahap masukan, tahap analisis, dan tahap keputusan.

Tahap akhir analisis kasus adalah memformulasikan keputusan yang akan diambil. Keputusannya didasarkan atas justifikasi yang dibuat secara kualitatif maupun kuantitatif, terstruktur maupun tidak terstruktur, sehingga dapat diambil keputusan yang signifikan dengan kondisi yang ada.. Untuk jelasnya, proses penyusunan perencanaan strategis dapat dilihat pada kerangka formulasi strategis seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 berikut ini :

1. TAHAP MASUKAN Matrik

Evaluasi

Matrik Evaluasi Faktor

Eksternal

Faktor Internal

(EFE) (IFE)

2. TAHAP ANALISIS

MATRIK MATRIK

TOWS INTERNAL

EKSTERNAL

3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning (QSPM) Matrix Gambar 2. Kerangka Formulasi Strategis

1. Tahap Masukan

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah, analisis kelompok kepentingan tertentu. Sedangkan data internal dapat diperoleh di dalam perusahaan itu sendiri, seperti laporan keuangan (neraca, Laba-rugi, cash-flow, struktur pendanaan), laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over), laporan kegiatan operasional, laporan kegiatan pemasaran.

(3)

a. Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategis Eksternal (EFAS).

- Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai adri 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

-Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Misalnya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

- Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

- Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

b. Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.

Untuk membuat matrik faktor strategi internal tersebut, terlebih dahulu harus melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan pembuatan matrik faktor strategis internal adalah sebagai berikut :

- Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

- Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0.

(4)

yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

- Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

- Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

2. Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Dalam hal ini digunakan model matrik TOWS atau matrik SWOT dan matrik internal-eksternal.

a. Matrik TOWS atau SWOT

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisa SWOT.

(5)

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

SW

• Tentukan 5 – 10 • faktor-

Tentukan 5 – 10 faktor-

faktor kekuatan faktor kelemahan OT internal Internal

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO Tentukan 5 – 10

faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang faktor peluang menggunakan

kekuatan

meminimalkan kelemahan

Eksternal untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan

peluang peluang

TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Tentukan 5 – 10

faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang faktor ancaman menggunakan

kekuatan

meminimalkan kelemahan Eksternal untuk mengatasi

ancaman

dan menghindari ancaman

[image:5.612.140.538.69.375.2]

Gambar 3. Matrik SWOT

- Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

- Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

- Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

- Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

c. Matrik Internal-Eksternal (IE)

(6)

1 2 3

GROWTH GROWTH RETRENCHMENT

Konsentrasi melalui Konsentrasi melalui Turnaround integrasi vertikal integrasi horizontal

4 5 6

STABILITY GROWTH RETRENCHMENT

Hati-hati Konsentrasi melalui Captive Company

integrasi horizontal atau

STABILITY Divestment Tak ada perubahan

profit strategi

7 8 9

GROWTH GROWTH RETRENCHMENT

Difersifikasi konsentrik Difersifikasi konsentrik Bangkrut atau

[image:6.612.125.525.70.341.2]

likuidasi

Gambar 4. Matrik Internal-Eksternal (IE)

Menurut Rangkuti, F. (1997), diagram tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

- Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).

- Stability Startegy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.

- Retrenchment Strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Setelah tahapan-tahapan terdahulu dibuat dan dianalisa, maka tahap selanjutnya disusunlah daftar prioritas yang harus di-implementasikan. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM ) merupakan teknik yang secara obyektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Sebagai suatu teknik, QSPM memerlukan good intuitive judgement.

Langkah-langkah dalam menyusun QSPM adalah sebagai berikut :

a. Buatlah daftar faktor eksternal (kesempatan/ancaman) dan faktor internal (kekuatan/kelemahan) di sebelah kiri dari kolom matrik QSPM.

b. Berilah bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal.

(7)

d. Berikan skor alternatif (SA) dengan rentang skor sebagai berikut : 1 = tidak memiliki daya tarik

2 = daya tariknya rendah 3 = daya tariknya sedang 4 = daya tariknya tinggi

- = tidak memiliki dampak terhadap strategi alternatif

e. Kalikan bobot dengan SA pada masing-masing faktor eksternal / internal pada setiap strategi.

f. Jumlahkan seluruh skor SA

C. Penutup

Untuk memperoleh keputusan yang signifikan dengan kondisi yang ada merupakan rangkaian proses dari analisis kasus yang memformulasikan semua keputusan yang akan diambil berdasarkan justifikasi yang dibuat secara kualitatif maupun kuantitatif, terstruktur maupun tidak terstruktur.

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategis. Salah satu model pemecahan masalah yang dapat digunakan adalah model matrik TOWS atau matrik SWOT dan matrik internal-eksternal.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna merumuskan strategi perusahaan, dimana analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategi (strategi planner) harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Djanahar, Irwan, 2001. Pengantar Kuliah Manajemen Strategi – Analisa dan Pemilihan Strategies. Magister Manajemen Program Pasca Sarjana USU, Medan 2001

Fred R. David, 1996. Strategic Management, Edisi ke Enam, Prentice Hall International, Inc., Francis Marion University, 1996

Kuntoro, Mangkusubroto, Trisnadi, Listiarini, C. 1987. Analisa Keputusan “Pendekatan Sistem dalam Manajemen Usaha dan Proyek”, ITB, Ganeca Exact Bandung, Cetakan ke IV, Maret 1987

Gambar

Gambar 1. Proses Analisis Kasus
Gambar 3. Matrik SWOT
Gambar 4. Matrik Internal-Eksternal (IE)

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran course review horay dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran di SDN

(PBL) adalah sebelum dan setelah siswa menggunakan model pembelajaran tersebut peneliti memberikan test berupa latihan Pretest-Posttest dan quesioner untuk melihat

Pemodelan fluktuasi muka air tanah pada lahan rawa pasang surut tipe B/C dilakukan di blok tersier, yaitu pada petak lahan di antara dua saluran tersier yang sejajar seperti

Isi inti sesaji atau banten sebagai persembahan mengacu kepada sloka dalam Bhagawad Gita yaitu patram (daun), puspam (bunga), phalam (buah), dan toyam (air), kemudian

Dilakukan bila sudah transfusi berulang dan hasil skirining orang tua sesuai dengan pembawa sifat thalassemia atau hasil pemeriksaan esensial tidak esensial tidak khas (umumnya

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan S1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan

Berdasarkan hasil seleksi dan musyawarah pengurus pesantren yang tidak dapat diganggu gugat, kami selaku Panitia Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Hamalatul

Pengamatan pengendara dan pengguna jalan (penyeberang dan pengantar), pengadaan rambu dan marka ZoSS, evaluasi ZoSS project dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui